SPESIFIKASI TEKNIS
BAB I
SPESIFIKASI UMUM
Pasal 1
Lingkup Pekerjaan
4. Pekerjaan struktur bangunan jalan lingkungan dalam spesifikasi teknis ini, antara
lain :
a. Pekerjaan Pendahuluan, meliputi :
o Pembersihan Lokasi dan Pengukuran
o Pembuatan bedeng dan gudang bahan
o Papan nama proyek
b. Pekerjaan Struktur, meliputi :
o Pekerjaan begisting
o Pekerjaan Cor Beton
o Plastik Cor
1
Spesifikasi Teknis| Pem bangunan dan Pengem bangan Kaw asan Perm uk im an Perdesaan Tanjung Buk a Tahap I I
Pasal 2
PERALATAN
Peralatan yang dibutuhkan atau yang akan digunakan untuk pelaksanakan
pekerjaan harus disiapkan oleh kontraktor. Daftar peralatan tersebut harus disetujui
oleh direksi, kontraktor wajib mendatangkan alat alat tersebut tepat pada
waktunya. Kontraktor dalam keadaan apapun tidak dibenarkan memindahkan alat-
alat tersebut sebagian atau seluruhnya tanpa persetujuan direksi.
Pasal 3
PERSYARATAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3.1. Air
a. Air yang dipergunakan tidak boleh mengandung minyak, asam alkali,
garam-garam, bahan organik, atau lainnya yang dapat merusak beton.
b. Air yang dipergunakan untuk adukan beton konstruksi harus sesuai dengan
SNI 12971-1990-F.
3.2. Pasir/agregat halus
a. Pasir yang digunakan dapat berupa pasir alami hasil dari disentralisasi
alami batuan atau dapat berupa hasil dari pemecahan batu dari alat
mekanis.
b. Agregat harus terdiri butir-butir keras. Butir-butir agregat halus harus
bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh
terik matahari dan hujan.
c. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% terhadap
berit kering, yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang
dapat melalui ayakan 0.065 mm, apabila kadar lumpur melampui 5 %
maka agregat halus harus dicuci.
d. Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu
beton kecuali petunjuk-petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan-bahan
yang diakui.
3.3. Kerikil/Agregat kasar
a. Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil disentralisasi
alami dari batuan-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari
pemecah batu-batu pada umumnya, yang dimaksud dengan agregat kasar
adalah agregat yang besar butirnya lebih dari 5 mm.
b. Agregat kasar harus dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Agregat
yang mengandung butir-buitr pipih hanya dapat dipakai apabila jumlahnya
tidak melampui 20% dari berat agregat keseluruhan. Buitr-butir agregat
kasar harus bersifat kekal, artinya tidak pecah dan hancur akibat pengaruh
cuaca seperti sinar matahari dan hujan.
c. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan
terhadap berat kering), yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-
bagian yang dapat melalui ayakan 0.063 mm, apabila kadar lumpur
melampui dari 1% maka agregat harus dicuci.
2
Spesifikasi Teknis| Pem bangunan dan Pengem bangan Kaw asan Perm uk im an Perdesaan Tanjung Buk a Tahap I I
d. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak
beton, seperti zat-zat reaktif alkali.
e. Besar butir agragat maksimum tidak boleh lebih dari dari seperlima jarak
terkecil antara bidang-bidang samping dari cetakan, sepertiga dari tebal
plat atau tiga per empat dari jarak bersih minimum diantara batang-batang
atau berkas berkas tulangan. Penyimpangan dari pembatas ini diizinkan
apabila menurut penilaian pengawas ahli cara-cara pengecoran beton
adalah sedemikian rupa sehingga menjamin tidak terjadi sarang-sarang
kerikil.
3.4. Semen
a. Semen yang digunakan harus semen yang bermutu tinggi, berat dan
volumenya tidak kurang dari ketentuan-ketentuan yang tercantum pada
kantongnya, semen tidak terjadi pembatuan atau bongkahan-bongkahan
kecil.
b. Semen untuk konstruksi beton bertulang dipakai jenis semen yang
memenuhi ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan dalam SII 0013-81
c. Pemakaian semen untuk setiap campuran dapat ditentukan dengan ukuran
isi atau berat. Ukuran semen tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari
2.5%.
3.5. Kayu
a. Kayu yang digunakan harus kayu yang memenuhi persyaratan seperti yang
tercantum dalam spesifikasi ukuran kayu untuk bangunan.
b. Kayu yang digunakan harus kayu yang berkwalitas baik, tidak mempunyai
cacat yang dinyatakan tidak dapat diterima seperti mata kayu, celah-celah
susut pinggir dan cacat lainnya, tidak boleh digunakan hati kayu.
3.6. Bahan-bahan lain
a. Semua bahan-bahan bangunan yang akan dipakai dan belum disebutkan
disini akan ditentukan pada waktu penjelasan pekerjaan atau pada waktu
pelaksanaan pekerjaan.
b. Semua bahan-bahan yang dimasukkan untuk dipakai harus ditunjukkan
terlebih dahulu kepada pengawas untuk diperiksa guna mendapatkan izin
pemakaiannya.
c. Semua bahan yang tidak ditunjukkan pada pengawas atau ditolak oleh
pengawas tidak dibenarkan pemakaiannya.
d. Pemakaian bahan-bahan yang tidak sesuai dengan yang ditentukan,
harus dibongkar dan kerugian yang ditimbulkan sepenuhnya menjadi
tanggung jawab kontraktor.
Pasal 4
PENYIMPANAN BAHAN
Bahan-bahan harus disimpan dalam cara sedemikan rupa sehingga bahan-
bahan tersebut tidak rusak dan kualitasnya dilindungi, dan demikian hingga bahan
tersebut selalu siap digunakan serta dengan mudah dapat diperiksa oleh direksi
3
Spesifikasi Teknis| Pem bangunan dan Pengem bangan Kaw asan Perm uk im an Perdesaan Tanjung Buk a Tahap I I
teknik. Penyimpanan diatas hak milik pribadi hanya akan diizinkan jika diperbolehkan
secara tertulis oleh pemilik atau penyewa yang diberikan kuasa.
Tempat penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah dan bahan air,
bebas pengaliran air kalau perlu tinggikan, bahan-bahan tidak boleh dicampur
dengan tanah dasar, bila diperlukan satu lapisan alas pelindung harus disediakan.
Tempat penyimpanan berisi semen, kapur dan bahan-bahan sejenis harus
dilindungi terhadap hujan dan banjir. Penumpukan Agregat :
a. Agregat batu harus ditumpukkan dalam satu cara yang disetujui sedemikian
sehingga tidak ada degresi serta untuk menjamin gradasi yang memadai. Tinggi
tumpukan maksimum adalah lima meter.
b. Masing-masing jenis berbagai agregat harus ditumpukkan secara terpisah,
atau dipisahkan dengan parti kayu.
c. Penempatan tumpukan meterial dan peralatan, harus ditempat-tempat yang
memadai dan tidak boleh menimbulkan kemacetan lalu lintas dan bendungan
lintasan air.
Pasal 5
GAMBAR KERJA
Gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada pemborong dan
merupakan acuan bagi pelaksanaan pekerjaan, apabila terdapat kesalahan,
kekurangan antara gambar dan spesifikasi teknis dan hal -hal yang meragukan maka
pemborong dapat mengajukan kepada direksi untuk dikoreksi atau menjelaskan
gambar- gambar tersebut
Pasal 6
Ukuran - ukuran
Pada dasar nya ukuran ukuran yang berlaku adalah seperti yang tertera
pada gambar rencana dan merupakan ukuran jadi sampai pekerjaan selesai,
pemborong tidak dibenarkan merubah ukuran - ukuran yang tercantum pada gambar
rencana tanpa persetujuan pengawas/pemberi tugas.
Pasal 7
PEMBERITAHUAN UNTUK MULAI PEKERJAAN
Apabila direksi memerlukan, kontraktor harus memberikan penjelasan
tertulis selengkapnya mengenai tempat asal bahan yang didatangkan untuk suatu
tahap pekerjaan yang akan dimulai pelaksanaannya.
Dalam keadaan apapun kontraktor tidak dibenarkan untuk memulai
pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan
direksi.
4
Spesifikasi Teknis| Pem bangunan dan Pengem bangan Kaw asan Perm uk im an Perdesaan Tanjung Buk a Tahap I I
Pemberitahuan yang lengkap dan jelas terlebih dahulu disampaikan kepada
direksi dan dalam waktu yang cukup sebelum dimulainya pekerjaan itu, agar direksi
mempunyai cukup waktu mempertimbangkan perlu tidaknya mengadakan pengujian
terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan tersebut.
Pasal 8
RAPAT -RAPAT
Apabila dipandang perlu direksi dapat melaksanakan rapat dengan pihak
pemborong dan konsultan pengawas seperti rapat persiapan/PCM, rapat koordinas
bulanan, rapat darurat/ECM dan rapat lainya.
Pasal 9
PRESTASI KEMAJUAN PEKERJAAN
Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentasi
pekerjaan yang telah diselesaikan oleh pihak pemborong dan disetujui oleh direksi.
Prosentasi tersebut dihitung dengan membandingkan nilai volume pekerjaan yang
telah selesai dengan nilai kontrak keseluruhan. Pembayaran akan dilakukan dengan
prestasi kemajuan pekerjaan berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam
kontrak.
5
Spesifikasi Teknis| Pem bangunan dan Pengem bangan Kaw asan Perm uk im an Perdesaan Tanjung Buk a Tahap I I
BAB II
SPESIFIKASI KHUSUS
Pasal 1
PEKERJAAN PERSIAPAN/PENDAHULUAN
6
Spesifikasi Teknis| Pem bangunan dan Pengem bangan Kaw asan Perm uk im an Perdesaan Tanjung Buk a Tahap I I
b) Apabila dianggap perlu untuk pengukuran kuantitas, maka pihak
kontraktor harus mengambil ukuran potongan melintang dari tanah asli
dalam jarak 25 m, 50 m atau sesuai perintah lain direksi teknik.
3) Pelaksanaan Pekerjaan
Segera setelah pembentukan badan jalan dilaksanakan, maka permukaan jalan
harus dipadatkan dengan alat pemadat yang dianjurkan oleh Direksi Teknis
atau yang sesuai dengan kondisi lapangan sehingga semenisasi yang ada
diatasnya betul-betul stabil dan tidak mengalami penurunan/bergelombang.
Nama Kegiatan :
Nama Pekerjaan :
Lokasi Kegiatan :
No dan Tgl Kontrak :
Pelaksana :
Nilai Kontrak :
Masa Pelaksanaan :
7
Spesifikasi Teknis| Pem bangunan dan Pengem bangan Kaw asan Perm uk im an Perdesaan Tanjung Buk a Tahap I I
Pasal 2
PEKERJAAN SEMENISASI
2.1 BEGISTING
PEKERJAAN BEKISTING JALAN SEMENISASI
1) Bekisting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah
ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar.
2) Bekisting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan, sehingga cukup
kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama
pengecoran dilakukan.
3) Bekisting harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari kotoran-
kotoran (tahi gergaji), potongan kayu, tanah/lumpur dan sebagainya, sebelum
pengecoran dilakukan. Dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan
beton.
4) Pekerjaan Pembongkaran Bekisting, Pembongkaran Bekisting hanya boleh
dilakukan dengan ijin dari Direksi. Setelah bekisting dibuka, tidak dijinkan
mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan dari
Direksi.
1) UMUM
a) Pekerjaan yang disyaratkan dalam seksi ini harus mencakup pembuatan
beton sesuai dengan persyaratan dan sesuai dengan tebal, lebar, dan
panjang sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.
b) Pekerjaan ini harus meliputi pula penyiapan tempat kerja dimana
pekerjaan beton akan ditempatkan, termasuk pembongkaran dari setiap
beton yang harus dibongkar dan tindakan lain untuk mempertahankan agar
beton tetap kering, dan urugan kembali disekeliling struktur dengan urugan
tanah yang dipadatkan.
c) Syarat dari PBI NI 2 1971 harus diterapkan sepenuhnya pada semua
pekerjaan beton yangdilaksanakan dalam kontrak ini, kecuali bila terdapat
pertentangan dengan syarat dalam Spesifikasi ini, dalam hal ini syarat dari
Spesifikasi harus dipakai.
d) Kontraktor harus mengirim contoh dari seluruh material yang hendak
digunakan untuk mendapatkan persetujuan pemakaian dari direksi teknik,
disertai dengan permohonan tertulis.
8
Spesifikasi Teknis| Pem bangunan dan Pengem bangan Kaw asan Perm uk im an Perdesaan Tanjung Buk a Tahap I I
2) BAHAN - BAHAN
a) Semen
• Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah semen
portlant type I, yang memenuhi persyaratan NI.2 /1971.
• Terkecuali diizinkan oleh direksi teknik, hanya satu produk merk
yang dapat digunakan dalam proyek ini.
b) Air
Air yang digunakan dalam campuran dan perawatan atau pemakaian
diusahakan air yang bersih dan bebas dari benda yang mengandung
seperti minyak, garam, lumpur dan lain-lain sesuai dengan persyarata
NI.2/1971.
c) Kerikil dan Pasir ( Aggregats )
Kerikil dan pasir yang digunakan harus bersih dari unsur-unsur organik,
seperti sampah, kayu-kayu, lumpur serta bahan organik lainnya sesuai
dengan persyaratan NI.2/1971, tidak mudah hancur dan tidak pouros.
Koral ( krikil ) dan batu pecah ( Aggregat ) mempunyai ukuran lebih 38 mm
harus mendapatkan persetujuan pengawas.
Rencana Campuran
Proporsi bahan-bahan dan berat takaran ditentukan dengan menggunakan
metoda yang dirinci dalam BS CP 114 dan batas-batas yang diberikan
dalam Tabel 3.1. (3).a.
9
Spesifikasi Teknis| Pem bangunan dan Pengem bangan Kaw asan Perm uk im an Perdesaan Tanjung Buk a Tahap I I
Campuran Percobaan
Kontraktor harus menentukan proporsi campuran dan bahan-bahan yang
diusulkan dengan membuat dan menguji campuran percobaan dengan
kehadiran Direksi Teknik/Konsultan Pengawas, dengan menggunakan jenis
instruksi dan peralatan yang sama seperti yang akan digunakan untuk
pekerjaan. Campuran percobaan harus dianggap dapat diterima asal
memenuhi semua persyaratan sifat campuran yang dirinci dalam Pasal
3.1.(3).c. dibawah.
7 hr 28 hr 7 hr 28 hr Digetarkan Tidak
Digetarkan
10
Spesifikasi Teknis| Pem bangunan dan Pengem bangan Kaw asan Perm uk im an Perdesaan Tanjung Buk a Tahap I I
BO - - - - - -
Catatan : *) Dalam hal ini dipakai pompa beton untuk menaruh beton, slump dari beton dapat
berada diantara 75-25 (mm)
5) Bila hasil pengujian 7 hari kekuatan beton di bawah yang dirinci dalam
tabel 5.1.(3).c., maka Kontraktor tidak boleh mengecor beton
selanjutnya hingga penyebab dari hasil yang rendah tersebut telah
diketahui dengan pasti dan sampai diambil langkah-langkah untuk
menjamin produksi beton memenuhi spesifikasi hingga memuaskan
Direksi Teknik/Konsultan Pengawas.
11
Spesifikasi Teknis| Pem bangunan dan Pengem bangan Kaw asan Perm uk im an Perdesaan Tanjung Buk a Tahap I I
pengujian 3 hari dan 7 hari, dan dapat segera memerintahkan
pelaksanaan tindakan perbaikan yang dipandang perlu.
"
∑ ∫i
Dimana ∫ av = i=l = kekuatan percobaan rata - rata
n
" (∫ i - ∫ av )2
S= ∑ = penyimpanan standar
i=l n −1
N 4 6 8 10 12 14 16
Kekuatan rata-rata yang ditentukan dari setiap kelompok hasil pengujian yang
harus melampaui kekuatan karakteristik yang ditetapkan dengan tidak melebihi
dari 5 N / mm2.
(iiSetiap hasil pengujian harus lebih besar dari. 90 % dari kekuatan karakteristik
yang ditetapkan.
Penyesuaian campuran
12
Spesifikasi Teknis| Pem bangunan dan Pengem bangan Kaw asan Perm uk im an Perdesaan Tanjung Buk a Tahap I I
1) Bila sifat mudah dikerjakan dari beton tidak dapat diperoleh dengan
proporsi semula direncanakan oleh Direksi Teknik/Konsutan Pengawas,
maka ia akan membuat perubahan berat agregat sebagaimana
diperlukan, asalkan dalam hal bagaimanapun kadar semen yang
direncanakan semula tidak diubah, juga tidak pada perbandingan
air/semen yang ditetapkan dengan pengujian kuat tekan yang
mengakibatkan kekuatan yang memadai harus ditingkatkan.
4) Tidak ada perubahan pada sumber atau sifat bahan-bahan akan dibuat
tanpa pemberitahuan tertulis kepada Direksi Teknik/Konsultan
Pengawas, dan tidak ada bahan-bahan baru akan digunakan sampai
Direksi Teknik/ Konsultan Pengawas telah menerima bahan-bahan
tersebut secara tertulis dan telah merencanakan proporsi baru
berdasarkan pada pengujian pada campuran percobaan baru yang
dilaksanakan oleh Kontraktor.
Penakaran Agregat
1) Semua beton harus ditakar berdasarkan berat. Jika digunakan semen
kantung, maka jumlah penakaran harus sedemikian hingga jumlah
semen yang diperlukan adalah sama dengan satu kantung semen utuh
atau lebih. Agregat harus diukur secara terpisah berdasarkan berat.
Ukuran setiap penakaran tidak akan melebihi kapasitas kecepatan alat
pencampur.
3) Mesin pencampur harus terlebih dahulu diisi dengan agregat dan semen
yang telah ditakar, dan kemudian mesin pencampur dijalankan sebelum
ditambahkan air.
13
Spesifikasi Teknis| Pem bangunan dan Pengem bangan Kaw asan Perm uk im an Perdesaan Tanjung Buk a Tahap I I
4) Waktu pencampuran harus diukur dari saat air mulai dimasukkan
kedalam bahan-bahan campuran kering. Semua air pencampuran baru
dimasukkan sebelum ¼ waktu pencampuran berlalu. Waktu
pencampuran untuk mesin berkapasitas ¾ meter kubik atau kurang
harus, 1,5 menit, untuk mesin yang lebih besar, maka waktu harus
ditingkatkan 15 detik untuk setiap penambahan 0,5 m3 dalam ukuran.
5) PENGECORAN
a) Pengecoran baru dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari
direksi teknik.
b) Pengecoran beton harus dilanjukan tanpa berhenti sampai sambungan
konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.
c) Beton harus dicor sedemikian rupa agar terhindar dari segregasi
(pemisahan) partikel kasar dan halus dari campuran.
d) Beton tidak boleh jatuh bebas kedalam cetakan dari ketinggin 1,5 m atau
lebih
e) Permukaan beton yang akan disambung dengan beton baru harus
dikasarkan, harus bebas dari material lepas dan harus dibasahi dengan
air sebelum beton baru dituangkan. Sebelum beton baru dituangkan,
permukaan bidang kontak tersebut harus diberi adukan semen cair atau
bahan aditif tertentu yang disetujui direksi teknis.
f) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, sehingga tidak terjadi
penguapan cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya
hujan harus diperhatikan.
6) BETON
a) Beton yang digunakan beton Beton Camp. 1Pc : 2Ps : 3Kr
b) Pekerjaan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI-1971.
Pengecoran baru dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari
direksi teknik.
14
Spesifikasi Teknis| Pem bangunan dan Pengem bangan Kaw asan Perm uk im an Perdesaan Tanjung Buk a Tahap I I
c) Pengecoran beton harus dilanjukan tanpa berhenti sampai sambungan
konstruksi yang telah disetujui bersama atau sampai pekerjaan selesai.
d) Permukaan beton yang selesai dicor harus dilakukan trowel finish (disapu)
untuk mencegah permukaan yang di beton licin ketika kering dan untuk
memperkuat ikatan sosotan aspal diatasnya.
Pelaporan yang dibuat adalah laporan harian, mingguan, bulanan, back up data
mutual chek ( MC ) 0 %, 50 %, 100 %, shop drawing, asbuilt drawing dan
month certificate.
Pembersihan Akhir
Pembersihan lokasi pekerjaan dilakukan setelah serah terima pekerjaan
pertama, semua sisa material da bongkaran harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan,
memperbaiki bangunan yang rusak diakibatkan efek dari pekerjaan tersebut.
15
Spesifikasi Teknis| Pem bangunan dan Pengem bangan Kaw asan Perm uk im an Perdesaan Tanjung Buk a Tahap I I
Pekerjaan yang belum tertuang dalam spesifikasi teknis ini bisa dilihat pada
gambar kerja atau dapat ditanyakan langsung kepada pelaksana lapangan, pemilik,
yang ditunjuk untuk diputuskan kemudian. Segala sesuatu yang tercantum dalam
bestek ini tetapi tidak ada dalam gambar atau sebaliknya, maka pekerjaan harus
dilaksanakan mengikuti salah satu dari ketentuan tersebut yang sufatnya
mendukung/memperkuat konstruksi.
16