Anda di halaman 1dari 11

RANCANGAN

PERATURAN DESA LANTA BARAT


NOMOR …. TAHUN 2019

TENTANG

PENDIRIAN, PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA


DESA LANTA BARAT KECAMATAN LAMBU KABUPATEN BIMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan perekonomian dan pendapatan


masyarakat desa yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi
desa diperlukan suatu wadah guna mengelola perekonomian
desa tersebut ;
b. bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Bupati
Kabupaten Bima Nomor 042 Tahun 2015 tentang Badan Usaha
Milik Desa, dinyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan
pendapatan masyarakat dan desa, Pemerintah Desa dapat
mendirikan BUMDesa sesuai kebutuhan dan potensi desa ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Desa
tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa Oi Lanco
Mandiri Desa Lanta Barat ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1958 tentang Pembentukan


Daerah-daerah Tingkat II Dalam Lingkungan Pemerintahan
Daerah Tingkat I Bali, NTB dan NTT
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438) ;
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539) ;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010
tentang Badan Usaha Milik Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 316) ;
8. Peraturan Menteri Desa dan PDTT nomor 4 Tahun 2015
tentang Pembentukan dan Pembubaran BUMDes;

Dengan Persetujuan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA LANTA BARAT

dan

KEPALA DESA LANTA BARAT

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA


MILIK DESA (BUMDES) DESA LANTA BARAT

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Bima ;
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah ;
3. Bupati adalah Bupati Bima ;
4. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah kabupaten;
5. Camat adalah pimpinan perangkat daerah Kecamatan ;
6. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga
yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa ;
7. Kepala Desa adalah Kepala Desa Lanta Barat;
8. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia ;
9. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia ;
10. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa ;
11. Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut BUMDes adalah lembaga
usaha desa yang berbadan hukum yang didirikan, dikelola dan dimiliki oleh
Pemerintah Desa yang mengutamakan kemanfaatan umum dan kesejahteraan
masyarakat serta bersifat mencari keuntungan ;
12. Usaha Desa adalah jenis usaha yang meliputi pelayanan ekonomi desa antara
lain usaha jasa, penyaluran sembilan bahan pokok, perdagangan hasil
pertanian serta industri dan kerajinan rakyat, dan lain-lain.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Pendirian BUM Desa dimaksudkan sebagai upaya menampung seluruh kegiatan di


bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum yang dikelola oleh Desa dan/atau
kerja sama antar-Desa.

Pasal 3

Pendirian BUM Desa bertujuan :


a. meningkatkan perekonomian Desa;
b. mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan Desa;
c. meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi Desa;
d. mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan/atau dengan pihak
ketiga;
e. menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan
umum warga;
f. membuka lapangan kerja;
g. meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum,
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Desa; dan meningkatkan pendapatan
masyarakat Desa

BAB III
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WILAYAH USAHA

Pasal 4

(1) Pembentukan BUMDes Desa Lanta Barat dilaksanakan melalui mekanisme


musyawarah desa atau rembug desa.
(2) Dengan nama BUMDes Oi Lanco Mandiri
(3) BUMDes Oi Lanco Mandiri berkedudukan di wilayah Desa Lanta Barat
Kecamatan Lambu
(4) Dalam hal perluasan usaha, wilayah usaha BUMDes Oi Lanco Mandiri dapat
berlokasi di luar Desa Lanta Barat Kecamatan Lambu
BAB IV
ASAS, FUNGSI DAN JENIS USAHA

Pasal 5

ASAS

a. BUMDesa Oi Lanco Mandiri berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar


1945.
b. Badan Usaha Milik Desa dikelola berdasarkan asas-asas transparan, akuntabel,
partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran dengan
semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan.

Pasal 6

Fungsi BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat adalah :


c. Meningkatkan ekonomi masyarakat dan Desa Lanta Barat ;
d. Membuka kesempatan berusaha bagi masyarakat Desa Lanta Barat ;
e. Menggali potensi yang ada di wilayah Desa Lanta Barat

Pasal 7

(1) Jenis usaha BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat adalah :
a. Pengolahan hasil pertanian dan produk unggulan desa
b. Sewa menyewa
c. Usaha Jasa dan Brokering
d. Usaha Peternakan
e. PAMDesa
f. Perdagangan dan distribusi
g. Bank Sampah
h. Usaha simpan Pinjam syariah
i. Dan lain-lain sesuai dengan potensi desa dan hasil Musyawarah Desa

(2) Jenis usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di wilayah Desa Lanta Barat

Pasal 8

BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat dilarang menjalankan usaha :


a. Bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ;
b. Bertentangan dengan norma dan kaidah yang berlaku di masyarakat Desa
Lanta Barat;
c. Merugikan kepentingan masyarakat Desa Lanta Barat.

BAB V
KEPEMILIKAN

Pasal 9

(1) BUMDes Oi Lanco Mandiri adalah milik Pemerintah Desa Lanta Barat
(2) Kepemilikan Pemerintah Desa atas BUMDes Oi Lanco Mandiri diwakili oleh
Kepala Desa
BAB VI
ORGANISASI

Bagian Kesatu
Pengelola

Pasal 10

(1) Pengelola BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat ditetapkan dalam
struktur organisasi kepengurusan yang terpisah dari struktur organisasi
Pemerintah Desa.

(2) Pengelola BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas :
a. Penasehat ;
b. Pengawas ; dan
c. Pelaksana Operasional/ Pengurus
(3) Organisasi kepengurusan BUMDes Oi Lanco Mandiri ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa.

Paragraf 1
Penasehat

Pasal 11
(1) Penasihat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Ayat 2 huruf a dijabat secara
ex officio oleh Kepala Desa.
(2) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkewajiban :
a. memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam melaksanakan
pengelolaan BUM Desa;
b. memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting
bagi pengelolaan BUM Desa; dan
c. mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa.
(3) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang :
a. meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan yang
menyangkut pengelolaan usaha Desa; dan
b. melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan kinerja
BUM Desa.

Paragraf 2
Pengawas

Pasal 12
(1) Pengawas sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 ayat (2) huruf b, diangkat
dari tokoh masyarakat oleh Kepala Desa atas usul dan pertimbangan
bersama dengan BPD.
(2) Pengawas terdiri dari 5 (lima) orang, beranggotakan unsur BPD dan tokoh
masyarakat, dengan komposisi 3 orang unsur anggota BPD dan 2 orang tokoh
masyarakat
(3) Pengawas bertugas mewakili kepentingan masyarakat.
(4) Susunan kepengurusan Pengawas terdiri dari :
a. Ketua;
b. Wakil Ketua merangkap anggota;
c. Sekretaris merangkap anggota; dan
d. Anggota.
(5) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai kewajiban
menyelenggarakan Rapat Umum untuk membahas kinerja BUM Desa
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
(6) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang
menyelenggarakan Rapat Umum Pengawas untuk :
a. Merekomendasikan pengangkatan dan pemberhentian pengurus
sebagaimana dimaksud pada pasal 10 ayat (2);
b. Merekomendasikan penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha
dari BUM Desa; dan
c. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja Pengurus
(7) Masa bakti Pengawas diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga BUM Desa.
(8) Rekomendasi pengawas disampaikan kepada kepala desa untuk
dipertimbangkan dan diputuskan
(9) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih dari penduduk desa
berdasarkan persyaratan sekurang-kurangnya sebagai berikut :
a. Memiliki jiwa wira usaha;
b. Bertempat tinggal dan menetap di desa sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun;
c. Berusia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat diangkat
pertama kali sebagai pengawas;
d. Berbadan sehat dan mampu melakukan tindakan hukum;
e. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, berwibawa, penuh pengabdian
terhadap perekonomian masyarakat desa; dan
f. Berpendidikan sekurang-kurangnya SLTP.

Bagian Kedua
Pelaksana Operasional/ Pengurus

Pasal 13

(1) Pengurus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf c terdiri atas :
a. Direktur;
b. Sekretaris;
c. Bendahara; dan
d. Kepala Unit Usaha yang dibantu oleh Sekretaris Unit Usaha dan
Bendahara Unit Usaha.
(2) Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas mengurus
dan mengelola BUM Desa sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.
(3) Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkewajiban :
a. melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa agar menjadi lembaga yang
melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat
Desa;
b. menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa; dan
c. melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian Desa
lainnya.

(4) Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang :


a. membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa setiap
bulan;
b. membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa
setiap bulan;
c. memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa kepada
masyarakat Desa melalui Musyawarah Desa sekurang-kurangnya 2 (dua)
kali dalam 1 (satu) tahun.
Pasal 14
(1) Dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat
(3), Pengurus dapat menunjuk Anggota Pengurus sesuai dengan kapasitas
bidang usaha, khususnya dalam mengurus pencatatan dan administrasi usaha
dan fungsi operasional bidang usaha.
(2) Pengurus dapat dibantu karyawan sesuai dengan kebutuhan dan harus
disertai dengan uraian tugas berkenaan dengan tanggung jawab, pembagian
peran dan aspek pembagian kerja lainnya.

Pasal 15
(1) Persyaratan menjadi Pengurus meliputi :
a. masyarakat Desa yang mempunyai jiwa wirausaha;
b. berdomisili dan menetap di Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
c. Sekurang-kurangnya telah berumur 20 (dua puluh) tahun dan setinggi-
tingginya 56 (lima puluh enam) tahun ;
d. berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap usaha
ekonomi Desa; dan
e. pendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau sederajat;
(2) Pengurus dapat diberhentikan dengan alasan :
a. meninggal dunia;
b. telah selesai masa bakti sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BUM Desa;
c. mengundurkan diri;
d. tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat
perkembangan kinerja BUM Desa;
e. terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

Bagian Keempat
Pembentukan Pengurus

Pasal 16

(1) Pembentukan Pengurus BUMDes dilaksanakan oleh panitia seleksi


(2) Proses seleksi dilakukan dengan cara trasnparan dan profesional
(3) Panitia seleksi di bentuk melalui musyawarah Desa berjumlah 3 (tiga) orang dan
ditetapkan melalui keputusan kepala desa.
(4) Panitia seleksi membentuk Tim Seleksi untuk melakukan seleksi pengurus
secara teknis

(5) Tim seleksi diisi oleh unsur – unsur :


a. Perwakilan pemerintah desa 1 orang
b. Tokoh masyarakat 1 orang
c. Unsur PTPD pada Kantor Camat 1 orang
d. Pendamping desa 1 orang
e. Praktisi bisnis 1 orang

Pasal 17

Proses Seleksi calon Pengurus BUMDES dilakukan dalam beberapa tahapan, paling
kurang mencakup; tahap seleksi bahan, ujian tertulis/praktek dan tahapan
wawancara/presentasi

Pasal 18

Masa bakti kepengurusan BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat adalah 3
(tiga) tahun dan dapat diseleksi kembali untuk masa bakti berikutnya.

Pasal 19

(1) Pengurus BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat berhak mendapat
penghasilan yang sah sebagai penghargaan dari pelaksanaan tugasnya sesuai
dengan kemampuan keuangan BUMDes.
(2) Penghasilan sebagaimana dimaksud point 1) terdiri dari :
a. penghasilan tetap perbulan yang dialokasikan khusus dari penyertaan modal
b. bonus yang dialokasikan dari sisa hasil usaha
(3) Penghasilan tetap sebagaimana dimaksud ayat 2) poin a ditentukan paling tinggi
sebesar 15 % (lima belas porsen) dari standar Upah Minimun Kabupaten Bima.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghasilan pengurus diatur dalam AD/ART
BUMDes

Pasal 20

c. Pengurus BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat dilarang mengambil


keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan
BUMDes selain penghasilan yang sah.

BAB VII
PERMODALAN

Pasal 21

Modal BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat berasal dari :


a. Pemerintah Desa Lanta Barat ;
b. Tabungan masyarakat ;
c. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten ; atau
d. Pinjaman desa dan/atau penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi
hasil.

Pasal 22
(1) Modal BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat yang berasal dari
Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf a, merupakan
kekayaan desa yang dipisahkan ;
(2) Modal BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat yang berasal dari tabungan
masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf b, merupakan
simpanan masyarakat ;
(3) Modal BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat yang berasal dari bantuan
pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 21 huruf c, dapat berupa hibah atau bantuan sosial ;
(4) Modal BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat yang berasal dari pinjaman
desa dan/atau penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf d, dapat diperoleh dari lembaga
keuangan, pemerintah daerah, pihak swasta dan/atau masyarakat.

Pasal 23

(1) Modal BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat yang berasal dari pinjaman
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (4), dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari BPD.
(2) Persetujuan dari BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah persetujuan
tertulis dari BPD setelah diadakan rapat khusus untuk itu.

Pasal 24

Modal BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat selain sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22 dapat berasal dari dana bergulir program pemerintah, pemerintah
daerah provinsi atau pemerintah daerah kabupaten yang diserahkan kepada desa
dan/atau masyarakat melalui pemerintah desa.

