Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA,

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA, DAN UPAH MINIMUM


TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA
TAHUN 2011-2015
Shinta Setya Ningrum
Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Banyuwangi
Email: shintasetyaningrum26@gmail.com

Abstract
Poverty continues to be a major problem of the world, especially in developing
Indonesia. The study has the objective of testing and analyzing Open
Unemployment Rate, Human Development Index, and Minimum Wage for Poor
People in Indonesia Year 2011-2015. This type of data uses secondary data
obtained from Indonesian BPS and also the journal as research support. This
research uses panel data model and use eviews9. The regression result shows that
the value of Adjusted R-Square is 0.993546 which means 99.35 percent of the
variation of the poor population (Y) can be explained by the independent
variables in the statistical models that TPT, IPM, and minimum wage. While 0.65
percent of the variation in the number of poor people (Y) is explained by factors
outside the model.

Keywords: Human Development Index, Minimum wages, Number of Poor,


Open Unemployment Rate

Abstrak
Kemiskinan terus menjadi masalah utama dunia, khususnya di Indonesia yang
menjadi negara berkembang. Penelitian memiliki tujuan menguji dan
menganalisis Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Pembangunan Manusia, dan
Upah Minimum terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Tahun 2011-
2015. Jenis data menggunakan data sekunder yang diperoleh dari BPS Indonesia
dan juga jurnal sebagai pendukung penelitian. Penelitian ini menggunakan model
data panel dan menggunakan eviews9. Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai
Adjusted R-Square sebesar 0,993546 yang artinya 99,35 persen variasi jumlah
penduduk miskin (Y) dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model
statistik yaitu TPT, IPM, dan upah minimum. Sedangkan 0,65 persen variasi dari
jumlah penduduk miskin (Y) dijelaskan oleh faktor-faktor diluar model.

Kata kunci: Indeks Pembangunan Manusia, Jumlah Penduduk Miskin, Tingkat


Pengangguran Terbuka, Upah Minimum

PENDAHULUAN terjadi pada suatu negara dilihat


Kemiskinan terus menjadi menjadi permasalahan yang serius,
masalah utama dunia, khususnya di karena pada masa sekarang
Indonesia yang menjadi negara kemiskinan membuat masyarakat
berkembang. Kemiskinan yang
Analisis Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka.............(Shinta Setya Ningrum)

Indonesia tidak bisa mencukupi Upah adalah sumber


kehidupannya. penghasilan, bila sumber penghasilan
Menurut M.Nasir (2008) turun atau tetap maka kesejahteraan
permasalahan kemiskinan merupakan juga turun atau tetap dan itu juga
permasalahan kompleks dan pasti akan mempengaruhi tingkat
multidimensi. Kemiskinan di kemiskinan. Upah yang diberikan
Indonesia disebabkan oleh berbagai nyatanya secara riil nilainya cukup
faktor, yaitu tingkat upah kurang, rendah meskipun secara nominal
tingkat pengangguran yang tinggi, angkanya cukup tinggi.
dan IPM yang masih kurang. Dapat Tujuan penelitian ini yaitu
dikatakan miskin apabila belum bisa untuk menguji dan menganalisis
mencukupi kebutuhannya atau belum pengaruh Tingkat Pengangguran
berpenghasilan. Terbuka, Indeks Pembangunan
Pengangguran merupakan Manusia, dan Upah Minimum
kondisi seseorang tergolong terhadap Jumlah Penduduk Miskin di
angkatan kerja dan yang Indonesia Tahun 2011-2015.
menginginkan pekerjaan tetapi
belum memperoleh pekerjaan METODE PENELITIAN
tersebut, Sukirno (1997). Digunakan teknik dokumentasi
IPM membahas penduduk pada yang merupakan pengumpulan data
suatu wilayah memiliki kesempatan tertulis melalui instansi yang terkait,
memperoleh hasil pembangunan dari yaitu BPS Indonesia. Variabel
haknya untuk mendapatkan penelitian merupakan sesuatu bentuk
pendidikan, pendapatan, kesehatan. memperoleh informasi kemudian
Selain itu IPM juga digunakan ditarik kesimpulannya, Sugiyono
mengklasifikasikan apakah sebuah (2011).
negara termasuk dalam kategori Adapun definisi operasional
negara maju, negara berkembang variabel yaitu sebagai berikut:
atau negara terbelakang. Hal tersebut 1. Kemiskinan (Y) adalah
menjadi tolak ukur mengetahui ketidakmampuan mencukupi
pengaruh kebijakan ekonomi pada kebutuhan dasar. Data jumlah
suatu negara. penduduk miskin menggunakan

