1. Langkah tune up yang pertama adalah memperisapkan alat, dengan banyaknya alat yang
ada pada sebuah bengkel, kita harus mempersiapkan alat yang akan kita gunakan, kalau alat
tersebut tidak dibutuhkan dalam kegiatan tune up ya tidak usah disiapkan. Kita mengambil
alat-alat yang akan dibutuhkan saja ketika kita melakukan kegiatan tune up.
2. Melepas sebuah sensor, misal MAP.
3. Melakukan penjumperan pada konektor (soket yang di jumper harus benar) kemudian di on
kan (ingat ya jangan sampai salah menjumper), kemudian melihat di kedipan, otomatis
kedipan untuk sensor MAP akan terlihat. Jika tidak ada yang lain berarti dalam keadaan
normal. Jika ada kedipan, maka silahkan dilihat di buku manual dari mobil yang kita tune up
bagaian mana yang memiliki trouble.
4. Kalau ada trouble selain MAP maka silahkan lakukan perbaikan terlebih dahulu, kemudian
pasang MAP, dan kemudian melepas fuse EFI sekitar 1 menit. Untuk melakukan reset /
menghapus memori.
5. Kemudian kita on kan lagi mobil dan melihat apakah masih terbaca kerusakan ? kalau
indikator sudah menunjukan normal, maka kita bisa lanjut ke langkah pemeriksaan
komponen lainnya.
6. Untuk langkah 3 dan 4, kita bisa memeriksanya dengan menggunakan scanner.
7. Kalau sudah, maka kita bisa mulai untuk melepas main relay, lalu melepas aki mobil, filter
udara, koil, dan busi.Oh iya, untuk melepas baterai sebaiknya dilepas negatif terlebih dahulu.
Letakan semuanya di meja kerja, kita lakukan pekerjaan untuk pemeriksaan dan perawatan.
Semisal baterai, maka kita periksa tegangan baterai, berat jenis bateri, ketinggian cairan
elektrolit, dan kotak baterai. Untuk itu kita harus tahu spesifikasi yang baiknya. Jangan lupa
untuk membersihkan terminal baterai dengan sikat kawat agar karat/kosrosi nya hilang, dan
lubang ventilasi yang ada pada tutup baterai bisa kita semprot menggunakan kompresor.
Untuk filter udaranya, kita bisa membersihkan nya dengan kompresor, Lalu untuk busi, kita
ukur celah businya, spesifikasi dari celah busi bisa kita lihat di buku manual jenis mobil. Kalau
tidak seusai kita bisa stel celah businya. Busi juga disemprot menggunakan kompresor tetapi
tidak dengan jarak terlalu dekat maupun dengan tekanan yang kuat. lalu memeriksa tahanan
coil, spesifikasi bisa dilihat pada buku manual jenis mobil. Jika tidak sesuai dengan
spesifikasi, maka lakukan perbaikan atau ganti.
8. Berikan tutup di lubang busi, ini adalah untuk menghindari sesuatu jatuh ke dalamnya ketika
bisa kita lepas.
9. Kemudian melepas soket injektor dan mengukur tahanan pada injektor, spesifikasi tahanan
bisa dilihat di buku manual / manual book.
10. Lalu kemudian lepaskan relay bahan bakar, sesudah itu kita pasang baterai, jangan lupa
untuk keselamatan kerja, maka ketika memasang baterai kita lakukan dengan terminal
positif terlebih dahulu. dan kita lakukan pemeriksaan tekanan kompresi.
11. Kalau sudah kita pasang lagi busi, coil, main relay / relay efi dan relay bahan bakar, kita ukur
tegangan pada soket yang dihubungkan dengan koil dengan sebelumya kunci kontak di on
kan terlebih dahulu.
