Anda di halaman 1dari 13

“ASPEK OPERASIONAL”

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas :


Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu : Danang Kurniawan

Oleh :
Manajemen Bisnis Syari’ah-4B
Kelompok 5

1. Noor Sa’adah (1720310)


2. Ahmad Oki Saputra (1720310059)
3. Afrida Yulia Rendari (1720310062)
4. Indah Lestari (17203100)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aspek teknis dan operasi merupakan suatu yang berkenaan dengan


proses pembangunan suatu perusahaan secara teknis dan
pengoperasiannya setelah perusahaan tersebut dibangun. Berbeda dengan
aspek teknis, aspek operasi umumnya kurang mendapat perhatian dalam
pembuatan studi kelayakan bisnis, karena kebanyakan studi kelayakan
bisnis berpusat pada tiga aspek yaitu pasar, teknik dan keuangan.
Kebanyakan pembuat studi kelayakan bisnis merasa bahwa ketiga aspek
sudah baik maka pihak yang menjalankan proyeksi tersebut akan senang.
Setelah itu melakukan analisis terhadap aspek pasar dan
pemasaran, dan suatu bisnis dinyatakan layak, maka tahap berikutnya
adalah melakukan analisis teknik atau operasional dan teknologi.
Artinya, apakah dari segi pembangunan proyek dan segi implementasi
operasional bisnis secara teknis dapat dilaksanakan, demikian nuga
dengan aspek teknologi yang digunakan.Penilaian terhadap aspek ini
penting dilaksanakan sebelum bisnis dijalankan, karena akan
sangatterkait dengan teknik/operasional, sehingga akan berakibat fatal di
kemudian hari jika tidak dilakukan analisis.Terdapat beberapa hal yang
perlu dilakukan analisis dalam aspek ini, diantaranya adalah penentuan
lokasi, penentuan luas produksi, penentuan tata letak (lay-out ),
penyusunan peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan
teknologi, metode persediaan, dan system informasi manajemen.
Pelengkapan kajian aspek teknik/operasional sangat tergantung pada
jenisusaha yang dijalankan. dengan demikian analisis ini dilakukan untuk
menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan
menilai ketepatan lokasi, luas produksi, dantata letak (lay-out) serta
kesiapan mesin-mesin dan teknologi, metode persediaan serta system
informasi manajemen yang akan digunakan

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Aspek Operasional


Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi.
Penilainan kelayakan terhadap aspek ini sangat penting dilakukan sebelum
perusahaan dijalankan seperti halnya masalah penentuan lokasi, luas
produksi, tata letak (layout), penyusunan peralatan pabrik, dan proses
produksinya termasuk pemilihan teknologi. Kelengkapan kajian aspek
operasi sangat tergantung dari jenis usaha yang dijalankan, karena setiap
usaha memiliki prioritas tersendiri.
Menurut pendapat lain berupa penilaian kelayaka terhadap aspek
operasi juga penting untuk dilakukan sebelum suatu uaha dijalankan.
Penentuan kelayakan teknis atau operasi sehingga jika tidak, maka akan
beakibat fatal bagi perusahaan di kemudian hari.
Jadi, analisis dari aspek operasional adalah untuk menilai kesiapan
perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan lokasi,
luas produksi, dan layout serta kesigaan mesin-mesin yang akan
digunakan. Secara keseluruhan aspek operasi ini akan dinilai bekerja
secara efisien atau tidak, karena pada akhirnya efisiensilah yang akan
menentukan salah satu faktor besar kecilnya laba yang akan diperoleh
perusahaan.1
Adapun aspek teknis/ operasi juga memiliki beberapa tujuan yang
hendak dicapai. Secara umum ada beberapa hal yang hendak dicapai
dalam penilaian aspek teknis/ operasi, yaitu2 :
1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk
lokasi pabrik,gudang, cabang maupun kantor pusat.

1
Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis : Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana,2015),150
2
Hal 151
2. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan
proses produksi yang dipilih, sehingga dapat memberikan
efisiensi.
3. Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat
dalam menjalankan produksinya.
4. Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling
baik untuk dijalankan sesuai bidang usahanya.
5. Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan
sekarang dan di masa yang akan dating.

B. PENENTUAN LOKASI USAHA

Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah dalam


menganalisis akan berakibat meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan
nantinya. Dalam memilih lokasi tergantung dari jenis usaha atau investasi
yang dijalankan.Terdapat paling tidak empat lokasi yang dipertimbangkan
sesuai keperluan perusahaan yaitu lokasi untuk kantor pusat, pabrik,
gudang, kantor cabang. Secara umum pertimbangan dalam menentukan
letak suatu lokasi adalah sebagai berikut:3

1. Jenis usaha yang dijalankan.


2. Apakah dekat dengan pasar atau konsumen dan bahan baku.
3. Apakah tersedia tenaga kerja.
4. Tersedia sarana dan prasarana (transportasi, listrik dan air).
5. Apakah dekat dengan pusat pemerintaha dan lembaga keuangan.
6. Kemudahan untuk melakukan ekspansi/ perluasan.
7. Kondisi adat istiadat/ budaya/ sikap masyarakat setempat.

Penilaian lokasi yang tepat akan memberikan berbagai keuntungan


bagi perusahaan,baik dari segi finansial maupun non-finansial yaitu:4

3
152
4
154
a. Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan.
b. Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan baik
jumlah maupun kualifikasinya.
c. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong
dalam jumlah yang diinginkan secara terus - menerus.
d. Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha, karena biasanya sudah
diperhitungkan untuk usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu.
C. METODE PENILAIAN LOKASI
Penentuan suatu lokasi bukanlah pekerjaan yang mudah. Pertimbangan di
atas harus dinilai secara matang. Untuk menilai lokasi yang sesuai dengan
keinginan perusahaan dapat digunkan berbagai metode sesuai dengan
kebutuhan perusahaan, ada 3 metode yang dapat digunakan dalam menilai
suatu lokasi sebelum diputuskan, yakni :
a. Metode penilaian hasil value
Faktor- faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode penilaian
hasil antara lain adalah Pasar, bahan baku, transportasi, tenaga kerja,
pertimbangan lainnya.
b. Metode perbandingan biaya (cost comparison method).
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode perbandingan
biaya adalah Bahan baku, bahan bakar dan listrik, biaya operasi, biaya
umum dan biaya lainnya.5
c. Metode analisis ekonomi (economic analysis method).
Factor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode analisis
ekonomi adalah Biaya sewa, biaya tenaga kerja, biaya pengangkutan,
biaya bahan bakar dan listrik, pajak, perumahan, dan sikap
masyarakat.6
1. Luas Produksi
Penentuan luas produksi adalah berkaitan dengan berapa jumlah
produksi yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan

5
154
6
155
mempertimbangkan kapasitas teknis dan peralatan yang dimiliki serta
biaya yang paling efisien. Luas produksi dapat dilihat dari segi
ekonomisdan segi teknis. Dari segi ekonomis yang dilihat adalah
berapa yang paling efisien.Sedangkan, dari segi teknisnya yang dilihat
adalah jumlah produk yang dihasilkan atas dasar kemampuan mesin
dan peralatan serta persyaratan teknis. Secara umum luas produksi
ekonomis ditentukan antara lain oleh :7
a. Kecenderungan permintaan yang akan datang.
b. Kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga
kerja, dan lain-lain.
c. Tersedianya teknologi, mesin dan peralatan di pasar.
d. Daur hidup produk dan produk subtitusi dari produk tersebut.

Kemudian untuk menentukan jumlah produksi yang


menghasilkan keuntungan yang maksimal dapat dilakukan dengan
salah satu pendekatan berikut :

a. Pendekatan konsep marginal cost dan marginal revenue


b. Pendekatan break event point
c. Metode linier programming

2. Tata Letak (Lyout)


Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan
penempatan fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi/
operasi. Layout dirancang berkenaan dengan produk, proses, sumber
daya manusia dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi operasi.
Dengan adanya layout akan diperoleh berbagai keuntungan antara lain
sebagai berikut :8
a. Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktivitas dan
pemeliharaan.
b. Pemakaian ruangan yang efisien.

7
157
8
157
c. Mengurangi biaya produksi maupun investasi.
d. Aliran material menjadi lancer.
e. Pengangkutan material dan barang jadi yang rendah.
f. Kebutuhan persediaan yang rendah.
g. Memberikan kenyaman, kesehatan dan keselamatan kerja yang
lebih baik
Pada umumnya jenis layout didasarkan pada situasi sebagai
berikut :9

a. Posisi Tetap (Fixed Position)


Layout jenis ini ditujukan pada proyek yang karena ukuran, bentuk
tau hal-hal lain yang menyebabkan tak mungkin untuk
memindahkan produknya. Jadi produk tetapdi tempat, sedangkan
peralatan dan tenaga kerja yang mendatangi produk.
Contohnya,gedung pembuatan kapal.
b. Orientasi Proses (Process Oriented )
Layout orientasi proses didasarkan pada proses produksi barang
atau pelayanan jasa. Biasanya layout jenis ini dapat secara
bersamaan menangani suatu produk atau jasa yang berbeda.
Contohnya, rumah sakit. Process layout (functional layout),
merupakan jenis layout dengan menempatkan mesin-mesin atau
peralatan yang sejenis atau memiliki fungsi yang sama dalam suatu
kelompok atau satu ruangan.
c. Tata Letak Kantor (Office Layout )
Layout jenis ini berkaitan dengan layout posisi pekerja, peralatan
kerja, tempat yang diperuntukan untuk perpindahan informasi. Jika,
perpindahan informasi semuanya diselesaikan dengan telepon/ alat
telekomunikasi, masalah layout akan sangat mudah, jika
perpindahan orang dan dokumen dilakukan secara alamiah layout
perlu dipertimbangkan dengan matang.

9
158
d. Tata Letak Pedagang Eceran/ Pelayanan ( Retail And Service
Layout )
Layout yang berkenaan dengan pengaturan dan alokasi tempat serta
arus bermacam produk atau barang agar lebih banyak barang yang
dapat dipajang sehingga lebih besar penjualannya.
e. Tata Letak Gudang (Warehouse Layout )
Layout ini lebih ditujukan pada efisiensi biaya penanganan gudang
danmemaksimalkan pemanfaatan ruangan gudang. Jadi, tujuan dari
layout ini adalah untuk memperoleh optimum trade- off antara
biaya penanganan dan ruang gudang.10
f. Tata Letak Produk (Product Layout )
Layout jenis ini mencari pemanfaatan personal dan mesin yang
terbaik dalamproduksi yang berulang - ulang dan berlanjut atau
kontinu. Biasanya layout ini cocok apabila proses produksinya
telah distandarisasikaan serta diproduksi dalam jumlah yang benar.
Setiap produk akan melewati tahapan operasi yang sama dari awal
sampai akhir.Contohnya, perakitan mobil.

Untuk memperoleh layout yang baik maka perusahaan perlu


menentukan hal-hal berikut :11
a. Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan Dengan mengetahui
tentang pekerja, mesin dan peralatan yang dibutuhkan maka,kita
dapat menentukan layout dan penyediaan tempat atau ruangan
untuk setiapkomponen tersebut.
b. Peralatan untuk menangani material atau bahanAlat yang
digunakan juga sangat tergantung pada jenis material atau bahan
yangdipakai, misalnya ; derek dan kereta otomatis untuk
memindahkan bahan.

10
158
11
159
c. Lingkungan dan estetikaKeleluasaan dan kenyamanan tempat
kerja juga mendasari keputusan tentang layout seperti ; jendela,
sirkulasi ruang udara.
d. Arus informasi Pertimbangan tentang cara terbaik untuk
memindahkan informasi atau melakukan komunikasi perlu juga
dibuat.
e. Biaya perpindahan antara tempat kerja yang
berbedaPertimbangan di sini lebih ditekankan pada tingkat
kesulitan pemindahan alatdan bahan
Untuk layout peralatan pabrik, factor- faktor yang menjadi
pertimbangan adalah sebagai berikut, produk yang dihasilkan,
kebutuhan terhadap ruangan, urutan produksi, jenis dan berat
peralatan / mesin, aliran bahan baku, udara dan cahaya di ruangan,
pemeliharaan,dan fleksibelitas (kemudahan berpindah-pindah).
3. Pemilihan Teknologi
Yang menjadi perhatian di sini adalah seberapa jauh derajat
mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang dikerjakan.
Jadi, yang perlu diperhatikan dalam pemilihan teknologi adalah 12:
a. Ketepatan teknologi dengan bahan bakunya.
b. Keberhasilan teknologi di tempat lain.
c. Pertimbangan teknologi lanjutan.
d. Besarnya biaya investasi dan biaya pemeliharaan.
e. Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan pengembangannya.
f. Pertimbangan pemerintah dalam hal tenaga kerja.

2. ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ), SAFETY STOCK (SS)


DAN REORDER POINT (ROP)
1. Economic Order Quantity (EOQ)
Untuk jenis usaha tertentu, permasalahan persediaan sangat penting
untuk dipertimbangkan dan dianalisis. Salah satu teknik persediaan yang

12
160
sering digunakan adalah metod Economic Order Quantity (EOQ). EOQ
merupakan jumlah pembelian bahan mentah pada setiap kali pesan dengan
biayayang paling rendah. Artinya, setipa kali memesan bahan mentah
perusahaan dapat menghemat biaya yang akan dikeluarkan.
Hal-hal yang berkaitan dengan EOQ dan sangat perlu untuk
diperhatikan adalah masalah klasifikasi biaya. Pentingnya klasifikasi biaya
akan memudahkan kita dalammelakukan analisis, sehingga hasil yang
akan diperoleh dapat diakui kebenarannya.Secara umum klasifikasi biaya
yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Biaya angkut/ penyimpanan atau Carrying Cost (CC)
b. Biaya pemesanan atau Orderign Cost (OC)
c. Biaya total atau Total Cost (TC).

Kemudian formula untuk menghitung atau mencari EOQ bias


dilakukan sesuai keadaan. Paling tidak ada tujuh keadaan yang bias
digunkan untuk menghitung EOQ.Pembahasan ini hanya digunakan untuk
dua formula, yaitu pertama menghitung EOQ dengankebutuhan tetap dan
yang kedua untuk menghitung EOQ dengan kapasitas lebih.

2. SAFETY STOCK (SS)


Merupakan persediaan pengaman atau persediaan tambahan yang
dilakukan perusahaan agar tidak terjadi kekurangan bahan. Terdapat
beberarapa faktor penentu dalam menghitung besarnya safety stock, yaitu
antara lain 13:
a. Penggunaan bahan baku rata- rata.
b. Faktor waktu.
c. Biaya yang digunakan

Di samping faktor penentu di atas dalam memenuhi safety stock


diperlukan standar kuantitas yang harus dipenuhi, yaitu :

a. Persediaan minimum

13
164
b. Besarnya pesanan standar
c. Persediaan maksimum.
d. Tingkat pemesanan kembali.
e. Administrasi persediaan

3. REORDER POINT (ROP)

ROP merupakan waktu perusahaan akan memesan kembali atau


batas waktu pemesanan kembali dengan melihat jumlah minimal
persediaaan yang ada. Hal ini penting agar supaya jangan sampai terjadi
kekurangan bahan pada saat dibutuhkan. Jumlah pemesanan kembali
dihitung dengan probabilitas atau kemungkinan terjadinya
kekuranganstock dan dihitung selama tenggang waktu.

Aktifitas produksi hendaknya direncanakan dengan baik, sehingga


jumlah produksi yang dihasilkan tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Dalam industri jasa, ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi
perencanaan jumlah produksi perusahaan, yang biasanya dijadikan sebagai
pembatas terhadap jumlah produksi yang akan dihasilkan.14

Terdapat banyak model reorder point yang dapat digunakan sesuai


dengan kondisi perusahaan. Dalam buku ini hanya akan dibahas model
jumlah permintaan maupun masa tenggang waktu konstan (constant
demand rate, constant lead time). Safety stock sangat diperlukan guna
mengantisipasi membludaknya permintaan akibat dari permintaan yang
tak terduga.15

14
Husein Umar. (2003). Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama. Hal. 41
15
164
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Analisis dari aspek operasional adalah untuk menilai kesiapan


perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan
lokasi, luas produksi, dan layout serta kesigaan mesin-mesin yang akan
digunakan. Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah
dalam menganalisis akan berakibat meningkatnya biaya yang akan
dikeluarkan nantinya. Dalam memilih lokasi tergantung dari jenis usaha
atau investasi yang dijalankan. Untuk menilai lokasi yang sesuai dengan
keinginan perusahaan dapat digunkan ada 3 metode yang dapat
digunakan dalam menilai suatu lokasi sebelum diputuskan, yakni Metode
penilaian hasil value, Metode perbandingan biaya (cost comparison
method), Metode analisis ekonomi (economic analysis method).
Adapun Penentuan luas produksi adalah berkaitan dengan berapa
jumlah produksi yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan
mempertimbangkan kapasitas teknis dan peralatan yang dimiliki serta
biaya yang paling efisien. Sedangkan Layout merupakan suatu proses
dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat
menentukan efisiensi produksi/ operasi.
Dalam pemilihan teknologi yang perlu diperhatikan adalah
ketepatan teknologi dengan bahan bakunya, keberhasilan teknologi di
tempat lain, pertimbangan teknologi lanjutan dan lainnya. Salah satu
teknik persediaan yang sering digunakan adalah metod Economic Order
Quantity (EOQ). EOQ merupakan jumlah pembelian bahan mentah pada
setiap kali pesan dengan biaya yang paling rendah. ROP merupakan
waktu perusahaan akan memesan kembali atau batas waktu pemesanan
kembali dengan melihat jumlah minimal persediaaan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai