Anda di halaman 1dari 6

ventrikel, pengurangan curah sekuncup, pengurangan fraksi ejeksi,

peningkatan volume akhir sistolok dan akhir diastolik ventrikel serta


peningkatan akhir diastolik ventrikel kiri

Faktor penyebab
injuri vaskular:
Endapan lipoprotein di Endapan lipoprotein di
1. Merokok
tunika intima tunika intima
2. Hipertensi
3. Akumulasi lipid

Lesi komplikata Flaque fibrosa Invasi dari akumulasi


dari lipid

Aterosklerosis Penyempitan/ obtruksi Penurunan suplai darah


arteri koroner ke miokard

Ketidakefektifan perfusi Tidak seimbang kebutuhan


Iskemia
jaringan perifer dengan suplai oksigen

Penurunann Metabolisme anaerob


kontraktilitas miokard meningkat

Kelemahan miokard Asaam laktat mengkat

Vol akhir diastolik Nyeri dada


ventrikel kiri

Tekanan atrium kiri

Tekanan vena pulmonalis


meningkat Nyeri akut

Hipertensi kapiler paru Odem paru

Gangguan
pertukaran gas
Gambar 2. Patofisiologi STEMI dan Masalah Keperawatan
1. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium harus dilakukan sebagai bagian dalam
tatalaksana pasien STEMI tetapi tidak boleh menghambat implementasi terapi
reperfusi. Pemeriksaan petanda kerusakan jantung yang dianjurkan adalah
creatinin kinase (CK) MB dan cardiac specific troponin (cTn) T atau cTn I,
yang dilakukan secara serial. cTn digunakan sebagai petanda optimal untuk
pasien STEMI yang disertai kerusakan otot skeletal karena pada keadaan ini
juga akan diikuti peningkatan CKMB (Sudoyo AW dkk, 2010).
Terapi reperfusi diberikan segera mungkin pada pasien dengan elevasi ST
dan gejala IMA serta tidak tergantung pada pemeriksaan biomarker.
Peningkatan nilai enzim diatas dua kali nilai batas atas normal menunjukkan
adanya nekrosis jantung (Sudoyo AW dkk, 2010).
1. CKMB meningkat setelah 3 jam bila ada infark miokard dan mencapai
puncak dalam 10-24 jam dan kembali normal dalam 2-4 hari. Operasi
jantung, miokarditis, dan kardioversi elektrik dapat meningkatkan CKMB.
2. cTn : ada dua jenis yaitu cTn T dan cTn I. Enzim ini meningkat setelah 2
jam bila ada infark miokard dan mencapai puncak dalam 10-24 jam dan
cTn T masih dapat dideteksi setelah 5-14 hari sedangkan cTn I setelah 5-
10 hari.
Pemeriksaan enzim jantung yang lain yaitu mioglobin, creatinine kinase
(CK), Lactic dehydrogenase (LDH). Reaksi non spesifik terhadap injuri
miokard adalah leukositosis polimorfonuklear yang dapat terjadi dalam
beberapa jam setelah onset nyeri dan menetap selama 3-7 hari. Leukosit dapat
mencapai 12.000-15.000/ul (Sudoyo AW dkk, 2010).
Pemeriksaan EKG 12 sandapan harus dilakukan pada semua pasien
dengan nyeri dada atau keluhan yang dicurigai STEMI, dalam waktu 10 menit
sejak kedatangan di IGD sebagai landasan dalam menentukan keputusan terapi
reperfusi. Jika pemeriksaan EKG awal tidak diagnostik untuk STEMI tetapi
pasien tetap simptomatik dan terdapat kecurigaan kuat STEMI, EKG serian
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana keperawatan
Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Nyeri akut berhubungan dengan: NOC : NIC :


