KESEHATAN
PEMANFAATAN
DATA JKN
UNTUK PERBAIKAN SISTEM KESEHATAN
DI INDONESIA
A
pa yang paling berharga di era penelitian dan pengambilan kebijakan juga telah dilakukan
industri 4.0 ini? Apakah emas, oleh National Health Insurance Service (NHIS) melalui
minyak dan barang tambang lainnya NHIS-National Sample Cohort. Hal serupa juga dilakukan
masih menjadi aset yang paling oleh Taiwan melalui National Health Insurance Research
berharga? Mungkin barang tambang Database (NHIRD).
masih tetap bernilai harganya, tetapi
di era disrupsi ini ada hal yang sangat Sebagai wujud keterbukaan informasi publik dan untuk
berharga yaitu data. Saya mencoba menggambarkan betapa mendukung penelitian serta pengambilan kebijakan
data telah menjadi bagian berharga dalam kehidupan masa (evidence based policy), BPJS Kesehatan memberikan
kini. Di era kekinian, tentu kita memiliki laptop, ponsel dan kemudahan akses atas data-data yang dimiliki, sehingga
media penyimpanan lainnya. Sering kali kita menyimpan seluruh pemangku kepentingan baik mahasiswa,
banyak dokumen pekerjaan atau foto kenangan bersama peneliti, akademisi serta masyarakat secara umum dapat
orang-orang tercinta dalam gadget yang kita miliki. Namun memanfaatkan data tersebut. Namun, seringkali pengelola
ketika kita kehilangan gadget tersebut, rasa kehilangan data mengalami kesulitan dalam mengolah data jumlah
justru muncul karena data yang tersimpan di dalamnya kepesertaan dan pelayanan yang besar, sehingga diperlukan
turut hilang bersama gadget yang kita miliki. Bahkan upaya untuk menyederhanakan data tanpa mengurangi
data tersebut sering kali lebih berharga nilainya daripada mutu data tersebut. Oleh karena itu, BPJS Kesehatan
gadget yang hilang itu. Hal ini menunjukkan betapa data memiliki inisiatif untuk membentuk data sampel yang
telah menjadi sesuatu yang berharga layaknya minyak pada merupakan perwakilan dari data administrasi BPJS
era sebelum ini. Data adalah new oil atau minyak di era Kesehatan.
digital.
Saya berharap, data sampel ini dapat mempermudah
Dewasa ini, data menjadi aset berharga sebuah organisasi proses penelitian dan analisis sebagai dasar pengambilan
atau perusahaan. Google tanpa data mungkin tidak akan kebijakan dalam Program Jaminan Kesehatan. Saya juga
menjadi perusahaan teknologi search engine terbesar berharap, kemudahan akses data melalui data sampel ini
di dunia. Bahkan pengelolaan data yang tepat dapat dapat menarik partisipasi masyarakat, baik dari kalangan
membantu Go-Jek dalam memetakan perilaku pelanggan pemerintah, akademisi, maupun peneliti untuk mendukung
(customer behavior) sehingga dapat menjadi bahan pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan (JKN-KIS) yang
pengembangan bisnis secara berkelanjutan. Hal ini berkualitas melalui kegiatan penelitian.
membuktikan bahwa pengelolaan data yang tepat dapat
mendukung operasional suatu perusahaan atau organisasi Menutup CEO Message ini, kami sampaikan bahwa
serta menjadi dasar pengambilan kebijakan untuk BPJS Kesehatan tentu tidak akan berjalan sendiri
mendukung pencapaian tujuan. dalam menyelenggarakan program yang mulia ini.
Kami memerlukan dukungan dan kerja sama seluruh
Dalam hal besaran jumlah data, dengan total jumlah pemangku kepentingan serta masyarakat dalam peran
peserta sebesar 221.580.743 per tanggal 10 Mei 2019 dan tugas di bidang kerja masing-masing untuk menjaga
serta tingginya jumlah akses masyarakat terhadap keberlangsungan program jaminan kesehatan. Karena
program jaminan kesehatan (JKN-KIS), maka data yang sejatinya, progam ini merupakan program strategis yang
dikelola oleh BPJS Kesehatan tentu memiliki jumlah mampu meningkatkan derajat hidup masyarakat, khususnya
yang besar. Data-data tersebut merupakan aset berharga di bidang jaminan kesehatan.
organisasi. Kami melihat data tersebut bisa dimanfaatkan
secara optimal sebagai dasar penelitian dan pengambilan
kebijakan (evidence based policy). Di bidang jaminan
kesehatan, upaya pemanfaatan data untuk keperluan Fachmi Idris
SALAM REDAKSI
Pemanfaatan Data JKN Untuk Masa Depan Kesehatan Indonesia
Pembaca setia Media Info BPJS Kesehatan,
Sebagai penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), BPJS Kesehatan
memiliki data yang sangat besar dan bernilai. Data tersebut merupakan aset yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
penelitian dan pengambilan kebijakan yang kredibel berbasis bukti (evidence based policy) untuk perbaikan sistem
kesehatan di Indonesia.
Basis data kepesertaan dan pelayanan kesehatan yang dikelola oleh BPJS Kesehatan merupakan salah satu yang
terbesar di dunia. Data transaksi BPJS Kesehatan juga terus bertambah setiap hari dari berbagai titik layanan, mulai
dari kantor cabang, hingga fasilitas kesehatan.
Seperti apa pemanfaatan data BPJS Kesehatan, lebih jauh Info BPJS Kesehatan akan mendalaminya dalam rubrik
FOKUS. Dalam rubrik BINCANG lebih jauh pemanfaatan data akan dibahas langsung oleh Direktur Perencanaan
Pengembangan dan Manajemen Resiko BPJS Kesehatan Mundiharno.
