PLC 1 SMT 4 PDF
PLC 1 SMT 4 PDF
CONTROLLER
(PLC I)
BAHAN AJAR
Disusun Oleh:
Dadang Suherman, SST
KATA PENGANTAR
Bahan ajar ini dibuat sebagai bahan belajar mahasiswa pendidikan Diploma III
jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Samarinda, dan
disusun berdasarkan silabus pada mata kuliah Programmable Logic Controller (PLC I dan
PLC II). Pembahasan pada bahan ajar ini ditekankan pada konsep dasar perancangan dan
pemograman dalam suatu sistem kontrol dengan menggunakan Teknologi Programmable
Logic Controller (PLC). Adapun susunan topik-topik yang akan dibahas dalam bahan ajar ini
adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan (Smt.IV)
2. Konsep dasar logika digital (Smt.IV)
3. Konsep dasar logika magnetis (Smt.IV)
4. Konsep dasar Ladder (Smt.IV)
5. Hardware PLC (Smt.V)
6. Pemograman PLC menggunakan Personal Computer (Smt.V)
7. Fungsi-fungsi pemograman PLC (Smt.V)
8. STL program (Smt.V)
9. Aplikasi pemograman PLC (Smt.V)
Revisi ke - 2
Samarinda, 16 Desember 2007.
F/Bahan Ajar/PLC.I+II/Smt.IV+V/Dadang/Tek-EL/Polnes.2007 i
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Daftar isi
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
TOPIK I PENDAHULUAN
1.1 Programmable Logic Controller 1
1.2 Sistem kontrol yang Dapat dikerjakan Oleh PLC 1
1.3 Keuntungan Mengunakan Sistem PLC 2
1.4 Prinsip Kerja PLC 3
DAFTAR PUSTAKA
F/Bahan Ajar/PLC.I/Dadang/Tek-EL/Polnes.2007 ii
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA PENDAHULUAN
TOPIK I
PENDAHULUAN
Kontrol Pengawasan:
a. Proses Monitor dan Alarm
b. Jaringan Kerja Otomatis Pabrik
c. Local Area Network
d. Monitor dan Diagnosa Kesalahan
e. Antarmuka dengan Komputer (RS-232C/RS-422)
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes.2007
1
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA PENDAHULUAN
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes.2007
2
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA PENDAHULUAN
Peralatan input dapat berupa sakelar, tombol, sensor, dan peralatan lainnya. Data-data yang
masuk dari peralatan input ini berupa sinyal-sinyal analog. Oleh modul input sinyal-sinyal
yang masuk akan diubah menjadi sinyal-sinyal digital. Kemudian, oleh unit pemroses pusat
atau "Centrall Processing Unit" (CPU) yang ada didalam PLC ditetapkan di dalam ingatan
memorinya. Selanjutnya, CPU akan mengambil keputusan-keputusan tersebut akan
dipindahkan ke modul output masih dalam bentuk digital. Oleh modul output sinyal-sinyal ini
akan diubah kembali menjadi sinyal-sinyal analog. Sinyal-sinyal analog inilah yang nantinya
akan menggerakkan peralatan output atau "Output Device" yang dapat berupa kontaktor-
kontaktor ataupun relay-relay. "Output Device" inilah yang nantinya akan mengoperasikan
sistem atau proses yang akan dikontrol.
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes.2007
3
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA LOGIKA DIGITAL
TOPIK II
KONSEP DASAR LOGIKA DIGITAL
2.1 Pendahuluan
• Rangkaian digital banyak digunakan pada semua cabang elektronika, dari masalah
hitung menghitung sampai system komunikasi dan kendali.
• Yang dimaksud dengan alat digital adalah alat yang prosesnya menggunakan
sinyal digital dan aturan-aturan elektronika digital.
• Sinyal digital adalah sinyal yang tidak kontinyu terhadap waktu, dapat berupa
sinyal biner atau pulsa.
• Sinyal digital biner, hanya mempunyai dua kondisi yakni ada sinyal atau satu (1)
dan tidak ada sinyal atau nol (0).
