HEMATOLOGI.docx
Diunggah oleh kurnia pada Dec 08, 2017
· ·
! 1 " 0 804 tayangan 26 halaman
Informasi Dokumen #
Data diunggah
Dec 08,Unduh
2017
&
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada
Bagikan dokumen Ini Gangguan Sistem Imun
Facebook Twitter
$ Oleh :
%
Dedi
Apakah konten ini tidak pantas? Laporkan Dokumen Ini Kurnia hariani
Endo
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES MATARAM PROGRAM B
TAHUN 2017
Temukan perpustakaan di saku Anda
Buku, buku audio, dokumen, & lainnya tanpa batas*. Semuanya di satu tempat.
Daftar Isi
Laporan Pendahuluan.............................................................................................................................. 3
4. Fisiologis......................................................................................................................................... 6
6. Patofisiologi .................................................................................................................................... 8
7. Manifestasi Klinis ......................................................................................................................... 12
Laporan Pendahuluan
Sistem imun membentuk sistem pertahanan badan terhadap bahan asing seperti
mikroorganisme (bakteria, kulat, protozoa, virus dan parasit), molekul-molekul berpotensi
toksik, atau sel-sel tidak normal (sel terinfeksi virus atau malignan). Sistem ini menyerang
bahan asing atau antigen dan juga mewujudkan peringatan tentang kejadian tersebut supaya
pendedahan yang berkali-kali terhadap bahan yang sama akan mencetuskan gerak balas yang
lebih cepat dan tertingkat. Keimunan merujuk kepada keupayaan sesuatu individu yang telah
sembuh dari sesuatu penyakit untuk kekal sehat apabila terdedah kepada penyakit yang sama
untuk kali kedua dan seterusnya.
Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme yang melindungi
tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta
sel tumor. Sistem ini mendeteksi berbagai macam pengaruh biologis luar yang luas,
organisme akan melindungi tubuh dari infeksi, bakteri, virus sampai cacing parasit, serta
menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel organisme yang sehat
dan jaringan agar tetap dapat berfungsi seperti biasa. Deteksi sistem ini sulit karena adaptasi
patogen dan memiliki cara baru agar dapat menginfeksi organisme.
Suatu ciri sistem imun ialah keupayaan untuk membedakan bahan-bahan yang wujud
secara semula jadi atau normal (diri) dari bahan-bahan atau agen-agen yang masuk ke dalam
tubuh dari luar (bukan diri) dan menghasilkan gerak balas terhadap bahan bukan diri saja.
Ketidakwujudan khusus suatu gerak balas terhadap diri dikenali sebagai toleransi. Pentingnya
keupayaan untuk membedakan (mendiskriminasi) antara diri dan bukan diri, serta toleransi
diri, ditunjukkan dalam penyakit-penyakit autoimun, apabila fungsi-fungsi tersebut gagal.
Penyakit-penyakit ini berhasil apabila bahan normal tubuh dicam sebagai asing dan gerak
balas imun dihasilkan terhadap bahan-bahan tersebut. Sistem imun lazimnya amat berkesan
membezakan antara diri dan bukan diri.
yang diperantarai oleh sel menghasilkan spesifisitas dan ingatan akan antigen yang
pernah dijumpai. Meskipun tidak memiliki spesifitas, komponen-komponen ini
esensial karena berperan dalam imunitas alamiterhadap beragam mikroorganisme
lingkungan.
Komponen selular utama sistem imun adalah monosit dan makrofag, limfosit
dan golongan sel granulositik, termasuk neutrofil, eosinofil dan basofil. Fagosit
mononukleus berperan sentral dalam respon imun. Makrofag jaringan berasal dari
monosit darah. Sebagai respon terhadap rangsangan antigen makrofsg menelan
antigen tersebut (fagositosis) dan kemudian mengolah dan menyajikannya dalam
bentuk yang dapat dikenali oleh limfosit T.
