Anda di halaman 1dari 3

PAPER

“Pengembangan Kapasitas dan Kelembagaan Sektor Publik”


Dosen : Rahmatia Pakaya SE, M.Si

Oleh :

NAMA : ZULAEHA FEBRIYANTI LALIYO


NIM : 941418011

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
PROGRAM STUDI-S1 ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2019
Nama : Zulaeha Febriyanti Laliyo

NIM : 941418011

Prodi/Angkatan : Administrasi Publik/2018

MK : Pengembangan Kapasitas dan Kelembagaan Sektor Publik

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teroritis,


koseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan.

Menurut KBBI Pengembangan adalah proses,cara, perbuatan mengembangkan.

Kapasitas merupakan kemampuan individu, organisasi atau sistem untuk menjalankan fungsi
sebagaimana mestinya secara efektif, efisien dan terus-menerus.

Menurut Morgan, Kapasitas merupakan kemampuan, keterampilan, pemahaman, sikap,


nilai-nilai, hubungan, perilaku, motivasi, sumberdaya, dan kondisi-kondisi yang
memungkinkan setiap individu, organisasi, jaringan kerja/sektor, dan sistem yang lebih luas
untuk melaksanakan fungsi-fungsi mereka dan mencapai tujuan pembangunan yang telah
ditetapkan dari waktu ke waktu.

Pengembangan kapasitas (capacity building) merupakan strategi yang ditujukan untuk


meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan responsivitas dalam rangka kinerja organisasi.

Sebagaimana yang dikemukakan Haryono, Pembangunan Kapasitas merupakan upaya yang


dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai macam strategi yang dapat meningkatkan
efisiensi, efiktivitas dari kinerja pemerintah.

Menurut A. Fiszbein (1997) Capacity building fokus pada :

1. Kemampuan tenaga kerja;

2. Kemampuan teknologi yang diwujudkan dalam organisasi atau kelembagaan.

3. Kemampuan kapital yang diwujudkan dalam bentuk dukungan sumber daya, sarana,
dan prasarana.

Pengertian Kelembagaan. Adalah sutu pola hubungan antara anggota masyarakat yang
saling mengikat, diwadahi dalam suatu jaringan atau organisasi dengan ditentukan oleh
faktor-faktor pembatas dan pengikat beruupa norma, kode etik aturan formal dan non formal
untuk bekerjasama demi mencapai tujuan yang diinginkan.

Menurut Mubyarto (1989), yang dimaksud lembaga adalah organisasi atau kaedah-kaedah
baik formal maupun informal yang mengatur perilaku dan tindakan anggota masyarakat
tertentu baik dalam kegiatan-kegiatan rutin sehari-hari maupun dalam usahanya untuk
mencapai tujuan tertentu.

Sektor Publik, adalah sektor ekonomi yang menyediakan berbagai layanan pemerintah
kepada masyarakat. Komposisi sektor publik berbeda antarnegra, tetapi pada umumnya
mencakup bidang militer, kepolisian, transportasi umum, pendidikan, dan kesehatan.

Menurut Grindle (1997), pengembangan kapasitas memiliki tiga ruang lingkup yaitu:

a. Pengembangan SDM. Dalam ruang lingkup pengembangan sumber daya manusia,


fokus pengembangan kapasitas adalah terwujudnya personil yang professional dan
memiliki kemampuan teknis.

b. Penguatan organisasi. Dalam ruang lingkup penguatan organisasi, fokus pengembangan


kapasitas adalah tata manajemen untuk meningkatkan keberhasilan peran dan fungsi.

c. Reformasi kelembagaan, fokus pengembangan kapasitas adalah adanya penataan


kelembagaan dan sistem serta makro struktur.

Sedangkan menurut UNDP dikutip dalam Edarlin (1997:148), ruang lingkup pembangunan
kapasitas diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Tenaga Kerja (human resource), yaitu kualitas SDM dan cara memanfaatkan SDM,

b. Modal (fisik), yaitu menyangkut sarana material, peralatan, bahan-bahan yang


diperlukan dan ruang/gedung.

c. Teknologi, yaitu organisasi dan gaya manajemen, fungsi perencanaan, penentuan


kebijakan, pengendalian dan evaluasi, komunikasi, serta sistem informasi
manajemen.

Anda mungkin juga menyukai