Anda di halaman 1dari 32

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat
sehat sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Fisiologi
Kehamilan”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kehamilan dan
bertujuan agar pembaca dapat mengetahui “Fisiologi Kehamilan”. Pada
kesempatan ini pula, Penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang ditujukan
kepada :

1. Allah SWT yang selalu menjadi penuntun dan yang menyertai kami dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
2. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan kami.
3. Ibu Dra. Henny Novita, SST., MA, Kes selaku dosen pengampu mata kuliah
Asuhan Kehamilan di Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Jakarta 1
4. Ibu Fitrah Ivana Paisal, SST.,M.Keb. selaku dosen penanggung jawab mata
kuliah Asuhan Kehamilan di Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jakarta 1
Materi yang kami sampaikan dalam makalah ini tentunya masih jauh dari
kesempurnaan, karena kami juga masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu
arahan, koreksi, dan saran yang membangun sangat kami banggakan. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Jakarta, 15 Januari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................2

1.3 Tujuan Makalah ...........................................................................................2

1.4 Manfaat Makalah .........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

2.1 Pengertian Kehamilan ..................................................................................3

2.2 Perubahan Fisiologi pada Kehamilan .........................................................3

2.3 Tanda-tanda kehamilan ................................................................................8

2.4 Tahap tumbuh kembang fetus ....................................................................14

2.5 Plasenta ......................................................................................................17

BAB III PENUTUP ..............................................................................................22

3.1 Kesimpulan ................................................................................................22

3.2 Saran ...........................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................23

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................24

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi
merupakan fokus utama pemecahan masalah kesehatan di Indonesia.
Menurut survey Demografi Kesehatan Indonesia pada tahun 1997 Angka
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 334 per 100.000 kelahiran hidup
dan Angka Kematian Bayi adalah 52 per 1000 kelahiran hidup, Angka
Kematian Neonatal adalah 25 per 1000 kelahiran hidup ( Standar Pelayanan
Kebidanan, DepKes RI, 2001 dan Saifuddin, 2002). Selanjutnya angka
kematian tersebut mengalami penurunan yang lambat sebanyak
307/100.000 KH untuk AKI dan AKB sebanyak 35/1000 KH (SDKI
2002/2003).
Secara berturut-turut penyebab kematian ibu adalah perdarahan
(28%), eklamsi (24%), infeksi (11%), komplikasi masa nifas (8%), masing-
masing 5% untuk emboli obstetrik, abortus, trauma obstetrik, persalinan
macet, dan 11% untuk penyebab lainnya.
Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai
derajat kesehatan bangsa,oleh karena itu pemerintah sangat menekankan
untuk menurunkan angkat kematian ibu dan bayi melalui program-program
kesehatan. Dalam pelaksanaan program kesehatan sangat dibutuhkan
sumber daya manusia yang kompeten, sehingga apa yang menjadi tujuan
dapat tercapai. Bidan sebagai salah satu sumber daya manusia dibidang
kesehatan merupakan ujung tombak atau orang yang berada di garis depan
yang berhubungan langsung dengan wanita sebagai sasaran program.
Dengan peran yang cukup besar ini makan sangat penting kiranya bagi
bidan untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya melalui pemahaman
mengenai asuhan kebidanan mulai dari wanita hamil sampai nifas serta
kesehatan bayi.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu kehamilan ?
2. Bagaimana perubahan fisiologi pada kehamilan ?
3. Bagaimana tanda-tanda kehamilan ?
4. Bagaimana tahap tumbuh kembang fetus ?
5. Apa itu plasenta ?

1.3 Tujuan Makalah


a. Tujuan Umum
Untuk menyelesaikan tugas makalah Asuhan Kehamilan
b. Tujuan Khusus
1) Untuk menambah wawasan tentang kehamilan seorang ibu
2) Untuk mengetahui perubahan fisiologi pada kehamilan
3) Untuk mengetahui tanda-tanda kehamilan
4) Untuk mengetahui tahap tumbuh kembang fetus
5) Untuk mengetahui tentang plasenta

1.4 Manfaat Makalah


a. Bagi Penulis
Dapat mengetahui dan menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari
makalah mata kuliah Asuhan Kehamilan.
b. Bagi Institusi
Sebagai tambahan sumber pengetahuan dan perbandingan pada asuhan
kehamilan ibu hamil fisiologis.
c. Bagi Mahasiswa Kebidanan
Dapat mengetahui dan menambah wawasan tentang fisiologi kehamilan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kehamilan


Definisi dari masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) di hitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002)
Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280
hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) (Prawirohardjo,
1999)
Pembagian kehamilan dibagi menjadi dalam 4 trimester. Trimester
pertama, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu); Trimester
kedua dari 4 bulan sampai 6 bulan (13-28 minggu); Trimester ketiga, dari 7
bulan sampai 9 bulan (29-42 minggu). Antenatal care merupakan asuhan
yang diberikan ibu sebelum persalinan dan prenatal care (JHPIEGO,
2003:7).

