Disusun Oleh :
Bayu Bimantara (545190068)
Fakultas Teknik
Universitas Tarumanagara
Hukum Coulomb – Pengertian, Bunyi, Rumus dan Contoh
Soal
Pengertian Hukum Coulomb
Ilmu Listrik dan Ilmu Elektronika adalah sebuah ilmu yang mempelajari mengenai fenomena
fisika yang berhubungan pada aliran muatan listrik. Muatan listrik adalah muatan dasar yang
berada pada suatu benda, yang membuat sebuah benda tersebut mengalami gaya pada benda lain
yang juga mempunyai muatan listrik dan berada dalam jarak yang sangat berdekatan. Satuan
Muatan Listrik ialah Coulomb yang umumnya dilambangkan menggunakan huruf C. Sedangkan
pada Muatan Listrik dilambangkan dengan huruf Q pada Rumus-rumus Elektronika.
Istilah Coulomb berasal dari seorang ahli fisika Perancis yang menjadi penemunya bernama
Charles Augustin de Coulomb, bahwa dalam teorinya berisikan Muatan listrik pada dasarnya
terdiri dari dua jenis yakni muatan positif (+) dan muatan negatif (-). Pada dua muatan tersebut
akan terjadi sebuah interaksi tarik menarik dalam muatan yang berbeda jenis sedangkan akan
terjadi interaksi tolak-menolak antara muatan yang sama jenis. Teori itulah sampai saat ini
dikenal dengan Hukum Coulomb (Coulomb Law). Hukum Coulumb ini lah pertama kali
dipublikasikan pada tahun 1784 oleh Charles Augustin de Coulumb seorang ahli fisika berasal
dari negara Perancis.
Bunyi Hukum Coulomb
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan oleh Charles Augustin de Coulomb, yang mengatakan
bahwa:
Besarnya gaya tarik-menarik dan tolak-menolak oleh dua benda yang mempunyai muatan listrik
sejenis akan berbanding lurus pada muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik pada
kuadrat jarak pada dua benda tersebut.
Keterangan:
Fc = gaya tarik-menarik atau tolak-menolak pada satuan Newton (N)
Q1 = besar muatan pertama pada satuan Coulomb (C)
Q2 = besar muatan kedua pada satuan Coulomb (C)
r = jarak antara 2 benda muatan pada satuan meter (m)
k = konstanta pembanding besarnya adalah 9 × 10 pangkat 9 Nm2/C2
Pembahasan:
F’ = k Q1, Q2 : r2
F’ = 6k Q1, Q2 : r2
F’ = k (6Q1, Q2) : r2
F’ = 6Fc
Contoh Soal 2
Jika terdapat dua muatan yang sama jenis besarnya adalah 2 x 10-6C dan 6 x 10-4C. Jika jarak
pada muatan tersebut yakni 6 cm. Maka berapakah gaya Coulomb yang terjadi diantara kedua
muatan tersebut?
Pembahasan:
Diketahui:
Q1 = 2 x 10-6C
Q2 = 6 x 10-4C
r = 6 cm = 6 x 10-2 m
Jawab:
Fc = F’ = k (Q1 x Q2) : r2
Fc = 3 x 103
Contoh Soal 3
Ada dua benda bermuatan listrik yang sejenis, masing-masing terdapat Q1 = 5 x 10-4 C dan
Q2 = 5 x 10-4C dipisahkan dengan jarak 5 cm. Berapakah besarnya gaya coulomb pada dua
muatan tersebut. (k = 9 x 109 Nm2/c2 )
Pembahasan :
Diketahui :
Q1 = 5 x 10-4 C
Q2 = 5 x 10-4 C
r = 5 cm (dirubah menjadi satuan meter sehingga r = 5 x 10-2 m )
k = 9 x 109 Nm2/c2
Ditanya : Berapakah Fc = ?
Jawab:
Fc = k. Q1 x Q2/r2
Catatan! boleh dikalikan terlebih dahulu 9 x 5 x 5, lalu dibagi 25. Atau bisa juga dengan 5 x 5
lalu dibagi 25 kemudian bilangan pangkatnya dijumlahkan. Nah, cara disini menggunakan yang
5 x 5 dibagi 25 maka hasilnya yaitu 1 ). Sehingga:
= 9 x 105 N
Jadi, gaya tolak menolak antara kedua muatan sejenis tersebut ialah 9 x 105 N.
Demikian pembahasan mengenai Hukum Coulomb – Pengertian, Bunyi, Rumus dan Contoh
Soal, semoga bisa bermanfaat untuk kalian setelah membaca artikel ini.
Medan Listrik : Pengertian, Sifat, Rumus dan Contoh
Medan Listrik
Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan listrik di sekitarnya. Medan listrik
adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih mengalami gaya listrik. Jika muatan
lain berada di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik, muatan tersebut akan
mengalami gaya listrik berupa gaya tarik atau gaya tolak. Listrik mengalir dari saluran positif ke
saluran negatif.
