Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN Tn. W DENGAN MENINGIOMA


DI RUANG NUSA INDAH
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

Oleh:

AGUSTINA TARIHORAN, S.kep

NIM. 19.31.133

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

STIKES CAHAYA BANGSA BANJARMASIN

TAHUN 2019-2020
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN Tn.W DENGAN MENINGIOMA DI RUANG NUSA INDAH
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

OLEH :

AGUSTINA TARIHORAN, S.Kep

NIM. 19.31.1335

Palangka Raya, 03 Januari 2020


Mengetahui

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

( ) ( )
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. W
DI RUANG NUSA INDAH (SYARAF) RSUD dr. DORYS SYLVANUS PALANGKA
RAYA

I. Pengakajian
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. W
Umur : 59 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Agama : Kristen
Alamat : Jl. Ds. Kalahien (Buntok)
No. Medical Record : 33.47.xx
Tanggal Masuk : Tanggal 17 Desember 2019
Tanggal Pengkajian : Jumat,20 Desember 2019
Diagnosa Medis : Meningioma dan hemiparase sinistra
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 51 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : PNS
Hubungan dengan pasien : Istri
Alamat : Jl. Ds. Kalahien ( Buntok)

C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Keluarga klien mengatakan Klien mengalami kelemahan anggota tubuh bagian kiri
kurang lebih 4 hari yang lalu, klien juga mengatakan sakit dari bahu sampai
punggung,serta sakit kepala.

2. Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST)


Keluarga klien mengatakan sebelum dibawa ke RSUD dr. Dorys Sylvanus
Palangka Raya, sebelumnya klien dirawat di Rs Buntok selama 4 hari karena
mengalami kejang mendadak, tekanan tinggi, nyeri dari pundak ke punggung serta
sakit tengkuk. Selama di Rs buntok klien tidak mengalami perubahan akhirnya
klien di rujuk pada tanggal 17 desember 2019 jam 09.00 wib ke RSUD dr. Dorys
Sylvanus Palangka Raya.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga klien mengatakan, klien mempunyai riwayat maag dan hypertensi

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga klien mengatakan bahwa anggota keluarga kurang mengetahiu penyakit
keluraga

5. Genogram

Keterangan
: Laki –Laki : Perempuan

: Pasien : Tinggal Serumah

: Meninggal
D. Riwayat Aktivitas Sehari-hari
No Kebutuhan Sebelum Sakit Selama Sakit
1. Nutrisi :
a. BB dan TB 55 kg / 162 cm 52 kg / 162 cm
b. Diet Porsi makan normal 1 Piring / hari

c. Kemampuan
1) Mengunyah Bisa Bisa
2) Menelan Bisa Bisa
3) Bantuan total sebagian Tidak ada Dibantu sebagian
4) Frekuensi 3x sehari 3x sehari
5) Porsi makan Penuh (1 piring) 1 Piring

6) Menimbulkan alergi Tidak ada Tidak ada


7) Makanan yang disukai Semua makanan suka Semua makanan suka
2. Cairan :

a. Intake
1) Jenis Air putih, teh hangat Air putih,susu
2) jumlah..cc/hari 8-10 gelas/ hari 5-8 gelas/hari
3) Bantuan total/sebagian Tidak Bantuan sebagian
b. Output
1) Jenis Air kencing Air kencing
2) Jumlah cc/hari Tidak dapat dikaji Infus Nacl 20 tts/mnit
3. Eliminasi

a. BAB
1) Frekuensi
1x sehari 1x sehari
2) Konsistensi
Keras Lembek
3) Warna
Kuning Kuning
4) Bantuan total sebgaian
Tidak Bantuan sebagian
b. BAK
1) Frekuensi
Teratur Teratur
2) Warna
Tidak dapat dikaji Kuning
3) Jumlah dalam cc
Tidak dapat dikaji 1000 cc/ hari
4) Keluhan
Tidak ada Tidak ada
5) Bantuan total/sebagian
Tidak ada Bantuan sebagian
4. Istirahat
a. Mulai tidur 21.00 WITA Tidak menentu
b. Lama tidur 6-7 jam Tidak menentu
c. Kesulitan mulai tidur Tidak ada Ada
d. Gangguan tidur Tidak ada Ada
5. Personal Hygiene
a. Mandi frekunsi 1-2x sehari Diseka
b. Gosok gigi 1-2x sehari 1 kali/ hari
c. Cuci rambut 1-2x seminggu Tidak ada
d. Gunting kuku 1x seminggu Tidak ada
e. Ganti pakaian 2-3x sehari 1-2x sehari
6. Aktivitas
1) Mobilitas Tidak ada hambatan Ada hambatan
2) Olahraga Tidak ada Tidak ada
3) Rekreasi Tidak ada Tidak ada