2.2 Perubahan Fisiologis Pada Kehamilan


Perubahan fisiologis selama kehamilan dipengaruhi oleh hormon estrogen
dan progesterone, karena kedua hormon ini mempengaruhi perubahan organ
tubuh pada kehamilan.
a. Sistem reproduksi
1) Uterus
a) Ukuran.
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah
pengaruh esterogen dan progesterone yang kadarnya meningkat.
Pembesaran pada dasarnya disebabkan oleh hypertrofi otot polos
uteri. Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar, sebesar telur
bebek, pada kehamilan 12 minggu sebesar telur angsa. Pada 16
minggu sebesar kepala bayi/tinju orang dewasa, dan semakin

3
membesar sesuai dengan usia kehamilan (Rukiyah, dkk, 2009
hlm.39).
b) Berat
Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi
1.000 gram pada akhir bulan (Sulistyawati, 2009 hlm. 60).
Panjangnya yaitu 20 cm, dan tebalnya 2,5 cm.
c) Posisi Rahim dalam kehamilan.
Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau
retrofleksi. Pada 4 bulan kehamilan, Rahim tetap berada dalam
rongga pelvis. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang
dalam pembesarnya dapat mencapai batas hati. Pada ibu hamil,
Rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan
dan kiri (Sulistyawati, 2009 hlm. 61).
d) Vaskularisasi.
Arteri uretine dan ovarika bertambah dalam diameter,
Panjang, dan anak-anak cabangnya, pembuluh darah vena
mengembang dan bertambah (Sulistyawati, 2009 hlm. 61).
e) Serviks uteri
Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini
yang disebut dengan tanda goodell. Kelenjar endoservikal
membesar dan mengeluarkan banyak cairan muskus. Oleh
karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya
menjadi livid, dan ini disebut dengan tanda Chadwick
(Sulistyawati, 2009 hlm. 61).
1. Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum
graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan
mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesterone.
2. Vagina dan vulva
Oleh karena pengaruh esterogen dan progesterone,terjadi
hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, sehingga pada

4
bagian tersebut terlihat lebih merah atau kebiruan, kondisi
ini disebut tanda chadwick.
b. Sistem kardiovaskuler
Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung
setiap menitnya atau biasa disebut sebagai curah jantung (cardiac
output) meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada
usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan
16-28 minggu. Oleh karena curah jantung yang meningkat, maka
denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat (dalam keadaan
normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit).
Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi
karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim. janin yang terus
tumbuh, menyebabkan dapat lebih banyak dikirim ke rahim ibu. Pada
akhir usia kehamilan, rahim menerima seperlima dari seluruh darah ibu.
c. Sistem Urinaria
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring
darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50%), yang puncaknya
pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan
(pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim
yang membesar). Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal ketika
berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat
pada saat kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin
berkemih ketika mencoba untuk berbaring/tidur.
d. Sistem Gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus
bagian bawah karena ada zat yang dapat menekan sehingga terjadi
sembelit atau konstipasi dan juga mual muntah pada ibu hamil.
Sembelit semakin berat karena Gerakan otot didalam usus diperlambat
oleh tingginya kadar progesterone.
Wanita hamil sering mengalami rasa panas (hearburn) dan
sandawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada

5
didalam lambung dan karena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian
bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke
kerongkongan.
e. Sistem Metabolisme
Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukkan
tulangnya dan ini terjadi ketika trimester terakhir. Oleh karena itu,
peningkatan asupan kalsium sangat diperlukan untuk menunjang
kebutuhan. Peningkatan kebutuhan kalsium mencapai 70% dari diet
biasanya. Penting bai ibu hamil untuk selalu sarapan karena kadar
glukosa darah ibu sangat berperan dalam perkembangan janin, dan
berpuasa saat kehamilan akan memproduksi lebih banyak ketosis yang
dikenal dengan “cepat merasakan lapar” yang memungkinkan
berbahaya pada janin.
Kebutuhan zat besi ibu hamil kurang 1.000 mg, 500 mg
dibutuhkan untuk meningkatkan massa sel darah merah dan 300 mg
untuk transportasi ke fetus ketika kehamilan memasuki usia 12 minggu,
200 mg sisanya untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubub.
Wanita hamil membutuhkan zat besi rata-rata 3,5 mg/hari.
f. Sistem Muskuloskletal
Esterogen dan progesterone memberikan efek relaksasi otot dan
ligamentum pelvis pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh
pelvis untuk meningkatkan kemampuannya menguatkan posisi janin
pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran.
Adanya sakit punggung dan ligamen pada kehamilan tua
disebabkan oleh meningkatnya pergerakkan pelvis akibat pembesaran
uterus. Bentuk tubuh selalu berubah menyesuaikan dengan pembesaran
uterus kedepan karena tidak adanya otot abdomen.
Bagi wanita yang kurus lekukan lumbalnya lebih normal dan
menyebabkan lordosis dan gaya beratnya berpusat pada kaki bagian
belakang. Selain sikap tubuh yang lordosis, gaya berjalan juga menjadi

