Anda di halaman 1dari 5

Skenario Rolplay Mata Kuliah PBAK

Nama Anggota

Kelompok 2

1. Ananda Mutia sebagai Biro Olahraga dan Seni


2. Ayu Mutia Achmad sebagai Biro Pengabdian Masyarakat
3. Fitria Rahayu sebagai Bendahara
4. Ismi Fatimah sebagai Biro Kesejahteraan Mahasiswa
5. Niluh Ayu Puspitasari sebagai Sekretaris
6. Okta Diana Putri sebagai Biro Pendidikan
7. Yoga Erixka Pratama sebagai Ketua

Kasus

Mahasiswa yang tergabung menjadi pengurus BEM atau HMJ, sebagai bendahara, Bendahara
keuangan tersebut tidak memberikan laporan keuangan yang jelas. Demikian pula, ketua atau
presiden BEM tersebut tidak melakukan kontrol terhadap kinerja bendahara tersebut. Anggota juga
tidak peduli terhadap pengelolaan keuangan.

Rolplay

Di sebuah ruangan kelas terdapat sekumpulan mahasiswa yang sedang bercakap-cakap.

Yoga : “Assalamualaikum wr.wb. Disini saya akan menyampaikan bahwa nanti siang akan
diadakan rapat HMJ, bagi anggota tolong berkumpul di sekret ya.”

Ayu : “Maaf, sebelumnya kita akan membahas apa ya?”

Amut : “Dan juga nanti siang jam berapa?”

Niluh : “Baik, jadi kita akan membahas mengenai progja apa saja yang sudah berjalan atau
yang belum berjalan.”

Yoga : “Dan untuk kejelasan waktunya yaitu pukul 14.30 WIB, jangan telat ya.”

Niluh : “Baik di kelas ini siapa saja anggota HMJ?”(sambil mencatat)

Yoga : “Baik untuk nama-nama yang dicatat ini dimohon kehadirannya tepat waktu.”

Setelah usai jam kuliah, anggota HMJ berkumpul disekret.

Ismi : “Ayo-ayo cepat kita sudah terlambat.”

Okta : “Iya mi.”

Yoga : “Apakah semua anggota sudah berkumpul diruangan?”

Niluh : “Maaf, belum ketua.”

Yoga : “Untuk mempersingkat waktu langsung saja saya buka terlebih dahulu,
Assalamualaikum wr.wb. Sebelumnya terima kasih untuk anggota yang sudah
menyempatkan hadir hari ini, serta maaf saya mendadak memberikan informasi
dikarenakan dari atasan meminta laporan mengenai progja kita.”

Niluh : “Untuk tambahan, tadi saat kami diminta untuk menghadap koordinator organisasi
jurusan, beliau mengatakan progja kita tidak ada yang kelihatan berjalan sedangkan
dari sisi keuangan bendahara mengusulkan dana yang lumayan untuk organisasi kita
ini, jadi bagaimana menurut kalian apakah ada pesan atau saran?”

Yoga : “O iya, sambil berjalan silahkan isi absensinya. Jadi, begini langsung saja masing-
masing biro untuk memaparkan progjanya yang sudah maupun belum berjalan.”

Amut : “Baik saya Amut wakil dari biro olahraga dan seni akan memaparkan progja yang
berjalan dan belum berjalan. Sebelum itu biro orsen ini memiliki tiga progja, yaitu
lomba-lomba saat HUT RI sudah berjalan, pembekalan untuk para peserta dies
natalis sudah berjalan, dan program lomba solo song antar kelas di jurusan sudah
berjalan juga, sekian pemaparan dari saya. Terima kasih.”

Ismi : “Baik selanjutnya saya Ismi wakil dari biro kesejahteraan mahasiswa jadi di biro ini
ada empat progja yang sudah berjalan yaitu kotak saran, mading untuk mahasiswa,
koperasi mahasiswa dan pemeriksaan kesehatan yang baru saja selesai kita
laksanakan. Terima kasih.”

Ayu : “Saya Ayu biro pengabdian masyarakat jadi biro ini ada tiga progja yaitu penyuluhan
kesehatan sudah berjalan, donor darah sudah berjalan, dan bakti sosial ini yang
belum berjalan.”

Yoga : “Sekertaris tolong dicatat ya.”

Niluh : “Iya Ga.”

Okta : “Baik bisa dimulai saya Okta dari biro pendidikan jadi dari biro ini ada tiga progja
dan itu belum berjalan semua yaitu character building, film pendek tentang
kesehatan dan ramadhan penuh berkah. Ini kenpa belum berjalan karena kemarin
saat menghubungi bendahara ia mengatakan bahwa proposal sudah diajukan namun
dana belum cair. Seperti progja yang akan kami adakan baru-baru ini yaitu character
building, kami sampai kebingungan untuk dananya.”

Niluh : “Bukannya setiap biro sudah mendapatkan bagian masing-masing?”

Okta : “Iya, namun ketika kami akan bekerjasama dengan bendahara dia selalu
mengatakan untuk menunggu sampai dananya cair, karena kebetulan proposal sudah
lama diajukan.”

Yoga : “Jadi, proposal sudah diajukan, untuk kegiatan character building ini?”

Okta : “Iya Ga.”

Yoga : “Tapi tidak ada omongan yang sampai kepada saya?”

Okta : “Iya Ga saya kemarin yang mengurus bersama bendahara si Hayu, Ga.”
Yoga : “O iya, ngomong-ngomong dimana Hayu?”

Niluh : “Kurang tahu juga Ga, tapi tadi dia ke kampus kok.”

Ayu : “Mungkin sedang ada urusan.”

