Oleh:
NIM. 152110101119
LAPORAN
Oleh:
NIM. 152110101119
i
LEMBAR PENGESEHAN Bagian Biostatistika Kependudukan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Univesitas Jember Laporan Magang / PKL Semester
Genap 2018/2019
Menyetujui
Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
rahmat, hidayat dan karunia-Nya, sehingga terselesaikannya penyusunan laporan
magang yang berjudul “Implementasi Fasilitas Kesehatan Keluarga Berencana
pada tahun 2018 di Kabupaten Jember“. Laporan magang ini disusun dalam
rangka menyelesaikan kuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Jember.
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan selesai dengan baik tanpa
bantuan dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak, untuk itu penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Irma Prasetyowati, S.KM., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember;
2. Dr. Farida Wahyu N., S.KM., M.Kes., selaku Wakil Dekan I Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember;
3. dr. Ragil Ismi Hartanti, M.Sc selaku Koordinator Magang Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember;
4. Ni’mal Baroyah, S.KM., M.Ph., selaku Ketua Bagian Biostatistika
Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember ;
5. Drs. Farouq, M.Si selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Jember;
6. Drs. Indro Wahjono, M.Si., selaku Kepala Bidang Data dan Informasi
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana Kabupaten Jember sekaligus Pembimbing Lapangan Kegiatan
Magang/ PKL yang telah memberikan arahannya;
7. Staf dan karyawan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
dan Keluarga Berencana Kabupaten Jember yang telah memberikan
masukan dan menerima kami dengan sangat baik;
8. Teman-teman Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember; dan
9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, serta motivasi guna
terselesaikannya laporan ini.
iii
Penulis menyadari bahwa laporan magang ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan laporan magang ini. Atas perhatian dan dukungannya, penulis
menyampaikan terima kasih.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
........................................................................................................... 3
1.3.2 Manfaat Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember . 3
v
2.3.1 Alur Pelayanan Keluarga Berencana di Jaringan Puskesmas dan
Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan ......................................................... 11
2.3.2 Alur Pelayanan Keluarga Berencana di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama ......................................................................................................... 12
2.4 Kerangka Teori ....................................................................................... 13
vi
4.2.1 Distribusi Fasilitas Kesehatan yang Melayani Program Keluarga
Berencana tahun 2018 di Jember .................................................................. 31
4.2.2 Cakupan Fasilitas Kesehatan, Jaringan, dan Jejaring yang Melayani
Lampiran ............................................................................................................... 47
vii
Daftar Gambar
Gambar 2. 1 Alur Pelayanan KB di Puskesmas dan Jejaring ............................... 11
viii
Daftar Tabel
Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan Magang ..................................................................... 17
ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1
2
dan tepat waktu, terdiri dari hasil Pendataan Keluarga dan Pelayanan KB
(BKKBN, 2015).
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan pasal 78, Pemerintah bertanggung jawab dan menjamin ketersediaan
tenaga, fasilitas pelayanan, alat dan obat dalam memberikan Pelayanan KB yang
aman, bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut pada
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2009, pasal 1 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menyebutkan bahwa
KB adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan,
mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan
hak-hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas (Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia, 2014).
Urusan pelayanan KB sejalan juga dengan Undang – Undang Nomor 40
tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang dalam salah satu
pasalnya menyatakan bahwa “Pelayanan kesehatan meliputi pelayanan
penyuluhan kesehatan, imunisasi, pelayanan keluarga berencana, rawat jalan,
rawat inap, pelayanan darurat dan tindakan medis lainnya”. Hal ini diperkuat
dengan adanya peraturan Kepala BKKBN Nomor 185 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Keluarga Berencana dalam Jaminan
Kesehatan Nasional (BKKBN, 2015).
