yang berjudul “Dengan Plasenta Previa Totalis” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dari mata kuliah ASKEB PKK III. Selama
penyusunan makalah ini penulis telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak dalambentuk
informasi, motivasi serta dorongan moral dan spiritual, sehingga makalah ini tersusun dan dapat
diselesaikan sesuai dengan rencana.
Disampingitu, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan sudah tentu masih
ada kesalahan-kesalahan yang luput dari pengamatan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang konstruktif dari pembaca untuk perbaikan dan penyempurnaan seperlunya sangat penulis
harapkan.
Pada akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan jika ada
kesalahan dan kekurangan mohon dimaklumi.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikatorpenilaian status
kesehatan. Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan diseluruh dunia lebih dari
585.000 ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin, artinya setiap menit ada satu
perempuan yang meninggal. Di indonesia menurut survey demografi kesehatan indonesia
(SDKI) tahun 2009, angka kematian ibu (AKI) 390 per 100.000 kelahiran hidup. Angka
kematian ibu di sumatera barat 228 per 100.000 kelahiran hidup.
Menurut kementrian kesehatan RI tahun 2010, tiga faktor utama kesehatan ibu
melahirkan adalah perdarahan 28%, eklampsia 24%, infeksi 11%. Padasebuah laporan oleh
chikaki, dkk disebutkan perdarahan obstetrik yang sampai menyebabkan kematian
maternal terdiri atas solusio plasenta 19%, koagulopati 14%, robekan jalan lahir termasuk
ruptur uteri 16%, plasenta previa 7% dan plasenta akreta atau inkreta dan perkreta 6% dan
atonia uteri. (Prawirohardjo, Sarwono. 2009)
Kasus perdarahan sebagai penyebab utama kematian ibu dapat terjadi pada masa
kehamilan, persalinan dan masa nifas. Salah satu penyebab perdarahan tersebut adalah
plasenta previa yaitu plasenta yang berimplementasi pada segmen bawah rahim (SBR)
sedemikian rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum
(OUI). Pada beberaparumah sakit umum pemerintah angka kejadian plasenta previa
berkisar 1,7% sampai 2,9%, sedangkan di negara maju kejadiannya lebih rendah yaitu
<1%. (Prawirohardjo, Sarwono. 2008).
Penyebab terjadinya plasenta previa secara pasti sulit ditentukan namun ada
beberapa faktor yang meningkatkan terjadinya plasenta previa seperti jarak kehamilan,
paritas tinggi dan usia diatas 35 tahun (Prawirohardjo, Sarwono. 2008). Menurut hasul
penelitian wardana (2007), plasenta terjadi 1,3 lebih sering pada ibu yang sudah beberapa
kali melahirkan (multipara) dari pada ibu yang baru pertama kali melahirkan (primipara).
Semakin tua umur ibu maka kemungkinan untuk mendapatkan plasenta previa lebih besar.
Pada ibu yang melahirkan dalam usia >40 tahun berisiko 2,6 kali untuk terjadinya plasenta
previa.
(Santoso. 2006). Plasenta previa juga sering terjadi pada kehamilan ganda dari pada
kehamilan tunggal. Uterus yang cacat ikut mempertinggi angka kejadiannya. Ibu yang
mempunyai riwayat secsio sesaria minimal satu kali mempunyai resiko 2,6 kali untuk
menjadi plasenta previa pada kehamilan selanjutnya. (Santoso, 2008)
B. Tinjauan Penulis
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan dan melaksanakan asuhan kebidanan pada persalinan
patologis dengan plasenta previa melalui pendekatan pola pikir manajemen asuhan
kebidanan secara komprehensif dan mendokumentasikannya dalam bentuk soap.
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada persalinan
dengan plasenta previa.
2. Masiswa mampu menegakkan diagnosa, masalah, sertamenentukan kebutuhan pasien
berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial yang mungkin
akan terjadi
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera
5. Mahasiswa mampu merencanakan asuhan sesuai dengan diagnosa, masalah dan
kebutuhan klien
6. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan yang telah direncanakan baik secara mandiri,
kolaborasi, rujuakan
7. Mahasiswa mampu menevaluasi hasil asuhan yang telah dilakukan
8. Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan yang dilakukan dalam bentuk soap
c. Manfaan Penulisan
1. Bagi PenulisDapat meningkatkan pengetahuan atau keterampilan dan dapat
mengaplikasikan ilmu dalam penerapan manajemen asuhan kebidanan dengan
pendikumentasian soap untu asuhan persalinan dengan plasenta previa
2. Bagi Institusi PendidikanSebagai bahan masukan bagi institusi, khususnya di STIkes
Mercubaktijaya Padang dalam meningkatkan wawasan mahasiswa mengenai asuhan
kebidanan pada ibu bersalin dengan plasenta previa.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup studi kasus ini adalah mengetahui asuhan kebidanan pada “Ny.S”
GVP111AI dengan plasenta previa di PUSTU SALEKOE tahun 2018.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Sofian (2012), plasenta previa kadang-kadang terjadi pada ibu dengan
malnutrisi.
Melakukan kunjungan ibu hamil pada tanggal 10 Juli 2019 pukul 15.30 WITA
Pada saat melakukan pemeriksaan Ibu mengatakan ia akan melahirkan di Rumah Sakit
dengan alasan ingin menutup kandungan. Akan tetapi ketika saya meminta hasil
pemeriksaan USG ada hasil yang menitik beratkan bahwa ibu harus Operasi cesar di
Rumah Sakit karena diagnose kehamilannya ada kelainan yaitu Plasenta Previa Totalis
1. Keluhan utama
a. Ibu mengatakan bahwa ada bercak-bercak darah segar yang berwarna merah segar
pada saat umur kehamilannya 32 minggu atau umur tujuh bulan tanpa ada rasa nyeri
b. Ibu mengatakan bahwa ini terjadi ketika habis melakukan hubungan suami istri
2. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. Ini merupakan kehamilan kelima dan pernah mengalmi keguguran
b. HPHT tanggal 08-10-2018
c. HTP tanggal 15-07-2019
d. Pergerakan janin mulai dirasakan sejak umur kehamilan 4 bulan ( Bulan Februari
Tahun 2019)
e. Ibu merasakan pergerakan janinnya kuat disebelah kanan
f. Ibu tidak pernah merasa nyeri hebat atau sakit selama hamil
g. Umur kehamilan ibu ± 9 bulan
h. Ibu sudah 2x memeriksakan kehamilannya dan telah mendapatkan Imunisasi TT
sebanyak 2x di Puskesmas
TT1 tanggal 19-03-2019
TT2 tanggal 19-04-2019
i. Ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, hipertensi dan PMS
3. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Lalu
5. Riwayat KB
Ibu pernah menjadi akseptor KB Spiral dengan alasan ingin mengatur jarak kehamilan
6. Riwayat Ginekologi
a. Ibu tidak pernah ada riwayat penyakit yang berhubungan dengan alat reproduksi
b. Ibu tidak pernah dioperasi
7. Riwayat Sosial, Ekonomi, dan Spiritual
a. Suami dan keluarga senang dengan kehamilan ibu saat ini
b. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami
c. Hubungan silahturahmi ibu, suami, keluarga dan tetangga terjalin sangat baik
d. Ibu ingin melahirkan di Rumah Sakit AT-Medika Kota Palopo
e. Ibu dan keluarga senantiasa berdoa agar kehamilannya saat ini berjalan lancar
hingga persalinan tiba
2. Pola Istirahat
a. Sebelum Hamil
1) Tidur Siang : ± 1-2 jam / hari
2) Tidur Malam : ± 8 jam / hari
b. Setelah Hamil
1) Tidur Siang : tidak ada perubahan
2) Tidur Malam : tidak ada perubahan
3. Personal Hygiene
a. Mandi menggunakan sabun 2x sehari
b. Sikat gigi 3x sehari
c. Keramas 3x seminggu
d. Selalu ganti pakaian dalam setiap habis BAK dengan alasan ibu merasa tidak nyaman
karena lembab
e. Ganti pakaian setiap mandi
f. Kuku pendek dan bersih
4. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum baik
2) Kesadaran Composmentis
3) BB : 60 kg
4) TB : 145 cm
5) Lila : 27 cm
6) TTV
- TD : 100/70 mmHg - S : 36,5ºC
- N : 80 x / menit - P : 20x / menit
b. Kepala dan rambut
Kulit kepala bersih, rambut ikal dan hitam, tidak mudah rontok, tidak ada benjolan dan
nyeri tekan
c. Wajah
Wajah tampak segar dan bersih
d. Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, sclera Nampak putih dan tidak
ikterus
e. Telinga
Simetris kiri dan kanan, tampak bersih, tidak ada secret
f. Hidung
Tidak ada polip dan secret
g. Mulut dan gigi
Bibir lembab, berwarna merah muda kehitaman, tidak pucat, gigi bersih, ada karies
dan berlubang
h. Lehe
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe dan vena jugularis
i. Payudara
Simetris kiri dan kanan, puting susu tidak menonjol, tidak ada benjolan,
hipopigmentasiatau belum ada air susu pada aerola mammae dan tidak ada nyeri tekan
j. Abdomen
1) Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan
2) Tidak ada luka bekas operasi
3) Tampak Linea Nigra dan triae Albican dan Tonus Otot kendor
4) Palpasi Leopold
- Leopold I : TFU = 32 cm, teraba bokong
- Leopold II : PUKI
- Leopold III : Kepala
- Leopold IV : BAP
5) Lingkar perut = 95 cm
6) Auskultasi DJJ terdengar jelas dan kuat disebelah kiri perut ibu dengan frekuensi
142x / menit
k. Ekstremitas atas dan bawah
1) Simetris kiri dan kanan, tidak ada varises, terjadi oedema pada tungkai bawah
2) Refleks Patella kiri dan Kanan (+)
l. Genetalia
Bersih, ada pengeluaran cairan lender
m. Anus
Tidak ada hemoroid dan pembengkakan
n. Pemeriksaan penunjang
USG : pada USG terlihat ada bagian yang menutupi jalan lahir yaitu plasenta. Tanggal
08/07/2019 jam 15.15 WITA.
