Anda di halaman 1dari 16

TINJAUAN HUKUM PENDAFTARAN TANAH SECARA SISTEMATIS

MELALUI AJUDIKASI BERDASARKAN PP NO. 24 TAHUN 1997

ANIKA SELAKA MURFINI/D 101 10 452

ABSTRAK

Kebutuhan tanah terus meningkat sehingga sering menimbulkan masalah yang


amat kompleks. Untuk menangani masalah pertanahan tersebut, pemerintah
menerbitkan Undang-Undang No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria yang kemudian dikenal dengan UUPA, lahirnya UUPA merupakan tonggak
baru bangsa ini dalam hukum pertanahan. Sejalan dengan itu pemerintah kemudian
mengeluarkan peraturan pemerintah No 24 Tahun 1997 tentang pendaftaran tanah
yang kembali menegaskan pentingnya masyarakat mendaftarkan tanahnya,
pendaftaran tanah berfungsi untuk mengetahui status bidang tanah, siapa pemiliknya,
apa haknya, berapa luasnya, untuk apa dipergunakan. Pentingnya diadakannya
pendaftaran tanah secara sistematis, baik dan benar melalui ajudikasi bertujuan untuk
mengurangi masalah yang timbul berkaitan dengan tanah.
Metode Penelitian yang digunakan penulis metode pendekatan yang bersifat
yuridis empiris dengan maksud membuktikan atau menguji untuk memastikan
kebenaran dan merasionalkannya melalui hasil penelitian dan pengalaman yang telah
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian yang ditemukan bahwa
masyarakat lebih banyak mendaftarkan tanahnya dengan cara sporadic, karena
masyarakat menganggap pendaftaran tanah secara sistematis belum tentu ada setiap
tahunnya, meskipun mahal masyarakat tetap mendaftarkan tanahnya demi
mendapatkan hak atas tanah yang dimilikinya.
Kata kunci : PP No. 24 Tahun 1997, Pendaftaran tanah, Ajudikasi

I. PENDAHULUAN (Capotatio Torrens). Dalam artian yang


A. Latar Belakang tegas cadastre adalah rekord (rekaman
Pendaftaran tanah berasal dari kata daripada lahan-lahan, nilai-nilai
Cadastre (bahasa Belanda Kadaster) daripada tanah dan pemegang haknya
suatu istilah teknis untuk suatu rekord dan untuk kepentingan perpajakan).1
(rekaman), menunjukan kepada luas, Pendaftaran tanah adalah suatu
nilai dan kepemilikan (atau lain-lain rangkaian kegiatan, yang di lakukan
alas hak) terhadap suatu bidang tanah. oleh negara/pemerintah secara terus
Kata ini berasal dari bahasa latin menerus dan teratur, berupa
“capitastrum” yang berarti suatu pengumpulan keterangan atau data
register atau capita atau unit yang
1
A.P. Parlindungan, Pendaftaran Tanah di
diperbuat untuk pajak tanah romawi Indonesia, (Mandar Maju, Bandung, 1999) hlm 18.
tertentu mengenai tanah-tanah tertentu undangan yang sesuai, karena hasilnya
yang ada di wilayah-wilayah tertentu, akan merupakan data bukti menurut
pengolahan, penyimpanan dan hukum, biarpun daya kekuatan
penyajiannya bagi kepentingan rakyat, pembuktiannya tidak selalu sama
dalam rangka memberikan jaminan dalam hukum negara-negara yang
kepastian hukum di bidang pertanahan, menyelenggarakan pendaftaran tanah.
