Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN HASIL UJI COBA SOAL

“Uji Soal Ilmu Pengetahuan Sosial di SDN Simo”

untuk memenuhi tugas mata kuliah ”Assesmen Pembelajaran”


Yang dibina oleh Dr. Furaidah, M.A

Oleh:
Dyah Yoga Larasati

(182103850563)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Mei 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir kuliah yang berjudul “Laporan Hasil Uji Coba Soal” tepat pada waktunya.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak, yang telah
membantu menyiapkan, memberikan masukan, dan menyusun laporan ini. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini terutama kepada
Dr. Furaidah, M.A selaku dosen pembina mata kuliah Assesmen Pembelajaran
yang telah bersedia membimbing dengan keseriusan dan kesabaran.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diperlukan guna penyempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat tidak hanya bagi penulis, tetapi juga bagi rekan-rekan
maupun semua pihak yang membacanya.

Malang, Mei 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Tujuan Pembahasan Masalah ...............................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi ..............................................................................3
B. Fungsi Evaluasi ....................................................................................3
C. Tes ........................................................................................................4
D. Instrumen Penilaian .............................................................................5

BAB III METODE PELAKSANAAN UJI COBA


A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .......................................................11
B. Metode Pengumpulan Data ................................................................11
C. Instrumen Uji Coba ............................................................................11
D. Analisis Data ......................................................................................11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Uji Coba ...................................................................................12
B. Pembahasan .......................................................................................14

BAB V PENUTUP
A. Simpulan ...........................................................................................25

LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, masalah pengukuran, penilaian, dan evaluasi pendidikan
merupakan masalah yang selalu terkandung dalam pekerjaan dan pendidikan
keguruan, oleh karena itu, sudah seharusnya menjadi salah satu bagian
yang penting dalam kelengkapan keahlian seorang guru. Bahkan tidak hanya
sekedar menjadi salah satu bagian saja, akan tetapi menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari proses mengajar dan belajar. Tanpa titik tolah dasar pikiran
yang serupa ini, maka pengukuran, penialaian dan evaluasi pendidikan tidak
akan menunaikan fungsi sebagaimana mestinya.
Ada dua macam arah pandang, yang dapat merugikan effisiensi fungsi
pengukuran, penialaian, dan evaluasi pendidikan, yaitu (1) pandangan yang
menganggap bahwa untuk melaksanakan pengukuran, penilaian, dan
evaluasi pendidikan tidak diperlukan persiapan-persiapan yang disengaja dan
sistematika, sehingga siapa saja akan bisa melakukannya; dan (2) pandangan
yang mengatakan bahwa pengukuran, penilaian, dan evaluasi pendidikan
merupakan kegiatan yang lepas dari belajar mengajar atau setidak-tidaknya,
merupakan kegiatan pengiring yang dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar
selesai. Kedua pandangan ini, tentu saja memperbesar kemungkuinan-
kemungkinan tidak dilaksanakannya pengukuran, penialaian, dan evaluasi
pendidikan sesuai dengan dasar-dasar pikiran yang seharusnya, bahkan secara
sengaja atau tidak kemungkinan terjadinya cara-cara pelaksanaan yang
menyimpang dari prinsip-prinsip pengukuran, penialaian, dan evaluasi
pendidikan.
Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara penialai, pengukuran, dan
evaluasi pendidikan dengan proses belajar mengajar, maka dilakukanlah
observasi dengan cara memberikan uji coba soal Ilmu Pengetahuan Alaml SD
kelas V di SDN Simo Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi

1
2

B. Tujuan
Tujuan diadakannya uji coba soal dalam mata kuliah assesmen
pembelajaran yaitu untuk untuk:
1. Mengetahui validitas dan reabilitas soal.
2. Mengetahui keefektifan distraktor.
3. Mengetahui tingkat kesukaran soal.
4. Mengetahui daya beda soal.
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengetian Evaluasi
Dalam arti luas, evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh,
dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-
alternatif keputusan. Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap kegiatan
evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk
memperoleh informasi atau data; berdasarkan data tersebut kemudian dicoba
membuat suatu keputusan.
Evaluasi hasil belajar diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses
untuk menetukan nilai keberhasilan belajar seseorang setelah ia mengalami
proses belajar selama satu periode tertentu. Terdapat perbedaan antara penilaian
dan pengukuran, namun keduanya tidak dapat dipisahkan. Bila evaluasi
menunjuk pada suatu tindakan proses untuk menentukan nilai sesuatu, maka
pengukuran merupakan suatu tindakan atau proses untuk menentukan luas atau
kuantitas dari sesuatu. Jadi pengukuran dilakukan memberikan jawaban terhadap
pertanyaan “how much”, sedangkan penilaian dilakukan untuk memberikan
jawaban terhadap pertanyaan “what value”.