6
berbeda dibandingkan ketika hamil, yang kelihatan seperti akan jatuh
dan terlatih-latih.
g. Kulit
Topeng kehamilan (cloasma gravidarum) adalah bitnik-bintik
pigmen kecoklatan yang tampak di kulit kening dan pipi. Peningkatan
pigmentasi juga terjadi di sekeliling putting susu, sedangkan di perut
bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap, yaitu spider
angioma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran seperti laba-
laba) bisa muncul di kulit, dan biasanya di atas pinggang. Pelebaran
pembuluh darah kecil yang berdinding tipis sering kali tampak di
tungkai bawah.
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
robeknya serabut elastis dibawah kulit, sehingga menimbulkan striae
gradvidarum/striae lividae. Bila terjadi peregangan yang hebat,
misalnya pada hidramnion dan gemelli, dapat terjadi diastasis rekti
bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya
dan disebut linea nigra. Adanya vasodilatasi kulit menyebabkan ibu
mudah berkeringat.
h. Payudara
Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami
banyak mengalami perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir.
beberapa perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai berikut:
a. Selama kehamilan payudara bertambah besar, tengang dan berat.
b. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar alveoli.
c. Bayangan vena-vena lebih membiru.
d. Hiperpigmentasi pada aerola dan puting susu.
e. Kalau diperas akan keluar air susus jolong (kolostrum) berwarna
kuning.
i. Sistem Pernafasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya
ruang rahim dan pembentukkan hormon progesterone menyebabkan

7
paru-paru berfungsi sedikit berbeda dari biasanya. Wanita hamil
bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak
oksigen untu k janin dan untuk dirinya. Lingkar dada wanita hamil agak
membesar. Lapisan saluran pernafasan menerima lebih banyak darah
dan menjadi sedikit tersumbat oleh penumpukan daran (kongesti).
j. Indeksi Massa Tubuh (IMT) dan Berat Badan
Pertambahan berat badan ibu hami menggambarkan status gizi
selama hamil, oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan jika terjadi
keterlambatan dalam penambahan berat badan ibu, ini dapat
mengindikasikan adanya malnutrisi sehingga dapat menyebabkan
gangguan pertumbuhan janin intra-uteri (Intra-uteri Growth
Retardation-IUGR). Disarankan pada ibu primigravida untuk tidak
menaikkan berat badannya lebih dari 1 kg/bulan dikarenakan khawatir
ukuran janin besar, sehingga tidak bisa melalui jalan lahir.
(Sulistyawati, 2009 hlm. 68). Perkiraan peningkatan berat badan yang
dianjurkan :
1) 4 kg pada kehamilan trimester I
2) 0,5 kg/ minggu pada kehamilan trimester II sampai III
3) Totalnya sekitar 15-16 kg.

Komponen Jumlah (dalam kg)


Jaringan Ekstrauterin 1
Janin 3-3,8
Cairan amnion 1
Plasenta 1-1,1
Payudara 0,5-2
Tambahan darah 2-2,5
Tambahan cairan jaringan 1,5-2,5
Tambahan cairan lemak 2-2,5
Total 11,5-16

8
2.3 Tanda dan Gejala Kehamilan
a. Tanda dan Gejala Presumptif (tidak pasti) Kehamilan
Tanda tidak pasti adalah perubahan-perubahan fisiologis yang
dapat dikenali dari pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil.
Beberapa peneliti mengemukakan beberapa gejala presumptive
kehamilan yang meliputi : Amenorea, mual dan muntah, ngidam,
singkope¸sering miksi, dan konstipasi (Cunningham, dkk, 2006)
1) Amenorea (berhentinya menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi
pembentukkan folikel de graaf dan ovulasi sehingga menstruasi
tidak terjadi. Lamanya amenorea dapat dikonfirmasi dengan
memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT), dan digunakan
untuk memperkirakan usia kehamilan dan persalinan. Tetapi,
amenorea juga dapat disebabkan oleh penyakit kronik tertentu,
tumor pituitary, perubahan dan faktor lingkungan, malnutrisi, dan
biasanya gangguan emosional seperti ketakutan akan kehamilan.
2) Mual (nausea) dan Muntah (emesis)
Pengaruh estrogen dan progesterone terjadi pengeluaran
asam lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah
yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut morning sickness.
Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis, tetapi bila terlampau
sering dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut dengan
hyperemesis gravidarum
3) Ngidam (mengingini makanan tertentu)
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,
keinginan yang demikian disebut ngidam. Ngidam sering terjadi
pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan menghilang dengan
makin tuanya kehamilan
4) Syncope (pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan

9
syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi terutama jika berada
pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang setelah 16 minggu
kehamilan.
5) Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari penurunan
kecepatan basal metabolism (basal metabolism rate- BMR) pada
kehamilan, yang akan meningkat sering pertambahan usia
kehamilan akibat aktivitas metabolime hasil konsepsi.
6) Payudara tegang
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada
payudara, sedangkan progesterone menstimulasi perkembangan
sistem alveolar payudara. Bersama somatomammotropin, hormon-
hormon ini menimbulkan pembesaran payudara, menimbulkan
perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama kehamilan,
pelebaran puting susu, serta pengeluaran kolostrum.
7) Sering miksi/sering BAK
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi. Frekuensi miksi yang sering terjadi
pada triwulan pertama akibat desakan uterus terhadap kandung
kemih. Pada triwulan kedua umumnya keluhann berkurang karena
uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir
triwulan, gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke rongga
panggul dan menekan kembali kandung kemih.
8) Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltic usus
(tonus otot menurun oleh pengaruh hormon steroid sehingga
kesulitan untuk BAB (Wiknjosastro dalam Prawirohardjo,2005)
9) Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12
minggu. Terjadi akibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta
yang merangsang melanofor dan kulit.