Pemeriksaan Hb: 7 % gr tanggal 04/04/2019 jam 15.30 WITA
C. Langkah Iv Tindakan
Kolaborasi dengan dokter segera mungkin jika terjadi komplikasi yang lebih
hebat dan Penatalaksanaan aspeksia pada BBL (bila terjadi )
E. Langkah VI Implementasi
1. Menyampaikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yaitu kehamila normal dan janin
baik dimana keadaan umum ibu baik, TTv dalam batas normal, pembesaran perut seusai
kehamilan dan DJJ dalam batas normal.
2. Memberikan HE tentang Gizi seimbang ibu hamil
3. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan yaitu nyeri tembus belakang,
adanya pengeluaran lender dan darah, mulai merasakan kontraksi palsu, sulit untuk tidur,
frekuensi buang air kecil meningkat
4. Mendiskusikan kepada ibu tentang persiapan persalinan dan kelahiran
5. Menjelaskan pada ibu bahwa ibu tidak dapat melaksanakan persalinan secara normal
tetapi harus secara seksio sesarea karena ada plasenta yang menutupi jalan lahir.
H. ASSESMENT (A)
Diagnosa : GV PIII AI, Gestasi 39 minggu 3 hari, situs memanjang, intra uteri, presentasi
kepala, tunggal, hidup, BAP, keadaan ibu dan janin baik dengan plasenta previa totalis
I. PLANNING (P)
1. Menyampaikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yaitu kehamila normal dan janin
baik dimana keadaan umum ibu baik, TTv dalam batas normal, pembesaran perut
seusai kehamilan dan DJJ dalam batas normal.
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa makanan yang mengandung gizi seimbang dapat
dikonsumsi ibu perhari dengan makan 3x sehari dengan jenis makanan, nasi, sayur,
buah-buahan, tahu dan susu ibu hamil
3. Menganjurkan ibu untuk beristirahat lebih banyak yaitu tidur siang 1-2 jam dan tidur
malam 7-8 jam
4. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan yaitu nyeri tembus belakang,
adanya pengeluaran lender dan darah, mulai merasakan kontraksi palsu, sulit untuk
tidur, frekuensi buang air kecil meningkat
5. Mendiskusikan kepada ibu tentang persiapan persalinan dan kelahiran
6. Menganjurkan ibu untuk segera datang ke Puskesmas jika sudah merasa sakit pada
perutnya
a. Tidak ada riwayat penyakit yang pernah diderita/ sedang diderita seperti penyakit
asma, jantung, hipertensi dan DM
3. Riwayat reproduksi
a. Riwayat menstruasi
a. Gv PIv AI
a. Ibu datang di RS. pada tanggal 11 Juli 2019, Jam 16.00 WITA
6. Riwayat ginekologi
Tidak ada riwayat ginekologi
7. Riwayat KB
Ibu pernah menjadi akseptor KB Spiral selam 3 bulan lamanya dengan alasan ingin
mengatur jarak kehamilan dan melepas KB pada Bulan April 2014 untuk kembali
mendapatkan keturunan
8. Riwayat spiritual, psikologi dan ekonomi
1. Ibu dan keluarga selalu berdoa untuk kesehatan ibu dan janinnya
1. Kebutuhan nutrisi
a. Sebelum hamil
b. Selama hamil
Pola makan : 3-4 kali sehari
Jenis : Nasi,sayur, lauk pauk, buah-buahan
Minum : 8-9 gelas sehari
2. Kebutuhan eliminasi
a. Sebelum hamil
BAK 4-5x sehari, warna kekuningan, bau amoniak
BAB 1x sehari, konsistensi lunak
b. Selama hamil
BAK 6-8x sehari, warna kekuningan, bau amoniak
BAB 1x sehari, konsistensi lunak
