Anda di halaman 1dari 11

GAMBARAN SUHU BAYI BARU LAHIR 6 JAM PASCA KELAHIRAN

SEBELUM DAN SESUDAH DIMANDIKAN SELAMA 5 MENIT

J. M. METHA

ABSTRAK

Bayi baru lahir secara alami melakukan adaptasi suhu tubuh dari lingkungan intra ke

ekstrauterin. Bayi baru lahir cepat dan mudah kehilangan panas tubuhnya; oleh sebab itu,

waktu memandikan bayi setelah kelahiran harus diperhatikan dengan seksama untuk

mencegah hipotermia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran suhu bayi baru lahir

6 jam pasca kelahiran sebelum dan sesudah dimandikan selama 5 menit. Penelitian ini adalah

deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional, yang dilakukan dari Januari hingga Juni

2015 di Rumah Bersalin Afiyah di Pekanbaru. Sampel dilakukan mengunakan teknik

accidental sampling dengan sampel sebanyak 30 bayi baru lahir. Pengumpulan data

dilakukan secara primer dengan observasi atau pengamatan. Analisa data yang digunakan

adalah analisa univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu seluruh bayi sebelum

dimandikan adalah normal dan, setelah dimandikan pada enam jam setelah kelahiran,

keseluruhan 30 bayi tersebut mengalami penurun suhu 0,20C-0,50C. Dari hasil analisis dapat

disimpulkan bahwa memandikan bayi seharusnya menunggu hingga tubuh bayi stabil, paling

tidak pada enam jam setelah kelahiran.

Kata Kunci: bayi baru lahir, suhu badan, hipotermia, memandikan bayi

175
J.M Metha, Gambaran Suhu Bayi Baru Lahir 6 Jam Pasca Kelahiran 176

Abstract

Newborns naturally adapt their body temperature from intra to extrauterine environment.

Newborns quickly and easily lose body heat; thus, the bathing time after birth should be

considered carefully to prevent hypothermia. The objective of this study was to describe the

temperature of the newborn to 6 hours after birth before and after bathing for 5 minutes. This

was a descriptive study using a cross-sectional design, conducted from January to June 2015

at Afiyah Maternity Clinic in Pekanbaru. The samples were taken using accidental sampling

with a sample of 30 newborns. Primary data collection was done by observation. Analysis of

the data used univariate analysis. The results showed that the temperature of the entire

babies before the bath was normal and, having bathed in the six hours after birth, the overall

30 babies experienced a temperature lowering from 0.2 0C to 0.50C. From the analysis, it can

be concluded that bathing the baby should wait until the baby’s body is stable, at least six

hours after birth.

Keywords: newborn, body temperature, hypothermia, newborn bathing


177 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015. Hlm 175-185

PENDAHULUAN bayi tersebut kemungkinan besar akan

Bayi Baru Lahir (BBL) harus mengalami hipotermia dalam beberapa

menyesuaikan diri dari kehidupan menit setelah kelahiran. Paparan BBL

intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. terhadap stres dingin berakibat pada

Salah satu adaptasi BBL normal adalah vasokonstriksi periferal, penurunan

mengatur suhu tubuh walaupun BBL perfusi periferal, iskemia, asidosis

sangat rentan untuk mengalami metabolik, dan kenaikan laju metabolik

hipotermi, yanag menjadi penyebab yang basa.3,4,5

sangat serius terhadap kesakitan dan Dengan tanpa adanya proteksi

kematian BBL. 1 Hipotermia pada BBL termal, BBL mungkin kehilangan panas

didefinisikan sebagai suhu di bawah tubuh dalam jumlah yang signifikan.

36.50C, dan keadaan tersebut dapat Tindakan-tindakan seperti menunda

dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu pengeringan bayi, perlindungan termal