Dengan listrik arus searah jika kita memegang hanya kabel positif (tapi tidak memegang kabel
negatif), listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita tidak terkena setrum). Demikian pula jika
kita hanya memegang saluran negatif. Medan listrik adalah gaya listrik persatuan muatan.
Karena gaya listrik mengikuti prinsip superposisi secara vektor, demikian juga yang terjadi pada
medan listrik. Hal ini berarti kuat medan listrik dari beberapa muatan titik adalah jumlah vektor
kuat medan listrik dari masing – masing muatan titik.
Definisi lain dari medan listrik ialah suatu ruangan di sekeliling objek bermuatan listrik,
apabila suatu benda bermuatan listrik berada di dalam ruangan tersebut akan memiliki gaya
listrik.
Medan listrik tergolong dari medan vektor, sehingga untuk membuktikan arah medan listrik
dijelaskan sama dengan arah gaya yang dialami oleh muatan positif, apabila berada dalam secara
acak tempat di dalam medan tersebut. Arah medan listrik yang terangkat oleh benda bermuatan
positif dijelaskan keluar dari benda, sebaliknya arah medan listrik yang terangkat benda bermuatan
negatif dijelaskan masuk ke benda.
Untuk mewujudkan medan listrik diperankan oleh garis-garis gaya listrik, yakni garis lengkung
yang dibayangkan sebagai jalan yang dibangun oleh muatan positif yang didorong dalam medan
listrik. Garis gaya listrik tidak mudah terpotong, karena garis gaya listrik ialah garis khayal yang
berasal dari benda bermuatan positif dan akan berhenti di benda yang bermuatan negatif. Dibawah
ini adalah contoh skema gaya listrik, antara lain sebagai berikut:
Medan listrik adalah suatu medan yang disebabkan oleh adanya muatan listrik yang
representasi dalam dalam kehidupan sehari-hari berupa medan yang disebabkan oleh suatu
benda yang bertegangan. Hal ini dengan jelas diterangkan dalam persamaan Maxwell I yang
diturunkan dari hokum Gauss untuk medan listrik dan medan magnetik.
V ⋅ε ⋅ E = ρ
V ⋅D = ρ
V⋅B=0
Menurut persamaan tersebut, gaya pada salah satu titik muatan berlawan lurus dengan besar
muatannya. Medan listrik dinyatakan secara suatu konstan persamaan antara muatan dengan gaya.
Berikut rumusnya:
Demikian, medan listrik itu bersandar pada posisinya. Suatu medan ialah sebuah vektor yang
bersandar pada vektor yang lain. Medan listrik bisa di dapat menjadi gradien dari potensial listrik.
Apabila beberapa muatan yang dibagikan menciptkan potensial listrik, sehingga gradien potensial
listrik bisa ditetapkan.
Pola
radiasi medan listrik
Besar medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik dinamakan kuat medan listrik. Jika
sebuah muatan uji q’ diletakkan di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan, kuat
medan listrik E benda tersebut adalah besar gaya listrik F yang timbul di antara keduanya dibagi
besar muatan uji. Jadi, dituliskan
F = E q’
Kuat medan listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki arah, maka penjumlahan
antara dua medan listrik atau lebih harus menggunakan penjumlahan vektor. Arah medan listrik
dari sebuah muatan positif di suatu titik adalah keluar atau meninggalkan muatan tersebut.
Adapun, arah medan listrik dari sebuah muatan negatif di suatu titik adalah masuk atau menuju
ke muatan tersebut.
Muatan yang menghasilkan medan listrik disebut muatan sumber. Misalkan muatan sumber
berupa muatan titik q. Kuat medan listrik yang dinyatakan pada suatu vektor posisi terhadap
muatan sumber tsb, adalah medan pada satu satuan muatan uji. Bila kita gunakan Muatan yang
menghasilkan medan listrik disebut muatan sumber.
Misalkan muatan sumber berupa muatan titik q. Kuat medan listrik yang dinyatakan pada suatu
vektor posisi terhadap muatan sumber tsb, adalah medan pada satu satuan muatan uji. Bila kita
gunakan Muatan yang menghasilkan medan listrik disebut muatan sumber.
Misalkan muatan sumber berupa muatan titik q. Kuat medan listrik yang dinyatakan pada suatu
vektor posisi terhadap muatan sumber tsb, adalah medan pada satu satuan muatan uji.
Kuat medan listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki arah, maka penjumlahan
antara dua medan listrik atau lebih harus menggunakan penjumlahan vektor. Arah medan listrik
dari sebuah muatan positif di suatu titik adalah keluar atau meninggalkan muatan tersebut.
Adapun, arah medan listrik dari sebuah muatan negatif di suatu titik adalah masuk atau menuju
ke muatan tersebut.