GGL Nfs
GGL Nfs
DISUSUN OLEH :
TAHUN 2020
A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK) adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi
sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial
pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan sensori persepsi: Halusinasi dan
merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien
gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien
mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang
sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat
menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah
satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang
bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang
dialaminya.Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSKD Provinsi Sulawesi
Selatan khususnya Ruang Sawit sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh
karena itu maka kami menganggap dengan Therapy Aktivitas Kelompok (TAK) klien
dengan gangguan sensori persepsi dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya namun tentu saja klien yang mengikuti therapy ini adalah klien
yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien
dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.
Klien
a. Kriteria klien
1) Klien dengan riwayat schizoprenia dengan disertai gangguan persepsi
sensori; halusinasi.
2) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang.
3) Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).
b. Proses seleksi
1) Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
2) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
3) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
4) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok.
Jenis Permainan
Jenis permainan yang digunakan adalah bola.
Waktu dan tempat pelaksanaan
d) Tahap terminasi
1) Evaluasi
o Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
o Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Tindak lanjut
Meminta klien untuk melaporkan isi,waktu,situasi dan perasaannya jika
terjadi halusinasi.
3) Kontrak yang akan datang
o Menyepakati TAK yang akan datang,yaitu cara mengontrol halusinasi
o Menyepakati waktu dan tempat
Evaluasi
Eveluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulus persepsi halusinasi sesi 1, kemampuan yang diharapkan adalah mengenal isi
halusinasi,waktu terjadinya halusinasi,situasi terjadinya halusinasi. Formulir evaluasi
sebagai berikut.
Sesi 1: TAK
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi presepsi : halusinasi
sesi 1. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi (menyuruh memukul), waktu (pukul 9
malam), situasi (jika sedang sendiri), perasaan (kesal dan geram). Anjurkan klien
mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.
LAMPIRAN
SETTING RUANGAN
Contoh Bentuk U
Keterangan
: Leader
: Co Leader
: Observer
: Fasilitator
: Klien
Sesi 2: Mengontrol Halusinasi dengan Menghardik
A. Tujuan
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi.
2. Klien dapat memahani cara menghardik halusinasi
3. Klien dapat memperagakan cara menhardik.
B. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkungan.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
C. Alat
1. Spidol dan papan tulis.
2. Jadwal kegiatan klien.
A. Metode
1. Diskusi dan tanta jawab
2. Bermain peran/simulasi
B. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a) Meningkatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1.
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien.
2) Klien dan terapis pakai papan nama.
b) Evaluasi / validasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
2) Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi,
waktu, situasi, dan perasaan.
c) Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan satu cara
mengontrol halusinasi.
2) Menjelaskan aturan main, yaitu:
Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin minta izin pada terapis.
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a) Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi, dan bagaiman hasilnya. Ulangin sampai semua
klien mendapat giliran.
b) Berikan pujian setiap klien mendapat giliran.
c) Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi saat halusinasi muncul.
d) Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi,yaitu: “pergi jangan
ganggu saya” , “ saya mau bercakap-cakap dengan...”.
e) Terapis meninta masing-masing klien memperagakan cara menghardik
halusinasi dimulai dari klien disebalah kiri terapis berurutan searah
jarum jam sampai semua peserta mendapatkan giliran.
f) Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan
saat setiap klien selesai memperagakan menghardik halisinasi.
4. Tahap terminasi
a) Evaliasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setalah mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b) Tindak lanjut
1) Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul.
2) Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian
klein.
c) Kontrak yang akan datang
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
Yang berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi
dengan melakuka kegiatan.
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK
berikutnya.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di
evakuasi adalah kemampuan klien sesui dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi
halusinasi sesi 2, kemampuan yang diharapkan adalah mengatasi halusinasi dengan
menghardik. Formulir evaluasi sebagai berikut.
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap
klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi 2.klien mampu
memperagakan cara menghardik halusinasi. Anjurkan klien menggunakannya jika
halusinasinya muncul, khusus pada malam hari (buat jadwal)
Sesi 3:Mengontrol halusinasi dengan dengan melakukan kegiatan
Tujuan
Setting
Alat
Metode
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 2.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
- Salam dari terapis kepada klien.
- Klien dan terapis pakai papan nama.
b. Evaluasi / vadilasi
- Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari.
- Terapis menanyakan klien saat ini.
- Terapis menyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik halusinasi.
c. Kontrak
- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan itu untuk mencegah terjadinya halusinasi
dengan melakukan kegiatan.
- Menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan tahap kedua, yaitu melakukan kegiatan sehari- hari jelaskan
bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya
halusinasi.
b. Terapis meminta klien menyampaikan kegiatan yang biasa di lakukan sehari-hari,
dan tulis whiteboard.
c. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Terapis menulis formulir
yang sama whiteboard.
d. Terapis membimbing satu persatu klien untuk membuat jadwal kegiatan harian, dari
bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan formulir , terapis
menggunakan whiteboard.
e. Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun.
f. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah selesai
membuat jadwal dan memperagakan kegiatan.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal kegiatan
dan memperagakannya.
- Terapis memberikan pujian ats keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara mengontrol halusinasi, yaitu
menghardik dan melakukan kegiatan.
c. Kontrak yang akan datang
- Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu
belajar cara mengontrol halusinasi dengan bercakap cakap.
- Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.
Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi presepsi halusinasi sesi 3, keampuan yang diharapakan adalah klien
melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulnya halusinasi. Formulir evaluasi
sebagai berikut.
Sesi 3 : TAK
Stimulasi presepsi halusinasi
Kemampuan mencegah halusinasi dengan melakukan kegiatan
Nama klien
No Aspek yang dinilai
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi presepsi : halusinasi
sesi 3. Klien mampu memperagakan kegiatan harian dan menyusun jadwal. Anjurkan
klien melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.
Sesi 4: Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap
Tujuan
Setting
Alat
Metode
1. Diskusi kelompok
2. Bermain peran / stimulasi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. meningkatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi.
b. terapis membuat kontrak dengan klien 3
c. mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b. evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini.
2) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang telah
di pelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan keegiatan terarah)
untuk mencegah halusinasi.
c. kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap.
2) Terapis menjelaskan aturan main sebagai berikut.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
3. Tahap kerja
a. terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mengontrol dan mencegah halusinasi.
b. terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak
bercakap-cakap
c. terapis meminta klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa
dilakukan.
d. terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul “ suster,
ada suara di telinga, saya mau ngobrol saja dengan suster” atau “suster saya mau
ngobrol tentang kapan saya boleh pulang “
e. terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang di
sebelahnya.
f. berikan pujian atas keberhasilan klien.
g. ulangi e dan f sampai semua klien mendapat giliran.
4. Tahap terminasi
a. evaluasi
1) Terapi menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah di latih.
3) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. tindak lanjut
Sesi 4 : TAK
1 Menyebutkan orang
yang biasa di ajak
bicara
2 Memperagakan
percakapan
3 Menyusun jadwal
percakapan
4 Menyebutkan tiga
cara mengontrol dan
mencegah halusinasi
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap
klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 4. Klien belum mampu
secara lancar bercakap-cakap dengan perawat dan klien di ruangan rawat.
A. Tujuan
1. Klien memahami pentingnya patuh minum obat
2. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat
3. Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat.
B. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkungan
2. Ruangan aman dan tenang
C. Alat
1. Spidol dan papan tulis
2. Jadwal kegiatan harian.
3. Beberapa contoh obat.
D. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Melengkapi jadwal harian
E. Langlangkah kegiatan
1. Persiapan
a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a) salam terapiotik
1. salam dari terapis kepada klien.
2. terapis dan klien memakai papan nama.
b) evaluasi / validasi
c) kontrak
1. terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan patuh minum
obat.
3. tahap kerja
Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di
evaluasi adalah kemampuan halusinasi sesi 5, kemampuan klien yang diharapkan adalah
menyebutkan 5 benar cara minum obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum
obat. Formulir evakuasi sebagai berikut.
Sesi 5 TAK
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses keperawatan tiap klien.
Contoh: klien mengikuti sesi 5, TAK stimulasi persepsi halusinasi. Klien mampu menyebutkan
5 benar caya minum obat, manfaat minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat (kambuh).
Anjurkan klien minum obat dengan cara benar.