3. Pola istirahat
a. Sebelum hamil
Tidur siang : ± 2 jam sehari
Tidur malam : ± 6 jam sehari
b. Selama hamil
Tidur siang : ± 2 jam sehari
Tidur malam : ± 8 jam sehari
4. Personal hygiene
a. Sebelum hamil
Mandi 2 kali sehari
Sikat gigi 3x sehari
Keramas 3x seminggu
Mengganti pakaian setiap selesai mandi
Kuku pendek dan bersih
b. Selama hamil
Tidak ada perubahan
5. Aktivitas seksual
Adakah perubahan : ada
Frekuensi : 1 x seminggu
Keluhan/Masalah : berkurangnya keinginan untuk berhubungan seksual dengan
suami
D. Data Obyektif
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum ibu baik
1. Kesadaran kompomentis
TB : 145 cm
BB : 60 Kg
Lila : 27 cm
S : 36,5°C
P : 20x/menit
4. Wajah
Wajah tampak segar, bersih, tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
5. Mata
Tidak ada secret, simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda dan sclera
putih.
6. Hidung
Tidak ada polip dan secret, tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
7. Telinga
8. Mulut
Gigi bibir lembab, tidak ada karies pada gigi, tidak ada gigi yang berlubang,
gigi tampak bersih dan lidah tidak kotor.
9. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe, dan vena jugularis
10. Payudara
Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, hiperpigmentasi pada aerola
mammae, colestrum(-), tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
11. Abdomen
Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, tidak ada luka bekas operasi, nampak
linea nigra dan stria albican, tonus otot kendor dan tidak ada nyeri tekan
Palapasi Leopold
Leopold II : PUKI
Leopold IV : BDP
Auskultasi DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur disebelah kiri perut ibu dengan
frekuensi 142x/menit
12. Genetalia
Tidak ada varices, oedema dan nyeri tekan. Tidak ada pengeluaran
Simetris kiri dan kanan, tidak ada varices pada tungkai, tidak ada oedema dan
nyeri tekan, refleks patella kiri dan kanan (+).
14. Anus
Golongan darah :O
Hasil USG bayi tunggal, hidup, letak kepala, plasenta menutupi jalan lahir, AK
cukup, UK 38 minggu 6 hari, TBJ 3085 gr
16. Tabel 3.3. Keluarga yang Tinggal Serumah
3 L 14 Anak SD Pelajar
Tahun
E. ASSESMENT
Diagnosa ibu : Ibu Gv PIV AI usia kehamilan 39 minggu dengan plasenta previa
totalis
Diagnose janin : Janin tunggal hidup intra uterin dengan letak memanjang dan sudah
Aterm.
F. PLAINNING
CATATAN PEMBEDAHAN
1. No. Register : xx xx xx
10. Ahli bius: Dr. Aswan ,SpOG .An,Cara Pembiusan: Spinal, Lama pembedahan: 45
menit (19.00 -19.45)
11. Uraian Pembedahan : pasien posisi supinasi diatas meja operasi dalam analgesia spinal
A dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya. Insisi pfannenstiel.
12. Abdomen dibuka lapis demi lapis
13. Pre operasi/insisi : setelah pentoneum dibuka, tampak uterus gravidus SBU disayat
semilunar. Ditembus tumpul, dilebarkan tumpul. Dengan menarik kaki, lahir bayi.
14. Intra Operasi : laki-laki, 2900 gram, 47 cm, Apgar Score 9/10, air ketuban jernih,
plasenta lahir lengkap. SBU dijahit 2 lapis. Diyakini tidak ada perdarahan.
