UPTD Puskesmas
Tabanan II
Kabupaten Tabanan dr. I Wayan Panca
NIP. 19641201199003031011
SK Kepala UPTD Puskesmas Tabanan II Nomor: I / SK /Pusk.Tbn.II/I /2020 tentang Jenis Layanan
3. Kebijakan
6. Langkah- Anamnesis
Langkah Keluhan
Mulai dari tidak bergejala sampai dengan bergejala. Keluhan hipertensi antara lain:
1. Sakit atau nyeri kepala
2. Gelisah
3. Jantung berdebar-debar
4. Pusing
5. Leher kaku
6. Penglihatan kabur
7. Rasa sakit di dada
Keluhan tidak spesifik antara lain tidak nyaman kepala, mudah lelah dan impotensi.
Faktor Risiko
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi:
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Riwayat hipertensi dan penyakit kardiovaskular dalam keluarga
Pemeriksaan Fisik
1. Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat bila terjadi komplikasi hipertensi ke organ
lain.
2. Tekanan darah meningkat sesuai kriteria JNC VII.
3. Pada pasien dengan hipertensi, wajib diperiksa status neurologis dan pemeriksaan fisik jantung
(tekanan vena jugular, batas jantung, dan ronki).
Diagnosis Klinis
Penatalaksanaan
Peningkatan tekanan darah dapat dikontrol dengan perubahan gaya hidup dan terapi farmakologis.
b. Kehamilan
i. Golongan metildopa, penyekat reseptor β, antagonis kalsium, vasodilator.
ii. Penghambat ACE dan antagonis reseptor AII tidak boleh digunakan selama kehamilan.
Komplikasi
1. Hipertrofi ventrikel kiri
2. Proteinurea dan gangguan fungsi ginjal
3. Aterosklerosis pembuluh darah
4. Retinopati
5. Stroke atau TIA
6. Gangguan jantung, misalnya infark miokard, angina pektoris, serta gagal jantung
1. Edukasi tentang cara minum obat di rumah, perbedaan antara obat-obatan yang harus diminum
untuk jangka panjang (misalnya untuk mengontrol tekanan darah) dan pemakaian jangka pendek
untuk menghilangkan gejala (misalnya untuk mengatasi mengi), cara kerja tiap-tiap obat, dosis
yang digunakan untuk tiap obat dan berapa kali minum sehari.
2. Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka panjang. Kontrol pengobatan
dilakukan setiap 2 minggu atau 1 bulan untuk mengoptimalkan hasil pengobatan.
3. Penjelasan penting lainnya adalah tentang pentingnya menjaga kecukupan pasokan obat-obatan
dan minum obat teratur seperti yang disarankan meskipun tak ada gejala.
4. Individu dan keluarga perlu diinformasikan juga agar melakukan pengukuran kadar gula darah,
tekanan darah dan periksa urin secara teratur. Pemeriksaan komplikasi hipertensi dilakukan setiap
6 bulan atau minimal 1 tahun sekali.
Kriteria Rujukan
1. Hipertensi dengan komplikasi
2. Resistensi hipertensi
3. Hipertensi emergensi (hipertensi dengan tekanan darah sistole >180)
7. Diagram
Alir 1. Anamnese 3. Pemeriksaan
2. Pemeriksaan fisik penunjang
5. Pengobatan dan
6. HE (Health perawatan (sesuai 4. Penegakan
Education) PROTAP) diagnosa