Seiring dengan penerbitan Info BPJS Kesehatan, kami mengucapkan terima kasih atas berbagai dukungan dan
tanggapan atas terbitnya media ini. Diharapkan melalui penerbitan Media ini informasi yang berkualias, baik, akurat
dapat terus kami sajikan dan diharapkan kehadiran media ini dapat menjadi jembatan informasi yang efektif bagi BPJS
Kesehatan dan seluruh stakeholder. Selamat beraktivitas.
Redaksi
BENEFIT
Dua Obat Kanker Kolorektal TAk masuk paket jkn-kis
12
PELANGGAN
ini penting segera laporkan peserta jkn-kis yang meninggal 14
ke bpjs kesehatan
TESTIMONI
peneliti ugm : data bpjs kesehatan sangat kaya informasi 16
INSPIRASI
Puskesmas Turikale Di Kabupaten Maros Terapkan Layanan 18
Antar Obat
PERSEPSI
Kenapa JKN-KIS Tidak Menjamin Pengobatan ke Luar Negeri? 19
BINCANG
SEHAT & GAYA HIDUP
membangun Budaya Evidence
Based Policy 10 mengapa minum obat harus sampai habis? 20
PENGARAH Fachmi Idris PENANGGUNG JAWAB Mira Anggraini PEMIMPIN UMUM Irfan Humaidi PENASIHAT
Nasihin Masha PEMIMPIN REDAKSI M.Iqbal Anas Ma’ruf SEKRETARIAT Rini Rahmitasari, Paramita Suciani REDAKTUR
Elsa Novelia, Widianti Utami, Sri Wahyuningsih, Dede Chandra S, Upik Handayani, Angela Dian, Tati Haryati Denawati, Juliana Ramdhani, Diah
Ismawardani, Ranggi Larissa Izzati, Darusman Tohir, Alhafiz DISTRIBUSI & PERCETAKAN Gusti Ngurah Catur Wiguna, Erry Endri, Asto
Bawono, Muhammad Arsyad, Imam Rahmat Muhtadin, Eko Yulianto
KILAS & PERISTIWA
CEGAH POTENSI FRAUD, BPJS KESEHATAN GANDENG
INDONESIA CORRUPTION WATCH
Jakarta – Salah satu upaya menerapkan prinsip good
governance, BPJS Kesehatan melibatkan pengawasan
dari lembaga independen masyarakat khususnua
untuk menekan potensi fraud dalam penyelenggaraan
JKN-KIS. Untuk itu, BPJS Kesehatan menggandeng
Indonesia Corruption Watch (ICW) untuk memperkuat
lini pengawasan penyelenggaraan Program JKN-KIS.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota
kesepahaman yang dilakukan oleh Direktur Kepatuhan
Hukum dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan
Bayu Wahyudi dan Koordinator Indonesia Corruption
Watch Adnan Topan Husodo yang di Kantor Pusat BPJS
Kesehatan, Kamis (14/03). “Selama 2 tahun kita memonitoring di beberapa daerah
telah terjadi perbaikan yang signifikan. Dimana saat kita
"Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman bertanya kepada pasien apakah mereka diminta sesuatu
antara BPJS Kesehatan dengan Indonesia Corruption yang lebih yang bersifat ilegal dan mereka mengatakan
Watch, kami berharap hal tersebut bisa mendukung sudah tidak diminta lagi,” ujar Adnan.
penyelenggaraan Program JKN-KIS yang bersih dari
fraud," ujar Direktur Kepatuhan Hukum dan Hubungan Adnan menambahkan bentuk sinergi ICW dengan BPJS
Antar Lembaga Bayu Wahyudi. Kesehatan membuktikan bahwa Program JKN-KIS yang
merupakan program strategis nasional membutuhkan
Tak Ada Lagi Pungutan Ilegal dukungan semua pihak termasuk ICW. “BPJS Kesehatan
Sementara itu, Koordinator Indonesia Corruption Watch sudah proaktif membuka diri dan mau bersinergi dengan
Adnan Topan Husodo mengungkapkan bahwa fasilitas lembaga seperti ICW yang di mata masyarakat atau
kesehatan sudah semakin optimal, hal tersebut ditandai lembaga lain adalah lembaga yang menakutkan,” ujar
dengan peserta sudah tidak dikenakan biaya tambahan Adnan.
pada saat berobat.
“Di samping itu, kerja sama ini kami harapkan mampu “Kami ucapkan terima kasih kepada pihak Kejaksaan
meningkatkan efektivitas penyelesaian masalah hukum Negeri yang telah membantu menyelamatkan uang
di bidang perdata dan tata usaha, baik di dalam maupun negara dalam bentuk piutang Rp 26 miliar. Kami berharap
luar pengadilan, sehingga BPJS Kesehatan dapat menjadi seluruh masyarakat dan elemen lembaga dapat turut
lembaga yang memiliki reputasi clean governance. Kami membantu tercapainya Universal Health Coverage
juga berharap Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta juga dapat (UHC),” ucap Bayu.
ikut mendorong badan usaha di Jakarta untuk segera
menuntaskan kewajibannya untuk mendaftarkan entitas, Sementara itu, Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta
pekerja dan anggota keluarganya menjadi peserta JKN- Warih Sadono mengatakan bahwa khusus di wilayah
KIS,” ucap Bayu. Jakarta, pada tahun 2018 pihaknya telah melakukan
upaya penagihan piutang sebesar Rp 3,6 miliar dari 79
Berlandaskan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun badan usaha. Ia pun menegaskan bahwa Kejaksaan
2017, lanjut Bayu, pada tahun 2018 BPJS Kesehatan Tinggi DKI Jakarta siap berada di garis terdepan dalam
menyerahkan 3.224 Surat Kuasa Khusus (SKK) kepada upaya penegakan kepatuhan.
