50 MEDICAL

51
DESEMBER REF. DESEMBER
2016 2016

utama yang ditemukan Penanganan NPH adalah dengan

Normal Pressure pada penderita NPH yaitu
pertama adalah gangguan
cara operasi pemasangan selang
untuk mengalirkan cairan otak
Hydrocephalus berjalan. Gangguannya bisa
berupa langkah yang pendek-
yang terbendung di dalam
kantong cairan otak ke rongga
(Hidrosefalus Bertekanan Normal) pendek dan lambat, atau
seperti sangat berat untuk
perut. Operasi ini disebut operasi
pemintasan cairan otak dari
melangkah seolah-seolah kantung cairan otak/ventrikel
dr. Erliano Sufarnap, SpBS
kedua kaki lengket dengan ke rongga peritoneum di perut
Spesialis Bedah Saraf RS Mitra Keluarga Surabaya lantai, bahkan pada kondisi sehingga disebut Ventriculo
yang berat, tidak dapat bangkit Peritoneal Shunt (VP shunt).
Apabila terjadi gangguan pada dari duduk atau berbaring. Slang ini dimasukkan di bawah
sering menganggap kondisi-
aliran dan penyerapan cairan Pada kondisi yang berat dan kulit dari kepala sampai ke
kondisi diatas sebagai proses
otak, cairan ini akan terkumpul tidak ditangani segera, pasien perut dengan teknik dan alat
penuaan yang wajar dan tidak
di kantung cairan otak (ventrikel) umumnya hanya bisa terbaring khusus sehingga slang tak
perlu mendapatkan penanganan
dan menyebabkan kantung ini di tempat tidur. Gejala kedua tampak. Khusus untuk NPH,
khusus. Padahal bila kondisi NPH

P
ernahkah menemukan
dalam anggota keluarga
kita yang lanjut usia
mengalami keluhan gangguan
berjalan seperti tidak seimbang,
atau langkahnya lambat, pikun
dalam waktu tertentu yang terasa
semakin parah disertai dengan
ketidakmampuan mengontrol
buang air kecil atau besar?
Apakah kejadian tersebut bagi
anggota keluarga lainnya yang
tinggal bersama si manula tadi
terasa semakin hari semakin
parah sehingga si manula tidak
mandiri seperti sebelumnya?
Kita sering menemukan orang
tua yang sudah lanjut usia
mengalami hal-hal yang disebut
diatas. Namun beberapa waktu
kemudian tidak dapat beraktifitas
seperti biasa dan terbaring
di tempat tidur padahal tidak
lama sebelumnya masih bisa
hidup mandiri. Padahal bukan
merupakan akibat dari stroke
ataupun penyakit lainnya.
Gejala-gejala seperti diatas
merupakan kondisi yang
mungkin disebabkan oleh suatu
keadaan yang disebut Normal
Pressure Hydrocephalus (NPH) atau
dalam bahasa Indonesia disebut
Hidrosefalus Bertekanan Normal.
Perlu diketahui, di dalam otak
kita terdapat kantung cairan otak
yang disebut ventrikel dimana
cairan otak diproduksi dan
beredar sampai ke saluran saraf
di tulang belakang kemudian
kembali lagi ke otak dan diserap.
(Lihat Gambar di bawah)
menggembung dan menekan
ini terdeteksi, maka kesehatan
otak di sekitarnya sehingga
dan kemandirian para manula
berakibat pada gangguan fungsi
dapat terjaga. Penyebab dari
otak. Kondisi inilah yang disebut
NPH sebagian masih belum
sebagai hidrosefalus.
diketahui sampai saat ini,
sementara sebagian lainnya
NPH adalah salah satu jenis
merupakan suatu kelanjutan atau
hidrosefalus yang sering dialami
komplikasi dari penyakit stroke
oleh orang lanjut usia (>60
(terutama stroke perdarahan),
tahun) dengan insidens kira-kira
cedera kepala, tumor otak, dan
1 – 2 % dari populasi manula
infeksi otak seperti meningitis.
(>60 tahun). Angka kejadian ini
NPH yang penyebabnya tidak
diperoleh dari data di luar negeri
diketahui biasa disebut dengan
terutama AS, Eropa dan Jepang.
idiopatik NPH (iNPH), sedangkan
Di Indonesia belum diketahui
yang merupakan kelanjutan dari
data pastinya, karena perhatian
penyakit lainnya disebut dengan
terhadap kesehatan manula di
NPH sekunder (sNPH).
negara kita masih rendah. Kita
Terdapat tiga tanda dan gejala
yang sering adalah pikun atau
dalam bahasa medis disebut
demensia yang membuat
penderita NPH menjadi
lambat dalam merespon
lawan bicara, hilang ingatan
jangka pendek, tidak mampu
konsentrasi dan mengambil
keputusan, perubahan prilaku
dan kebiasaan. Demensia pada
penderita NPH adalah demensia
yang dapat pulih bila ditangani
dengan baik. Gejala utama yang
ketiga adalah ketidakmampuan
mengontrol buang air kecil
ataupun buang air besar.
Seseorang dikatakan menderita
NPH bila ditemukan ketiga gejala
utama tersebut di atas. Gejala-
gejala lain seperti sempoyongan,
pusing dan nyeri kepala sering
juga ditemukan.
Bila pada orang yang lanjut
usia, ditemukan tiga gejala
utama tersebut, terutama bila
sebelumnya belum pernah
dialami, maka sebaiknya
tekanan cairan otak di kantung
cairan otak (ventrikel) masih
dalam kisaran normal, berbeda
dengan hidrosefalus lainnya
dimana tekanannya tinggi. Oleh
karena itu, slang yang dipasang
pada pasien NPH tipe nya
berbeda dengan yang dipasang
untuk hidrosefalus selain NPH.
Slang untuk NPH dapat diatur
tekanannya menggunakan
konsultasi pada dokter untuk
alat pengatur khusus. Slang ini
menentukan diagnosa NPH.
dikenal sebagai Programable
Dokter akan mewawancarai
Shunt, sehingga tekanannya
keluarga yang mengetahui
dapat disesuaikan dengan
dengan baik kondisi pasien
tekanan cairan otak pada masing-
terutama sebelum berubah
masing pasien.
dan juga terhadap pasien.
Ada beberapa tes ataupun
Angka kejadian NPH memang
pemeriksaan yang perlu sedikit dan untuk masyarakat kita
dilakukan termasuk pemeriksaan
masih dianggap sepele, namun
radiologis berupa CT scan bila kita mengetahui nya dan
atau MRI untuk memastikan
segera ditangani, hasilnya baik
diagnosa NPH. Berbagai prosedur untuk kemandirian dan kualitas
pemeriksaan akan dijelaskan
hidup manula.
pada keluarga demi kepastian
diagnosa. Diagnosa yang cepat
dan tepat , memungkinkan
penanganan yang baik sehingga Konsultasi :
kondisi pasien tidak berlanjut Email: konsultasi@bscmitra.com
menjadi buruk dan permanen. Website: www.bscmitra.com
Jl. Satelit Indah II, Darmo Satelit,
Surabaya - 60187
T: (031) 7345333 (Hunting)
Ext. 5220 / 5222
Fax. (031) 7322113
E-mail: konsultasi@bscmitra.com
Website: www.bscmitra.com