10
10) Epulis (Hipertropi dari Papilla gusi)
Tanda berupa pembengkakan pada gusi. Gusi tampak
bengkak karena peningkatan jumlah pembuluh darah disekitar gusi,
Epulis adalah suatu hipertrofi papilla gingivae/gusi sering terjadi
pada triwulan pertama. (Wiknjosastro dalam Prawirohardjo,2005)
11) Varises atau penampakkan pembuluh darah vena
Pengaruh estrogen dan progesterone menyebabkan
pelebaran pembuluh darah terutama bagi wanita yang mempunyai
bakat. Varises dapat terjadi di sekitar genetalian eksterna, kaki dan
betis, serta payudara. Penampakkan pembuluh darah ini dapat hilang
setelah persalinan .
b. Tanda dan Gejala Kemungkinan (Probability) Kehamilan
Tanda kemungkinana adalah perubahan-perubahan fisiologis yang
dapat diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik
kepada wanita hamil. Tanda kemungkinan hamil menurut Hani, dkk
(2010) terdiri dari :
1) Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan
ke empat kehamilan.
2) Tanda Hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus
uteri. Tanda ini terdapat pada dua pertiga kasus dan biasanya
muncul pada minggu keenam dari sepuluh serta terlihat lebih awal
pada perempuan yang hamilnya berulang. Pada pemeriksaan
bimanual (di tengah), segmen bawah uterus terasa lebih lembek.

11
Tanda ini sulit diketahui pada pasen gemuk atau dinding abdomen
yang tegang,

http://warungbidan.blogspot.com/2016/05/tanda-tanda-
kehamilan.html
3) Tanda Goodel
Tanda goodel adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang
tidak hamil serviks seperti ujung hidung, sedangkan pada wanita
hamil serviks melunaka seperti bibir. Tanda Iini biasanya muncul
pada minggu ke enam dan terlihat lebih awal pada wanita yang
hamilnya berulang, tanda ini dilakukan pemeriksaan dengan
speculum, serviks terlihat berwarna lebih kelabu kehitaman.
4) Tanda Chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa
vagina termasuk juga porsio dan serviks. Tanda ini biasanya
muncul pada minggu ke delapan, wrna pada vagina dan vulva
menjadi lebih merah dan agak kebiruan timbul karena adanya
vaskularisasi pada daerah tersebut.

12
http://warungbidan.blogspot.com/2016/05/tanda-tanda-
kehamilan.html
5) Tanda Piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi
karena ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu
sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu. Tanda piscaseck,
dimana uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol ke
jurusan pembesaran tersebut (Wiknjosastro, dalam Prawirohardjo,
2005). Sejalan bertambahnya usia kehamilan, pembesaran uterus
menjadi semakin simetris.

http://warungbidan.blogspot.com/2016/05/tanda-tanda-
kehamilan.html
6) Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat
meningkatnya actomysin di dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak
beritmik, sporadit, tidak nyeri biasanya timbul pada kehamilan
delapan minggu, tetapi baru dapat diamati dari pemeriksaan

13
abdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini akan terus
meningkat frekuensinya, lamanya, dan kekuatannya sampai
mendekati persalinan.
7) Teraba Ballotement

http://warungbidan.blogspot.com/2016/05/tanda-tanda-
kehamilan.html
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin
bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan
pemeriksa. Hal ini harus ada pada pemeriksaan kehamilan karena
perabaan bagian seperti bentuk janin saja tidak cukup karena dapat
saja merupakan mioma uteri.
8) Pemeriksaan Tes Biologis Kehamilan (planotest) Positif
Ini adalah untuk mendeteksi adanya Human Chorionic
Honadotropin (hCG) yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik sel
selama pemeriksaan kehamilan. Hormon ini disekresi di peredaran
darah ibu (pada plasma darah, dan dieskresi pada urine ibu.
Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan
meningkat dengan cepat pada hari ke 30-60. Tingkat tertinggi pada
hri 60-70 usia gestasi, kemudian menurun pada hari ke 100-130.

c. Tanda Pasti (Positive) Kehamilan


Tanda pasti kehamilan adalah tanda yang menunjukkan langsung
keberadaan janin yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa. Tanda
pasti kehamilan menurut Hani, dkk (2010) terdiri atas hal-hal berikut :
1) Gerakan Janin dalam Rahim

14
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
Gerakan janin baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20
minggu.
2) Denyut Jantung Janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf (misalnya dopler). Dengan stetoskop Laenecm,
dan lain-lain baru dapat didengar pada usia kehamilan 18-20
minggu.
3) Bagian-bagian Janin
Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong)
serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas
pada usia kehamilan lebih tua (trimester akhir). Bagian janin ini
dapat dilihat lebih sempurna lagi menggunakan USG.
4) Kerangka Janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.

