Disusun Oleh:
6) M. Tarmizi Taher
1
Sesi 1: Mengenal Perilaku Kekerasan Yang Biasa Dilakukan
A. Topik
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setting Tempat:
CL
L 3
Keterangan :
1 :pintu
CL : Core Leader
F F
L :Leader
P p
F :Fasilitator
p p F P p
P: Peserta
Obs : Observer
obs
D. Kerangka Teori
a. Definisi perilaku kekerasan
Perilaku kekerasan merupakan respons terhadap stressor yang dihadapi
oleh seseorang, yang ditunjukan dengan perilaku aktual melakukan
kekerasan, baik pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan, secara
verbal maupun nonverba, bertujuan untuk melukai orang lain secara fisik
maupun psikologi (Berkowitz, 2000).
b. Tanda dan gejala
1. Fisik
a. Muka merah dan tegang
b. Mata melotot / pandangan tajam
c. Tangan mengepal
d. Rahang mengatup
e. Wajah memerah dan tegang
f. Postur tubuh kaku
g. Pandangan tajam
h. Mengatupkan rahang dengan kuat
i. Mengepalkan tangan
j. Jalan mondar – mandir
2. Verbal
a. Bicara kasar
b. Suara tinggi, membentak atau berteriak
c. Mengancam secara verbal atau fisik
d. Mengumpat dengan kata – kata kotor
e. Suara keras
4
f. Ketus
3. Perilaku
a. Melempar atau memukul benda / orang lain
b. Menyerang orang lain
c. Melukai diri sendiri / orang lain
d. Merusak lingkungan
e. Amuk / agresif
4. Emosi
Tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, rasa terganggu, dendam dan
jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin berkelahi,
menyalahkan dan menuntut.
5. Intelektual
Mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan, sarkasme.
6. Spirutual
Merasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat orang
lain, menyinggung perasaan orang lain, tidak peduli dan kasar .
7. Sosial
Menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, sindiran.
8. Perhatian
Bolos, mencuri, melarikan diri, penyimpangan seksual.
c. Proses terjadinya PK
Perilaku kekerasan bisa disebabkan adanya gangguan harga diri:
harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian
diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri.
Dimana gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif
terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai
keinginan.
d. Penyebab PK
Menurut (Stearen, 2008) kemarahan adalah kombinasi dari segala sesuatu
yang tidak enak, cemas, tegang, dendam, sakit hati, dan frustasi. Beberapa
faktor yang mempengaruhi terjadinya kemarahan yaitu frustasi, hilangnya
harga diri, kebutuhan akan status dan prestise yang tidak terpenuhi.
1. Frustasi sesorang yang mengalami hambatan dalam mencapai tujuan/
keinginan yang diharapkannya menyebabkan ia menjadi frustasi. Ia
merasa terancam dan cemas. Jika ia tidak mampu menghadapi rasa
5
frustasi itu dengan cara lain tanpa mengendalikan orang lain dan
keadaan sekitarnya misalnya dengan kekerasan.
2. Hilangnya harga diri: Pada dasarnya manusia itu mempunyai
kebutuhan yang sama untuk dihargai. Jika kebutuhan ini tidak
terpenuhi akibatnya individu tersebut mungkin akan merasa rendah
diri, tidak berani bertindak, lekas tersinggung, lekas marah, dan
sebagainya. Kebutuhan akan status dan prestise ; Manusia pada
umumnya mempunyai keinginan untuk mengaktualisasikan dirinya,
ingin dihargai dan diakui statusnya.