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 15, No. 2, Desember 2017 185


Analisis Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka.............(Shinta Setya Ningrum)

data jumlah penduduk miskin yaitu individu (cross section) dan


Indonesia tahun 2011-2015. waktu (time series), dimana setiap
(dalam persen). Sumber : BPS unit cross section (individu) diulang
Indonesia. dalam beberapa periode waktu.
2. TPT (X1) adalah persentase Kelebihannya yaitu dapat
penduduk dalam angkatan kerja mengakomodasi keheterogenan antar
yang tidak mempunyai mata individu secara eksplisit. Selain itu,
pencaharian dan sedang mencari penggabungan antara individu (cross
pekerjaan di masing-masing section) dan waktu (time series)
provinsi. (dalam persen). Sumber membuat data panel menjadi lebih
: BPS Indonesia. informatif, memperbanyak derajat
3. Indeks Pembangunan Manusia bebas dan lebih efisien.
(X2) yaitu ukuran capaian Persamaannya, seperti berikut:
pembangunan manusia berbasis 𝑌𝑖 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋1𝑖 + 𝛽2 𝑋2𝑖 + 𝛽3 𝑋3𝑖 + 𝑒𝑖 (1)
sejumlah komponen dasar kualitas
Dimana :
hidup. Data IPM menggunakan
𝑌𝑖 = jumlah penduduk miskin
data IPM Indonesia tahun 2011-
𝛽0 = intersep
2015. (dalam persen). Sumber :
𝑋1𝑖 = tpt
BPS Indonesia.
𝑋2𝑖 = ipm
4. Upah Minimum (X3) merupakan
𝑋3𝑖 = upah minimum
sumber penghasilan, bila sumber
𝛽1 , 𝛽2, 𝛽3 = koefisien regresi
penghasilan turun atau tetap maka
kesejahteraan juga turun atau 𝒆𝒊 = error term

tetap dan itu juga pasti akan Ada tiga model data panel,

mempengaruhi tingkat yaitu :

kemiskinan. Data yang dipakai 1. Pooled/Common Effects (CE)

yaitu upah minimum Indonesia Pooled/common effects adalah

tahun 2011-2015. (dalam Rupiah). model paling sederhana yang

Sumber : BPS Indonesia. mengasumsikan bahwa tidak

Pada penelitian ini digunakan ada keheterogenan antar

model data panel. Data panel yaitu individu yang terobservasi

data yang mempunyai dua dimensi (intersep sama). Estimasi

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 15, No. 2, Desember 2017 186


Analisis Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka.............(Shinta Setya Ningrum)

parameter pooled model observasi dapat diatasi


menggunakan metode OLS. menggunakan pendekatan
2. Fixed Effects (FE) model komponen error.
Model Fixed Effects, intersep Dari ketiga pendekatan diatas
pada regresi dapat dibedakan ditentukan dengan Uji Chow dan Uji
antar individu karena setiap Hausman. Selanjutnya, uji hipotesis
individu dianggap mempunyai (uji t-statistik, uji F-statistik,
karakteristik tersendiri. koefisien determinasi) untuk
3. Random Effects (RE) mengetahui kebaikan modelnya.
Random Effects merupakan PEMBAHASAN
model yang terdapat hubungan Berikut merupakan uji Fixed Effects
error term karena berubahnya yang digunakan sebagai acuan untuk
waktu karena perbedaan mengerjakan uji hipotesisnya.
Tabel 1. Fixed Effects
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section weights)
Date: 04/03/17 Time: 22:33
Sample: 2011 2015
Periods included: 5
Cross-sections included: 33
Total panel (balanced) observations: 165

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 68.39714 9.082023 7.531047 0.0000


X1 0.073014 0.022934 3.183636 0.0018
X2 -0.865177 0.138702 -6.237663 0.0000
X3 1.33E-06 2.57E-07 5.163386 0.0000

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

Weighted Statistics

R-squared 0.994923 Mean dependent var 18.50421


Adjusted R-squared 0.993546 S.D. dependent var 11.53453
S.E. of regression 0.743230 Sum squared resid 71.25836
F-statistic 722.2959 Durbin-Watson stat 1.676583
Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.989022 Mean dependent var 12.25048


