Oleh:
Dyah Yoga Larasati
(182103850563)
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir kuliah yang berjudul “Laporan Hasil Uji Coba Soal” tepat pada waktunya.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak, yang telah
membantu menyiapkan, memberikan masukan, dan menyusun laporan ini. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini terutama kepada
Dr. Furaidah, M.A selaku dosen pembina mata kuliah Assesmen Pembelajaran
yang telah bersedia membimbing dengan keseriusan dan kesabaran.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diperlukan guna penyempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat tidak hanya bagi penulis, tetapi juga bagi rekan-rekan
maupun semua pihak yang membacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Tujuan Pembahasan Masalah ...............................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi ..............................................................................3
B. Fungsi Evaluasi ....................................................................................3
C. Tes ........................................................................................................4
D. Instrumen Penilaian .............................................................................5
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ...........................................................................................25
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, masalah pengukuran, penilaian, dan evaluasi pendidikan
merupakan masalah yang selalu terkandung dalam pekerjaan dan pendidikan
keguruan, oleh karena itu, sudah seharusnya menjadi salah satu bagian
yang penting dalam kelengkapan keahlian seorang guru. Bahkan tidak hanya
sekedar menjadi salah satu bagian saja, akan tetapi menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari proses mengajar dan belajar. Tanpa titik tolah dasar pikiran
yang serupa ini, maka pengukuran, penialaian dan evaluasi pendidikan tidak
akan menunaikan fungsi sebagaimana mestinya.
Ada dua macam arah pandang, yang dapat merugikan effisiensi fungsi
pengukuran, penialaian, dan evaluasi pendidikan, yaitu (1) pandangan yang
menganggap bahwa untuk melaksanakan pengukuran, penilaian, dan
evaluasi pendidikan tidak diperlukan persiapan-persiapan yang disengaja dan
sistematika, sehingga siapa saja akan bisa melakukannya; dan (2) pandangan
yang mengatakan bahwa pengukuran, penilaian, dan evaluasi pendidikan
merupakan kegiatan yang lepas dari belajar mengajar atau setidak-tidaknya,
merupakan kegiatan pengiring yang dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar
selesai. Kedua pandangan ini, tentu saja memperbesar kemungkuinan-
kemungkinan tidak dilaksanakannya pengukuran, penialaian, dan evaluasi
pendidikan sesuai dengan dasar-dasar pikiran yang seharusnya, bahkan secara
sengaja atau tidak kemungkinan terjadinya cara-cara pelaksanaan yang
menyimpang dari prinsip-prinsip pengukuran, penialaian, dan evaluasi
pendidikan.
Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara penialai, pengukuran, dan
evaluasi pendidikan dengan proses belajar mengajar, maka dilakukanlah
observasi dengan cara memberikan uji coba soal Ilmu Pengetahuan Alaml SD
kelas V di SDN Simo Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi
1
2
B. Tujuan
Tujuan diadakannya uji coba soal dalam mata kuliah assesmen
pembelajaran yaitu untuk untuk:
1. Mengetahui validitas dan reabilitas soal.
2. Mengetahui keefektifan distraktor.
3. Mengetahui tingkat kesukaran soal.
4. Mengetahui daya beda soal.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengetian Evaluasi
Dalam arti luas, evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh,
dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-
alternatif keputusan. Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap kegiatan
evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk
memperoleh informasi atau data; berdasarkan data tersebut kemudian dicoba
membuat suatu keputusan.
Evaluasi hasil belajar diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses
untuk menetukan nilai keberhasilan belajar seseorang setelah ia mengalami
proses belajar selama satu periode tertentu. Terdapat perbedaan antara penilaian
dan pengukuran, namun keduanya tidak dapat dipisahkan. Bila evaluasi
menunjuk pada suatu tindakan proses untuk menentukan nilai sesuatu, maka
pengukuran merupakan suatu tindakan atau proses untuk menentukan luas atau
kuantitas dari sesuatu. Jadi pengukuran dilakukan memberikan jawaban terhadap
pertanyaan “how much”, sedangkan penilaian dilakukan untuk memberikan
jawaban terhadap pertanyaan “what value”.
B. Fungsi Evaluasi
Adapun fungsi evaluasi adalah:
1. Secara psikologis, peserta didik perlu mengetahui prestasi belajarnya,
sehingga ia merasakan kepuasan dan ketenangan. Untuk itu, guru/instruktur
perlu melakukan penilaian terhadap prestasi belajar peserta didiknya.
2. Secara sosiologis, untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup
mampu untuk terjun ke masyarakat. mampu dalam arti dapat berkomunikasi
dan beradaptasi dengan seluruh lapisan masyarakat dengan segala
karakteristiknya.
3. Menurut didaktis-metodis, evalusi berfungsi untuk membantu guru/instruktur
dalam menenmpatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan
kemampuan dan kecakapannya masing-masing.
4
C. Tes
Tes adalah suatu teknik atau cara dalam rangka melaksananan kegiatan
evaluasi, yang didalamanya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang
harus dikerjakan atau dijawab oleh anak didik, kemudian pekerjaan dan jawaban
itu menghasilkan nilai tentang perilaku anak didik tersebut. Dalam bagan diatas
ini tes tulis dibagi menjadi 2 bagian, yaitu tes uraian dan tes objektif.
5
1. Tes Uraian
Secara garis besar, tes uraian kerap disebut tes esai atau juga tes subjektif,
karena dalam hal ini menuntut siswa untuk menguraikan jawabannya dengan
kata- kata sendiri dalam bentuk, teknik, dan gayanya sendiri. Tes ini dibagi
lagi menjadi 2, yaitu uraian terbatas dimana siswa dituntut untuk mengetahui
dan hafal teori yang telah diajarkan oleh guru dan uraian bebas siswa akan
dituntut untuk mengungkapkan sendiri jawabannya karena jawaban setiap
siswa jika tipenya seperti ini maka bisa saja jawabannya satu siswa dengan
siswa yang lainnya berbeda.
2. Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang bersifat pasti, karena hanya ada satu
kemungkinan jawaban yang benar. Sebagai alat pengukur hasil belajar siswa,
tes ini sering dipilih karena dapat dikerjakan dengan cepat dan mencakup
materi ajar yang luas, hanya memiliki satu jawaban yang pasti sehingga
memudahkan korektor
D. Instrumen Penilaian
1. Validitas
Validitas atau (kesahihan) tes dapat diartikan sebagai ketepatan dan
kecermatan tes dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Suatu tes mempunyai
validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dan tujuan diadakannya tes
tersebut. Sebaliknya, suatu tes yang menghasilkan data tidak relevan dengan
tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Azwar,
1987:146).
Untuk mengetahui apakah validitas isi telah dipenuhi atau belum, maka
dilakukan telaah soal dengan cara menyesuaikan soal dengan kisi-kisi yang
diacu. Dalam hal ini, digunakan expert judgment untuk menilai kesesuaian itu.
Selain itu, untuk mengetahui validitas isi juga digunakan kartu telaah butir soal
yang mencakup bidang kriteria penelaahan materi, konstruksi, dan bahasa.