hipotermia ringan dengan kisaran suhu yang tidak cukup, dan memandikan bayi

badan 36-36.50C, hipotermia sedang segera setelah kelahiran merupakan hal-

dengan suhu badan antara 32-35,9°C, dan hal yang dapat menyebabkan hipotermia

hiportemia berat dengan suhu badan di pada BBL.6 Upaya pencegahan terjadinya

bawah 320C.2 hipotermi adalah, salah satunya, dengan

BBL dalam keadaan telanjang dan mengeringkan BBL segera setelah lahir

basah tidak dapat mempertahankan suhu dan menunda memandikan BBL sampai

tubuh normalnya walaupun suhu suhu tubuh bayi stabil, yaitu 6 jam pasca

lingkungan tersebut dianggap hangat bagi kelahiran dengan suhu yang harus selalu

orang dewasa. Jika tindakan-tindakan diukur sebelum bayi dimandikan atau

aktif tidak segera dilakukan untuk dibersihkan dan pengukuran suhu juga

mengeringkan dan menghangatkan bayi, dilakukan sesudah bayi dimandikan. Hal


J.M Metha, Gambaran Suhu Bayi Baru Lahir 6 Jam Pasca Kelahiran 178

ini telah direkomendasikan oleh hangat dan kemudian BBL diletakkan di

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) samping ibunya.8,10

bahwa mandi pada enam jam setelah lahir Berdasarkan penelitian yang

adalah tidak sesuai dengan bayi baru lahir dilakukan So dkk pada Tahun 2014 di

dikarenakan ketidakstabilan suhu tubuh Korea Selatan,11 terdapat perbedaan suhu

bayi.7 BBL sebelum dan sesudah dimandikan.

Menyikapi rekomendasi WHO Proses memandikan bayi tidak terlepas

tersebut, pengukuran suhu tubuh BBL 6 dari kehilangan panas secara konveksi,

jam pasca kelahiran sebelum dan sesudah konduksi, evaporasi, dan radiasi.12 Secara

dimandikan perlu dilakukan. logika bayi yang lama terpapar dalam

Memandikan bayi baru lahir seharusnya kondisi tidak berpakaian memungkinkan

tidak lebih dari 5 menit karena waktu terjadinya kehilangan panas lebih banyak.

yang lebih lama dalam memandikan bayi Oleh sebab itu, sebagai pelaksana

naru lahir akan meningkatkan hidrasi kebidanan harus mengetahui lamanya

kulit dan mengurangi threshold for paparan terhadap suhu lingkungan.

friction.8 Untuk memandikan pertama Penelitian ini dilakukan untuk

kali hanya diperlukan air yang steril saja. mengetahui gambaran suhu BBL 6 jam

Sabun dan segala cairan pembersih pasca kelahiran sebelum dan sesudah

lainnya harus dihindari.9 BBL sebaiknya dimandikan selama 5 menit di RB Afiyah

dimandikan dengan air hangat sekitar tahun 2014.

380C dan harus segera dikeringkan

dengan seksama dari rambut sampai kaki, METODELOGI PENELITIAN

dan dilanjutkan dengan menyelimuti bayi Jenis penelitian ini adalah

dengan handuk atau kain yang kering dan deskriptif, dengan rancangan cross-

sectional. Penelitian dilakukan dengan


179 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015. Hlm 175-185

melakukan pengukuran suhu BBL Tabel. 1


Distribusi Frekuensi Suhu Bayi Baru
sebelum dan sesudah dimandikan selama Lahir 6 Jam Pasca Kelahiran Sebelum
Dimandikan Selama 5 Menit Di RB
5 Menit pada enam jam setelah kelahiran. Afiyah Tahun 2014.

Penelitian ini dilakukan pada periode NO Suhu BBL Frekuensi Presentase


Sebelum
Dimandikan
antara Januari sampai Juni 2015. <36,50C 0 0%
1
2 36,50C 8 26,7 %
Pengumpulan sampel dilakukan dengan 3 36,60 C 9 30 %
4 36,70 C 6 20 %
mengunakan teknik accidental sampling 5 36,80 C 3 10 %
6 36,90 C 3 10 %
7 370 C 1 3,3 %
dan total sampel yang didapat adalah 30 Jumlah 30 100 %

bayi baru lahir. Pengumpulan data


Berdasarkan tabel di atas, seluruh bayi
dilakukan secara primer dengan observasi
baru lahir sebelum dimandikan memiliki
atau pengamatan. Analisis data yang
suhu yang normal, yaitu berkisar antara
digunakan adalah analisa univariat.
36,50C sampai 370C. Suhu bayi paling
Penelitian ini dilakukan di Rumah
dominan adalah pada suhu 36,6 0C yang
Bersalin (RB) Afiyah, di Kota Pekanbaru,
ditemukan pada pengukuran di sembilan
Propinsi Riau.
bayi dan suhu yang paling sedikit