E. Data Psikologis
Keluarga klien mengatakan saat ini klien meneluh nyeri pungung kanan sampai
bahu,sakit tengkuk, keluarga klien berharap klien cepat sembuh dam bisa kembali
pulang ke rumah.

F. Data Sosial
Klien mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain karena terbaring di
kamar.
G. Data Spiritual
klien tidak dapat melaksanakan ibadah di gereja karena klien terbaring lemah di rumah
sakit hanya istri saja yang sering berdoa untuk kesembuhan suaninya.

H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum pasien
Pasien tampak lemah dan lemas

2. Tanda vital pasien


a. Temperature : 36,3 oC
b. Pulse : 90 x/menit
c. Respiratory : 27x/menit
d. Sphygmomanometer : 130/90 mmHg

3. Kesadaran
a. Kualitatif : Apatis
b. Kuantitatif : E3,V5 M4
4. Sistem Pernafasan
a. Inspeksi
Pernafasan 27 x/menit, pergerakan dinding dada simetris.
b. Palpasi
Tidak teraba adanya benjolan, ekspansi dada meningkat.
c. Perkusi
Terdengar bunyi sonor pada kedua daerah paru.
d. Auskultasi
Terdapat bunyi nafas ronkhi pada kedua paru bagian atas pasien.

5. Sistem Kardiovaskuler
a. Inspeksi
Iktus cordis tidak terlihat, tidak tampak sianosis
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, Nadi 90x/menit, tidak ada oedema.
c. Perkusi
Terdengar suara pekak jantung.
d. Auskultasi
Bunyi jantung normal, S1 S2 tunggal lup dup

6. Sistem Persyarafan
a. Nervus I Olfaktorius (daya penciuman):
Klien dapat menjelaskan bau apa yang dicium pasien
b. Nervus II Optikus (Tajam Penglihatan):
Fungsi penglihatan pasien agak kabur
c. Nervus III Okulomotoris (gerakan kelopak mata keatas, kontraksi pupil, gerakan
otot mata):
Dilatasi reaksi pupil normal, refleks pupil mengecil saat ada cahaya
d. Nervus IV Troklearis (gerakan mata kebawah dan kedalam):
Klien dapat menggerakkan mata ke bawah dan ke dalam
e. Nervus V Trigeminalis (gerakan mengunyah, sensasi wajah, lidah dan gigi):
klien dapat menggerakkan rahang, Klien dapat mengunyah, gigi pasien tampak
utuh, dan klien bisa menelan dengan baik.
f. Nervus VI Abdusen (deviasi mata ke lateral):
Pasien dapat menggerakkan bola mata ke samping.
g. Nervus VII Facialis (gerakan otot wajah):
klien tidak dapat bicara jelas, bisa tertawa, bisa mengangkat alis mata, dapat
menutup kelopak mata dengan tahanan.
h. Nervus VIII Auditorius (pendengaran dan keseimbangan):
Fungsi pendengaran pasien masih normal, klien dapat mendengar dengan
normal.
i. Nervus IX Glossofaringeusa
Klien tidak dapat menjelaskan perbedaan rasa.
j. Nervus X Vagus (refleks muntah dan menelan):
Tidak ada gangguan dalam fungsi menelan klien.
k. Nervus XI Assesorius (gerakan otot trapezius dan sternocleidomatoideus):
Kekuatan otot trapezeus Kurang, pasien kurang mampu menggerakkan bahu
sebelah kanan, kekuatan otot kurang.
l. Nervus XII Hipoglossus (gerakan lidah):
Respon lidah baik, Klien bisa menggerakkan lidah dari sisi yang satu ke yang
lain, tidak terdapat kesulitan dalam menelan.