B. Fungsi Evaluasi
Adapun fungsi evaluasi adalah:
1. Secara psikologis, peserta didik perlu mengetahui prestasi belajarnya,
sehingga ia merasakan kepuasan dan ketenangan. Untuk itu, guru/instruktur
perlu melakukan penilaian terhadap prestasi belajar peserta didiknya.
2. Secara sosiologis, untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup
mampu untuk terjun ke masyarakat. mampu dalam arti dapat berkomunikasi
dan beradaptasi dengan seluruh lapisan masyarakat dengan segala
karakteristiknya.
3. Menurut didaktis-metodis, evalusi berfungsi untuk membantu guru/instruktur
dalam menenmpatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan
kemampuan dan kecakapannya masing-masing.
4

4. Untuk mengetahui kedudukan peserta didik diantara teman-temannya, apakah


ia termasuk anak pandai, sedang atau kurang.
5. Untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh program
pendidikannya.
6. Untuk membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik dalam
rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan maupun kenaikan tingkat/kelas.
7. Secara administratif, evaluadi berfungsi untuk memberikan laporan tentang
kemajuan peserta didik kepada pemerintah, pimpinan/kepala sekolah,
guru/instruktur, termasuk peserta didik itu sendiri.
Fungsi lain dari evaluasi dapat dilihat berdasarkan jenis evaluasi itu sendiri,
yaitu:
1. Formatif, yaitu memberikan feed back bagi guru/instruktur sebagai dasar
untuk memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan program remedial
bagi peserta didik yang belum menguasai sepenuhnya materi yang
dipelajari.
2. Sumatif, yaitu mengetahui tingkat penguasaan peserat didik terhadap materi
pelajaran, menentukan angka (nilai) sebagai bahan keputusan kenaikan kelas
dan laporan perkembangan belajar, serta dapat meningkatkan motivasi
belajar.
3. Diagnostik, yaitu dapat mengetahui latar belajar peserta didik (psikologis,
fisik, dan lingkungan) yang mengalami kesulitan belajar.
4. Seleksi dan penempatan, yaitu hasil evaluasi dapat dijadikan dasar untuk
menyeleksi dan menempatkan peserta didik sesuai dengan minat dan
kemampuannya.

C. Tes
Tes adalah suatu teknik atau cara dalam rangka melaksananan kegiatan
evaluasi, yang didalamanya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang
harus dikerjakan atau dijawab oleh anak didik, kemudian pekerjaan dan jawaban
itu menghasilkan nilai tentang perilaku anak didik tersebut. Dalam bagan diatas
ini tes tulis dibagi menjadi 2 bagian, yaitu tes uraian dan tes objektif.
5

1. Tes Uraian
Secara garis besar, tes uraian kerap disebut tes esai atau juga tes subjektif,
karena dalam hal ini menuntut siswa untuk menguraikan jawabannya dengan
kata- kata sendiri dalam bentuk, teknik, dan gayanya sendiri. Tes ini dibagi
lagi menjadi 2, yaitu uraian terbatas dimana siswa dituntut untuk mengetahui
dan hafal teori yang telah diajarkan oleh guru dan uraian bebas siswa akan
dituntut untuk mengungkapkan sendiri jawabannya karena jawaban setiap
siswa jika tipenya seperti ini maka bisa saja jawabannya satu siswa dengan
siswa yang lainnya berbeda.
2. Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang bersifat pasti, karena hanya ada satu
kemungkinan jawaban yang benar. Sebagai alat pengukur hasil belajar siswa,
tes ini sering dipilih karena dapat dikerjakan dengan cepat dan mencakup
materi ajar yang luas, hanya memiliki satu jawaban yang pasti sehingga
memudahkan korektor

D. Instrumen Penilaian
1. Validitas
Validitas atau (kesahihan) tes dapat diartikan sebagai ketepatan dan
kecermatan tes dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Suatu tes mempunyai
validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dan tujuan diadakannya tes
tersebut. Sebaliknya, suatu tes yang menghasilkan data tidak relevan dengan
tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Azwar,
1987:146).
Untuk mengetahui apakah validitas isi telah dipenuhi atau belum, maka
dilakukan telaah soal dengan cara menyesuaikan soal dengan kisi-kisi yang
diacu. Dalam hal ini, digunakan expert judgment untuk menilai kesesuaian itu.
Selain itu, untuk mengetahui validitas isi juga digunakan kartu telaah butir soal
yang mencakup bidang kriteria penelaahan materi, konstruksi, dan bahasa.
Berikut rumus yang digunakan cara penghitungan manual uji validitas soal
6

NΣXY − (ΣX)(ΣY)
rXY =
√{NΣX 2 − (ΣX)2 }{NΣY 2 − (ΣY)2 }

2. Reliabilitas Soal
Reliabilitas suatu tes adalah konsistensi dari suatu tes dalam mengukur apa
yang seharusnya diukur sehingga pengukuran itu memberikan informasi yang
dapat dipercaya. Suatu alat tes dikatakan reliabel apabila alat tes tersebut dapat
dipercaya, konsisten, atau tetap. Untuk membuktikan apakah suatu alat tes
memiliki sifat tetap, perlu diadakan uji coba terhadap alat tes yang akan
digunakan tersebut. Reliabilitas soal dapat diketahui dari nilai Alpha Cronbach
yang dihasilkan dari analisis kuantitatif MicroCat Iteman. Reliabilitas soal
menggunakan metode konsistensi internal dapat dihitung dengan persamaan
sebagai berikut:
Untuk mencari reliabilitas seluruh tes dipergunakan rumus Spearman
Brown sebagai berikut :
N. r1 1
22
r11 =
(1 + r1 1 )
22

Keterangan :
r1 1 = Korelasi antar skor - skor
22

r11 = Koefesien reliabilitas yang sudah disesuaikan


Kategori koefisien reliabilitas (Guilford, 1956: 145) adalah sebagai
berikut:
 0,80 < r11 1,00 reliabilitas sangat tinggi
 0,60 < r11 0,80 reliabilitas tinggi
 0,40 < r11 0,60 reliabilitas sedang
 0,20 < r11 0,40 reliabilitas rendah.
 -1,00 r11 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliable).

3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal
pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk
7

indeks. Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk
proporsi yang besarnya berkisar 0,00 - 1,00 (Arifin, 2014:134). Semakin besar
indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil hitungan, berarti semakin
mudah soal itu. Suatu soal memiliki TK= 0,00 artinya bahwa tidak ada siswa
yang menjawab benar dan bila memiliki TK= 1,00 artinya bahwa siswa
menjawab benar. Perhitungan indeks tingkat kesukaran ini dilakukan untuk
setiap nomor soal. Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks kesukaran
butir soal untuk bentuk soal objektif menurut Suharsimi dalam Rahayu (2016)
sebagai berikut:
𝐵
P=
𝐽𝑆
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tingkat kesukaran butir soal biasanya dikaitkan dengan tujuan tes.
Misalnya untuk keperluan ujian semester digunakan butir soal yang memiliki
tingkat kesukaran sedang, untuk keperluan seleksi digunakan butir soal yang
memiliki tingkat kesukaran tinggi atau sukar, dan untuk keperluan diagnostik
biasanya digunakan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran rendah atau
mudah. Klasifikasi tingkat kesulitan soal dapat menggunakan kriteria berikut:

No Klasifikasi Tingkat Kesukaran Kategori

1 0,7-1,0 Mudah

2 0,3-0,7 Sedang

3 0,0-0,3 Sukar
8

4. Keefektifan Distraktor
Tujuan analisis distraktor adalah untuk mengetahui seberapa banyak siswa
menjawab benar sesuai dengan kunci jawaban dan seberapa banyak yang memilih
distraktor atau pengecoh. Sebuah pengecoh dikatakan telah dapat menjalankan
fungsinya dengan baik apabila pengecoh tersebut mempunyai daya tarik
sedemikian rupa sehingga siswa yang kurang menguasai konsep merasa bimbang
dan pada akhirnya mereka terkecoh untuk memilih pengecoh sebagai jawaban
benar Anas dalam Rahma (2016). Efektivitas Pengecoh dapat dilihat dengan
menghitung indeks pengecoh. Rumus untuk menghitung indeks pengecoh yaitu
sebagai berikut:

P
IP = (N−B)/ x 100%
(𝑛−1)

Keterangan:
IP = Indeks pengecoh
P = Jumlah peserta didik yang memilih pengecoh
N = Jumlah peserta didik yang mengikuti tes
B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal
n = Jumlah alternatif jawaban (opsi)
1 = Bilangan tetap
Kriteria Efektivitas Pengecoh berdasarkan angka indeks pengecoh sebagai
berikut:
9

Untuk menentukan Efektivitas Pengecoh setiap butir soal digunakan skala


dengan rentang antara sangat baik sampai sangat tidak baik.
a. Efektivitas Pengecoh butir soal dikatakan sangat baik apabila keempat
pengecoh berfungsi.
b. Efektivitas Pengecoh butir soal dikatakan baik apabila tiga pengecoh
berfungsi.
c. Efektivitas Pengecoh butir soal dikatakan kurang baik apabila dua pengecoh
berfungsi.
d. Efektivitas Pengecoh butir soal dikatakan tidak baik apabila hanya satu
pengecoh berfungsi.
e. Efektivitas Pengecoh butir soal dikatakan sangat tidak baik apabila semua
pengecoh tidak berfungsi.

5. Daya Beda
Indeks daya beda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk
mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan antara siswa yang tergolong
mampu dengan siswa yang tergolong kurang mampu (Nana, 2005: 141). Untuk
mencari indeks daya beda butir soal, dapat menggunakan rumus sebagai berikut.

Butir soal dinyatakan layak jika indeks daya bedanya baik. Indeks daya
beda dapat berkisar antara -1,00 sampai dengan +1,00, tetapi jika indeks
mendekati nol negatif maka dinyataka tidak layak. Beberapa ahli mengatakan
10

bahwa sebuah butir soal dikatan layak apabila memiliki indeks daya beda
sebesar 0,25 dan ada pula yang menyatakan 0,30. Penelitian ini melibatkan
peserta ujian yang banyak, maka ditetapkan indeks daya beda yang layak
minimum 0,30. Pada analisis iteman, indeks daya beda ditunjukkan oleh Point
Biser.
11

BAB III
METODE PELAKSANAAN UJI COBA

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Uji coba soal muatan IPA ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 11 Mei
2019 pada kelas V yang berjumlah 12 siswa bertempat di SDN Simo Kecamatan
Kwadungan Kabupaten Ngawi.

B. Metode Pengumpulan Data


Dalam penulisan laporan hasil uji coba ini pengambilan data menggunakan
tes tulis objektif dengan 15 soal pilihan ganda.

C. Instrument Uji Coba


Instrument yang digunakan dalam pelaksanaan uji coba soal ini, sebagai
berikut:
1. Kisi-kisi soal. Dalam kisi-kisi tersebut memuat standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang telah dipilih, serta rincian indikator, soal, kunci
jawaban, tingkat kesukaran, nomer soal dan aspek penilaiannya.
2. Lembar soal. Ini merupakan instrument yang paling utama dalam proses uji
coba di sekolah dasar karena hasil dari analisis data akan diperoleh dari hasil
pengerjaan soal oleh siswa. Soal ini terdiri dari 15 soal pilihan.

D. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam uji coba soal ini menggunakan teknik
validitas item, reliabilitas item, keefektifan distractor, taraf kesukaran, dan daya
beda soal.
12

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Coba


Hasil uji coba dibawah ini merupakan rekapan nilai yang diperoleh oleh
siswa kelas V di SDN Simo dalam mengerjakan soal uji coba muatan IPA.
No Nama Benar Nilai
1 Ardhian 12 80
2 Andreyan W 11 73,3
3 Dina Agasta 11 73,3
4 Elfa 6 40
5 Hafid M 10 66,7
6 Hanifah 12 80
7 Hafid Anggara 12 80
8 Ikhsan 7 46,7
9 Miftah 6 40
10 Nabila 7 46,7
11 Reyhan 10 66,7
12 Syahrul 5 33,3

Selanjutnya, tabel di bawah ini merupakan hasil data dari jumlah jawaban
benar dan jawaban salah, dimana jawaban disimbolkan dengan angka satu (1) dan
jawaban salah disimbolkan dengan angka nol (0). Data tersebut berfungsi dalam
uji validitas soal dan untuk menganalisis tingkat kesukarannya.
13

Nomer Item Soal


No.Absen Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 12
2 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 11
3 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 8
4 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 6
5 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 10
6 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12
7 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 12
8 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 7
9 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 6
10 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 7
11 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 10
12 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 5
14

B. Pembahasan
1. Validitas dan Reabilitas Butir Soal Pilihan Ganda
Uji validitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan r tabel N adalah 12 dan α = 0,05, maka r tabel= 0,576 dengan ketentuan
a. apabila r hitung > r tabel maka soal tersebut valid
b. apabila r hitung < r tabel maka dapat dikatakan soal tidak valid
Uji Validitas
No
rhitung rtabel keterangan
Soal
1 0,327 0,576 TIDAK VALID
2 0,460 0,576 TIDAK VALID
3 0,011 0,576 TIDAK VALID
4 0,664 0,576 VALID
5 0,597 0,576 VALID
6 -0,079 0,576 TIDAK VALID
7 0,415 0,576 TIDAK VALID
8 0,469 0,576 TIDAK VALID
9 -0.422 0,576 TIDAK VALID
10 0,662 0,576 VALID
11 0,651 0,576 VALID
12 0,540 0,576 TIDAK VALID
13 0,498 0,576 TIDAK VALID
14 0.575 0,576 TIDAK VALID
15 0,340 0,576 TIDAK VALID

Berdasarkan tabel di atas diperoleh jumlah soal yang valid adalah 4 butir
soal yaitu item nomor 4, 5 ,10 dan 11. Sedangkan butir soal yang tidak valid
adalah 14 butir soal, yaitu item nomer 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14 dan 15.
Dengan demikian jumlah soal yang valid sebesar 27%.
15

Sedangkan, uji reabilitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r


hitung dengan r tabel N adalah 12 dan α = 0,05, maka r tabel= 0,576. Uji
realibilitas ini gunakan untuk mencari ke-reliabelan atau konsistensi sebuah data.
Data dapat dikatakan reliabel jika koefisien reliabilitasnya lebih besar dari r tabel (rn
> rtabel). Untuk uji reliabilitas dengan SPSS dapat dilihat dari Cronbach’s Alpha
atau koefisien alpha-nya yang harus lebih besar dari koefisien korelasi tabel.
Sehingga diperoleh data yang digunakan benar reliabel atau konsisten.
Kategori koefisien reliabilitas (Guilford, 1956: 145) adalah sebagai
berikut:
 0,80 < r11 1,00 reliabilitas sangat tinggi
 0,60 < r11 0,80 reliabilitas tinggi
 0,40 < r11 0,60 reliabilitas sedang
 0,20 < r11 0,40 reliabilitas rendah.
 -1,00 r11 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliable).
Reliability
Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,569 15

Bedasarkan Reliability Statistic di atas, nilai Cronbach’s Alpha sebesar


0,569, karena nilainya lebih besar dari r tabel yaitu 0,576 jadi dapat dikatakan
bahwa instrumen tes yang digunakan dinyatakan reliabel atau konsisten
penerapannya. Sedangkan berdasarkan harga koefesiennya termasuk kedalam
kategori sedang.
16

Correlations
item_ item_ item_ item item_ item_ item_ item_ item_ item item_1 Skor_to
item_1 item_2 item_3 item_4 5 6 7 _8 9 10 11 12 13 _14 5 tal
item_1 Pearson
Correlation - -
1 -,135 ,076 ,000 ,000 -,076 ,529 -,258 ,378 ,258 -,158 .775** -,135 ,327
,158 ,258