E. Rencana Kegiatan
(1) Pengorganisasian
Leader dan Uraian Tugas
Leader: Ofik Ade Qurniawan
Tugas:
1. Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok
2. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi
3. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
4. Memimpin diskusi kelompok
Co Leader dan Uraian Tugas
Co Leader: Cristia Apriliani
Tugas:
1. Mendampingi leader jika terjadi blocking
2. Mengkoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
3. Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah
Fasilitator dan Uraian Tugas
Fasilitator 1: Elisa Lestari
Fasilitator 2: Nellyana Eka Mayang Sari
Fasilitator 3: M.Tarmizi
Fasilitator 4: Ratna Nur Amalia
Fasilitator 5: Desi Ratna Sari
Fasilitator 6: Agnes Virgianti.L
Fasilitator 7 :Yussi Lovy Any
Fasilitator 8 : Risha Desniawan
Tugas:
1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
6
2. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok
untuk aktif mengikuti jalannya terapi
7
1. Salam dari terapis kepada klien
2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3. Menanyakan nama dan penggilan semua klien (beri papan
nama)
b. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal perilaku
kekerasan yang biasa dilakukan
2. Menjelaskan aturan main berikut
a) Jika ada klien yang izin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis
b) Lama kegiatan 45 menit
c) Setiap klien mengikut kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a. Mendiskusikan penyebab marah
1. Tanyakan pengalaman tiap klien
2. Tulis di papan tulis/flipchart/whiteboard
b. Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat
terpapar oleh penyebab marah sebelum perilaku kekerasan terjadi.
1. Tanyakan perasaan tiap klien saat terpapar oleh penyebab
(tanda dan gejala)
2. Tulis di papan tulis / flipchart/ whiteboard
c. Mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan klien
(verbal, merusak lingkungan, mencederai/memukul orang lain,
dan memukul diri sendiri)
1. Tanyakan perilaku yang dilakukan saat marah
2. Tulis di papan tulis / flipchart/ whiteboard
3. Tulis di papan tulis / flipchart/whiteboard
d. Membantu klien memiliki salah satu perilaku kekerasan yang
paling sering dilakukan untuk diperagaakan
e. Melakukan bermain peran/stimulus untuk perilaku kekerasan
yang tidak berbahaya (terapis sebagai sumber kekerasan)
f. Menanyakan perasaan klien setelah selesai bermain
peran/stimulasi
g. Mendiskusi dampak/akibat perilaku kekerasan
8
Terapis dapat membuat tabel di white board atau flipchart sehingga
masing-masing cerita klien dapat tergambar dan klien dapat menganalisa
runtutan peristiwa dari penyebab, tanda dan gejala, PK yang dilakukan
dan akibat PK, serta menilai dampak PK serta komitmen perubahan
perilaku yang akan diterapkan berikutnya.
F. Antisipasi
9
1. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktivitas kelompok
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit
a. Panggil nama klien
b. Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan
pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya, setelah itu
klien boleh kembali lagi.
3. Bila ada klien lain ingin ikut:
a. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang
telah dipilih
b. Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat diikuti oleh klien tersebut
c. Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulus persepsi perilaku kekerasan Sesi 1, kemampuan yang
diharapkan adalah mengetahui penyebab perilaku, mengenal tanda dan gejala,
perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan.
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 1, TAK stimulus
10
persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu menyebutkan penyebab perilaku
kekerasannya (disalahkan dan tidak diberi uang), mengenal tanda dan gejala
yang dirasakan (“geregetan” dan “deg-degan”), perilaku kekerasan yang
digunakan (memukul meja), akibat yang dirasakan (tangan sakit dan dibawa
ke rumah sakit jiwa). Anjurkan klien mengingat dan menyampaikan jika
semua di rasakan selama di rumah sakit.
Sesi 1: TAK
Stimulasi persepsi perilaku kekerasan
Kemampuan mengenal perilaku kekerasan
1 Tn.
2 Tn.
3 Tn.
4 Tn.
5 Tn.
6 Tn.
11
7 Tn.
8 Tn.
9 Tn.
10 Tn.
11 Tn.
12 Ny.
1`3 Ny.
Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui penyebab
perilaku kekerasan, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang
dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Beri tanda () jika klien mampu dan
tanda (-) jika klien tidak mampu
Hasil dari TAK yang sudah dilakukan yaitu: 12/16X100=75%. Dengan kriteria
evaluasi yang diharapkan yaitu 85% maka TAK ini hampir berhasil.
12