Anda di halaman 1dari 2

Nama : Amelia Excoelsa

Nim : 2016.c.08a.0781

Tingkat : IV B

1. Topik : Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan siswi


(perempuan) tentang bahaya penggunaan pembalut wanita (softex) di SMPN 2
Palangka Raya.

Masalah/fenomena :

Pembalut wanita merupakan kebutuhan utama saat siklus menstruasi yang umumnya
terjadi setiap bulan.Pembalut wanita sekali pakai mulai merebak dimasyarakat karena praktis
dan harganya terjangkau,padahal menggunakan kain sebagai penahan menstruasi jauh lebih
aman.

Menurut penelitiandidalm pembalut wanita sekali pakai terdapat gel yang belumtentu
aman bagi organ reproduksi,pengisi utamanya bahkan tidak 100% kapas asli,kadang terdapat
campuran serbuk kayu dan kertas bekas,sehingga bahan pembalit wanita tersebut pada
umumnya diberi pemutih dan pewangi yang berpotensi memicu kanker rahim.

Selain resiko kesehatan yang mengancam pemakaian pembalut wanita sekali pakai
dan pengeluaran rutin pembelian benda ini,ada kerugian lain yang ditimbulkan oleh
pemakaian pembalut wanita sekali pakai.

Data statistik tahun 2010 menunjukkan jumlah wanita Indonesia sebesar 118.084.783
orang dan yang termasuk usia subur sebanyak 67,4 juta orang. Jika diasumsikan bahwa setiap
wanita subur akan mengalami mestruasi selama 7 hari dalam sebulan dan memakai 3
pembalut setiap harinya,maka limbah pembalut wanita yang dihasilkan sebanyak 1,4 milyar

2. Topik : Hubungan dukung keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre


operasi diruang Dahlia dr.Doris Sylvanus Palangka Raya

Masalah/fenomena :

Kecemasan adalah suatu keadaan yang sangat serius pada pasien pre operasi yang
ditandai dengan perasaan ketakutan dan gelisah serta menggambarkan perasaan perasaan
keragu-raguan, keadaan tidak berdaya,tegang,serta khawatir terdahap sesuatu yang
mengancam (kusuma 2007).
Kecemasan dapat disebabkan pleh berbagai hal yang tidak jelas,termasuk didalamnya
pasien yang akan dilakukan tindakan operasi karena pasien tidak tahu konsekuensi operasi
dan takut terhadap prosedur itu sendiri ( Muttaqin & Kumala 2009).

Alasan yang dapat menyebabkan kecemasan pada pasien antara lain takut nyeri
setelah atau saat pembedahan,takut terjadi perubahan fisii,dan takut operasi akan agagal.
(Mulyani 2008) menunjukan yang mengalami kecemasan ringan (52,5%) dan kecemasan
sedang (47,7%) dari 40 pasien yang dilakukan penelitian diruang rawat inap diruang penyakit
bedah dan nonbedah.

3. Topik : pengetahuan keluarga tentang pencegahan infeksi luka post operasi di


ruang Dahlia dr.Doris Sylvanus Palangka Raya.

Masalah/fenomena :

Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berpoliferasi didalam tubuh
yang menyebabkan sakit ( Potter & Perry,2005).Jika perawat dirumah bisa dilakukan dengan
adekuat maka hal tersebut bisa memperceoat proses penyembuhan luka dan juga mencegah
terjadinya infeksi pada luka.

Data WHO menujukkan bahwa selama lebih dari satu abad,perawat operasi telah
menjadi komponen penting dari perawatan kesehatan diseluruh dunia. Diperkirakan setiap
tahun ada 230 juta tindakan operasi dilakukan diseluruh dunia baik operasi kecil maupun
operasi besar (Hasri,2012).

Prevalensi luka post operasi di Indonesia menurut Puta El Al (2011) sekitar 2,3 –
18,3 %. Presentasi kejadian infeksi luka post operasi di RSUD Dr.Pringabdi Medan tahun
2006 (12%), RSUD Dr.Sarjidto tahun 2007 (5,9%) dan RSUD Adam Malik Medan tahun
2010 (5,6%). Dari data rekam medik Rumah Sakit Harjono Donorogo khususnya dipoli
bedah pada tahun 2015 ini ada 181 operasi besar yang telah dilakukan dan 334 operasi kecil,
dan angka yang telah terjadi infeksinya ada sekitar 2% tiap tahunnya.

Anda mungkin juga menyukai