D
Dalam upaya membangun budaya evidence i era digital di mana teknologi memiliki peran
based policy, dan juga sebagai salah satu wujud yang sangat besar dalam kehidupan, data
transparansi dalam memberikan informasi pada telah menjadi new mine atau tambang baru
publik, BPJS Kesehatan telah menyediakan yang sangat bernilai. Melalui kekuatan data,
data sampel yang merupakan perwakilan dari orang-orang terkaya di dunia atau perusahaan dengan
basis data kepesertaan dan jaminan pelayanan kapitalisasi pasar tertinggi saat ini justru banyak dikuasai
kesehatan untuk dapat dipergunakan oleh publik. oleh perusahaan teknologi yang bisa memanfaatkan
Pembentukan data sampel ini dimaksudkan untuk data, bukan lagi orang-orang yang menguasai minyak
mempermudah akses dan analisis data oleh publik, atau pertambangan batu bara.
serta dapat dipergunakan dalam proses analisis
untuk menghasilkan suatu rekomendasi kebijakan, “Data telah menjadi new mining di dunia industri
demi perbaikan sistem kesehatan di Indonesia. 4.0. Peran data sangat penting untuk mengetahui
perilaku seseorang, bagaimana ekonomi bekerja, serta
bagaimana sebuah keputusan diambil,” kata Menteri
Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati.
non-kapitasi FKTP, dan 53 variabel pelayanan Fasilitas yang diungkapkan salah satu peneliti dari Universitas
Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang saling Gadjah Mada (UGM), Yulita Hendrartini. “Kami dari
terhubung melalui variabel nomor kartu peserta. akademisi memang sangat menantikan adanya data
sampel ini. Bukan hanya untuk para peneliti, kami
Proses penyusunan data sampel ini harus melewati juga memiliki banyak mahasiswa S2 dan S3 yang
sejumlah tahap. Data mentah (raw data) dipisah menjadi membutuhkan data ini untuk meneliti tentang Jaminan
3 kelompok berdasarkan pemanfaatan pelayanan Kesehatan Nasional,” kata Yulita Hendrartini.
kesehatan, yaitu 1) peserta yang belum pernah
mendapatkan pelayanan kesehatan, 2) peserta yang
sudah pernah mendapat pelayanan kesehatan di FKTP,
dan 3) peserta yang sudah pernah mendapat pelayanan
kesehatan di FKRTL. Selanjutnya, dari setiap kelompok
tersebut diambil secara acak 10 keluarga dan setiap
anggota keluarga dihitung bobotnya.
“Inisiatif BPJS Kesehatan ini saya hargai. Saya tentunya Manajemen data di BPJS Kesehatan sendiri sudah
juga berharap agar para akademisi, peneliti, dan policy berlangsung cukup lama, bahkan dimulai pada tahun
maker, semuanya melihat ini sebagai suatu inisiatif 2013 sebelum BPJS Kesehatan beroperasi. Seiring tahun
untuk saling transparan dan akuntabel. Karena JKN-KIS berjalan, BPJS Kesehatan melakukan pengembangan
merupakan program yang menyangkut seluruh hajat manajemen data (termasuk data riset), pengembangan
hidup orang banyak, program yang merupakan fondasi business intelligence, pelaksanaan fungsi dan tugas
untuk Indonesia maju ke depan,” kata Sri Mulyani. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi, hingga
akhirnya merilis data sampel di tahun 2019 ini. BPJS
Bila fondasi tersebut tidak pernah diperbaiki dan Kesehatan juga berencana meluncurkan data sampel
diperkuat, Sri Mulyani mengatakan ke depannya yang merupakan perwakilan dari basis data kepesertaan
Indonesia akan terus goyang. Tentunya pemikiran dari dan jaminan pelayanan kesehatan sepanjang tahun 2017
seluru stakeholder, terutama kelompok akademik, para dan 2018. Data-data tersebut saat ini masih dalam tahap
peneliti, dan para pengamat kebijakan akan menjadi cleansing.
penting dalam membantu merumuskan sebuah kebijakan
yang berdasarkan data. “Data sampel BPJS Kesehatan masih akan terus
dikembangkan sejalan dengan pertumbuhan peserta
“Tentunya saya juga berharap agar mereka memiliki dan perkembangan pelayanan kesehatan. Oleh karena
kompetensi, etika, dan kemampuan untuk bisa bersama- itu, kami butuh masukan dari berbagai pihak, baik dari
sama menggunakan data sebagai suatu evidence atau akademisi, peneliti, maupun khalayak lainnya untuk
bukti, sehingga kita bersama-sama secara rasional menyempurnakan kualitas data sampel ini,” ujar Fachmi
terus memperbaiki sistem jaminan kesehatan nasional. Idris.
Setelah diluncurkannya data sampel ini, saya berharap
MEMBANGUN
Budaya Evidence Based Policy
Direktur Perencanaan Pengembangan dan Manajemen Risiko BPJS Kesehatan, Mundiharno.
S
ebagai penyelenggara jaminan kesehatan BPJS Kesehatan berupaya memudahkan pengelolaan
dengan jumlah peserta paling banyak di dunia, data dengan menyediakan data sampel yang bisa
BPJS Kesehatan menjadi salah satu sumber data mewakili seluruh data kepesertaan maupun pelayanan
terbesar di Indonesia yang dilirik banyak pihak, kesehatan. Data ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan
termasuk para peneliti dan akademisi. Namun, besarnya penelitian dan pengambilan kebijakan yang kredibel
data kepesertaan dan data jaminan pelayanan kesehatan berbasis bukti sekaligus membangun budaya evidence
memerlukan perhatian dan perlakuan yang khusus untuk based policy dalam penyelenggaraan program JKN-
dapat dipergunakan sebagai dasar penyusunan kebijakan KIS. Nah, apa saja yang menjadi pertimbangan
Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia BPJS Kesehatan membuat data sampel, bagaimana
Sehat (JKN-KIS).
pengelolaan dan pemanfaatannya? Dengan data besar ini tentu kalau mirip kalau kita melakukan analisis
Berikut penjelasan Direktur masyarakat ingin mengaksesnya inferensial di dalam data tersebut.