termaksud penerbitan tanda-buktinya Salah satu aturan yang mengatur
dalam pemeliharaanya. tentang pendaftaran tanah adalah
Kata-kata “ suatu rangkaian kegiatan “ Undang-Undang Pokok Agraria
menunjuk kepada adanya berbagai (UUPA), UUPA merupakan peraturan
kegiatan dalam penyelenggaraan dasar yang mengatur penguasaan,
pendaftaran tanah, yang berkaitan satu pemilikan, peruntukan, penggunaan,
dengan yang lain, berurutan menjadi dan pengendalian pemanfaatan tanah
satu kesatuan rangkaian yang bermuara yang bertujuan terselenggaranya
pada tersedianya data yang di perlukan pengelolaan dan pemanfaatan tanah
dalam rangka memberikan jaminan untuk sebesar-besar kemakmuran
kepastian hukum di bidang pertanahan rakyat. Salah satu aspek yang
bagi rakyat. dibutuhkan untuk tujuan tersebut
Kata “terus menerus” menunjuk adalah mengenai kepastian hak atas
kepada pelaksanaan kegiatan, yang tanah yang menjadi dasar utama dalam
sekali dimulai tidak akan ada akhirnya. rangka kepastian hukum kepemilikan
Data yang sudah terkumpul dan tanah. 2
tersedia harus selalu dipelihara, dalam Diberlakukannya UUPA
arti disesuaikan dengan perubahan merupakan awal sejarah perkembangan
perubahan yang terjadi kemudian, Hukum Agraria di Indonesia,
hingga tetap sesuai dengan keadaan khususnya mengenai Hukum di bidang
terakhir. pertanahan dan menghapus dualisme
Kata “teratur” menunjukan,
2
bahwa semua kegiatan harus Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia :
Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok
berlandaskan peraturan perundang- Agraria, Isi dan pelaksanaanya,
Jakarta:Djambatan, 2005, hlm, 72-73.
hukum pertanahan. Untuk menjamin Kegiatan Pendaftaran tanah
kepastian hukum tersebut, UUPA meliputi kegiatan pendaftaran tanah
menegaskan dalam Pasal 19 Ayat (1) untuk pertama kali dan kegiatan
yang berbunyi: pemeliharaan data yang tersedia.
“Untuk menjamin kepastian hukum Pendaftaran tanah untuk pertama kali
olehpemerintah diadakannya (“initial registrasion”) meliputi tiga
Pendaftaran Tanah di seluruh wilayah bidang kegiatan, yaitu: bidang fisik
Indonesia menurut ketentuan yang atau “teknis kadastral”, bidang yuridis
diatur dengan Peraturan Pemerintah”. dan penerbitan dokumen tanda-bukti
Berpatokan pada perkembangan hak.
yang begitu pesat dan banyaknya Kegiatan pendaftaran tanah untuk
persoalan pendaftaran tanah yang pertama kali (“initial registration”)
muncul ke permukaan dan tidak dapat di lakukan melalui dua cara,
mampu diselesaikan oleh Peraturan yaitu secara sistematis dan secara
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961, sporadik. Pendaftaran tanah secara
maka setelah berlaku selama kurang sistematis adalah kegiatan pendaftaran
lebih 38 tahun, untuk selanjutnya tanah untuk pertama kali yang
pemerintah telah mengeluarkan dilakukan secara serentak yang
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun meliputi semua objek pendaftaran
1997 tentang Pendaftaran Tanah 3. tanah yang belum di daftar dalam
Pendaftaran tanah yang diatur wilayah atau bagian wilayah suatau
dalam Peraturan Pemerintah No. 24 desa atau kelurahan, umumnya
Tahun 1997 tentang pendaftaran tanah prakarsa datang dari pemerintah yang
dilaksanakan berdasarkan azas diatur dalam Peraturan Menteri Negara
sederhana, aman, terjangkau, mutakhir Agraria/Kepala BPN No. 3 Tahun
dan terbuka.4 1995 tentang penyelenggaraan
Pendaftaran Tanah Secara Sistematik.
Pendaftaran tanah secara sporadik
3
Supriadi, Hukum Agraria, Sinar Grafika, cetakan adalah kegiatan pendaftaran tanah
ke Dua jakarta 2008, hlm. 152-153
4
Supriadi, Hukum Agraria, Sinar Grafika, Ctk. untuk pertama kali mengenai satu atau
Pertama, Jakarta, 2007, hlm. 164
beberapa objek pendaftaran tanah Dalam melaksanakan pendaftaran
dalam wilayah atau bagian wilayah tanah, BPN dibantu oleh Pejabat
satu desa atau kelurahan secara Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan
individual atau massal, yang dilakukan Pejabat yang lainnya yang ditugaskan
atas permintaan pemegang atau untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
penerima hak atas tanah yang tertentu menurut PP No. 24 Tahun
bersangkutan. 1997 ini dan peraturan perundang-
Pendaftaran tanah secara sistematik undangan yang bersangkutan.
lebih diutamakan karena melalui cara Misalnya dalam pendaftaran sistematik
ini akan dipercepat perolehan data oleh Panitia Ajudikasi.