Sum squared resid 74.50472 Durbin-Watson stat 1.474326

Sumber: Output Eviews 9

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 15, No. 2, Desember 2017 187


Analisis Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka.............(Shinta Setya Ningrum)

Berdasarkan hasil estimasi menolak H0 . FE lebih tepat


untuk Fixed Effects secara statistik digunakan.
variabel TPT (X1), IPM (X2), Upah Berdasarkan hasil pemilihan
Minimum (X3) signifikan. Dimana model diatas maka digunakan Fixed
nilai probabilitas TPT (X1) sebesar Effects. Selanjutnya akan dianalisis
0,0018, nilai probabilitas IPM (X2) lebih lanjut dengan menggunakan uji
sebesar 0,0000, dan nilai probabilitas hipotesis (uji t-statistik, uji F-
Upah Minimum (X3) sebesar 0,0000 statistik, dan uji koefisien
< ∝ 0,05. determinasi).
Tabel 2. Uji Chow Tabel 4. Nilai Hitung t dan Nilai
Redundant Fixed Effects Tests Hitung Tiap Variabel
Equation: FE Vari Coefficie Std. Error t-Statistic Prob.
able nt
Test cross-section fixed effects
C 68.39714 9.082023 7.531047 0.0000
X1 0.073014 0.022934 3.183636 0.0018
Effects Test Statistic d.f. Prob. X2 -0.865177 0.138702 -6.237663 0.0000
X3 1.33E-06 2.57E-07 5.163386 0.0000
Cross-section F 462.605058 (32,129) 0.0000 Sumber: Output pada Eviews 9
Dari tabel diatas dapat dilihat
Sumber: Output Eviews 9
bahwa nilai probabilitas TPT (X1)
Berdasarkan Uji Chow,
sebesar 0,0018 < 0,05 maka variabel
diperoleh nilai Prob.F = 0,000. Nilai
X1 signifikan terhadap (Y). TPT
Prob.F < ∝ 0,05, menerima H1 .
berpengaruh positif dan signifikan
Dengan demikian, FE lebih tepat
terhadap jumlah penduduk miskin
digunakan.
Indonesia tahun 2011-2015. Nilai
Tabel 3. Uji Hausman
probabilitas IPM (X2) sebesar
Correlated Random Effects -
Hausman Test 0,0000 < 0,05 maka variabel X2
Equation: RE
Test cross-section random effects signifikan terhadap (Y). IPM
Chi-Sq. Chi-Sq. berpengaruh positif dansignifikan
Test Summary Statistic d.f. Prob.
terhadap jumlah penduduk miskin
Cross-section Indonesia tahun 2011-2015. Nilai
random 1.019912 3 0.7964
Berdasarkan Uji Hausman, probabilitas upah minimum (X3)
diperoleh nilai Prob.F = 0,7964. sebesar 0,0000 < 0,05 maka variabel
Nilai Prob.F > ∝ 0,05, gagal X3 signifikan terhadap (Y). Upah
minimum berpengaruh positif dan

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 15, No. 2, Desember 2017 188


Analisis Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka.............(Shinta Setya Ningrum)

signifikan terhadap jumlah penduduk miskin sebesar 0,073014 persen dan


miskin Indonesia tahun 2011-2015. sebaliknya.
Uji F-statistik Indikator pengangguran dipilih
Berdasarkan hasil pengamatan berdasarkan kenyataan bahwa
data diatas diketahui bahwa nilai df1 indikator tersebut terkait tingkat
sebesar 3 dan df2 = n-k-1 sebesar pendapatan. Seorang pengangguran
161 (2,66) pada ∝ (0.05). tentunya tidak mempunyai
Fhitung (722,2959) > Ftabel (2,66) penghasilan dari pekerjaan.
dengan demikian H1 diterima karena Kebutuhan masyarakat yang cukup
Fhitung > Ftabel artinya bahwa tinggi dan bermacam-macam
variabel TPT (X1), IPM (X2), dan tersebut membuat mereka bekerja
Upah Minimum (X3) secara keras mencukupi kebutuhannya.
bersama-sama signifikan Yang bisa dilakukan yaitu
mempengaruhi (Y) pada tingkat bekerja untuk mendapatkan suatu
kepercayaan 95%. penghasilan, jika tidak bekerja
Uji R-Squared mereka tidak mencukupi
Nilai Adjusted R-Square adalah kebutuhannya secara baik. Ketika
sebesar 0,993546 yang artinya 99,35 kebutuhan tidak terpenuhi secara
persen variasi (Y) dapat dijabarkan baik, dampaknya mereka akan
pada model statistik yaitu TPT, IPM, menjadi miskin dan mengakibatkan
dan upah minimum. Sedangkan 0,65 membengkaknya jumlah penduduk
persen variasi dari (Y) dijelaskan miskin.
oleh faktor-faktor diluar model. Pengaruh TPT dan kemiskinan
Pengaruh TPT dengan Jumlah ini juga sesuai dengan penelitian oleh
Penduduk Miskin Mufid (2014) yang menunjukan
TPT berpengaruh positif dan bahwa variabel TPT positif dan
signifikan terhadap jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap (Y).
miskin Indonesia tahun 2011-2015. Hal tersebut menyebabkan penduduk
Nilai koefisien TPT sebesar berusaha untuk mempersiapkan
0,073014 memiliki arti bahwa setiap membuka usaha sendiri, selain itu
kenaikan TPT sebesar 1 persen dapat juga ada yang sedang menunggu
meningkatkan jumlah penduduk untuk memulai bekerja yang

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 15, No. 2, Desember 2017 189


Analisis Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka.............(Shinta Setya Ningrum)

termasuk dalam kategori mengurangi tingkat kemiskinan.


pengangguran terbuka. Hasil regresi juga ditunjang dengan
Jika kita tinjau dari naiknya IPM Indonesia dari tahun ke
perseorangan, pengangguran dapat tahun sehingga meningkatnya IPM
menyebabkan kekacauan pada dapat mengurangi penduduk miskin
bidang ekonomi dan sosial. Apabila Indonesia.
pengangguran di suatu negara buruk, Pengaruh Upah Minimum dengan
akan menimbulkan kekacauan politik Jumlah Penduduk Miskin
dan sosial. Hal tersebut Upah minimum berpengaruh
menyebabkan efek buruk untuk positif dan signifikan terhadap (Y).
kehidupan dan pembangunan Nilai koefisien upah minimum
ekonomi jangka panjang. sebesar 1.33E-06 menunjukkan
Pengaruh IPM dengan Jumlah setiap kenaikan upah minimum
Penduduk Miskin sebesar 1 juta rupiah maka dapat
IPM berpengaruh negatif dan meningkatkan (Y) sebesar 1.33E-06
signifikan terhadap (Y). Nilai juta rupiah dan sebaliknya.
koefisien IPM sebesar -0,865177 , Pengaruh diatas ini juga sesuai
setiap naiknya IPM sebesar 1 persen dengan penelitian oleh Yuda Satria
dapat mengurangi jumlah penduduk (2016) yang menunjukan bahwa
miskin sebesar 0,865177 persen dan variabel upah minimum positif dan
sebaliknya. signifikan terhadap kemiskinan,
Pengaruh IPM ini juga sesuai sektor terbesar yang mendukung
dengan penelitian oleh Mufid (2014) perekonomian di Indonesia adalah
yang menunjukkan menurunnya sektor pertanian, dimana sektor
kemiskinan saat IPM naik pertanian merupakan sektor informal.
mengakibatkan naiknya produktifitas Sektor informal tersebut masih
kerja penduduk yang menaikkan belum bisa mensejahterakan
penghasilan. masyarakat Indonesia. Peneliti
Dengan meningkatnya suatu menemukan hubungan positif upah
pendapatan akan menyebabkan minimum dengan jumlah penduduk
masyarakat mampu mencukupi miskin wajar karena mayoritas
kebutuhannya serta dapat pekerjaan masyarakat Indonesia

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 15, No. 2, Desember 2017 190


Analisis Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka.............(Shinta Setya Ningrum)

adalah bekerja pada sektor informal sebesar 0,073014 persen dan


dan adanya faktor biaya sosial sebaliknya.
inflasi. IPM dan Jumlah Penduduk
Banyaknya uang dicetak oleh Miskin. Dari tabel 1 menunjukkan
pemerintah tidak menyebabkan upah IPM negatif dan signifikan terhadap
bergantung pada uang dicetak. Jika (Y). Nilai koefisien IPM sebesar -
pemerintah menurunkan inflasi 0,865177, setiap peningkatan IPM
dengan memperlambat tingkat sebesar 1 persen dapat megurangi
pertumbuhan uang, para pekerja (Y) sebesar 0,865177 persen dan
tidak melihat upah naik dengan sebaliknya.
cepat. Pada saat inflasi mengalami Upah Minimum dan Jumlah
kelambatan, perusahaan akan sedikit Penduduk Miskin. Dari tabel 1
menaikkan harga produk setiap menunjukkan upah minimum positif
tahunnya dan para pekerja menerima dan signifikan terhadap (Y). Nilai
upah yang lebih kecil. koefisien upah minimum sebesar
1.33E-06, setiap kenaikan upah
PENUTUP minimum sebesar 1 juta rupiah maka
Dari hasil sebelumnya, penulis
dapat meningkatkan (Y) sebesar
dapat menarik beberapa kesimpulan
1.33E-06 juta rupiah dan sebaliknya.
mengenai tingkat pengangguran
Berdasarkan hasil penelitian
terbuka, indeks pembangunan
maka saran yang disampaikan yaitu
manusia, dan upah minimum
pemerintah diharapkan tanggap
terhadap jumlah penduduk miskin di
dengan permasalahan kemiskinan,
Indonesia. Kesimpulan yang dapat
tingkat pengangguran terbuka, indeks
diambil adalah sebagai berikut:
pembangunan manusia, dan upah
TPT dan Jumlah Penduduk
minimum. Bagaimanapun hal
Miskin. Dari tabel 1 dapat dilihat
tersebut menjadi tanggung jawab
bahwa TPT positif dan signifikan
negara. Peneliti berikutnya supaya
terhadap (Y). Nilai koefisien TPT
dapat menganalisis variabel-variabel
sebesar 0,073014 memiliki arti
lainnya yang dapat mempengaruhi
bahwa setiap kenaikan TPT sebesar 1
kemiskinan. Oleh karenanya
persen dapat meningkatkan (Y)
diperlukan penelitian mendalam

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 15, No. 2, Desember 2017 191


Analisis Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka.............(Shinta Setya Ningrum)

dengan data dan metode yang lebih ---------------------. 2017. Data dan
Informasi Upah Minimum
lengkap sehingga dapat
Menurut Provinsi 1997-2016.
menyempurnakan hasil penelitian Jakarta: BPS Indonesia.
---------------------. 2016. Statistik
yang telah ada.
Indonesia 2016. Jakarta: BPS
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Mufid, Fatkhul Cholili. 2014.
BPS Indonesia. 2015. Data dan Analisis Pengaruh
Informasi IPM Menurut Pengangguran, PDRB, dan
Provinsi 1996-2013. Jakarta: IPM Terhadap Jumlah
BPS Indonesia. Penduduk Miskin. Malang:
---------------------. 2016. Data dan Universitas Brawijaya.
Informasi IPM Menurut Nasir, M. 2008. Metode Penelitian.
Provinsi 2010-2015. Jakarta: Jakarta: Ghalia.
BPS Indonesia. Sugiyono. 2011. Statistika untuk
---------------------. 2013. Data dan Penelitian. Bandung:
Informasi Jumlah Penduduk Alfabeta.
Miskin 2007-2012. Jakarta: Sukirno, Sadono. 1997. Pengantar
BPS Indonesia. Teori Makroekonomi. Jakarta:
---------------------. 2017. Data dan Raja Grafindo Persada.
Informasi Jumlah Penduduk Yuda, Satria. 2016. Pengaruh Upah
Miskin 2013-2016. Jakarta: Minimum dan Distribusi
BPS Indonesia. Pendapatan Terhadap
---------------------. 2016. Data dan Jumlah Penduduk Miskin
Informasi TPT Menurut Jatim Tahun 2010-2014.
Provinsi 1986-2016. Jakarta: Malang: Universitas
BPS Indonesia. Muhammadiyah Malang.

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 15, No. 2, Desember 2017 192

Anda mungkin juga menyukai