Anda di halaman 1dari 6

Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997

PENCUKURAN BULU DOMBA


SECARA BERKALA
M . Sumantri
Balai Penelitian Ternak Ciawi, P .O . Box 221, Bogor 16002

PENDAHULUAN

Salah satu upaya untuk mencapai keberhasilan dalam pemeliharaan


temak domba antara lain dengan sistem tata laksana perawatan temak yang
baik, salah satu faktor yang terkait dalam tata laksana tersebut adalah
pencukuran bulu .
Domba yang tidak pernah dicukur bulunya, terutama domba yang tidak
pernah dimandikan, selain bulunya gembel juga lengket, kotor dan lembab .
Kondisi bulu seperti ini merupakan tempat yang baik untuk bersarangnya
kuman penyakit, parasit dan jamur yang dapat mengganggu kesehatan ternak .
Domba yang dicukur, bulu kelihatan bersih, tidak kotor, bulu kelihatan
tidak gembel, ternak kelihatan lincah, ternak tidak akan mengalami stress,
ternak akan sehat karena tidak ada untuk bersarangnya bibit penyakit .
Bulu pada domba merupakan insulasi (perekat) yang dapat meng-
hambat pembuangan panas tubuh melalui kulit, pencukuran bulu dapat
mengurangi insulasi, sehingga pembuangan beban panas tubuh melalui
penguapan air dan radiasi permukaan kulit lebih mudah dilakukan, hal ini akan
mengurangi stress (Bianca, 1968) .
Ternak yang mengalami stress akan menderita kekurangan energi
akibat menurunnya konsumsi makanan, oleh karena itu dengan pencukuran
bulu secara berkala akan dapat menghindari dari stress tersebut .

MATERI DAN METODE

Pelaksanaan pencukuran bulu domba dilaksanakan di Lapangan


Percobaan Bogor, domba sebelum dicukur sebaiknya dimandikan, agar
bulunya tidak terlalu gembel . Kemudian dikering anginkan, sehingga me-
mudahkan proses pencukuran (Gambar 1) .
Pertama dicukur sebaiknya domba berumur 6 - 7 bulan (Small
Ruminant - Collaborative Research Support Program, 1989), karena pada
umur ini dianggap tidak akan mengalami stress bila kedinginan .

25

Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997

Gambar I : Ternak domba yang belum dicukur

bulu yang domba yang sudah


sudah dicukur dicukur nampaK bersih

Gambar 2 . Ternak domba yang sedang dicukur dengan gunting biasa dan
domba yang sudah dicukur

TEKNIK PENCUKURAN

Alat-alat yang dapat dipergunakan untuk pencukuran bulu domba


adalah : gunting cukur/gunting biasa dan gunting mesin/listrik .

26
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997

Pencukuran bulu dengan gunting cukur/gunting biasa

- Domba yang telah dimandikan, bulunya sudah kering, kemudian domba


ditidurkan dengan cara mengikat keempat kakinya, lalu dilakukan
pencukuran . Ini jika dilakukan oleh seorang, bila pencukuran dilakukan oleh
dua orang, domba dipegang agar tidak berontak/bergerak.
- Pencukuran dimulai dari bagian perut mengarah ke depan sejajar dengan
punggung ternak .

- Pengguntingan bulu jangan sampai mengenai kulit agar tidak melukai,


sebaiknya guntingan bulu disisakan ± 0,5 cm (Gambar 2)

Pencukuran bulu dengan gunting mesin/listrik

- Cara kerja pemakaian gunting mesin/listrik tidak berbeda dengan


pencukuran memakai gunting biasa/gunting cukur, hanya perbedaan
waktu/lama pencukuran .

- Pencukuran bulu domba dengan gunting mesin/listrik Iebih cepat, rata-rata


5 - 10 menit/ekor, sedangkan pencukuran dengan gunting biasa rata-rata 20
- 30 menit/ekor (berdasarkan pengamatan penulis di lapangan percobaan
Bogor (Gambar 3) .

Gambar 3 . Ternak Domba yang sedang dicukur dengan gunting mesin/listrik

KENDALA-KENDALA DALAM PENCUKURAN

- Ternak selalu berontak/bergerak, sehingga proses pencukuran menjadi


terhambat .

27
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997

- Gunting cukur harus selalu tajam .

- Belum ada tempat/alat bantalan secara khusus, untuk domba ditidurkan


selama proses pencukuran .

KEUNTUNGAN TERNAK DOMBA YANG DICUKUR

- Bulu kelihatan bersih tidak kotor .