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes.2007
4
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA LOGIKA DIGITAL
A
F atau
&
B
Gambar Simbol gerbang AND
A B F
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
A B
Saklar A Saklar B
F
Baterei Lampu F
2.3.2 Gerbang OR
Gerbang OR akan megeluarkan sinyal, jika salah satu masukannya berlogika “1”
Dengan aljabar Boole, gerbang OR dua input dapat dituliskan;
F=A+B
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes.2007
5
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA LOGIKA DIGITAL
A
F atau ≥1
B
A B F
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Tabel kebenaran OR
F
Baterei Lampu F
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes.2007
6
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA LOGIKA DIGITAL
Gerbang NOT ini berfungsi sebagai pengubah tanda, atau negasi masukan, atau negater,
atau invebter.
Simbol logika NOT adalah;
A Ā 1
Atau
A
F atau ≥1
A B F
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes.2007
7
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA LOGIKA DIGITAL
A B
Saklar A Saklar B
F
Baterei Lampu F
F=A.B
A
F atau &
B
A B F
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes.2007
8
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA LOGIKA DIGITAL
F
Baterei Lampu F
Latihan 1:
Latihan 2:
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes.2007
9
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LOGIKA MAGNETIS
TOPIK III
KONSEP DASAR LOGIKA MAGNETIS
3.1 Pendahuluan
3.2 Relay
Relay adalah merupakan fungsi dari sebuah saklar yang dioperasikan oleh
elektromagnetik dan dapat mengubah kontak-kontaknya sewaktu menerima sinyal
listrik. Relay elektromagnetik terdiri dari sebuah kumparan kawat beserta sebuah inti
besi stasioner ( besi lunak ), seperti terlihat pada gambar di bawah ini:
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
10
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LOGIKA MAGNETIS
A1
NO
NC
A2
Gambar Simbol diagram rangkaian untuk relay
Sewaktu sinyal arus melewati kumparan, inti besi lunak akan menjadi magnet.
Gerakkan ini akan menutup anak kontak 1 dan 2 dan akan membuka anak kontak 2
dan 3. Simbol pada gambar di atas dipakai untuk menggambarkan relay dalam
diagram rangkaian. Simbol ini terdiri atas sebuah kumparan dan 2 set anak kontak,
satu biasanya terbuka ( normally open atau NO ), lainnya biasanya tertutup ( normally
close atau NC ). Sewaktu arus lewat kumparan, kontak NO menutup dan kontak NC
membuka. Relay ada yang dapat bekerja pada sumber tegangan AC dan ada yang
bekerja pada sumber tegangan DC.
Untuk memudahkan dalam penggambaran pada sebuah rangkaian kontrol
logika magnetis, anak-anak kontaknya serta coil dari relay ini dapat digambarkan
symbol seperti berikut ini:
= Coil / Kumparan
= = Anak kontak “ NO “
= = Anak kontak “ NC “
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
11
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LOGIKA MAGNETIS
Proses kerja dari Relay ini dapat digambarkan kedalam suatu diagram fungsi kerja
seperti berikut:
ON
OFF
ON
OFF
ON
OFF
Tombol tekan adalah suatu peralatan yang digunakan untuk menyambung dan
pemutus rangkaian kontrol atau dapat juga dikatakan peralatan penunjang sebagai alat
pemberian input terhadap sistem secara sesaat. Simbol yang digunakan tombol tekan
ini digambarkan sebagai berikut:
S1 RL1 RL1
RL1 L1 L2
Pengaturan rangkaian Relay operasi terbuka yaitu jika kondisi dari tombol S1
tidak ditekan sehingga relay tidak bekerja dan kontak-kontak dari Relay tidak
berubah. NO (Normally Open) terbuka dan NC (Normally Close) masih tetap
menutup, untuk lampu L1 tidak menyala melainkan L2 yang menyala karena
dihubungkan dengan kontak NC dari relay.
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
13
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LOGIKA MAGNETIS
S0
RL1 L1 L2
RL1
S0
RL1 RL2 L1 L2
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
14
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LOGIKA MAGNETIS
3.7 Timer
Timer adalah suatu alat penunda waktu yang mana batas waktu dari
penundaannya dapat ditentukan dengan cara menseting timer tersebut sesuai yang di
inginkan. Timer yang biasa digunakan dalam suatu rangkaian kontrol magnetis, pada
umumnya timer ini dipasang dengan bantuan relay kontaktor sebagai
pengoperasiannya, selain itu timer ini mempunyai dua jenis anak kontak yaitu anak
kontak NC dan NO. Dilihat dari pengoperasiannya timer ini mempunyai dua jenis
tipe kerja yang mana adalah timer jenis ON delay dan timer jenis OFF delay.