mengenai bidang-bidang tanah yang Panitia Ajudikasi tersebut dibentuk
akan didaftarkan daripada melalui oleh menteri Negara Agraria selaku
pendaftaran tanah melalui sporadik, Kepala BPN atau Pejabat yang
tetapi diperlukan waktu untuk ditunjuk. Pembentukan Panitia
memenuhi dana, tenaga dan peralatan. Ajudikasi dimaksudkan agar tidak
Sedangkan pelaksanaannya harus mengganggu tugas rutin Kantor
didasarkan pada suatu rencana Pertanahan pada umumnya, sehingga
pelaksanaan tahunan yang pendaftaran tanah sistematik dapat
berkelanjutan, melalui uji kelayakan diselenggarakan secara lebih cepat dan
agar berjalan lancar. Pendaftaran tanah massal. Dalam melaksanakan tugasnya
secara sporadik juga akan ditingkatkan Panitia Ajudikasi dibantu oleh satuan
pelaksanaannya karena dalam tugas pengukuran dan pemetaan,
kenyataannya akan bertambah banyak satuan tugas pengumpul data yuridis
permintaan untuk mendaftar secara dan satuan tugas administrasi yang
individual dan massal yang diperlukan tugas, susunan dan kegiatannya diatur
dalam pelaksanaan pembangunan yang oleh Menteri, kemudian tugas dan
akan semakin meningkat kegiatannya. 5 wewenang Ketua dan anggota Panitia
Ajudikasi diatur oleh Menteri yang

5
Boedi Harsono, Seminar Nasional, PP Nomor 24
Tahun 1997 (Isi dan penjelasannya), 1997,
hlm. 5.
sesuai dengan peraturan-peraturan Dengan kata lain dalam kegiatan
yang berlaku. 6 pendaftaran tanah terdapat tugas-tugas
Sesuai dengan Peraturan Menteri piñata-usahaan, seperti dalam hal
3/1997 Pasal 1 angka 8, Ajudikasi penetapan hak atas tanah dan
adalah kegiatan yang dilaksanakan pendaftaran peralihan hak tanah.
dalam rangka proses pendaftaran tanah Bahkan dapat dikatakan bahwa
untuk pertama kali, meliputi kegiatan yang menyangkut aspek
pengumpulan dan penetapan kebenaran yuridis atau pengumpulan data yuridis
data fisik dan data yuridis mengenai sampai kepada penerbitan buku tanah,
satu atau beberapa objek pendaftaran sertipikat dan daftar umum lainnya
tanah untuk keperluan pendaftarannya. serta pencatatan perubahan di
Hasil akhir dari proses pendaftaran kemudian hari hampir seluruhnya
tanah adalah penerbitan sertifikat oleh menyangkut tugas-tugas administrasi.
BPN yang didalamnya berisi data fisik Dalam proses peng-administrasi-an
dan data yuridis mengenai tanah. Data kegiatan pendaftaran tanah tersebut,
yuridis maksudnya ada keterangan secara konkrit ditandai dengan adanya
mengenai status hukum bidang tanah daftar-daftar isian yang diberikan
yang didaftar, pemegang hak dan hak kode-kode tertentu untuk mencatat
pihak lain serta beban-beban lain yang setiap kegiatan dari pendaftaran tanah
membebaninya. Bila dinyatakan tersebut.
sebagai status hukum bidang tanah B. Rumusan Masalah
yang terdaftar, berarti terdapat bukti 1. Bagaimanakah peran Ajudikasi
yang menunjukkan adanya hubungan dalam pendaftaran tanah?
hukum antara orang dengan tanahnya. 2. Kendala-kendala yang di temukan
Adanya bukti hubungan hukum dalam pendaftaran tanah dan cara
tersebut kemudian diformalkan (bukan penyelesaiaannya ?