Berikut rumus yang digunakan cara penghitungan manual uji validitas soal
6
NΣXY − (ΣX)(ΣY)
rXY =
√{NΣX 2 − (ΣX)2 }{NΣY 2 − (ΣY)2 }
2. Reliabilitas Soal
Reliabilitas suatu tes adalah konsistensi dari suatu tes dalam mengukur apa
yang seharusnya diukur sehingga pengukuran itu memberikan informasi yang
dapat dipercaya. Suatu alat tes dikatakan reliabel apabila alat tes tersebut dapat
dipercaya, konsisten, atau tetap. Untuk membuktikan apakah suatu alat tes
memiliki sifat tetap, perlu diadakan uji coba terhadap alat tes yang akan
digunakan tersebut. Reliabilitas soal dapat diketahui dari nilai Alpha Cronbach
yang dihasilkan dari analisis kuantitatif MicroCat Iteman. Reliabilitas soal
menggunakan metode konsistensi internal dapat dihitung dengan persamaan
sebagai berikut:
Untuk mencari reliabilitas seluruh tes dipergunakan rumus Spearman
Brown sebagai berikut :
N. r1 1
22
r11 =
(1 + r1 1 )
22
Keterangan :
r1 1 = Korelasi antar skor - skor
22
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal
pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk
7
indeks. Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk
proporsi yang besarnya berkisar 0,00 - 1,00 (Arifin, 2014:134). Semakin besar
indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil hitungan, berarti semakin
mudah soal itu. Suatu soal memiliki TK= 0,00 artinya bahwa tidak ada siswa
yang menjawab benar dan bila memiliki TK= 1,00 artinya bahwa siswa
menjawab benar. Perhitungan indeks tingkat kesukaran ini dilakukan untuk
setiap nomor soal. Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks kesukaran
butir soal untuk bentuk soal objektif menurut Suharsimi dalam Rahayu (2016)
sebagai berikut:
𝐵
P=
𝐽𝑆
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tingkat kesukaran butir soal biasanya dikaitkan dengan tujuan tes.
Misalnya untuk keperluan ujian semester digunakan butir soal yang memiliki
tingkat kesukaran sedang, untuk keperluan seleksi digunakan butir soal yang
memiliki tingkat kesukaran tinggi atau sukar, dan untuk keperluan diagnostik
biasanya digunakan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran rendah atau
mudah. Klasifikasi tingkat kesulitan soal dapat menggunakan kriteria berikut:
1 0,7-1,0 Mudah
2 0,3-0,7 Sedang
3 0,0-0,3 Sukar
8
4. Keefektifan Distraktor
Tujuan analisis distraktor adalah untuk mengetahui seberapa banyak siswa
menjawab benar sesuai dengan kunci jawaban dan seberapa banyak yang memilih
distraktor atau pengecoh. Sebuah pengecoh dikatakan telah dapat menjalankan
fungsinya dengan baik apabila pengecoh tersebut mempunyai daya tarik
sedemikian rupa sehingga siswa yang kurang menguasai konsep merasa bimbang
dan pada akhirnya mereka terkecoh untuk memilih pengecoh sebagai jawaban
benar Anas dalam Rahma (2016). Efektivitas Pengecoh dapat dilihat dengan
menghitung indeks pengecoh. Rumus untuk menghitung indeks pengecoh yaitu
sebagai berikut:
P
IP = (N−B)/ x 100%
(𝑛−1)
Keterangan:
IP = Indeks pengecoh
P = Jumlah peserta didik yang memilih pengecoh
N = Jumlah peserta didik yang mengikuti tes
B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal
n = Jumlah alternatif jawaban (opsi)
1 = Bilangan tetap
Kriteria Efektivitas Pengecoh berdasarkan angka indeks pengecoh sebagai
berikut:
9
5. Daya Beda
Indeks daya beda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk
mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan antara siswa yang tergolong
mampu dengan siswa yang tergolong kurang mampu (Nana, 2005: 141). Untuk
mencari indeks daya beda butir soal, dapat menggunakan rumus sebagai berikut.
Butir soal dinyatakan layak jika indeks daya bedanya baik. Indeks daya
beda dapat berkisar antara -1,00 sampai dengan +1,00, tetapi jika indeks
mendekati nol negatif maka dinyataka tidak layak. Beberapa ahli mengatakan
10
bahwa sebuah butir soal dikatan layak apabila memiliki indeks daya beda
sebesar 0,25 dan ada pula yang menyatakan 0,30. Penelitian ini melibatkan
peserta ujian yang banyak, maka ditetapkan indeks daya beda yang layak
minimum 0,30. Pada analisis iteman, indeks daya beda ditunjukkan oleh Point
Biser.