7. Sistem Pencernaan
a. Inspeksi
Abdomen tampak datar, tidak ada distensi abdomen, tidak terdapat benjolan
disekitar abdomen, dan tidak ada lesi.
b. Auskultasi
Terdengar bising usus 5x/ menit
c. Perkusi
Terdengar suara tympani pada semua kuadran abdomen.
d. Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan pada daerah abdomen.

8. Sistem Muskuloskeletal (Ekstermitas atas dan bawah)


Ekstermitas superior:
Pasien tidak menggerakkan tangan bagian kanan dan bagian kirinya, tidak terdapat
edema pada ekstermitas superior.
Ekstermitas inferior:
Pasien tidak dapat menggerakkan kaki sebelah kanan dan kaki sebelah kiri bisa
saja digerakkan.
Skala otot 4444 5555
4444 5555
Keterangan :
5. Mampu melawan gaya gravitasi dengan tahanan
4. Mampu melawan gaya garvitasi dengan tahanan sedang
3. hanya mampu melawan gaya gravitasi
2. tidak mampu melawan gaya gravitasi
1. Ada kontraksi otot tanpa gerakan persendian
0. Tidak ada kontraksi otot

9. Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, kulit terlihat kering, akral teraba hangat, suhu tubuh
36,3oC, tidak terdapat edema pada ekstermitas, turgor kulit kembali < 3 detik.
10. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar getah bening.

11. Sistem Genitourinaria


Tidak ada kelainan pada alat genetalia

I. Data Penunjang
1. Laboratorium
Hasil Pemeriksaan Tanggal 20 Desember 2019
Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan
Rujukan
Glukosa 2 Jam PP 121 <140 mg/dl
Ureum 27 21-53 mg/dl
Asam Urat 4,7 135-148 L : 4,0- 7,0
Kolesterol Total 230 3.5-5.3 < 200
Trigliserida 198 0.98-1.2 < 165
2. Therapy
Golongan Cara
Nama Obat Komposisi Indikasi/Kontraindikasi Dosis
Obat Pemberian
Inf. NaCl NaCl 0,9% Cairan Indikasi: 20 IV
500 ml, Natrium dan Untuk mengatasi dehidrasi, tpm
Clorida menambah kalori dan
mengembalikan keseimbangan
elektrolit.
Omeprazole Omeprazole Obat maag Indikasi: meringankan gejala 2x1 IV
sakit maag
dan heartburn yang ditimbulkan
oleh penyakit asam lambung
atau tukak lambung.

Citilolin Citilolin. Vtamin saraf Mengurangi kerusakan jaringan 2x1 IV


otak saat otak cidera
O
Dexametason Dexametason Kortikosteroid Indikasi: 2x1 IV

Reumatoid artritis, asma


bronkial, dermatosis alergik, dan
lain-lain penyakit yang dapat
diobati dengan kortikosteroid
secara sistemik
Ceftriaxone Ceftriaxone Antibiotik Indikasi : 1x2 IV
sefalosporin Menangani infeksi akibat
bakteri, Mencegah infeksi luka
operasi
Amlodipin Amlodipin Antagonis 1x10 Oral
 Obat anti hipertensi yang
kalsium mg
termasuk dalam golongan
calcium channel blockers

Phenitoin Phenitoin Antikonvulsan Indikasi: mencegah dan 1x1 IV


mengontrol
mengontrol kejang yang
umumnya terjadi pada
penderita epilepsi
I. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Tumor otak Resiko
ketidakefektifan
Keluarga klien mengatakan klien Perfusi serebral
masih sakit kepala,tengkuk sakit, Mendesak ruang berhubungan
bahu kram, pandangan kurang jelas TIK dengan gangguan
aliran darah di
otak.
DO : Kebutuhan O2
semakin
- Klien tampak lemah meningkat
- pandangan kabur tampak pada saat
melihat buku,pusing
- klien tampak memegang kepala
yang sakit Resiko
- TTV : - T : 36,8OC ketidakefektifan
- N : 90x/menit perfusi serebral
- RR : 27x/menit
- TD : 130/90 mmHg
2. DS : Gangguan Hambatan
1. Keluarga klien mengatakan klien pergerakan dan Mobilitas fisik
agak sulit begerak kelemahan
2. Keluarga klien mengatakan hanya
bisa menggerakan ekstremitas
bagian kanan.

