OLEH :
Sayyidah Aslamah
NIM: 07.234.425
TESIS
YOGYAKARTA
2011
ii
iii
iv
v
MOTTO
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
vii
PENDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA
1. Konsonan Tunggal
viii
ف fa‘ f -
ق Qāf q -
ك Kāaf k -
ل Lam l -
م Mim m -
ن Nun n -
و wawu w -
هـ Ha h -
ء hamzah ’ apostrof
ي ya‘ y -
ُ Dammah u U
5. Vokal Panjang
a. Fathah dan alif ditulis ā
+9:ه7/ Jāhiliyyah
b. Fathah dan ya mati di tulis ā
ix
;&<" Yas’ā
c. Kasrah dan yamati ditulis Ṡ
#9=( MajṠd
d. Dammah dan wawu mati û
وض3> Furûd
6. Vokal-vokal Rangkap
a. Fathah dan ya mati ditulis ai
?@A9B Bainakum
b. Fath}ah dan wawu mati au
لCD Qaul
7. Vokal-vokal yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan
apostrof
?'2أأ A’antum
?F3@G نH La’in syakartum
8. Kata sandang alif dan lam
a. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-
ان3%6ا Al-Qur'an
س79%6ا Al-Qiyās
x
KATA PENGANTAR
ا
ا ا
ن
ُ َأ$َ %
ْ & ا
َوَأ
& إِ َ ِإ
َ ْ ُ َأن$َ %
ْ َأ.َ ِ
اِي َْ َو َ َ ِ ْ ِ! ْ ِ َ ْ َ َ ْ ِ ِ َو
ِ ُ ْ
َ ْ َأ
ٍ ِ َ! َ ِد
َ -ُ 0َ1ِ 2 *
َ ل
ِ َ أ3
َ ٍ َو
َ -ُ 0َ1ِ 2 *
َ َ3
َ ْ2*
َ َو4
25
َ $ُ َّ ا.
ِ لا
ُ )ُ* ًا َر
َ -ُ
.ُ !ْ َ 0- َأ.
ْ ِ ا3
ِ 7ِ 0َ-
Islam dan Iman. Shalawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan kepada
nabi Muhammad SAW. Rasul yang menjadi rahmat bagi semesta alam, yang
mana merupakan rasul dengan misi suci untuk menyempurnakan akhlak yang
nabi beserta seluruh umat manusia serta alam yang maha dahsyat ini.
memperoleh gelar Magiser Studi Islam dalam program Studi Politik dan
dari kelemahan dan kekurangan serta menjadi pekerjaan berat bagi penyusun
SWT dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tulisan ini saya rampungkan.
sedalam-dalamnya kepada:
xi
1. Yang terhormat Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2. Yang terhormat Ketua Prodi Pascasarjana pada program Studi Politik dan
Pemerintahan Islam UIN Sunan Kalijaga.
3. Yang terhormat Dr. Munawar Ahmad yang dengan sabar membimbing
petulisan hingga rampung, dengan berjuta-juta himbauan dan masukan
yang membantu penulisan ini.
4. Seluruh keluarga yang kasih sayang dan do’anya selalur tercurahkan pada
penyusun sehingga penyusun mendapat semangat yang lebih.
5. Teman-teman SPPI angkatan 2007, 2008 dan 2009 yang memberi inspirasi
penulis dalam mengurai ide-ide pokok sehingga tulisan ini menjadi layak
untuk disajikan.
Semoga mereka diberi Rahmad dan Hidayah dari Allah Swt, Amin.
Dan akhirnya penyusun berharap semoga seluruh rangkaian huruf, kata dan
kalimat dalam tesis ini dapat bermanfaat bagi mereka semua makhluk Allah.
Penyusun
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN iv
HALAMAN MOTTO vi
KATA PENGANTAR xi
ABSTRAKSI xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Pokok Masalah 7
D. Tinjauan Pustaka 8
E. Kerangka Teoritik 12
F. Metode Penelitian 19
G. Sistematika Pembahasan 22
xiii
BAB II POLITIK DI INDONESIA 25
B. Filsafat politik 29
2. Sosialisasi Politik 36
1. Pra Kemerdekaan 42
2. Pasca Kemerdekaan 46
TAN MALAKA 65
Praktis 96
xiv
BAB V. PENUTUP 127
A. Kesimpulan 122
B. Kritik 128
C. Saran 129
LAMPIRAN GAMBAR I
CURICULUM VITAE II
xv
ABSTRAKSI
Nilai akal bagi manusia sangatlah besar, karena dengan akal manusia dapat
mengenal dirinya dan memahami firman-firman tuhan dialam raya ini serta dapat
mendukung dalam melaksanakan syara’. Komunis Tan Malaka dewasa ini sangat
ramai dibahas dalam politik kontemporer karena Komunis proletas Tan Malaka
diragukan atas keaslian proletar ala Marxisnya. Sehingga Komunis Tan Malaka
dipertanyakan konsepnya dalam pemikiran politik dan menjadi studi akademik
tentang teori politik kontemporer dewasa ini.