Perkembanan kelembagaan dan lingkungan strategis seperti desentralisasi,
demokratisasi, debirokratisasi, globalisasi, hak asasi manusia, pengarusutamaan
gender dan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional, menuntut perlu segera dilakukan
penyesuasiuan/perubahan indicator, variabel, serta mekanisme pelaksanaan
pelayanan KB. Sehingga perlu dilakukan pengembangan system pengumpulan
serta pengelolaan data hasil pelayanan KB secara desentralisasi (BKKBN, 2015).
Salah satu tantangan dalam pelayanan KB adalah belum optimalnya
ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan KB (Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, 2014). Untuk itu, peneliti tertarik dengan keterssediaan
fasilitas kesehatan keluarga berencana di Jember. Sehingga, laporan magang ini
focus pada judul “Implementasi Fasilitas Kesehatan Keluarga Berencana pada
Tahun 2018 di Jember”.
3
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Laporan dalam kegiatan ini bertujuan untuk menggambarkan Implementasi
Fasilitas Kesehatan Keluarga Berencana pada Tahun 2018 di Jember .
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
Menambah khasanah pengetahuan penulis mengenai Implementasi Fasilitas
Kesehatan Keluarga Berencana pada Tahun 2018 di Jember.
4
5
Pusling. Memberikan pelayanan kesehatan yang sifatnya bergerak
(mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan
bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yang belum
terjangkau oleh pelayanan dalam gedung Puskesmas.
Poskesdes/Polindes.
d. Jejaring
Praktik Dokter. Yang belum bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan.
Praktik Bidan. Adalah bidan yang melaksanakan praktik secara
perorangan/mandiri.
2. Bergerak
Faskes KB bergerak adalah tempat atau sarana penunjang pelayanan
KB dimana wilayah sasarannya tidak memiliki akses pelayanan KB yang
memadai atau memiliki faskes KB statis tetapi belum memenuhi standar
pelayanan yang optimal.
a. Mulyan
b. Kapal Laut
ibu. Selain itu, Keluarga Berencana merupakan hal yang sangat strategis untuk
mencegah kehamilan “Empat Terlalu” (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan
terlalu banyak) (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014).
Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, upaya yang diselengggarakan di Puskesmas
terdiri dari upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat
pengembangan. Pelayanan Keluarga Berencana merupakan salah satu dari 5
Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial yaitu pelayanan promosi kesehatan;
pelayanan kesehatan lingkungan; pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga
berencana;pelayanan gizi; dan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Begitu pula untuk di Rumah Sakit, menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit, pelayanan KB
merupakan pelayanan medik umum yang harus ada di RS. Dapat disimpulkan,
pelayanan KB merupakan:
1. Upaya kesehatan masyarakat esensial Puskesmas dan pelayanan medik
umum di Rumah Sakit;
2. Upaya pengaturan kehamilan bagi pasangan usia subur untuk membentuk
generasi penerus yang sehat dan cerdas;
3. Upaya pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan; dan
4. Memenuhi hak reproduksi klien.
- Pelayanan konseling;
- Pelayanan konseling;
menjadi peserta JKN) dan mendapat K/I/KB serta hasil data klien dan
pelayanan dicatat pada K/IV/KB dan register kohort KB.
Dokter dan atau Bidan memberikan konseling kepada klien untuk
memilih pelayanan KB yang dikehendaki.
Apabila Dokter dan atau Bidan menemukan kontraindikasi pelayanan
KB yang dikehendaki klien pada saat penapisan maka perlu konseling
pemilihan metode lain yang sesuai atau dirujuk ke FKRTL dengan
membuat surat rujukan.
Setelah klien menyetujui untuk menggunakan salah satu metode
kontrasepsi khusus untuk pelayanan suntik, IUD, implan dan atau
vasektomi perlu persetujuan secara tertulis dengan menandatangani
formulir informed consent, apabila klien tidak setuju perlu diberikan
KIP/Konseling ulang.
Setelah pelayanan KB, dokter dan bidan memantau hasil pelayanan
KB dan memberikan nasehat pasca pelayanan kepada klien KB
sebelum klien pulang dan kontrol kembali.
