RUMAH SAKIT
RS.TMC
PARIAMAN
12 Februari 2020
Dr. Siti Hanafiah Bahri, Sp.S
Pengertian Surveilans infeksi rumah sakit adalah suatu kegiatan pengamatan yang
sistematis, aktif, berkelanjutan dan terus menerus terhadap suatu kejadian
penyebaran penyakit pada suatu populasi tertentu serta hal-hal yang
mempengaruhi terjadinya infeksi tersebut.
1. Surveilans infeksi saluran kemih (ISK) adalah pengumpulan data
kejadian infeksi saluran kemih akibat penggunaan alat dower kateter
atau tindakan aseptic lain melalui saluran kemih secara sistematik,
analisis dan interpretasi yang terus menerus untuk digunakan dalam
perencanaan penerapan dan evaluasi suatu tindakan yang
berhubungan dengan kesehatan yang di desiminasikan secara
berkala kepada pihak-pihak yang memerlukan.
2. Surveilens infeksi daerah operasi (IDO) adalah pengumpulan data
kejadian infeksi akibat tindakan pembedahan yang dapat mengenai :
a) Superficial (Superficial Incicional Site) ILO yang terjadi 30
hari setelah pembedahan dan hanya mengenai kulit dan
jaringan sub kutan.
b) Profunda (Deep Incicional ) ILO yang terjadi 30 hari setelah
tindakan pembedahan bila tidak ada implan atau infeksi terjadi
dalam satu tahun bila ada pemasangan implan, mengenai
jaringan lunak dalam dari tempat insisi (faskia dan otot).
c) Organ/rongga ILO yang terjadi 30 hari paska bedah tanpa
implan atau 1 tahun paska bedah apabila terdapat implan
mengenai semua organ yang dimanipulasi selama operasi
kecuali jaringan lunak superficial dan dalam.
3. Surveilans infeksi aliran daerah (flebitis) angka kejadian infeksi
jarum infuse, keadaan yang terjadi disekitar tusukan atau bekas
tusukan jarum infuse di rumah sakit dan timbul setelah 48 jam.
Infeksi ini yang ditandai dengan rasa panas, pengerasan dan kemerahan
(kolor, tumor dan rubor ) dengan atau tanpa nanah/pus pada daerah bekas
tusukan jarum infuse, termasuk vena seksi dan infuse pada kepala bayi
dengan menggunakan wing needle atau vena cateter.
1 Desember 2020
1 Desember 2019
Prosedur 2) Segera lepas kateter jika sudah tidak diperlukan (kaji kebutuhan)
3) Gunakan teknik aseptic saat pemasangan kateter (sarung tangan
steril, cairan antiseptic yang tepat dan membersihkan bagian meatus
uretra).
4) Kembangkan balon dengan jumlah air yang direkomendasi pabrik.
5) Fiksasi kateter untuk pencegahan gerakan dan trauma pada meatus.
6) Tidak meletakan urine bag dilantai.
7) Lakukan perawatan perineal sehari-hari dan setiap selesai buang air
besar.
8) Letakkan urine bag lebih rendah dari kandung kemih dan buang
tiap 7 jam pershif bila penuh.
2. Surveilans IDO
Langkah-langkah :
1) Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan digunakan untuk
mendata pasien yang akan disurvei.
2) Tentukan ruangan yang akan di survey.
3) Catat nama, nomor medik, diagnose penyakit dan identitas lain dari
pasien yang akan di survey dalam formulir surveilans.
4) Catat tanggal dilakukan tindakan serta lama tindakan
5) Observasi adanya tanda-tanda infeksi yang meliputi :
Superfisial : adanya nyeri/tenderness, bengkak local,
kemerahan atau panas, keluarnya cairan purulen dari area
insisi.
Deep Insisional (insisional dalam) : keluarnya cairan
purulen dari jaringan lunak dalam dan bukan dari organ
ditemukan abses adanya peningkatan suhi tubuh lebih 38 cC
atau nyeri/tenderness.
6) Apabila ditemukan tanda-tanda infeksi tersebut segera lakukan
pemeriksaan kultur luka operasi dengan teknik aseptic.
7) Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO untuk
menentukan adanya IDO (tidak dilakukan).
12 Februari 2020
12 Februari 2020