2.4 Proses Konsepsi. Fertilisasi, dan Nidasi


1. Konsepsi
Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang
memungkinkan terjadinya kehamilan. Konsepsi ini dapat terjadi jika
dipenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut :
a. Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita
yang tepat
b. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat
ovulasi
c. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat
selama ejakulasi
d. Tidak ada barrier atau hambatan yang mencegah sperma
mencapai, melakukan penetrasi dan sampai akhirnya membuahi
ovum.

15
Agar terjadi kehamilan sebaiknya senggama dilakukan sebelum
tepat di hari wanita ovulasi karena sperma dapat hidup sempai 3 hari
di dalam vagina wanita, sedangkan ovu hanya bertahan 12-24 jam
setelah dikeluarkan oleh ovarium. Ovulasi dapat dikenali melalui
bentuk cairan vagina yang keluar. Jika terlihat bening, banyak dan
licin, maka kemungkinan besar wanita dalam keadaan subur, cairan
vagina bertahap akan menjadi kental dan berwarna putih keruh
setelah melewati masa ovulasi. Selain mengamati karakter cairan
vagina, ovulasi dapat juga diprediksi melalui oenghitungan siklus
menstruasi. Wanita mengalami ovulasi pada hari ke-12 sampai ke-
14 siklus menstruasi, namun cara ini kurang dapat digunakan pada
wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.

Diperkirakan ada 300 juta sperma yang dikeluarkan pada saat


ejakulasi yang dapat di tamping oleh bagian belakang vagina, namun
dalam perjalanannya hanya beberapa ribu saja yang dapat mencapai
tuba falopii. Lingkungan vagina yang asam dan adanya daya fagosit
dari uterus membuat sebagian sperma tidak mampu untuk bertahan
hidup, yang akhirnya dikeluarkan lagi melalui vagina.

2. Fertilisasi
Merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu
dengan ovum, terjadi penyatuan sperma dengan ovum, sampai dengan
terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma hingga menjadi buah
kehamilan. Gambaran proses dari konsepsi sampai dengan fertilisasi
adalah sebagai berikut :
a. Sperma memasuki vagina
Sperma di ejakulasikan di forniks vagina saat koitus, menuju ke
ampula tuba sebagai tempat fertilisasi
b. Proses kapasitasi
Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat untuk
mencapai ampula.

16
c. Reaksi akromosom
Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan
tripsin agar bisa menembus lapisan Oosit/ovum.
d. Sperma memasuki zona pellusida dan corono radiata
Zat yang dikeluarkan melalui reaksi akromosom akan
mengencerkan corona radiata dan zona pellusida
e. Reaksi granula kortikal
Granula kortikol merupakan sel-sel granulose yang berada di
sekitar oosit yang akan menutup setalah satu buah sperma masuk
ke dalam oosit, sehingga mencegah sperma yang lain untuk
masuk.
f. Fertilisasi
1) Kepala sperma membesar dan inti sel sperma membentuk
pronucleus pria.
2) Inti sel ovum membentuk pronucleus wanita.
3) Kedua pronucleus berfusi (bergabung)
Dalam proses ini akhirnya kedua pronucleus Bersatu
dan membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari
wanita dan pria. Dalam beberapa jam setalah konsepsi,
mulailah terjadi proses pembelahan zigot. Segera setelah
pembelahan sel terjadi, maka pembelahan-pembelahan
selanjutnya akan berjalan dengan lancer dan akhirnya dalam

17
waktu tiga hari terbentuk suatu kelompok sel-sel yang sama
besarnya, disebut morulla.

Proses selanjutnya adalah perubahan morula menjadi blastula. Hasil


konsepsi tiba ke dalam kavum uteri pada tingkat blastula

3. Implantasi (Nidasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam
endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai, disebut
trophoblast, yang mampu menghancukan atau mencairkan jaringan.
Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada
dalam fase sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung
nutrisi untuk buah kehamilan.
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell
mass) akan mudah masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil
yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya kadang-
kadang saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua yang
disebut dengan tanda Hartman. Umumnya nidasi terjadi pada dinding
depan belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri.

18
Bila nidasi telah terjadi, dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Sel-
sel lebih kecil yang terletak dekat ruang exocoeloma membentuk
entoderm dan yolk sac, sedangkan sel-sel yang lebih besar menjadi
entoderm dan membentuk ruangan amnion. Terbentuklah suatu
lempeng embryonal di antara amnion dan yolk sac.
Sel-sel trophoblast mesodermal yang tumbuh di sekitar mudigah
akan melapisi lapisan dalam trofoblast, sehingga terbentuklah sekat
korionik yang kelak menjadi korion. Sel-sel trophoblast tumbuh
menjadi 2 lapisan, yaitu sititrofoblast (sebelah dalam dan
sinsiotrofoblast (sebelah luar).
Vili korialis yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh
bercabang-cabang dan disebut sebagai korion frondosum, sedangkan
yang berhubungan dengan desidua kopsularis (korion leave) kurang
mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang. Dalam peringkat
nidasi trophoblast dihasilkan hormon human chorionic gonadotropin
(HCG).

