Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM KERJA

PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

RUMAH SAKIT IBU & ANAK PUTRI

SURABAYA

2017
BAB I
PENDAHULUAN

Program pengelolaan bahan berbahaya dan beracun adalah program untuk


mengelola bahan berbahaya seperti : bahan kimia dan bahan biologi yang dapat
membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak
langsung.
Pelaksanaan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun di RSIA PUTRI
mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
472/MENKES/Per/V/1996 tentang Pengamanan Bahan Berbahaya bagi
kesehatan.
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang digunakan di RSIA PUTRI
bermacam karakteristiknya dimana bahan tersebut beresiko menyebabkan
kecelakaan dan bahaya bagi pengguna dan lingkungannya. Untuk itu perlu dibuat
program pengelolaan B3 agar resiko-resiko tersebut dapat diminimalisasi. Dalam
program tersebut harus mencantumkan penjelasan tentang ancaman/bahaya yang
dapat ditimbulkan oleh bahan B3, cara penanganan/penanggulangannya bila
terjadi kecelakaan atau keracunan.
Adapun Dasar Hukum yang menjadi acuan dalam penyusunan program
pengelolaan limbah B3 adalah sebagai berikut:
1. Peraturan Pemerintah RI nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Lingkungan
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2008 tentang Tata
Cara Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit

Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun 2017 2


BAB II

LATAR BELAKANG

RSIA PUTRI adalah rumah sakit yang dalam kegiatan hariannya tidak
terlepas dari penggunaan berbagai bahan dan peralatan, dimana sebagian dari
bahan dan peralatan tersebut dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan dan
manusia bila tidak ditangani secara benar dan terorganisir baik secara langsung
maupun secara tidak langsung.
Misal penggunaan bahan B3 tersebut adalah penggunaan kaporit, jarum
suntik, tabung bertekanan dll yang apabila tidak dikelola dengan baik dapat
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan karyawan maupun lingkungan sekitar.
Selain itu masih adanya karyawan, pasien dan pengunjung RSIA PUTRI yang
belum mengetahui jenis limbah B3, penanganan bahan B3, dan belum tertibnya
penggunaan APD petugas di dalam pengambilan limbah B3 yang tercermin dari
belum adanya pengelolaan bahan berbahaya yang sesuai standar. Untuk itulah
diperlukan program kerja dalam mengelola dan menanggulangi bahan B3
sehingga petugas, pasien, pengunjung dan lingkungan terhindar dari pencemaran
B3.

Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun 2017 3


BAB III
TUJUAN

A. Tujuan Umum
Melindungi sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping
pasien, pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit dari pajanan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

B. Tujuan Khusus
a. Tercapainya keamanan dan kenyamanan kepada Karyawan, Dokter,
Pasien, dan pengunjung RSIA PUTRI, serta mencegah pencemaran
lingkungan.
b. Meminimalisasi resiko penyakit dan kecelakaan kerja akibat B3.
c. Memberikan informasi kepada pengguna B3 tentang bahaya B3 yang
digunakan.

Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun 2017 4


BAB VI
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Kegiatan Pokok
Kegiatan-kegiatan dalam program penanganan bahan berbahaya dan beracun
adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi dan Inventarisasi Bahan Berbahaya Beracun.
2. Menyiapkan dan memiliki data keselamatan bahan (MSDS)
3. Menyiapkan sarana keselamatan bahan berbahaya dan beracun
4. Pembuatan pedoman dan SPO pengelolaan bahan B3
5. Penanganan keadaan darurat bahan B3
6. Pelaporan dan investigasi insiden bahan B3
7. Pembuatan MOU dengan pihak ke 3 dalam pengolahan limbah B3

B. Rincian Kegiatan
1. Identifikasi dan Inventarisasi Bahan Berbahaya Beracun
a. Identifikasi lokasi keberadaan bahan B3 di RSIA PUTRI
b. Inventarisasi jenis bahan B3
c. Penilaian risiko lokasi-lokasi penyimpanan B3 dan limbah B3
2. Menyiapkan dan memiliki data keselamatan bahan (MSDS)
a. Setiap pengadaan bahan B3 distributor harus melampirkan MSDS
bahan B3 tersebut
3. Menyiapkan sarana keselamatan bahan berbahaya dan beracun
a. Penyediaan APD bagi petugas
b. Pengadaan spill kit
c. Pengadaan lemari khusus bahan B3
d. Pemasangan rambu dan symbol B3
4. Pembuatan pedoman dan SPO pengelolaan bahan B3
a. Pembuatan pedoman tentang B3 meliputi pemilihan, pengadaan,
penyimpanan, penanganan pajanan

Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun 2017 5


b. Pembuatan SPO tentang pengadaan, penanganan, penyimpanan,
penggunaan bahan B3
c. Pembuatan SPO tentang pengelolaan limbah B3
5. Penanganan keadaan darurat bahan B3
a. Melakukan pelatihan dan simulasi tumpahan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3).
b. Menerapkan prosedur untuk mengelola tumpahan dan paparan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3).
6. Pelaporan dan investigasi insiden bahan B3
a. Monitoring pelaksanaan program pengelolaan bahan dan limbah B3
RSIA PUTRI
b. Pencatatan insiden paparan bahan B3
c. Analisis dan evaluasi insiden paparan
7. Pembuatan MOU dengan pihak ke 3 dalam pengolahan limbah B3
a. Membuat MOU dengan pihak ke tiga untuk memastikan bahwa pihak
ke tiga tersebut mematuhi rencana penanganan bahan berbahaya di
RSIA PUTRI
b. Pihak ke tiga mempunyai surat perijinan dalam pengelolaan limbah B3

Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun 2017 6


BAB V
CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

Cara pelaksanaan kegiatan B3 di RSIA PUTRI adalah sebagai berikut:


1. Koordinasi dengan unit kerja/departemen RSIA PUTRI
2. Monitoring rutin dengan cara observasi lapangan
3. Melakukan rapat dengan tim K3 RS dan PPI.

Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun 2017 7


BAB VI
SASARAN KEGIATAN

1. Teridentifikasinya seluruh bahan-bahan B3 di RSIA PUTRI


2. Kepatuhan APD sebesar 100 % kepada seluruh unit terkait
3. Pengadaan, penyimpanan, penggunaan dan pembuangan B3 sesuai dengan
ketentuan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun 2017 8


BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Jadwal Kegiatan
No KEGIATAN Bulan Ke- KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Identifikasi tempat X
penyimpanan B3
2 Inventarisasi jenis B3 X X X X
3 Penilaian risiko X
lokasi-lokasi
penyimpanan B3
4 Mengadakan X
pendidikan dan
pelatihan bahan B3
5 Pengadaan SOP, X
MSDS, APD dan
sarana prasarana
penunjang lain
6 Penyediaan tempat X
penyimpanan dan
pelabelan bahan B3
7 Pengurusan MOU X X X X X X X X X X X X
pemusnahan limbah
B3
8 Perijinan Tempat X X X X X X X X X X X X
Penampungan
Sampah Medis (TPS
B3)
9 Monitoring program X X X X
B3
10 Pencatatan insiden X X X X X X X X X X X X
dari bahan B3
11 Tindakan perbaikan X X X X X X X X X X X X
dan evaluasi
12 Inventasisasi X X X X
pembelian bahan B3

Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun 2017 9


BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

A. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya


1. Kegiatan pemantauan pembuangan limbah B3 dievaluasi oleh sanitarian
dan dilaporkan kepada BLH (Balai Lingkungan Hidup) Kota Surabaya
setiap triwulan
2. Evaluasi pelaporan insiden/kontaminasi B3 dibuat oleh Tim K3 RS dan
dilaporkan kepada direktur setiap triwulan
3. Kegiatan pemantauan dan pelaporan APD dan label B3 dilakukan oleh
Tim K3 RS setiap triwulan

B. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


1. Pencatatan kegiatan dilakukan setiap bulan.
2. Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan dilakukan oleh sanitarian setiap 3 bulan
sekali dan disampaikan kepada seluruh bidang dan unit terkait.
3. Laporan kegiatan tahunan kegiatan pengelolaan B3 dilaporkan kepada
direktur pada akhir program

Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun 2017 10


LEMBAR PERSETUJUAN

PROGRAM KERJA

PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

TAHUN 2017

Surabaya, 23 Februari 2017

Diketahui Oleh,

Ka Instalasi Sanitasi

dr Nefrigia Titys Pekasih

Disetujui Oleh,

DIREKTUR

Herminiati H.B, dr., MARS

Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun 2017 11

Anda mungkin juga menyukai