Sig. (2- 1,00


tailed) ,676 ,815 1,000 ,815 ,077 ,624 ,418 ,226 ,418 ,624 ,003 ,418 ,676 ,300
0
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_2 Pearson
Correlation -,135 1 -,255 ,302 ,302 -,357 ,357 ,213 ,174 ,255 ,522 ,213 -,174 ,522 -,091 ,460

Sig. (2-
tailed) ,676 ,424 ,341 ,341 ,255 ,255 ,506 ,588 ,424 ,082 ,506 ,588 ,082 ,779 ,132
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_3 Pearson
Correlation - -
,076 -,255 1 -,169 -,507 -,314 -,371 ,098 ,371 -,098 ,239 ,293 ,357 ,011
,120 ,488

Sig. (2-
tailed) ,815 ,424 ,599 ,092 ,320 ,235 ,711 ,763 ,235 ,763 ,454 ,356 ,108 ,255 ,972
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_4 Pearson
Correlation 0,00 .577
,000 ,302 -,169 1 .667* ,169 ,169 -.577* ,507 ,192 ,354 ,192 * ,302 .664*
0

Sig. (2- 1,00


tailed) 1,000 ,341 ,599 ,018 ,599 ,599 ,049 ,092 ,549 ,260 ,549 ,049 ,341 ,019
0
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_5 Pearson
Correlation .577
,000 ,302 -,507 .667* 1 ,507 ,169 ,354 -.577* ,169 ,192 ,000 ,192 * ,302 .597*
17

Sig. (2-
tailed) 1,000 ,341 ,092 ,018 ,092 ,599 ,260 ,049 ,599 ,549 1,000 ,549 ,049 ,341 ,040
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_6 Pearson
Correlation -,076 -,357 -,314 ,169 ,507 1 -,314 ,120 -,488 -,371 -,293 -.598* ,098 ,098 ,255 -,079

Sig. (2-
tailed) ,815 ,255 ,320 ,599 ,092 ,320 ,711 ,108 ,235 ,356 ,040 ,763 ,763 ,424 ,808
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_7 Pearson
Correlation -
,529 ,357 -,371 ,169 ,169 -,314 1 -,293 ,371 ,293 ,239 ,293 ,293 -,255 ,415
,120

Sig. (2-
tailed) ,077 ,255 ,235 ,599 ,599 ,320 ,711 ,356 ,235 ,356 ,454 ,356 ,356 ,424 ,180
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_8 Pearson
Correlation -,158 ,213 -,120 0,000 ,354 ,120 -,120 1 ,000 ,120 ,408 ,250 ,000 ,408 ,213 ,469

Sig. (2-
tailed) ,624 ,506 ,711 1,000 ,260 ,711 ,711 1,000 ,711 ,188 ,433 1,000 ,188 ,506 ,124
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_9 Pearson
Correlation - -
-,258 ,174 ,098 -.577* -,488 -,293 ,000 1 -,488 ,333 ,000 -,556 -,522 -,422
.577* ,111

Sig. (2- 1,00


tailed) ,418 ,588 ,763 ,049 ,049 ,108 ,356 ,108 ,290 1,000 ,061 ,731 ,082 ,172
0
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_10 Pearson
Correlation ,378 ,255 ,371 ,507 ,169 -,371 ,371 ,120 -,488 1 ,098 ,478 ,488 ,098 ,255 .662*
18

Sig. (2-
tailed) ,226 ,424 ,235 ,092 ,599 ,235 ,235 ,711 ,108 ,763 ,116 ,108 ,763 ,424 ,019
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_11 Pearson
Correlation ,258 ,522 -,098 ,192 ,192 -,293 ,293 ,408 ,333 ,098 1 ,408 ,111 ,556 -,174 .651*

Sig. (2-
tailed) ,418 ,082 ,763 ,549 ,549 ,356 ,356 ,188 ,290 ,763 ,188 ,731 ,061 ,588 ,022
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_12 Pearson
Correlation -,158 ,213 ,239 ,354 ,000 -.598* ,239 ,250 ,000 ,478 ,408 1 ,000 ,408 ,213 ,540

Sig. (2- 1,00


tailed) ,624 ,506 ,454 ,260 ,040 ,454 ,433 1,000 ,116 ,188 1,000 ,188 ,506 ,070
0
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_13 Pearson
Correlation -
.775** -,174 ,293 ,192 ,192 ,098 ,293 ,000 -,556 ,488 ,111 ,000 1 ,522 ,498
,333

Sig. (2- 1,00


tailed) ,003 ,588 ,356 ,549 ,549 ,763 ,356 ,061 ,108 ,731 1,000 ,290 ,082 ,099
0
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_14 Pearson
Correlation -,258 ,522 -,488 .577* .577* ,098 ,293 ,408 -,111 ,098 ,556 ,408 -,333 1 -,174 ,575

Sig. (2-
tailed) ,418 ,082 ,108 ,049 ,049 ,763 ,356 ,188 ,731 ,763 ,061 ,188 ,290 ,588 ,051
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_15 Pearson
Correlation -
-,135 -,091 ,357 ,302 ,302 ,255 -,255 ,213 -,522 ,255 -,174 ,213 ,522 1 ,340
,174
19