Perencanaan Pengembangan dan terutama para peneliti dan akademisi
Manajemen Risiko BPJS Kesehatan, akan kesulitan. Mengolahnya saja Nah, untuk memastikan data sampel
Bapak Mundiharno. mungkin tiga hari tiga malam baru yang kita luncurkan ini adalah data
keluar satu tabel. Oleh karena sampel yang sudah matur untuk
Apa yang mendasari atau jadi itu, kita berupaya bagaimana para dilakukan analisis, maka para
pertimbangan BPJS Kesehatan peneliti dan akademisi universitas akademisi dan peneliti yang punya
membuat dan meluncurkan data bisa mengakses data ini dengan ide untuk melakukan analisis boleh
sampel ? kecepatan yang cukup, yang bisa menghubungi pejabat pengelola
diolah tetapi juga merepresentasikan informasi dan dokumentasi BPJS
Ada beberapa pertimbangan, bahwa populasi yang ada. Karena itulah kita Kesehatan.
memang BPJS Kesehatan memiliki keluarkan data sampel.
data yang sangat besar. Dari sisi Kita berharap banyak peneliti
kepesertaan saja sudah mencapai Bagaimana proses mengolah data termasuk mahasiswa S2 dan S3
218 juta jiwa lebih. Data ini makin hari sampel? yang akan membuat disertasi
ini makin besar. Peningkatan jumlah atau tesis terkait JKN-KIS dengan
data besar (big data) ini tentu sangat Dimulai dari proses cleansing yang memanfaatkan data sampel. Data
berharga bagi banyak hal termasuk makan waktu cukup banyak. Tahun sampel ini masih tahun 2015-2016,
di dalamnya untuk menjadikan dasar lalu kita mulai lakukan cleansing data kami sadari ini belum update. Untuk
dalam merumuskan kebijakan. Maka dibantu banyak pihak. Kemudian yang tahun 2016-2017 sedang proses
BPJS Kesehatan berkomitmen data yang sudah di-cleanse itulah cleansing dan tahun depan semoga
untuk menggunakan data ini menjadi yang kita olah sebagai data sampel. diluncurkan lagi yang terbaru. Data
dasar dalam melakukan perbaikan sampel tahun ini yang pertama
kebijakan baik itu kebijakan internal Untuk memastikan apakah data dulu, sambil kita melihat bagaimana
BPJS Kesehatan maupun kebijakan sampel ini merepresentasikan respon universitas atau para peneliti.
makro tentang JKN-KIS. populasi, kita coba buat analisis Apakah kemudian akan ada usulan
beberapa variabel. Misalnya dari riset yang nantinya kita diskusikan
Di dalam penggunaan data untuk sisi persebaran geografis, ini dalam rangka membangun budaya
kebijakan internal, kita sudah punya sudah mewakili seluruh kabupaten, evidenced based policy.
dashboard yang memperlihatkan cabang, FKTP yang tersebar di
jumlah peserta, berapa kunjungan ke seluruh Indonesia. Kalau dilihat Adakah topik-topik yang sudah
puskemas, rumah sakit atau fasilitas dari komposisi pada data sampel dilakukan analisis?
kesehatan lain, dan lain-lain. Kita sekitar 56% peserta ada di Jawa, itu
mengelola dan memonitor seluruh mirip dengan komposisi pada data Ada beberapa topik penting,
pengelolaan JKN melalui dashboard populasi yaitu sekitar 57% lebih. seperti bagaimana cakupan peserta
tersebut. Kami juga ingin mengajak (coverage), pelayanan, affordability
banyak pihak untuk mengelola dan Demikian pun kalau dilihat dari dan sustainability. Selain itu,
menganalisis data yang kita miliki piramida kelompok umur dan jenis kita sudah coba lakukan analisis
untuk perbaikan kebijakan makro kelamin, data segmentasi peserta, terkait moral hazard, ada potensi
JKN-KIS. Karena penyelenggaraan status kepesertaan , sebaran peserta upcoding, dan lain-lain. Kemudian
JKN-KIS sangat tergantung terhadap terdaftar di FKTP, dan lain-lain, data kajian tentang pembiayaan penyakit
kebijakan atau regulasi, dan itu akan sampel dan data populasi juga relatif katastropik, dan beberapa pelayanan
lebih banyak kalau berdasarkan data mirip. Contohnya di data sampel seperti seksio sesaria, fisioterapi
yang ril yang memang terjadi di sekitar 77% peserta terdaftar di dan operasi katarak. Juga analisis-
masyarakat. puskesmas, sedangkan komposisi analisis lebih detil, termasuk
di data populasi sekitar 78%. Begitu perhitungan kecukupan iuran.
Pertumbuhan peserta JKN-KIS pula kemiripan pada data diagnosis
makin meningkat dan setiap hari dan pelayanan kesehatan. Dalam tiga tahun ini kami juga punya
pertambahannya sekitar 55.000 tiga fokus riset yang diharapkan
orang atau sekitar 12 juta sampai Dengan kemiripan antara data bisa memperbaiki kebijakan internal
14 juta orang per tahun. Kemudian sampel dan data populasi ini, maka BPJ Kesehatan maupun kebijakan
di pelayanan, ada rata rata 400.000 analisis untuk sebagian besar variabel makro. Misalnya, kajian mengenai
orang berkunjung ke fasilitas kita pastikan mewakili dari populasi. bagaimana perilaku peserta PBPU
kesehatan tingkat pertama (FKTP) Hanya, perlu dicatat, untuk angka- yang menunggak iuran, fungsi
dan sekitar 26.000 sampai 27.000 angka yang krusial, seperti tingkat Puskesmas sebagai gate keeper,
ke fasilitas kesehatan rujukan penggunaan pelayanan (utilization dan topik-topik terkait perbaikan
tingkat lanjutan (FKRTL) setiap hari. rate) dan unit cost, kesimpulan dari sistem pembayaran fasilitas
Di hari Senin-Selasa bahkan rata- analisis akan dicek dengan data kesehatan (provider payment). Saya
rata kunjungan sampai 700.000 laporan total populasinya. Tetapi rasa semua itu bisa kita lakukan di
kunjungan di seluruh faskes. untuk variabel lainnya, hampir BPJS Kesehatan.
Dua Obat
Kanker Kolorektal
Tak Masuk Paket JKN-KIS
K
ementerian Kesehatan mengeluarkan kebijakan Cetuximab kini dibolehkan dalam paket JKN-KIS, tetapi
baru terkait dengan dua obat terapi target untuk dengan restriksi atau pembatasan. Restriksi tersebut,
kanker kolorektal (kanker usus besar) metastatik, yaitu obat Cetuximab hanya diberikan sebagai terapi
yaitu Bevaxizumab dan Cetuximab. lini kedua pada kanker kepala dan leher jenis squamous
dan dikombinasikan dengan kemoterapi atau radiasi.
Obat Bevaxizumab dan Cetuximab tidak lagi masuk Rekstrisi lainnya, ialah pemberian Cetuximab kepada
dalam Formularium Nasional sebagai terapi target untuk pasien diberikan tiap minggu dengan dosis pertama
pasien peserta JKN-KIS yang menderita penyakit kanker 400 mg/m2. Dosis selanjutnya 250 mg/m2 tiap minggu.
kolorektal. Ini sebagaimana tertuang di dalam Keputusan Diberikan maksimal 6 siklus atau sampai terjadi progres
Menteri Kesehatan (Kepmenkes) Nomor HK.01.07/2018 atau timbul efek samping yang tidak dapat ditoleransi,
tentang Perubahan Atas Kepmenkes Nomor 01.07/2017 mana yang terjadi lebih dulu.
tentang Formularium Nasional (Fornas).
Kepmenkes ini mulai efektif sejak tanggal 1 Maret 2019.
Menurut Kepmenkes tersebut, Bevaxizumab dikeluarkan Mengacu pada aturan dari Kementerian Kesehatan
seluruhnya daftar Fornas, yang artinya tidak termasuk tersebut, terhitung sejak 1 Maret 2019, BPJS Kesehatan
lagi dalam paket manfaat Program JKN-KIS. Sedangkan tidak menjamin menjamin penggunaan obat zetuximab
Cetuximab masih tetap dijamin dalam paket JKN-KIS, untuk indikasi kanker kolorektal metastasik dengan hasil
tetapi bukan untuk kanker kolorektal metastatik dan pemeriksaan KRAS wild type positif (normal).
nasofaring seperti sebelumnya.
Pasien lama yang masih menjalani terapi obat Cetuximab Kemudian ada obat Kapesitabin yang selain untuk kanker
dengan protokol terapi sebelum tanggal 1 Maret 2019 kolorekatal, juga buat kanker payudara metastatik setelah
akan tetap dijamin oleh BPJS Kesehatan maksimal gagal dengan terapi lain. Pemberiannya 2.500 mg/m2 tiap
sampai 12 kali pemberian sesuai dengan peresepan hari selama 2 minggu, kemudian diulang tiap 3 minggu.
maksimal Fornas. Obat lainnya, yaitu Oksaliplatin untuk terapi ajuvan kanker
kolorektal stadium III. Dapat pula digunakan untuk kanker
Sedangkan untuk obat Bevaxizumab, BPJS Kesehatan kolorektal metastatik dengan dosis 12 kali pemberian.
tidak lagi menjamin penggunaannya untuk peserta JKN- Terakhir, ada kalsium folinat (leukovorin, Ca). Ini untuk
KIS. Pasien lama yang menjalani terapi obat Bevaxizumab mencegah efek toksik metotreksat dan memperkuat
dengan protokol peresepan sebelum 1 Maret 2019 akan efek 5 fluorourasli. Pemberiannya sesuai dengan dosis
tetap dijamin oleh BPJS Kesehatan maksimal sampai metroteksat atau 400 mg/m2 setiap minggu bersama
dengan 12 kali pemberian sesuai dengan peresepan dengan 5-FU.
maksimal Fornas.
Namun, terkait pelaksanaan obat Bevaxizumab dan
BPJS Kesehatan tetap menjamin pengobatan kanker Cetuximab ini, Komisi IX DPR RI meminta Kementerian
kolorektal metastatik baik yang diberikan radioterapi atau Kesehatan untuk menundanya sementara waktu.
kemoterapi standar dengan obat-obatan yang mengacu Permintaan Komisi IX ini disampaikan pada rapat
pada Fornas sesuai indikasi medis dan standar pelayanan dengar pendapat dengan Menteri Kesehatan, Direktur
medis. Utama BPJS Kesehatan, Perhimpunan Dokter Bedah
Digestif (IKABDI) dan organisasi profesi doker lainnya di
Pertanyaannya, apakah ada obat lain sebagai pengganti Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/03/2019). Penundaan ini
? Ya. Masih ada obat lain untuk terapi kanker kolorektal dimaksudkan untuk memastikan bahwa kebijakan terkait
metastatik dalam Fornas. Di antaranya, obat terapi dua obat itu tidak merugikan pasien.
Fluorourasli dengan peresepan untuk kanker nasofaring
1.000 mg/m2 per hari selama seminggu, sedangkan Kementerian Kesehatan dan IKABDI sedang
untuk kanker kolorektal dosisnya 2.800 mg/m2 per 46 merumuskan mengenai efikasi dan cost efective dari dua
jam sekali, dan diulang tiap 2 minggu. Selanjutnya ada obat ini. Selanjutnya akan diputuskan apakah Kepmenkes
Irinotekan, yang hanya digunakan untuk kanker kolorektal. No HK.01.07/2018 tetap dilaksanakan seperti semula,
Restriksinya, harus diberikan bersamaan dengan 5-FU atau ditambahkan dengan restriksi secara ketat.
dan kalsium folinat (leukovorin, Ca). Dosis pemberiannya
125 mg/m2 LPT setiap minggu, diulang tiap 3 minggu
atau 180 mg/m2 LPT tiap 2 minggu.
