Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

POKOK BAHASAN : IVA ( GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI )

SUB POKOK BAHASAN :Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Pemeriksaan IVA

SASARAN :Semua Wanita Usia Subur yang sudah aktif seksual

WAKTU : 60 Menit

HARI/TANGGAL : Jumat, 9 Maret 2018

PUKUL : 14.00 WIB

TEMPAT : Perwiritan

A. Tujuan Penyuluhan

1. Tujuan Umum
Setelah peserta mengikuti penyuluhan selama 20 menit, peserta dapat mengetahui
tentang Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Pemeriksaan IVA
2. TujuanKhusus
a. Tujuan Khusus Penatalaksanaan IVA
Setelah peserta mengikuti penyuluhan Tentang pemeriksaan IVA, peserta dapat
menjelaskan tentang :
1. Pengertian / Batasan dari IVA Test.
2. Tujuan IVA Test.
3. Syarat IVA Test.
4. Jadwal IVA Test.
5. Keuntungan IVA Test.
6. Penatalaksanaan Skrining IVA Test
b. Persiapan Skrining IVA
c. Cara Kerja IVA Test.
d. Hasil IVA Test.
e. Materi Penyuluhan
Terlampir
f. Proses Penyuluhan Kegiatan
No. Waktu Tahap Kegiatan

1. 5 menit Pendahuluan 1. Menyampaikan salam


2. Perkenalan
3. Menyampaikan tujuan penyuluhan
4. Memberikan stimulasi mengenai pentingnya
topic ini
2. 30 menit Penjelasan Memberi penjelasan secara berurutan materi tentang
materi IVA

3. 15 menit Tanya jawab Melakukan tanya jawab tentang pemeriksaan IVA

4. 10 menit Penutup 1. Menyimpulkan hasil penyuluhan


2. Menyampaikan terimakasih atas perhatian dan
waktunya
3. Mengucapkan salam penutup

g. METODE
Pemeriksaan IVA (Ispeksi Visual dengan Asam Asetat) dilakukan dengan cara
mengoleskan asam cuka 3 % sampai dengan 5 % . Bila terlihat warna putih berarti ada
keganasan sel dan bisa berubah menjadi kanker. Pemeriksaan IVA hanya sebentar dan
tidak sakit.

h. ALAT/BAHAN/MEDIA

1. Sabun dan air untuk cuci tangan


2. Lampu yang terang untuk melihat serviks
3. Spekulum dengan desinfeksi tingkat tinggi
4. Sarung tangan sekali pakai atau desinfeksi tingkat tinggi
5. Meja ginekologi
6. Kapas Lidi
7. Asam asetat 3 – 5% atau anggur putih (white vinegar)
8. Larutan iodium lugol
9. Larutan klorin 0,5% untuk dekomentasi instrument dan sarung tangan
10. Format pencatatan .

i. EVALUASI
1. PROSEDUR

 Sesuaikan pencahayaan untuk mendapatkan gambaran terbaik dari serviks.


 Gunakan lidi kapas untuk membersihkan darah, mucus dan kotoran lain pada
serviks.
 Identifikasi daerah sambungan skuamo-columnar (zona transformasi) dan area
di sekitarnya
 Oleskan larutan asam cuka, tunggu 1-2 menit untuk terjadinya perubahan warna.
Amati setiap perubahan pada serviks, perhatikan dengan cermat daerah di
sekitar zona transformasi.
 Lihat dengan cermat SCJ (Squoamosa Columnar Junction) dan yakinkan area
ini dapat semuanya terlihat. Catat bila serviks mudah berdarah. Lihat
adanyaplaque warna putih dan tebal atau epitel aceto white
 Bersihkan sisa larutan asam asetat dengan kapaslidi atau kasa bersih.
 Lepaskan spekulum dengan hati-hati.
 Catat hasil pengamatan, dan gambar denah temuan.

j. SUMBER KEPUSTAKAAN

 Febri. 2010. Kesehatan Reproduksi. (http://bidanshop.blogspot.com. Diakses 20


januari 2011)
 Melianti Mira. 2011. Skining Kanker Serviks dengan Metode Inspeksi Visual
deang Asam Asetat (IVA) test. (http://stikesdhb.ac.id/kebidanan/91-skrining-
kanker-serviks.html
 Dewi, maria ulfah kunia.2013.Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
Berencana.TIM: Jakarta.
MATERI

2.1 PENGERTIAN IVA


IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi
kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2009)

IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung
(dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat
3-6% (Wijaya Delia, 2010).

Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatife dari pap smear karena
biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana serta
dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi. Pada pemeriksaan ini,
pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat serviks yang telah diberi asam asetat 3-6% secara
inspekulo. Setelah serviks diulas dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada
serviks yang dapat diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal.
Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk dapat melihat perubahan-perubahan pada
jaringan epitel. Serviks yang diberi larutan asam asetat 6% akan merespon lebih cepat
daripada larutan 3%. Efek akan menghilang sekitar 50-60 detik sehingga dengan pemberian
asam asetat akan didapat hasil gambaran serviks yang normal (merah homogen) dan bercak
putih (displasia) (Novel S Sinta,2010).

2.2 TUJUAN IVA


Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini
terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada leher
rahim.

2.3 SYARAT PEMERIKSAAN IVA

1. Sudah menikahdanpernah melakukan hubungan seksual


2. Tidak sedang datang bulan/haid
3. Tidak sedang hamil
4. 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual
2.4 JADWAL IVA
Jadwal yang dianjurkan dalam pemeriksaan IVA :
1. Setiap wanita minimal 1 (satu) kali pada usia 35-40 tahun
2. Dilakukan pemeriksaan ulang setiap 5 tahun sekali

2.5 KEUNTUNGAN IVA


Keuntungan pemeriksaan IVA adalah sebagai berikut:
1. Praktis, mudah dilaksanakan
2. Dilaksanakan oleh bidan, dokter umum, dokter spesialis obgyn, dan dilakukan di
klinik, laboratorium yang memadai, dan rumah sakit.
3. Alat-alat yang dibutuhkan sederhana
4. Hasil dapat langsung diketahui

2.6 PENATALAKSANAAN SKRINING IVA


2.61.1 PERSIAPAN
Untuk melaksanakan pemeriksaan dengan metode IVA, dibutuhkan persiapan :

1. Persiapan Ibu :
 Informed consent
 Ibu dijelaskan tindakan yang akan dilakukan
 Ibu diminta mengosongkan kandung kemih
2. Persiapan alat :
 Handscoen 1 (satu) pasang
 Spekulum cocor bebek/ Spekulum sim
 Lidi berkapas
 Asam asetat 3-6 % (Asam cuka)
 Ember plastik berisi larutan klorin 0,5%
 Tempat sampah
 Bengkok
3. Persiapan Penolong
 Melakukan cuci tangan di bawah air mengalir
 Memakai handscoen
4. Persiapan Lingkungan: Jendela ditutup
2.6.2 CARA KERJA
Cara kerjanya adalah sebagai berikut:
1. Pasien diminta menandatangani informed consent
2. Pasien dijelaskan mengenai prosedur yang akan dijalankan
3. Cuci tangan dibawah air mengalir
4. Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (Posisi terlentang dengan mengangkat
kedua kaki dan ditarik ke atas perut)
5. Memperhatikan vulva apakah ada tanda-tanda infeksi dan kelainan.
6. Memasukan spekulum kedalam vagina pasien secara perlahan-lahan, lalu dibuka
untuk melihat serviks uteri.
7. Serviks uteri dilihat apakah ada tanda-tanda infeksi dan kelainan lainnya.
8. Dengan menggunakan kapaslidi, larutan asam asetat 3-6% dioleskan ke leher
rahim.
9. Hasil dilihat
10. Speculum dikeluarkan dari vagina secara perlahan-lahan.
11. Ibu diberitahu bahwa pemeriksaan telah selesai dilakukan.
12. Ibu dirapikan, alat-alat dibuka dan direndam dalam ember plastik berisi larutan
klorin 0,5% selama 10 menit.
13. Handscoen dilepas dalam air klorin
14. Cuci tangan dibawah air mengalir
15. Menyelesaikan dokumentasi

2.7 HASIL PEMERIKSAAN IVA


Menurut (Sukaca E. Bertiani, 2009) hasil pemeriksaan IVA dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
1. IVA negatif (-) artinya menunjukkan leher rahim normal.
2. IVA positif (+) artinya ditemukan bercak putih Bila luka atau lesi pada leher rahim
berubah menjadi keputihan, maka hasilnya positif (+). Hasil positif menunjukkan
bahwa klien positif kanker.
3. Jika masih tahap lesi atau lecet, pengobatan cukup mudah, bisa langsung diobati
dengan metode krioterapi atau gas dingin yang menyemprotkan gas karbondioksida
atau nitrogen ke leher rahim.

Anda mungkin juga menyukai