Tugas Akhir Teori Hukum Pak Cecep
Tugas Akhir Teori Hukum Pak Cecep
Oleh:
RAHMA YUNITA
(02012681923020)
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Muhammad Syaifuddin, S.H., M.Hum
atas kesalahan si pelaku, tetapi sebagai sarana mencapai tujuan bermanfaat untuk
dipandang secara ideal, selain dari itu, tujuan hukuman adalah untuk mencegah
(prevensi) kejahatan.1
Lahirnya teori relatif merupakan suatu bentuk negasi terhadap teori absolut,
walaupun secara historis teori ini bukanlah suatu bentuk penyempurnaan dari teori
terhadap penjahat. Teori yang juga dikenal dengan nama teori nisbi ini menjadikan
dasar penjatuhan hukuman pada tujuan dan maksud hukuman sehingga ditemukan
masyarakat yang bertujuan membentuk suatu prevensi kejahatan. Wujud pidana ini
dibedakan prevensi umum dan khusus. Prevensi umum menghendaki agar orang-
orang pada umumnya tidak melakukan delik. Pada prevensi khusus, tujuan
penjahat dan orang lain yang berpotensi atau cederung melakukan kejahatan. Tujuan
pidana adalah tertib masyarakat, dan untuk menegakan tata tertib masyarakat itu
diperlukan pidana.2
kepada orang yang telah melakukan suatu tindak pidana, tetapi mempunyai tujuan-
tujuan tertentu yang bermanfaat. Pembalasan itu sendiri tidak mempunyai nilai, tetapi
pidana terletak pada tujuannya adalah untuk mengurangi frekuensi kejahatan. Pidana
dijatuhkan bukan karena orang membuat kejahatan, melainkan supaya orang jangan
melakukan kejahatan. Sehingga teori ini sering juga disebut teori tujuan.
2. Pencegahan bukan tujuan akhir tetapi hanya sebagai sarana untuk mencapai
pelaku saja (misal karena sengaja atau culpa) yang memenuhi syarat untuk
adanya pidana ;
2 Ibid
3 Dwidja Priyanto, 2009, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara Di Indonesia, PT. Rafika
Aditama, Bandung.
4. Pidana harus ditetapkan berdasar tujuannya sebagai alat untuk pencegahan
kejahatan ;
1. Simplicity
Reksodiputro, unsur- unsur sistem hukum itu terdiri dari struktur hukum (legal
culture). Struktur hukum meliputi badan eksekutif, legislatif dan yudikatif serta
pengharapan dari sistim hukum yang berlaku, dengan perkataan lain, budaya
hukum itu adalah iklim dari pemikiran sosial tentang bagaimana hukum itu
pidana adalah alat untuk menegakkan tata tertib (hukum) dalam masyarakat.
memperbaiki sikap mental atau membuat pelaku pidana tidak berbahaya lagi,
2. Explanatory of Power
maupun fakta. Norma dan fakta tersebut yang akan dianalisis berdasarkan teori
yang dijatuhkan bukan merupakan suatu balas dendam, akan tetapi merupakan
atau dalam cakupan yang lebih luas supaya tidak melakukan perbuatan yang
tujuan pembinaan bukan sebagai unsur balas dendam akan tetapi bertujuan
sebagai sarana pembinaan bagi terdakwa agar dapat memperbaiki sikap tingkah
laku dan perbuatannya di kemudian hari sehingga dapat diterima lagi oleh
berawal dari nilai yang kemudian asas lalu norma dan terakhir yaitu dalam
(hukum) dalam masyarakat. Dalam menegakan hukum tersebut teori relatif ini
berasas pada tiga tujuan utama pemidanaan yaitu preventif, detterence, dan
masyarakat. Lebih lanjut dalam penerapan teori relatif tersebut dimuat dalam
secara berkelanjutan. Seperti dalam teori relatif/ teori tujuan yang berpokok
pada tujuan pemidanaan tidak hanya untuk pembalasan namun juga pencegahan
undangan telah memuat secara ekspilisit mengenai teori relatif seperti dalam
Perkembangan dari teori relatif ini yaitu teori gabungan dalam sistem
pemidanaan. Teori gabungan adalah kombinasi dari teori absolut dan teori
yang adil.
logika.
anak hanya dapat diambil demi kepentingan anak. Kegiatan perlindungan anak
sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai fisik, mental dan sosial.
masyarakat.
6. Falsicability
Ilmu bersifat tentatif, salah satu sifat teori hukum yaitu dapat dibuktikan
kelemahan dari teori tesebut. Kebenaran teori hukum bersifat sementara hingga
teori tersebut dapat dibandah. Sebelum ada teori yang menyatakan salah, maka
mengalami sakit jiwa atau berbuat dibawah tekanan emosi yang berat.
penghukuman.