15. Alat dan kasa lengkap. Abdomen ditutup lapis demi lapis. Tindakan selesai.
1. Catatan Persalinan
6. APGAR score : 9/10 (NORMAL) tidak perlu mendapatkan penanganan yang serius
8. Jenis partus : SC, tidak ada indikasi yang serius dengan bayi
10. Ukuran tali pusat : panjang 45 cm, insertion centralis, Berat 500 gram,
13. Keadaan post partum: KU: baik, TD: 120/80 mmHg, nadi: 84x/menit, respirasi:
20x/menit, fundus uteri: 1 jari bawah pusat, kontraksi: baik
3. Memberikan terapi
a. ceftriaxone 1x2 gr IV
c. hemobion 1x360 mg
A. DATA BIOLOGIS
1. Keluhan Utama
2. Nyeri perut pada daerah operasi secsio caesaria
3. Riwayat keluhan : Sifat keluhan tidak menetap
c. Upaya untuk mengurangi keluhan utama dengan istirahat (berbaring dengan posisi
terlentang)
C. Riwayat reproduksi
1. Riwayat haid
2. Riwayat ginekologi
3. Riwayat KB
Ibu pernah menjadi akseptor KB Spiral selama 3 tahun, mulai dari sekitar bulan Januari
2014, dan melepas KB bulan April 2014 untuk kembali mendapatkan keturunan
D. Riwayat Kehamilan
1. Gv PIv A1
Ibu Bayi
3. Ibu dan keluarga senantiasa berdoa untuk kesehatan bayinya kepada Allah SWT
G. Riwayat Persalinan
a. Kala I
1) Ibu masuk rumah sakit pada pukul 16.00 WITA tanpa ada keluhan apapun
Pembukaan : (-)
Ketuban : (+)
Presentase : Kepala
Penurunan : Hodge I
Pelepasan : Lendir
b. Kala II
1) Lamanya ± 30 menit
PBL : 47 cm
A/S : 9/10
c. Kala III
1) Plasenta lahir lengkap pada jam 19.55 wita, selaput kotiledon lahir lengkap
2) Perdarahan ± 200 cc
d. Kala IV
a. Nutrisi
- Kebiasaan
Makan : 3 x sehari
Makan : 3 x sehari
b. Pola eliminasi
- Kebiasaan
BAB : 1 X sehari
BAK : 3 – 5x sehari
- Selama nifas
BAK : 2x sehari
c. Pola istirahat
- Kebiasaan
- Selama nifas
d. Personal hygiene
1) Kebiasaan
I. Pemeriksaan Fisik
2. Kesadaran composmentis
3. TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5°C
P : 20 x/menit
9. Telinga
10. Leher
Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, limfe dan vena jugularis
11. Payudara
Simetris kiri dan kanan, putting susu meninjol, ASI belum ada
12. Abdomen
Nampak luka operasi yang masih basah dan ditutup kasa, ada nyeri tekan TFU 1 jari
dibawah pusat
13. Genetalia
Nampak pengeluaran lochia rubra, tidak ada varices, tidak ada oedema dan nyeri tekan
Tidak ad avarices, refleks patella kiri dan kanan (+), tanda human sing (-) atau tidak
ada infeksi pada tungkai bawah
c. Reduksi (-)
1. Post SC hari ke I
a. Dihitung dari tanggal operasi 11 Juli 2019 ke tanggal pengkajian 13 Juli 2019 menandakan
ibu dalam masa post SC hari II dengan TFU 1 jrbpst. (Prawiroharjo, Sarwono, 2008 hal
237)
b. Uterus teraba bundar dan keras menandakan kontraksi uterus baik. (Ilmu Kebidanan 2010,
hal 24)
Nyeri yang dirasakan oleh ibu dapat mempengaruhi seluruh badan sehingga menyebabkan
gangguan pola tidur (Saifuddin,2008 hal 39 – 40). Lochia tidak lain dari secret luka yang
berasal dari luka dalam rahim terutama luka plasenta pada hari 1 – 3 hari. Lochia berupa darah
berwarna kemerah – merahan disebut lochia rubra. (Sarwono, Ilmu kebidanan,2010 hal 122)
Terdapat jahitan dibagian abdomen yang tertutupi kasa Steril Adanya luka bekas operasi
merupakan pintu masuknya kuman pathogen dan menjadi tempat untuk berkembangbiaknya
mikroorganisme sehingga dapat dapat menimbulkan infeksi. Terputusnya continuitas jaringan
pada perineum mengakibatkan banyaknya pembuluh darah yang pecah dan keluarnya lochia
dari kavum uteri menyebabkan kuman patogen mudah masuk ke dalam serviks dan vagina
dapat menyebabkan infeksi. (Ilmu kebidanan, 2010 hal 52)
Tindakan Segera/Kolaborasi
a. Cefodroxil 2x1
c. SF 1x1
Rencana Tindakan/Intervensi