DO :
1. Keadaan klien tampak lemah
dan lemas.
2. Kelemahan anggota gerak
3. Saat diminta menggerakkan
kaki bagian kiri klien tampak
belum mampu
4. Kesadaran pasien Apatis
GCS: E3, V5, M4
5. TTV
T : 36.8 oC
N : 90 x/menit
RR : 27 x/menit
TD : 130/90 mmHg

6. Skala otot
4444 5555
4444 5555
7. Klien hanya berbaring di
tempat tidur
3. DS : Tumor otak Gangguan rasa
nyaman, nyeri
Pasien mengeluh nyeri berhubungan
dengan
P : nyeri di bagian kepala Mendesak ruang peningatan
TIK tekanan
Q : Nyeri terasa senut-senut intrakranial

R : nyeri di area pembedahan


Kompensasi akibat
S : skala 4 peningkatan TIK

T : nyeri sewaktu-waktu
Menekan saraf
DO : bebas
1. Klien tampak lemah
2. Klien hanya berbaring
ditempat tidur
3. Klien tampak menahan rasa Nyeri
nyeri,pusing
4. TTV
T : 36.8 oC
N : 95 x/menit
RR : 27x/menit
TD : 130/90 mmHg

II. Diagnosa Keperawatan


1. Resiko ketidakefektifan Perfusi jaringan otak berhubungan dengan tumor otak.
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan gangguan pergerakan dan
kelemahan
3. Gangguan rasa nyaman, nyeri berhubungan dengan peningatan tekanan intrakranial
III. NURSING CARE PLANNING
Diagnosa
No NOC NIC
Keperawatan
1. Resiko Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau status neurologis
ketidakefektifan keperawatan 2x9 jam diharapkan dengan teratur dan
Perfusi serebral keefektikan perfusi jaringan bandingkan dengan
keadaan normal seperti
berhubungan dengan Kriteria hasil
GCS
tumor otak otak di Indikator IR ER 2. Pantau frekuensi irama
tandai dengan : 1. Tekanan 3 5 jantung
systole dan 3. Batasi gerakan kepala,
DS : Keluarga klien diastole dalam leher dan punggung
mengatakan klien rentang yang 4. Pantau suhu juga atur
masih sakit kepala, di harapkan suhu lingkungan sesuai
tengkuk sakit, bahu 2. Hipetrensi kebutuhan
3 5 5. Pantau masukan dan
kram, pandangan 3. Tidak ada 3 5 pengeluaran, catat
kurang jelas tanda-tanda karakteristik urine, turgor
peningkatan kulit, dan keadaan
DO : intrakranial membran mukosa
(tidak lebih 6. Monitor kemamouan
- Klien tampak lemah BAB
dari 150
7. Kolaborasi pemberian
- Pandangan kabur mmhg) obat sesuai indikasi
tampak pada saat Keterangan :
melihat buku,pusing 1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
- klien tampak 3. Keluhan sedang
memegang kepala 4. Keluhan ringan
yang sakit
5. Tidak ada keluhan
- TTV :

T : 36,8OC

N : 90x/menit

RR: 27x/menit

TD:130/90mmHg
2 Hambatan mobilitas Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor tanda-tanda
fisik berhubungan keperawatan selama 3x24 jam, vital
dengan penurunan diharapkan klien mampu 2. Kali kemampuan klien
gangguan pergerakan dalam mobilisasi
dan kelemahan di Kriteria hasil : 3. Bantu klien mengubah
tandai dengan : posisi tidur
4. Ajarkan keluaraga
untuk melakukan
latihan gerak aktif dan
Indikator I E fasif pada ekstrimitas
DS : IR ER yang sakit
5. Kolaborasi dengan
Keseimbangan 3 5
- Keluarga klien fisioterapi
mengatakan klien koordinasi 3 5 6. Kolaborasi pemberian
agak sulit begerak obat dengan dokter
Performa posisi tubuh 3 5
- Keluarga klien
mengatakan hanya 3 5
bisa menggerakan Pergerakan sendi dan
ekstremitas bagian otot
kanan. 3 5
5
DO : Berjalan
- Keadaan klien
tampak lemah dan Bergerak dengan 3
lemas.
mudah 3 5
- Kelemahan 5
anggota gerak