19
2.5 Tumbuh Kembang Fetus
Ada 3 masa dalam pertumbuhan janin, yaitu :
a. Masa pre-embrionik
Berlangsung selama 2 minggu setelah terjadinya fertilisasi. Terjadi
proses pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner-cell
masa akan membentuk 3 lapisan utama yaitu :
1) Ektoderm, melapisi cavitas amniotica, merupakan lapisan sel
tunggal yang bertanggung jawab atas pertumbuhan kulit, rambut,
kuku, jaringan saraf, alat indera, kelenjar
2) Endoderm, melapisi saccus vitellius dan berkembang membentuk
traktus digestivus, hepar, pancreas, laring, trakea, paru-pari, vesika
urinaria dan uretra
3) Mesoderm, lapisan jaringan selain ektoderm dan endoderm yang
berasal dari inner cell mass, terletak di sekitar cakram embrio,
menghasilkan sistem sirkulasi dan limfatik, tulang otot, ginjal,
ureter, organ genitalia dan jaringan subkutan.
b. Masa Embrionik
Berlangsung sejak 2-8 minggu. Sistem utama di dalam tubuh telah
ada dalam bentuk rudimeter (mengecil, menciut, dan akhirnya
menghilang) jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut. Sering
kali disebut masa organogenesis atau masa pembentukan organ. Sebagai
akibat pembentukan organ, maka ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai
jelas.
1) Lapisan Mudigah ectoderm berfungsi membentuk organ dan struktur
tubuh yang memelihara hubungan dengan dunia luar yaitu susunan
saraf pusat, sistem saraf tepi, epitel sensorik telinga, hidung dan
mata, kulit termasuk rambut dan kuku, kelenjar hipofisis, kelenjar
mammae, kelenjar keringat dan email gigi.
2) Lapisan Mesoderm, terutaama mesoderm para aksial yang
membentuk somity dimana spmit tersebut membentuk miotom

20
(jaringan otot), sklerotom (tulang rawan dan hidung), dan
dermatotom (jaringan subcutan kulit).
3) Lapisan Endoderm, menghasilkan lapisan epitel saluran pencernaa,
saluran pernafasan, kandung kemih, membentuk parenkim tiroid,
kelenjar paratiroid, hati dan kelenjar pancreas, serta kavum timpani
dan tuba eustachius.

c. Masa Fetal
Berlangsung setelah minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir. Berikut
ini perkembangan yang terjadi tiap bulan :
1) Minggu ke-12 : Panjang tubuh kira-kira 9 cm, berat 14 gram,
sirkulasi fetal telah berfungsi secara penuh, traktus renalis mulai
berfungsi, terdapat reflex menghisap dan menelan, genitalia eksterna
telah tampak dan dapat ditetapkan jenis kelaminnya.
2) Minggu ke-16 : Panjang badan kira-kira 16 cm, berat 100 gram, kulit
sangat tembus pandang sehingga vasa darah terlihat, deposit lemak
subkutan terjadi, rambut mulai tumbuh pada kepala dan lanugo
mulai tumbuh.
3) Minggu ke-20 : Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh
panjang badan, gambaran wajah telah nyata dengan telinga yang
terletak pada tempatnya yang normal, kelopak mata, alis mata, dan
kuku telah tumbuh sempurna, skeleton terlihat pada pemeriksaan
sinar-X, kelenjar minyak telah aktif dan verniks kaseosa akan
melapisi tubuh fetus, Gerakan janin dapat dirasakan oleh ibu setelah
kehamilan minggu ke-18, traktus renalis mulai berfungsi dan
sebanyak 7-17 ml urine dikeluarkan setiap 24 jam.
4) Minggu ke-24 : Kulit sangat berkeriput karena terlalu sedikit lemak
subkutan, lanugo menjadi lebih gelap dan verniks kaseosa
meningkat. Dari minggu ke-24 dan seterusnya, fetus akan menyepak
dalam merespon rangsangan (stimulus)

21
5) Minggu ke-28 : Mata terbuka, alis mata dan bulu mata telah
berkembang dengan baik, rambut menutupi kepala, lebih banyak
deposit lemak subkutan yang menyebabkan kerutan kulit berkurang,
testis mengalami penurunan, dari abdomen ke skrotum pada minggu
ke-28
6) Minggu ke-32 : Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih
membulat karena lemak disimpan di sana, testin terus menurun.
7) Minggu ke-36 : Lanugo sebagian besar telah berkelupas, tetapi kulit
masih tertutup verniks kaseosa, testis fetus laki-laki terdapat di
dalam skrotum pada minggu ke-36, ovarium perempuan masih
berada di sekitar kavitas pelvis, kuku jari tangan dan kaki mencapai
ujung jari
8) Minggu ke-40 : Penulangan (osifikasi) tulang tengkorak masih
belum sempurna, tetapi keadaan ini merupakan keuntungan dan
memudahkan lewatnya fetus melalui jalan lahir, sekarang terdapat
cukup jaringan lemak subkutan dan fetus mendapatkan tambahan
berat badan hamper 1 kg pada minggu tersebut.
9) Saat Lahir : Kebanyakan sistem pada bayi masih imatur, tetapi :
a) Fetus mampu bergerak
b) Fetus dapat bernafas dan menangis kuat
c) Fetus ingin minum ASI
d) Dalam gerakannya pada saat lahir, fetus mengeluarkan urine
dan mekonium