INI PENTING
SEGERA LAPORKAN PESERTA JKN-KIS
yang Meninggal ke BPJS Kesehatan!
D
ata kepesertaan sangat penting bagi BPJS Peraturan Pemerintah (PP) No.86 Tahun 2013 tentang
Kesehatan dalam mengelola program Jaminan Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada
Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dan Setiap
(JKN-KIS). Data itu menjadi salah satu acuan Orang, Selain Pemberi Kerja, Pekerja, Dan Penerima
bagi BPJS Kesehatan untuk memberi penjaminan Bantuan Iuran Dalam Penyelenggaraan Jaminan Sosial.
kepada peserta. Ada kalanya data kepesertaan bisa
berubah, misalnya peserta sudah tidak lagi tinggal di Ketentuan wajib lapor perubahan data kepesertaan juga
Indonesia, sudah bekerja di badan usaha sehingga status diperintahkan pasal 23 Peraturan Presiden (Perpres)
kepesertaannya harus diubah menjadi pekerja penerima No.82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan. Ketentuan
upah (PPU), atau peserta meninggal dunia. ini menegaskan peserta bukan penerima upah (PBPU)
dan peserta bukan pekerja (BP) wajib menyampaikan
Peserta JKN yang data dirinya berubah wajib melapor perubahan data kepesertaan kepada BPJS Kesehatan.
kepada BPJS Kesehatan untuk memperbarui datanya.
Jika tidak melaporkan perubahan data itu, akan Secara umum peserta JKN-KIS harus memberikan
mempengaruhi keaktifan kepesertaan jika iuran yang data diri dan anggota keluarganya secara lengkap dan
ditagih tidak dibayar. Ketentuan ini telah diatur dalam benar kepada BPJS Kesehatan. Termasuk ketika terjadi
sejumlah peraturan perundang-undangan antara lain perubahan data diri dan anggota keluarganya, harus
PENELITI UGM:
Data BPJS Kesehatan
Sangat Kaya Informasi
B
anyak pihak yang menyebut jumlah peserta Pada era revolusi industri 4.0 seperti saat ini data dan
Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia informasi merupakan sesuatu yang sangat berharga.
Sehat (JKN-KIS) paling besar di dunia. Tercatat Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan di ranah
jumlah peserta JKN-KIS per 10 Mei 2019 internasional data dan informasi dinilai sebagai sumber
221.580.743 jiwa. Jumlah kepesertaan itu diraih dalam tambang baru. Artinya data dan informasi nilainya
waktu relatif singkat, sekitar 5 tahun. Besarnya jumlah berharga seperti emas.
peserta yang dikelola itu membuat BPJS Kesehatan
menjadi lembaga yang memiliki banyak data dan Data dan informasi sangat membantu pembuat
informasi mengenai pelaksanaan program JKN-KIS. keputusan untuk menerbitkan kebijakan yang tepat
U
ntuk meningkatkan kualitas hidup peserta kronis. Saat ini ada sekitar 300 peserta Program JKN-KIS
Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia di Puskesmas Turikale yang menjadi peserta Prolanis.
Sehat (JKN-KIS) yang menderita penyakit
kronis seperti hipertensi atau diabetes "Selain kurangnya pemahaman tentang penanganan
mellitus, BPJS Kesehatan bersama Fasilitas Kesehatan penyakit kronis, alasan pasien tidak ambil obat bisa
Tingkat Pertama (FKTP) telah mengembangkan Program juga karena tidak ada yang mengantarkan, atau kondisi
Pengelolaan Penyakit Kronis atau disingkat Prolanis. penyakitnya memang sedang parah. Kebetulan di sini
banyak pasien Prolanis yang sudah manula dan tidak
Dalam program tersebut, layanan yang dihadirkan FKTP lagi tinggal bersama anak mereka, tidak ada yang bisa
cukup beragam, contohnya layanan antar obat yang dimintai tolong," ujar Tina.
dikembangkan oleh Puskesmas Turikale di Kabupaten
Maros, Sulawesi Selatan. Karena Puskesmas Turikale membawahi tujuh
kecamatan, layanan antar obat untuk pasien penyakit
Apoteker PuskesmasTurikale,Tina Novita menyampaikan, kronis ini diberikan secara merata ke setiap kecamatan.
layanan tersebut sudah dihadirkan sejak 2016 karena Dalam sebulan, biasanya ada tujuh hingga 10 pasien yang
dilatarbelakangi oleh masih rendahnya kesadaran minum mendapatkan layanan tersebut.
obat pada sebagian pasien Prolanis.
"Karena keterbatasan SDM untuk mengantar obat, kami
"Pasien penyakit kronis ini kan harus rutin minum obat juga bisa titip ke tetangga pasien yang kebetulan berobat.
yang diambil setiap bulan. Tetapi dalam prakteknya, ada Tetapi kalau memang tidak ada yang bisa dititipkan,
saja yang tidak disiplin minum obat dan jarang kontrol kami sendiri yang akan mengantarkan sambil diedukasi,
ke puskesmas. Karena badannya sudah enakan, mereka supaya di bulan-bulan berikutnya mereka mau kontrol
merasa penyakitnya itu sudah sembuh. Padahal kan dan ambil obat sendiri," ujar Tina.
penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes tidak
boleh berhenti minum obat," kata Tina Novita. Selain layanan antara obat, Puskesmas Turikale juga
rutin mengadakan kegiatan senam sehat untuk pasien
Lantaran kualitas hidup pasien penyakit kronis sangat Prolanis setiap hari Jumat. Dalam kegiatan tersebut,
bergantung pada obat dan juga gaya hidup, Puskesmas selain disediakan sarapan bubur Manado secara gratis,
Turikale kemudian menghadirkan layanan antar obat ke dokter di Puskesmas Turikale secara bergantian juga
rumah pasien, sekaligus memberikan edukasi kepada memberikan edukasi penerapan gaya hidup sehat untuk
keluarga pasien perihal cara merawat pasien penyakit meningkatkan kualitas hidup pasien Prolanis.