Limfosit bertanggung jawab mengenali secara spesifik antigen dan bentuk
ingatan imunologis, yaitu ciri imunitas adaptif. Sel-sel ini secara fungsional dan
fenotipik dibagi menjadi limfosit B yang berasal dari bursa limfosit T yang berasal
dari timus.
Null cell merupakan 75% limfosit darah yaitu limfosit T dan 10% - 15%
adalah limfosit B, sisanya bukan limfosit B atau T. Null cell mungkin mencakup
berbagai jenis sel termasuk suatu kelompok yang dinamai Natural Killer (NK Cells).
Timus yang berasal dari kantong faring ketiga dan keempat pada mudigah,
berfungsi menghasilkan limfosit T dann merupakan tempat diferensiasi awal limfosit
T.
imun utama terhadap antigen oleh limfosit dan sel penyaji antigen (antigen
presening cell, APC).
3. Respon Imun
Untuk mengenali dan kemudian mengeliminasi antigen asing, jaringan
kompleks yang terdiri atas sel, organ, dan faktor biologis spesifik diperlukan.
Interaksi selular yang kopmleks memerlukan lingkungan mikro khusus tempat
sel dapat bekerja sama secara efisien. Baik sel B maupun sel T harus
bermigrasi keseluruh tubuh untuk meningkatkan kemungkinan bawhwa sel-sel
tersebut menemukan antigen yang spesifisitasnya dimiliki kedua sel tersebut.
1. Alergi (yang disebabkan oleh jenis makanan, obat-obatan, sengatan serangga atau
zat tertentu) bisa didefinisikan sebagai respon sistem kekebalan tubuh yang
berlebihan terhadap zat yang umumnya tidak berbahaya. Ada banyak alergen.
Dalam banyak kasus, ada lebih dari satu alergen yang merangsang reaksi alergi.
Gejala alergi yang sering merupakan masalah ringan.
2. Anafilaksis adalah bentuk alergi yang serius dan ekstrim. Alergen dari makanan,
obat-obatan atau gigitan serangga, bisa memicu dan menyebabkanserangkaian
gejala fisik yang tidak menyenangkan. Ruam gatal, tenggorokan bengkak dan
penurunan tekanan darah merupakan gejala umum anafilaksis.
3. Asma adalah gangguan paru-paru kronis yang disebabkan peradangan pada saliran
udara. Alergen, iritasi atau bahkan stimulan seperti aktivitas fisik dapat memicu
peradangan. Gejala asma meliputi mengi, batuk, sesak napas, sesak dada.
4. Penyakit autoimun adalah sekelompok gangguan sistem imun. Sel-sel sistem imun
salah menafsirkan sinyal. Dan mulai menyerang sel-sel tubuh itu sendiri.
6. Patofisiologi
1. Usia
Frekuensi dan intensitas infeksi akan meningkat pada orang yang
berusia lanjut dan peningkatan ini disebabkan oleh penurunan untuk bereaksi
secara memadai terhadap mikroorganisme yang menginfeksinya. Produksi
dan fungsi limfosit Tdan B dapat terganggu kemungkinan penyabab lain
adalah akibat penurunan antibodi untuk membedakan diri sendiri dan bukan
diri sendiri.
Penurunan fungsi sistem organ yang berkaitan dengan pertambahan
usia juga turut menimbulkan gangguan imunitas. Penurunan sekresi serta
motilitas lambung memungkinkan flora normal intestinal untuk berploriferasi
dan menimbulkan infeksi sehingga terjadi gastroenteritis dan diare.
2. Gender
Kemampuan hormone-hormon seks untuk memodulasi imunitas telah
diketahui dengan baik. Ada bukti yang menunjukkan bahwa estrogen
memodulasi aktifitas limfosit T (khususnya sel-sel supresor) sementara
androgen berfungsi untuk mempertahankan produksi interleukin dan aktifitas
sel supresor. Efek hormon seks tidak begitu menonjol, estrogen akan
memgaktifkan populasi sel B yang berkaitan dengan autoimun yang
mengekspresikan marker CD5 (marker antigenic pada sel B). Estrogen
cenderung menggalakkan imunitas sementara androgen bersifat
imunosupresif. Umumnya penyakit autoimun lebih sering ditemui pada
wanita dari pada pria.
3. Nutrisi
Nutrisi yang adekuat sangat esensial untuk mencapai fungsi imun yang
optimal. Gangguan imun dikarenakan oleh defisiensi protein kalori dapat
terjadi akibat kekurangan vitamin yang diperlukan untuk mensintesis DNA
dan protein. Vitamin juga membantu dalam pengaturan poliferasi sel dan
maturasi sel-sel imun. Kelebihan atau kekurangan unsur-unsur renik
(tembaga, besi, mangan, selenium atau zink) dalam makanan umumnya akan
mensupresi fungsi imun Asam-asam lemak merupakan unsur pembangun
(building blocks) yang membentuk komponen structural membrane sel. Lipid
merupakan prekursir vitamin A,D,E, dan K disamping prekursir kolesterol.
Jika kelebihan maupun kekurangan asam lemak ternyata akan mensupresi
fungsi imun.
turut mengubah fungsi system imun. Luka bakar yang luas atau faktor-faktor
lainnya menyebabkan gangguan integritas kulit dan akan mengganggu garis
pertama pertahanan tubuh hilangnya serum dalam jumlah yang besar pada
luka bakar akan menimbulkan deplesi protein tubuh yang esensial, termasuk
immunoglobulin. Stresor fisiologi dan psilkologik yang disertai dengan stress
karena pembedahan atau cidera kan menstimulasi pelepasan kortisol serum
beredar dan mencegah antibodi tersebut agar tidak menyerang sel-sel tumor.
Lebih lanjut, sel-sel tumor dapat memiliki faktor penghambat yang khusus
yang menyalut sel-sel tumor dan mencegah pengahancurannya oleh limposit
T killer. Dalam stadium awal pertumbuhan tumor, tubuh tidak mampu
mengenali antigen tumor sebagai unsure yang asing dan selanjutnya tidak
mampu memulai distruksi sel-sel yang maligna tersebut.kanker darah seperti
leukemia dan limpoma berkaitan dengan berubahnya produksi serta fungsi sel
darah putih dan limposit.
7. Obat-obatan
untuk mencari kesinambungan yang sangat tipis antara manfaat terapi dan
supresi sistem pertahanan tubuh resipien yang berbahaya.
8. Radiasi
Terapi radiasi dapat digunakan dalam pengobatan penyakit kanker atau
pencegahan rejeksi allograft. Radiasi akan menghancurkan limfosit dan
menurunkan populasi sel yang diperlukan untuk menggantikannya. Ukuran
atau luas daerah yang akan disinari menentukan taraf imunosupresi. Radiasi
seluruh tubuh dan dapat mengakibatkan imunosupresi total pada orang yang
menerimannya.
9. Genetik
Interaksi antara sel-sel sistem imun dipengaruhi oleh variabilitas
genetik. Secara genetik respons imun manusia dapat dibagi atas responder
baik, cukup, dan rendah terhadap antigen tertentu.
Ia dapat memberikan respons rendah terhadap antigen tertentu, tetapi
terhadap antigen lain tinggi sehingga mungkin ditemukan keberhasilan
vaksinasi yang tidak 100%. Faktor genetik dalam respons imun dapat
berperan melalui gen yang berada pada kompleks MHC dengan non MHC.
1. Gen kompleks MHC
10. Kehamilan
Salah satunya yaitu Infeksibeberapa infeksi yang terjadi secara
kebetulan selama kehamilan dapat menyebabkan cacat sejak lahir. Campak
jerman (rubella) bisa menyebabkan cacat sejak lahir, terutama sekali pada
jantung dan bagian dalam mata. Infeksi cytomegalovirus bisa melewati
plasenta dan merusak hati dan otak janin.
Listeriosis, infeksi bakteri, juga bisa membahayakan janin. Infeksi
bakteri pada vagina (seperti bakteri vaginosis) selama kehamilan bisa
menyebabkan persalinan sebelum waktunya atau membran yang berisi janin
gugur sebelum waktunya. Pengobatan pada infeksi dengan antibiotik bisa
mengurangi kemungkinan masalah-masalah ini.
7. Manifestasi Klinis
Tanda :
1. Sebagian besar bayi yang sehat mengalami infeksi saluran pernafasan sebanyak 6
kali atau lebih dalam 1 tahun, terutama jika terlular oleh anak lain. Sebaliknya,
bayi dengan gangguan sistem imun, biasanya menderita infeksi bakteri berat yang
menetap, berulang atau menyebabkan komplikasi. Misalnya infeksi sinus, infeksi
telinga menahun dan bronkitis kronis yang biasanya terjadi setelah demam dan
sakit tenggorokan. Bronkitis bisa berkembang menjadi pneumonia.
2. Kulit dan selaput lendir yang melapisi mulut, mata dan alat kelamin sangat peka
terhadap infeksi.
3. Thrush merupakan suatu infeksi jamur dimulut disertai luka dimulut dan
peradangan gusi, bisa merupakan pertanda awal dari adanya gangguan sistem
kekebalan.
4. Peradangan mata (konjungtivitis) , rambut rontok, eksim yang berat dan pelebaran
kapiler dibawah kulit merupakan pertanda dari penyakit immunodefisiensi.
5. Infeksi pada saluran pencernaan bisa menyebabkan diare pembentukan gas yang
berlenihan dan penuruna berat badan.
6) Jati tabuh.
7) Diare dan Mal abrsopsi.
8) Mastoiditis dan otitis persisten.
9) Pneumonia atau bronkitis berulang.
10) Penyakit autoimun.
11) Kelainan helatologis (anemia aplastik, anemia hemolitik, neutropenia,
trombositopenia).
3. Gejala yang jarang dijumpai.
1) Berat Badan Turun.
2) Demam.
3) Peridontitis.
4) Limfadenopati.
5) Hepatosplenomegali.
6) Penyakit virus yang berat.
7) Artritis atau artralgia.
8) Ensefalitis kronik.
9) Meningitis berulang.
10) Pioderma gangrenosa.
11) Kolangitis sklerosa.
12) Hepatitis kronik (virus atau autoimun).
13) Reaksi simpang terhadap vaksinasi.
14) Bronkiektasis.
15) Infeksi saluran kemih.
16) Lepas/ puput tali pusat terlambat.
17) Stomatitis kronik.
18) Granuloma.
19) Keganasan limfoid.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN :
1. Anamnese :
a. Identitas pasien
b. Keluhan utama
c. Riwayat penyakit sekarang
d. Riwayat penyakit dahulu
e. Riwayat penyakit keluarga
a. Penyakit
b. kronik
Terapi yang : DM,
sedang penyakit ginjal, dan PPOM
di jalani
c. Riwayat operasi pengangkatan limfa, nodus limfatikus, timus
d. Riwayat transplantasi organ
6. Obat-obatan dan tranfusi darah :
a. Riwayat penggunaan obat masa lalu dan sekarang (antibiotic,kortikosteroid, preparat
sitotoksik, salisilat, NSID, anastesi dan supresi imun)
b. Riwayat tranfusi darah
7. Laboratorium dan diagnostic :
a. Pemeriksaan darah (igE spesifik)
b. Tes tusuk kulit (Skin Prick Test)
c. Tes elisa
d. Tes bown marrow
Monitor intakepada
Informasikan nuntrisi
klien dan
keluarga tentang manfaat
nutrisi
Kolaborasi dengan dokter
tentang kebutuhan suplemen
makanan seperti NGT/ TPN
sehingga intake cairan yang
adekuat dapat
dipertahankan.
Atur posisi
fowler tinggisemi fowler
selama atau
makan
Kelola pemberan anti
emetik:.....
Anjurkan banyak minum
Pertahankan terapi IV line
Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oval
DO : tidur/istirahat
Kolaborasikanpasien
dengan Tenaga
! Respon abnormal dari Rehabilitasi Medik dalam
tekanan darah atau nadi merencanakan progran terapi yang
terhadap aktifitas tepat.
! Perubahan ECG : aritmia, Bantu klien untuk mengidentifikasi
iskemia aktivitas yang mampu dilakukan
Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi dan sosial
Bantu untuk mengidentifikasi
mendapatkan sumber yang dan
diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan
Bantu untuk mendpatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi roda,
krek
Bantu untuk mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
Bantu klien untuk membuat jadwal
latihan diwaktu luang
Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas
Sediakan penguatan positif bagi yang
aktif beraktivitas
Bantu pasien untuk mengembangkan
motivasi diri dan penguatan
Monitor respon fisik, emosi, sosial
dan spiritual
: NOC NIC
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan : : Pressure Management
Eksternal : Tissue Integrity : Skin and Mucous ! Anjurkan pasien untuk
Membranes menggunakan pakaian
yang longgar
Wound Healing : primer dan ! Hindari kerutan pada
sekunder tempat tidur
! Hipertermia atau hipotermia ! Jaga kebersihan kulit agar
! Substansi kimia Setelah dilakukan tindakan
tetap bersih dan kering
keperawatan selama….. kerusakan
! Kelembaban ! Mobilisasi pasien (ubah
integritas kulit pasien teratasi dengan
! Faktor mekanik (misalnya : alat yang dapat menimbulkan kriteria hasil: posisi pasien) setiap dua
!
luka, tekanan,
Immobilitas fisikrestraint) !
jam sekali
Monitor kulit akan adanya
! Integritas kulit yang baik bisa
! Radiasi dipertahankan (sensasi, kemerahan
! Usia yang ekstrim elastisitas, temperatur, hidrasi, ! Oleskan lotion atau
! Kelembaban kulit pigmentasi) minyak/baby oil pada
! Tidak ada luka/lesi pada kulit derah yang tertekan
! Obat-obatan
Internal : ! Perfusi jaringan baik ! Monitor aktivitas dan
mobilisasi pasien
mobilisasi pasien
! Menunjukkan pemahaman
! Perubahan status metabolik dalam proses perbaikan kulit ! Monitor status nutrisi
! Tonjolan tulang dan mencegah terjadinya pasien
! Defisit imunologi sedera berulang ! Memandikan pasien
!
! Berhubungan dengan dengan perkembangan Mampu melindungi kulit dan dengan
hangat sabun dan air
mempertahankan kelembaban
! Perubahan sensasi
kulit dan perawatan alami ! Kaji lingkungan dan
! Perubahan status nutrisi (obesitas, kekurusan) peralatan yang
! Menunjukkan terjadinya
! Perubahan status cairan proses penyembuhan luka menyebabkan tekanan
! Perubahan pigmentasi ! Observasi luka : lokasi,
! Perubahan sirkulasi dimensi, kedalaman luka,
! Perubahan turgor (elastisitas kulit) karakteristik,warna cairan,
granulasi, jaringan
nekrotik, tanda-tanda
infeksi lokal, formasi
DO:
traktus
! Ajarkan pada keluarga
! Gangguan pada bagian tubuh
tentang luka dan
! Kerusakan lapisa kulit (dermis) perawatan luka
! Gangguan permukaan kulit (epidermis) ! Kolaburasi ahli gizi
pemberian diae TKTP,
vitamin
! Cegah kontaminasi feses
dan urin
! Lakukan tehnik perawatan
luka dengan steril
!
Berikan
mengurangi posisi yang
tekanan pada
luka
dan
mobilisa
!
si pasien
Monitor
status
nutrisi
pasien
! Memand
ikan
pasien
dengan
sabun
dan
hangatair
! Kaji
lingkung
an dan
peralata
n yang
menyeb
abkan
tekanan
!
Observa
si luka :
lokasi,
dimensi,
kedalam
an luka,
karakteri
stik,warn
a cairan,
granulas
i,
jaringan
nekrotik,
tanda-
tanda
infeksi
lokal,
formasi
traktus
! Ajarkan
pada
keluarga
tentang
luka dan
perawat
an luka
! Kolabura
si ahli
gizi
pemberi
an diae
TKTP,
vitamin
! Cegah
kontami
nasi
feses
dan urin
! Lakukan
tehnik
perawat
an luka
dengan
steril
! Berikan
posisi
yang
mengura
ngi
tekanan
pada
luka
perubahanperubahan
kematian, status kesehatan, ancaman
konsep diri, kurang Setelah Koping
dilakukan asuhan selama (penurunan
! Gunakankecemasan)
pendekatan
pengetahuan dan hospitalisasi ……………klien kecemasan teratasi yang menenangkan
dgn kriteria hasil: ! Nyatakan dengan jelas
DO/DS: mampu mengidentifikasi dan harapan terhadap
! Insomnia gkapkan gejala cemas pelaku pasien
! Kontak mata kurang entifikasi, mengungkapkan dan ! Jelaskan semua
! Kurang istirahat ukkan tehnik untuk mengontol cemas prosedur dan apa yang
! Berfokus pada diri sendiri n dalam batas normal dirasakan selama
! Iritabilitas tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh prosedur
!
Takut tingkat aktivitas menunjukkan !
Temani pasien untuk
! Nyeri perut ngnya kecemasan memberikan keamanan
! Penurunan TD dan denyut nadi dan mengurangi takut
! Diare, mual, kelelahan ! Berikan informasi
! Gangguan tidur faktual mengenai
! Gemetar diagnosis, tindakan
! Anoreksia, mulut kering prognosis
! Peningkatan TD, denyut nadi, RR ! Libatkan keluarga
! Kesulitan bernafas untuk mendampingi
! Bingung klien
!
Bloking dalam pembicaraan !
Instruksikan pada
! Sulit berkonsentrasi pasien untuk
menggunakan tehnik
relaksasi
! Dengarkan dengan
penuh perhatian
! Identifikasi tingkat
kecemasan
! Bantu pasien mengenal
situasi yang
menimbulkan
kecemasan
Unduh &
1. Sistem imun humoral (sistem imun jaringan atau diluar sel, yang berperan adalah
Sel B "antibodi"
2. Sistem imun cellular (sistem imun yang bekerja pada sel yang terinfeksi antigen,
yang berperan adalah sel T (Th, Tc, Ts).
Imunisasi merupakan salah satu usaha manusia untuk menjadikan individu kebal.
terhadap suatu penyakit. Imunisasi terbagi 2,yaitu:
! Imunisasi aktif: Diperoleh karena tubuh secara aktif membuat antibody sendiri.
! Imunisasi Pasif : kekebalan yang didapat dari pemindahan antibody dari suatu
individu ke individu lainnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi sistem imun tubuh adalah Faktor Keturunan, Faktor
Stres, Faktor Usia, Faktor Hormone, Faktor Nutrisi dan Penyalahgunaan Antibiotik.
( ) * +
Beranda Buku Buku audio Dokumen
TAWARAN EKSKLUSIF
'
Cobalah Scribd secara Gratis
Cobalah Scribd secara Gratis
Membaca tanpa batas*.
- . / 0 1
TENTANG DUKUNGAN
Tekan Aksesibilitas
Undang Teman
Hadiah
LEGAL
( - . 3
Ketentuan
Privasi
Hak Cipta
Hak cipta © 2020 Scribd Inc. . Telusuri Buku . Direktori Situs . Bahasa Situs: Bahasa Indonesia