22
e) Fetus memperlihatkan respon terhadap rangsangan (stimulus),
cahaya, suara dan rabaan.

https://www.alodokter.com/ini-perkembangan-bayi-dalam-
kandungan-dari-minggu-ke-minggu

2.6 Plasenta
Pada hari ke-8 – 9, perkembangan trofoblas sangat cepat, dari selapis
sel tumbuh menjadi berlapis-lapis. Terbentuk rongga-rongga vakuola yang
banyak pada lapisan sinsitiotrofoblas (selanjutnya disebut sinsitium) yang
akhirnya saling berhubungan. Stadium ini disebut stadium berongga
(lacunar stage). Pertumbuhan sinsitium ini ke dalam stroma endometrium
makin dalam kemudian terjadi perusakan endotel kapiler di sekitarnya
sehingga rongga-rongga sinsitium (sistem lacuna) tersebut dialiri oleh darah
ibu yang akhirnya membentuk sinusoid. Proses ini menjadi awal
terbentuknya sistem sirkulasi uteroplasenta/ sistem sirkulasi feto-maternal.
Sementara itu, diantara lapisan dalam sitotrofoblas dengan selapis
sel selaput heuser, terbentuk sekelompok sel baru yang berasal dari trofoblas
dan membentuk jaringan ikat yang lembut yang disebut mesoderm
ekstraembrional. Bagian yang berbatasan dengan sitotrofoblas disebut
mesoderm ekstraembrional somatopleural, kemudian akan menjadi

23
selaput korion (chorionic plate). Bagian yang berbatasan dengan selaput
heuser dan menutupi bakal yolk sac disebut mesoderm ekstraembrional
splanknopleural. Menjelang akhir minggu kedua (hari13-14), seluruh
lingkaran blastokista telah terbenam dalam uterus dan diliputi pertumbuhan
trofoblas yang telah dialiri darah ibu. Meski demikian, hanya sistem
trofoblas di daerah dekat embrioblas yang berkembang lebih aktif
dibandingkan daerah lainnya.
Di dalam lapisanmesoderm ekstraembrional, juga terbentuk celah-
celah yang makin lama makin besar dan Bersatu sehingga rongga yang
memisahkan kandung kuning telur semakin jauh dari sitotrofoblas. Rongga
ini disebut rongga selom ekstraembrional (embryonal coelomicspace) atau
rongga korion (chorionic space).
Di sisi embrioblas (kutub embryonal), tampak sel-sel kuboid lapisan
sitotrofoblas mengadakan invasi 24mbilic lapisan sinsitium, membentuk
sekelompok sel yang dikelilingi sinsitium disebut vili/jonjot primer
(primary villi). Villi ini memanjang sampai bertemu dengan aliran darah
ibu. Pada awal minggu ketiga, mesoderm ekstraembrional somatopleural
yang terdapat di bawah villi primer (bagian dari selaput korion di daerah
kutub 24mbilical), ikut menginvasi ke dalam vili sehingga membentuk vili
sekunder (secondary stem villi), terdiri atas inti mesoderm yang dilapisi
selapis sel sitotrofoblas dan sinsitiotrofoblas. Menjelang akhir minggu
ketiga, dengan karakteristik angiogenik yang dimilikinya, mesoderm dalam
vili tersebut berdiferensiasi menjadi sel darah dan pembuluh kapiler
sehingga vili yang tadinya hanya selular kemudian menjadi suatu jaringan
vascular (disebut vili tersier/tertiary stem villi).
Selom ekstraembrional/ rongga korion makin lama makin luas,
sehingga jaringan embryonal makin terpisah dari sitotrofoblas/ selaput
korion, hanya dihubungkan oleh sedikit jaringan mesoderm yang kemudian
menjadi connecting stalk (tangkai penghubung). Mesoderm connecting
stalk yang juga memiliki kemampuan angiogenik, kemudian akan

24
berkembang menjadi pembuluh darah dan connecting stalk tersebut akan
menjadi tali pusat.
Setelah infiltrasi pembuluh darah trofoblas ke dalam sirkulasi
uterus, seiring dengan perkembangan trofoblas menjadi plasenta dewasa,
terbentuk komponen sirkulasi utero-plasenta. Melalui pembuluh darah tali
pusat, sirkulasi utero-plasenta dihubungkan dengan sirkulasi janin.
Meskipun demikian, darah ibu dan darah janin tetap tidak bercampur
menjadi satu (disebut sistem hemokorial), dan tetap terpisah oleh dinding
pembuluh darah janin dan lapisan korion. Dengan demikian, komponen
sirkulasi dari ibu (maternal) berhubungan dengan komponen sirkulasi dari
janin (fetal) melalui plasenta dan tali pusat. Sistem tersebut dinamakan
sirkulasi fetomaternal.

