2014-2-00741-MN Bab2001
2014-2-00741-MN Bab2001
LANDASAN TEORI
Menurut Snell dan Bohlander (2010:14) sumber daya manusia adalah sumber
daya yang bersifat intangible dan tidak dapat disamakan pengaturannya seperti kita
mengatur organisasi, mengatur pekerjaan dan produk-produk dan teknologi.
Karyawan tidak selamanya milik organisasi, bagaimanapun ketika seseorang
meninggalkan suatu organisasi (pindah kerja) maka segala ilmu dan skill yang
sudah di tanamkan dalam diri mereka ikut pergi bersama mereka dan seluruh
investasi yang dilakukan organisasi dalam memberikan pelatihan dan
pengembangan kepada mereka ikut terbawa oleh mereka.
9
10
2.1.3 Pelatihan
Dari beberapa teori di atas dapat di simpulkan bahwa pelatihan adalah suatu
teknik atau proses mengajar atau memperbaiki kinerja karyawan baru maupun
karyawan lama untuk meningkatkan kemampuan dan melakukan pekerjaan agar
dapat lebih baik dalam mencapai tujuan organisasi.
4. Kecelakaan
Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan
karyawan, sehingga jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan
perusahaan berkurang.
5. Pelayanan
Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih
baik dari karyawan kepada para customer nya, karena pemberian
pelayanan yang baik merupakan daya penarik yang sangat penting
bagi rekanan-rekanan perusahaan bersangkutan.
6. Moral
Dengan pengembangan, moral karyawan akan lebih baik karena
keahlian dan keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya sehingga
mereka antusia untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
7. Karier
Dengan pengembangan, kesempatan untuk meningkatkan karier
karyawan semakin besar, karena keahlian, keterampilan, dan potensi
kerjanya lebih baik. Promosi ilmiah biasanya didasarkan kepada
keahlian dan prsestasi kerja karyawam.
8. Balas jasa
Dengan pengembangan, balas jasa seperti gaji, upah, insentif, dan
benefits karyawan akan meningkat karena prestasi kerja mereka
semkin besar.
9. Konsumen
Pengembangan karyawan akan memberikan manfaat yang baik bagi
masyarakat konsumen karena mereka akan memperoleh barang atau
pelayanan yang lebih bermutu.
1. Kelengkapan Peralatan
2. Kondisi Lingkungan
3. Penyelenggara Pelatihan
2.1.4 Motivasi
Dari definisi di atas maka disimpulkan bahwa motivasi adalah faktor yang
mendorong dan mengarahkan individu untuk melakukan aktivitas tertentu dengan
ketekukan usaha dalam mencapai tujuannya.
2. Motivasi Ekstrisik
Motivasi ekstrisik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi
karena adanya perangsan dari luar. Motivasi ekstrisik dapat juga
dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas dimulai
dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak berkaitan
dengan dirinya. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari
luar individu.
Menurut Sardiman (2011: 85) ada beberapa fungsi-fungsi dari terwujudnya suatu
motivasi yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi motivasi dalam hal ini
merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Menurut Hasibuan (2011: 149) ada dua metode motivasi yaitu motivasi langsung
dan tidak langsung.
1. Motivasi langsung (Direction Motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan nonmaterial) yang
diberikan secara langsung kepada setiap individu untuk memenuhi
kebutuhan serta kepuasannya. Jadi siftanya khusus, seperti pujian,
penghargaan, tunjangan, dan bonus.
2. Motivasi tidak langsung (Indirect Motivation)
Motivasi tidak langsung adalah motivasi yang diberikan merupakan
fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah seseorang atau
18
4. Kebutuhan harga diri, yaitu keinginan untuk dipuji dan keinginan untuk
diakui prestasi kerjanya. Keinginan untuk didengar dan dihargai
pandangannya.
5. Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk melakukan pekerjaan
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Kebutuhan ini mencakup
kebutuhan untuk menjadi kreatif, kebutuhan untuk dapat merealisasikan
potensinya secara penuh.
2.2.1 Hubungan Antara Variabel Pelatihan (X1) Dan Kinerja Karyawan (Y)
mencapai tugas dengan cara yang baik dan efisien yang pada akhir manfaat hari
bagi organisasi. Sebagai industri hotel adalah layanan bisnis dan ada interaksi
langsung dengan pelanggan dan dalam sebuah wawancara House Keeping
Executive Altaf Hussain juga mengatakan pelatihan merupakan bagian yang sangat
penting bagi industri ini.
saat ini dalam memotivasi karyawan secara intrinsik akan tampil lebih baik dan,
oleh karena itu, lebih produktif, dan juga karena karyawan yang puas akan tetap
setia kepada institusi mereka dan merasa tidak ada tekanan atau perlu pindah ke
lembaga yang berbeda . Hasil menguatkan temuan Dessler dan Harrington yang
lebih berprestasi, karyawan berbakat adalah kekuatan pendorong dari semua
lembaga sehingga sangat penting bahwa lembaga-lembaga berusaha untuk
memotivasi dan mempertahankan karyawan terbaik. Kualitas manajemen SDM
adalah pengaruh yang penting terhadap kinerja lembaga
Pelatihan (X1)
Kinerja
Karyawan (Y)
Motivasi
(X2)