- Bulu kelihatan tidak gembel .
- Ternak kelihatan Iincah .
- Ternak tidak akan mengalami stress .

- Ternak akan sehat karena tidak ada untuk bersarangnya bibit penyakit
(Gambar 4) .

Gambar 4 . Ternak domba yang sudah dicukur

PENGARUH KURANG BAIK SETELAH PENCUKURAN

- Ternak kurang nafsu makan .


- Ternak agak lemah .
- Ternak kurang Iincah .
Ini berlangsung setelah beberapa hari pencukuran (berdasarkan penga-
matan penulis di lapangan percobaan Bogor) .

28
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997

ULANGAN PENCUKURAN

Ulangan pencukuran dilaksanakan setelah 6 bulan (pencukuran bulu


dilaksanakan 2 kali dalam setahun) .

HASIL DAN PEMBAHASAN

Menurut Spedding (1970) domba pertama dicukur pada umur 5 bulan,


sedangkan pada buku "Balai Penelitian Ternak/Small Ruminant -Collaborative
Research Support Program", Kumpulan Peragaan dalam Rangka Penelitian
Ternak Kambing dan Domba di Pedesaan (1989), domba pertama dicukur
pada umur 6 - 7 bulan .
Kedua pendapat ini berbeda, hal ini kemungkinan disebabkan oleh
faktor genetik, faktor lingkungan (faktor tata laksana perawatan ternak) karena
faktor genetik sangat mempengaruhi kecepatan kenaikan bobot badan domba
dan kecepatan pertumbuhan bulu, begitu pun faktor makanannya .
Pencukuran bulu domba biasanya dilakukan pada cuaca terang dan
panas (Morrison, 1956), begitu juga domba yang dicukur jangan terlalu muda,
karena domba yang masih muda perlu mempertahankan panas tubuhnya dari
pengaruh dingin atau pun hujan (Spedding dkk ., 1945) .
Pada musim panas, kelenjar minyak (oil) di bawah kulit akan berperan
aktif, kemungkinan akan menutupi pori-pori pada kulit, sehingga sukar untuk
melepaskan (membuang) panas tubuh pada ternak (Sutardi, 1980) dan akan
mempengaruhi pertumbuhan/pertambahan bobot badan .
Domba yang tidak pernah dicukur, maka bulunya merupakan media
tempat bersarangnya kuman penyakit, parasit dan jamur yang dapat
mengganggu kesehatan ternak (Morisson, 1956) .
Selain itu pada bulu domba yang kotor akan mudah berkembangnya
kuman penyakit, karena berkontaminasi urine, feces domba mengandung
Amonia (NH 3) (Sutardi dkk ., 1983 ; Roffcer and Satter, 1981) .

KESIMPULAN

- Pencukuran bulu pada ternak domba, harus dilaksanakan secara ter-


program rutin, agar ternak tidak mudah terserang penyakit dan kebersihan
bulu domba akan terjamin .

- Sebaiknya melakukan pencukuran setelah ternak dimandikan .

- Pencukuran dilakukan 2 kali dalam setahun .

29
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997

SARAN

Perlu diadakan penyuluhan bagi petani petemak di pedesaan, sehingga


pencukuran bulu pada ternak domba dapat dilaksanakan secara berke-
sinambungan .

DAFTAR BACAAN

Balai Penelitian Ternak/Small Ruminant - Collaborative Research Support


Program 1989 .
Balai Penelitian Penyakit Hewan . 1994 . Balai Penelitian dan Pengembangan
Pertanian, Departemen Pertanian .
Bianca, W. 1968 . Thermoregulation dalam buku Adaption of Domestic Animal
(Hafez, 1968) . Lea and Febiger, Philadelphia P .97-118 .
Hor Lacher L .J . and Hammonds . 1945 . Sheep the Interstate, Danville, Illionis
Publisher .
Morrison . 1956 . Feed and Feeding Morrison Publisher .
Spedding C .R .W. 1970 . Sheep Production and Grazing Management . Balliere,
Tindall and Cassete London .
Sutardi J . 1980 . Landasan Ilmu Nutrisi, Departemen Ilmu Makanan Ternak
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor .
Sutardi dkk . 1983 . Standardisasi mutu bahan makanan Ruminansia
berdasarkan metabolisme oleh mikroba rumen, dilaksanakan atas biaya
proyek pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi No .89/PPT/
DPPM/416/79, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Dept . P & K .

30

Anda mungkin juga menyukai