Lahirnya pemikiran Tan Malaka dalam berbagai karyanya yang berjumlah
kurang lebih dari dupuluh enam adalah corak yang ada dalam kepribadian dan
pandangan hidup sekaligus ideologi Tan Malaka. Hal tersebut membawa wacana Tan
Malaka seorang PKI, seorang anggota KOMINTEREN, seorang murid yang belajar
di Eropa pada situasi perang, dan seorang buruan atau DPO Internasional sekaligus
seseorang yang dibuang oleh penguasa yang berkuasa dari sebuah daerah yang
ditinggalinya. Sehingga Tan Malaka mempunyai keunikan dalam pemikiran
karyanya. sehinga pemikirannya patut diteliti karena pemikiran kontemporer Tan
Malaka, sehingga dari latar belakang tersebut hipotesis sementara setelah membaca
karya Tan Malaka, ada corak Islam didalamnya, dari adat istiadat Tan Malaka
sebagai anak rana minang dan adanya situasi perang yang mengakibatkan kalah dan
menang dari satu pihak terhadap dua pihak dan secara kebetulan Islam adalah pihak
yang dikalakan sehingga dari kekalahan itu muncul sebuah kebangkitan. olehnya
rumausan masalah yang digunakan adalah wacana yang berkemabang saat itu.
sehingga bila dilihat secara kontemporer mempertanyakan konsep pemikiran politik
Tan Malaka dan faktor apa yang menjadi latar belakang dari karakter Tan Malaka
dalam merumuskan pemikiran politik.
Untuk menjawab permasalahan tersebut maka kajian yang dilakukan adalah
dengan menjelaskan secara terperinci ideologi yang mempengaruhi pemikiran Tan
Malaka sesuai yang tertera dalam karya Tan Malaka, sehingga tesis ini disusun
berdasarkan penelitian kepustakaan (Library Research) melalui pendekatan
antropologi, untuk menyelidiki seluruh tingkah laku kebudayaan dalam cara pandang
Tan Malaka yang dibuktikan dalam tulisannya, serta keterangan keluarga Tan
Malaka dan lain-lain.
Berdasarkan kajian tersebut penyusun dapat menarik kesimpulan bahwa
konsep pemikran Tan Malaka. Pertama materialisme yaitu mengumpulkan ide
dalam material yang dapat diwujutkan dalam simbul. Contohnya cita-cita Naar De
Republik atau disebut ide mencetuskan indonesia sebagai negara republik. Kedua,
dialektika yaitu pemikiran tentang kitisisme, seperti Tan Malaka mengkritisi sebuah
negara dimana Tan Malaka tinggal sehingga Tan Malaka menjadi buronan dan
sekaligus buangan. Ketiga, logika yaitu ilmu fikir tentang proses dalam memahami
permasalahan politik masa itu sekaligus proses solusinya. Sedangkan faktor yang
mempengaruhi karakter pemikirannya adalah kebudayaan Minangkabau sebagai
dasar dari kultur yang dianut Tan Malaka, dan kesepian Tan Malaka membuat Tan
Malaka menghibur dirinya dengan menulis dari peggalamannya sehingga
pengalaman pembuangan Tan Malaka dari satu negara kenegara lain dan juga dari
kota satu kekota lain memberi inspirasi membandingkan baik burukya suatu solusi.
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dewasa ini, meskipun sering kali diiringi dengan satu perdebatan panas
makna Komunis, sehingga Komunis Tan Malaka seolah memberi image yang
PKI yang didalangi langsung oleh sekjen PKI yaitu D.N Aidit dan
mempengaruhi cara fikir Islam Tan Malaka sebagai tokoh kontroversi. Isi dan
1
Tim Media Persindo. Kumpulan Pernyataan Bung Karno Tentang Gerakan 30
September (Benarkah Gerakan 30 September Didalangi Bung Karno?. (Yogyakarta: Media
Persindo, 2006), hlm. vii
2
Tan Malaka. Islam Dan Tinjauan Madilog. (Jakarta: Widjaja 1951)
3
Hamka dalam Ahmad Suhelmi Dari Kanan Islam Hingga Kiri Islam Biografi Dan
Pemikiran Politik (Jakarta: Darul Falah 2001), hlm. 173
2
Bagi Tan Malaka, Islam merupakan spirit perlawanan atas kolonialisme dan
hukumnya.
sebagai pejuang sejati Indonesia, dan disisi lain tidak lebih seorang Komunis
kemerdekaan tahun 1945, Tan Malaka yang disinyalir sebagai salah satu
dalang penculikan Bung Karno dan Hatta, yang dilaksanakan pemuda Sukarni,
Nitimihardjo, Elkana Tobing, Adam Malik, Chairul Saleh dan beberapa kaum
yang ditulis oleh Adam Malik, dalam buku tersebut diceritakan penculikan
yang dilaksanakan dengan salah satu gagasan atau himbauan dari Tan Malaka
pada awal tahun 1950 dengan bertemu Achmad Soebardjo yang baru diangkat
4
Ihsanudin, Tan Malaka Dan Revolusi Proletar. (Yogyakarta: Resist Book 2010), hlm.
xv
3
Tan Malaka pergi baru Achmad Soebardjo sadar bahwa tamu yang
yang membawahnya diawali dari belajar di Belanda pada tahun 1919 dalam
Komunis atau disebut PKI bertuhan. Kontroversi yang menarik dari kePKIan
Tan Malaka adalah sebuah ideologi Tan Malaka melahirkan dua gagasan
kesamaan dan kebersamaan manusia dalam Islam dan Komunis. Masuk dalam
kelompok pertama ini adalah pemimpin PKI Sumatra Barat tahun 1948 Haji
Datuak Batuah, dan mantan ketua umum partai Murba Djamaludin Tamim.
adalah M. Sjafei, A.R. Sutan Mansyur, Rasuna Said, dan Hamka, Haji Rasuli.
dan Ahmad Husein. Kelima, kalangan Komunis yang berasal dari gerakan kiri
adalah ketua PKI Sumatra Timur Natar Zainudin dan pimpinan PKI Sumatra
Barat Bachtarudin.7
(1938), Emnast. Tan Malaka di Medan. Medan (1940), Tiga kali Patjar
Merah Datang Membela (1940), Patjar Merah Kembali ke Tanah Air (1940),
7
Taufiq Adi Susilo, Tan Malaka Biaografi Singkat 1897-1949” (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2008), hlm. 14
5
(1943), Pari dan Nasionalisten (1927), Pari dan PKI (1927), Politik (1945),
Komunis pada perang dunia II dan kekalahan Islam di perang dunia I antara
Islam dan Komunis telah kalah pada imperium kapitalis yang mengusung
politik kolonialisme dan satu hal yang dihadapi Tan Malaka adalah
inspirasi penulis untuk bertanya tentang wacana kebenaran yang masih kabur
Indikasi kedua Tan Malaka sebagai anak rana Minang, Islam bagi Tan
Malaka adalah adat istiadat atau budaya. Mengutip Para ahli antropologi yang
tingkah laku manusia diantaranya, faktor dari dalam diri manusia dan faktor
6
dari luar diri manusia, salah satunya adalah kebudayaan.8 Dari hal ini dapat
tersirat dari faktor dalam Tan Malaka sebagai sebuah kebutuhan dan faktor
luar dari Tan Malaka yaitu budaya tradisional Minangkabau dan pengalaman
pola pikiran Tan Malaka, akan tetapi kiranya tak mungkin penulis bedah satu
persatu karya pemikiran Tan Malaka, penulis mencari sumber dari berbagai
karya Tan Malaka serta dapat salah satu buku yang cocok untuk kegelisahan
politik Tan Malaka terdapat pada buku atau karyanya yang berjumlah kurang
lebih dari 25 buah. tetapi ada buku yang sangat menarik untuk membaca
menjelaskan tentang struktur gerak pemikiran yang terbagi atas tiga gagasan
dalam aksi kemerdekaan dalam memberikan ide pada kaum muda tentang
kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, menjadi guru dan lain-lain. masih
dari buku ini juga kegiatan politik yang pasif praktis dengan mengarang buku-
buku lain selain Madilog yang memberi sumbangan besar pada kemerdekaan
Indonesia seperti Aksi Masa, Gerpolek, dari Penjara ke Penjara, dan lain-lain.
8
Arif Budiman. Manusia Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Lakunya
Dalam Teori-Teori Antropologi Sosial (Jakarta: Erlangga 1986), hlm. 36
9
Taufiq Adi Susilo, Tan Malaka Biaografi... hlm 72-86
7
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Islam kiri dalam pemikiran politik Indonesia seperti penemuan Islam kiri di
kegunaan yaitu:
makna negara Islam sebagai kiblat politik Islam dengan nuansa politik
Malaka.
D. Tinjauan Pustaka
yang telah mengkaji dan meneliti terhadap pemikiran Tan Malaka. Dari
sejumlah tulisan yang ada itu, penulis belum mendapatkan karya membahas
secara khusus tentang aspek kolaborasi antara teori politik Tan Malaka dalam
dengan cukup objektif ditulis oleh Harry A. Poeze dalam Enam jilid yang
idiologi yang dianutnya serta pemikiran Tan Malaka secara jelas.10 Karya ini
berasal dari barat yang dilihat dari sisi asing dan banyak mengungkap
besar bagi penulis sehingga penulisan ini membawa penelusuran dari sisi yang
10
Harry A. Poeze, “Verjuised En Vergeten; Tan Malaka, De Linkse Beweging En De
Indonesische Revolutie, Alih Bahasa Hersri Setiawan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia 2009)
9
berbeda yaitu melihat pemikiran politik Islam Tan Malaka dari pandangan
orang Indonesia.
sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang diberi judul “Semesta Tan
politik praktis dan akademis lewat Madilog.11 Karya ini pun melupakan akan
biografi Tan Malaka atas nama putra bangsa yang lahir ditengah-tengah
Karya besar yang muncul sebelumnya juga muncul adalah karya Helen
Jervis yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia pula “Tan Malaka,
pejuang revolusioner atau manusia murtad?” karya ini hanya bercokol pada
gerakan praktis yang dilakukan Tan Malaka.12 karya ini juga tidak
berbeda. indikasi bahwa Tan Malaka hidup dimasa Komunis dan kapitalis
adalah bacaan lama sehingga Islam Tan Malaka tidak terbaca sehingga
kalahnya Islam dan Komunis dari kapitalisme secara otomatis tidak menjadi
yang mempengaruhi arah pemikiran Tan Malaka dari kekalahan Islam dan
11
Rudholf Marzek, Semesta Tan Malaka, Alih Bahasa Endi Haryono dan Bhanu Setyanto
(Yogyakarta: Bigraf Publishing, 1994)
12
Helen Jervis, Tan Malaka, Pejuang Revolusioner Atau Manusia Murtad?” Alih Bahasa
wasid suwarto (Jakarta: Yayasan Massa, 1987)
10
Karya lain dari Indonesia adalah Taufiq Adi Susilo dalam judul ”Tan
dengan gelorafikiran yang radikal dan jejak gerakan politik dan gerak
lain. Olehnya penelitian ini mencoba melihat kelemahan dan kekurangan dari
Tan Malaka dengan demokrasi Minangkabau.14 karya ini sedikit mirip dengan
penulisan ini akan tetapi bidikan lebih lanjut buku ini adalah menjelaskan
latar belakang politik Islam Tan Malaka tapi menunjukkan secara budaya dan
adat saja dan penulisan ini akan dibidik dalam pola politik Islam ala Tan
Malaka.
Disamping yang ada diatas karya satu ini ditujukan untuk penyelesaian
Tan Malaka” yang diterbitkan menjadi buku dan diberi judul “pemikiran
politik Tan Malaka kajian terhadap perjuangan sang kiri nasionalis jalan
13
Taufiq Adi Susilo, Tan Malaka Biaografi Singkat 1897-1949” (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2008)
14
Nasir, Zulhasril, Tan Malaka dan Gerakan Kiri Minangkabau (Yogyakarta: Ombak
Press 2007)
11
menjadi mudah karena dalam waktu singkat bisa memahami Madilog dalam
gambaran karya ini, akan tetapi penulis akan meneliti Madilog dalam asli
buku yang sudah diterbitkan, sedangkan kekurangan karya Safrizal Rambe ini
adalah memahami Tan Malaka hanya lewat Madilog dan sekilas memahami
sejarah hidupnya Tanpa melihat pola politik Islam yang masuk pada dirinya.
Hal ini serasa terlewati, dan penulis mencoba melihat masalah itu.
Karya dosen UI Jakarta tentang Tan Malaka ini juga berbicara tentang
relasi Islam dan pemikiran Komunis Tan Malaka dalam bukunya yang
berjudul Dari Kanan Islam hingga Kiri Islam16 sehingga penulis berasumsi
penulisan ini adalah tulisan yang mengulang tetapi dalam tulisan tersebut lebih
dialektika dan logika ala Tan Malaka atau disebut Islam kiri. sehingga tulisan
Helmi ini berbeda dengan tulisan penulis tentang filsafat politik yang
menyoroti teologi Islam sebagai wacana yang utama dalam pemikiran Tan
Malaka.
Selain berbagai buku diatas ada terbitan buku baru juga membicarakan
Tan Malaka Dan Revolusi Proletar karya ini ditulis oleh alumni fakultas
keIslamannya, tetapi buku ini terbit di tahun 2010, sedang penulisan proposal
15
Safrizal Rambe, Pemikiran Politik Tan Malaka Kajian Terhadap Perjuangan Sang Kiri
Nasionalis Jalan Penghubung Memahami Medilog” (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003)
16
Ahmad Suhelmi. Dari kanan Islam hingga kiri Islam (Jakarta: Publisher Darul Falah,
2001)
12
tesis ini 2009. Akan tetapi penulis tidak patah arang, penulis mencoba untuk
membidik buku tersebut sebagai literatur penulis sehingga buku tersebut akan
revolusi proletar sebagai basis landasan Islam Tan Malaka, penulis melihat
bahwasanya Islam yang disandarkan pada Tan Malaka tidak hanya sisi
proletar saja tetapi Komunis sebagai ideologi utama Tan Malaka menunjukkan
dampak yang lebih besar dari sekedar revolusi proletar yaitu Islam kiri Tan
Malaka.