= Coil / Kumparan
TM
= =
Anak Kontak “ NO “
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
15
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LOGIKA MAGNETIS
TM
= =
Anak Kontak “ NC “
Proses kerja dari timer jenis tipe ON delay ini dapat digambarkan
kedalam suatu diagram fungsi kerja seperti berikut:
ON
OFF
t
TM ON
OFF
TM ON
OFF
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
16
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LOGIKA MAGNETIS
= Coil / Kumparan
TM
= = Anak Kontak “ NO “
TM
= = Anak Kontak “ NC “
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
17
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LOGIKA MAGNETIS
Proses kerja dari timer jenis tipe OFF delay ini dapat digambarkan kedalam suatu
diagram fungsi kerja seperti berikut:
ON
OFF
TM ON
OFF
TM ON
OFF
3.8 Counter
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
18
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LOGIKA MAGNETIS
yang akan diberikan dapat diseting sesuai keinginan si pemakai dan disesuaikan pada
batas maximal pada kemampuan counter itu sendiri.
Bentuk pisik counter ini sama dengan timer, namun fungsi kerjanya sedikit
berbeda. Adapun perbedaannya hanya pada pemberian tegangan terhadap coil
masing-masing yaitu; timer harus diberikan tegangan yang kontinyu sedangkan pada
counter diberikan dengan jalan menginfuls, karena perubahan anak kontak dari
counter akan ditentukan oleh jumlah infuls sesuai yang diberikan (seting).
Untuk lebih jelasnya perhatikan diagram fungsi kerja dari Counter dibawah ini:
Infuls 4 kali
ON
CNT
OFF
CNT ON
OFF
CNT ON
OFF
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
19
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LOGIKA MAGNETIS
S1
S2
N
Relay Timer Timer Lampu 1 Lampu 2
ON Delay OFF Delay
Dari gambar di atas dapat dibaca bahwa jikalau S2 di tekan maka Relay akan
bekerja dan kemudian akan mengaktifkan Timer ON delay dan OFF delay. Lampu 1
akan langsung menyala sedangkan Lampu 2 belum menyala karena harus menunggu
delay seting dari Timer ON delay selesai baru akan menyala. Saat S1 di tekan, maka
Relay akan berhenti bekerja, selanjutnya anak kontak dari relay akan memutuskan
hubungan rangkaian dari kedua Timer. Sebagai akibat berhentinya bekerja Timer
maka Lampu 2 akan langsung padam, sedangkan Lampu 1 terlebih dahulu harus
menunggu deley yang diberikan terhadap Timer OFF delay setelah itu baru Lampu 1
akan padam.
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
20
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LOGIKA MAGNETIS
3.10 Evaluasi:
• Latihan Soal:
Jawab:
Untuk membuat suatu rangkaian kontrol sistem reverse foward dari
pengoperasian motor tiga fasa, pada intinya hanya menukar salah satu
penghantar fasa diantara ketiga fasa tersebut. Dengan demikian diperlukan
komponen tiga buah reley / kontaktor yang berfungsi untuk membalik fasa
tersebut, dan sebuah timer yang berfungsi untuk otomatisasi proses reverse
forward, dan untuk ON-OFF sistem diperlukan dua buah tombol tekan.