Diagnosa : Post SC hari ke II dengan nyeri luka bekas operasi dengan gangguan pola tidur
TD : 110/80 mmHg
N : 80x/i
P : 20x/i
S : 36.5°C
Intevensi/Rencana Tindakan
3. Ciptakan suasana yang tenang dengan membatasi pengunjung masuk kamar pasien
Rasional : dengan menciptakan suasana yang tenang, pasien dapat beristirahat tanpa
terganggu oleh suara bising
a. Personal hygiene
b. Gizi seimbang
Rasional : personal hygiene yang baik dapat memberi rasa nyaman pada ibu serta
mengurangi mikroorganisme untuk masuk dan berkembangbiak dalam tubuh dan dengan
gizi seimbang kebutuhan nutrisi ibu akan terpenuhi
Rasional : digunakan untuk mengurangi rasa nyeri dan untuk membunuh kuman
penyebab penyakit
Rasional : Menyusui dengan benar maka putting susu tidak lecet dan dapat
memperlancar ASI
Rasioanal : ASI eksklusif sangat baik untuk bayi karena berfungsi meningkatkan
sistem kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit dan juga meningkatkan
fungsi otak
Implementasi
HasiL : dengan menjalin hubungan yang baik terhadap pasien tidak merasa
sungkan terhadap apa yang di sampaikan
b. Gizi seimbang : ibu sudah makan makanan ikan, sayur, nasi, dan buah
Hasil : Ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya tanpa tanbahan apapun
1. Identitas Bayi
Nama : By Ny.”S”
Tempat, tanggal lahir : RS. At-Medika, 11 Juli 2019 jam 19.45 WITA
Anak ke : IV (Empat)
Suku : Bugis/Bugis
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : S1/S1
B. Data Biologis
a. GV PIII A1
e. Keluhan-keluhan pada
a. Bayi lahir dengan NCB/SMK/SC pada tanggal 11 Juli 2019 jam 19.45 WITA
d. PBL : 470 cm
e. A/S : 9/10
g. Penolong : Dokter
h. Jenis persalinan : SC
1) Plasenta
3) Panjang : 47 cm
Kelainan : plasenta previa totalis atau plasenta yang melekat rendah pada leher
Rahim dan menutupi jalan lahir secara keseluruhan
Tanda 0 1 2 Jumlah
Frekuensi Tidak ada <100 >100 2 2
Jantung
Usaha Tidak ada Lambat Menangis 1 2
Napas kuat
Tonus Otot Hampa Ekstermitas Gerakan 2 2
fleksi sedikit
sedikit
Refleks Tidak Gerakan Reaksi 2 2
Bereaksi sedikit melawan
Warna Biru/Pucat Tubuh 2 2
kemerahan, Kemerahan
tangan dan
kaki biru
Jumlah 9 10
a. Pemberian vit K dipaha kiri dengan dosis 0,5 cc jam 19.45 WITA
b. Pemberian HBo dipaha kanan dengan dosis 0,5 cc jam 20.45 WITA
a. Ibu dan keluarga selalu berdoa untuk kesehatan dan keselamatan ibu dan bayinya.
d. Hubungan antara istri, suami, keluarga dan tetangga terjalin sangat baik.
e. Setiap pengambilan keputusan dalam keluarga di musyawarahkan terlebih dahulu.
a. Nutrisi/cairan
b. Eliminasi
c. Personal hygiene
d. Pola istirahat
e. Imunisasi
7. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
4. Caput (-)
6. Anus berlubang
7. A/S 9/10
b. Tanda-tanda vital
5. Lingkar kepala 33 cm
d. Mata
e. Hidung
1. Lubang hidung simetris kiri dan kanan
f. Telinga
h. Leher
i. Dada
2. Nafas seirama
5. Lila 7 cm
k. Abdomen
m. Genetalia
3. Terdapat testis
4. Terdapat skrotum
o. Kulit
2. Terdapat verniks
p. Sisten saraf
3. PBL 47 cm
4. A/S 9/10
5. LK 33 cm
6. LD 32 cm
7. LP 33 cm
8. Lila 7 cm
9. Kulit kemerahan, terdapat lubang anus, testis sudah masuk kedalam scrotum, terdapat
lubang pada ujung penis, refleks rooting (+), refleks morrow (+), refleks babinsky (+) dan
refleks tonight (+)
Dari HPHT tanggal 08/ 10/ 2018 maka di peroleh umur kehamilan 39 minggu, 3
hari menandaka bayi cukup bulan karena umur kehamilan antara 37-42 minggu, secara
bertambah organ tubuh bayi sudah sempurna. Menandakan bayi sudah cukup bulan jika
lingkar kepala berada di antara 32-35 cm dan lingkar dada berada antara 32-35 cm
menunjukkan bayi aterm (perawatan ibu hamil yuni kusmiayati, 2010)
TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI
Tujuan :
Kriteria :