Jadi sejauh penglihatan penulis, sampai saat ini sudah banyak yang
meneliti tentang Tan Malaka sehingga membahas tentang Tan Malaka sangat
sehingga hal tersebut dicoba untuk menjadi pisau analisis, sehingga karya Tan
Malaka sebagai bahan analisis sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut dalam
E. Kerangka Teoritik
ini tidak salah kalau dikaitkan dengan Fiqih Siyasah (fiqih syar’iyah),
dalam hal ini Abdurrahman Taj yang dikutip oleh Suyuti pulungan
hal itu tidak ditunjukkan oleh nash-nash tafshili yang juz’i dalam al-
Asyafri Jaya Bakti dalam kaitan ini menegaskan tujuan hakiki hukum
dilihat dalam arti teknis belaka, akan tetapi dalam upaya dinamika dan
17
Abdurrahman Taj. Al-siyasah A-ljinayah Fi As-Syariah (Mishl Maktabah Dar Al-Arab
1965) hlm 10 baca J Suyuti Pulungan, Prinsip-Prinsip Pemerintah Dalam Piagam Madinah
Ditinjau Dari Pandangan Al-Qur’an. (Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1996) hlm 13
18
Asrafi Jaya Bakri, Konsep Maqosidusyari’ah Menurut Asyatibi (Jakarta: Raja Grafindo
Persada 1996) hlm 64
19
Abdl Wahab Khalaf , Ilmu Usul Fiqh (Mesir: Dar Al-Fikr Al-Arabi 1968) hlm 32 baca
Asrafi Jaya Bakri, Konsep Maqosidusyari’ah Menurut Asyatibi (Jakarta: Raja Grafindo Persada
1996) hlm 60assyatibi, usul fiqh (mesir: dar al-fikr al-arabi 1955) hlm 366
14
sesuatu yang harus difahami secara akal. Ketiga, syariat sebagai suatu
pokok yaitu emapat pokok dalam Maqāshid As-Syari dan satu pokok dari
Maqasid Al-Mukalaf dan terwujd dalam agama, keturunan, akal dan harta.
Asyatibi yang dikutip oleh Asrafi Jaya Bakri meringkas menjadi tiga
20
Asrafi Jaya Bakri, Konsep Maqosidusyari’ah Menurut Asyatibi (Jakarta: Raja Grafindo
Persada 1996) hlm 70
21
Husain Hamid Hasan, Nazariyah Al Maslaha Fi Al-Fiqh Alislam (Mesir: Dar Al-
Nahdah Al-Arabiyah 1971) hlm 5 baca Asrafi Jaya Bakri, Konsep Maqosidusyari’ah Menurut
Asyatibi (Jakarta: Raja Grafindo Persada 1996) hlm 70
15
dan kritik moral terhadap proses yang melandasi kehidupan sosial, politik
sosial dan politik atau pencarian ide-ide dalam moralitas publik.24 sehingga
analisa logika dan dasar moral dari suatu masyarakat menjadi barometer
22
Asrafi Jaya Bakri, Konsep Maqosidusyari’ah Menurut Asyatibi (Jakarta: Raja Grafindo
Persada 1996) hlm 71-73
23
Miriam Budihardjo Dasar-Dasar Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003),
hlm. 18
24
Henry J Schmandt Filsafat Politik Kajian Historis Dari Zaman Kuno Sampai Zaman
Modern. Alih Bahasa Ahmad Baidhowi dan Imam Baihaqi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2009),
hlm. 8
25
David E. Apter Pengantar Analisa Politik Alih Bahasa Setiawan Abadi. (Jakarta:
LP3ES 1996), hlm. 13
26
Muhammad Azhar Filsafat Politik Perbandingan Antara Islam Dan Barat (Jakarta:
Raja Grafindo Persada 1996), hlm. 14
16
oleh tiga aspek politik. Pertama, dusturiyah (tata negara) yang meliputi
ini dan tata aturan tentang keadaan damai dan perang. Ketiga, maliyah
tentang hakekat dari manusia, atau karakter dasariah dari manusia. olehnya
konsep dan praktek politik yang telah lama dilakukan disuatu negara,
alat untuk melakukan kritik ideologi. Sebuah bangsa, mau tidak mau,
dasar yang dianut secara naif oleh suatu bangsa, dan tidak lagi
pengkritik saja, tetapi juga maju mengajukan suatu model tata sosial
politik alternatif yang mungkin. Tata sosial politik itu berbasis pada
landasan nilai utama dalam kehidupan politik tidak lepas dari persepektif
historis sehingga filsafat politik harus ada kaitannya dengan sejarah.29 agar
berpolitik sehingga etika dan moral menjadi hal yang penting.30 Filsafat
kritis tentang kehidupan bersama, mampu menjadi alat yang kuat untuk
29
Henry J Schmandt Filsafat Politik Kajian Historis... hlm vi
30
Franz Magnis Suseno. Filsafat Sebagai Ilmu Kritis… hlm 31-32
31
Kaelan, Filsafat Pancasila Pandangan Hidup Bangsa Indonesia (Yogyakarta:
Paradigma 2010), hlm. 143
18
ideologi. Tata sosial politik semacam ini baru bisa terwujud, jika trauma
(tatanegara).
adalah suatu agama yang sempurna dan lengkap dengan pengaturan segala
pendapat diatas, aliran ini berpendirian bahwa islam tidak terdapat sistem
32
Dr. M Diauddin Rais Teori Politik Islam. (Jakarta Gema Issani 2001) hlm 5
33
H. Sirajjudin. Politik Ketata Negaraan Islam: Studi Pemikiran Hasyimi (yogyakarta:
pustaka pelajar 2007) hlm 20-21
19
bernegara.34
F. Metode Penelitian
metode.