2) Peraturan-peraturan
3) Keputusan presiden
Input : Output :
SDM, Proccess : Faskes KB,
Anggaran, Planning, Jaringan KB,
Fasilitas, Organizing, Jejaring KB,
Pengendalian
Struktur Actuating, Lapangan
Organisasi, Controlling
SOP
BAB 3 METODE KEGIATAN MAGANG / PKL
16
17
sehingga menggambarkan hasil kajian. Cara penyajian data dalam kajian ini yaitu
tekstular (penyajian dalam bentuk teks kata-kata), pemetaan dan tabular.
BAB 4 HASIL KEGIATAN MAGANG/PKL
4.1.2 Visi dan Misi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan
Keluarga Berencana
a. Visi. Visi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana Kabupaten Jember adalah telaah terhadap Visi Bupati dan Wakil
Bupati berupa: “Jember Bersatu Menuju Masyarakat Makmur, Sejahtera,
Berkeadilan dan Mandiri.”
b. Misi. Misi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana Kabupaten Jember diarahkan pada telaah Misi Bupati dan Wakil
20
21
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL SEKRETARIS
BIDANG PEMBERDAYAAN BIDANG DATA DAN BIDANG INSTITUSI, PERAN BIDANG PENGENDALIAN
PEREMPUAN DAN PENDUDUK, KB DAN
INFORMASI SERTA MASYARAKAT DAN KIE
PERLINDUNGAN ANAK KELUARGA SEJAHTERA
dr. WIWIK SUPARTIWI, MARS Drs. INDRO WAHJONO, M.Si Drs. SUPRIHANDOKO, MM Drs. RIJADI BUDI TJAHJONO
Sie. Peningkatan Kualitas Sie. Data, Informasi Keluarga Sie. Institusi dan Peran Serta Sie. Pengendalian Penduduk
Hidup Perempuan dan Berencana dan Keluarga
Masyarakat dan Keluarga Berencana
Perlindungan Anak Sejahtera
- DWI ABDI A., SH
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris
a) Tugas : merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan
kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan
program dan keuangan serta tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
b) Fungsi:
24
Bidang Data
dan Informasi
Seksi
Pengumpulan
Data dan
Pelaporan
Seksi Pengelolaan
Data dan Evaluasi
4.2.2 Cakupan Fasilitas Kesehatan, Jaringan, dan Jejaring yang Melayani Program Keluarga Berencana tahun 2018 di Jember
NAMA PENGENDALIAN LAPANGAN PELAYANAN KONTRASEPSI
KECAMATA
N
DESA/KELURAHAN PPKBD KKB PEMERINTAH KKB SWASTA PRAKTIK PRAKTIK JEJARING
DOKTER BIDAN LAINNYA
MANDIRI
ADA LAP % ADA LAPOR % ADA LAPO % ADA LAPO % ADA LAPOR ADA LAPOR ADA LAPOR
OR R R
( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( (
2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
) ) ) = ) ) = ) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 7 8
4 7 ) = ) ) = ) ) ) ) ) )
/ / 1 1
3 6 0 3
* * / /
1 1 9 1
0 0 * 2
0 0 1 *
) ) 0 1
0 0
) 0
)
Jumlah 248 248 100.00% 248 248 100.00% 62 62 100.00% 41 40 100% 21 21 389 389 175 175
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa di kabupaten Jember terdapat 103 fasilitas kesehatan keluarga berencana terbagi atas 62
fasilitas kesehatan keluarga berencana berstatus milik pemerintah dan 41 fasilitas kesehatan keluarga berencana berstatus milik
swasta. Sedangkan untuk praktek dokter mandiri yang melayani program keluarga berencana sejumlah 21, untuk praktek bidan
mandiri yang melayani program keluarga berencana sejumlah 389 dan untuk jejaring lainnya yang melayani program keluarga
34
a. Perencanaan Pelayanan KB
1) Di Puskesmas.
