Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

OBSERVASI

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosial Studi Anak
Usia Dini

Dosen Pengampu: Annisa Herlida Sari, M. Pd

Disusun Oleh

Durotun Nasyikhah : 1701030018


Kelas : PIAUD (B)
Semester :IV

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAMNEGERI (IAIN)
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan taufiq


dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan lancar,
baik dan tepat waktu. Sholawat semoga selalu tetap tercurahkn pada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW

Dalam penyusunan laporan observasi ini, tidak sedikit hambatan


yang penyusun hadapi, namun dengan semangat dan dibantu oleh rekan-
rekan akhirnya penyusunan laporan observasi ini dapat terselesaikan juga.
Tak lupa juga pada kesempatan yang baik ini penyusun ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan ikut berpartisipasi dalam pembuatan laporan observasi ini
baik berupa moral, material, maupun spiritual, pihak yang membantu
secara langsung ataupun tidak langsung khususnya kepada dosen mata
kuliah “Sosial Studi Anak Usia Dini ,” ibu Annisa Herlida Sari”.
Demi kesempurnaan laporan observasi ini penyusun menerima
kritik dan saran yang membangun, supaya laporan ini jadi yang lebih baik
lagi.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan
dapat memberikan manfaat bagi pembaca umumnya.

Metro, 13 Mei 2019

Penyusun

2
LATAR BELAKANG

Pendidikan anak usia dini sangat penting . karena di usia inilah anak
membentuk pendidikan yang paling bagus. Di usia inilah anak-anak
membentuk kesiapan dirinya menghadapi masa sekolah dan masa depan.
Investasi terbaik yang bisa kita berikan untuk anak-anak adalah persiapan
pendidikan mereka di usia dini.
Observasi ini dilakukan di TK IT Baitunnur

3
IDENTITAS ANAK
Nama : Zahra Hanifatul Azizah
Jenis kelamin : perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Metro, 15 Juli 2013
Usia : 6 tahun
Kedudukan dalam keluarga : anak ke 2 dari 3 bersaudara

Tujuan observasi:
Adapun tujuan observasi ini dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perkembangan sosial studi anak
2. Untuk memenuhi tugas ujian akhir semesterSosial Studi AUD

HASIL OBSERVASI
Zahra Hanifatul Azizah lahir dari pasangan bapak H. Kliwatudin Muzaki dan
ibu Mar’atus Solekhah, dan saat ini ia menempuh pendidikan di TK IT Baitunnur
Punggur Lampung Tengah. Dari yang saya amati :
1. Zahra mengetahui dimana ia tinggal ketika ditanya
2. Ia juga sudah mengenali dirinya sendiri, orang tua, dan keluarga lainnya
3. Ia tidak memilih-milih dalam berteman
4. Ia sudah mampu bekerjasama dengan temannya dalam bermain
5. Zahra juga sudah mampu memahami aturan dalam permainan
6. Ketika selesai bermain dia juga mmembereskan tempat bermainnya sendiri
7. Ia juga bersikap ramah
8. Ia juga sudah mau membantu teman yang membutuhkan
9. Mau berbagi dengan apa yang ia miliki

Dari hasil pengamatan diatas dapat dismpulkan bahwasannya dalam sosial


studinya zahra sudah bisa mengenali dirinya sendiri, dia tinggal dimna, mengenali
orang disekitarnya seperti ayah, ibu, kakak dan adiknya. Ssedangkan dalam
berteman ia juga tidak memilih-milih antara teman satu dengan lainnya, sudah
mampu bekerjasama dengan temannya dalam sebuah permainan, ia juga sudah

4
memahami aturan dalam permainan, dan membereskan tempat bermainnya setelah
selesai. Ia juga bersikap ramah kepada siapapun sehingga temannya menyukainya,
tapi ia tipe orang yaang lebih banyak diam daripada berbicara, walaupun begitu
dia sangat peduli dengan teman-temannya, seperti mau membantu teman yang
membutuhkan, berbagi apa yang ia miliki.
Alat permainan edukatif yang saya buat ialah puzzle telur pintar , yaitu
memasangkan potongan telur sesuai angka atau warna.
Aturan dalam bermain:
1. Anak bergiliran dalam kegiatan bermain
2. Anak harus melompat di atas alas persegi
3. Anak melakukan kegiatan secepat mungkin
4. Anak memasangkan bagian telur dengan angka atau warna telur yang
sama
5. Anak bermain dengan sportif
Langkah-langkah dalam permainan
1. Anak diarahkan untuk berbaris sambil diberitahu langkah atau peraturan
dalam permainan
2. Anak paling depan mengambil potongan telur
3. Anak melompat di atas alas persegi
4. Anak memasangkan potongan telur sesuai dengan angka atau warna
5. Anak berbalik arah atau kembali sesuai dengan langkah nomor 3
6. Anak berbaris di bagian paling belakang
7. Lalu di lanjutkan anak yang berada di barisan selanjutnya

Saya memilih permainan puzzle telur pintar dikarenakan dalam permainan ini
dapat mengembangkan sosial studi anak diantaranya:
1. Melatih kerjasama anak untuk meyelesaikan sebuah misi dalam sebuah
tim, secara tidak langsung kita mengajarkan anak bagaimana membangun
hubungan, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan temannya atau
lingkungannya.

5
2. meningkatkan kemampuan sosial emosional sehingga anak mampu
mengendalikan sikap sosial emosionalnya di masa yang akan datang,
sehingga dengan begitu anak akan diterima di lingkungannya.
3. Melatih kesabaran anak
4. Melatih daya pikir anak dalam menyelsaikan tugasnya
5. Mematuhi aturan dalam permainan

Dari pembahasan diatas pada permainan puzzle telur pintar ini


anak akan dilatih dalam bekerjasama, sehingga mereka saling menghargai
walaupun berbeda, baik sukunya, agamanya ataupun hal lainnya, mereka
saling berhubungan dan berinteraksi dengan teman sebayanya,
meningkatkan kemampuan sosial emosionalnya.
Pembentukan perilaku anak ketika berhubungan dengan orang lain,
tidak dengan mudah dibangun tanpa adanya stimulasi. Anak perlu
diajarkan tentang bagaimana membangun hubungan, berkomunikasi, dan
berinteraksi dengan lingkungannya. Pengetahuan sosial diajarkan untuk
mempersiapkan anak untuk mampu beradaptasi dengan baik dan dapat
diterima di lingkungannya.
Pengetahuan sosial juga menjadi salah satu cara untuk
mengenalkan pendidikan pada anak tentang keluarga, hubungan dengan
orang lain, masyarakat, bangsa dan tentang dunia. Anak usia dini perlu
diajarkan dan diberikan pemahaman tentang berbagai kultur budaya dan
kehidupan di lingkungan mereka tinggal. Menurut Seefeldt pengetahuan
sosial memberikan persiapan bagi anak untuk memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang dibutuhkan untuk belajar berpartisipasi
dengan kehidupan demokrasi di dalam rumah mereka, sekolah, dan
kehidupan bertetangga, yang nantinya hal ini akan menjadi bekal bagi
anak untuk memahami kehidupan bermasyarakat secara umum ketika
mereka dewasa. Pembelajaran pengetahuan sosial, secara tidak langsung
dapat diajarkan kepada anak melalui kegiatan yang biasa mereka lakukan.
Ketika anak menghargai dan menerima perbedaan suku teman sekelasnya,
disitu anak belajar tentang kebudayaan.

6
7

Anda mungkin juga menyukai