DOSEN PEMBIMBING
H. Kamsul, SST., M.Kes
OLEH :
Kelompok 8 :
1. Eti Septiana
2. Ghina Ajeng Felicia
3. Mirza Febriyanti
4. Veronica
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
penuntutan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk
itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang
sebesar-besar nya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik meteri maupun cara penulisan nya. Namun demikian, kami telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karena nya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan, saran dan usul guna menyempurnakan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................(i)
DAFTAR ISI .............................................................................................................(ii)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah……….……………………………………...………………...5
C. Tujuan……………………………………………………………...…………….6
D. Manfaat……………………....……………….…….……………...…..................6
BAB II PEMBAHASAN
A. Model Ekologi Terjadinya Penyakit Akibat Pencemaran Lingkungan……6
B. Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Alam……………………………...….………7
C. Macam – Macam Model Ekologi…………………………………………….......9
D. Faktor – Faktor Intrinsik Pada Pejamu…………………………………………..12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................14
B. Saran………………………………………….…………………….……………14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………….………………........…..15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
“ Seserakah itukah manusia dalam mengekploitasi sumber daya alam yang berdampak
pada perubahan ekologi?” Benarkah semua tidak tanduk manusia mempengaruhi
ekosistem?” mengapa perubahan ekologi perlu diketahui oleh manusia” pertanyaan-
pertanyaan tersebut landasan dalam mempelajari dan memahami ekologi. Pemahaman
yang benar tentang interaksi manusia dengan ekologi diperlukan untuk dapat
menentukan apa yang seharusnya manusia lakukan dalam hubungan tersebut.
(Puspawati, Catur dkk, 2014)
Manusia dari penyakit yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan. Disisi lain, kita
juga harus mempertimbangkan daya dukung,daya tampung, dan kelestarian lingkungan
itu sendiri. (Puspawati, Catur dkk, 2014)
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penerapan model ekologi terjadinya penyakit akibat pencemaran lingkungan?
2. Apa saja prinsip pengelolaan sumber daya alam?
3. Apa saja macam-macam model ekologi?
4. Apa saja model ekologi penyakit akibat pencemaran lingkungan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui model ekologi terjadinya penyakit akibat pencemaran
lingkungan
2. Untuk mengetahui prinsip pengelolaan sumber daya alam
3. Dapat mengetahui macam-macam model ekologi
4. Dapat mengetahui model ekologi penyakit akibat pencemaran lingkungan
D. Manfaat
1. Agar mahasiswa mampu mengetahui model ekologi terjadinya penyakit akibat
pencemaran lingkungan
2. Agar mahasiswa mampu mengetahui prinsip pengelolaan sumber daya alam
3. Agar mahasiswa mampu mengetahui macam-macam model ekologi
4. Agar mahasiswa mampu mengetahui bagaimana model ekologi penyakit akibat
pencemaran lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
Interaksi di antara tiga elemen tadi terlaksana karena adanya faktor penentu
pada setiap elemen. Faktor penentu yang terpenting antara lain adalah:
Agent : Jumlahnya bila hidup, konsentrasinya bila tidak hidup, infektivitas /
patogenitas / virulensi bila hidup, reaktivitas bila tidak hidup.
Host : Derajat kepekaan, imunitas terhadap A hidup, toleransi terhadap A mati,
status gizi, pengetahuan, pendidikan, perilaku dan lain-lain.
Lingkungan : Kualitas dan kuantitas berbagai kompatemen lingkungan, yang
utamanya berperan sebagai faktor yang menentukan terjadinya atau tidak tidak
terjadinya transmisi agent (A) ke host (H). Kompartemen lingkungan dapat
berupa udara, tanah, air, makanan, perilaku, dan higiene perorangan, kuantitas
dan kualitas serangga vekor / penyebar penyakit.(Soemirat: 2000)
Model ini mengatakan bahwa apabila pengungkit tadi berada dalam keseimbangan,
maka dikatakan bahwa masyarakat berada dalam keadaan sehat.
Sebaliknya, apabila resultan daripada interaksi ketiga unsur tadi menghasilkan keadaan
tidak seimbang, maka didapat keadaan yang tidak tidak sehat atau sakit. Model gordon
ini selain memberikan gambaran yang umum tentang penyakit yang ada di masyarakat,
dapat pula digunakan untuk melakukan analisis, dan mencari solusi terhadap
permasalahan yang ada(Juli Soemirat, 2010:23-24).
Dalam pandangan epidemiologi klasik dikenal segitiga epidemiologi (epidemiologic
triangle) yang digunakan untuk menganalisis terjadinya penyakit.
Konsep ini bermula dari upaya untuk menjelaskan proses timbulnya penyakit menular
dengan unsur-unsur mikrobiologi yang infeksius sebagai agen, namun selanjutnya
dapat pula digunakan untuk menjelaskan proses timbulnya penyakit tidak menular
dengan memperluas pengertian agen.
A. Kesimpulan
Negara Indonesia termasuk salah satu negara yang pertumbuhan penduduknya
cepat dan persebaran penduduknya tidak merata pada tiap-tiap daerah (pulau).
Pertumbuhan dan perkembangan penduduk di Indonesia tidak sama antara daerah yang
satu dengan lainnya. Selama ini pertumbuhan dan perkembangan penduduk di Pulau
Jawa lebih pesat dibandingkan di daerah lainnya. Atas hal tersebut, Pulau Jawa sering
dianggap lebih cepat berkembang di bandingkan daerah - daerah lainnya.
Jenis-jenis pencemaran lingkungan, yaitu pencemaran air, pencemaran tanah,
pencemaran udara.Dampak pencemaran linkungan : Punahnya spesies tertentu,
Adanya ledakan hama tertentu, Gangguan keseimbangan lingkungan, Kesuburan tanah
berkurang, Timbulnya keracunan, penyakit atau gangguan kesehatan Terbentuknya
lubang Ozon, Timbulnya efek rumah kaca atau pemanasan global.
Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 pengertian
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Pembangunan yang dilaksanakan secara sembarangan tanpa memperhatikan
faktor lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat dapat menimbulkan
terjadinya pencemaran lingkungan yang pada akhirnya dapat menimbulkan terjadinya
penyakit.
B. Saran
Setiap masyarakat perlu memahami lebih dalam tentang lingkungan dan perlu
berpartisipasi dalam mengembalikan keseimbangan lingkungan, sebab kehidupan
generasi selanjutnya ada di tangan kita.
DAFTAR PUSTAKA