Semua data yang diperlukan akan dianalisis sehingga menghasilkan
suatu informasi yang dapat menjadi dasar dan membantu untuk menyusun
perencanaan dalam pengelolaan program pelayanan KB dan berkoordinasi
dengan PPLKB. Hasil perencanaan yang dihasilkan kemudian didiskusikan
pada saat mini lokakarya Puskesmas dengan Rencana Usulan Kegiatan yang
kemudian diajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan SKPD KB. Data
yang perlu dikumpulkan untuk selanjutnya akan dianalisis adalah sebagai
berikut :
Data sasaran program KB
35
a) Jumlah PUS Total. Jumlah target sasaran peserta KB adalah total PUS
dengan proyeksi sekitar 17% dari jumlah penduduk atau PUS dengan
data hasil pendataan. Jumlah PUS Total juga didapat dari pendataan
keluarga dan statistik rutin
b) Jumlah sasaran KB Pasca Persalinan. Jumlah sasaran peserta KB Pasca
Persalinan sama dengan sasaran ibu bersalin yaitu 1,05 X angka
kelahiran kasar (CBR) X jumlah penduduk. Angka Kelahiran Kasar
(CBR) diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).
c) Jumlah PUS dengan kondisi “4T” dengan status KB-nya.
d) Jumlah PUS peserta BPJS
Data jumlah stok dan jenis alokon yang tersedia di fasilitas kesehatan
pelayanan KB (kondom, pil, IUD, obat suntik, implant). Ketersediaan
masing-masing alokon menurut jenisnya tetapi secara umum stok
minimal 3 bulan dan maksimal 24 bulan.
a) Data sarana dan prasarana pelayanan kontrasepsi (obgyn bed, IUD kit,
implant removal kit, VTP kit, alat sterilisasi, KIE kit, media informasi
dan bahan habis pakai) sesuai dengan kewenangan pelayanan fasilitas.
b) Data Ketenagaan : jumlah tenaga kesehatan yang melayani KB dan
pembagian tugas pokok dan fungsinya; Jumlah tenaga kesehatan yang
sudah mendapat pelatihan teknis maupun manajemen KB; data jaringan
pelayanan Puskesmas; data tentang kinerja dan kualitas pelayanan KB
tahun sebelumnya.
2) Di Rumah Sakit
Perencanaan di Rumah Sakit pada dasarnya sama dengan Puskesmas.
Perbedaaannya bahwa Rumah Sakit tidak mempunyai data sasaran PUS
karena RS tidak mempunyai wilayah. Untuk perencanaan kebutuhan alat dan
obat kontrasepsi dan sarana prasarana, didasarkan pada rata-rata tren
penggunaan metode kontrasepsi dalam 3 bulan dengan menambahkan
perhitungan perkiraan peningkatan kunjungan, lead time, dst. Setelah Rumah
Sakit bersama PLKB/PPLKB menghitung kebutuhan alokon RS untuk 1
tahun kedepan pada triwulan pertama tahun berjalan, data tersebut diteruskan
36
NO TINGKAT PERAN
KESEHATAN BKKBN
1. Provinsi - Perumusan kebijakan - Perumusan dan
penetapan kebijakan
di bidang pelayanan
program KB
KB
Nasional;
- Penyusunan NSPK di
- Perencanaan dan
bidang pelayanan KB
pengadaan alat dan
- Pembinaan,
obat kontrasepsi dan
pemantauan, dan
sarana penunjang;
evaluasi di bidang
- Pendistribusian alat
pelayanan KB
dan obat serta sarana
- Koordinasi LP/LS
penunjang kontrasepsi
tingkat pusat untuk
ke gudang alokon
peningkatan akses dan
provinsi;
pelayanan KB.
- Penetapan sub sistem
pencatatan dan
pelaporan;
- Penetapan kebijakan
peningkatan kapasitas
tenaga kesehatan;
- Pemutakhiran
pendataan pelayanan
komtrasepsi tingkat
nasional;
- Pembinaan,
monitoring, dan
evaluasi terkait
penyelenggaraan
38
program KB.
2. Provinsi - Koordinasi dalam - Penjabaran teknis
kebijakan program
implementasi dan dari
KB Nasional
kebijakan dan NSPK
- Perencanaan dan
bidang pelayanan KB
pendistribusian media
- Menyusun SPO
KIE, alat dan obat
berdasarkan NSPK
serta sarana
- Koordinasi
penunjang pelayanan
pembinaan,
KB ke Kab/Kota
pemantauan, dan
- Penyelenggaraan
evaluasi di bidang
upaya peningkatan
pelayanan KB di
kapasitas tenaga
tingkat provinsi.
kesehatan
- Rekapitulasi
pendataan pelayanan
kontrasepsi tingkat
provinsi
- Koordinasi,
pembinaan, dan
evaluasi di bidang
pelayanan KB di
tingkat provinsi.
3. Kabupaten dan - Koordinasi dalam - Penjabaran juklak dan
Kota juknis yang
implementasi dari
diselaraskan dengan
kebijakan dan NSPK
kebijakan lokal
di bidang pelayanan
- Koordinasi dalam
KB di tingkat
perencanaan dan
Kabupaten dan Kota
pendistribusian
- Menyusun SPO
media KIE, alat dan
berdasarkan NSPK
obat serta sarana
- Koordinasi dalam
penunjang pelayanan
perencanaan dan
KB ke fasilitas
pendistribusian
kesehatan yang
media KIE, alat dan
memberikan
obat serta sarana
pelayanan KB
penunjang pelayanan
KB ke fasilitas - Penguatan pendataan
keluarga dan peta
kesehatan yang
PUS
memberikan
- Koordinasi
pelayanan KB
implementasi
- Koordinasi
kebijakan pelayanan
pembinaan,
KB di tingkat
pemantauan, dan
evaluasi di bidang Kabupaten dan Kota
pelayanan KB di - Rekapitulasi
39
c. Pelaksanaan Pelayanan KB
1) Di Puskesmas. Untuk terlaksananya pelayanan KB perlu dipastikan
ketersediaan sumber daya meliputi tenaga pelayanan KB, sarana dan
prasarana, alokon dan BHP. Sarana dan prasarana, alokon dan BHP
dikelola Puskesmas seperti pengelolaan obat lainnya meliputi :
penerimaan, penyimpanan, penyaluran/distribusi, pencatatan dan
pelaporan.
Data diolah dan dianalisis untuk mengetahui permasalahan yang ada serta
penyebabnya dengan menampilkan melalui bentuk tabel atau bentuk lainnya.
7. Diseminasi/mempresentasikan analisis data
Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel atau bentuk lainnya pada
pada forum-forum koordinasi teknis yang ada.
8. Melaksanakan tindak lanjut
Setelah mengkaji permasalahan dan penyebabnya, tentukan kegiatan untuk
menindaklanjuti permasalahan yang ada dengan melibatkan semua pihak
terkait, melalui penyusunan RTL mengikuti format Rencana Kerja
sebagaimana lazimnya (kegiatan, tujuan, penanggung jawab, waktu, sumber
biaya, dll).
Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara berjenjang sesuai dengan tugas
dan fungsi unit kerja di tingkat pusat sampai ke tingkat kabupaten/ kota.
43
44
berstatus milik Pemerintah maupun swasta juga sudah terlapor sesuai dengan
jumlah yang ada di lapangan.
Untuk jejaring fasilitas kesehatan keluarga berencana yang terdiri dari
praktik dokter mandiri, jumlah yang ada di lapangan sudah sesuai dengan jumlah
yang terlapor. Begitu juga dengan jejaring fasilitas kesehatan keluarga berencana
yang terdiri dari bidan praktik mandiri dan jejaring lainnya, jumlah yang ada di
lapangan sudah sesuai dengan jumlah yang terlapor.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiataan magang/PKL dan pembahasan di atas, maka
dapat ditarik kesimpulan :
6.2 Saran
Saran yang dapat peneliti berikan terkait dengan hasil kegiatan magang/PKL di
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana adalah
sebagai berikut :
45
DAFTAR PUSTAKA
46
Lampiran
47
48