11
BAB III
METODE PELAKSANAAN UJI COBA
D. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam uji coba soal ini menggunakan teknik
validitas item, reliabilitas item, keefektifan distractor, taraf kesukaran, dan daya
beda soal.
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Selanjutnya, tabel di bawah ini merupakan hasil data dari jumlah jawaban
benar dan jawaban salah, dimana jawaban disimbolkan dengan angka satu (1) dan
jawaban salah disimbolkan dengan angka nol (0). Data tersebut berfungsi dalam
uji validitas soal dan untuk menganalisis tingkat kesukarannya.
13
B. Pembahasan
1. Validitas dan Reabilitas Butir Soal Pilihan Ganda
Uji validitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan r tabel N adalah 12 dan α = 0,05, maka r tabel= 0,576 dengan ketentuan
a. apabila r hitung > r tabel maka soal tersebut valid
b. apabila r hitung < r tabel maka dapat dikatakan soal tidak valid
Uji Validitas
No
rhitung rtabel keterangan
Soal
1 0,327 0,576 TIDAK VALID
2 0,460 0,576 TIDAK VALID
3 0,011 0,576 TIDAK VALID
4 0,664 0,576 VALID
5 0,597 0,576 VALID
6 -0,079 0,576 TIDAK VALID
7 0,415 0,576 TIDAK VALID
8 0,469 0,576 TIDAK VALID
9 -0.422 0,576 TIDAK VALID
10 0,662 0,576 VALID
11 0,651 0,576 VALID
12 0,540 0,576 TIDAK VALID
13 0,498 0,576 TIDAK VALID
14 0.575 0,576 TIDAK VALID
15 0,340 0,576 TIDAK VALID
Berdasarkan tabel di atas diperoleh jumlah soal yang valid adalah 4 butir
soal yaitu item nomor 4, 5 ,10 dan 11. Sedangkan butir soal yang tidak valid
adalah 14 butir soal, yaitu item nomer 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14 dan 15.
Dengan demikian jumlah soal yang valid sebesar 27%.
15
Correlations
item_ item_ item_ item item_ item_ item_ item_ item_ item item_1 Skor_to
item_1 item_2 item_3 item_4 5 6 7 _8 9 10 11 12 13 _14 5 tal
item_1 Pearson
Correlation - -
1 -,135 ,076 ,000 ,000 -,076 ,529 -,258 ,378 ,258 -,158 .775** -,135 ,327
,158 ,258
Sig. (2-
tailed) ,676 ,424 ,341 ,341 ,255 ,255 ,506 ,588 ,424 ,082 ,506 ,588 ,082 ,779 ,132
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_3 Pearson
Correlation - -
,076 -,255 1 -,169 -,507 -,314 -,371 ,098 ,371 -,098 ,239 ,293 ,357 ,011
,120 ,488
Sig. (2-
tailed) ,815 ,424 ,599 ,092 ,320 ,235 ,711 ,763 ,235 ,763 ,454 ,356 ,108 ,255 ,972
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_4 Pearson
Correlation 0,00 .577
,000 ,302 -,169 1 .667* ,169 ,169 -.577* ,507 ,192 ,354 ,192 * ,302 .664*
0
Sig. (2-
tailed) 1,000 ,341 ,092 ,018 ,092 ,599 ,260 ,049 ,599 ,549 1,000 ,549 ,049 ,341 ,040
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_6 Pearson
Correlation -,076 -,357 -,314 ,169 ,507 1 -,314 ,120 -,488 -,371 -,293 -.598* ,098 ,098 ,255 -,079
Sig. (2-
tailed) ,815 ,255 ,320 ,599 ,092 ,320 ,711 ,108 ,235 ,356 ,040 ,763 ,763 ,424 ,808
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_7 Pearson
Correlation -
,529 ,357 -,371 ,169 ,169 -,314 1 -,293 ,371 ,293 ,239 ,293 ,293 -,255 ,415
,120
Sig. (2-
tailed) ,077 ,255 ,235 ,599 ,599 ,320 ,711 ,356 ,235 ,356 ,454 ,356 ,356 ,424 ,180