Sig. (2-
tailed) ,676 ,779 ,255 ,341 ,341 ,424 ,424 ,506 ,082 ,424 ,588 ,506 ,082 ,588 ,279
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
Skor_total Pearson
Correlation ,327 ,460 ,011 .664* .597* -,079 ,415 ,469 -,422 .662* .651* ,540 ,498 ,575 ,340 1

Sig. (2-
tailed) ,300 ,132 ,972 ,019 ,040 ,808 ,180 ,124 ,172 ,019 ,022 ,070 ,099 ,051 ,279

N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
20

2. Tingkat Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda


𝑩
𝐏=
𝑱𝑺
Ket :
P = Angka indeks kesukaran item
B = Banyaknya siswa yang dapat menjawab dengan benar terhadap butir
item yang bersangkutan.
JS = Jumlah siswa yang mengikuti tes hasil belajar
Berdasarkan ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran
sering diklasifikasikan sebagai berikut :
 Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
 Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
 Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah

Banyak siswa Jumlah siswa Indeks


Nomor
manjawab yang mengikuti kesukaran Keterangan
Soal
benar soal (B) tes (JS) soal
1 10 12 0,83 Mudah
2 11 12 0,92 Mudah
3 7 12 0,58 Sedang
4 6 12 0,50 Sedang
5 5 12 0,42 Sedang
6 5 12 0,42 Sedang
7 7 12 0,58 Sedang
8 4 12 0,33 Sedang
9 3 12 0,25 Sukar
10 5 12 0,42 Sedang
11 9 12 0,75 Mudah
12 4 12 0,33 Sedang
13 9 12 0,75 Mudah
14 9 12 0,75 Mudah
15 10 12 0,83 Mudah

Uji tingkat kesukaran pilihan ganda ini dilakukan untuk mengkategorikan


soal-soal yang masuk dalam taraf mudah, sedang, dan sukar dari analisis jawaban
peserta tes, setelah dilakukan uji coba soal. Dalam tabel diatas menyatakan ada 1
soal sukar, 8 soal sedang, dan 6 soal mudah.
21

3. Indeks Pengecoh

Nomer 1
Pilihan a b c** d
Jumlah 1 1 10 0
IP 8% 8% 83% 0%

Keterangan -Jelek Jelek Jelek Jelek


Nomer 2
Pilihan a b c d**
Jumlah 1 0 0 11
IP 8% 0% 0% 92%

Keterangan Jelek Jelek Jelek Jelek


Nomer 3
Pilihan a b** c d
Jumlah 0 2 8 1
IP 0% 17% 67% 8%

Keterangan Jelek Jelek Baik Sangat Jelek


Nomer 4
Pilihan a b c** D
Jumlah 2 2 6 2
IP 17% 17% 50% 17%

Keterangan Jelek Jelek Baik Jelek


Nomer 5
Pilihan a** b c D
Jumlah 6 0 3 3
IP 50% 0% 25% 25%

Keterangan Baik Jelek Jelek Jelek


Nomer 6
Pilihan a b** c D
Jumlah 3 5 3 1
IP 25% 42% 25% 8%

Keterangan Jelek Kurang Baik - Jelek


Nomer 7
Pilihan a b c d**
Jumlah 2 11 6 13
IP 17% 92% 50% 108%

Keterangan Jelek Sangat Baik Kurang baik Sangat Baik


Nomer 8
Pilihan a b** c d
Jumlah 1 1 3 6
22

IP 8% 8% 25% 50%

Keterangan Jelek Jelek Jelek Kurang Baik


Nomer 9
Pilihan a b** c D
Jumlah 1 4 0 7
IP 8% 33% 0% 58%

Keterangan Jelek Kurang Baik Jelek Baik


Nomer 10
Pilihan a** b c D
Jumlah 5 4 2 1
IP 42% 33% 17% 8%

Keterangan Kurang Baik Kurang Baik Jelek Jelek


Nomer 11
Pilihan a b C d**
Jumlah 1 2 0 9
IP 8% 17% 0% 75%

Keterangan Jelek Jelek Jelek Kurang Baik


Nomer 12
Pilihan a** b C d
Jumlah 3 4 3 1
IP 25% 33% 25% 8%

Keterangan Jelek Kurang Baik Jelek Jelek


Nomer 13
Pilihan a b C d**
Jumlah 2 1 1 8
IP 17% 8% 8% 67%

Keterangan Jelek Jelek Jelek Baik


Nomer 14
Pilihan a** b C d
Jumlah 9 1 0 2
IP 75% 8% 0% 17%

Keterangan Baik Jelek Jelek Jelek


Nomer 15
Pilihan a** b c D
Jumlah 11 0 0 1
IP 92% 0% 0% 8%

Keterangan Sangat Baik Jelek Jelek Jelek


23

4. Daya Beda Soal Pilihan Ganda

Keterangan :
JA = Banyak peserta kelompok atas
JB = Banyak peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB = Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

Perhitungan yang dilakukan menghasilkan daya beda yang berbeda-beda


disetiap item soal. Nilai perhitungan pada setiap item soal akan dibandingkan
dengan klasifikasi nilai daya beda, sebagai berikut:
Klasifikasi daya pembeda yaitu ;
D = 0,00 – 0,20 : jelek
D = 0,21 – 0,40 : cukup
D = 0,41 – 0,70 : baik
D = 0,70 – 1,00 : baik sekali
Dalam tabel di bawah ini diperoleh kasifikasi daya beda soal yang
masuk dalam kategori “Jelek” ada 1 item soal, masuk dalam kategori “Cukup”
ada 9 item soal, masuk dalam kategori “Baik” ada 5 item soal.
24