A
da sebagian masyarakat yang menganggap peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan
pelayanan kesehatan di luar negeri relatif lebih dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
baik, begitu pula dengan cara pengobatannya. kesehatan.
Oleh karenanya ada kalangan yang bertanya
kenapa program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Sebagaimana pasal 19 UU SJSN yang menjelaskan
Indonesia Sehat (JKN-KIS) tidak menjamin pelayanan program Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara
kesehatan dan pengobatan ke luar negeri? nasional, maka pelayanan, pengobatan dan penjaminan
manfaat hanya berlaku di wilayah Indonesia. Program
Konstitusi mengamanatkan setiap orang berhak Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat
hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan (JKN-KIS) tidak menjamin pelayanan di luar wilayah
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat Indonesia karena regulasi yang ada tidak memberi
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Setiap kewenangan bagi BPJS Kesehatan untuk melakukan
orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan penjaminan tersebut.
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia
yang bermartabat. Selaras itu pasal 52 Peraturan Presiden (Perpres) No.82
Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan mengatur
Selaras itu terkait kesejahteraan sosial konstitusi sejumlah pelayanan kesehatan yang tidak dijamin JKN-
memerintahkan negara untuk mengembangkan sistem KIS. Dari 21 jenis pelayanan kesehatan yang tidak dijamin
jaringan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan itu salah satunya pelayanan kesehatan yang dilakukan di
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai luar negeri.
dengan martabat kemanusiaan. Oleh karenanya negara
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan Program JKN-KIS juga tidak menjamin pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. kesehatan bagi peserta yang tinggal di luar negeri.
Oleh karena itu pasal 37 Perpres No.82 Tahun 2018
Untuk menjalankan amanat konstitusi itu pemerintah membolehkan peserta JKN-KIS yang tinggal di luar
dan DPR telah menerbitkan sejumlah regulasi antara lain negeri selama 6 bulan berturut-turut dapat menghentikan
UU No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial kepesertaannya untuk sementara. Tapi penghentian
Nasional (SJSN). Beleid ini menjelaskan program jaminan kepesertaan ini tidak berlaku bagi peserta kategori
kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan pekerja penerima upah (PPU) yang masih mendapat gaji
prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas. Jaminan di Indonesia.
kesehatan diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar
MENGAPA
Minum Obat Harus Sampai Habis ?
M
engapa minum obat harus sampai habis? Apabila obat tidak dihabiskan, maka bakteri di dalam
Pertanyaan ini seringkali dilontarkan tubuh yang harusnya mati akan tetap hidup, bahkan
manakala seseorang merasa sudah tidak kebal terhadap pengobatan berikutnya. Yang
sembuh, tetapi obat yang diberikan dokter sering terjadi adalah obat antibiotik. Obat antibiotik
belum habis. Dan masih banyak lagi pertanyaan seputar yang tidak dihabiskan sesuai resep dokter membuat
penggunaan obat yang muncul dari ketidakpahaman. bakteri dalam tubuh menjadi lebih kuat, dan akan
sulit dilawan. Resistensi antibiotik sekarang ini makin
Obat berbeda dengan makanan meskipun sama-sama mengkhawatirkan karena penggunaan yang tidak tepat.
masuk dalam tubuh kita. Ada efek yang diharapkan, yaitu
khasiat (efikasi), dan juga efek yang tidak diharapkan, Kedua, minum obat sisa. Obat dari dokter yang
yaitu efek samping. Obat akan berkhasiat bila digunakan seharusnya dihabiskan, malah disimpan buat stok untuk
dengan tepat dan bijak. sakit berikutnya. Perilaku buruk ini masih dilakukan
sebagian orang. Bukan hanya obat resep dokter, pada
Sayangnya, sebagian dari kita seringkali buat kesalahan obat yang dibeli sendiri untuk penyakit ringan seperti
dalam menggunakan obat. Peraturan minum obat sering obat sakit kepala, nyeri otot, mual dan flu pun demikian.
kita langgar. Apa saja itu? Pertama, berhenti minum obat. Kebiasaan ini mungkin tidak terlalu membahayakan
Merasa diri sudah sembuh, lalu berhenti minum obat. atau berakibat fatal, tapi justru tidak membantu. Karena
Padahal dosis yang diberikan telah diperhitungkan untuk bisa jadi penyakit saat ini dengan penyakit sebelum
membunuh bakteri atau mencegah perburukan penyakit atau sesudahnya berbeda, hanya saja gejalanya mirip.
tertentu. Percuma, karena obat sisa tersebut tidak mempan.