DJA 120-160x/menit
P 40-60x/menit
S 36,5 -37,5˚C
2. Ada tanda-tanda infeksi tali pusat yang ditandai dengan suhu tubuh meningkat.
6. BB bayi tidak turun 10% dari BBL dalam 10 hari pertama kelahiran
INTERVENSI/RENCANA ASUHAN
Rasional : Dengan observasi tanda-tanda infeksi dapat diketahui dengan segera apabila
terjadi infeksi tali pusat
Rasional : Fungsi otak membutuhkan glukosa dalam jumlah tertentu pada saat tali pusat
terjepit bayi mempertahankan glukosa darah dan akan cepat turun dalam 1-2 jam
4. Anjurkan pada ibu untuk membersihkan payudara dan puting susu ibu apabila akan
menyusui
Rasional : Agar bayi tidak terjangkit kuman yang berada diputing susu ibu
5. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayinya dan mengganti popok dan pakaian bayi
setiap kali BAK dan BAB
Rasional : Untuk mencegah infeksi dan memberi cara nyaman pada bayinya
IMPLEMENTASI
1. Mengopsevasi tanda-tanda infeksi pada tali pusat berupa tali pusat berbau, timbul
kemerahan dan bengkak pada penokal tali pusat, dan disertai nana atau cairan lengket
jernih
4. Menganjurkan ibu untuk memebersihkan payudara dan puting susu apabiala akan
menyusui bayinya
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayinya dan mengganti popok dan pakaian
bayi tiap kali BAB dan BAK
Konsep SOAP
2. Kesadaran composmentis
3. Tanda-tanda vital
DJA 140x/menit
P 42x/menit
S 36,9°C
4. Pemeriksaan antropometri
BB 3150 gram
PBL 47 cm
LK 33 cm
LD 32 cm
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
5. Memandikan bayi
7. Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya keluar rumah 1 atau 2 jam sehari pada pagi
hari (bila udara baik) dan membiasakan bayi terkena sinar matahari namun hindari
pancaran langsung dipandangannya.
A. Identitas Istri/Suami
Agama : Islam
Pendidikan : S1 / S1
B. Keluhan Utama
Ibu sudah merencanakan sejak awal kehamilan untuk menggunakan KB dengan MOW atau
menutup kandungan untuk mencegah kehamilannya.
1. Gv PIV AI
5. Ibu mengalami keputihan yang berlebihan dan merasa tidak nyaman ketika
menggunakan Spiral atau IUD
3. Lamanya : 4 hari
N J. T. Keadaan
Tahun Gestasi Penolong J.K BBL
o Persalinan Persalinan Sekarang
Ibu pernah menjadi akseptor KB spiral 3 tahun mulai dari sekitar bulan Januari 2014 dan
melepaskannya sekitar bulan April 2014 karena ibu mengeluh keputihan yang berebihan sehingga
membuatnya merasa tidak nyaman.
b. Frekuensi : 3 x sehari
2. Eliminasi
a. BAB
1) Frekuensi : 1x sehari
2) Warna : kening
3) Konsistensi : lunak
b. BAK
3) Bau : amoniak
3. Istirahat
4. Personal Hygiene
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum baik
b. Kesadaran composmentis
c. BB 60 Kg
d. TTV :
N : 82x/menit S : 36,5°C
Kulit kepala bersih, rambut ikal dan hitam, tidak mudah rontok, tidak ada benjolan dan
nyeri tekan.
b. Wajah
c. Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, sclera tampak putih dan tidak
ikterus.
d. Telinga
Simetris kiri dan kanan, tampak bersih dan tidak ada secret
e. Hidung
Bibir lembab, berwarna merah muda kehitaman, tidak pucat, gigi bersih, tidak ada gigi
caries dan berlubang.
g. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan fena jugularis.
h. Payudara
Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, tidak ada benjolan, hiperpigmentasi
pada aerola mammae dan tidak ada nyeri tekan.
i. Abdomen
Simetris kiri dan kanan, tidak ad avarices, refleks patella kiri dan kanan (+).
k. Genetalia
l. Anus
Ds :
3. Ibu sudah merencanakan sejak awal untuk menutup kandungan untuk mencegah kehamilan
dengan alasan bahwa umurnya sudah berisiko
Do :
2. kesadaran composmentis
3. TTV :
TD : 110/80 mmHg N : 82x/menit
P : 20x/menit S : 36,5°C
Tubektomi merupakan suatu tindakan dalam kesehatan untuk menutup tuba fallopii atau jalan sel
telur menuju rahim dan mencegah sel telur bertemu dengan sel sperma.