Nomer Item Soal


No.Absen Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 12
2 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 11
3 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 8
4 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 6

5 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 10
6 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12
7 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 12
8 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 7

9 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 6
10 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 7
11 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 10
12 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 5
IF 1 1,1 0,7 0,6 0,6 0,5 0,7 0,4 0,3 0,5 0,9 0,4 0,9 0,9 1,1
IF Upper 0,75 1 0,75 0,5 0,25 0,25 0,5 0,5 0,5 0,5 1 0,5 0,5 1 0,75
IF Lower 0,75 0,75 0,5 0,25 0,5 0,75 0,25 0,25 0,25 0 0,5 0 0,75 0,5 1
ID 0 0,25 0,25 0,25 -0,25 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,5 0,5 0,5 -0,25 0,5 -0,25
Ket Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup
25

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV
dengan mengacu pada studi pustaka bahwa sistem penilaian dengan menggunakan
metode tes dan analisis data berupa validitas item, reliabilitas, taraf kesukaran,
indeks pengecoh, dan daya beda menghasilkan berbagai macam penjelasan.
Dalam uji validitas item untuk soal pilihan ganda terdapat dominasi soal
yang tidak valid sehingga perlu adanya perbaikan soal. Reliabilitas soal telah
menyatakan bahwa soal reliabel atau konsistensi. Dilanjutkan dengan taraf
kesukaran, indeks pengecoh dan daya beda yang saling berhubungan dalam
penindak lanjutan pada setiap soal, karena ada beberapa soal yang tidak mampu
menjadi pembeda antara peserta kelompok atas yang berkemampuan tinggi
dengan peserta kelompok bawah yang berkemampuan rendah. Namun secara
kesluruhan dapat dikatakan cukup atau sedang untuk soal yang digunakan dalam
uji coba.
26

LAMPIRAN
1. Soal Uji Tes
SOAL UJI TES

Nama : Muatan Pembelajaran : IPA


Nomor : Hari/Tanggal :
Kelas : Sekolah :

I. Berikan tanda silang (X) pada huruf a,b,c, atau d pada jawaban yang
benar!
1. Urutan proses perpindahan energi di dalam ekosistem adalah....
A. Matahari - hewan - tumbuhan - matahari C. Matahari - tumbuhan -
hewan
B. Hewan - matahari - tumbuhan D. Tumbuhan - hewan -
matahari
2. Apabila ular sawah diburu hingga punah, maka yang terjadi adalah populasi....
A. Padi meningkat C. Tikus menurun
B. Katak menurun D. Tikus meningkat
3. Komponen ekosistem yang termasuk dalam kelompok komponen abiotik
adalah....
A. Tanah, suhu, rumput, keong C. Air, tamah, rumput,
cahaya
B. Cahaya, air, udara, cahaya D. Ikan, lumut, kupu-kupu,
dan burung
4. Komponen biotik dalam ekosistem adalah....
A. Produsen, konsumen, kelembapan, matahari C. Produsen, konsumen,
pengurai
B. Cahaya, suhu, kelembapan, tanah D. Konsumen, produsen,
mineral, air
5. Hewan-hewan seperti ular, kucing, dan harimau, pengelompokan hewan
tersebut berdasarkan.....
27

A. Jenis makanannya C. Cara


perkembangbiakannya
B. Cara adaptasinya D. Jenis habitatnya
6. Berdasarkan makanannya ayam termasuk hewan.....
A. Berbivora C. Karnivora
B. Omnivora D. Insektivora
7. Agar dapat mengunyah dan memakan daging, hewan karnivora memiliki....
A. Gigi yang rata C. Kuku yang lebar
B. Taring yang lunak D. Taring yang tajam
8. Hewan yang termasuk insektivora adalah....
A. Ular,ayam , cicak C. Ular, ayam, kadal
B. Katak, cicak, bunglon D. Katak, ikan, bunglon
9. Berikut merupakan urutan daur hidup kupu-kupu adalah....
A. Telur - ular - kupu-kupu - kepompong C. Telur - ular - kepompong
- kupu-kupu
B. Telur - kepompong - ular - kupu-kupu D. Kupu-kupu - kepompong
- ular – telur
10. Contoh hewan ynag tidak mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah....
A. Lipas dan jangkrik C. Belalang dan nyamuk
B. Limpas dan kupu-kupu D. Katak dan lalat
11. Contoh hewan yang tidak mengalami metamorfosis adalah....
A. Kupu-kupu C. Belalang
B. Kecoak D. Kambing
12. Makhluk hidup dibawah ini yang paling bersaing dalam mendapatkan
makanan adalah....
A. Ular dan belalang C. Tikus dan elang
B. Ular dan burung D. Kucing dan burung
13. Perhatikan rantai makanan di bawah ini !

Padi Serangga Katak

Padi Padi
28

Berdasarkan rantai makanan di atas, ular berperan sebagai....