12. Memasang filter udara.
13. Lalu memasang kabel penghubung scanner pada konektor mobil dan scanner. Kita lakukan
pemeriksaan kerusakan. Kalau terbaca no vault data berarti tidak ada indikasi sensor yang
rusak. Kita back dan lakukan erase jika diprlukan.
14. Lalu matikan scaner dengan cara yang benar. Kemudian lepas kable pada konektor scanner.
Hidupkan mesin.
15. Pasangkan lagi ke konektor scanner, kita lakukan pembacaan current data. Dan Print.
Matikan mesin mobil.
16. Kemudian langkah berikutnya adalah melakukan pemeriksaan dengan star gas. Memasang
alat star gas dengan benar, menyalakannya dengan benar. menghidupkan kembali mobil.
Pada saat proses loading, maka masukan kabel selang yang terhubung dengan sensor
oksigen yang dimasukkan ke dalam knalpot mobil, jadi tidak dimasukkan terlebih dahulu.
tetapi memasukan ke dalam knalpotnya menunggu proses loading pada star gas. Kalau
sudah tampil maka kemudian PRINT.
17. Melakukan perbaikan jika data yang kita print tadi belum sesuai spesifikasi.
18. Cek kondisi oli mesin
Kotak baterai adalah bagian terluar dari baterai yang bisa dilihat secara visual. Bahan
yang digunakan adalah bahan semacam plastik transparan. Pemeriksaan dapat
dilakukan secara visual. Kondisi normal adalah kotak lurus dan rata (tidak berubah
bentuk/menggelembung), tidak ada keretakan atau bocor. Apabila ada temuan seperti
diatas sebaiknya baterai segera diganti.
20. Pemeriksaan kebersihan kotak baterai dan terminal baterai
Baterai kendaraan biasa terletak di ruang mesin, dalam kondisi tertutup. Akan tetapi,
seiring dengan waktu dan kondisi jalan yang dilalui, baterai akan menjadi kotor.
Pemeriksaan yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan kebersihan kotak baterai dari
debu yang menempel. Hal yang tidak kalah penting adalah kebersihan terminal baterai,
karena terminal ini sebagai tempat untuk mengalirkan arus listrik dari dan ke baterai.
Terminal dapat dibersihkan denagan menggunakan sikat kawat yang lembut dan kain
lap. Beberapa hal yang menyebabkan terminal kotor selain karena debu adalah akibat
terminal kurang kencang atau memang baterai sudah rusak.
21. Pengecekan berat jenis baterai masing-masing sel
Pada baterai berjenis basah, didalamnya berisi cairan kimia yang biasa disebut
elektrolit. Cairan ini yang akan bereaksi secara kimia dengan plat positif dan plat negatif
untuk menghasilkan tegangan listik. Pemeriksaan yang dilakukan adalah memeriksa
berat jenis cairan elektrolit. Berat jenis adalah nilai dari hasil perbandingan antara berat
dan volume. Untuk baterai yang terisi penuh, nilai dari berat jenis elektrolit adalah 1,25
sampai 1,27 kg/liter. Dengan mengukur berat jenis elektrolit masing-masing sel, dapat
diketahui kondisi kapasitas baterai tersebut. Apabila selisih berat jenis antar sel lebih
dari 0,50 kg/liter, sebaiknya baterai diganti.
22. Pemeriksaan tegangan baterai
Tegangan baterai dapat diukur dengan alat yang dinamakan multitester. Caranya adalah
memilih selektor pada DC volt dengan skala alat ukur max 50 volt. Lalu pasang probe
merah pada terminal positif baterai, dan probe hitam pada terminal negatif baterai. Lalu
baca penunjukan jarum. Kondisi baterai yang normal berada di kisaran 12 -13 volt.
Apabila hasilnya kurang dari nilai tersebut, ada kemungkinan baterai tidak terisi penuh
atau sudah rusak.