- Saat diminta
menggerakkan kaki
bagian kiri klien
tampak belum mampu Keterangan:
1. Gangguan ekstrim
- Kesadaran 2. Berat
pasien Apatis 3. Sedang
4. Ringan
GCS: E3, V5, M4 5. Tidak mengalami gangguan

- TTV

T : 36.8 oC

N : 90 x/menit

RR : 27 x/menit

TD : 130/90 mmHg

6. Skala otot

4444 5555

4444 5555

7. Klien hanya
berbaring di tempat
tidur
3 Gangguan rasa Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan lingkungan yang
nyaman, nyeri keperawatan selama 2x9 jam, tenang
berhubungan dengan diharapkan nyeri dapat berkurang 2. Tingkatkan tirah
peningatan tekanan dan terasi dengan kriteria :
baring,bantu perawatan
intrakranial di tandai
dengan : - Skala nyeri berkurang diri pasien
3. Dukung klien untuk
DS : - Pasien terlihat rileks menemukan posisi yang
nyaman
Pasien mengeluh - Melaporkan nyeri hilang / 4. Berikan rom aktif/fasif
nyeri terkontrol 5. Kolaborasi pemberian
obat analgetik
P : nyeri di bagian
Kriteria Hasil :
kepala

Q : Nyeri terasa Indikator IR ER


senut-senut  Ekspresi 3 4

R : nyeri di area wajah


pembedahan  Gelisah 3 4
atau
S : skala 3
ketegang
T : nyeri sewaktu- an otot 3 4
waktu
 Durasi
DO : episode
nyeri 3 4
- Klien tampak lemah
 Merintih
- Klien hanya dan
berbaring ditempat
tidur menangi
s
- Klien tampak  Gelisah 3 4
menahan rasa
nyeri,pusing
Keterangan:
- TTV 1. Sangat berat
2. Berat
T : 36.8 oC
3. Sedang
N : 95 x/menit 4. Ringan
5. Tidak ada
RR : 27x/menit

TD : 130/90 mmHg
IV. Implementasi Keperawatan
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Resiko Tanggal 21 Desember 2019, Tanggal 21 Desember 2019, Pukul
ketidakefektifan pukul 10.00 wib 13.00 wib
Perfusi serebral
berhubungan 1. Mengobservasi TTV klien S : Keluarga klien mengatakan klien
dengan tumor secara teratur (10.00 wib) sadar dan tampak lemah.
otak di tandai 2. Memonitor kesadaran klien O:
dengan : (10.00 wib) - Klien masih tampak lemah
3. Memantau status neurologis - Klien hanya berbaring tempat
DS : Keluarga dan bandingkan dengan tidur
klien keadaan normal (11.00 wib) - Kesadaran klien masih apatis
mengatakan 4. Memberikan terapi oksigen TTV :
klien masih (12.00 wib) - T : 36,5OC
sakit kepala, 5. Memberikan posisi semi - N : 88x/menit
tengkuk sakit, fowler (12.00 wib)
- RR : 24x/meni
bahu kram, 6. Berkolaborasi pemberian
pandangan - TD : 110/90 mmHg
terapi obat dengan dokter
kurang jelas A: Masalah belum teratasi
(12.00 wib)
Indikator I E
DO : IR ER
Tekanan systole dan 3 5
- Klien tampak
lemah diastole dalam rentang 3 5
yang di harapkan
- Pandangan
kabur tampak Hipertensi 3 5
pada saat melihat
buku,pusing Tidak ada tanda-tanda 3 5
peningkatan tekanan 3 5
- klien tampak
memegang interakrania ( tidak
kepala yang
lebih dari 150 mmHg)
sakit

- TTV : Keterangan:
1. Keluhan ekstrim
T : 36,8OC 2. Keluhan Berat
3. Keluhan sedang
N : 90x/menit 4. Keluhan Ringan
5. Tidak ada Keluhan
RR: 27x/menit
P : Lanjutkan intervensi

