Anda di halaman 1dari 3

Endopedon atau Subsurface Horizons adalah horison mineral, meskipun beberapa telah terakumulasi

bahan organic. Horison-horisonn tersebut tersingkap pada permukaan tanah,oleh karena erosi.
Sebagaian dari horizon-horison ini umumnya di anggap horizon B, sebagian besar pakar pedologi, walau
tidak semuanya, dan yang lain lagi umumnya memandang sebagai bagian horizon A.

Kambik :

– Struktur granuler, gumpal atau tiang, bercampur dengan yang masih memperlihatkan struktur buatan
induk,

– Mengandung mineral terlapukkan, termasuk alofan atau kaca volkan (vitrik) (cambiare = menukar)

– KPK diatas 16me%

– Belum ada iluviasi liat, seskuioksida &B.O,

– Tidak tampak selaput liat pada gumpalan/butir tanah,

– Memiliki tekstur dari pasir, atau lebih halus lagi.

 Agrik :

– Horison Iluvial

– akumulasi debu, liat dan humus secara nyata di bawah lapisan

olah ≤ 15% vol tanah

 Albik :

– liat & oksida besi telah tercuci sehingga meninggalkan pasir

dan debu,

– warna muda ; value ≥ 4 (lembab) atau ≥ 5 (kering) → albus =

albino,

– biasanya dibawah horizon spodik atau argilik.

 Argilik :

Horison iluviasi liat (Bt), Berselaput liat pada permukaan

agregat tanah.

 Kalsik :
– Mengandung CaCO3 15% dan tebal lebih dari 15cm,

– horizon iluvial.

 Natrik :

Seperti argilik, tetapi :

– Berstruktur prismatic dan tiang,

– BNa tertukar ≥ 15%,

– pH > 8,5.

 Oksik :

– Penggumpalan besi oksida dan/atau Al oksida terhidrat,

– Tebal 30 cm dan mengandung 15% liat,

– Liat kaolinit (kisi 1:1) (oksik : oksida),

– Tidak memiliki sifat horizon argilik.

 Spodik :

– Berhorizon (iluviasi = B) dengan penggumpalan humus /seskuiosida,

– Tersusun dari bahan spoik (85%).

 Kandik :

Seperti argilik, tetapi :

– KTK efektif < 16me/100gram liat,

– Ketebalan minimum 18cm,

– Tekstur pasir sangat halus atau yang lebih halus lagi.

 Gipsik :

– Horison iluviasi dari senyawa gypsum,

– ketebalan minimal 15 cm,

– tidak ditemukannya sementasi,

– mengandung CaSO4 tinggi.


 Sombrik :

– Berwarna gelap,

– Terbentuk karena iluviasi humus tanpa Al dan Na,

– KB dan KTK rendah.

 Salik :

Horison yang banyak mengandung garam mudah larut, tebal 15 cm.

 Placik :

– Horison tipis (2-10mm),

– Warna hitam sampai merah gelap,

– Keras, tersementasi dengan Fe, MN dan BO.

 Petrokalsik :

– Horison iluviasi karbonat atau kalium karbonat,

– Pemadasan senyawa karbonat.

 Petrogipsik :

– Horison iluviasi bahan gypsum,

– Pemadasan senyawa gypsum.

 Glosik :

Degradasi horizon argilik, kandik atau natrik, dan memiliki ketebalan 5 cm dengan karateristik. Sebagian
bahan penyusun 15-85% hasil eluviasi bahan albik. Sebagian bahan penyusun hasil iluviasi horizon
argilik, kandik atau natrik

Sumber : Mey, D. DIFFERENSIASI SATUAN TANAH BERDASARKAN SISTEM KLASIFIKASI TANAH PPTA (1983)
DAN PADANAN USDA (1999) DI KECAMATAN ABELI.

PPTA (1983) DAN PADANAN USDA (1999) DI KECAMATAN ABELI

://blog.ub.ac.id/dessystoryline/2013/05/04/klasifikasi-tanah/

Anda mungkin juga menyukai