Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT NUNUKAN


KECAMATAN NUNUKAN
Jl. Radio RT.02 No. 65 Nunukan Kode Pos 77428 Telp. (0556) 2025228 email: pkmnunukan@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH
PUSKESMAS NUNUKAN

A. PENDAHULUAN
Salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bidang kesehatan
adalah upaya pembinaan anak sekolah melalui Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ). UKS
adalah segala usaha yang dilakukan dalam ( BIAS )meningkatkan kesehatan peserta
didik pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari tingkat TK/RA sampai
SMA/SMK/MA.
UKS merupakan wadah dan program untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
derajat kesehata peserta didik sedini mungkin, yang dilakukan secara terpadu oleh
empat Kementrian terkait beserta seluruh jajarannya baik di pusat maupun di daerah.
Sebagai bagian dari UKS, pada tahun 1997 telah dicanangkan pelakanaan pemberian
imunsasi lanjutan bagi anak usia dasar yang di sebut Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau
BIAS. Sasaran BIAS adalah siswa siswi kelas 1, 2 dan 5 Sekolah Dasar/ Madrasah/
Sederajat. Jenis imunisasi yang diberikan pada pelaksanaan BIAS bertujuan untuk
mencegah penyakit Campak, Rubella,Difteri dan Tetanus Neonatorum yang merupakan
masalah kesehatan di Indonesia.
B. LATAR BELAKANG
Tetanus neonatorum, Difteri dan Campak masih merupakan masalah kesehatan di
Indonesia, sebagaimana data tahun 2006 menunjukkan bahwa proporsi penyebab
kematian bayi di Indonesia adalah 28 % karena tetanus neonatorum,30.000 anak setiap
tahunnya meninggal karena Campak serta 1401 kasu difteri tahun 2008-2011.
Attack rate tetanus neonatorum pada bayi dari ibu yang tidak mendapatkan imunisasi
tetanus sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup dan case fatality rate antara 30 % sampai 90
% kekebalan terhadap penyakit ini hanya di peroleh melalui imunisasi tetanus minimal
dua dosis. Perlindungan jangka panjang di peroleh jika mendapatkan imunisasi tetanus
sebanyak 5 dosis ( status T5 ). Untuk memperlancar eliminasi tetanus neonatorum
kurang dari 1/1000 kelahiran hidup di tingkat kabupaten dalam 1 tahun. Sesuai ketentuan
WHO, di perlukanupaya pencapaian status T5 bagi semua WUS. Pemberian imunisasi
DT dan Td pada anak usia sekolah dasar atau sederajat merupakan rangkaian upaya
mencapai status T5 bagi setiap individu.
Campak adalah penyakit yang di sebabkan oleh virus yang sangat infeksius. Tanpa
imunisasi, penyakit ini akan menyerang hamper setiap anak. Komplikasi campak seperti
radang paru ( pneumonia ), berak-berak ( diare ) radang telinga ( otits media ), dan
radang otak ( encephalitis ) terutama pada anak dengan gizi buruk dapat menimbulkan
cacat dan kematian. Indonesia merupakan salah satu Negara berpenduduk terbesar di
dunia dengan cakupan imunisasi yang masih di bawah 80 %, sehingga Indonesia menjadi
Negara yang sangat rawan terhadap penyakit campak, seperti yang di tunjukkan oleh
data tahun 2006 bahwa angka kesakitan campak sekitar 1 juta pertahun dengan 30.000
kematian. Kondisi ini menempatkan Indonesia menjadi slah satudari 47 negara prioritas
yang di identifikasi oleh WHO dan Unicef untuk melaksankan akselerasi dan menjaga
kesinambungan dari reduksi campak.
Pada tahun 2011-2013, Indonesia tercatat sebagai Negara kedua dengan kasus difteri
terbanyak di dunia. Berdasarkan data surveilans, pada tahun 2010 dan 2012 terjadi
peningkatan jumlah kasus difteri yang terjadi di beberapa provinsi di Indonesia yang
perlu disikapi secara cepat dan tepat. Untuk memutus rantai penularan penyakit difteri di
lakukan upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi pada bayi dan dilajutkan
dengan imunisasi pada anak sekolah dasar kelas 1,2 dan 5. Pelaksanaan kegiatan BIAS
ini dilakukan secara aman melalui prosedur safe injection yang benar.
C. TUJUAN
Kegiatan BIAS bertujuan menjamin terjaganya tingkat imunitas anak usia sekolah agar
terhindar dari penyakit campak,Rubella,Tetanus dan Difteri.
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan kekebalan anak usia sekolah terhadap penyakit campak,rubella,
tetanus dan difteri.
2. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit campak, rubella, tetanus
dan difteri.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN
1. Kegiatan pokok
Melakukan kegiatan BIAS ( Bulan Imunisasi Anak sekolah )
2. Rincian kegiatan
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
c. Monitoring
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Persiapan
a. Pendataan dan sasaran dan penjaringan status imunisasi
- Pendataan
Pada setiap awal tahun ajaran petugas Puskesmas meminta data jumlah anak
sekolahsekolah SD/MI/Sederajat kepada dinas pendidikan kabupaten/kota
atau langsung kesetiap sekolah.
- Penjaringan status imunisasi
Penjaringan dilakukan terhadap semua anak kelas 1 segera setelah tahun
ajaran baru sekolah di mulai. Melalui surat pemberitahuan edaran dari kepala
sekolah, orangtua siswa kelas 1 di minta untuk mengisi Data Riwayat
Imunisasi Anak.
b. Koordisasi
Dilaksanakan suatu pertemuan koordinasi dan kesepakata dalam persiapan
kegiatan dalam pelaksanaan BIAS. Pertemuan koordinasi dilakukan dalam
rangka sosialisasi dan kesepakatan jadwal pelaksanaan. Penyebaran informasi
melalui sosialisasi atau edaran satu bulan sebelum pelaksanaan BIAS.
c. Persiapan logistic
- Vaksin
Jenis vaksin yang perlu di siapkan adalah vaksin campak, DT dan Td,
didistribusi dan penggunannya di atur oleh puskesmas.
- Alat suntik
Alat suntik yang di perlukan adalah ADS 0,5 ml dan ADS 5 ml.
- Safety Box
Adalah kotak tempat pembuangan limbah medis tajam.
2. Pelaksanaan
a. Jadwal pelaksanaan
Melakukan pertemuan dengan guru UKS setiap sekolah SD/MI/sederajat untuk
kesepakatan jadwal BIAS melalui pertemuan lintas sector yang melibatkan semua
guru UKS yang ada di wilayah kerja puskesmas Nunukan. Pelaksanaan BIAS di
laksanakan oleh TIM BIAS ( jurim,Bidan dan perawat ).
b. Menyiapkan vaksin dan logistic lainnya.
Menyiapkan vaksin dan logistic lainnya sesuai sasaran, untuk menjaga vaksin
agar tetap aman , vaksin di simpan kedalam vaksin carrier yang berisi cool pack
4 buah untuk mempertahankan suhu 2o-8o c.
c. Penyuntikan
- Pastikan vaksin masih dalam kondisi baik ( belum kadaluarsa, VVM A atau
B ).
- Untuk memperlancar penyuntikan serta membantu petugas, sebaiknya anak
memegang kartuImunisasi Masing-masing dan duduk sesuai nomor urut
dalam register imunisasi, anak di panggil untuk di layani satu persatu.
- Pemberian imunisasi di lakukan pada anak bila ada tanda (√) pada buku
register.
- Tempat penyuntikan adalah lengan atas, sedikit di bawah M.deltoid.
- Bersihakn tempat penyuntikan terlebih dahulu cukup dengan air matang
- Dosis yang di perlukan untuk vaksin Campak, DT dan Td adalah 0,5 ml.
- Vaksin campak di berikan secara subkutan sementara DT dan Td di berikan
secara IM.
- Untuk mencegah abses dingin, vaksin dalam vial yang belum di buka agar di
hangatkan dengan cara menggenggamnya dan di kocok agar vaksin homogen.
- Setelah penyuntikan jarum di buang kedalam safety box tanpa menutup
jarum.
- Sisa vaksin yang telah di buka tidak dapat di simpan lagi, sedankan sisa
vaksin dari lapangan dalam botol yang belum dibuka masih dapat di simpan
kembali di dalam lemari es untuk segera di pakai pada pelayanan berikutnya.
3. Monitoring
Kelanjutan kegiatan BIAS yaitu sweeping/ pelacakan bagi murid yang belum
mendapatkan imunisasi saat pelaksanaan di karenakan sakit, tidak masuk atau karena
sebab lainnya.
Kegiatan lainnya adalah kerjasama dengan guru dan orang tua murid untuk
pelaporan KIPI/Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.
4. Pencatatan dan pelaporan
Tanggal pemberian vaksin harus dicatat pada kolom yang sesuai di format Pencatatan
kemudian melaporkan semua hasil BIAS ke dinas Kesehatan.
F. SASARAN
Sasaran BIAS adalah siswa sekolah dasar kelas 1, 2 dan 5.
G. JADWAL