Agen injuri (biologi, kimia, fisik,  Pain Level,  Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
psikologis), kerusakan jaringan  pain control, lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
 comfort level presipitasi
DS: Setelah dilakukan tinfakan  Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- Laporan secara verbal keperawatan selama …. Pasien tidak  Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
DO: mengalami nyeri, dengan kriteria hasil: dukungan
- Posisi untuk menahan nyeri  Mampu mengontrol nyeri (tahu  Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti
- Tingkah laku berhati-hati penyebab nyeri, mampu suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
- Gangguan tidur (mata sayu, tampak menggunakan tehnik  Kurangi faktor presipitasi nyeri
capek, sulit atau gerakan kacau, nonfarmakologi untuk mengurangi  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
menyeringai) nyeri, mencari bantuan)  Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala,
- Terfokus pada diri sendiri  Melaporkan bahwa nyeri berkurang relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin
- Fokus menyempit (penurunan persepsi dengan menggunakan manajemen  Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ……...
waktu, kerusakan proses berpikir, nyeri  Tingkatkan istirahat
penurunan interaksi dengan orang dan  Mampu mengenali nyeri (skala,  Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri,
lingkungan) intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi
- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-  Menyatakan rasa nyaman setelah ketidaknyamanan dari prosedur
jalan, menemui orang lain dan/atau nyeri berkurang  Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik
aktivitas, aktivitas berulang-ulang)  Tanda vital dalam rentang normal pertama kali
- Respon autonom (seperti diaphoresis,  Tidak mengalami gangguan tidur
perubahan tekanan darah, perubahan
nafas, nadi dan dilatasi pupil)
- Perubahan autonomic dalam tonus otot
(mungkin dalam rentang dari lemah ke
kaku)
- Tingkah laku ekspresif (contoh :
gelisah, merintih, menangis, waspada,
iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah)
- Perubahan dalam nafsu makan dan
minum
Perfusi jaringan NOC : NIC :
kardiopulmonal tidak Cardiac pump Monitor nyeri dada (durasi,
efektif b/d gangguan afinitas
Effectiveness intensitas dan faktor-faktor presipitasi)
Hb oksigen, penurunan
konsentrasi Hb, Hipervolemia, Circulation status Observasi perubahan ECG
Hipoventilasi, gangguan Tissue Prefusion : Auskultasi suara jantung dan paru
transport O2, gangguan aliran
cardiac, periferal Monitor irama dan jumlah denyut
arteri dan vena
DS: Vital Sign Statusl jantung
- Nyeri dada Setelah dilakukan asuhan Monitor angka PT, PTT dan AT
- Sesak nafas selama………
DO ketidakefektifan perfusi Monitor elektrolit (potassium dan
- AGD abnormal jaringan kardiopulmonal magnesium)
- Aritmia teratasi dengan kriteria Monitor status cairan
- Bronko spasme hasil:
- Kapilare refill > 3 dtk Evaluasi oedem perifer dan denyut
Tekana
- Retraksi dada nadi
n systole dan diastole
- Penggunaan otot-otot Monitor peningkatan kelelahan dan
dalam rentang yang
tambahan
diharapkan kecemasan
CVP Instruksikan pada pasien untuk
dalam batas normal tidak mengejan selama BAB
Nadi Jelaskan pembatasan intake kafein,
perifer kuat dan sodium, kolesterol dan lemak
simetris Kelola pemberian obat-obat:
Tidak analgesik, anti koagulan, nitrogliserin,
ada oedem perifer dan vasodilator dan diuretik.
asites Tingkatkan istirahat (batasi
Denyut pengunjung, kontrol stimulasi
jantung, AGD, ejeksi lingkungan)
fraksi dalam batas
normal
Bunyi
jantung abnormal
tidak ada
Nyeri
dada tidak ada
Kelelah
an yang ekstrim tidak
ada
Tidak
ada
ortostatikhipertensi
Gangguan Pertukaran gas NOC: NIC :
Berhubungan dengan : Respiratory Status : Gas Posisikan pasien untuk memaksimalkan
è ketidakseimbangan perfusi ventilasi
exchange
ventilasi Pasang mayo bila perlu
è perubahan membran Keseimbangan asam Lakukan fisioterapi dada jika perlu
kapiler-alveolar Basa, Elektrolit Keluarkan sekret dengan batuk atau
DS: Respiratory Status : suction
 sakit kepala ketika bangun ventilation Auskultasi suara nafas, catat adanya
 Dyspnoe Vital Sign Status
suara tambahan
 Gangguan penglihatan Berikan bronkodilator ;
Setelah dilakukan tindakan
 DO: -………………….
keperawatan selama ….
 Penurunan CO2 Gangguan pertukaran
-………………….
 Takikardi Barikan pelembab udara
pasien teratasi dengan
 Hiperkapnia Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
kriteria hasi:
 Keletihan keseimbangan.
 Iritabilitas
Mendemo Monitor respirasi dan status O2
 Hypoxia nstrasikan peningkatan Catat pergerakan dada,amati
ventilasi dan oksigenasi kesimetrisan, penggunaan otot tambahan,
 kebingungan
 sianosis yang adekuat retraksi otot supraclavicular dan
 warna kulit abnormal Memeliha intercostal
 (pucat, kehitaman) Monitor suara nafas, seperti dengkur
ra kebersihan paru paru
 Hipoksemia dan bebas dari tanda Monitor pola nafas : bradipena, takipenia,
 hiperkarbia tanda distress kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes,
 AGD abnormal pernafasan biot
 pH arteri abnormal Auskultasi suara nafas, catat area
Mendemonstrasikan penurunan / tidak adanya ventilasi dan
 frekuensi dan kedalaman
batuk efektif dan suara suara tambahan
 nafas abnormal nafas yang bersih, tidak Monitor TTV, AGD, elektrolit dan ststus
ada sianosis dan mental
dyspneu (mampu Observasi sianosis khususnya membran
mengeluarkan sputum, mukosa
mampu bernafas dengan Jelaskan pada pasien dan keluarga
mudah, tidak ada pursed tentang persiapan tindakan dan tujuan
lips) penggunaan alat tambahan (O2, Suction,
Tanda tanda vital Inhalasi)
dalam rentang normal Auskultasi bunyi jantung, jumlah, irama
AGD dalam batas dan denyut jantung
normal
Status neurologis
dalam batas normal

Anda mungkin juga menyukai