Untuk jelasnya perhatikan gambar dibawah ini:
Stop TIM
Start
K1 K1 K1 TIM
K1 K2 TIM K3
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
21
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LOGIKA MAGNETIS
• Soal-soal:
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
22
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO LADDER DIAGRAM
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
TOPIK IV
KONSEP DASAR LADDER
Diagram Ladder merupakan prinsip yang digunakan pada pemrograman PLC. Seperti
arus yang mengalir pada rangkaian listrik, garis vertikal pada posisi kiri adalah rel daya
yang diasumsikan sebagai sumber daya yang berguna untuk mengaktifkan fungsi-fungsi
dari program yang dibuat, biasanya catu daya yang digunakan adalah “+24 V”,
Sedangkan garis vertikal di sebelah kanan menyatakan “0 V”. Rangkaian atau program
dipasang dalam arah horisontal yang mengandung masukan (disebut dengan kontak) dan
keluaran (disebut dengan koil). Masukan harus selalu menyatakan keluaran dalam bentuk
NO (Normally Opened) atau NC (Normally Closed). Kontak NO disimbolkan dengan
“”, sedangkan kontak NC disimbolkan dengan” “. Untuk masing-masing garis
horisontal, paling sedikit harus ada satu keluaran. Simbol keluaran pada diagram Ladder
biasanya dinyatakan dalam bentuk lingkaran atau “( )”. Fungsi-fungsi lain seperti timer,
counter, shift register bisa diimplementasikan dalam diagram Ladder. Fungsi-fungsi
tersebut secara langsung berhubungan dengan rel daya, kemudian dieksekusi setiap satu
scan operasi.
Contoh berikut ini akan menjelaskan bagaimana diagram Ladder bekerja. Gambar
(2.a) adalah rangkaian kendali dan rangkaian daya motor 3 fasa. Diinginkan untuk
membalik arah putaran motor 3 fasa.
Jika tombol F ditekan, maka motor berputar searah jarum jam (CW).
Jika tombol R ditekan, maka motor berputar berlawanan arah jarum jam
(CCW).
Untuk membalik arah putaran motor, tidak bisa dilakukan secara langsung
dengan menekan tombol F atau R, tetapi terlebih dahulu harus menekan
tombol STOP.
R S T
STOP
R C1 F C2
MC1 MC2
C2 C1
MC1 MC2 M
3~
Gambar 1.2a
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
23
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO LADDER DIAGRAM
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
MEM1
I1 I2 MEM2
( )
O1
MEM1
( )
MEM2
I3 MEM1
( )
O2
MEM2
( )
Gambar 1.2b.
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
24
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO LADDER DIAGRAM
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
PLC
STOP MC1
I1 O1
F MC2
I2 O2
R
I3
Gambar 1.2c
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
25
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO LADDER DIAGRAM
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
Tujuan Latihan:
1. Mahasiswa dapat melatih diri untuk menuangkan ide kedalam bentuk logika
ladder PLC.
2. Mahasiswa dapat melatih serta mendesain suatu ladder diagram yang
dituangkan pada simulasi kontrol sitem PLC.
4.1Pendahuluan
Untuk saat ini PLC sangat banyak digunakan di kalangan industri terutama
dipakai di industri-industri yang memerlukan efesiensi produksi yang sangat
tinggi, selain itu juga sistem kontrol PLC dapat mengantikan suatu sistem kontrol
yang sifatnya konvensional.
Didalam pembahasan topik ini akan ditekankan kepada mahasiswa untuk melatih
kemampun khususnya melatih logikanya yang ditransfer kedalam bentuk suatu
bahasa diagram Ladder, dimana akan menghasilkan suatu rancangan sistem
kontrol yang dapat diaplikasikan kedalam bentuk simulasi kontrol sistem PLC.
Adapun topik bahasan dalam pengajaran peraktek simulasi sistem PLC ini antara
lain: Trafic Light Simulation, Car Park Simulation, Lift (Elevator) Simulation.
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
26
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO LADDER DIAGRAM
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
27
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO LADDER DIAGRAM
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
28
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO LADDER DIAGRAM
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
29
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO LADDER DIAGRAM
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
30
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO LADDER DIAGRAM
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
RED light
AMBER light
GREEN light
Dalam pembahasan Trafic Light Simulation ini, mahasiswa akan dituntut dan dilatih
dalam melogikakan suatu rancangan yang sederhana sesuai dengan tuntutan dalam
diskripsi kerja sistem. Adapun diskripsi kerja dari traffic light simulation ini adalah
sebagai berikut:
• Diskripsi kerja:
Trafic light ini mempunyai tiga buah lampu, yaitu lampu merah, kuning
dan hijau. Pengoperasian dari ketiga lampu tersebut dioperasiokan secara otomatis
dengan pengaturan sebagai berikut:
• Analisa I/O:
Input yang digunakan : -
Output yang digunakan:
Lampu merah = Output 1 ( OP0 )
Lampu kuning = Output 2 ( OP1 )
Lampu hijau = Output 3 ( OP2 )
• Tugas Mahasiswa:
Rancanglah sistem pengaturan lampu tersebut sesuai dengan diskripsi kerja di atas
dengan logika ladder pada simulasi trapic light.