Ketiga, minum obat orang lain. Mungkin karena alasan pertumbuhan pada anak. Selain itu penggunaan jangka
berhemat atau sulit akses fasilitas pelayanan, obat yang lama dapat menyebabkan efek samping diabetes dan
pernah digunakan seorang penderita diberikan kepada osteoporesis.
penderita lain. Kesalahan ini biasanya dilakukan ketika
ada anggota keluarga yang lebih dulu sakit dengan gejala Keenam, obat keperkasaan pria. Banyak terjadi salah
yang mirip. Ini keliru besar. Meski gejala penyakitnya persepsi di mana obat ini dipahami sebagai obat kuat.
sama, riwayat medis dan kemungkinan alergi tiap individu Padahal banyak faktor yang dapat mempengaruhi hal
itu berbeda. Efek yang ditimbulkan pun jadinya berbeda. tersebut. Untuk masalah yang disebabkan oleh faktor
Bukannya sembuh, penderita kedua yang menggunakan psikis tentunya dapat diatasi tanpa intervensi atau tanpa
obat dari penderita pertama bisa jadi menyebabkan penggunaan obat.
dampak buruk lainnya. Karenanya tidak dianjurkan minum
obat orang lain walaupun gejala penyakit yang dirasakan Tak kalah penting adalah sebelum konsumsi obat,
mirip. terutama obat bebas, hal pertama yang harus dilakukan
adalah mengecek nomor izin edar atau nomor registrasi
Keempat, menambah dan mengurangi dosis. Dokter serta tanggal kadaluarsa. Obat yang tidak mencantumkan
telah mengatur dosis obat agar sesuai dengan nomor ijin edar atau nomor registrasi berarti belum
kebutuhan medis pasien. Mengurangi dosis bisa terdaftar di BPOM RI. Menggunakan obat seperti ini
membuat khasiat obat jadi kurang efektif. Bila terus beresiko tinggi, bisa saja tidak terjamin kebenaran
dibiarkan malah membuat penyakit tambah parah. Obat kandungan dan mutunya.
yang dikonsumsi belum mengurangi gejala penyakit
sesuai harapan, membuat penderita tergoda untuk Cek masa kadaluarsa obat. Ini penting untuk
menambah dosis obat agar cepat sembuh. Keputusan ini menghindari konsumsi obat yang sebenarnya sudah
tidak disarankan. Sebab, beberapa obat yang dikonsumsi tidak layak konsumsi. Mengonsumsi obat kadaluarsa
dalam dosis tinggi dapat menyebabkan overdosis yang banyak risikonya, misalnya obat tidak bekerja optimal
membahayakan tubuh. Oleh karena itu penting untuk atau mungkin menjadi toksik. Hal ini berbahaya terutama
tetap mematuhi aturan minum obat dari dokter. untuk obat-obat jenis antibakteri, anti hipertensi, dan anti
diabetes. Obat kadaluarsa juga tidak optimal kerja karena
Kelima, tidak sedikit pula masyarakat yang mengonsumsi menurunnya kadar/potensi obat, sehingga memberikan
satu obat dengan harapan bisa. Bisanya sebagian dampak lain seperti mengacaukan diagnosa penyakit,
masyarakat mengonsumsi produk obat jenis anti- menimbulkan/meningkatkan kasus resistensi antibiotik,
inflamasi hormon untuk mendapatkan efek gemuk. dan meningkatkan biaya pengobatan.
Namun, harus diingat bahwa efek gemuk tersebut
sebenarnya adalah efek samping obat yang disebut Cek nomor batch yang tercantum pada kemasan. Ini
oedem. kode yang diberikan oleh industri farmasi bersangkutan,
sehingga memudahkan dilakukan penelusuran bila
Karena efek gemuk yang terjadi adalah efek samping terjadi masalah pada produk obat yang beredar dipasaran
obat, maka efek gemuk yang terjadi terlihat tidak baik keamanan maupun mutunya. Memperhatikan cara
proporsional, misalnya hanya di bagian wajah. Jika penyimpanan. Menyimpan obat sesuai dengan yang
diteruskan akan berdampak negatif bagi tubuh karena dianjurkan berarti ikut menjaga kondisi dan keadaan obat
akan merembet kepada hal-hal lain, seperti penekanan tersebut tetap stabil hingga masa kadaluarsa.
pada kelenjar adrenal yang akan mengakibatkan gangguan
01
Katanya kalau gawat
darurat bisa langsung
ke rumah sakit. Kondisi
bagaimana yang bisa
disebut darurat?
stxxx@gmail.com -
Surabaya
JAWAB :
Pelayanan gawat darurat adalah pelayanan kesehatan yang harus diberikan secepatnya untuk mencegah kematian, keparahan, dan atau
kecacatan, sesuai dengan kemampuan fasilitas kesehatan. Dalam keadaan gawat darurat peserta JKN-KIS dapat langsung mendapatkan
pelayanan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) terdekat dengan lokasi kejadian tanpa perlu surat rujukan dari Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Apabila peserta JKN-KIS pada kondisi gawat darurat datang ke FKRTL yang tidak bekerja sama dengan
BPJS Kesehatan, maka peserta dapat tetap dilayani sampai dengan keadaan kondisi gawat daruratnya teratasi/stabil. Setelah keadaan
stabil, pasien JKN-KIS dapat dipindahkan ke rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Selama peserta JKN-KIS mengikuti
prosedur dan ketentuan yang berlaku, biaya pelayanan kesehatan peserta tersebut akan ditanggung BPJS Kesehatan.
02
Kenapa kita tidak bisa
bebas memilih rumah sakit
untuk berobat?
Am13xxx@yahoo.co.id -
Banten
JAWAB :
Rumah sakit tempat rujukan peserta disesuaikan dengan kebutuhan medis peserta yang bersangkutan, dengan mempertimbangkan
kompetensi, jarak dan kapasitas rumah sakit tersebut. Ilustrasinya, jika berdasarkan indikasi medis, peserta harus dirujuk ke rumah sakit
kelas D atau kelas C, maka peserta tersebut tidak dapat memilih dirujuk ke rumah sakit kelas B atau kelas A. Tak perlu khawatir, karena
rumah sakit kelas D atau C memiliki kompetensi yang Anda butuhkan untuk menangani kondisi Anda. Jika kondisi Anda secara medis
memerlukan penanganan khusus atau sub spesialistik, maka Anda akan dirujuk ke rumah sakit kelas B atau kelas A. Proses rujukan
berjenjang seperti ini dimaksudkan agar tidak terjadi penumpukan di rumah sakit tertentu, sehingga tenaga medis bisa menjalankan
fungsinya dengan optimal kepada pasien JKN-KIS.