TD:130/90mmHg 1. Monitor kesadaran klien


2. Memantau status neurologis
dan bandingkan dengan keadaan
normal
3. Berkolaborasi pemberian
terapi obat dengan dokter

2. Hambatan Tanggal 21 Desember 2019, Tanggal 21 Desember 2019, Pukul


mobilitas fisik pukul 10.00 wib 13.00 wib
berhubungan 1. Memonitor TTV klien
dengan secara teratur (10.00 wib) S:
penurunan 2. Mengkaji kemampuan 1. Keluarga klien mengatakan bagian
gangguan klien dalam mobilisasi kiri tubuh klien belum biasa
pergerakan dan (10.00 wib)
digerakkan
kelemahan di 3. Mengajarkan keluarga
tandai dengan : bagaimana cara mengubah
posisi pasien (10.00 wib) O:
4. Mengajarkan keluarga 1. Keadaan pasien tampak lemah dan
untuk melakukan latihan lemas.
DS : gerak aktif pada 2. Kelemahan anggota gerak
ekstrimitas yang tidak 3. Saat diminta menggerakkan bagian
- Keluarga klien sakit (10.00 wib)
kaki kiri belum mampu digerakan
mengatakan klien 5. Membantu dalam
agak sulit pemenuhan ADL (10.00 4. Kesdaran pasien somnollen
begerak wib) GCS: E3, V5, M4
6. Berkolaborasi dengan 5. TTV
- Keluarga klien fisioterapi (10.00 wib) T : 36,8 oC
mengatakan 7. Berkolaborasi pemberian N : 95 x/menit
hanya bisa obat dengan dokter (12.00 RR : 26x/menit
menggerakan wib)
TD : 130/100 mmHg
ekstremitas
bagian kanan. 6. Terpasang infus NaCl 0.9% 20 tpm

DO : 7.Skala otot
-Keadaan klien
tampak lemah dan 4444 5555
lemas.
4444 5555
-Kelemahan
anggota gerak A: Masalah Belum Teratasi

-Saat diminta Indikator I E


menggerakkan IR ER
kaki bagian kiri
klien tampak Keseimbangan 3 5
belum mampu
koordinasi 3 5
-Kesadaran pasien
Apatis Performa posisi tubuh 3 5
3 5
GCS: E3, V5, M4 Pergerakan sendi dan

-TTV otot
3 5

T : 36.8 oC 5
Berjalan

N : 90 x/menit
Bergerak dengan 3
RR : 27 x/menit mudah 3 5

TD : 130/90
mmHg

6.Skala otot

4444 5555 P: Lanjutkan Intervensi

4444 5555 1. Memonitor TTV klien secara


teratur (13.00 wib)
7.Klien hanya 2. Mengkaji kemampuan klien
berbaring di dalam mobilisasi (13.00 wib)
tempa 3. Mengajarkan keluarga
bagaimana cara mengubah posisi
pasien (13.00 wib)
4. Mengajarkan keluarga untuk
melakukan latihan gerak aktif
pada ekstrimitas yang tidak sakit
(13.00 wib)
wib)
5. Berkolaborasi pemberian
obat dengan dokter (13.00 wib)
3. Gangguan rasa Tanggal 21 Desember 2019, Tanggal 21 Desember 2019, pukul
nyaman, nyeri pukul 10.00 wib 13.00 wib
berhubungan S : Keluarga klien mengatakan nyeri di
dengan 1. Mengkaji karakteristik nyeri kepala,pusing
peningatan (10.00 wib)
tekanan 2. Memberikan posisi yang
intrakranial di nyaman (10.00 wib) O:
tandai dengan : 3. Mengukur TTV klien (10.00 Keadaan pasien tampak lemah dan
wib) lemas.
DS : 4. Membantu ADL klien (10.00 Saat diminta menggerakkan bagian
wib) tangan kiri dan kaki kiri tidak bisa
Pasien mengeluh 5. Kolaborasi dengan dokter digerakan
dalam pemberian obat
nyeri analgesik (12.00) TTV
T : 36,8 oC
P : nyeri di N : 95 x/menit
bagian kepala
RR : 26x/menit
Q : Nyeri terasa TD : 130/90 mmHg
senut-senut 7. Terpasang infus NaCl 0.9% 20 tpm