A. Produsen C. Konsumen I dan II
B. Konsumen I D. Konsumen II dan III
14. Jika dua hubungan antara makhluk hidup yang saling menguntungkan, jenis
simbiosis yang terjadi adalah....
A. Mutualisme C. Komensalisme
B. Komunitasisme D. Parasitisme
15. Pembukaan lahan baru dengan membakar hutan dapat menyebabnkan....
A. Populasi hewan menurun C. Tanah menjadi subur
B. Habitat hutan menjadi bagus D. Hewan dan tumbuhan
cepat berkembang
biak
29

2. Kisi-Kisi Soal
ASSESMEN PEMBELAJARAN

Kelompok 2 :1. Ariza Mahardika


2. Dyah Yoga Larasati
3. Fauzi Rahmanuddin
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi : Ekosistem
Kelas :V

KOMPETENSI Kognitif Nomor Kunci


NO INDIKATOR Soal Jawaban
DASAR (KD) Level soal
1 3.5 Menganalisis 3.5.1 Siswa mampu Urutkan proses perpindahan energi di dalam ekosistem
hubungan menjelaskan adalah ...
antar komponen – C3 1 a. Matahari-hewan – tumbuhan – matahari C
komponen komponen pada b. Hewan – matahari – tumbuhan
ekosistem dan ekosistem. c. Matahari – tumbuhan – hewan
jaring- jaring d. Tumbuhan – hewan – matahari
makanan di Komponen ekosistem yang termasuk dalam kommponen B
C2 3
abiotik adalah ....
30

lingkungan a. Tanah, suhu, rumput, keong


sekitar. b. Cahaya, air, udara, cahaya
c. Air, tanah, rumput,cahaya
d. Ikan, lumut, kupu – kupu dan burung
Komponen biotik dalam ekosistem adalah ....
a. Produsen, konsumen, kelembaban,matahari
C2 4 b. Cahaya, suhu, kelembaban, tanah C
c. Produsen, konsumen, pengurai
d. Konsumen, produsen, mineral, air
3.5.2 Siswa mampu Hewan – hewan seperti ular, kucing dan harimau,
menggolongka pengelompokan hewan tersebut berdasarkan ....
n hewan C3 a. Jenis makanannya
5 A
berdasarkan b. Cara adaptasinya
jenis c. Cara perkembangbiakannya
makanannya. d. Jenis habitatnya
Berdasarkan makanannya ayam termasuk hewan ....
a. Herbivora
C2 6 b. Omnivora B
c. Karnivora
d. Insektivora
Agar dapat mengunyah dan memakan daging, hewan
karnivora memiliki ....
C2 a. Gigi yang rata
7 D
b. Taring yang lunak
c. Kuku yang lebar
d. Taring yang tajam
31

Hewan berikut yang termasuk insektivora adalah....


a. Ular, ayam, cicak
C2 b. Katak, cicak, bunglon
8 B
c. Ular, ayam, kadal
d. Katak, ikan, bunglon

3.5.3 Siswa mampu Berikut merupakan urutan daur hidup kupu – kupu adalah
menjelaskan ....
tentang daur C3 a. Telur – ulat – kupu-kupu – kepompong
9 B
hidup hewan. b. Telur – kepompong – ulat –kupu-kupu
c. Telur – ulat – kepompong – kupu-kupu
d. Kupu-kupu – kepompong - ulat – telur
Contoh hewan yang tidak mengalami metamorfosis tidak
sempurna ....
C2 a. Lipas dan jangkrik
10 A
b. Lipas dan kupu – kupu
c. Belalang dan nyamuk
d. Katak dan lalat
Comtoh hewan yang tidak mengalami metamorfosis
adalah ....
C2 a. Kupu – kupu
11 D
b. Kecoak
c. Belalang
d. Kambing
3.5.4 Siswa dapat Makhluk hidup di bawah ini yang saling bersaing dalam
mendeskripsik C3 mendapatkan makanan adalah ....
12 A
an rantai a. Ulat dan belalang
b. Ular dan burung
32

makanan pada c. Tikus dan elang


ekosistem d. Kucing dan burung

Perhatikan rantau makanan di bawah ini!

Padi Serangga Katak

C4 Tikus Ular
13 D
Berdasarkan rantai makanan di atas, ular berperan
sebagai..
a. Produsen
b. Konsumen I
c. Konsumen I dan II
d. Konsumen II dan III
3.5.5 Siswa dapat Jika dua hubungan antar makhluk hidup yang saling
menjelaskan menguntungkan, jenis simbiosis yang terjadi adalah ....
hubungan antar a. Mutualisme
C2 14 A
makhluk hidup b. Komunitasisme
c. Komensalisme
d. Parasitisme
3.5.6 Siswa dapat Apabila ular sawah diburu hingga punah, maka yang
menjelaskan terjadi adalah populasi ....
C2 2 a. Padi meningkat D
dampak
perubahan b. Katak menurun
c. Tikus menurun
33

lingkungan d. Tikus meningkat


terhadapekosist
em
Pembukaan lahan baru dengan membakar hutan dapat
menyebabkan ....
C2 a. Populasi hewan menurun
15 A
b. Habitat hutan menjadi bagus
c. Tanah menjadi subur
d. Hewan dan tumbuhan cepat berkembang biak

Anda mungkin juga menyukai