New Perspectives On The Use of Geographical Information System
New Perspectives On The Use of Geographical Information System
At first glance, the domain of health is no typical area to applicate Geographical Information
Systems (GIS). Nevertheless, the recent development clearly shows that also within the
domains of environmental health, disease ecology and public health GIS have become an
indispensable tool for processing, analysing and visualising spatial data. In the field of
geographical epidemiology, GIS are used for drawing up disease maps and for ecological
analysis. The striking advantages of GIS for the disease mapping process are the considerably
simplified generation and variation of maps as well as a broader variety in terms of
determining areal units. In the frame of ecological analysis, GIS can significantly assist with
the assessment of the distribution of health-relevant environmental factors via interpolation
and modelling. On the other hand, the GIS-supported methods for the detection of striking
spatial patterns of disease distribution need to be much improved. An important topic in this
respect is the integration of the time dimension. The increasing use of remote sensing as well
as the integration into internet functionalities will stimulate the application of GIS in the field
of Environmental Health Sciences (EHS). In future, the integration and analysis of healthrelevant
data in one single data system will open up many new research opportunities.
Pada pandangan pertama, bidang kesehatan bukanlah bidang khas untuk menerapkan
Informasi Geografis
Sistem (SIG). Namun demikian, perkembangan terakhir jelas menunjukkan bahwa juga
dalam
domain kesehatan lingkungan, ekologi penyakit dan kesehatan masyarakat GIS telah
menjadi
alat yang sangat diperlukan untuk memproses, menganalisis dan memvisualisasikan data
spasial. Dalam bidang
epidemiologi geografis, SIG digunakan untuk menyusun peta penyakit dan untuk ekologi
analisis. Keuntungan mencolok dari GIS untuk proses pemetaan penyakit adalah yang
paling penting
pembuatan dan variasi peta yang disederhanakan serta variasi yang lebih luas dalam hal
menentukan unit areal. Dalam kerangka analisis ekologis, GIS dapat membantu secara
signifikan
penilaian distribusi faktor lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan melalui
interpolasi
dan pemodelan. Di sisi lain, metode yang didukung GIS untuk deteksi pemogokan
pola spasial penyebaran penyakit perlu ditingkatkan. Topik penting dalam hal ini
rasa hormat adalah integrasi dimensi waktu. Meningkatnya penggunaan penginderaan
jauh juga
karena integrasi ke dalam fungsi internet akan merangsang penerapan GIS di lapangan
Ilmu Kesehatan Lingkungan (EHS). Di masa depan, integrasi dan analisis terkait
kesehatan
data dalam satu sistem data tunggal akan membuka banyak peluang penelitian baru.