ditemukan pada bayi adalah pada 37 0C


HASIL PENELITIAN
yang ditemukan pada satu bayi.
Semua bayi ditempatkan pada
Tabel 2 menunjukkan rincian
ruangan dengan suhu kamar, yaitu antara
tentang distribusi frekuensi suhu bayi
26-270C di RB Afiyah Pekanbaru.
baru lahir enam jam setelah kelahiran
Distribusi frekuensi suhu bayi baru lahir
sesudah dimandikan selama lima menit.
pada enam jam setelah kelahiran sebelum
Rincian tersebut adalah:
dimandikan dapat dilihat pada Tabel 1

berikut ini:
J.M Metha, Gambaran Suhu Bayi Baru Lahir 6 Jam Pasca Kelahiran 180

Tabel. 2 Penurun Suhu Sebelum Dimandikan F %


an suhu
Distribusi Frekuensi Suhu Bayi Baru sesudah 36, 36, 36, 36, 36, 37
Lahir 6 Jam Pasca Kelahiran Sesudah Dimandi 5 6 7 8 9 0C
kan 0C 0C 0C 0C 0C
Dimandikan Selama 5 Menit Di RB 0,20 C 3 2 2 - - - 7 23,3%
Afiyah Tahun 2014.
0,30 C 2 5 2 - - - 9 30%
Suhu BBL Frekuensi Persentase
Sesudah 0,40 C 2 - 1 1 3 - 7 23,3%
Dimandikan
Suhu Turun 30 100 % 0,50 C 1 2 1 2 - 1 7 23,3%

Suhu Tidak 0 0% Jumlah 8 9 6 3 3 1 30


Turun
Jumlah 30 100 %

Berdasarkan Tabel di atas, dari 30 bayi, 7

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa bayi mengalami penurunan suhu paling

seluruh bayi mengalami penurunan suhu sedikit, yaitu 0.20C (23.3%), dan 7 bayi

(100%). Hal ini menunjukkan bahwa mengalami penurunan suhu yang paling

pada penelitian ini pemandian bayi besar, yaitu 0,50C (23.3%).

mempunyai pengaruh terhadap penurunan

suhu bayi baru lahir. PEMBAHASAN

Untuk distribusi frekuensi Berdasarkan Tabel 1, seluruh

penurunan suhu bayi enam jam setelah suhu bayi baru lahir 6 jam pasca

kelahiran dan kemudian dimandikan kelahiran sebelum dimandikan adalah

selama 5 menit dapat dilihat pada Tabel 3 normal, yang sebanyak 30 bayi (100%).

berikut ini: Berdasarkan data tersebut dapat diketahui

bahwa memandikan bayi seharusnya

dilakukan ketika suhu bayi sudah berada


Tabel. 3
Distribusi Frekuensi Penurunan Suhu pada suhu 36,50C atau lebih.
Bayi Baru Lahir 6 Jam Pasca
Memandikan BBL merupakan sebuah
Kelahiran
Sesudah Dimandikan Selama 5 Menit cara yang ideal untuk membersihkan
Di RB Afiyah Tahun 2014.
BBL dari darah dan verniks yang masih