23. Jumlah elektrolit
Jumlah cairan elektrolit (cairan yang diisikan di dalam baterai berjenis basah) dapat
dicek secara visual. Hal ini dimungkinkan karena kotak baterai biasanya transparan
sehingga cairan didalamnya mudah terlihat. Kondisi normal adalah antara garis upper
dan garis lower. Apabila jumlahnya kurang dari garis lower, maka perlu ditambahkan
cairan air aki ( air suling). Cukup diisikan sampai garis upper. Apabila melebihi dari
garis tersebut, ada kemungkinan cairan akan tumpah dan dapat merusak material / cat
pada kendaraan.
24. Tutup baterai dan saluran ventilasi
Ketika terjadi proses pengisian baterai (saat mesin dihidupkan), akan terjadi reaksi
kimia antara kutub baterai dan cairan elektrolit. Reaksi tersebut dapat menimbulkan
gas. Pada tutup baterai terdapat saluran ventilasi untuk mengeluarkan gas tersebut.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah memastikan saluran ventilasi tidak
tersumbat. Selain itu juga memastikan tutup baterai terpasang dengan kencang, untuk
mencegah cairan elektrolit tumpah.
25. pemeriksaan sistem pendingin
LANGKAH PERAKITAN
1. Merakit counter gear, needle roler bearing, thrust washer dan sst
2. Memasang poros input
3. Mmemasang bearing retainer depan dengan gasket baru
4. Memasang ring synchromes dan rakitan poros output
5. Memasang poros counter gear
6. Memasang reverse idle gear dan poros
7. Memasang extention housing dengan gasket baru
8. Memasang clutch housing
9. Memasang rakitan penutup rumah transmisi.
KELISTRIKAN
SISTEM KELISTRIKAN BODI BAGIAN LUAR
Sistem kelistrikan bodi yang terpasang pada bodi kendaraan untuk bagian luar ini terdapat beberapa
sistem lampu dan tanda. Sistem-sistem tersebut yaitu :
1. Lampu besar/kepala
2. Lampu tail/belakang
3. Lampu rem
4. Lampu jarak/kota
5. Lampu tanda belok
6. Lampu hazard
7. Lampu mundur
8. Lampu kabut
9. Klakson
Gambar Rangkaian, Letak lampu jarak dan lampu belakang beserta saklarnya
Lampu kabut
Lampu kabut digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau hujan lebat.
Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang berlaku yakni :
Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah kendaran. Lampu
kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada saklar dim). Lampu kabut.tidak
dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya dihidupkan bersama lampu kota. Lampu
kabut boleh menggunakan lensa wama putih atau warna kuning.
Bila lampu kabut akan diaktifkan maka saklar larnpu kepala harus pada posisi lampu jarak dekat. Saat
saklar lampu kabut diaktifkan, arus listrik dari saklar lampu kepala akan mengalir ke relay melalui
saklar lampu kabut. Dengan aktifnya relay maka arus listrik dari baterai akan mengalir ke lampu
kabut melalui sekering dan relay.
Kelakson
Kelakson berfungsi untuk memberikan tanda dengan suara/bunyi kepada pengendara lain atau
pejalan kaki yang berada di depan kendaraan.
OVERHOUL
MENGUKUR BLOK SILINDER
1. Alat ukur yang di pakai adalah: vernier caliper, micrometer, micrometer stand, cylinder bore
gauge.
3. Ukurlah diameter dalam silinder menggunakan vernier caliper, contoh hasil pengukuran
dengan vernier caliper adalah 77, 14 mm
4. Ambillah replacement rod yang sesuai dengan ukuran vernier caliper, dari table yang di baca
pada cylinder bore gauge di dapat ukuran 75 – 78, maka replacement rot yang dipakai adalah A4
8. Ukurlah panjang antara measuring point dengan replacement rod menggunakan micrometer,
dari hasil pengukuran di dapat 77, 42
10. Setelah selesai alat ukur di bersihkan dan di beri vaselin putih, kemudian letakkan pada
tempatnya.