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_8 Pearson
Correlation -,158 ,213 -,120 0,000 ,354 ,120 -,120 1 ,000 ,120 ,408 ,250 ,000 ,408 ,213 ,469
Sig. (2-
tailed) ,624 ,506 ,711 1,000 ,260 ,711 ,711 1,000 ,711 ,188 ,433 1,000 ,188 ,506 ,124
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_9 Pearson
Correlation - -
-,258 ,174 ,098 -.577* -,488 -,293 ,000 1 -,488 ,333 ,000 -,556 -,522 -,422
.577* ,111
Sig. (2-
tailed) ,226 ,424 ,235 ,092 ,599 ,235 ,235 ,711 ,108 ,763 ,116 ,108 ,763 ,424 ,019
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_11 Pearson
Correlation ,258 ,522 -,098 ,192 ,192 -,293 ,293 ,408 ,333 ,098 1 ,408 ,111 ,556 -,174 .651*
Sig. (2-
tailed) ,418 ,082 ,763 ,549 ,549 ,356 ,356 ,188 ,290 ,763 ,188 ,731 ,061 ,588 ,022
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_12 Pearson
Correlation -,158 ,213 ,239 ,354 ,000 -.598* ,239 ,250 ,000 ,478 ,408 1 ,000 ,408 ,213 ,540
Sig. (2-
tailed) ,418 ,082 ,108 ,049 ,049 ,763 ,356 ,188 ,731 ,763 ,061 ,188 ,290 ,588 ,051
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
item_15 Pearson
Correlation -
-,135 -,091 ,357 ,302 ,302 ,255 -,255 ,213 -,522 ,255 -,174 ,213 ,522 1 ,340
,174
19
Sig. (2-
tailed) ,676 ,779 ,255 ,341 ,341 ,424 ,424 ,506 ,082 ,424 ,588 ,506 ,082 ,588 ,279
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
Skor_total Pearson
Correlation ,327 ,460 ,011 .664* .597* -,079 ,415 ,469 -,422 .662* .651* ,540 ,498 ,575 ,340 1
Sig. (2-
tailed) ,300 ,132 ,972 ,019 ,040 ,808 ,180 ,124 ,172 ,019 ,022 ,070 ,099 ,051 ,279
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
20
3. Indeks Pengecoh
Nomer 1
Pilihan a b c** d
Jumlah 1 1 10 0
IP 8% 8% 83% 0%
IP 8% 8% 25% 50%
Keterangan :
JA = Banyak peserta kelompok atas
JB = Banyak peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB = Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
5 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 10
6 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12
7 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 12
8 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 7
9 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 6
10 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 7
11 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 10
12 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 5
IF 1 1,1 0,7 0,6 0,6 0,5 0,7 0,4 0,3 0,5 0,9 0,4 0,9 0,9 1,1
IF Upper 0,75 1 0,75 0,5 0,25 0,25 0,5 0,5 0,5 0,5 1 0,5 0,5 1 0,75
IF Lower 0,75 0,75 0,5 0,25 0,5 0,75 0,25 0,25 0,25 0 0,5 0 0,75 0,5 1
ID 0 0,25 0,25 0,25 -0,25 -0,5 0,25 0,25 0,25 0,5 0,5 0,5 -0,25 0,5 -0,25
Ket Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup
25
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV
dengan mengacu pada studi pustaka bahwa sistem penilaian dengan menggunakan
metode tes dan analisis data berupa validitas item, reliabilitas, taraf kesukaran,
indeks pengecoh, dan daya beda menghasilkan berbagai macam penjelasan.
Dalam uji validitas item untuk soal pilihan ganda terdapat dominasi soal
yang tidak valid sehingga perlu adanya perbaikan soal. Reliabilitas soal telah
menyatakan bahwa soal reliabel atau konsistensi. Dilanjutkan dengan taraf
kesukaran, indeks pengecoh dan daya beda yang saling berhubungan dalam
penindak lanjutan pada setiap soal, karena ada beberapa soal yang tidak mampu
menjadi pembeda antara peserta kelompok atas yang berkemampuan tinggi
dengan peserta kelompok bawah yang berkemampuan rendah. Namun secara
kesluruhan dapat dikatakan cukup atau sedang untuk soal yang digunakan dalam
uji coba.
26
LAMPIRAN
1. Soal Uji Tes
SOAL UJI TES
I. Berikan tanda silang (X) pada huruf a,b,c, atau d pada jawaban yang
benar!
1. Urutan proses perpindahan energi di dalam ekosistem adalah....
A. Matahari - hewan - tumbuhan - matahari C. Matahari - tumbuhan -
hewan
B. Hewan - matahari - tumbuhan D. Tumbuhan - hewan -
matahari
2. Apabila ular sawah diburu hingga punah, maka yang terjadi adalah populasi....
A. Padi meningkat C. Tikus menurun
B. Katak menurun D. Tikus meningkat
3. Komponen ekosistem yang termasuk dalam kelompok komponen abiotik
adalah....
A. Tanah, suhu, rumput, keong C. Air, tamah, rumput,
cahaya
B. Cahaya, air, udara, cahaya D. Ikan, lumut, kupu-kupu,
dan burung
4. Komponen biotik dalam ekosistem adalah....
A. Produsen, konsumen, kelembapan, matahari C. Produsen, konsumen,
pengurai
B. Cahaya, suhu, kelembapan, tanah D. Konsumen, produsen,
mineral, air
5. Hewan-hewan seperti ular, kucing, dan harimau, pengelompokan hewan
tersebut berdasarkan.....
27
Padi Padi
28
2. Kisi-Kisi Soal
ASSESMEN PEMBELAJARAN
3.5.3 Siswa mampu Berikut merupakan urutan daur hidup kupu – kupu adalah
menjelaskan ....
tentang daur C3 a. Telur – ulat – kupu-kupu – kepompong
9 B
hidup hewan. b. Telur – kepompong – ulat –kupu-kupu
c. Telur – ulat – kepompong – kupu-kupu
d. Kupu-kupu – kepompong - ulat – telur
Contoh hewan yang tidak mengalami metamorfosis tidak
sempurna ....
C2 a. Lipas dan jangkrik
10 A
b. Lipas dan kupu – kupu
c. Belalang dan nyamuk
d. Katak dan lalat
Comtoh hewan yang tidak mengalami metamorfosis
adalah ....
C2 a. Kupu – kupu
11 D
b. Kecoak
c. Belalang
d. Kambing
3.5.4 Siswa dapat Makhluk hidup di bawah ini yang saling bersaing dalam
mendeskripsik C3 mendapatkan makanan adalah ....
12 A
an rantai a. Ulat dan belalang
b. Ular dan burung
32
C4 Tikus Ular
13 D
Berdasarkan rantai makanan di atas, ular berperan
sebagai..
a. Produsen
b. Konsumen I
c. Konsumen I dan II
d. Konsumen II dan III
3.5.5 Siswa dapat Jika dua hubungan antar makhluk hidup yang saling
menjelaskan menguntungkan, jenis simbiosis yang terjadi adalah ....
hubungan antar a. Mutualisme
C2 14 A
makhluk hidup b. Komunitasisme
c. Komensalisme
d. Parasitisme
3.5.6 Siswa dapat Apabila ular sawah diburu hingga punah, maka yang
menjelaskan terjadi adalah populasi ....
C2 2 a. Padi meningkat D
dampak
perubahan b. Katak menurun
c. Tikus menurun
33