menempel, dan juga untuk mengurangi


181 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015. Hlm 175-185

paparan darah ibu yang mungkin ditubuhnya.14 Ketika terpapar dengan

mengidap virus, seperti virus hepatitis B. lingkungan berhawa dingin, suhu BBL

Memandikan bayi yang lahir dengan menurun melalui nonshivering

berat badan normal dan usia kehamilan thermogenesis, peningkatan aktivitas

yang cukup dapat diberikan ketika suhu involuntari, dan vasokonstriksi.15

tubuh BBL sudah stabil dan secara Hasil penelitian tentang suhu bayi

hemodinamik bayi juga sudah stabil.8 baru lahir 6 jam pasca kelahiran sesudah

Mandi merupakan thermal dimandikan selama 5 menit dapat dilihat

stressor bagi BBL dan mungkin dari tabel 5.3 yang mengambarkan bahwa

mempunyai dampak pada kesehatan bayi. seluruh (100%) BBL mengalami

Oleh karena itu, faktor termoregulatori penurunan suhu. Penurunan suhu dalam

harus diperhitungkan dalam prosedur penelitian ini adalah berkisar antara 0,2

mandi bagi BBL.11 Termoregulasi adalah sampai 0,50C. Hal ini hampir sejalan

fungsi fisiologi yang penting yang sangat dengan penelitian yang dilakukan oleh

berhubungan dengan tingkat ketahanan Mullany et.al.16 yang menjelaskan bahwa

hidup BBL.13 BBL sangat rentan terhadap 30 dari 32 bayi yang menjalani mandi

perubahan-perubahan dalam suhu pertama selama 5 menit mengalami

lingkungan karena massa tubuh mereka penurunan suhu. Menurut Mullany et.al.,

yang masih sangat kecil dan luasnya area penurunan temperatur BBL setelah mandi

permukaan yang ditinggalinya. Lebih pertama dikarenakan hilangnya hawa

jauh, karena mereka memiliki masih panas tubuh BBL melalui konduksi dan

memiliki jaringan rambut dan lemak yang evaporasi.

masih sangat sedikit, mereka belum dapat Penelitian yang lain yang juga

dengan sempurna beradaptasi dan belum menyatakan turunnya suhu BBL setelah

memiliki sumber energi yang tersimpan mandi pertama adalah penelitian yang
J.M Metha, Gambaran Suhu Bayi Baru Lahir 6 Jam Pasca Kelahiran 182

dilakukan oleh Anderson et.al..17 Dalam ketika dimandikan dan melalui evaporasi

penelitian Anderson et.al. ini, mean ketika dalam proses pengeringan.18

temperatur BBL sebelum dimandikan Namun demikian, praktik memandikan

adalah 36.70C, dan turun menjadi 36.7 0C BBL pertama kali sangat bervariasi dari

setelah dimandikan. Untuk penelitian seting satu ke seting lainnya, dengan

sejarang ini, berdasarkan hasil analisis memandang hal-hal seperti lama waktu

selisih perubahan suhu sebelum dan memandikan, penggunaan air saja atau

sesudah dimandikan selama 5 menit agen pembersih, serta prosedur

dalam penelitian ini, 7 bayi (23,3%) memandikan, apakah menggunakan

mengalami penurunan suhu terendah, wadah dan mandi dimasukkan di

yaitu 0,20C, dan 7 bayi (23,3%) dalamnya atau sekedar diusap dengan

mengalami penurunan suhu tertinggi, kain atau spons. Oleh karena itu,

yaitu 0,50C. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian tentang memandikan bayi

bayi selama 5 menit terpapar dengan pertama kali akan terus dilakukan,

lingkungan yang dapat menyebabkan dengan bergantung pada kondisi

kehilangan panas tubuh. Mencermati hal lingkungan dan suhu udara masing-

tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa masing tempat.

paparan suhu lingkungan akan

mempengaruhi perubahan suhu tubuh KESIMPULAN DAN SARAN

pada bayi.
Berdasarkan penelitian ini, semua
Mandi pertama bagi BBL
sampel bayi baru lahir mempunyai suhu
merupakan sebuah tantangan terhadap
yang normal beberapa saat setelah
kemampuan untuk mempertahankan suhu
kelahiran. Namun demikian, karena
tubuh. BBL akan melepaskan panas
adanya beberapa paparan yang ada, bayi
dalam tubuhnya melalui proses konduksi
baru lahir dapat mengalami penurunan
183 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015. Hlm 175-185

suhu badan, sehingga penelitian ini sebelum dimandikan, yaitu pada suhu

mencoba memaparkan minimalnya 36,80C, agar suhu bayi setelah

penurunan suhu bayi baru lahir ketika dimandikan tetap dalam batas normal.

bayi-bayi yang menjadi sampel penelitian

dimandikan pada enam jam setelah UCAPAN TERIMA KASIH

kelahiran selama lima menit. Pada suhu Penulis mengucapkan terima kasih

badan yang sudah relatif stabil, bayi-bayi kepada Ayu Sri Rahayu yang telah

yang dimandikan akan mengalami membantu penulis untuk mengumpulkan

penurunan suhu badan yang tidak terlalu data di lapangan.

besar. Dari 30 bayi, sembilan bayi

mengalami penurunan suhu badan di

bawah normal, yaitu pada suhu 36,60C.


DAFTAR PUSTAKA
Oleh karena itu, penundaan memandikan

bayi sampai enam jam setelah kelahiran 1. Hackman PS. (2001). Recognizing

akan mengurangi risiko hipotermia pada and understanding the cold-stressed

bayi baru lahir. term infant. Neonatal Netw. 20(8):35-

Kepada para bidan dan penolong 41

persalinan diharapkan lebih 2. Christensson K, Siles C, Cabrera T,

memperhatikan hal-hal yang dapat Belaustequi A, de la Fuente P,

memicu terjadinya hipotermia, terutama Lagercrantz H, Puyol P, Winberg J.

hipotermia sedang dan berat. Para (1993). Lower body temperatures in

petugas kesehatan tersebut harus infants delivered by caesarean section

melakukan pengukuran suhu tubuh bayi than in vaginally delivered infants.

sebelum dan sesudah dimandikan dan Acta Paediatr. 82:128–31

sebaiknya menunggu suhu tubuh bayi


J.M Metha, Gambaran Suhu Bayi Baru Lahir 6 Jam Pasca Kelahiran 184

3. Gandy GM, Adamsons Jr K, the newborn: A practical guide.

Cunningham N, Silverman WA, Geneva.

James LS. (1964). Thermal 8. Dhar S. (2007). Newborn skin care

environment and acid—base revisited. Indian J Dermatol; 52: 1-4.

homeostasis in human infants during 9. Tyebkhan G. (2002). Skin cleansing

the first few hours of life. J Clin in neonates and infants-basics of

Invest. 43:751-8. cleansers. Indian J Pediatr. 69: 767-

4. Stephenson J, Du J, Tk O. (1970). The 769.

effect of cooling on blood gas 10. Basu S, Gupta P. (2007). Care of the

tensions in newborn infants. J Pediatr. normal newborn. In: Gupta P, editor.

76:848-52. Essential Pediatric Nursing. New

5. LeBlanc, MH. (2002). The physical Delhi: CBS Publishers and

environment. In Neonatal-Perinatal Distributors. p. 217-226.

medicine. Volume 1. 7th edition. St 11. So, et. al. ( 2014). Effect of Trunk-to-

Louis, Missouri: Mosby. 512-524 Head Bathing on Physiological

6. Akbarzadeh Baghban A, Jambarsang Responses in Newborns. JOGNN, 43,

S, Pezeshk H, Nayeri F. (2012). The 742-751.

effects of temperature and birth 12. Armstrong V. (2000). Neonatal

weight on the transition rate of thermoregulation. In: NANN

hypothermia in hospitalized neonates Guidelines for Practice. Des Plaines,

using Markov models. Tehran Univ IL: NANN (National Association of

Med J. 70 (5) 70 (5): 282-288. Neonatal Nurses). 1-12.

7. World Health Organization (1987). 13. Hackman, P. S. (2001). Recognizing

Maternal and Newborn Health /Safe and understanding the coldstressed

Motherhood Unit .Thermal control of


185 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015. Hlm 175-185

term infant. Neonatal Network, 20(8), and after tub bath. Appl Nurs Res.

35–41 8:123-128.

14. Pierro, A., De Coppi, P., & Eaton, S. 18. Galligan, M. (2006). Skin-to-skin

(2012). Neonatal physiology and treatment of neonatal hypothermia.

metabolic considerations. In A. G. Maternal Child Nursing, 31, 298–304.

Coran (Ed.), Pediatric surgery (7th

ed., pp. 89–107). Philadelphia, PA:

Saunders

15. Rozance, P. J. & Rosenberg, A. A.

(2012). Neonatal thermal regulation

physiology. In S. G. Gabbe, J. R.

Niebl, H. L. Galan, E. R. M.

Jauniaux, M. B. Landon, J. L.

Simpson, & D. A. Driscoll (Eds.),

Obsterics: Normal and problem

pregnancies (6th ed., pp. 481– 516).

Philadelphia, PA: Saunders.

16. Mullany et.al. (2006). Safety of

Neonatal Skin Cleansing in Rural

Nepal. Volume 43__February 17,

2006. Indian pediatric. 117-124

17. Anderson GC, Lane AE, Chang HP.

(1995). Axillary temperature in

transitional newborn infants before

Anda mungkin juga menyukai