dilegalisasi) melalui kegiatan
pendaftaran tanah. II. PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
6
Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Pada awal mulanya, Kota Palu
Tahun 1997, Pasal 8 Ayat 1 sampai dengan
Ayat 5,Tentang Pendaftaran Tanah. merupakan pusat pemerintahan
Kerajaan Palu. Pada masa penjajahan berjumlah 342.754 jiwa (2012). Kota
Belanda, Kerajaan Palu menjadi bagian Palu terletak memanjang dari timur ke
dari wilayah kekuasaan (Onder barat disebelah utara garis katulistiwa
Afdeling Palu) yang terdiri dari tiga dalam koordinat 0,35 – 1,20 LU dan
wilayah yaitu Landschap Palu yang 120 – 122,90 BT. Luas wilayahnya
mencakup distrik Palu Timur, Palu 395,06 km2 dan terletak di Teluk Palu
Tengah, dan Palu Barat; Landschap dengan dikelilingi pegunungan. Kota
Kulawi; dan Landschap Sigi Dolo.7 Palu terletak pada ketinggian 0 – 2500
Kota Palu kemudian mulai m dari permukaan laut.
berkembang setelah dibentuknya Masyarakat Kota Palu sangat
Residen Koordinator Sulawesi Tengah heterogen. Penduduk yang menetap di
Tahun 1957 yang menempatkan Kota kota ini berasal dari berbagai suku
Palu sebagai Ibukota Karesidenan. bangsa dan Kaili yang merupakan suku
Terbentuknya Propinsi Sulawesi asli dan terbesar di Sulawesi Tengah.
Tengah berdasarkan Undang-Undang Kota Palu saat ini juga menjadi
Nomor 13 Tahun 1964, status Kota salah kawasan ekonomi khusus (KEK)
Palu sebagai ibukota ditingkatkan di Indonesia bagian timur. Berbagai
menjadi Ibukota Propinsi Daerah persiapan untuk ditetapkan Kota Palu
Tingkat I Sulawesi Tengah. Kemudian sebagai kawasan ekonomi khusus telah
pada tahun 1978, Kota Palu ditetapkan dilakukan, penyiapan lahan seluas
sebagai kota administratif berdasarkan 1.520 hektare di Kecamatan Palu
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun Utara, yang meliputi Kelurahan
1978. Kini, berdasarkan Undang- Pantoloan, Baiya, dan Lambara.8
Undang Nomor 4 Tahun 1994 Kota B. Peranan Ajudikasi dalam
Palu ditingkatkan statusnya menjadi Pendaftaran Tanah Secara
Kotamadya Palu. Sistematis
Kota Palu dilewati oleh garis Dalam PP Nomor 24 Tahun 1997
Khatulistiwa. Penduduk Kota Palu tentang Pendaftaran Tanah ajudikasi

7
http://www.wikipedia.com/Pemerintah Kota
8
Palu.2014/11/29/Palu Kota Dua http://regional.kompas.com/read/2014/11/29//Palu
Wajah/Palu.CACDS Dan Ekonominya
adalah kegiatan yang dilaksanakan III pokok-pokok penyelenggaraan
dalam rangka proses pendaftaran pendaftarana tanah jelaskan dalam
tanah untuk pertama kali, meliputi Pasal 6 Ayat 1 yaitu : “dalam rangka
pengumpulan dan penetapan penyelenggaraan pendaftaran tanah
kebenaran data fisik dan data yuridis sebagai mana yang dimaksud dalam
mengenai satu atau beberapa obyek Pasal 5, tugas penyelenggaraan
pendaftaran tanah untuk keperluan pendaftaran tanah dilakukan oleh
pendaftarannya. Kegiatan ajudikasi Kepala Kantor Pertanahan, kecuali
pendaftaran tanah tersebut merupakan kegiatan-kegiatan lain yang oleh
prosedur khusus yang dilakukan untuk peraturan pemerintah dan undang-
pemberian status hukum atas bagian- undang lainnya dapat ditugaskan
bagian tanah kepada pemilik yang kepada pejabat lain”. Maksud dari
benar-benar berwenang. Didalam pasal diatas bahwa dalam
ajudikasi digunakan pola pendaftaran melaksanakan proses pendaftaran tanah
tanah sistematis yaitu secara masal yang secara sistematis diperlukanlah
dengan melakukan pola pemetaan dan satu anggota selain pejabat pertanahan,
penginventarisasian keseluruhan tanah dalam hal ini panitia ajudikasi yang
yang ditentukan oleh pemerintah. dibantu oleh pemerintah daerah
Semua bidang tanah diukur dan desa/kelurahan yang bersangkutan,
diinventarisasikan kepemilikannya agar kiranya proses pendaftaran sejak
baik tanah bermasalah maupun tanah awal sampai dikeluarkannya bukti
tanpa terkecuali dalam satu desa atau kepemilikan bisa lebih baik dan benar,
9
kelurahan. serta berjalan dengan lancar.
