SUB POKOK BAHASAN :Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Pemeriksaan IVA
WAKTU : 60 Menit
TEMPAT : Perwiritan
A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah peserta mengikuti penyuluhan selama 20 menit, peserta dapat mengetahui
tentang Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Pemeriksaan IVA
2. TujuanKhusus
a. Tujuan Khusus Penatalaksanaan IVA
Setelah peserta mengikuti penyuluhan Tentang pemeriksaan IVA, peserta dapat
menjelaskan tentang :
1. Pengertian / Batasan dari IVA Test.
2. Tujuan IVA Test.
3. Syarat IVA Test.
4. Jadwal IVA Test.
5. Keuntungan IVA Test.
6. Penatalaksanaan Skrining IVA Test
b. Persiapan Skrining IVA
c. Cara Kerja IVA Test.
d. Hasil IVA Test.
e. Materi Penyuluhan
Terlampir
f. Proses Penyuluhan Kegiatan
No. Waktu Tahap Kegiatan
g. METODE
Pemeriksaan IVA (Ispeksi Visual dengan Asam Asetat) dilakukan dengan cara
mengoleskan asam cuka 3 % sampai dengan 5 % . Bila terlihat warna putih berarti ada
keganasan sel dan bisa berubah menjadi kanker. Pemeriksaan IVA hanya sebentar dan
tidak sakit.
h. ALAT/BAHAN/MEDIA
i. EVALUASI
1. PROSEDUR
j. SUMBER KEPUSTAKAAN
IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung
(dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat
3-6% (Wijaya Delia, 2010).
Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatife dari pap smear karena
biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana serta
dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi. Pada pemeriksaan ini,
pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat serviks yang telah diberi asam asetat 3-6% secara
inspekulo. Setelah serviks diulas dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada
serviks yang dapat diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal.
Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk dapat melihat perubahan-perubahan pada
jaringan epitel. Serviks yang diberi larutan asam asetat 6% akan merespon lebih cepat
daripada larutan 3%. Efek akan menghilang sekitar 50-60 detik sehingga dengan pemberian
asam asetat akan didapat hasil gambaran serviks yang normal (merah homogen) dan bercak
putih (displasia) (Novel S Sinta,2010).
1. Persiapan Ibu :
Informed consent
Ibu dijelaskan tindakan yang akan dilakukan
Ibu diminta mengosongkan kandung kemih
2. Persiapan alat :
Handscoen 1 (satu) pasang
Spekulum cocor bebek/ Spekulum sim
Lidi berkapas
Asam asetat 3-6 % (Asam cuka)
Ember plastik berisi larutan klorin 0,5%
Tempat sampah
Bengkok
3. Persiapan Penolong
Melakukan cuci tangan di bawah air mengalir
Memakai handscoen
4. Persiapan Lingkungan: Jendela ditutup
2.6.2 CARA KERJA
Cara kerjanya adalah sebagai berikut:
1. Pasien diminta menandatangani informed consent
2. Pasien dijelaskan mengenai prosedur yang akan dijalankan
3. Cuci tangan dibawah air mengalir
4. Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (Posisi terlentang dengan mengangkat
kedua kaki dan ditarik ke atas perut)
5. Memperhatikan vulva apakah ada tanda-tanda infeksi dan kelainan.
6. Memasukan spekulum kedalam vagina pasien secara perlahan-lahan, lalu dibuka
untuk melihat serviks uteri.
7. Serviks uteri dilihat apakah ada tanda-tanda infeksi dan kelainan lainnya.
8. Dengan menggunakan kapaslidi, larutan asam asetat 3-6% dioleskan ke leher
rahim.
9. Hasil dilihat
10. Speculum dikeluarkan dari vagina secara perlahan-lahan.
11. Ibu diberitahu bahwa pemeriksaan telah selesai dilakukan.
12. Ibu dirapikan, alat-alat dibuka dan direndam dalam ember plastik berisi larutan
klorin 0,5% selama 10 menit.
13. Handscoen dilepas dalam air klorin
14. Cuci tangan dibawah air mengalir
15. Menyelesaikan dokumentasi