http://ritaelfianis.com/pengertian-fungsi-struktur-bagian-dan-proses-
terbentuknya-plasenta-ari-ari/
a. Bentuk dan Ukuran Plasenta
Perumbuhan plasenta makin lama semakin besar dan luas, umumnya
mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16
minggu. Plasenta dewasa/lengkap yang normal berbentuk bundar/oval,
memiliki diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm, berat rata-rata 500-600
gram. Selain itu, ciri lain adalah insersi tali pusat, dapat di
tengah/sentralis, disamping/lateralis, atau diujung tepi/ marginalis. Di
sisi ibu, tampak daerah-daerah yang agak menonjol (kotiledon) yang
diliputi oleh amnion. Sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300
cc/menit (20 minggu) meningkat sampai 600-700 cc/menit. Pada

25
kehamilan multiple/kembar dapat terjadi variasi jumlah dan ukuran
plasenta dan selaput janin.
b. Fungsi plasenta
Plasenta berfungsi menjamin kehidupan dan pertumbuhan janin
yang baik. Fungsi lain plasenta antara lain memberikan bahan makanan
pada janin, mengalirkan keluar sisa metabolism janin, memberikan
Oksigen, dan mengeluarkan Karbon dioksida janin, menghasilkan
hormon-hormon seperti HCG (Human chorionic gonadotropin), HPL
(Human plasental lactogen), estrogen, progesterone, dan lain-lain,
menyalurkan berbagai komponen antibody ke janin, menyalurkan obat-
obatan yang mungkin diperlukan janin yang diberikan melalui ibu, dan
barrier terhadap infeksi bakteri, virus, dan zat-zat toxic.
c. Pembagian Uri/Plasenta
1) Bagian janin : Korion frondosum dan vili.
2) Bagian maternal : desidua kompakta yang terbentuk dari
beberapa lobus dan kotiledon (15-20 buah).
3) Tali pusat : Merentang dari pusat janin ke uri bagian permukaan
janin panjang rata-rata 50-55 cm
d. Tali pusat
Mesoderm connecting stalk yang juga memiliki kemampuan
angiogenik, kemudian akan berkembang menjadi pembuluh darah dan
connecting stalk tersebut akan menjadi tali pusat. Pada tahap awal
perkembangan, rongga perut masih terlalu kecil untuk usus yang
berkembang sehingga sebagian usus terdesak ke dalam rongga selom
ekstraembrional pada tali pusat. Sekitar akhir bulan ketiga, penonjolan
lengkung usus ini masuk kembali ke dalam rongga abdomen janin yang
telah membesar.
Kandung kuning telur (yolk sac) dan tangkai kandung kuning telur
(duktus vitelinus) yang terletak dalam rongga korion, yang juga
tercakup dalam connecting stalk, juga tertutup bersamaan dengan
proses semakin bersatunya amnion dengan korion.

26
Setelah struktur lengkung usus, kandung kuning telur dan duktus
vitelinus menghilang, tali pusat akhirnya hanya mengandung pembuluh
darah 27mbilical (2 arteri umbilikalis dan 1 vena umbilikalis) yang
menghubungkan sirkulasi janin dengan plasenta. Pembuluh darah
27mbilical ini diliputi oleh mukopolisakarida yang disebut Wharton’s
jelly.

27
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Definisi dari masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) di hitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002). Fisiologi
kehamilan meliputi perubahan fisiologis ada beberapa macam perubahan
fisiologis diantaranya sistem reproduksi,sistem kardiovaskuler,sistem
urinaria, sistem gastrointensinal,sistem metabolism,sistem muskoloskeletal,
kulit, payudara, sistem pernafasan, indeks masa tubuh(IMT) dan berat
badan. Ada pula tanda-tanda atau gejala kehamilan yaitu tanda dan gejala
presumptive ( tidak pasti ) kehamilan, tanda dan gejala kemungkinan atau (
Probability) kehamilan, tanda pasti ( Positif) kehamilan.
Tumbuh kembang fetus ada tiga masa dalam pertumbuhan janin
yaitu, masa pre embrionik, masa embrionik, masa fetal. Dalam kehamilan
juga terdapat plasenta setelah lahir, plasenta adalah suatu organ dalam
kandungan pada masa kehamilan. Fungsi plasenta adalah pertukaran
produk-produk metabolism dan produk gas antara peredaran darah ibu dan
janin, serta produksi hormon.

3.2 Saran
Diharapkan setelah pembuatan makalah ini mahasiswa mampu
memahami fisiologi kehamilan, tanda-tanda kehamilan, tahap tumbuh
kembang fetus dan plasenta.

28
DAFTAR PUSTAKA

Yulaikhah Lily. 2008. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC

Varney H, et al. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, edisi 4. Jakarta: EGC

Sulistyawati, A. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba


Medika.

Megasari,Miratu dkk. 2014. Panduan Belajar Asuhan Kebidanan 1. Yogyakarta:


Deepublish

Yeyeh, Ai dkk. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta: Trans Info Media

29
LEMBAR PERSETUJUAN

Makalah perkuliahan dengan pokok bahasan “Fisiologi Kehamilan”. Telah


dikoreksi oleh dosen penanggung jawab dan telah dilakukan revisi oleh tim.

Jakarta, Januari 2020

Dosen Penanggung Jawab

30

Anda mungkin juga menyukai