Coffea Sp.
Coffea Sp.
Penyemaian Biji
Bedengan dibuat pada arah utara-selatan dengan ukuran lebar 80-120 cm dan panjang
disesuaikan dengan kebutuhan. Penyemaian dilakukan dengan cara membenamkan biji pada
bedengan sedalam ± 0,5 cm, permukaan biji yang rata harus menghadap ke bawah. Jarak tanam
yang digunakan dalam penyemaian tersebut adalah 3 cm x 5 cm. Setelah semua biji
tertata/dibenamkan di atas bedengan, pada bagian atas biji tersebut diberikan potongan jerami
atau alang-alang, agar terlindung curahan air siraman.
b. Vegetatif (Klonal)
Perbanyakan kopi secara vegetatif yang sudah dipraktekkan secara luas di Indonesia
adalah penyetekan (stek berakar) dan penyambungan (grafting).
Penyetekan
Bahan tanaman kopi Robusta klonal harus berasal dari kebun entres resmi yang telah
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan. Bahan tanaman tersebut dapat berupa stek
maupun entres. Entres yang akan dijadikan bahan tanaman harus sudah berumur 5–6 bulan
(telah memiliki 4–5 ruas), pertumbuhannya bagus, dan bebas dari serangan hama serta 44
penyakit. Entres yang terlalu tua batangnya akan mengeras. Jika entres tersebut digunakan
untuk bahan stek atau sambungan maka tingkat keberhasilannya akan rendah. Tidak semua ruas
entres dapat dijadikan bahan stek atau sambungan, yang paling baik adalah ruas ke 2–4 dari
pucuk. Ruas pertama dan kelima atau lebih sebaiknya jangan digunakan untuk bahan stek atau
sambungan karena ruas pertama masih terlalu muda, sedangkan ruas yang kelima atau lebih
biasanya sudah mengeras sehingga jika digunakan untuk bahan stek dan sambungan maka
hasilnya akan buruk.
Penyambungan (Grafting)
Teknik penyambungan pada bahan tanaman kopi pertama kali diperkenalkan oleh G.
Van Riemsdijk tahun 1888 di perkebunan Klein Getas di Jawa (Cramer, 1957). Tujuan dari
kegiatan penyambungan benih tanaman kopi adalah untuk menggabungkan dua sifat unggul
dari batang bawah dan batang atas. Seperti batang bawah yang tahan terhadap nematoda parasit,
dan batang atas yang berproduksi tinggi maupun mutu biji baik. Perbanyakan bahan tanaman
dengan cara sambungan dapat menanggulangi serangan nematoda parasit. Bahan tanaman yang
diperlukan untuk penyambungan kopi adalah batang bawah (rootstock) dan batang atas (entres,
scion).
Sumber batang bawah dapat berupa tanaman kopi muda yang berumur 8–10 bulan
(batangnya sebesar pensil) di pembibitan maupun tanaman kopi dewasa di lapangan. Untuk
penyambungan di pembibitan, batang bawah dapat ditanam di 61 bedengan atau dalam polybag
dengan jarak 20 cm x 25 cm. Batang bawah merupakan klon anjuran (BP 308) yang memiliki
sistem perakaran baik dan kuat serta tahan terhadap nematoda parasit dan cekaman kekeringan.
Jenis entres untuk penyambungan ada 2 macam, yaitu entres pucuk dan cabang. Asal
entres pucuk dari tunas air atau wiwilan yang pertumbuhannya tegak (ortotropik), sedangkan
entres cabang berasal dari cabang lateral yang tumbuh mendatar (plagiotropik). Entres harus
diambil dari kebun entres klon unggul yang sudah pasti kemurniannya. Jika diambil dari kebun
produksi, mutunya kurang baik karena ruasnya panjang dan lunak.
Penyambungan di lapangan
Batang bawah untuk penyambungan di lapang berupa wiwilan (cabang ortotrop) yang
pertumbuhannya kuat dan sehat, ukuran batangnya sudah sebesar pensil (umur 2–3 bulan), serta
letaknya menyebar, yaitu 2–3 wiwilan per pohon. Wiwilan yang tumbuh sehat dan kuat
diperoleh dengan cara memangkas percabangan kopi yang terlalu rimbun sehingga sinar
matahari dapat masuk mencapai wiwilan. Entres yang digunakan untuk penyambungan di
lapangan sama seperti yang digunakan pada penyambungan di pembibitan.
Penyambungan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan, ketika tanaman sedang
dalam pertumbuhan aktif dan 66 waktu yang tepat adalah di pagi hari atau jika terpaksa pada
sore hari. Teknik penyambungan pada kopi dewasa di lapang sama seperti di pembibitan.
Agar pertumbuhan sambungan lebih kuat dan sehat, batang bawah di siwing (separuh
tajuk dipangkas) supaya sambungan mendapatkan cahaya matahari yang banyak. Tunas-tunas
yang tumbuh pada batang bawah harus dibuang.
Non Konvensional
Perbanyakan tanaman kopi secara non konvensional dapat dilakukan melalui teknik kultur
jaringan. Perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan sangat berbeda dibandingkan dengan
perbanyakan secara konvensional karena dilakukan di ruangan yang aseptik dalam kondisi terkontrol.
Perbanyakan tanaman kopi secara kultur jaringan dapat dilakukan melalui kultur pucuk (shoo tip
culture), mata tunas (single node culture), induksi tunas adventif, dan embriogenesis somatik.
Umur (bulan) Jika Digunakan Pupuk Tunggal Jika Digunakan Pupuk Frekuensi
(gr/pH) Majemuk Aplikasi Per
12-12-17-2 (gr/pH)*) Tahun **)
Urea TSP KCl Kieserit
1 50 50 25 25 100 2 kali/tahun
Panduan umum pemupukan tanaman kopi pada masa TM dapat merunut pada Tabel 1.
Tanaman kopi pada umur 5 sampai dengan 10 tahun adalah masa produktif puncak sehingga
memerlukan unsur hara yang tinggi. Bahkan sampai umur lebih 10 tahun, jika pemeliharaan optimal
dan kondisi lahan sangat sesuai, maka kopi masih produktif sampai umur sekitar 20 tahun, bahkan
sampai saat ini masih ada kopi rakyat yang berumur 30 tahun dengan produksi yang masih tinggi.
Namun jika direncanakan dua tahun kemudian akan ditanam ulang dan biasanya sekitar umur 25-30
tahun, manakala produksi sudah menurun dan harga biji kering kopi di pasaran sudah rendah sehingga
hasil penjualan kopi tidak sebanding dengan biaya pemeliharaan, maka tanaman kopi tidak perlu
dipupuk lagi.
Penaung Sementara
Jenis tanaman penaung sementara yang banyak digunakan adalah Moghania macrophylla,
Crotalaria sp., dan Tephrosia sp. Tanaman M. macrophylla sesuai digunakan di lahan yang berada pada
ketinggian kurang dari 700 mdpl, sedangkan untuk daerah dengan ketinggian diatas 700 mdpl sebaiknya
menggunakan Tephrosia sp. Atau Crotalaria sp. Pada daerah endemik penyakit nematoda parasit
disarankan menggunakan Crotalaria sp. Tanaman penaung sementara ditanam minimal 1 tahun
sebelum penanaman kopi, dengan cara ditanam dalam barisan pada selang jarak 2–4 m atau mengikuti
kontur.
Penaung Tetap
Tanaman penaung tetap yang dianjurkan, yaitu lamtoro (Leucaena spp.), gamal (Gliricidia
sepium), dadap (Egthrina sp.) dan sengon (Paraserianthes falcataria). Namun di lapang petani
menggunakan berbagai jenis tanaman penaung untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jenis tanaman
penaung yang digunakan terdiri dari tanaman buah-buahan antara lain: alpukat (Persea americana),
mangga (Mangifera indica), jambu biji (Psidium guajava), pisang (Musa paradisiaca), pepaya (Carica
papaya), rambutan (Nephelium lappaceum), jengkol (Archidendron jiringa), nangka (Arthocarpus
heterophyllus), durian (Durio zibethinus), cempedak (Arthocarpus integra), sukun (Arthocarpus sp.),
petai (Parkia speciosa), markisa (Passiflora edulis) dan jeruk (Citrus sp.); tanaman perkebunan seperti
karet (Havea brasiliensis), kayu manis (Cinamomum mercusii), cengkeh (Eugenia aromatica), kemiri
(Alleurites moluccana), kakao (Theobroma cacao), kelapa (Cocos nucifera), pala (Myristica fragrans),
dan melinjo (Gnetum gnemon); sampai tanaman penghasil kayu/tanaman hutan seperti pohon kertas
(Gmelina arborea), kayu afrika (Myopsis eminii), mahoni (Swietenia mahogani), lada (Eucalyptus
deglupta), suren (Toona sureni), jati (Tectona grandis), cempaka (Michelia champaca), rasamala
(Altingia excelsa), pinus (Pinus merkusii), dan kasuari (Casuarina sp.).
4. Hujan dan Curah Hujan
Curah hujan yang dibutuhkan tanaman kopi minimal dalam 1 tahun berkisar antara 1000- 2000
mm. Curah hujan optimal yang dibutuhkan tanaman kopi berkisar antara 2000-3000 mm. Kopi robusta
menghendaki musim kemarau 3-4 bulan, tetapi pada waktu kemarau harus masih ada hujan (Najiyati
dan Darnati, 1999). Sebaiknya kopi ditanam di daerah dengan curah hujan 1500 – 3500 mm per tahun,
dengan bulan kering (curah hujan <60 mm/bulan) maksimum 3 bulan.
Sumber :
Adnyana, 2011. Aplikasi Anjuran Pemupukan Tanaman Kopi Berbasis Uji Tanah Di Desa Bongancina
Kabupaten Buleleng. https://ojs.unud.ac.id/index.php/jum/article/download/2098/1287/. Diakses 09
Februari 2020.
Blog spot, 2017. Begini Cara Pembentukan Bunga Kopi. https://www.pertanianku.com/begini-cara-
pembentukan-bunga-kopi/. Diakses 09 Februari 2020.
Anonim, 2015. Pemupukan Tanaman Kopi.
http://www.pupukmahkota.co.id/pic/pemupukantanamankopi_content_233.doc. Diakses 09 Februari 2020.
Ferry, Yulius, Handi Supriadi, Meynarti Sari Dewi Ibrahim. 2015. Teknologi Budi Daya Tanaman Kopi Aplikasi
Pada Perkebunan Rakyat. Jakarta : IAARD Press.