VAKSIN PEMBERIAN SASARAN WAKTU


1 kali Kelas 1 Agustus
Campak
1 kali Kelas 1 November
DT
1 kali Kelas 2 November
Td
1 kali Kelas 5 November
Td

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan di lakukan sweeping pada sasaran meliputi sasaran
yang mendapatkan imunisasi di banding jumlah sasaran seluruhnya. Pelaksanaan
kegiatan dan hasilnya di sampaikan kepada sekolah dalam pertemuan evaluasi BIAS dan
di sampaikan kepada penanggung jawab UKM.
Pertemuan Evaluasi kegiatan BIAS bertujuan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan
kegiatan dengan perencanaan, mengidentifikasi permasalahan yang ada, hasil kegiatan
atau cakupan untuk menentukan rencana tindak lanjut dari kegiatan yang telah di
lakukan untuk perbaikan kegiatan lainnya.
I. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Laporan BIAS Campak kelas 1 pada bulan September, Laporan BIAS DT/Td kelas 1,2
dan 5 pada bulan November. Hasil di laporkan ke Puskesmas dan di teruskan ke Dinas
Kesehatan.

Mengetahui, Nunukan, 2018


Kepala Puskesmas Nunukan Pengelola Program Imunisasi

Dr.Ika Bihandayani Sitti Aminah,AMd.Keb


Nip.19870207 201101 2 007 Nip. 19810405 200112 2 002

Anda mungkin juga menyukai