R : nyeri di area A: Masalah Belum Teratasi


pembedahan
Indikato
S : skala 3
r IR ER
T : nyeri 3 4
sewaktu-  Ekspresi
waktu wajah
3 4
 Gelisah
DO :
atau
- Klien tampak keteganga
lemah 3 4
n otot
- Klien hanya  Durasi
berbaring episode
ditempat tidur 3 4
nyeri
- Klien tampak  Merintih
menahan rasa
dan
nyeri,pusing
menangis
- TTV  Gelisah
3 4
T : 36.8 oC
P: Lanjutkan Intervensi
N : 95 x/menit

RR : 27x/menit 1. Mengkaji karakteristik nyeri


(10.00 wib)
TD :130/90
mmHg 2. Mengukur TTV klien (10.00
wib)

3. Kolaborasi dengan dokter


dalam pemberian obat analgesik
(12.00)
V. Catatan Perkembangan

Diagnosa
No Waktu Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
1. Resiko Minggu, 22 S:
ketidakefektifan Desember 2019 Keluarga klien mengatakan klien masih
Perfusi serebral Jam 08.00 WITA belum sadar penuh dan tampak gelisah.
berhubungan O:
dengan tumor - Klien masih tampak lemah
otak di tandai - Klien hanya berbaring tempat tidur
dengan : - Kesadaran klien masih apatis
TTV :
DS : - T : 36,5OC
- N : 88x/menit
- Keluarga
klien mengatakan
- RR : 24x/meni
klien masih sakit - TD : 140/90 mmHg
kepala, tengkuk A: Masalah belum teratasi
sakit, bahu kram, Indikator I E
pandangan kurang
IR ER
jelas
Tekanan systole dan 3 5
DO :
diastole dalam rentang 3 5
- Klien tampak yang di harapkan
lemah
Hipertensi 3 5
- Pandangan
kabur tampak Tidak ada tanda-tanda 3 5
pada saat melihat peningkatan tekanan 3 5
buku,pusing
interakrania ( tidak
- klien tampak lebih dari 150 mmHg)
memegang
kepala yang sakit
Keterangan:
- TTV : 4. Keluhan ekstrim
5. Keluhan Berat
T : 36,8OC 6. Keluhan sedang
7. Keluhan Ringan
N : 90x/menit 8. Tidak ada Keluhan

RR: 27x/menit P : Lanjut intervensi

TD:130/90mmhg
2 Hambatan Minggu, 22 S:
mobilitas fisik Desember 2019 Keluarga klien mengatakan bagian kiri
berhubungan Jam 08.00 WITA tubuh klien belum biasa digerakkan
dengan
penurunan
gangguan O :Keadaan pasien tampak lemah dan lemas.
pergerakan dan
kelemahan Kelemahan anggota gerak

Saat diminta menggerakkan bagian kaki kiri


belum mampu digerakan

Kesdaran pasien somnollen

GCS: E3, V5, M4

TTV

T : 36,8 oC
N : 95 x/menit
RR : 26x/menit
TD : 130/100 mmHg

Terpasang infus NaCl 0.9% 20 tpm

.Skala otot

4444 5555

4444 5555

A: Masalah Belum Teratasi

Indikator I E
IR ER
Keseimbangan 3 5
koordinasi 3 5

Performa posisi tubuh 53


3
Pergerakan sendi dan
otot 5
3

Berjalan

Bergerak dengan 3
5
mudah 3
P: Lanjutkan Intervensi
3. Gangguan rasa Minggu, 22 S : Keluarga klien mengatakan nyeri di
nyaman, nyeri Desember 2019 kepala,pusing
berhubungan Jam 08.00 WITA
dengan O:
peningatan
Keadaan pasien tampak lemah dan lemas.
tekanan
intrakranial Saat diminta menggerakkan bagian
tangan kiri dan kaki kiri tidak bisa
digerakan
TTV
T : 36,8 oC
N : 95 x/menit
RR : 26x/menit
TD : 130/90 mmHg
8. Terpasang infus NaCl 0.9% 20 tpm

A: Masalah Belum Teratasi

Indikat
or IR ER
 Ekspresi 3 4
wajah
 Gelisah 3 4
atau
ketegang
an otot 3 4
 Durasi
episode
nyeri 3 4

 Merintih
dan
menangi
s
 Gelisah 3 4

P: Lanjutkan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai