Anda di halaman 1dari 123

 Pengertian Tanaman Toga

 Sejarah Tanaman Toga


 Manfaat Tanaman Toga (Tanaman Obat Keluarga)
 Fungsi Tanaman Tanaman Obat Keluarga
 Macam-Macam Tanaman Obat Keluarga (Toga)
o 1. Manfaat Buah Alpukat
o 2. Manfaat Daun Sambi Loto
o 3. Khasiat Temu Lawak
o 4. Buah Ceplukan
o 5. Khasiat Ampuh Daun Kelor
o 6. Tanaman Obat – Khasiat kunyit
o 7. Manfaat Daun Kumis Kucing untuk Pengobatan
o 8. Tanaman Obat – Daun Andong
o 9. Manfaat Biji Mahoni
o 10. Tanaman Toga – Seledri
o 11. Khasiat Daun Bayam Duri
o 12. Tanaman Toga – Lidah Buaya
o 13. Manfaat Daun Beluntas
o 14. Tanaman Obat Keluarga – Akar Alang-alang
o 15. Tanaman Toga – Daun Tempuyung
o 16. Khasiat Daun Benalu
o 14. Bunga Cempaka Putih
o 15. Manfaat Bunga Turi atau Bunga Santan
o 16. Khasiat Daun Dewa
o 17. Manfaat Daun Landep
o 18. Tanaman Obat Keluarga – Daun Adem Ati
o 19. Daun Adas
o 20. Manfaat Jambu Biji
o 21. Daun Sirih
o 22. Khasiat Temu Ireng
o 24. Khasiat Jahe untuk Kesehatan
o 25. Khasiat Tanaman Lempuyang
o 26. Manfaat Kencur untuk Kesehatan
o 27. Tamanan Toga – Belimbing Wuluh
o 28. Khasiat Daun Pacar Cina
o 29. Tanaman Obat Keluarga – Daun Cincau
o 30. Khasiat Butrowali
 Penutup
Pengertian Tanaman Toga
Tanaman obat keluarga adalah sebutan kepanjangan dari Toga sendiri. Toga
adalah tanaman obat yang memiliki berbagai khasiat sebagai obat untuk
memenuhi kebutuhan obat-obatan keluarga. Pada dasarnya tanaman ini di
tanam di sebidang tanah yang berada di lingkungan sekitar rumah.

Tak hanya untuk keluarga obat-obatan tersebut juga bisa di salurkan ke


masyarakat guna untuk menekan angka penggunaan obat kimia yang
sekarang sedang marak digunakan oleh masyarakat.

Sejarah Tanaman Toga


Pada zaman dulu seperti ketika zaman Mesir Kuno, Yunani Kuno, Cina, dan
Inggris sudah mengenal manfaat tanaman-tanaman ini sejak dulu.

Pada zaman dulu obat-obatan dari tumbuhan digunakan oleh tabib sebagai
penyembuh penyakit masyarakat, dan bahkan ketika zaman Mesir kuno
tanaman-tanaman ini digunakan untuk menyembuhkan budak ketika sedang
sakit

Karena dulu pengobatan ini sangatlah di segani oleh masyarakat, bangsawan


Cina pada masa itu pun juga memiliki tabib pribadi untuk pengolahan obat-
obatan dari tumbuhan.

Di Indonesia sendiri pemanfaatan dari tanaman obat keluarga ini mulai


dilakukan ketika abad 17. Salah seorang ahli botani Jacobus Rontius mulai
memperkenalkan sebuah buku yang berisi tentang ilmu pengobatan dengan
menggunakan tanaman.
Dan buku tersebut berjudul De Indiae Untriusquere Naturali et
Medica. Dalam buku tersebut ia menjelaskan manfaat dari sekitar 60 jenis
tanaman obat yang bisa dimanfaatkan. Berawal dari itu mulai
berkembangnya penelitian tentang obat-obatan dari tanaman dengan sebagai
dasar buku tersebut.
Pada tahun 1888 di Kebun Raya Bogor di bangun sebuah tempat penelitian
tentang tanaman obat oleh soarang peneliti yang bernama N.A. van Rheede
tot Draakestein untuk dijadikan sebagai salah satu wilayah dari kebun
tersebut.
Jadi tak ayal jika sampai sekarang obat-obatan dari tumbuhan masih saja
tetap ada dan banyak peminatnya.

Manfaat Tanaman Toga (Tanaman Obat Keluarga)


Banyak sekali pemanfaatan dari tanaman-tanaman obat ini. Pada hakikatnya
tanaman ini digunakan untuk memenuhi masalah kesehatan dengan cara
tradisional.

Peranan dari tumbuhan ini pun juga sangat membantu untuk pemenuhan
upaya-upaya kesehatan masyarakat selain menggunakan obat kimia.

Pemanfaatan tumbuhan ini biasaya kebanyakan digunakan untuk mengobati


penyakit ringan seperti demam, panas, sakit perut, gatal-gatal, batuk, dan
masih banyak lagi yang lainya.

Selain penyakit-penyakit yang ringan seperti itu banyak juga orang yang
memanfaatkan toga sebagai sarana mengobati penyakit yang di anggap
sedikit berbahaya sperti stroke dan diabetes.
Karena dianggap tidak begitu beresiko besar sekarang mulai banyak
penanaman tumbuhan obat di lingkungan masyarakat.

Tak hanya itu juga tanaman obat ini juga bisa dijadikan sebagai ladang bisnis
jika pemanfaatanya secara maksimal.

Fungsi Tanaman Tanaman Obat Keluarga


Fungsi-fungsi yang kita dapat dengan membudidayakan tumbuhan ini adalah
salah satu seperti yang di jelaskan di atas untuk membantu upaya-upaya
kesehatan masyarakat.

Kesehatan masyarakat tersebut meliputi :

 Upaya pencegahan.
 Usaha meningkatkan dan menjaga kesehatan.
 Cara penyembuhan penyakit.
 Sarana pelestarian alam.
 Penghijauan lingkunga.
 Menambah keindahan lingkungan
1. Adam Hawa (Tradescantia spathacea)

Tanaman obat Adam Hawa atau dijuluki pula dengan nama nanas kerang. Tanaman ini memiliki
daun yang tumbuh berpusar (roset) di permukaan tanah (mirip tanaman nanas, hanya saja yang
ini tidak berbuah.

Khasiat: Menyembuhkan rematik, pendarahan, penyakit bronkhitis, batuk darah, disentri,


sembelit, anemia, luka-luka, dan bengkak.

Kandungan: Carboxyrnethykellulose, dimethylsuffoxide, acetylaminotfluorene,


dimethylsuffoxide, aqueous crude extract, zat 2-AAF dan banyak lagi senyawa lainnya yang
bermanfaat untuk tubuh.

Cara membuat ramuan tanaman Adam Hawa:

 Untuk luka luar: Tumbuklah daun adam hawa hingga halus kemudian oleskan pada
bagian tubuh yang terdapat luka memar. Sifat antiinflamasi yang terdapat di dalamnya
mampu mempercepat penyembuhan luka memar.
 Rebus daun adam hawa yang telah dibersihkan dalam air bersih. Lalu minum air hasil
rebusan tadi secara rutin hingga sembuh total.
2. Akar Wangi / Vetiver (Chrysopogon zizanioides)

tanaman akar wangi memiliki akar yang mengeluarkan aroma harum yang khas bahkan telah
lama dijadikan sebagai bahan wangi-wangian oleh orang terdahulu. Selain sebagai bahan
parfum, akar wangi juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.

Khasiat: Atasi bau mulut, obat luka, mengatasi ketombe, obat demam, bengkak, batu ginjal,
encok, menyembuhkan meriang, dll.

Kandungan: Vetiverol , minyak atsiri, asetat vetvenyl, dll.

Cara Membuat Ramuan Akar Wangi: Untuk pengobatan penyakit dalam, akar wangi dapat
direbus dalam air lalu diminum secara teratur, sementara untuk pengobatan penyakit luar, bisa
dengan dioleskan langsung pada bagian yang diinginkan setelah akar wangi dihaluskan.
3.Alang-alang (Imperata Cylindrica L. Raeusch)

Tanaman alang-alang biasanya tumbuh liar bahkan dianggap gulma oleh para petani di ladang.
Meski demikian, alang-alang telah lama diketahui memiliki banyak khasiat sebagai obat
tradisional.

Khasiat: Mengobati demam, menurunkan tekanan darah tinggi, sebagai piretik, diuretik (peluruh
kencing), dll.

Kandungan: Asam oksalat, fernenol, katekolkampesterol, skopolotin, silindrin, stigmasterol,


katekol, isoarborinol, dll.

Cara membuat ramuan tanaman obat Alang-Alang: Caranya sangat mudah cukup merebus
akar alang-alang segar yang telah dibersihkan dalam air 2000ml hingga tersisa 1200ml, saring
lalu minum airnya sebanyak 3 kali sehari.
4. Andong / Hanjuang (Cordyline fruticosa)

Tanaman andong atau hanjuang tidak hanya digunakan sebagai tanaman hias pekarangan tetapi
juga sebagai tanaman obat. Ciri khas dari tanaman ini adalah daunnya berwarna kemerahan
terutama saat ditanam di area yang terkena sinar matahari langsung.
Khasiat: Mengobati disentri, radang gusi, wasir, batuk berdarah, memperlancar haid, dll.

Kandungan: Zat besi, timidine, flavonoid, tanin, saponin, kalsium oksalat, polifenol, steroida,
polisakarida, antibakteri, antikoagulan, dan antiproliferatif (antikanker).

Cara membuat ramuan tanaman obat andong: Cuci bersih daun andong sebanyak 2-3
lembar. Rebuslah dalam 3 gelas air. Tunggu hingga tersisa setengahnya saja. Saring lalu minum
airnya secara teratur.
5. Bandotan (Ageratum conyzoides L.)

Tanaman Obat: Bandotan


Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan tanaman yang satu ini. Memiliki bunga berwarna putih-
ungu dengan bulu-bulu halus berukuran kecil. Bandotan banyak ditemukan tumbuh liar di
pinggir jalan dan biasanya dianggap sebagai gulma padahal bandotan mengandung senyawa
yang berfungsi mengobati beberapa macam penayakit.

Tanaman bandotan memiliki banyak sebutan lain seperti dus-bedusan (Madura), babadotan
(Sunda), rumput balam (Pontianak), dan wedusan (Jawa).
Khasiat: Mengobati luka, demam, obat tetes mata, sakit perut, bengkak, patah tulang, dll.
Kandungan: alkaloid, kumarin, minyak esensial, sitosterol, dsb.
Cara membuat ramuan tanaman obat Bandotan:
Cuci bersih daun bandotan, haluskan lalu oleskan pada area yang terluka. Untuk penyakit dalam,
daunnya direbus dan air rebusan tersebut bisa diminum.
6. Bangle / bengle (Zingiber purpureum)

Bangle adalah tanaman rempah-rempah yang masih berkerabat dekat dengan suku temu-temuan.
Selain sebagai bumbu dapur, bangle juga dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan tradisional.
Ciri khas dari tanaman ini adalah memiliki bunga berbentuk tandan dan daun kelopak yang
tersusun seperti sisik berwarna merah menyala.

Khasiat: Mengobati sakit perut, demam, sakit kuning, sakit kepala, cacingan, rematik,
melancarkan pencernaan, menurunkan berat badan, mengobati batuk berdahak, masuk angin,
begah, dll.

Kandungan: Butadiene, phenylbutanoids, sabinene, terpinen, cassumunarin, pinene,


caryophyllene, ocinene, triquinacene, dll.

Cara mengolah ramuan obat bangle:

Sama halnya dengan rempah-rempah lainnya, rimpang bangle juga banyak ditambahlan sebagai
campuran jamu tradisional.
7. Bangun-Bangun (Coleus amboinicus Lour.)

Tanaman bangun-bangun adalah tanaman yang aslinya berasal dari India dan Afrika Selatan. Ciri
khas dari tanaman ini adalah daunnya tebal, tepi bergerigi, dan memiliki aroma harum yang
khas.

Bangun-bangun memiliki banyak nama yang berbeda di tiap-tiap daerah seperti torbangun
(Batak), daun kambing (Madura), iwak (Bali), cumin (Jawa Tengah).

Kandungan: Apigenin, kalium, luteolin, minyak atsiri, quercetin, salvigenin, genkwanin,


karotenoid yang tinggi, dan zat besi.

Khasiat: Mengobati penyakit malaria, mengatasi batu ginjal, kejang, asma, bronchitis, cekukan,
tumor, kanker, mencegah efek radikal bebas, memperbanyak ASI, mengobati sakit gigi dll.

Cara membuat ramuan tanaman obat bangun-bangun:

Daun bangun-bangun bisa dikonsumsi langsung sebagai lalapan atau sayuran.


8. Bawang Sabrang (Eleutherine bulbosa)

Tanaman obat: Bawang sebrang / bawang dayak.


Bawang sabrang dikenal pula dengan nama bawang dayak. Tanaman ini menghasilkan umbi
yang banyak digunakan sebagai bahan pengobatan. Ciri khas dari tanaman ini adalah umbinya
tidak berbau, berwarna merah, dan berbentuk bulat telur.

Kandungan: flavonoida, polifenol

Khasiat: Meluruhkan haid, membersihkan darah, mengobati kanker


payudara, muntah, hipertensi, luka luar, bisul, sembelit, disentri, dll.

Cara membuat ramuan tanaman obat bawang sebrang:

Umbi bawang sabrang bisa direbus bersama dengan tanaman herbal lainnya seperti kencur atau
temugiring. Selain itu, umbinya juga bisa dibakar untuk diambil sarinya.
21. Bayam Duri (Amaranthus spinousus)

Tanaman Obat: Bayam Duri.


Bayam duri adalah tanaman sayuran yang biasanya diolah menjadi masakan sehat bergizi. Selain
itu, akar bayam duri ternyata memiliki banyak khasiat sebagai obat. Ciri khas dari tanaman ini
batangnya memiliki banyak duri di sekitarnya.

Kandungan: Amarantin, hentriakontan, rutin, spinasterol, garam fosfat, kalsium oksalat, tanin,
kalium nitrat, zat besi dan vitamin (terutama vitamin A, C, K, dan B6).

Khasiat: Melancarkan pencernaan, mencegah penyakit sembelit, mengobati sakit gigi, disentri,
sakit tenggorokan, diare, radang saluran nafas (bronkhitis), demam, keputihan (Leukorea), TBC
Kalenjer (Skrofuloderma), radang rahim, batu empedu, kencing nanah, dll.

Cara membuat ramuan tanaman obat Bayam Duri:

Akar, batang, daun, ataupun bunganya ditumbuk halus lalu direbus dalam 1 liter air. Air rebusan
tersebut disaring, diminum dua kali sehari saat pagi dan sore hari.
9. Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.)

Tanaman Obat: Belimbing Wuluh.


Belimbing wuluh / belimbing sayur adalah tanaman yang banyak ditanam di pekarangan rumah
sebagai tanaman dapur. Buahnya lebat, berbentuk lonjong. Rasanya asam namun memberi efek
segar bagi tubuh. Selain sebagai pemberi rasa masam alami pada masakan, belimbing wluh juga
memiliki efek pengobatan.

Kandungan: tanin, glucoside, asam format, saponin, sulfur, kalsium oksalat, perokside.

Khasiat: Menurunkan berat badan, baik untuk kulit, mengobati batuk, diabetes, panu, sakit gigi,
sariawan, jerawat, menjaga kesehatan bibir, dll.

Cara membuat ramuan tanaman obat Belimbing Wuluh:

Untuk kecantikan kulit wajah: Siapkan 10 buah belimbing wuluh. Haluskan, lalu aplikasikan
pada wajah layaknya masker. Tunggu hingga 10 menit, kemudian bersihkan wajah Anda.
10. Beluntas (Pluchea indica)

Tanaman Obat: Beluntas.


Beluntas banyak ditanam untuk dijadikan sebagai tanaman pagar, bahkan seringkali tumbuh liar
di pekarangan rumah. Daunnya mirip telur sunsang dengan tepi yang bergerigi. Beluntas terkenal
karena khasiatnya sebagai tanaman obat.

Kandungan: Alkaloid, tannin, kalsium, flafonoida, natrium, minyak atsiri, magnesium, dan
fosfor.

Khasiat: Meningkatkan nafsu makan, menghilangkan bau mulut dan bau badan, membantu
melancarkan pencernaan, nyeri tulang, meluruhkan keringat, keputihan, meredakan demam, sakit
pinggang, dan peluruh keringat.

Cara membuat ramuan tanaman obat beluntas:

Siapkan 20 lembar daun beluntas segar yang masih muda dan akar tapak liman. Rebus dalam air
3 gelas, tunggu hingga tersisa 1 gelas. Minum airnya sehari sekali sebanyak 1/4 gelas.
11. Bengkuang (Pachyrhizus Erosus)

Tanaman Obat: Bengkuang


Selain enak dibuat rujak, bengkoang juga banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Bagian
yang paling banyak digunakan adalah daun dan umbinya. Rasanya manis dan bersifat sejuk
(dingin).

Kandungan: Energi, karbohidrat, kalsium, protein, serat, zat besi, lemak, kalium, vitamin B1,
vitamin C, dan fosfor.

Khasiat: Mengobati batu ginjal dan empedu, melancarkan pencernaan, menurunkan kadar
kolesterol, menjaga sistem kekebalan tubuh, mengobati asma, menghilangkan flek dan jerawat,
demam, dll.

Cara membuat ramuan tanaman bengkuang:

Bengkuang bisa dikonsumsi secara langsung, dibuat rujak atau acar. Bisa juga dibuat masker
wajah.
12. Bidara (Ziziphus mauritiana)

Tanaman Obat: Bidara


Bidara atau Chinese date, indian plum, jujube adalah tanaman buah yang banyak diperjual
belikan sebagai buah segar. Biasanya dibuat manisan, di jus atau dikeringkan. Selain
menghasilkan buah, daun bidara juga banyak digunakan dalam pengobatan tradisional.

Kandungan: Karoten, vitamin A dan C, lemak, Protein, kalsium, zat besi dsb.

Khasiat: Penghilang depresi, menyembuhkan luka dengan cepat, meningkatkan nafsu makan,
mengobati diabetes, menyehatkan mulut, baik untuk lambung, mencegah bakteri dan virus, anti
kanker dan tumor, mengobati keputihan pada wanita, mengatasi haid yang tidak lancar, menjaga
kesehatan gigi, mencegah jerawat, menguatkan rambut, dll.
13. Binahong (Anredera cordifolia)

Tanaman Obat: Binahong


Binahong atau di luar negeri dikenal dengan nama Heartleaf maderavine madevine. Tanaman ini
sudah lama diketahui memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mengobati berbagai macam
penyakit.

Kandungan: Saponin, minyak atsiri, alkaloid, polifenol.

Khasiat: Mencegah stroke, melancarkan buang air kecil dan buang air besar, mempercepat
pemulihan kesehatan setelah operasi, radang usus, khitan, melahirkan, dan segala luka-luka
dalam, mencegah tumor dan kanker, mengobati rheumatik, sakit persendian, flu tulang, wasir
(ambeien), sakit perut, pusing-pusing, kolestrol, penghangat badan, dsb.

Cara membuat ramuan obat binahong:

Siapkan daun binahong sebanyak lima lembar, rebus dalam 2 gelas air. Biarkan mendidih hingga
tersisa setengahnya. Saring airnya kemudian tambahkan madu 1 sdm. Minum ramuan tersebut
satu gelas per hari.
14. Belustru (Luffa aegyptiaca)

Tanaman Obat: Belustru


Belustru adalah tanaman sayuran buah yang masih berkerabat dekat dengan suku labu-labuan.
Buah yang telah masak biasanya digunakan sebagai sepon pembersih saat mandi. Selain itu,
blustru diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Seluruh bagian dari tanaman ini
bisa digunakan dalam bahan pengobatan tradisional.

Belustru memiliki banyak nama di berbagai daerah seperti timput (Palembang), lopang (Jawa),
dodahola (Halmahera), blustru (Melayu).

Kandungan: Luffein (zat pahit), citrulline, dan cucurbitacin. Bijinya mengandung a-spinasterol,
protein, cucurbitacin B, minyak lemak, squalene. Getahnya mengandung saponin, xylan, lemak,
vitamin B dan C, dan protein. Sabut di dalam buah belustru mengandung galactan, xylose,
mannosan, xylan, selulosa, manitosa, saponin, galaktosa, vitamin A, B dan C.

Khasiat: Melancarkan air susu ibu, mengobati demam, batuk sesak, rasa haus, haid tidak teratur,
keputihan, mimisan, bisul, sukar buang air besar, sakit pinggang, wasir, luka bakar, digigit ular,
bisul, kurap, sakit tenggorokan, bisul, sinusitis, wasir, dsb.

Cara membuat ramuan obat belustru:

Cara meramu blustru berbeda-beda untuk tiap sakit yang diderita. Kali ini kami akan
menjelaskan cara meramu blustru khusus untuk mengobati wasir. Caranya, siapkan segenggam
daun blustru lalu ris-iris, daun tersebut kemudian direbus dalam 8 liter air selama 10 menit.
Tunggu hingga hangat, kemudian penderita bisa berendam dalam air tersebut.

15. Boroco (Celosia argentea)

Tanaman Obat: Boroco


Tanaman boroco / bayam kucing sebenarnya merupakan tanaman berbunga yang banyak ditemui
tumbuh liar dan sebagian lainnya memanfaatkannya sebagai tanaman hias. Ciri khas dari
tanaman ini adalah memiliki bunga berwarna ungu-putih mirip ekor kuda atau kemoceng.

Kandungan: Alkaaloida, asam amino, glikosida, tannin, flavonoida, saponin, fitosterol, protein,
dan karbohidrat.
Khasiat: Mengatasi keputihan, mutah darah, keratitis (radang kornea mata, hipertensi, dan iritasi
mata.
Cara membuat ramuan obat boroco:
Untuk mengatasi tekanan darah tinggi: Siapkan 30 gram biji boroco dalam segelas air mendidih.
Diamkan hingga tersisa 1/2 gelas. Biarkan dingin dan minum saat pagi dan sebelum tidur.

16. Brotowali (Tinospora crispa)


Brotowali atau bratawali adalah salah tanaman obat yang cukup terkenal di Indonesia. Ciri khas
dari tanaman ini adalah daunnya yang berbentuk jantung, sedikit bundar, dan berwarna hijau.
Batangnya memiliki rasa yang sangat pahit.

Kandungan: Alkaloid, kolumbina, berberina, damar lunak, glikosida pikroretosid, pati, zat pahit
pikroretin, palmatin, hars, berberin, dan kokulin (pikrotoksin).

Khasiat: mempercepat penyembuhan luka, menambah nafsu makan, menurunkan gula darah,
mengatasi masalah kulit, menurunkan demam, mengobati rematik, menyembuhkan hepatitis,
memperbaiki kinerja sistem syaraf, mengobati malaria, gatal, luka bakar, diare, sakint pinggang,
memar, nyeri, dll.

Cara membuat ramuan obat brotowali:

Untuk menyembuhkan rematik, rebus daun dan batang brotowali kemudian minum air rebusan
tersebut 1/2 gelas per hari.

17. Bunga Kancing (Gomphrena globosa)


Bunga Kancing (Gomphrena Globosa).
Bunga Gomphrena (Gomphrena globosa) atau bunga kancing, globe amaranth,
vadamalli, dan makhmali. Ciri khas dari tanaman ini adalah bunganya yang berbentuk globe
(bulat) bernuansa ungu, merah, pink, putih, hingga jingga. Ternyata, selain sebagai tanaman hias,
bunga kancing juga banyak dimanfaatkab sebagai tanaman obat.

Kandungan: Amaranthin, polifenol, minyak atsiri, flavon, glutamat, saponin, gomresin, dan
dekarboksilase.

Khasiat: Mengobati radang mata, diuretik, obat asma, peluruh dahak, sesak napas, disentri, luka
atau koreng, radang saluran napas, obat batuk, penambah nafsu makan, dll.

Cara membuat ramuan obat bunga kancing:

Siapkan 10 kuntum bunga kancing dengan 750 ml air. Rebus hingga airnya tersisa segelas.
Minum air rebusan tersebut 3 kali sehari sebanyak 1/3 gelas.

18. Bunga Matahari (Helianthus Annuus)


Bunga matahari sebagai tanaman obat.
Siapa sangka bunga cantik yang satu ini juga banyak digunakan dalam pengobatan.

Kandungan: Minerals, Kalsium, Tembaga, Zat Besi, Magnesium, Manganese, Phosphorus,


Selenium, Zinc, Phyto-nutrients, Carotene, Crypto-xanthin-ß, Lutein-zeaxanthin, vitamin, dll.

Khasiat: Mencegah penyakit kardiovaskular, anti-inflamasi, menenangkan otot, saraf, dan


pembuluh darah, mencegah serangan jantung dan stroke, meningkatkan proses detoksifikasi,
menurunkan kadar gula dalam darah, baik untuk pertumbuhan anak, mengurangi depresi,
bermanfaat untuk perkembangan janin.

Cara membuat ramuan obat Bunga Matahari:

Biji bunga matahari bisa dikonsumsi dengan cara direbus atau digoreng sebagai snack sehat.
Selain itu, helai mahkota bunga matahari bisa dikonsumsi karena termasuk tanaman edible
flowers.

19. Bunga Pagoda (Clerodendrum japonicum)


Tanaman Obat: Bunga Pagoda
Bunga pagda yang biasanya kita temui di pekarangan rumah ternyata memiliki manfaat untuk
kesehatan. Tanaman ini memiliki bunga yang mencolok, berwarna merah membentuk pagoda.
Tidak hanya bunganya, daun dan akarnya pun banyak digunakan untyk mengobati berbagai
macam penyakit.

Khasiat: Membantu mengobati gondok, sulit tidur (insomnia), wasir berdarah (hemoroid), bisul
dan korengan, keputihan, mengobati luka, dll.

Cara membuat ramuan obat Bunga Pagoda: Keringkan bunga atau akarnya. Tumbuk atau
giling akar / bunga pagoda yang telah dikeringkan tersebut hingga menjadi serbuk. Seduh
layaknya ketika minum teh. Minumlah setiap hari sebelum tidur. Ramuan ini berfungsi untk
mengobati insomnia.

20. Cincau Hijau Perdu (Premna oblongifolia, M.)


Tanaman Obat: Cincau Hijau Perdu
Cincau adalah salah satu minuman yang banyak berwujud gel menyerupai agar-agar. Cincau ini
berasal dari daun tanaman cincau yang berwarna hijau. Selian enak dikonsumsi, tanaman cincau
hijau juga banyak dimanfaatkan sebagai tanaman obat.

Kandungan: Karbohidrat, tetrandine, zat lemak, senyawa alkaloid, zat anti-protozoa, dll.

Khasiat: Antioksidan alami, mengobati demam, anti inflamasi alami, mengatasi diabetes
melitus, antibiotik alami, mengatasi masalah darah tinggi, mengatasi radang lambung, mengatasi
penyakit tumor dan kanker, mengatasi keracunan karena seafood, membantu pengobatan tifus,
mencegah osteoporosis, mengobati diare, mengatasi masalah otot, dll.

Cara membuat ramuan obat dari cincau hijau:


Untuk pengobatan luar, daun cincau hijau dihaluskan kemudian oleskan pada bagian tubuh yang
sakit. Sementara untuk pengobatan dalam, daun cincau direbus kemudian disaring, air rebusan
daun cincau tersebut diminum secara teratur.
21. Ciplukan (Physalis angulata)

Tanaman Obat: Ciplukan


Siapa sangka tumbuhan liar yang satu ini kini semakin populer dijadikan sebagai obat untuk
berbagai macam penyakit. Ciplukan ditandai dengan buahnya yang ditutupi kelopak bunga
berbentuk jantung.

Kandungan: Akaloid, asam malat, kriptoxantin, tanin, gula, dan vitamin C.

Khasiat: Mencegah dan mengobati sariawan, epilepsi, hipertensi, bisul, vertigo, penetral racun,
meluruhkan air seni (diuretik), meredakan batuk, pilek / flu, memberi cadangan energi,
mengobati radang tenggorokan, menyembuhkan penyakit kelenjar getah bening, luka, sakit
jantung, asma, diabetes, stroke, dll.

Cara membuat ramuan obat dari ciplukan:

Konsumsilah 10 butih buah ciplukan setiap hari secara rutin dan rasakan manfaatnya. Untuk
pengobatan luar: Buah ciplukan dihaluskan lalu dioleskan pada area yang luka. Untuk
pengobatan dari dalam: Daun, batang, dan akarnya direbus dalam air secukupnya hingga
mendidih. Saring lalu minum ramuan selagi hangat 3 kali sehari secara teratur.
22. Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata)

Tanaman Obat: Cocor Bebek.


Cocor bebek adalah salah satu tanaman yang sudah sejak lama digunakan dalam pengobatan
tradisional. Tanaman ini memiliki daun yang tebal dan sangat mudah tumbuh dari tunas
daunnya. Memberi sensasi dingin dan rasanya sedikit asam.

Kandungan: Asam formiat, biofilin, damar, kalsium oksalat, magnesium malat, glikosida, tanin,
damar, dan zat lendir.

Khasiat: Mengatasi sakit kepala, bisul, nyeri lambung, amandel, ambien, radang telinga luar,
rematik, muntah darah, demam, disentri, asma dan nyeri dada, perut kembung, melancarkan
menstruasi yang tidak teratur, sakit gigi, dll.
23. Daun Dewa (Gynura divaricata)

Tanaman Obat: Daun Dewa.


Salah satu tanaman yang telah lama diketahui sebagai tanaman obat adalah daun dewa. Tanaman
ini dijuluki juga sebagai ngokilo dan juga sambung nyawa terutama di daerah Jawa.

Kandungan: Minyak astiri, saponin, tannin, vanilat, asam klorogenat, Vitamin K, asam p-
hidroksi benzoate, polifenol, asam p-kumarat, triterpenoid, flavonoid, sterol, alkaloid, dll.

Khasiat: Mengobati stroke, diabetes, rematik, kanker, sakit jantung, hipertensi, pembengkakan
payudara, mengobati luka, kutil, gigitan binatang buas, kejang pada anak, wasir, demam
berdarah, wasir, keseleo, flek hitam pada wajah, jerawat, dll.

Cara membuat ramuan obat dari daun dewa:

Daun dewa yang sudah ditumbuk dioeras airnya lalu diminum. Ramuan ini dipercaya mampu
mengatasi kejang dan demam pada anak.

24. Daun Katuk (Sauropus androgynus)


Tanaman Obat: Daun Katuk.
Daun katuk merupakan daun yang banyak dijumpai tumbuh subur terutana di wilayah Asia
Tenggara. Katuk biasanya menghasilkan buah kecil berwarna merah. Daun katuk biasanya
dibuat sayuran.

Kandungan: Potein, vitamin A, B, dan C, senyawa minyak esensial, tanin, triterpenoid, saponin,
flavonoid, fosfor, dan berbagai senyawa lainnya.

Khasiat: Mencegah oeoporosis, meredakan flu, mengatasi anemia, melancarkan ASI,


menyehatkan mata, dan baik untuk kesehatan pria.

Cara membuat ramuan daun katuk:

Siapkan 50 gram daun katuk, 1 sdm madu, dan 150 ml air. Bersihkan terlebih dahulu daun katuk,
haluskan dalam blender, kemudian tambahkan madu. Tambahkan es batu jika suka.

25. Daun Landep (Barleria prionitis)


Tanaman Obat: Daun Landep.
Daun landep termasuk tanaman yang banyak dijadikan sebagai tanaman pagar di pekarangan
rumah. Tanaman ini juga menghasilkan bunga yang cantik. Selain itu, daun landeo juga
dipercaya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Kandungan: Kalium, saponin, tanin, flavonoid, polifenol, dll.

Khasiat: Mempercepat proses penyembuhan luka, mengeluarkan cacing dalam tanah,


menyembuhkan gusi bengkak, sakit gigi, mengatasi masalah pada kulit seperti panu dan kurap,
menyembuhkan sakit pinggang dan reumatik, sebagai peluruh kencing, menurunkan demam,
nyeri pada perut, radang telinga, dan lain sebagainya.

Cara membuat ramuan obat dari daun landep:

Untuk mengobati penyakit kulit, daun landep dihaluskan bersama dengan perasan jeruk nipis.
Tapalkan pada area kulit yang terjangkit jamur / panu. Lakukan 2x sehari untuk hasil yang
maksimal.

26. Daun Salam (Syzygium polyanthum)


Tanaman Obat: Daun Salam.
Daun salam populer dijadikan sebagai rempah terutama masakan kari. Daunnya memiliki aroma
khas yang bisa menambah citarasa berbagai masakan. Selain sebagai rempah, daun salam
ternyata juga memiliki banyak khasiat untuk kesehayan tubuh.

Kandungan: Tanin, Vitamin B kompleks, vitamin C, dan zat flavonoid.

Khasiat: Memutihkan gigi secara alami, baik untuk diet, menurunkan kadar kolesterol, tekanan
darah, mengobati kencing manis, diare, maag akut, mabuk akibat alkohol, dan yang paling
terkenal adalah menurunkan kadar asam urat.

Cara membuat ramuan obat daun salam:

Untuk mengobati asam urat, siapkan 10 lembar daun salam lalu rebus dalam panci berisi 10 gelas
air bersih. Biarkan hingga airnya tersisa 7 gelas saja. Minum ramuan tersebut 1-2 kali sehari
secara teratur.

27. Daun Ungu (Graptophyllum pictum)


Tanaman Obat: Daun Ungu.
Daun ungu tergolong tanaman perdu yang banyak tumbuh liar di pedesaan. Banyak ditanam
sebagai tanaman hias karena daunnya yang atraktif. Selain itu, daun ungu juga banyak
dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan tradisional. Bagian tanaman yang kerap dijadikan
sebagai tanaman obat adalah bunga dan daunnya.

Kandungan: Alkaloida non toksik, saponin, klorofil, tanin, streroida, dan glikosida.

Khasiat: Sebagai anti inflamasi, mengatasi demam, mengobati ambeien, melancarkan haid,
meredakan nyeri, mengatasi plak pada gigi, batu ginjal, hepatitis, meredakan nyeri, mengobati
sakit telinga, pereda rematik, mencegah sembelit, mengatasi memar, mengatasi sembelit,
melancarkan kencing, dll.

Cara membuat ramuan obat dari daun ungu:

Mengonsumsi daun ungu sebagai obat hampir sama caranya dengan mengonsumsi daun obat
lainnya. Siapkan kira-kira 10 lembar daun ungu, rebus dalam 2 gelas air dan tunggu hingga
tersisa 1 gelas. Setelah dingin, Anda bisa mengonsumsi ramuan tersebut secara teratur.

28. Ekor Kucing (Acalypha hispida)


Tanaman Obat: Ekor Kucing.
Tanaman ekor kucing tergolong tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias
karena bentuk bunganya yang cantik, menjuntai ke bawah sepanjang 12-20 cm dan berwarna
merah.

Kandungan: Acalyphin, saponin, falvanoid, dan tanin.

Khasiat: Mengobati muntah darah, embantu menyembuhkan vitiligo, mengobati diare parah,
radang usus, membantu menyembuhkan penyakit kusta, dll.

29. Gandarusa / Gondoruso (Justicia gendarussa Burm.f.)


Tanaman Obat: Gandarusa.
Gandarusa adalah tanaman obat yang sudah tidak diragukan lagi khasiatnya dalam mengobati
berbagai macam penyakit. Gandarusa sendiri memiliki banyak julukan di berbagai daerah seperti
daun rusa, kisi-kisi, daun besi-besi, dan gondoruso.

Kandungan: Alkaloida, mineral, minyak atsiri, kalium, dan justicin.

Khasiat: Mengurangi sakit kepala, meredakan nyeri, mengatasi keluarnya urin, sebagai obat
sakit telinga, obat rematik, obat sakit mata, mencegah kelumpuhan wajah, mengatasi haid yang
tidak lancar, dll.

Cara membuat ramuan obat tanaman gandarusa:

Rebus segenggam daun tanaman gandarusa dalam 2 gelas air. Biarkan hingga mendidih dan
terisa setengahnya. Setelah dingin, minumlah airnya secara teratus 2 kali sehari.

30. Gendola / Binahong Merah (Basella rubra L.)


Tanaman Obat: Gendola.
Tanaman gendola atau dikenal pula sebagai kandula (Madura), gandola (Sunda), lembayung
(Minangkabau), poiloo (Gorontalo), tatabuwe (Sulawesi Utara), dsb. Tanaman ini banyak
tumbuh liar dan kini dimanfaatkan sebagai tanaman herbal. Ciri khas dari tanaman ini adalah
daunnya berwarna kemerahan, adapula yang berwarna putih. Untuk gendola merah, daun, batang
dan tulang daunnya juga berwarna merah.

Kandungan: Organic acid, glucan C, carotene, aldonic acid, vitamin A, B, dan C, saponin,
tanin, dsb.

Khasiat: Mengatasi flu, obat diare, mengobati campak, obat radang usus buntu, mencegah
infeksi saluran kencing, obat sembelit, menyembuhkan anyang-anyangan, mengatasi berak
berdarah, mengatasi cacar air, melancarkan BAB, dll.

Cara membuat ramuan obat dari daun gendola:

Untuk mengobati flu: Siapkan 10gram daun gendola yang masih segar, rebus dalam 1 gelas air
sekitar 15 menit. Setelah dingin, saring airnya dan tambahkan sedikit garam. Minum ramuan
tersebut saat pagi dan sore hari secara teratur.

31. Genjer (Clerodendron Indicum L.)


Tanaman Obat: Genjer.
Tanaman genjer adalah tumbuhan yang banyak ditemukan di daerah rawa-rawa , pinggiran
sungai, dan sawah. Nama lain dari genjer adalah centongan (Jawa), haleyo (batak), saber (Sunda)
dan enceng (Melayu).

Ciri khas dari tanaman ini adalah daunnya yang tumbuh tegak berwarna hijau mengkilap dan
memiliki bunga berwarna kuning.

Kandungan: Energi, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B1, serat,
flovanoid, polifenol, dan kardenolin.

Khasiat: Menambah nafsu makan, meremajakan sel-sel tubuh, sebagai cadangan energi,
mencegah sembelit dan kanker kolon, menguatkan tulang, mengurangi resiko penyakit kanker
dan jantung, anti kuman alami, mengobati anemia, mengatasi keracunan.
Cara membuat ramuan dari obat daun genjer:
Siapkan 6 lembar daun genjer, potong lalu cuci bersih. Daun tersebut kemudian dihaluskan,
tambahkan madu secukupnya. Hunakan ramuan tersebut untuk obat luar dengan cara
mengoleskannya pada daerah dada yang sakit.
32. Ginje (Thevetia peruviana)
Tanaman Obat: Ginje.
Tanaman ginje atau dikenal pula dengan sebutan huang hua jia zhu tao di Cina, dan orang Sunda
mengenalnya sebagai ki hujan. Tanaman ini memiliki cabang yang banyak dan tumbuh perdu.
Batangnya bergetah dan mengandung racun. Daunnya meruncing dan berukuran tajam.
Bunganya berwarna kuning berbentuk terompet.

Kandungan: Peruvoside, thevetin A, thevetin B, perusitin, neriifolin, cerberin, ruvosedi


(theveneriine), ruvoside, vertiaflavone, neriifolin, peruvoside, theviridoside, neriperside, dll.

Khasiat: Mengobati gagal jantung, cantengan (radang pinggir kuku), menurunkan panas, dll.

Cara membuat ramuan obat dari tanaman ginje:

Siapkan 10-15 helai daun ginje yang masih segar, tumbuk hingga halus, tambahkan sedikit air
dan satu sendok makan madu. Aduk hingga tercampur rata, Oleskan pada bagian tubuh yang
sakit. Lakukan dengan rutin 2-3 kali dalam sehari.

33. Greges Otot (Equisetum debile Roxb.)


Tanaman obat Greges Otot.
Greges Otot merupakan salah satu tanaman obat dengan ciri khas daun tersusun berkarang,
lancip, kecil, berbentuk sisik. Tumbuh tegak dengan tinggi bisa mencapai 1 meter di habitat
aslinya.

Tanaman ini dikenal pula dengan nama lain lorogan haji, tropongan, tepung balung (Jawa), tata-
ropongan, bibitungan (Sunda), sendep-sendep, rumput betung (Sumatera), dll.

Kandungan: Asam kersik 5%-10%, saponin, asam oksalat, asam akonitat, asam malat, asam
tanat, kalium, natrium, dan thiaminase.
Khasiat: Berak atau kencing darah, tulang patah, rematik, wasir, radang usus, hepatitis, demam,
flu, diare, radang mata, dll.
Cara membuat ramuan obat dari tanaman greges otot:
Akar, batang, dan daunnya dicuci bersih lalu dipotmong-potong seperlunya, lalu keringkan.
Untuk pengobatan luar, bagian tanaman yang telah dikeringkan sebelumnya dibuat pera.
Sedangkan untuk pengobatan dalam, bisa direbus lalu air rebusan tersebut diminum secara
teratur.

34. Iler (Coleus scutellarioides, Linn,Benth)


Tanaman Obat: Iler
Iler merupakan salah satu tanaman yang banyak dijadikan sebagai tanaman hias karena daunnya
yang atraktif. Iler dikenal juga dengan nama jawer kotok (Sunda) dan kentangan (Jawa). Daun
iler biasanya berbentuk hati dengan lekuk-lkeuk tipis pada tepinya.

Kandungan: karvakrol, etil salisilat, timol, metil eugenol, alkaloid, dan mineral.

Khasiat: Mengobati demam, sakit perut akibat diare, diabetes melitus, ambeien, peluruh haid,
luka, wasir, menambah nafsu makan, dll.

Cara membuat ramuan obat dari daun iler:

Siapkan 25 gram daun iler, gula secukupnya, dan 2 gelas air. Rebus daun iler selama 15 menit,
tambahkan gula lalu aduk hingga gula larut. Saring ke dalam gelas. Hasil ramuan tersebut
diminum secara teratur. Resep ini bisa digunakan untuk mengobati penyakit wasir.

35. Insulin / paitan (Tithonia diversifolia)


Tanaman obat: insulin
Tanaman insulin atau disebut pula sebagai paitan merupakan tanaman berbunga yang juga
banyak dijadikan sebagai tanaman obat. Tanaman asli Meksiko dan Amerika Tengah ini
menghasilkan bunga berwarna kuning.

Kandungan: Fructooligosaccharides, fruktosa, dll.

Khasiat: Sangat populer mengatasi diabetes. Selain itu juga mengobati radang tenggorokan,
diare, malaria, dll.

Cara membuat ramuan obat dari tanaman insulin:

Siapkan sekitar 15 lembar daun insulin, baik yang sudah kering maupun yang masih segar. Cuci
bersih daunnya lalu rebus dalam 5 gelas air, biarkan mendidih hingga tersisa 3 gelas saja. Minum
air ramuan tersebut 2-3 kali sehari.

36. Jahe emprit / Jahe Sunti (Zingiber officinale)


Tanaman Obat: Jahe emprit
Selain dijadikan sebagai rempah dan bahan pembuatan jamu, jahe emprit juga dimanfaatkan
sebagai bahan dalam pengobatan tradisional. Jahe emprit ditandai dengan rimpangnya yang
berukuran lebih kecil, tidak menggembung, dan cenderung pipih jika dibandingkan dengan jahe
gajah dan jahe merah. Aromanya tidak terlalu tajam namun rasanya lebih pedas.

Kandungan: Kamfena, beta mirsena, L-linalool, Neral, L-borneol, geraniol, kurkumen, sitral,
dll.

Khasiat: Anti radang, mengatasi masuk angin, menghangatkan tubuh, meredakan migrain,
mengatasi ejakulasi dini, menurunkan keasaman lambung, mengatasi kanker, dan meredakan
mual akibat hamil.

37. Jahe merah (Zingiber officinale)


Tanaman Obat: Jahe merah
Jahe merah merupakan salah satu jenis jahe yang kandungan minyak atsirinya paling banyak
dibandingkan dengan jahe lain. Aroma jahe merha juga sangat tajam dan terasa pedas. Sesuai
namanya, kulit rimpangnya berwarna merah dan lebih berserat.

Kandungan: kamfena, zingerberin, zingiberal, lemonin, zingiberen, shogaol, gingeral, minyak


dammar, asam malat, pati, asam organik, gingerin, asam aksolat, dll.

Khasiat: Mengobati asma, reumatik atau encok, kesemutan, influenza, anemia, radang
tenggorokan, gejala lambung, dll.

Cara membuat ramuan obat dari jahe merah:

Rimpang jahe merah yang telah kering dihaluskan hingga menjadi bubuk halus. Bubuk tersebut
bisa diseduh dalam air hangat untuk diminum 2x sehari.

38. Jakang (Homalocladium platycladum)


Tanaman Obat: Jakang
Tanaman jakang atau dikenal pula dengan julukan centipede adalah salah satu tanaman yang
memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Bentuk daunnya beruas-ruas dan pipih mirip
lipan.

Kandungan: Tanin, saponin, flavonoida, dll.

Khasiat: Mengobati abses, sakit tenggorokkan, paru-paru, memar, koreng, bisul, dan mengobati
gigitan binatang berbisa.

39. Jarak Bali (Jatropha podagrica)


Tanaman obat: Jarak bali
Jarak bali merupakan tanaman obat yang aslinya berasal dari Amerika topis. Ciri khas dari
tanaman ini adalah bunganya berwarna merah-oranye dalam malai rata dengan tangkai bunga
yang panjang. Menghasilkan getah.

Khasiat: obat demam, memar, bengkak (luka terpukul), dan penawar bisa ular.

40. Jarak Merah (Jatropha gossypifolia)


Tanaman obat: Jarak merah
Sesuai namanya, tanaman jarak ini memiliki daun berwarna merah keunguan. Jarak merah tidak
hanya digunakan sebagai pengobatan luar tetapi juga untuk mengobati beberapa penyakit dakam.

Kandungan: Sulfur, kalsium oksalat, tannin, lipid, jatrofon, jatroiden, dll.

Khasiat: Mengobati penyakit kulit, meredakan rasa nyeri, menyembuhkan sembelit, mengobati
nyeri dan sakit gigi, mengobati sengatan kalajengking dan gigitan ular, meredakan panas demam,
mengobati masuk angin, memar, dll.

41. Jarak pagar (Jatropha curcas)


Tanaman obat: Jarak pagar
Jarak pagar telah lama diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Semua bagian dari
tanaman ini bisa dimanfaatkan, baik akar, daun, batang, biji hingga getahnya. Dijuluki jarak
pagar karena tanaman ini biasanya ditanam di pekarangan rumah yang tumbuh setinggi pagar.

Kandungan: Tanins, flavonoid, dan saponins.

Khasiat: mengurangi sembelit dan melancarkan pencernaan, mengobati gigi berlubang,


mengobati sariawan, radang telinga, panas demam, gatal karena bakteri dan jamur, batuk
berdahak dan juga rematik.

Cara membuat ramuan obat dari daun jarak:

Getah dari tanaman jarak pagar diseduh dalam air hangat kemudian berkumurlah menggunakan
ramuan tersebut, bisa digunakan untuk mengobati sariawan.

42. Jinten Hitam(Nigella sativa)


Tanaman obat: Jintan Hitam
Jintan hitam telah lama digunakan sebagai tanaman herba yang dikenal pula dengan
julukan habbatussauda. Negara di bagian Timur Tengah telah lama menggunakan jintan
sebagai media pengobatan.

Kandungan: Asam linoleat, linolenat, oleat, minyak essensial, fitosterol, negelline (alkaloid),
asam amino, dll.

Khasiat: Meningkatkan daya tahan tubuh, mengobati asma dan alergi, kanker, meningkatkan
fungsi otak, mengatasi insomnia, mengobati gangguan pernapasan, menetralkan racun, dll.

43. Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme)


Tanaman obat: Keladi tikus
Tanaman keladi tikus merupakan salah satu tanaman yang populer karena kemampuannya yang
laur biasa dalam menyembuh penyakit kanker. Daun dan umbinya banyak dimanfaatkan sebagai
dalam pengobatan tradisional.

Kandungan: Fenilpropanoid, sterol, flavonoid, glikosida, alkaloid, steroid, asam alifatik,


heksan, asam lemak aromatik, dll.

Khasiat: Menghambat dan menyembuhkan sel kanker, sebagai detoksifikasi, mengobati kanker
payudara, bengkak dan bisul, melawan radikal bebas, antibakteri, dll.

44. Kelor (Moringa oleifera)


Tanaman obat: Kelor
Tanaman kelor merupakan salah satu tanaman yang banyak dibuat sayuran. Namun, tahukah
Anda? Jika tanaman ini juga banyak dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Kandungan yang
terdapat dalam daun kelor dipercaya memiliki banyak manfaat dan khasiat untuk kesehatan
tubuh.

Kandungan: Berbagai nutrisi seperti karbohidrat, lemak, protein, zat besi, kalsium dan berbagai
senyawa kimia.

Khasiat: Menambah air susu ibu, mengurangi keriput di wajah, mengobati sakit kepala, sakit
ginjal, baik untuk kesehatan otak dan mata.

45. Kencur (Kaempferia galanga, Linn.)


Tanaman Obat: Kencur
Kencur merupakan tanaman terna yang dalam golongan Zingiberaceae yang memiliki umbi tidak
berserat dan paling lunak. Dagingnya berwarna putih dan kulit luar berwarna kecoklatan,
aromanya khas.

Kandungan: Asam metal kanil, borneol, alkolid, ethyl aster, mineral, zat pati, asam cinnamic,
dll.

Khasiat: Menghilangkan darah kotor, obat masuk angin, keseleo, radang lambung, mulas, diare,
batuk, dll.

46. Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.)


Tanaman obat: Kenikir
Kenikir tidak hanya dikonsumsi sebagai lalapan dan sayuran, kandungan senyawa yang
terkandung di dalamnya sangat membantu bagi mereka yang mengalami gangguan kesehatan
tertentu.

Kandungan: Tokoferol, magnesium, hidroksieugenol, polifenol, saponin, mineral, flavonoid,


kalsium, kuersetin, terpenoid, koniferil alkohol, dll.

Khasiat: Mengobati lemah lambung dan maag, kanker, lemah jantung, menguatkan tulang,
mengatasi bau mulut, menambah nafsu makan, dll.

47. Ketepeng Cina (Senna alata / Cassia alata)


Tanaman obat: Ketepeng Cina
Ketepeng cina atau ketepeng kebo / acon-aconan merupakan tanaman perdu yang telah lama
dikenal sebagai tanaman obat, terutama dalam mengobati penyakit kulit. Ciri khas dari tanaman
ini adalah bunganya yang mencolok berwarna kuning mirip lilin.

Kandungan: Asam krisofanat, aloe emodina, tanin, rein aloe, dll.

Khasiat: Mengobati penyakit kulit seperti panu, kutu air, kurap, kudis, mengobati sariawan,
sembelit, cacingan pada anak, dll.

48. Ki Tolod (lsotoma longiflora Presi.)


Tanaman obat: Ki tolod
Ki tolod merupakan salah satu tanaman obat yang banyak tumbuh di tempat-tempat terbuka dan
lembab, juga di sekitar pagar. Ciri khas dari tanaman ini adalah bunganya yang berwarna putih
berbentuk bintang.

Kandungan: Alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Mengobati sakit mata, katarakkit gigi, kanker, radang tenggorokan dan asma,
antibiotik, dll.

49. Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus (B1) Miq.)


Tanaman obat: Kumis kucing
Tanaman kumis kucing merupakan tumbuhan terna yang memiliki daun bundar telur lonjong,
dan bergerigi kasar pada tepinya. Ciri khas dari tanaman ini adalah bunganya berwarna putih
yang bentuknya mirip kumis pada hewan kucing 🙂

Kandungan: Glikosida orthosiphonim, garam kalium, mioinositol, saponin, sinentesis, minyak


atsiri, zat samak.

Khasiat: Mengobati batuk, sembelit, peluruh air seni, gatal-gatal karena alergi, dan obat
diabetes.

50. Kunyit (Curcuma longa Linn.)


Tanaman obat: Kunyit
Kunyit merupakan salah satu rempah dan sekaligus obat untuk beberapa penyakit tertentu.
Kunyit banyak dijadikan sebagai bahan pewarna, pelengkap bumbu masakan, produk kecantikan
dan juga obat.

Kandungan: Minyak atsiri, glukosa, fruktosa, pati, arabinosa, mineral, zat warna kuruminoid,
dll.

Khasiat: Mengobati peradangan, menegah kanker, rheumatoid arthritis, mengurangi resiko


leukimia, meningkatkan fungsi hati, mencegah alzeimer, dll.

51. Lampes / Ruku-ruku (Ocimum tenuiflorum L.)


Tanaman obat: Lampes / Ruku-ruku
Lampes merupakan tanaman herba yang masih berkerabat dekat dengan tanaman kemangi.
Masyarakat Minangkabau telah lama menggunakan ruku-ruku sebagai bahan campuran dalam
masakan gulai.

Kandungan: Mineral, vitamin C, vitamin A, vitamin K, dll.

Khasiat: Mengatasi demam, menyehatkan mata, mengobati masuk angin, menjaga kesehatan
rongga mulut, mencegah radang, mencegah monopouse, melancarkan ASI, mengobati batuk.
mencegah keputihan, jerawat, stroke, dll.

52. Lada (Piper nigrum L.)


Tanaman obat: Lada
Lada merupakan tanaman herba yang tumbuh memanjat dan menjalar. Daunnya bulat telur
dengan pangkal yang membentuk jantung. Buahnya buni dan bulat, buah muda berwarna hijau
dan merah ketika sudah tua.

Kandungan: Vitamin, antioksidan, lycopene, karoten, zea-xanthin, riboflavin, dll.

Khasiat: Mengurangi resiko kanker, kerusakan gigi, depresi, mebngobati rematik, dll

53. Lengkuas (Alpinia galanga, Linn., Willd.)


Tanaman obat: Lengkuas
Lengkuas atau dalam bahasa Bugis “lekku” merupakan salah satu rempah yang banyak dipakai
dalam masakan. Lengkus sendiri ada 2 macam, lengkuas yang umbinya putih banyak digunakan
dalam masakan, sementara lengkuas yang umbinya merah digunakan dalam pengobatan.

Kandungan: Minyak asiri, flavonoida, fenol, saponin, basonin, tanin, eugenol, dll.

Khasiat: Mengobati reumatik, meningkatkan gairah seks, mengobati sakit limpa, meninkatkan
nafsu makan, mengobati panu, borok, kudis, korend, dan bronkhitis.

54. Lidah Buaya (Aloe Vera Linn.)


Tanaman obat: Lidah buaya
Tanaman lidah buaya adalah tanaman yang banyak tumbuh di daerah berhawa panas dan
seringkali dibudidayakan sebagai tanaman hias. Daunnya tebal, bergerigi, tidak bertulang, dan
tergolong tanaman sukulen (mengandung banyak air). Lidah buaya sudah sejak lama
dimanfaatkan dalam pengobatan dan perawatan kulit.

Kandungan: Karbohidrat, kadar air, kalori, lemak, vitamin A, vitamin C, protein, riboflavin,
thiamin, dan niasni.

Khasiat: Mengobati kencing manis, wasir, sembelit, baik untuk rambut serta melembabkan
kulit.

55. Mengkudu (Morinda citrifolia, Linn.)


Tanaman obat: Mengkudu
Tanaman mengkudu sudah sejak lama terkenal buahnya sebagai obat untuk mengatasi beberapa
penyakit tertentu. Tanaman asli Indonesia ini memiliki buah berwarna putih totol-totol jika sudah
masak. Banyak orang yang tidak menyukai aroma dan rasa buahnya, namun dibalik itu,
mengkudu kaya akan manfaat untuk kesehatan.

Kandungan: Selenium, terpenoid, plant sterois, caprylic acid, arginine, antra quinines,
phenylalanine, magnesium, dll

Khasiat: Mengobati batuk, sisik pada kaki, demam, flu, sakit kuning, sakit perut, dll.

56. Meniran (Phylanthus urinaria, Linn.)


Tanaman obat: Meniran
Meniran merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh di hutan dan pekarangan rumah. Daunnya
bersirip genap pada tangkainya yang berukuran kecil dan lonjong. Biasanya terdapat buah-buah
kecil di sepanjang tangkainya.

Kandungan: Niranthin, nirtetrali, phyllanthin, hypophyllanthin, quercitrin, quercetin, garlic


acid, ascorbic acid, dll.

Khasiat: Mengoabti hepatitis, rematik, bisul kelopak mata, disentri, rabun senja, digigit anjing
gila, dll.

57. Ngokilo (Stachytarpheta mutabilis, Vahl.)


Tanaman obat: Ngokilo
Ngokilo ialah jenis tanaman berbatang basah dan banyak ditemukan tumbuh semak di pinggir
jalan. Daunnya berbentuk bulat telur dengan pinggir yang bergerigi. Tanaman ini menghasilkan
bunga yang memanjang dan biasanya berwarna merah atau ungu.

Kandungan: Polifenol, alkaloid, saponin, dll.

Khasiat: Mengobati tumor, wasir, diabetes, lever, maag, kolesterol, dan terkena bisa ulat atau
semut hitam.

58. Nona Makan Sirih (Clerodendrum thomsonae Balff.)


Tanaman obat: Nona makan sirih
Nona makan sirih sejatinya merupakan tanaman yang banyak ditanam sebagai tanaman hias
merambat di pekarangan rumah. Tapi, banyak juga yang memanfaatkannya sebagai tanaman
obat tradisional karena kandunga yang dimilikinya terbukti mengatasi beberapa masalah
kesehatan.

Kandungan: Flavanoid, saponin, polifenol, alkaloida, tannin, dll.

Khasiat: Mengobati kencing batu, radang selaput gendang telinga, obat diuretik, dll.

59. Pacar Air (Impatiens balsamina Linn.)


Tanaman obat: Bunga pacar air
Tanaman pacar air merupakan tanaman berbunga berupa terna yang berbatang basah, daun
tunggal-lanset, tepi bergeri, dan berwarna hijau muda hingga hijau tua. Bunganya beragam
warna, mulai dari warna merah, ungu, putih hingga jingga. Selain sebagai tanaman hias, pacar air
juga dimanfaatkan akar, daun, biji dan bunganya sebagai obat alami.

Kandungan: Cyanidin, delphinidin, malvidin, kaempherol, anthocyanins, pelargonidin,


quercetin, mono-glycoside, dll.

Khasiat: Mengobati bengkak, reumatik, peluruh haid, keputihan, bisul, nyeri, dll.

60. Pare (Momordica charantia L.)


Tanaman obat: Pare
Pare banyak dibudiyakan sebagai tanaman sayuran di pekarangan rumah, biasanya dirambatkan
di pagar. Tanaman ini menghasilkan buah berbentuk bulat memanjang dan berbintil-bintil.
Aromanya khas dan rasanya pahit. Daun pare banyak digunakan dalam pengobatan tradsional.

Kandungan: Asam resinat, saponin, momordisin, momordin, asam trikosanik, resin, saponin,
vitamin A dan C, karantin, minyak lemak, dll.

Khasiat: Mengobati batuk, sakit mata merah. radang tenggorokan, demam, kencing manis,
malaria, bisul, sembelit, sakit lever, cacinga, abses, dll.

61. Patikan Cina (Euphorbia thymifolia Linn.)


Tanaman obat: Patikim cina
Patikan cina merupakan tanaman terna kecil merayak yang banyak tumbuh disela-sela rumput
halaman. Daun dan batangnya kemerah-merahan dan jika dipatahkan akan mengeluarkan getah.

Kandungan: Myricyl alkohol, kamzuiol, taraxerol, hentriacon-tane, tirucalol, cosmosiin, dll.

Khasiat: Mengobati diare, eneteritis, disentri, wasir, dll.

62. Pegagan (Centella asiatica, (Linn), Urb.)


Tanaman obat: Pegagan
Pegagan merupakan terna liar yang bisa dijumpai tumbuh di seluruh wilayah Indonesia.
Tanaman ini menyukai kondisi yang lembab dengan paparan sinar matahari yang cukup.
Biasanya ditanam sebagai tanaman penutup tanah dan di beberapa wilayah menjadikan daunnya
sebagai lalapan.

Kandungan: Garam-garam mineral (vellarine, zat samak, magnesium, kalsium, aram kalium,
natrium), thankuniside, asiaticoside, madasiatic acid, dll.

Khasiat: Mengobati campak, sakit tenggorokan, demam, bronkhitis, muntah darah, cacingan,
mimisan, lepra, dll.

63. Pinang (Areca catechu L.)


Tanaman obat: Pinang
Pinang banyak ditemukan tumbuh di taman-taman dan di pekarangan rumah. Pohonnya tinggi
tegak dan berbatang langsing. Tanaman ini menghasilkan buah berbentuk buni, dinding kulit
berserabut, dan berwarna jingga ketika sudah masak.

Kandungan: Alkaloid (arekolin, guvakolin, guvasine, arekolidine, arekain, dan isoguvasine),


red tanin, lemak, resin, kanji, dll.

Khasiat: Mengobati luka, diare, batuk berdahak, perut kambung, sakit gigi, pinggang, gusi,
malaria, koreng, haid lambat, dll.

64. Putri Malu (Mimosa pudica Linn.)


Tanaman obat: Putri malu
Putri malu merupakan salah satu tanaman yang terkenal karena sifatnya. Daunnya akan
menerima rangsangan dengan menutup ketika disentuh atau tertiup angin. Daunnya tersusun
majemuk dan berukuran kecil-kecil berwarna hijau kemerah-merahan.

Kandungan: Mimosine

Khasiat: Megobati insomnia, herpes, panas tinggi, radang saluran pernapasan, cacingan,
rheumatik, dll.

65. Rosella (Hibiscus sabdariffa L.)


Tanaman obat: Rosella
Tanaman rosella memang sudah lama dikenal sebagai tanaman obat. Bunga dan juga daunnya
berwarna kemerahan. Rosella bahkan banyak dijadikan sebagai bahan makanan dan minuman
sehat.

Kandungan: Asam organik, polisakarida, sabdaretine, flavonoid, hibiscin, flavonoids


gossypetine, dll.

Khasiat: Mengobati hipertensi, sebagai tonikum, kolesterol alami, antibakteri, serta melancarkan
pencernaan.

66. Sambang Darah (Excoecaria cochinchinensis Lour.)


Tanaman obat: Sambang darah
Sambang darah merupakan herba tegak bercabang banyak yang biasanya ditanam sebagai
tanaman pagar hidup dan tanaman obat. Daunnya tunggal dengan tepi yang bergerigi. Daunnya
berwarna hijau tua pada permukaan atasnya dan berwarna merah gelap pada permukaan
bawahnya.

Kandungan: Asam behenat, silosterol, tanin, triterpenoid eksokarol, resin, dll.

Khasiat: Menghentikan pendarahan, membunuh parasit, mengobati gatal-gatal, dll.

67. Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.)


Tanaman obat: Sambiloto
Tanaman sambiloto sudah lama dikenal sebagai tanaman obat. Tanaman ini banyak ditemukan
tumbuh liar di tempat terbuka seperti pekarangan, kebun atau tepi sungai. Daun tunggal dengan
ujung yang meruncing berwarna hijau tua. Dikenal pula dengan nama takilo, sambilata, pepaitan,
dll.

Kandungan: Flavonoid, alkane, damar, asam kersik, laktone, andrografolid, dll.

Khasiat: Mengobati disentri basiler, abses paru, malaria, tifoid, diare, sakit gigi, demam, sesak
napas, kanker, penyakit trofoblas, dll.

68. Sambung Nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr.)


Tanaman obat: Sambung nyawa
Daun sambung nyawa memang telah lama digunakan sebagai tanaman obat untuk beberapa
penyakit tertentu. Tanaman ini memiliki daun bergelombang dan agak bergerigi.

Kandungan: Minyak atsiri, flavonoid, tanin, saponin, polifenol, dll.

Khasiat: Menurunkan panas demam, mengobati disentri, gigitan binatang berbisa, haid tidak
lancar, dll.

69. Sawi Langit (Vernonia cinerea (L.) Less.)


Tanaman obat: Sawi langit
Sawi langit merupakan terna setahun yang tumbuh tegak sekitar 20-100 cm. Daunnya duduk
berseling berbentuk bulat memanjang atau telur sungsang. Tanaman ini menghasilkan bunga
berwarna ungu yang mekar berkelompok.

Kandungan: Polifenol, saponin, dan flavanoid.

Khasiat: Mengobati panas batuk, disentri, susah tidur, demam, hepatitis, dll.

70. Selasih (Ocimum basilicum L.)


Tanaman obat: Selasih
Selasih merupakan tanaman yang terkenal karena kegunaan bijinya yang biasa dicampurkan
dalam minuman dingin. Biji tersebut berasal dari bunganya yang sudah kering berwarna hitam.
Sementara daunnya banyak diolah sebagai rempah karena aromanya yang khas.

Kandungan: Citral, geraniol, linalool, methyichavicol, encalyptole, himonene, methyl


cinnamate, farnesol, furfural, dll.

Khasiat: Menyembuhkan sembelit, perut kembung, meredakan stress, gangguan pernapasan,


dampak buruk nikotin, rasa lapar, sakit kepala, dll.

71. Sembung (Blumea balsamifera (L.) DC.)


Tanaman obat: Sembung legi
Tanaman sembung legi merupakan tanaman obat yang biasanya tumbuh di daerah terbuka
hingga yang terlindung seperti pinggir sungai. Tanaman ini memiliki daun yang muncul
berseling dan berbulu halus, berbentuk lonjong dengan bagian ujung lancip, tepi daunnya
bergerigi. Dikenal pula dengan sebutan sembung utan, kamandhin, capo, dll.

Kandungan: Cineole, limonene, borneol, di-methyl ether phloroacetophenone, dll.

Khasiat: Mengobati kembung, diare, influenza, nyeri saat haid, reumatik, sakit tulang, dll.

72. Senggani (Melastoma candidum D. Don)


Tanaman obat: Senggani
Senggani merupakan tanaman obat yang banyak tumbuh liar di tepi jalan dan semak belukar.
Daunnya tunggal dan letaknya bersilangan. Helai daun lonjong hingga bulat telur dan
permukaannya kasar. Tanaman ini menghasilkan bunga berwarna ungu kemerahan yang terdiri
dari 5 helai daun mahkota.

Kandungan: Saponin, flavonoida, dan tanin.

Khasiat: Mengobati gangguan pencernaan, diare, disentri, wasir, radang, sariawan, dll.

73. Sereh (Cymbopogon nardus (L.) Rendle.)


Tanaman obat: Sereh
Sereh merupakan tanaman bumbu dapur yang telah lama digunakan dalam berbagai keperluan
masakan. Tanaman ini memiliki daun, tangkai, dan rimpang yang aromatik. Selain sebagai
penambha citarasa pada masakan, sereh juga banyak dijadikan bahan penobatan tradisional.

Kandungan: Minyak atsiri, kamfen, sabinen, sitral, sitronelol, dll.

Khasiat: Peluruh seni, peluruh keringat, bahan untuk kumur, peluruh dahak, meredakan demam,
kejanh, meningkatkan nafsu makan, dll.

74. Sirih (Piper betle, Linn.)


Tanaman obat: Sirih
Sirih merupakan tanaman merambat yang telah lama dikenal sebagai obat untuk beberapa
penyakit tertentu. Daunnya berbentuk jantung dan piph, permukaan daun liin dan berkerut-kerut.

Kandungan: Gula, pati, asam nikotinat, vitamin C, riboflavin, asam amino, minyak atsiri,
karoten, dll.

Khasiat: Mengobati bau mulut, pendarahan gusi, sakit jantung, diare, sakit jantung, sakit gigi,
dll.

75. Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides [L.] Presl.)


Tanaman obat: Sisik naga
Sisik naga merupakan tanaman epifit yang banyak ditemukan tumbuh liar di hutan, daerah
lembab, dan di ladang. Daunnya berdaging tebal, berbentuk jorong dan berwarna hijau atau hijau
kecoklatan.

Kandungan: Minyak asiri, fenol, flavonoid, sterol/triterpen, tanin, dan gula.

Khasiat: Sebagai obat batuk, antiradang, pembersih darah, menguatkan paru-paru, dan
menghentikan pendarahan.

76. Suruhan (Peperomia pellucida)


Tanaman obat: Suruhan
Suruhan banyak dijumpai tumbuh liar di hutan dan di pinggir jalan terutam di daerah yang
lembab. Tanaman ini memiliki daun berwaarna hijau muda hingga hijau gelap, bentuknya
menyerupai jantung dan mengandung kadar air yang tinggi.

Kandungan: Polifenol, tanin, kalsium, polifenol, tanin, kalsium.

Khasiat: Mengobati bengkak, jerawat, asam urat, reumatik, dsb.

77. Tapak Kuda (Ipomoea pes-caprae (L.) Sweet)


Tanaman obat: Tapak kuda
Tapak kuda banyak tumbuh liar di daerah-daerah yang tanahnya berpasir dan berbatu-batu.
Tanaman ini merayap atau merambat di tanah. Biasanya menghasilkan bunga berwarna ungu
berbentuk terompet.

Kandungan: Behenic acid, melissic acid, antistine, myristic acid, dll.

Khasiat: Mengobati sakit gigi, wasir, pegal-pegal, gusi bengkak, dll.

78. Tapak Liman (Elephantopus scaber L.)


Tanaman obat: Tapak liman
Tapak liman merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh di lapangan rumput atau pematang.
Daunnya tunggal, lonjong, dan membentuk roset serta tumbuh rapat di tanah.

Kandungan: Epifriedelinol, lupeol, dotria-contan-1-ol, stiqmasterol, lupeol acetate, Luteolin-7-


glucoside.

Khasiat: Mengobati radang tenggorokan, demam, amandel, influenza. batuk, sakit kuning, bisul,
radang ginjal, anemia, keputihan, dll.

79. Tebu (Sacharum officinarum, Linn.)


Tanaman obat: Tebu
Tebu tidak hanya enak dikonsumsi segar tapi tebu juga memiliki banyak khasiat untuk kesehatan
tubuh.

Kandungan: Air gula 20%, flavonoid.

Khasiat: Mengobati sakit panas, batuk, jantung berdebar, dll.

80. Tembelekan (Lantana camara Linn.)


Tanaman obat: Tembelekan
Tembelekan merupakan tanaman perdu tegak yang banyak ditanam sebagai tanaman pagar di
halaman rumah. Daunnya bergerigi dan aromanya khas. Bunganya cantik berwarna jingga,
merah muda, atau putih.

Kandungan: Lantadene A, lantadene B, lantic acid, humulenelantanolic acid

Khasiat: Mengobati penyakit reumatik, asma, batuk darah, bisul, flu, TBC, dll.

81. Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.)


Temu hitam / temu ireng merupakan tanaman terna tahunan yang memiliki rimpang cukup besar
dan juga bercabang-cabang. Aroma rimpangnya khas dan jika dibelah maka terlihat warna biru
kehitaman pada bagian luarnya.

Kandungan: Minyak atsiri, tanin, linderazulene, kurkumin, kurkumenol, isokurkumenol,


germakron, a, ß, g-elemene, dll.

Khasiat: Mengobati penyakit kulit seperti borok, ruam, kudis. Mengeluarkan darah kotor,
mengobati sesak napas, cacingan.

82. Temu Kunci (Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlechter.)


Tanaman obat: Temu kunci
Temu kunci merupakan tanaman terna yang menghasilkan rimpang berwarna kuning kecoklatan
dan aromatik.

Kandungan: Minyak atsiri, asam sinamat, kamfen hidrat, kamfora, zingiberen, pinostrobin, dll.

Khasiat: Mengobati sariawan, peluruh dahak, peluruh kentut, bumbu masak, penambah nafsu
makan, pemacu keluarnya air susu ibu (ASI), dll.

83. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza, Roxb.)


Tanaman obat: Temulawak
Temulawak adalah tanaman herba yang rimpangnya telah lama dikenal sebagai bahan ramuan
obat tradisional. Rimpangnya berwarna kekuning-kuningan dan beraroma khas yang tajam.

Kandungan: Minyak atsiri, kamfer, foluymetik karbinol, glukosida, dll.

Khasiat: Mengobati sakit pinggang, asma, sakit ginjal, kepala, limpa, masuk angin, nafsu
makan, sariawan, cacar, jerawat, dll.

84. Teratai (Nymphaea tetragona)


Tanaman obat: Teratai
Teratai merupakan tanaman air yang menghasilkan bunga yang cantik. Tanaman ini banyak
ditemukan tumbuh di kolam, perairan, atau di rawa-rawa. Bagian dari tanaman ini yang dijadikan
obat adalah bunga dan akarnya.

Kandungan: Asam amino dan alkaloid.

Khasiat: Mengobati tekanan darah tinggi, kejang kronis, kecanduan alkohol, dll.

85. Urang-Aring (Eclipta alba (L.) Hassk.)


Tanaman obat: Urang aring
Urang aring adalah tanaman liar yang terkenal karena khasiatnya untuk rambut. Urang aring
banyak ditemukan tumbuh di tepi pantai, tanah lapang, pinggir selokan. Tanaman ini
menghasilkan bunga berbentuk bongkol berwarna putih kecil-kecil.

Kandungan: Ecliptine, thiophene, wedelolactone, dll.

Khasiat: Mengobati kencing darah, muntah darah, berak darah, keputihan, kurang gizi, dll.

86. Wijaya kusuma (Epiphyllum anguliger)


Tanaman obat: Wijaya kusuma
Tanaman wijaya kusuma ternyata tidak hanya sekedar sebagai tanaman hias, namun daunnya
juga diketahui memiliki khasiat untuk menyembuhkan luka.

Khasiat: Menyembuhkan luka dan menghentikan pendarahan.

87.Bunga Kembang Sepatu Sungsang (Hibiscus schizopetalus)


Bahan kimia yang terkandung dalam tanaman obat keluarga ini masih belum banyak
diketahui. Efek farmakologis yang dimiliki ole bunga kembang sepatu sungsang di
antaranya antiradang (antiinflamasi), menghilangkan pembengkakan, mengeluarkan
nanah, dan menumbuhkan sel baru.

Daun yang digunakan dalam keadaan segar mempunyai khasiat secara farmakologis
untuk mengobati bisul (furunculus), abses, radang ginjal (nephritis), bengkak, radang
kulit bernanah (pioderma), rematik arthritis, dan radang sendi.
88.Tanaman Obat Tapak Dara (Catharantus roseus)

Tapak dara – wikipedia.org

Tapak darah sedikit pahit rasanya, sejuk, agak beracun (toksik). Herba berkhasiat
mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi), kencing manis (dibetes miletus), kencing
sedikit (oliguria), hepatitis, perdarahan akibat turunnya jumlah trombosit (primary
thrombocytopenic purpura), malaria, sukar buang air besar (sembelit) dan kanker. Akar
berkhasiat mengatasi haid tidak teratur.
Cara pemakaiannya adalah dengan merebus herba 6 -15 gram dalam 5 gelas air hingga
tersisa 2 gelas dengan api kecil. Setelah dingin, saring dan minim beberapa kali hingga
habis dalam sehari. Untuk penyakit kanker, gunakan obat suntiknya. Untuk pemakaian
luar, sediakan daun segara dan beras secukupnya lalu tumbuk halus sampai menjadi
adonan seperti bubur. Balurkan di luka yang tersiram air panas.
89.Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

Jeruk nipis – tazekaaromatherapy.com

Buah tanaman herbal ini memiliki rasa pahit, asam, dan bersifat sedikit dingin. Beberapa
zat yang dikandung jeruk nipis di antaranya mineral, vitamin B1, asam sitrat 7 – 7,6%,
damar lemak, follendren, lemon kanfer, minyak atsiri, sitrat limonen, geranil asetat,
cadinen dan linalin asetat.

Jeruk nipis juga memiliki kandungan vitamin C sekitar 27 mg dalam 100 gram jeruk, Ca
sekitar 40 mg dalam 100 g jeruk, serta P sebanyak 22 mg. Jeruk nipis mempunyai efek
farmakologis di antaranya yakni sebagai antiinflamasi, antibakteri, antidemam, dan
mengurangi batuk.
90.Pepaya (Catica papaya)

Pepaya – grandmaglasses.wordpress.com

Bagian tanaman yang digunakan adalah buah dan daun. Kandungan kimia pada daun dan
buah pepaya di antaranya adalah pectin, papain, d-galaktosa, l-arabinosa, alkoloid
karpina, enzim papain, psudo karpaina, papayotimin papain, karposid, saponin, beta
karotene, glucoside cacirin, vitokinose, glikosid, karpain, lisosim, lipase, kemokapain,
glutamin, dan siklotransferase.

Penyakit yang bisa diobati adalah gangguan pencernaan, flu, stroke, pertajam
penglihatan, dan kesehatan kulit. Cara penggunaannya yaitu buah yang sudah masak
langsung dimakan. Sedangkan daunnya yang masih muda diolah menjadi sayuran.
Pisang (Musa paradisiaca)

Pisang – studyblue.com

Untuk minum, gunakan tepung pisang sebanyak 1 – 2 sendok makan sebelum makan dan
pada saat mau makan.

Untuk pemakaian luar, gunakan hari batang pisang untuk obat luka baru, daun pisang
muda untuk menyejukkan penderita demam, mata terasa panas, dan luka bakar, serta
cairan bonggol untuk penyubur rambut. Daunnya digiling hingga halus, bonggol atau
akar pisang yang masih segar kemudian diturapkan ke penyakit, seperti radang kulit
bernanah (piodermi), luka bakar, bisul, radang telinga, dan bengkak.

obat luka baru, radang kulit bernanah


demam, luka bakar, bisul, radang telinga
mata terasa panas

Seledri (Apium gramaveolens)

Selendri – keyserver.lucidcentral,org

Tanaman herbal daun selendri ini mempunya manfaat dalam mengatasi sakit mata karena
kering.

Bahan: 2 tangkai daun seledri, 2 tangkai daun bayam, 1 tangkai daun kemangi.

Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama kemudian diseduh dengan 1
gelas air panas dan disaring.

Cara menggunakan: di minum biasa.


 Reumatik
Bahan: 1 tangkai daun seledri

Cara menggunakan: dimakan sebagai lalapan setiap kali makan.

Bunga Melati (Jasminum sambac)

Melati – latin-wife.com

Melati mengandung senyawa-senyawa unsur kimia yang besar manfaat untuk


pengobatan. Kandungan kimia yang ada tersebut antara lain indol, benzil, livalylacetaat.

Khasiat dan manfaat pengobatan di antaranya adalah menghentikan ASI yang keluar
berlebihan, mengatasi sakit mata (mata merah atau belek), bengkak akibat serangan
lebah, demam dan sakit kepala, serta sesak napas.
Baca juga: Bunga Mawar si Bunga Cinta, Beda Warna Beda Makna
Meniran (Philanthus urinaria)

Meniran – agusandisulhan.blogspot.co.id

Khasiat meniran yang paling populer di masyarakat adalah keampuhan dalam mengatasi
asam urat, Jika diperhatikan, hampir semua produk-prosuk herbal anti asam urat
mengguakan meniran sebagai salah satu bahan dasarnya.

Berbagai sumber kesehatan menyatakan bahwa meniran bagian pada meniran bermanfaat
untuk pengobatan penyakit, seperti penurun panas, pereda batuk, dan pelindung organ
hati.
Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius)

Pandan wangi – wikipedia.org

Terapi dengan pandan wangi: Iris-iris 2 – 5 lembar daun pandan, lalu rebus atau seduh
dengan air panas, kemudian diminum. Atau tumbuk daun pandan, lalu peras dan minum.
Untuk pemakaian luar, cuci bersih daun pandan dan giling sampai halus. Balurkan pada
bagian yang sakit atau kulit kepala yang berketombe

Mengatasi rasa gelisah dengan daun pandan wangi: Cuci dua lembar daun pandan segar,
lalu iris tipis-tipis. Seduh dengan segelas air panas. Dinginkan, kemudian saring airnya.
Minum 2 – 3 kali sehari sampai merasa tenang.
Bawang Putih

Bawang putih – pixabay.com

Pemanfaatan:

 Hipertensi: Bawang putih dibakar sampai matang, makan. Dua hari pertama
makan 6 siung selanjutnya selama seminggu makan 2 siung.
 Sakit kepala: Umbi bawang putih dilumatkan, lalu borehkan pada dahi.
 Flu: Bawang putih, bawang merah, jahe dengan takaran yang sama dikupas, cuci,
seduh. Diamkan selama 15 menit sambil ditutup, jahenya disisihkan, minum
airnya, makan bawang putih, bawang merah.
Ubi kayu (Manihot esculenta)

Ubi kayu – calphotos.berkeley.edu

Ubi kayu (Manihot esculenta) termasuk tanaman obat keluarga, berbatang pohon lunak
atau getas (mudah patah). Ubi kayu memiliki batang yang berbentuk bulat dengan tekstur
bergerigi, terbentuk dari bekas pangkal tangkai daun yang telah gugur, pada bagian
tengah batangnya bergabus. Ubi kayu termasuk tanaman yang tinggi, yakni dapat
mencapai ketinggian 1-4 meter.
Pemeliharaannya mudah dan produktif. Ubi kayu dapat tumbuh subur di daerah yang
berketinggian 1200 meter di atas permukaan air laut. Daun ubi kayu mempunyai tangkai
dengan panjang dan helai daun yang mirip telapak tangan, dan pada setiap tangkai
memiliki daun antara 3 hingga 8 lembar. Tangkai daun tersebut berwarna hijau. merah
atau kuning.

Kamboja (Plumeria acuminata)

Kamboja – tanamankesehatanherbal.blogspot.com

Kamboja (Pleumeria acuminata) adalah salah satu tanaman herbal yang memiliki banyak
khasiat. Bergetah putih, mengandung senyawa jenis karet, triterpenoid aamyrin, lupeol,
kautscuk, dan damar. Kandungan minyak menguapnya terdiri dari geraniol, sitronellol,
linallol, farmesol, dan fenetilalkohol.
Khasiat dan manfaat untuk pengobatan tanaman obat keluarga ini adalah mengatasi
kencing nanah, Patek, puru (frambusia), pemulihan bengkak, bisul.
Tanaman Obat Keluarga Jayanti (Sesbania sesban)

Jayanti – lamcanh.com

Daunnya berkhasiat mengobati TBC (tuberculosis) paru, kencing nanah infeksi ginjal,
dan demam. Kulit berkhasiat mengobati kencing nanah, kencing kurang lancar, dan sulit
berkeringat. Bijinya berkhasiat mengobati kepala pusing, batuk, keguguran, dan haid
tidak teratur.

Akarnya berkhasiat mengobati kencing nanah dan sifilis. Minyaknya berkhasiat


mengobati borok, koreng, kusta, dan trachoma.
Tanaman Herbal Ciplukan (Physalis peruviana)

Ciplukan – naturkostbar.com

Ciplukan bersifat pahit dan sejuk. Khasiatnya ciplukan adalah sebagai analgetik, diuretik,
penetral racun (detoxifies), pereda batuk, dan mengaktifkan kelenjar tubuh.

Penggunaan tanaman obat keluarga ini bisa juga untuk mengatasi diabetes miletus alias
kencing manis. Caranya yaitu cabut herba ciplukan yang sudah berbuah beserta kar-
akarnya, lalu bersihkan, layukan, dan rebus dengan tiga gelas air sampai mendidih hingga
tersisa 1 gelas. saring dan minum 1 kali sehari.

 Bawang Merah
Bawang merah merupakan
tanaman bumbu dapur yang sering digunakan untuk menambah cita rasa pada masakan. Selain
itu, bawang merah juga digunakan sebagai obat.

Kandungan: Vitamin, kalium, karbohidrat dsb.

Khasiat: Menurunkan kolesterol, mengontrol tekanan darah, meredakan sakit tenggorokan,


mencegah diabetes, mencegah pertumbuhan sel kanker, mengatasi ketombe, mengatasi rambut
rontok, dan lain-lain.

 Chocolate Mint
Chocolate mint merupakan tanaman sejenis mint yang memiliki aroma perpaduan antara coklat
dan mint. Batangnya berwarna coklat kemerahan dan tepi daun bergerigi.

Khasiat: Mengobati perut kembung, sakit kepala, nyeri otot, antioksidan, sumber vitamin A dan
vitamin C, dan lain-lain.

 Ginje
Ginje (Thevetia peruviana (Pers.) K. Schum.) adalah tanaman yang biasa digunakan sebagai obat
tradisional. Tanaman ini memiliki bunga berwarna kuning berbentuk corong. Ginje dimanfaatkan
daun, buah, kulit batang, akar, dan bijinya untuk keperluan medis.

Kandungan: Glikosida jantung, thevetin A dan B, peruvoside, neriifolin, lupeol asetat dsb.

Khasiat: Dimanfaatkan oleh penderita gagal ginjal, gagal jantung, radang di pinggir kuku
(cantegan), insektisida, demam, meredakan muntah, diuretik atau peluruh air seni, anti
inflammatory (anti radang atau mengilangkan bengkak) dan sebagai obat cacing.

 Iris Kuning (Yellow Iris)


Tanaman yang memiliki nama Ilmiah Neomarica longifolia ini merupakan tanaman herba yang
berasal dari Amerika Selatan dan Afrika Barat. Selain memiliki bunga cantik berwarna
kuning, Iris kuning juga memiliki rimpang yang dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan
tradisional.

Kandungan: Saponin, polifenol dan tanin.

Khasiat: Radang tenggorokan, hepatitis, menghaluskan kulit, obat kumur untuk menguatkan
gigi dan lain sebagainya.

 Jarong (Pecut Kuda)


Jarong atau dikenal pula dengan nama tanaman pecut kuda merupakan salah satu tanaman obat
yang biasa ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan atau di pekarangan rumah. Daunnya berwarna
hijau, tekstur kasar dan bergerigi pada tepinya.

Kandungan: Glikosida, flavonoid, alkaloid dan stakitarfen.

Khasiat: Mengobati keputihan, radanga hati (hepatitis A), demam, nifas, haid tidak teratur,
gondongan, kencing batu, batuk, maupun radang tenggorokan.

 Kayu Urip (Patah Tulang)


Kayu urip atau dikenal pula dengan nama tanaman patah tulang merupakan salah satu tanaman
obat tradisional. Batangnya keras dan terdapat bekas duduk daun yang terlihat jelas. Tanaman ini
sering dijumpai di daerah perkebunan, atau tumbuh liar sebagai tanaman pembatas atau pagar
atau sebagai tanaman hias di pekarangan rumah.

Kandungan: Saponin, polisakarida, dan steroida, tanin, damar,zat karet, zat pahit, euphol dan
lain sebagainya.

Khasiat: Wasir, peluruh air seni, menyembuhkan sakit gigi, antisipilis, tulang patah, dan
merangsang muntah. Akarnya dapat dimanfaatkan untuk mengeluarkan bisa ular, mengobati
frambusia, tumor, kapalan dan kutil.

 Nusa Indah Pink (Pink Mussaenda)


Tanaman bunga yang cantik ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias tapi juga
memiliki banyak manfaat untuk menyembuhkan penyakit.

Mussaenda pink memiliki batang bulat yang memiliki cabang rapat. Bunganya berbentuk seperti
bintang, berupa bunga majemuk terususun dalam malai. Bunganya berwarna pink dan tumbuh
bergerombol.

Kandungan: Saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Obat demam, batuk, anti imfalamasi, dekongestan, dan dapat berguna untuk
menghambat kanker

 Sirih Merah
Sesuai namanya, sirih merah (Piper ornatum) memiliki daun bercorak varigata berwarna hijau
abu-abu di permukaan, permukaan daun bagian bawah berwarna merah hati.

Kandungan: Alkaloid, cyanogenic, amino acid, eugenol, polevenolad, saponin, flavonoid, dan
polifenol.

Khasiat: Obat asam urat, kanker, peradangan, gangguan jantung, gangguan hati (liver), kecing
manis, hipertensi, sakit perut, gangguan ginjal, bay mulut, dan keputihan.

Baca lebih lanjut mengenai manfaat sirih merah untuk kesehatan disini.

 Tebu Ireng (Tebu Hitam)


Sesuai namanya
tebu yang satu ini memiliki kulit batang berwarna hitam dengan rasa yang sangat manis. Selain
enak dikonsumsi langsung, tebu ireng juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.

Kandungan: Glikosida, saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Obat maag, batuk, meredakan jantung berdebar, demam, dll.

 Temu Kunci
Temu
kunci (Boesenbergia rotunda) adalah tanaman terna yang rimpangnya dimanfaatkan
sebagai rempah-rempah. Selain sebagai bumbu dapur, temu ireng juga digunakan dalam
pengobatan tradisional.

Kandungan: Minyak atsiri, saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Mengobati cacingan, sariawan, batuk kering, kurap, pencahar, peluruh kencing,
mengurangi rasa sakit, radang indung telur.

 Temu Putih
Temu
putih (Curcuma zedoaria) adalah salah satu tanaman terna yang dimanfaatkan rimpangnya
sebagai obat tradisional. Aromanya mirip kunyit.

Kandungan: Minyak atsiri: kurkumenol, kurkumol. Saponin, flavonoid.

Khasiat: Mencegah tumor, kista, dan kanker, meredakan nyeri haid, dan sebagainya.

Baca lebih lanjut mengenai temu putih dan ragam manfaatnya disini.

6. Kangkung
Kangkung adalah sayur yang ditanam sebagai makanan. Kangkung merupakan tumbuhan yang
dapat ditemukan di banyak sekali daerah di kawasan Asia, termasuk Indonesia, terutama pada
kawasan-kawasan berair. Kangkung biasa diolah menjadi tumisan atau ca kangkung, bumbu
tauco, atau bahkan terasi.

Hampir seluruh bagian tanaman kangkung bisa dimakan, tapi yang paling umum adalah batang
dan daunnya yang bisa dimakan matang ataupun mentah, sama seperti bayam. Kangkung sendiri
tergolong ke dalam tanaman obat keluarga yang mampu menyembuhkan penyakit urat syaraf
lemah, sakit kepala sebalah atau migrain, insomnia, sariawan, sakit gigi, wasir, sembelit, cacar
air, dan frambusia (puru/patek). Klik disini untuk melihat semua produk kangkung yang kami
jual.

10. Daun Miana Merah


Daun miana merah adalah tanaman yang cukup populer di Indonesia, meski sebagian orang juga
belum pernah mendengarnya. Daun miana yang juga mendapat sebutan lain daun
iler mempunyai warna daun yang cukup mernarik yakni merah keunguan dengan tepi daun
berwarna hijau. Daun miana banyak dirawat sebagai tanaman hias karena memiliki daya tarik
pada bagian daunnya. Selain itu, daun miana juga mempunyai karakteristik sebagai tanaman
obat-obatan atau tanaman herbal.

Gangguan kesehatan seperti wasir atau ambeien bisa diobati oleh daun miana merah dengan cara
meminumnya. Selain wasir, daun miana juga berkhasiat untuk membantu memecahkan dan
mengeringkan bisul dengan cara megnompresnya beberapa menit hingga bisul sembuh dan
kering. Terakhir, daun miana juga mampu menolong penderita diabetes dengan memnumnya
secara rutin hingga kadar gula darah turun.

29. Cabai Merah


Cabai merah adalah bumbu pemedas masakan yang banyak tumbuh di kawasan Asia Tenggara.
Orang Padang banyak menggunakan cabai sebagai bahan makanan pokok untuk membuat
masakan Padang. Cabai juga termasuk tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Di
dalamnya terkadnung beragam senyawa yang berguna untuk kesehatan manusia.

Menurut beberapa penelitian, cabai merah mengandung antioksidan yang bisa menjaga tubuh
dari serangan radikal bebas. Selain itu, cabai juga mengandung senyawa bernama Capsaicin dan
Lasparaginase yang berperan sebagai zat antikanker. Kandungan kapsikol yang terdapat di cabai
merah juga bisa mengurangi pegal-pegal, encok, kulit gatal, sakit gigi, dan gangguan rematik.

BOROCO ( Celosia argentea L. )

Boroco
Beberapa nama daerah tumbuhan boroco antara lain ; bayam bludu (Sumatera Barat), jawer hayam (Sunda),
jengger ayam (Jawa Tengah), dan janggar siap (‘Bali). Boroco memiliki rasa pahit dan sifatnya menyejukkan.
Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah seluruh bagian tanaman, baik dalam kondisi
segar maupun kering. Efek farmakologis dari tumbuhan boroco antara lain sebagai antiradang mata dan
antihipertensi.

Kandungan dan Khasiat BOROCO


Kandungan pada tumbuhan ini belum diketahui, tetapi tumbuhan boroco diketahui berkhasiat untuk mengobati
berbagai jenis penyakit. Manfaat dan khasiat yang dimiliki boroco adalah untuk mengobati disentri, hipertensi,
infeksi saluran kencing, infeksi mata, keputihan, muntah darah, radang kornea (keratitis).

BUGENFIL ( Bougainvillea glabra Choisy. )

Bunga bugenfil
Tanaman bunga bugenfil atau bunga kertas memiliki rasa yang pahit, kelat dan bersifat menghangatkan. bagian
tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan obat adalah bunga dan batangnya. Efek farmakologis dari tumbuhan
ini adalah melancarkan peredaran darah.

Kandungan dan Khasiat BUGENFIL


Tanaman bunga bugenfil diketahui mengandung beberapa zat, yaitu betanidin, isobetanidin, 6-0-saphoroside,
dan 6-0-rhamnosysophoroside. Tanaman ini memiliki khasiat dan manfaat untuk mengobati beberapa jenis
penyakit, diantaranya adalah untuk mengobati bisul, mengobati biang keringat dan gatal-gatal (pruritis),
mengobati penyakit hepatitis, melancarkan haid yang tidak teratur, mengobati keputihan (leucorrhea), mengatasi
nyeri haid (dysmenorrhea), mengatasi rasa sakit saat haid, mengatasi darah haid yang menggumpal, mengatasi
terlambat haid.
BUNGA MAWAR (Rosa chinensis Jacq.)

Bunga mawar
Tanaman bunga yang dalam bahasa Sunda dikenal dengan sebutan kembang roos ini memiliki rasa manis dan
bersifat
hangat. Efek farmakologis bunga mawar, di antaranya melancarkan sirkulasi darah, menormalkan siklus haid,
antiradang, menghilangkan bengkak, dan menetralisir racun. Bunga dan akar dalam kondisi kering serta daun
dalam
kondisi segar dapat digunakan sebagai obat herbal.

Kandungan dan Khasiat BUNGA MAWAR


Beberapa zat yang terkandung dalam bunga mawar di antaranya sitral, sitronelol, geroniol, linalol, nerol,
eugenol, feniletil alkohol, famesol, nonil-aldehida. Bunga mawar memiliki manfaat dan khasaiat untuk
mengobati batuk darah, penyakit campak, keputihan, mengatasi haid tidak teratur, mengatasi penurunan bagian
uterus setelah melahirkan (prolapsus uteri)

BUNGA TASBIH (Canna indica L.)

Bunga tasbih
Berapa nama daerah bunga tasbih diantaranya ganyol leuweng, sebe, sebeh, tasbeh (Sunda), ganyong wana,
ganyomg alas, puspa midra, puspa nidra, puspa nyidra, kembang gedang (Jawa), buah tasbeh, sebek, sigi-sigi,
sabeh (Jakarta), tasbhi (Madura), milu-milu (Bali), bunga tasebe (Bugis), tasube (ternate), ganyong hutan
(Melayu). Tumbuhan bunga tasbih memiliki rasa agak manis dan sejuk. Bagian tumbuhan yang dapat digunakan
sebagai obat adalah bunga kering, akar, dan rimpang segar maupun kering, daun, serta bijinya. Efek farmakologis
bunga tasbih, di antaranya antipiretik, menurunkan tekanan darah (hipotensif), dan penenang (sedatif).

Kandungan dan Khasiat BUNGA TASBIH


Beberapa zat yang terkandung dalam bunga tasbih di antaranya 6 substansi fenol, yaitu 2-terpene dan 4-
coumarin, pati, glukosa, lemak, alkaloid, serta getah. Manfaat dan khasiat bunga tasbeh antara lain untuk
mengobati ambeien, disentri kronis, haid terlalu banyak, kepala pusing (vertigo), batuk darah, jerawat, keputihan,
kanker kandungan, keseleo, menghentikan pendarahan, pembengkakan kelenjar limpa. radang kulit bernanah,
luka berdarah, sakit kuning.

26. Tanaman Obat Tomat

Tanaman tomat berasal dari daerah Amerika tropis, ditanam sebagai tanaman buah di perkebunan atau pekarangan rumah. Tomat
bisa tumbuh optimal di tanah yang gembur dan subur, tomat tidak tahan terhadap sinar matahari terik.

Buah tomat bisa dimakan langsung, dibuat sambal goreng, dibuat acar tomat, saus tomat atau dibuat jus. Tomat yang masih kecil
biasa digunakan sebagai sayuran, tomat yang berukuran sebesar kelerang biasa digunakan sebagai campuran untuk membuat
sambal.

Bagian dari tomat yang bisa digunakan sebagai obat yaitu buahnya, sedangkan daunnya digunakan sebagai obat luar. Khasiat tomat
diantaranya untuk menambah nafsu makan, melancarkan aliran empedu ke usus, merangsang keluarnya enzim lambung dan
menghilangkan haus.
17. Tanaman Obat Wortel

Wortel merupakan jenis tanaman sayur yang bisa ditanam sepanjang tahun. Wortel bisa tumbuh dengan maksimal di daerah
dataran tinggi yang lembab dan memiliki suhu dingin.

Tanaman wortel memiliki kandungan vitamin A yang tinggi. Wortel bisa dimanfaatkan untuk mengobati penyakit mata minus,
cacing kremi, eksim dan kejang jantung.

Selain itu, wortel juga terkenal sebagai salah satu makanan kelinci yang khas banget.

33. Tanaman Obat Tanduk Rusa

Tanduk rusa termasuk jenis tanaman paku-pakuan dan banyak ditemui menempel kuat pada benda atau batang pepohonan, tapi
tidak merugikan inangnya.

Tanduk rusa menempel pada inangnya dengan penumpu berupa akar, helaian daunnya berwarna hijau. Tanduk rusa lebih banyak
tumbuh di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.

Tanduk rusa berkembang biak dengan spora atau dengan memindahkan akar rimpangnya. Daun tanduk rusa bermanfaat untuk
mengobati abses, demam, bisul, radang rahim luar dan hamil tidak teratur.
35. Tanaman Obat Srikaya

Srikaya berasal dari kawasan Amerika tropis dan bisa tumbuh di daerah dataran rendah sampai dengan ketinggian 1000 meter di
atas permukaan laut.

Srikaya akan mulai berbuah setelah ditanam selama 1-2 tahun. Biasanya tanaman ini akan berbunga pada bulan januari – Desember.
Banyaknya buah yang dihasilkan tergantung pada pengairan, pemberian pupuk dan pemangkasan.

Tanaman srikaya secara umum mengandung anonain dan retikulin. Daun, akar, dan kulitnya mengandung WN. Akar srikaya
berkhasiat sebagai antidepresi dan antiradang.

Daunnya berkhasiat sebagai peluruh cacing usus, mempercepat pemasakan bisul dan antiradang. Bijinya berkhasiat untuk
membunuh serangga dan memacu enzim pencernaan. Kulit kayunya bekhasiat sebagai tonikum dan astringen.

https://bibitonline.com/artikel/jenis-tanaman-obat-lengkap-dari-a-z-beserta-gambar-dan-khasiatnya
https://sijai.com/tanaman-obat-keluarga/
https://mitalom.com/250-jenis-tanaman-obat-lengkap-dengan-manfaat-dan-khasiatnya-page-2/

Anda mungkin juga menyukai