• Uji coba hasil rancangan pada simulasi Lad-sim software.
Pada percobaan simulasi Car Park ini, ditekankan kepada kemampuan siswa
untuk melatih merancang suatu otomatisasi sistem dalam hal ini merancang suatu tempat
parkir yang dioperasikan secara otomatis dari mulai masuk ke area parkir sampai keluar
area parkir.
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
32
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO LADDER DIAGRAM
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
• Diskripsi kerja:
Sebuah area parkir yang dapat menampung 6 mobil dan mempunyai dua
pintu yang terdiri dari pintu masuk dan pintu keluar. Selain itu tempat parkir ini
mempunyai papan display yang berfungsi memberikan suatu informasi tentang
keadaan area parkir. Papan informasi tersebut mempunyai tiga buah lampu, yaitu
lampu hijau, kuning dan merah. Selain itu papan inipun dilengkapi dengan sebuah
display digital yang keluarannya berupa angka. Adapun pengoperasian dari sistem
tempat parkir tersebut adalah sebagai berikut:
1. Disaat area parkir keadaan kosong, akan terlihat di papan informasi
angka 6, dan lampu hijau akan menyala. Ini menunjukan bahwa ada
enam lokasi parkir yang kosong.
2. Disaat ada sebuah mobil yang menuju ke pintu masuk, pintu parkir
akan membuka secara otomatis, dan setelah mobil lewat pintu masuk,
pintu tersebut akan menutup secara otomatis pula, saat ini papan
informasi akan berubah yaitu angka 6 menjadi angka 5, lampu hijau
dan merah padam, sedangkan lampu kuning menyala.
3. Disaat area parkir terisi penuh, papan informasi akan menunjukan
angka 0, dan dibarengi dengan lampu merah menyala, sedangkan
lampu hijau dan kuning padam.
4. Disaat mobil menuju pintu keluar, pintu parkir akan membuka secara
otomatis, dan setelah mobil lewat pintu keluar, pintu tersebut akan
menutup secara otomatis pula, saat ini papan informasi akan berubah
yaitu angka 0 menjadi angka 1, kuning menyala kembali, lampu merah
dan hijau padam.
5. Disaat mobil kedua menuju pintu keluar, pintu parkir akan membuka
secara otomatis, dan setelah mobil lewat pintu keluar, pintu tersebut
akan menutup secara otomatis pula, saat ini papan informasi akan
berubah yaitu angka 1 menjadi angka 2, lampu hijau dan kuning tetap
menyala menyala.
6. Sistem akan bekerja terus menerus secara otomatis dan berulang-
ulang.
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
33
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO LADDER DIAGRAM
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
• Analisa I / O.
Input yang digunakan:
Input 1 ( IP0 ) = Sensor pintu masuk.
Input 2 ( IP1 ) = Sensor pintu keluar.
Otput yang digunakan:
Output 1 ( OP0 ) = Lampu merah.
Output 2 ( OP1 ) = Lampu kuning.
Output 3 ( OP2 ) = Lampu hijau.
Output 4 ( OP3 ) = Proses buka dan tutup pintu masuk.
Output 5 ( OP4 ) = Proses buka dan tutup pintu keluar.
• Tugas Mahasiswa:
Rancanglah sistem pengaturan area parkir sesuai dengan diskripsi kerja di atas,
dengan logika ladder pada Car Park Simulation.
• Uji coba hasil rancangan pada simulasi Lad-sim software.
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
34
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO LADDER DIAGRAM
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
35
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO LADDER DIAGRAM
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
• Tugas Mahasiswa:
Rancanglah sistem pengaturan Lift (elevator) sesuai dengan diskripsi kerja di atas,
dan menggunakan logika ladder pada Lift (elevator) simulation.
• Uji coba hasil rancangan pada simulasi Lad-sim software.
F/Bahan Ajar/PLC.I/Smt.IV/Dadang/Tek-EL/Polnes2007
36
LABORATORIUM OPERASI PLC
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
I. REFERENSI
F/Bahan Ajar/PLC.I/Dadang/Tek-EL/Polnes.2007