TENTANG
dan
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Pasal 3
BAB III
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WILAYAH USAHA
Pasal 4
Pasal 5
ASAS
Pasal 6
Pasal 7
(1) Jenis usaha BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat adalah :
a. Pengolahan hasil pertanian dan produk unggulan desa
b. Sewa menyewa
c. Usaha Jasa dan Brokering
d. Usaha Peternakan
e. PAMDesa
f. Perdagangan dan distribusi
g. Bank Sampah
h. Usaha simpan Pinjam syariah
i. Dan lain-lain sesuai dengan potensi desa dan hasil Musyawarah Desa
(2) Jenis usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di wilayah Desa Lanta Barat
Pasal 8
BAB V
KEPEMILIKAN
Pasal 9
(1) BUMDes Oi Lanco Mandiri adalah milik Pemerintah Desa Lanta Barat
(2) Kepemilikan Pemerintah Desa atas BUMDes Oi Lanco Mandiri diwakili oleh
Kepala Desa
BAB VI
ORGANISASI
Bagian Kesatu
Pengelola
Pasal 10
(1) Pengelola BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat ditetapkan dalam
struktur organisasi kepengurusan yang terpisah dari struktur organisasi
Pemerintah Desa.
(2) Pengelola BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas :
a. Penasehat ;
b. Pengawas ; dan
c. Pelaksana Operasional/ Pengurus
(3) Organisasi kepengurusan BUMDes Oi Lanco Mandiri ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa.
Paragraf 1
Penasehat
Pasal 11
(1) Penasihat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Ayat 2 huruf a dijabat secara
ex officio oleh Kepala Desa.
(2) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkewajiban :
a. memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam melaksanakan
pengelolaan BUM Desa;
b. memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting
bagi pengelolaan BUM Desa; dan
c. mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa.
(3) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang :
a. meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan yang
menyangkut pengelolaan usaha Desa; dan
b. melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan kinerja
BUM Desa.
Paragraf 2
Pengawas
Pasal 12
(1) Pengawas sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 ayat (2) huruf b, diangkat
dari tokoh masyarakat oleh Kepala Desa atas usul dan pertimbangan
bersama dengan BPD.
(2) Pengawas terdiri dari 5 (lima) orang, beranggotakan unsur BPD dan tokoh
masyarakat, dengan komposisi 3 orang unsur anggota BPD dan 2 orang tokoh
masyarakat
(3) Pengawas bertugas mewakili kepentingan masyarakat.
(4) Susunan kepengurusan Pengawas terdiri dari :
a. Ketua;
b. Wakil Ketua merangkap anggota;
c. Sekretaris merangkap anggota; dan
d. Anggota.
(5) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai kewajiban
menyelenggarakan Rapat Umum untuk membahas kinerja BUM Desa
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
(6) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang
menyelenggarakan Rapat Umum Pengawas untuk :
a. Merekomendasikan pengangkatan dan pemberhentian pengurus
sebagaimana dimaksud pada pasal 10 ayat (2);
b. Merekomendasikan penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha
dari BUM Desa; dan
c. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja Pengurus
(7) Masa bakti Pengawas diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga BUM Desa.
(8) Rekomendasi pengawas disampaikan kepada kepala desa untuk
dipertimbangkan dan diputuskan
(9) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih dari penduduk desa
berdasarkan persyaratan sekurang-kurangnya sebagai berikut :
a. Memiliki jiwa wira usaha;
b. Bertempat tinggal dan menetap di desa sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun;
c. Berusia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat diangkat
pertama kali sebagai pengawas;
d. Berbadan sehat dan mampu melakukan tindakan hukum;
e. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, berwibawa, penuh pengabdian
terhadap perekonomian masyarakat desa; dan
f. Berpendidikan sekurang-kurangnya SLTP.
Bagian Kedua
Pelaksana Operasional/ Pengurus
Pasal 13
(1) Pengurus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf c terdiri atas :
a. Direktur;
b. Sekretaris;
c. Bendahara; dan
d. Kepala Unit Usaha yang dibantu oleh Sekretaris Unit Usaha dan
Bendahara Unit Usaha.
(2) Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas mengurus
dan mengelola BUM Desa sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.
(3) Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkewajiban :
a. melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa agar menjadi lembaga yang
melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat
Desa;
b. menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa; dan
c. melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian Desa
lainnya.
Pasal 15
(1) Persyaratan menjadi Pengurus meliputi :
a. masyarakat Desa yang mempunyai jiwa wirausaha;
b. berdomisili dan menetap di Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
c. Sekurang-kurangnya telah berumur 20 (dua puluh) tahun dan setinggi-
tingginya 56 (lima puluh enam) tahun ;
d. berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap usaha
ekonomi Desa; dan
e. pendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau sederajat;
(2) Pengurus dapat diberhentikan dengan alasan :
a. meninggal dunia;
b. telah selesai masa bakti sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BUM Desa;
c. mengundurkan diri;
d. tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat
perkembangan kinerja BUM Desa;
e. terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
Bagian Keempat
Pembentukan Pengurus
Pasal 16
Pasal 17
Proses Seleksi calon Pengurus BUMDES dilakukan dalam beberapa tahapan, paling
kurang mencakup; tahap seleksi bahan, ujian tertulis/praktek dan tahapan
wawancara/presentasi
Pasal 18
Masa bakti kepengurusan BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat adalah 3
(tiga) tahun dan dapat diseleksi kembali untuk masa bakti berikutnya.
Pasal 19
(1) Pengurus BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat berhak mendapat
penghasilan yang sah sebagai penghargaan dari pelaksanaan tugasnya sesuai
dengan kemampuan keuangan BUMDes.
(2) Penghasilan sebagaimana dimaksud point 1) terdiri dari :
a. penghasilan tetap perbulan yang dialokasikan khusus dari penyertaan modal
b. bonus yang dialokasikan dari sisa hasil usaha
(3) Penghasilan tetap sebagaimana dimaksud ayat 2) poin a ditentukan paling tinggi
sebesar 15 % (lima belas porsen) dari standar Upah Minimun Kabupaten Bima.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghasilan pengurus diatur dalam AD/ART
BUMDes
Pasal 20
BAB VII
PERMODALAN
Pasal 21
Pasal 22
(1) Modal BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat yang berasal dari
Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf a, merupakan
kekayaan desa yang dipisahkan ;
(2) Modal BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat yang berasal dari tabungan
masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf b, merupakan
simpanan masyarakat ;
(3) Modal BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat yang berasal dari bantuan
pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 21 huruf c, dapat berupa hibah atau bantuan sosial ;
(4) Modal BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat yang berasal dari pinjaman
desa dan/atau penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf d, dapat diperoleh dari lembaga
keuangan, pemerintah daerah, pihak swasta dan/atau masyarakat.
Pasal 23
(1) Modal BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat yang berasal dari pinjaman
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (4), dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari BPD.
(2) Persetujuan dari BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah persetujuan
tertulis dari BPD setelah diadakan rapat khusus untuk itu.
Pasal 24
Modal BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat selain sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22 dapat berasal dari dana bergulir program pemerintah, pemerintah
daerah provinsi atau pemerintah daerah kabupaten yang diserahkan kepada desa
dan/atau masyarakat melalui pemerintah desa.
BAB VIII
BAGI HASIL USAHA
Pasal 25
(1) Dalam waktu 1 (satu) tahun buku operasional BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa
Lanta Barat dapat dibagi hasil usaha BUMDes.
(2) Pembagian hasil usaha BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan keuntungan bersih usaha.
(3) Penggunaan bagi hasil usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
penambahan modal usaha, pendapatan asli desa, penasihat, badan pengawas,
pelaksana operasional, pendidikan dan sosial, serta cadangan dan kegiatan
lainnya.
(4) Penggunaan bagi hasil usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditentukan
sebagai berikut :
a. Penambahan modal usaha BUMDes 35 %
b. Pendapatan asli desa 35 %
c. Penasehat 5 %
d. Badan Pengawas 5 %
e. Pengurus 15 %
f. Pendidikan dan Sosial ( RTM ) 5 %
BAB IX
KERJASAMA
Pasal 26
(1) BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat dapat melakukan kerjasama
usaha dengan 1 (satu) atau lebih BUMDes lain atau dengan pihak ketiga.
(2) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memperhatikan ketentuan
sebagai berikut :
a. Kerjasama tersebut tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan.
b. Kerjasama yang memerlukan jaminan harta benda yang dimiliki atau dikelola
BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat yang mengakibatkan beban
hutang, maka rencana kerjasama tersebut harus mendapat persetujuan
Kepala Desa dan BPD.
c. Kerjasama yang tidak memerlukan jaminan harta benda yang dimiliki atau
dikelola BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat dan tidak
mengakibatkan beban hutang maka rencana kerjasama tersebut dilaporkan
secara tertulis kepada Kepala Desa dan BPD.
d. Kerjasama tersebut menganut prinsip kemitraan yang mengutamakan
kepentingan masyarakat desa dan saling menguntungkan.
Pasal 27
BAB X
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 28
BAB XI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Bagian Kesatu
Pembinaan
Pasal 29
Bagian Kedua
Pengawasan
Pasal 30
BAB XII
PEMBUBARAN
Pasal 31
(1) BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat dapat dibubarkan karena :
a. Tidak menguntungkan ;
b. Ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pembubaran BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa.
(3) Semua kekayaan BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat yang dibubarkan
dibagi menurut nilai penyertaan modal dan disetor langsung ke kas desa.
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 32
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur kemudian oleh Kepala Desa.
Pasal 33
Pada saat Peraturan Desa ini mulai berlaku, maka segala hal yang terkait dengan
seluruh aspek pelaksanaan dan optimalisasi Badan Usaha Milik Desa di wilayah
Desa Lanta Barat diatur melalui Peraturan Desa ini.
Pasal 34
EDY NUR’AHDIN, ST
Nip. 19811204 200604 1 006