Ada beberapa tugas Hal-hal mengenai pembentukan
penyelenggaraan pendaftaran tanah panitia ajudikasi serta susunan, tugas,
yang secara khusus dilakukan sesuai dan kewenangannya diatur lebih lanjut
undang-undang untuk pejabat lain dalam Peraturan Menteri Nomor 3
selain Kepala Kantor Pertanahan. Bab Tahun 1997 Pasal 48-54, Dalam
melaksanakan tugasnya, Panitia
9
Hasil Wawancara dengan Steven Wowor, Kasubsi Ajudikasi dibantu oleh satuan tugas
Pendataan Hak BPN Palu, 2 Desember 2014
pengukuran dan pemetaan, satuan data yuridis mengenai bidang-bidang
tugas pengumpul data yuridis dan tanah di wilayah desa/kelurahan yang
satuan tugas administrasi yang tugas, bersangkutan.10
susunan dan kegiatannya diatur Sesuai peraturan panitia ajudikasi
Menteri. Pada intinya tugas ajudikasi mempunyai tugas dan wewenang
ini adalah tugas investigasi yang dalam melaksanakan pendaftaran
meneliti dan mencari kebenaran formal tanah, diantara tugas dan wewenang
bukti, yakni data-data yuridis awal Panitia Ajudikasi, yaitu: menyiapkan
yang dimiliki pemegang hak atas rencana kerja ajudikasi secara
tanah, dan tugas justifikasi, yaitu terperinci, mengumpulkan data fisik
membuat penetapan dan pengesahan dan dokumen asli data yuridis semua
bukti yang sudah diteliti tersebut. bidang tanah yang ada di wilayah yang
Susunan panitia ajudikasi terdiri bersangkutan serta memberikan tanda
dari seorang ketua panitia merangkap penerimaan dokumen kepada
anggota yang dijabat olh seorang pemegang hak atau kuasanya,
pegawai BPN. Beberapa orang anggota menyelidiki riwayat tanah dan menilai
yang terdiri dari: Seorang pegawai kebenaran alat bukti pemilikan tanah
Badan Pertanahan Nasional yang atau penguasaan tanah, mengumumkan
mempunyai kemampuan pengetahuan data fisik dan data yuridis yang sudah
di bidang pendaftaran tanah. Seorang dikumpulkan, membantu
pegawai Badan pertanahan Nasional menyelesaikan ketidaksepakatan atau
yang mempunyai kemampuan sengketa antarapihak-pihak yang
pengetahuan di bidang hak-hak atas bersangkutan mengenai data yang
tanah. Kepala Desa/Kelurahan yang diumumkan, mengesahkan hasil
bersangkutan dan atau seorang Pamong pengumuman data fisik dan data
Desa/Kelurahan yang ditunjuknya. yuridis yang akan digunakan sebagai
Selain itu, keanggotaan Panitia dasar pembukuan hak atau pengusulan
Ajudikasi dapat ditambah dengan pemberian hak, menerima uang
seorang anggota yang sangat
10
diperlukan dalam penilaian kepastian Peraturan Pemerintah, No 24, Tahun,1997 (Pasal
8 Ayat 1-3).
pembayaran, mengumpulkan dan terdaftar dan surat ukur atau gambar
memelihara setiap kwitansi bukti situasi yang bersangkutan. Bidang-
pembayaran dan penerimaan uang yan bidang tanah yang sudah ditetapkan
dibayarkan oleh mereka yang batas-batasnya, diukur dan selanjutnya
berkepentingan sesuai ketentuan yang dipetakan dalam peta dasar
berlaku, menyampaikan laporan secara pendaftaran.
