Glaukoma adalah suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh pencekungan (cupping) diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang; biasanya disertai peningkatan tekanan intraokular. Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. 1,2 Penyakit yang ditandai dengan peninggian tekanan intraokular ini, disebabkan bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar dan berkurangnya pengeluaran caira mata di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil (glaukoma hambatan pupil).2 Klasifikasi Vaughan untuk glaukoma adalah sebagai berikut2: Glaukoma primer (sudut terbuka dan sudut sempit), glaukoma kongenital, glaukoma sekunder, dan glaukoma absolut. Pada sebagian besar kasus, glaukoma tidak disertai dengan penyakit mata lainnya (glaukoma primer). Mekanisme peningkatan tekanan intraokuler pada glaukoma adalah gangguan aliran keluar aqueous humor akibat kelainan sistem drainase sudut bilik mata depan (glaukoma sudut terbuka) atau gangguan akses aqueous humor ke sistem drainase (glaukoma sudut tertutup).1 Peningkatan tekanan intraokular yang terjadi sebagai suatu manifestasi dari penyakit mata lain disebut glaukoma sekunder. Golongan penyakit ini sulit diklasifikasikan secara memuaskan. Glaukoma fakolitik merupakan glaukoma sekunder sudut terbuka, Glaukoma fakolitik biasanya terjadi akibat katarak hipermatur. Terjadi reaksi peradangan di bilik mata depan, dan penyumbatan oleh protein-protein lensa, dan menimbulkan peningkatan tekanan intraokular akut. Ekstraksi lensa merupakan terapi definitif, dilakukan segera setelah tekanan intraokular terkontrol secara medis.1
1 2
Pada semua pasien glaukoma, perlu tidaknya diberikan terapi dan
efektifitas terapi ditentukan dengan melakukan pengukuran tekanan intraokuler (tonometri), inspeksi diskus optikus dan pengukuran lapangan pandang secara teratur. Pemeriksaan oftalmologik rutin penting untuk semua pasien yang berusia lebih dari 35 tahun. Pemeriksaan-pemeriksaan ini terutama pada pasien dengan riwayat glaucoma dalam keluarga termasuk kelompok risiko tinggi yang dianjurkan melakukan skrining teratur setiap 2 tahun sekali sejak usia 35 tahun dan setahun sekali sejak usia 50 tahun. Tujuan terapi glaukoma adalah pengontrolan tekanan intraokular dengan cara-cara medis dan bedah, serta mengatasi penyakit yang mendasari apabila mungkin.1