Tidak ada data yang menunjang atau mendukung terjadinya masalah potensial
TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung untuk melakukan tindakan segera atau kolaborasi
INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN
Tujuan :
2. Ibu mampu menjalankan perannya dengan baik dan KB tidak mengganggu ibu
Kriteria :
N : (80-100x/menit)
P : (18-24x/menit)
S : (36,5-37,5°C)
Intervensi/Rencana Tindakan
1. Jelaskan pada ibu macam-macam alat kontrasepsi
Rasional : agar ibu dapat memilih mana yang cocok dengan dirinya
3. Beri kesempatan pada ibu untuk memilih alat kontrasepsi yang akan digunakan
Rasional : agar ibu dapat memilih alat kontasepsi yang akan digunakan
IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan pada ibu macam-macam alat kontrasepsi yaitu kondom, Pil KB, Suntik KB,
IUD/Spiral, Implan
d. IUD / Spiral : setelah pemasangan ibu tidak perlu repot-repot seperti alat KB lainnya,
metode angka panjang, tidak menganggu kesuburan
Hasil :
a. Kondom : hanya digunakan sekali, kurang efektif , menimbulkan rasa tidak nyaman
b. Pil KB : harus rutin di konsumsi setiap hari, data membuat kenaikan berat badan
serta tidak melindungi penggunanya dari PMS
c. Implan : dapat memicu iritasi dapat meningkatkan resiko menstruasi tidak teratur
EVALUASI
KONSEP SOAP
3. Kesadaran composmentis
5. BB 60 Kg
6. TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 80x/menit
P : 18x/menit
S : 36,5°C
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
1. Menjelaskan pada ibu macam-macam alat kontrasepsi yaitu kondom, Pil KB, Suntik KB,
IUD/Spiral, Implan
d. IUD / Spiral : setelah pemasangan ibu tidak perlu repot-repot seperti alat KB
lainnya, metode angka panjang, tidak menganggu kesuburan
Hasil :
a. Kondom : hanya digunakan sekali, kurang efektif , menimbulkan rasa tidak nyaman
b. Pil KB : harus rutin di konsumsi setiap hari, data membuat kenaikan berat badan
serta tidak melindungi penggunanya dari PMS
c. Implan : dapat memicu iritasi dapat meningkatkan resiko menstruasi tidak teratur
4. Menanyakan pada ibu tentang penjelasan yang diberikan apakah ibu sudah mengerti
5. Memberikan kesempatan pada ibu untuk memilih alat kontrasepsi yang ingin digunakan
Maryunani, Anik, dkk, 2009. Asuhan Kegawatdaruratan Dalam Kehamilan. Jakarta : Trans Info
Media
Nugroho, Taufan, 2011. Buku Ajar Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan. Yogyakarta : Nuha
Medika
Mose,dkk 2012. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Patologi, Edisi 3. Jakarta : EGC
Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan 4 Patologi. Jakarta : Trans Info Media
Manuaba, Ida Bagus Gde, dkk. 2007. Buku Pengantar Obtetri. Jakarta : EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde, dkk. 2008. Buku Pengantar Obtetri. Jakarta : EGC
Norma, Nita, dkk, 2013. Asuhan Kebidanan Patologi Teori dan Tinjauan Kasus. Yogyakarta :
Nuha Medika
Winkjosastro, Hanifa, dkk. 2011. Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Rachmaningtyas, Ayu 2013, Data SDKI 2012 Angka Kematian Ibu Melonjak, diakses pada tanggal
10 November 2013, http://nasional.sindonews.com/read/2013/09/25/15/787480/data-sdki-2012-
angka-kematian-ibu-melonjak
Progestian, Prima 2012, Penyebab Infertilitas/Ketidaksuburan Pada Wanita diakses pada tanggal
12 November2013, http://drprima.com/kandungan/penyebab-infertilitasketidaksuburan-pada-
wanita.html
Ayah Bunda, 2012, Plasenta Previa Dalam Kehamilan diakses pada tanggal 12 november 2013,
http://ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/placenta.previa.pada.kehamilan/001/001/64
2/1/4
Antar Sumbar, 2013, Kematian Ibu dan Bayi Sumbar Jauh dari Target MDGs diakses pada tanggal
15 November 2013, http://www.antarasumbar.com/berita/pariaman/d/6/291693/kematian-ibu-
dan-bayi-sumbar-jauh-dari-target-mdgs.html
Rachmaningtyas, Ayu 2013, Data SDKI 2012 Angka Kematian Ibu Melonjak, diakses pada tanggal
15 November 2013, http://nasional.sindonews.com/read/2013/09/25/15/787480/data-sdki-2012-
angka-kematian-ibu-melonjak