BAB VIII
BAGI HASIL USAHA

Pasal 25

(1) Dalam waktu 1 (satu) tahun buku operasional BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa
Lanta Barat dapat dibagi hasil usaha BUMDes.
(2) Pembagian hasil usaha BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan keuntungan bersih usaha.
(3) Penggunaan bagi hasil usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
penambahan modal usaha, pendapatan asli desa, penasihat, badan pengawas,
pelaksana operasional, pendidikan dan sosial, serta cadangan dan kegiatan
lainnya.

(4) Penggunaan bagi hasil usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditentukan
sebagai berikut :
a. Penambahan modal usaha BUMDes 35 %
b. Pendapatan asli desa 35 %
c. Penasehat 5 %
d. Badan Pengawas 5 %
e. Pengurus 15 %
f. Pendidikan dan Sosial ( RTM ) 5 %

BAB IX
KERJASAMA

Pasal 26
(1) BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat dapat melakukan kerjasama
usaha dengan 1 (satu) atau lebih BUMDes lain atau dengan pihak ketiga.
(2) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memperhatikan ketentuan
sebagai berikut :
a. Kerjasama tersebut tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan.
b. Kerjasama yang memerlukan jaminan harta benda yang dimiliki atau dikelola
BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat yang mengakibatkan beban
hutang, maka rencana kerjasama tersebut harus mendapat persetujuan
Kepala Desa dan BPD.
c. Kerjasama yang tidak memerlukan jaminan harta benda yang dimiliki atau
dikelola BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat dan tidak
mengakibatkan beban hutang maka rencana kerjasama tersebut dilaporkan
secara tertulis kepada Kepala Desa dan BPD.
d. Kerjasama tersebut menganut prinsip kemitraan yang mengutamakan
kepentingan masyarakat desa dan saling menguntungkan.

Pasal 27

Kerjasama usaha BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 26 dibuat dalam naskah perjanjian kerjasama.

BAB X
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 28

(1) Pengurus melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan BUMDes Oi Lanco


Mandiri Desa Lanta Barat kepada Kepala Desa.
(2) Pengurus juga memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUMDesa
kepada masyarakat Desa melalui Musyawarah Desa, sekurang-kurangnya 2
(dua) kali dalam 1 (satu) tahun.
(3) Kepala Desa melaporkan pertanggungjawaban BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa
Lanta Barat kepada BPD
(4) Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
paling sedikit memuat :
a. Laporan kinerja pelaksana operasional selama 1 (satu) tahun.
b. Kinerja usaha yang menyangkut realisasi kegiatan usaha, upaya
pengembangan dan indikator keberhasilan.
c. Laporan keuangan termasuk rencana pembagian laba usaha.
(5) Mekanisme dan tata tertib pertanggungjawaban disesuaikan dengan AD dan
ART.

BAB XI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Bagian Kesatu
Pembinaan

Pasal 29

Pemerintah Desa Lanta Barat wajib membina terhadap perkembangan usaha


BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat agar tumbuh dan berkembang
menjadi Badan Usaha yang bermanfaat dalam mengangkat perekonomian
masyarakat desa.

Bagian Kedua
Pengawasan
Pasal 30

BPD dan/atau pengawas internal yang dibentuk melalui musyawarah desa


melakukan pengawasan atas pengelolaan BUMDes Oi Lanco Mandiri

BAB XII
PEMBUBARAN

Pasal 31

(1) BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat dapat dibubarkan karena :
a. Tidak menguntungkan ;
b. Ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pembubaran BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa.
(3) Semua kekayaan BUMDes Oi Lanco Mandiri Desa Lanta Barat yang dibubarkan
dibagi menurut nilai penyertaan modal dan disetor langsung ke kas desa.

BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 32

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur kemudian oleh Kepala Desa.

Pasal 33

Pada saat Peraturan Desa ini mulai berlaku, maka segala hal yang terkait dengan
seluruh aspek pelaksanaan dan optimalisasi Badan Usaha Milik Desa di wilayah
Desa Lanta Barat diatur melalui Peraturan Desa ini.

Pasal 34

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Desa Lanta Barat.

Ditetapkan di Desa Lanta Barat


pada tanggal, Desember 2019

Pj. KEPALA DESA LANTA BARAT

EDY NUR’AHDIN, ST
Nip. 19811204 200604 1 006

Anda mungkin juga menyukai