periodik dan menyerahkan hasi Bidang tanah yang sudah
kegiatan panitia ajudikasi kepada dipetakan atau dibubuhkan nomor
Kepala Kantor Pertanahan. pendaftarannya pada peta pendaftaran
Penetapan batas bidang tanah yang dibukukan dalam daftar tanah. bagi
sudah dipunyai dengan suatu hak yang bidang-bidang tanah yang sudah diatur
belum terdaftar atau yang sudah serta dipetakan dalam peta pendaftaran,
terdaftar tetapi belum ada surat dibuatkan surat ukur untuk keperluan
ukur/gambar situasinya atau surat pendaftaran haknya.11
ukur/gambar situasi yang ada tidak Pendaftaran ini dibutuhkan bantuan
sesuai lagi dengan keadaan yang satu panitia yang disebut panitia
sebenarnya, dilakukan oleh Panitia ajudikasi. Mengapa demikian, sebab
Ajudikasi dalam pendaftaran tanah pendaftarannya bersifat massal dan
secara sistematik atau oleh Kepala tidak mengganggu tugas rutin suatu
Kantor Pertanahan dalam pendaftaran kantor pertanahan. Sistematik itu
tanah secara sporadik, berdasarkan sendiri menjelaskan satu kegiatan yang
penunujukan batas oleh para pemegang pertama kali dilakukan untuk mendata
hak atas tanah yang bersangkutan dan seluruh bidang-bidang tanah yang
sedapat mungkin disetujui oleh para belum pernah
pemegang hak atas tanah yang dibukukan/disertifikatkan,yang
berbatasan. Dalam menetapkan batas- prosesnya lebih cepat dan ditentukan
batas bidang tanah Panitia Ajudikasi jangka waktunya.
atau Kepala Kantor Pertanahan
11
memperhatikan batas-batas bidang atau
http://www.hukumproperti.com/2014/09/22/ajudika
bidang-bidang tanah yang telah si-pendaftaran-tanah.
Adapun manfaat pendaftaran tanah hal suatu desa/kelurahan belum
secara sistematik bagi pemilik hak atas ditetapkan sebagai wilayah pendaftaran
tanah yaitu : prosedurnya mudah tanah secara sistematik sebagaimana
(Panitia datang ke lokasi), biaya dimaksud pada ayat (2),
murah, waktu cepat (Pengumuman 30 pendaftarannya dilaksanakan melalui
hari), memberikan kepastian hukum, pendaftaran tanah secara sporadik.
memberikan rasa aman, harga tanah Sedangkan pendaftaran tanah secara
lebih mahal, dapat dijadikan jaminan sporadik dilaksanakan atas permintaan
hutang, memudahkan peralihan hak, pihak yang berkepentingan.
penetapan Pajak Bumi dan Bangunan Pendaftaran tanah secara sistematis
(PBB) tidak keliru.sedangkan memiliki dua dasar hukum yang
manfaatnya bagi Pemerintah antara digunakan dalam penerapannya, yaitu :
lain : terwujudnya tertib administrasi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
pertanahan, dapat mengurangi sengketa 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Pasal
dibidang pertanahan, memperlancar 1 angka 10, Pasal 8, 13-31 dan
kegiatan pemerintahan (jika perlu Peraturan Menteri Agraria/Kepala
tanah, sudah ada datanya). Selain BPN Nomor 3 Tahun 1997 (Pelaksana
memiliki manfaat bagi pemilik hak atas Peraturan Pemerintah 24/1997) Pasal
tanah dan bagi pemerintah, pendaftaran 46-72.
tanah secara sistematis juga memiliki Adapun untuk memberikan
kelebihan diantaranya yaitu, pemegang kepastian hukum kepada para
hak atas tanah tidak perlu ke kantor pemegang hak atas tanah, akan
pertanahan, bidang tanah yang diberikan penegasan atas sejauh mana
didaftar sangat banyak karena massal, kekuatan pembuktian sertifikat yang
biaya murah, dan waktu pengumuman dijadikan pegangan pembuktian akan
lebih singkat. hak tanah. Diberikan ketentuan bahwa
Pendaftaran tanah secara sistematik selama belum dibuktikan yang
didasarkan pada suatu rencana kerja sebaliknya, data fisik dan data yuridis
dan dilaksanakan di wilayah-wilayah yang tercantum dalam sertifikat harus
yang ditetapkan oleh Menteri. Dalam diterima sebagai data yang benar, baik
dalam perbuatan hukum sehari-hari bagi rakyat dengan ekonomi menengah
maupun dalam sengketa dipengadilan, kebawah, dibandingkan dengan
sepanjang data tersebut sesuai dengan pendaftaran tanah secara sporadik,
apa yang tercantum dalam surat ukur pendaftaran tanah secara sistematis
dan buku tanah yang bersangkutan. 12 melalui program seperti ini sangat
C. Kendala-Kendala yang membantu masyarakat kecil dalam
Ditemukan pada Pendaftaran mendaftarkan tanah mereka sebab
Tanah Secara Sistematis dan segala beban biaya ditanggung
Cara Penyelesainnya sepenuhnya oleh Pemerintah , dimana
Pendaftaran tanah secara sistematik anggaran yang digunakan dalam
lebih diutamakan karena melalui cara program tersebut berasal dari APBN
ini akan dipercepat perolehan data dan pinjaman dana dari World Bank. 13
mengenai bidang-bidang tanah yang Pendaftaran tanah secara sistematis
akan didaftarkan daripada melalui memerlukan biaya yang tidak besar
pendaftaran tanah melalui sporadik, namun membutuhkan waktu yang
tetapi diperlukan waktu untuk lama, karena pendaftaran tanah
memenuhi dana, tenaga dan peralatan. sistematis dalam bentuk prona hanya
Sedangkan pelaksanaannya harus dilaksanakan sekali dalam setahun.
didasarkan pada suatu rencana Selain hanya dilaksanakan sekali
pelaksanaan tahunan yang dalam setahun, prona juga terbilang
berkelanjutan, melalui uji kelayakan kurang disosialisasikan oleh
agar berjalan lancar. pemerintah setempat kepada
Pemerintah mengadakan masyarakatnya sehingga masyarakat
pendaftaran tanah secara sistematis di tidak mendapatkan informasi yang
kota Palu, dalam bentuk sebuah proyek jelas, akibatnya ialah masyarakat tidak
yang dikenal dengan prona, dimana mengetahui bagaimana sistem yang
pada prona ini pemerintah memberikan digunakan dalam pendaftaran tanah
kemudahan dalam mendaftarkan tanah tersebut, syarat-syarat apa saja yang

12 13
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 (pasal 32 Hasil wawancara dengan Steven Wowor, Kasubsi
ayat 1) Pendataan Hak, 2 Desember 2014
harus dilengkapi dalam mendaftarkan pengukuran dan pemetaan, satuan
tanah mereka, dan apa saja proses yang tugas pengumpul data yuridis dan
harus dilalui oleh masyarakat agar satuan tugas administrasi yang tugas,
tanah mereka mendapatkan sertifikat susunan dan kegiatannya diatur
sehingga memiliki kepastian hukum Menteri. Sistematik itu sendiri
atas tanahnya. menjelaskan satu kegiatan yang
Oleh karena kurangnya sosialisasi pertama kali dilakukan untuk mendata
dari pemerintah dan kurangnya seluruh bidang-bidang tanah yang
pemahaman masyarakat terhadap belum pernah
pendaftaran tanah sistematis, maka dibukukan/disertifikatkan,yang
masyarakat berinisiatif mendaftarkan prosesnya lebih cepat dan ditentukan
sendiri tanahnya ke Kantor Pertanahan jangka waktunya.
melalui pendaftaran tanah secara Adapun manfaat pendaftaran tanah
sporadik, meskipun pendaftaran tanah secara sistematik bagi pemilik hak atas
secara sporadik membutuhkan biaya tanah yaitu : prosedurnya mudah
yang sangat mahal. (Panitia datang ke lokasi), biaya
III. PENUTUP murah, waktu cepat (Pengumuman 30
A. KESIMPULAN hari), memberikan kepastian hukum,
Didalam ajudikasi digunakan pola memberikan rasa aman, harga tanah
pendaftaran tanah sistematis yaitu lebih mahal, dapat dijadikan jaminan
secara massal dengan melakukan pola hutang, memudahkan peralihan hak,
pemetaan dan penginventarisasian penetapan Pajak Bumi dan Bangunan
keseluruhan tanah yang ditentukan (PBB) tidak keliru. Pendaftaran tanah
oleh pemerintah. Semua bidang tanah secara sistematik lebih diutamakan
diukur dan diinventarisasikan karena melalui cara ini akan dipercepat
kepemilikannya baik tanah bermasalah perolehan data mengenai bidang-
maupun tanah tanpa terkecuali dalam bidang tanah yang akan didaftarkan
satu desa atau kelurahan. Dalam daripada melalui pendaftaran tanah
melaksanakan tugasnya, Panitia melalui sporadik, tetapi diperlukan
Ajudikasi dibantu oleh satuan tugas waktu untuk memenuhi dana, tenaga
dan peralatan. Sedangkan 1. Pemerintah sebaiknya lebih gencar
pelaksanaannya harus didasarkan pada lagi dalam mensosialisasikan
suatu rencana pelaksanaan tahunan pendaftaran tanah sistematis
yang berkelanjutan, melalui uji terlebih kepada masyarakat yang
kelayakan agar berjalan lancar. tergolong miskin, agar mereka
Pendaftaran tanah secara sistematis mengetahui dan memahami secara
memerlukan biaya yang tidak besar jelas apa pendaftaran tanah
namun membutuhkan waktu yang sistematis tersebut, bagaimana
lama, karena pendaftaran tanah sistem yang digunakan dalam
sistematis dalam bentuk prona hanya pendaftaran tanah sistematis,
dilaksanakan sekali dalam setahun. syarat-syarat apa saja yang harus
Selain hanya dilaksanakan sekali dilengkapi dalam mendaftarkan
dalam setahun, prona juga terbilang tanah mereka, dan apa saja proses
kurang disosialisasikan oleh yang harus dilalui oleh masyarakat
pemerintah setempat kepada agar tanah mereka mendapatkan
masyarakatnya sehingga masyarakat sertifikat sehingga memiliki
tidak mendapatkan informasi yang kepastian hukum atas tanahnya.
jelas, Oleh karena kurangnya Sehingga masyarakat miskin
sosialisasi dari pemerintah dan tersebut mendapatkan kemudahan
kurangnya pemahaman masyarakat dalam mendaftarkan tanahnya dan
terhadap pendaftaran tanah sistematis, mereka tidak perlu lagi
maka masyarakat berinisiatif mengeluarkan biaya yang besar
mendaftarkan sendiri tanahnya ke dalam mendaftarkan tanah melalui
Kantor Pertanahan melalui pendaftaran pendaftaran tanah sporadik.
tanah secara sporadik, meskipun 2. Sebaiknya pendaftaran tanah secara
pendaftaran tanah secara sporadik sporadik biayanya sedikit dikurangi
membutuhkan biaya yang sangat bagi masyarakat ekonomi
mahal. menengah ke bawah agar mereka
dapat kemudahan dari segi biaya
B. SARAN sebab bila hanya mengharapkan
bantuan dari pemerintah melalui karena pendaftaran tanah sistematis
pendaftaran tanah sistematis tentu hanya diadakan sekali dalam
ini membutuhkan waktu yang lama setahun.
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku :
A.P. Parlindungan, Pendaftaran Tanah di Indonesia, Mandar Maju, Bandung, 1999,
Boedi Harsono, Seminar Nasional, PP Nomor 24 Tahun 1997 (Isi dan penjelasannya),
1997,
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia : Sejarah Pembentukan Undang-Undang
Pokok Agraria, Isi dan pelaksanaanya, Jakarta:Djambatan, 2005,
Supriadi, Hukum Agraria, Sinar Grafika, Ctk. Pertama, Jakarta, 2007,
Supriadi, Hukum Agraria, Sinar Grafika, Ctk. Kedua, Jakarta, 2008,
Undang-Undang :
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, Pasal 8 Ayat 1 sampai dengan Ayat
5,Tentang Pendaftaran Tanah.
Peraturan Pemerintah, No 24, Tahun,1997 (Pasal 8 Ayat 1-3).
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 (pasal 32 ayat 1)
Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, UU No. 5, LN No. 104 Tahun 1960, TLN No.
2043, psl. 19.
Sumber dari Website :
http://www.wikipedia.com/Pemerintah Kota Palu.2014/11/29/Palu Kota Dua
Wajah/Palu.CACDS
http://regional.kompas.com/read/2014/11/29//Palu Dan Ekonominya
http://www.hukumproperti.com/2014/09/22/ajudikasi-pendaftaran-tanah.
Sumber Lain :
Hasil Wawancara dengan Steven Wowor, Kasubsi Pendataan Hak BPN Palu, 2
Desember 2014
BIODATA
Nama : Anika Selaka Murfini
Tempat / Tanggal Lahir : Lembah Mukti / 5 Juni 1991
Alamat Rumah : Jln. HOS. Cokroaminoto No. 33
Alamat e-mail : annychahabibati@yahoo.com
No. Telp/HP : 085756300440

Anda mungkin juga menyukai