1. Jenis Penelitian
instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan
obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan
34
TH Sumartana. Agama Dan Negara Persepektif Islam Katolik, Budha Hindu
Khonghucu, Protestan (Yogyakarta: Institut Dian/Interfidei 2007) hlm 11
35
Anton Baker dan Ahmad Charris Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat (Yogyakarta:
Kanisius 1990 ), hlm. 30
20
pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah
2. Sifat Penelitian
Tan Malaka dipengaruhi adat yang kuat dari kultur Tan Malaka sebagai
menganalisis kebenarannya.
dokumentasi untuk mendapat data yang relevan, maka karya Tan Malaka
tambahan tentang Tan Malaka sebagai pemahaman yang lebih luas dan
36
Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2007), hlm. 3
37
Winarno Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmia: Dasar Metode Dan Teknik (Bandung:
Tarsito, 1998), hlm. 140
21
4. Metode Pendekatan
kebudayaan.
ilmu yang memusatkan perhatiannya terhadap tipe artefak tertentu dari ahli
manusia berupa aspek sosial, politik dan kebudayaan sebagai akar dari
manusia dengan akal dan struktur fisiknya yang unik untuk merubah
Analisis data Bogdan dan Tylor yang dikutip oleh Lexy Moleong
adalah proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema
dan merumuskan hipotesis atau ide seperti yang disarankan oleh data
38
Ibid. hlm 222
39
Uka Tjandrasasmita, Arkeologi Islam Nusantara (Jakarta: Gramedia 2009), hlm. 217
40
Harsojo, Pengantar Antropologi (Bandung: Bina Cipta 1967), hlm. 19
22
mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga
disarankan oleh data.41 Analisis data dalam penelitian kualitatif ini akan
ganda.42
dan dilakukan analisis, yaitu melalui sintesis dan penyimpulan dari umum
ke khusus.43
G. Sistematika Penelitian
Pembahasan dalam kajian ini diuraikan menjadi beberapa bab serta sub
bab untuk memudahkan dalam penulisan dan mudah untuk dipahami secara
41
Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2007), hlm. 103
42
Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat (Yogyakarta: Paradigma 2005),
hlm. 71
43
Kaelan, Metode Penelitian Agama Kualitatif Interdisipliner (Yogyakarta: Paradigma
2010), hlm. 186
23
yang akan disumbangkan dalam penelitian ini baik bersifat akademik ataupun
non akademik, tinjauan pustaka atau biasa disebut telaah pustaka ini
disajikan pasar dewasa ini, dan sekaligus membahas filsafat politik sebagai
Bab, ketiga, konsep Tan Malaka dalam berpolitik praktis lewat konsep
Tan Malaka menjadi pikiran yang bersumber tentang teologi Tan Malaka
sebagai salah satu ideologi yang turut serta dalam praktek politik
Malaka sehingga Tan Malaka keluar dari PKI dan membuat partai baru
Bab kelima merupakan bab terakhir sebagai bab penutup yang terdiri
yaitu Islam-Komunis yang ada dalam struktur Marxis yang sekarang lebih
serta ideologi kaum tertindas di Barat, tidak dapat dilepaskan dari konteks
31
Franz Magni Suseno, Filsafat Sebagai Ilmu Kritis. (Yogyakarta: Kanisius 1992)
hlm 229
32
Tan Malaka. Pandangan Hidup www. Marxists. crg/ Indonesia/ archive/malaka/
index.htm - Cached - Similar akses 10 Mei 2009
33
Franz Magni Suseno, Filsafat Sebagai Ilmu Kritis. (Yogyakarta: Kanisius 1992)
hlm 112
119
lemah terlihat jelas bahwasanya ada dua kelas yang saling bertentangan
Malaka adalah agama, sedang cara atau metode dalam pandangan hidup
terlepas dari perdebatan yang terjadi kemudian, dari sini Tan Malaka
34
Tan Malaka. Komunisme dan Pan Islamisme. www. Marxists. crg/ Indonesia/
archive/malaka/ index.htm - Cached - Similar akses 10 Mei 2009
35 Franz Magni Suseno, Filsafat Sebagai Ilmu Kritis. (Yogyakarta: Kanisius 1992)
hlm 112
120
dari krisis kebebasan dan kesadaran dari umat atau sosial. Kemudian akar
yang dianut sebagai idologi serta cara pandang berideologi sehingga kajian
sehingga Tan Malaka lebih leluasa dam melakukan aksi politik yang
diinginkannya, tetapi Tan Malaka tetapn saja dikejar sehingga Tan Malaka
masih misterius.
pra kemerdekaan dan pasca merdeka sehingga revolusi Tan Malaka pada
pada karya yang membahasa tentang narasi dialog politik pada karangan
39
Tan Malaka. Naar De Republik. www. Marxists. crg/ Indonesia/ archive/malaka/
index.htm - Cached - Similar akses 10 Mei 2009
40
Tan Malaka. Politik 1945. www. Marxists. crg/ Indonesia/ archive/malaka/
index.htm - Cached - Similar akses 10 Mei 2009
122
Dalam analisa kiri Islam adalah kiri sebagai ideologi sedang Islam
adalah kepercayaan, sedang Islam Kiri adalah Islam sebagai ideologi dan
Dari uraian diatas filsafat politik adalah akar dari sebuah pemikiran
menyesuaikan antara apa yang dinamakan wahyu dan akal, antara akidah
dengan filsafat maka agama itu berjiwa filsafat dan filsafat itu berjiwa
manusia. sehingga bisa dikategorikan Tan Malaka adalah filsuf Islam yang
landasan filosofis berfikir Tan Malaka yang ditulis pada masa rantaunya,
didalam diri Tan Malaka, rantau dan alam saling berlomba dan pada
123
saatnya sampai pada sebuah kesimpulan bahwa rantau tertelan oleh alam
adalah pikiran rasional akal lebih utama dari pada perjuangan kelas.41
pernyataan yang tidak menolak realitas kesejarahan. Akan tetapi apa yang
provinsialisme intelektualnya.
berfikir Madilog diajukan oleh Tan Malaka sebagai senjata untuk melawan
apa yang Tan Malaka kategorikan sebagai cara berfikir ketimuran yang
kuno, penuh mistik dan idealistic yang masih dominan, tak hanya di
41
Tan Malaka. Situasi Politik Luar Dan Dalam Negeri. www. Marxists. crg/
Indonesia/ archive/malaka/ index.htm - Cached - Similar akses 10 Mei 2009. Baca Tan Malaka,
Madilog (Materialisme Dialektika Logika). (Jakarta: LPPM Tan Malaka 2008) hlm 17
124
Tan Malaka selain terhadap alam adalah terhadap jiwa, semangat, energi
hidup sosial 43
dan soal-soal kehidupan44 khas Indonesia yang dilahirkan
anak bangsa, dan dari sekian karyanya yang terkecuali Madilog adalah
yang sangat berbeda dengan apa yang telah dialami secara empiris yaitu negara
42
Tan Malaka, Madilog (Materialisme Dialektika Logika). (Jakarta: LPPM Tan
Malaka 2008) hlm 139
43
Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat. alih bahasa Soejono Soemargono
(Yogyakarta: Tiara Wacana 2004) hlm 410-412
44
Franz Magni Suseno, Filsafat Sebagai Ilmu Kritis. (Yogyakarta: Kanisius 1992)
hlm 23
125
marxis sehingga Tan Malaka dapat dipahami sebagai seorang komunis pada
awalnya dan selanjutnya Tan Malaka dipahami sebagai nasionalis kiri yang juga
beragama islam.
Sehingga Dari uraian komunis Tan Malaka dalam Rumah Komunis Marxis
dan Islam-Komunis Tan Malaka membawa model baru dari sebuah pemikiran
terkait dengan analisis strukturnya maka segala upaya dilakukan oleh pemegang
masyarakat Islam tidak larut kedalam ritus dan normatifitas yang mementingkan
Menurut undang Alam Raya adalah sesuatu yang nyata mengandung kodrat dan
menurut undang itulah caranya sesuatu yang riil itu bergerak berpadu, berpisah,
menolak dan menarik dan sebagainya dan itu adalah arti dari ketaatan.45 Politik
tin begitu sebagai undang alam raya sehingga kondisi rill berpadu dan saling
45
Tan Malaka. Islam dalam Tinjauan Madilog. (Jakarta: Widjaja 1951) hlm 16
126
menolak dan menarik sehingga wacana solusi dalam bernegara selalu pada budaya
dan karakter geneologi politik Indonesia sehingga undang alam raya sebagai
Kritik ideologi ala Tan Malaka terwujud dalam gagasannya yang disini
dibedakan dengan kiri Islam yaitu Islam kiri yang mempunyai makna Islam
sebagai ideologi Tan Malaka dalam pandangan hidup sebagai sebuah kepercayaan
dan itu tidak lebih.46 sehingga kiri disebut sebagai cara pandang seseorang secara
hidup inilah yang membedakan Hasan Hanafi dan Tan Malaka kedua-duanya
bahwa kiri adalah ideologi sedang Tan Malaka membatasi antara ideologi dan
bukan orientalis karena tidak mengkaji dalam studi agama lebih cenderung pada
Marxisme.
46
Tan Malaka, Madilog (Materialisme Dialektika Logika). (Jakarta: LPPM Tan
Malaka 2008) hlm 345
47
Imam Munawir, Posisi Islam Di Tengah Pertarungan Ideologi Dan Keyakinan
(Surabaya: PT Bina Ilmu, 1986) hlm 33
48
Alim Roswantoro. Oksidentalisme: Mempertimbangkan Hasan Hanafi Dalam
Postkolonialisme, Sikap Kita Terhadap Imperialisme (Yogyakarta: Jendela 2001) hlm 19-20
127
BAB V
PENUTUP
politik Tan Malaka, maka dari keseluruhan penelitian yang selama ini dilakukan
A. Kesimpulan
dalam induksi, deduksi dan verifikasi, sebagai pekerjaan dari sumbu, axisnya
cara pikir Tan Malaka. Tan Malaka dalam Islam merupakan sepirit
128
Marxis hanya pada tingkat pengalaman praksis saja. Ketiga, pengalaman Tan
B. Kritik
Terlepas dari gaya Tan Malaka yang selalu menenagkan jiwa dalam
tercapainya sangat kecil dan susah sehinga memerlukan jalan yang panjang
jadi apa yang diterapkan Tan Malaka pada indonesia adalah perluasan teori
marx yang diadopsinya dari cina dalam rangka merevolusi kebudayaan china
129
Gayanya yang paradoks dan ekspresi samar dalam ciri khas berfikir
tetapi hali anglo saxon enyukai dari sisi mistik dan metafisika.
adalah munculnya evek ketidak pastian. sehingga banyak anak muda zaman
sekarang tersasar dengan jiwa idealis tapi tidak tanggung jawab ini
C. Saran
Komunis perlu dan harus diteliti lebih lanjut sebagai bahan lanjutan
pemahaman ilmu politik pada sisi yang seimbang. keseimbangan ini yang
kontemporer komunis pada tataran akademik, agar bisa diteliti dengan baik
dan ada pintu yang luas untuk bisa memahami ideologi kontemporer yang
berwarna.
131
DAFTAR PUSTAKA
Abdl Wahab Khalaf , Ilmu Usul Fiqh (Mesir: Dar Al-Fikr Al-Arabi 1968)
Ahmad Suhelmi Dari Kanan Islam Hingga Kiri Islam Biografi Dan Pemikiran
Politik (Jakarta: Darul Falah 2001)
Antony Black. Pemikiran Politik Islam: Dari Masa Nabi hingga Masa Kini. Alih
bahasa Abdullah Ali dan Mariana Arietyawati ( Jakarta: Serambi
2006)
Arbit Sanit. Sistem Politik Indonesia Kesetabilan, Peta Kekuatan Politik Dan
Pembangunan (Jakarta: Rajawali 1981)
David E. Apter Pengantar Analisa Politik Alih Bahasa Setiawan Abadi. (Jakarta:
LP3ES 1996)
Eko Prasetyo. Islam Kiri Menuju Revolusi Sosial (Yogyakarta: INSIST 2003)
Farid Ma’ruf, Prihal Ideologi. dalam Jurnal Potensia, edisi khusus Januari 2003
Franz Magni Suseno, Filsafat Sebagai Ilmu Kritis. (Yogyakarta: Kanisius 1992)
Helen Jervis, Tan Malaka, Pejuang Revolusioner Atau Manusia Murtad?” Alih
Bahasa wasid suwarto (Jakarta: Yayasan Massa, 1987)
Henry J Schmandt Filsafat Politik Kajian Historis Dari Zaman Kuno Sampai
Zaman Modern. Alih Bahasa Ahmad Baidhowi dan Imam Baihaqi.
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2009)
Husein Hamid Hasan, Nazariyah Al Maslaha Fi Al-Fiqh Al-Islam (Mesir: Dar Al-
Nahdah Al-Arabiyah 1971)
Ihsanudin, Tan Malaka Dan Revolusi Proletar. (Yogyakarta: Resist Book 2010)
Imam Al-Ghazali Pembebas Dari Kesesatan. alih bahasa Sayid Amir Ali (Jakarta:
Ilham Islam 1986)
Lubis, Abu Bakar. Kilas Balik Revolusi, Kenangan Pelaku Dan Saksi (Jakarta: UI
Press 1995)
M Dawam Raharjo. Agama, Masyarakat Dan Negara. Dalam Ali Mukti. Agama
Dalam Pergumpulan Masyarakat Kontemporer (Yogyakarta: Tiara
Wacana 1998)
Rudholf Marzek, Semesta Tan Malaka, Alih Bahasa Endi Haryono dan Bhanu
Setyanto (Yogyakarta: Bigraf Publishing, 1994)
Safrizal Rambe, pemikiran politik Tan Malaka kajian terhadap perjuangan sang
kiri nasionalis jalan penghubung memahami medilog” cet
1(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003)
................. Situasi Politik Luar Dan Dalam Negeri. www. Marxists. crg/
Indonesia/ archive/malaka/ index.htm - Cached - Similar akses 10
Mei 2009.
Taufiq Adi Susilo, Tan Malaka Biaografi Singkat 1897-1949” (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2008)
Yunior Hafidh Hery. Tan Malaka Dibunuh. (Yogyakarta: Resist Book 2007)
Tan Malaka
I
CURIKULUM VITAE
1. Identitas
2. Pendidikan Formal
1999 – 2002 : Pondok Pesantren Modern Gontor Putri Ngawi Jawa Timur
II
4. Pengalaman Organisasi
Relawan PSLD UIN Sunan Kalijaga (Bendahara) 2008-2011
5. Karya
Menjadi Relawan Difabel diterbitkan Suka News edisi VII no.32/ Maret-
April 2010
Skripsi S1 2007
III