Yoga : “Aduh, dia seharusnya bagian terpenting dalam forum ini karena semua yang kita
bahas ini sangkut pautnya di keuangan dan untuk saat ini dia yang memegang
jabatan sebagai bendahara. Coba tolong dihubungi lagi.”

Ismi : “Dia membalas chat saya, dia akan datang sebentar lagi, dia masih dijalan.”

Yoga : “Oke baiklah, kita tunggu dulu sebentar.”

Tak lama kemudian terdengar suara adzan dan rapatpun diistirahatkan sebentar. Setelah itu Hayu

pun datang.

Hayu : “Apakah yang terjadi?”(pura-pura tidak tahu)

Niluh : “Darimana saja kamu Yu?”

Hayu : “Saya baru selesai mengerjakan tugas.”

Niluh : “Jadi begini, maaf sebelumnya tadi saat rapat kami membahas progja yang sudah
berjalan maupun yang belum, nah dari biro pendidikan sama sekali belum
menjalankan progjanya, apakah kamu mengetahui sesuatu tentang masalah
keuangan di biro pendidikan?”

Hayu : “Iya saya sudah mengetahuinya namun uang memang belum cair.”

Niluh : “Apakah kamu bisa menjelaskan semua data keuangan yang kamu pegang.”

Hayu : “Baik nanti akan saya jelaskan.”

Setelah terjadi percakapan singkat anggota pun sudah mulai berkumpul kembali dan rapat

dilanjutkan.

Yoga : “Apakah si Hayu sudah datang?”

Hayu : “Hadir, saya.”

Yoga : “Baik, alhamdulilah kamu sudah datang, disini kami membutuhkan penjelasan
tentang keuangan?

Hayu : “Jadi keuangan yang saya pegang baik-baik saja tidak ada masalah.”

Yoga : “Maksud saya tolong dipaparkan secara rinci.”

Hayu : “Aduh, saya tidak membawa buku laporan tentang keuangannya. Tapi data-datanya
sudah lengkap dan perhitungan keuangannya tidak ada yang terselip kok.”
Yoga : “ Waduh, seharusnya kamu bawa buku laporannya agar bisa dibahas pada forum
ini, dan juga saya mau bertanya apakah kamu ikut serta dalam pengajuan proposal di
biro pendidikan?”

Hayu : “ Iya, tapi memang dananya belum cair.”

Yoga : “Masalahnya Yu, saya kemarin dipanggil atasan kita, kata beliau uang hanya tinggal
sedikit yang tersisa namun masih ada progja yang belum berjalan lebih dari tiga,
berarti kan ada dana yang sudah cair.”

Hayu : “Jadi, Anda menuduh saya? Saya tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu.”

Yoga : “Maka dari itu kami butuh kejelasan.”

Hayu : “Apa tidak ada waktu lain selain hari ini, ini sudah hampir malam rumah saya jauh,
kita bahas dilain waktu, saya izin pulang duluan.”

Yoga : “Baiklah, karena kita kekurangan media dalam penyampaian masalah keuangan,
kita lanjutkan rapatnya besok dan kesimpulan yang diambil progja yang belum sama
sekali berjalan yaitu pada biro pendidikan karena masalah keuangannya belum jelas.

Setelah berminggu-mingu belum juga diadakan rapat ulang oleh HMJ namun Yoga masih tetap

Penasaran terhadap keuangan yang dipegang bendahara dan Yoga meminta sekertaris

menyelidikinya didapatkan bahwa Hayu telah menggelapkan dana yang seharusnya diterima oleh

biro pendidikan. Lalu diadakan rapat kecil yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara serta

perwakilan biro.

Yoga : “Jadi, baik langsung saja ya, begini maaf sebelumnya kepada Hayu, bahwa saya
bukannya hanya menduga tapi memang benar ternyata kamu berani menggelapkan
dana sebanyak itu.”

Okta : “Iya yu, kenapa kamu berbohong Yu?

Amut : “Sudah, jadi begini saja, kita tidak perlu menyalahkan satu sama lain kita intropeksi
masing-masing, maaf sebelumnya saya berpandangan dari ketua saja tidak ada
koordinasi untuk rapat setiap bulannya untuk mengontrol kinerja anggotanya,
setelah itu kami juga menyadari sebagai anggota kami kurang peduli terhadap
keuangan organisasi kita ini. Nah sekarang yang paling penting yaitu pengembalian
uang itu, progja yang belum berjalan dapat terlaksana agar masalah ini tidak sampai
ke atasan.”

Niluh : “Terima kasih sarannya Amut, benar yang kamu katakan tidak ada gunanya juga kita
berdebat hanya menghabiskan waktu dan tenaga saja. Untuk Hayu, jadi seperti ini
saja kita akan membantu kamu dalam pengembalian uang itu jadi 50%-50%,
bagaimana setuju?”
Hayu : “Iya Ga, terima kasih sebelumnya untuk kalian semua dan saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya untuk kehilafan saya ini.”

Yoga : “Baik masalah ini sudah cukup untuk dibahas, untuk Hayu tolong jangan diulangi
dan untuk kita semua jadikan ini sebagai pembelajaran, jadi terima kasih untuk
partisipasi dan saran teman-teman. Sekian yang dapat disampaikan pada rapat ini,
jadi kesimpulannya pengembalian uang tetap dibebankan kepada saudari Hayu,
namun kita membantu 50%, dan Hayu cukup mengembalikan 50%. Jika ada
kesalahan dari perkataan saya mohon maaf. Saya akhiri wassalamualaikum wr.wb.

~SELAMAT BELAJAR~

Anda mungkin juga menyukai