Juken Manual Book-Indonesia PDF
Juken Manual Book-Indonesia PDF
FITUR REMOTE
SPESIFIKASI
2. ELECTRICAL
1. MEKANIKAL
a. Casing : ABS Color Printing a. MCU : Free Scale 16 Bit, 24MHz
Soket ECU
Kabel Dual Core (Dual Band)
MENU
SET EXIT
IT
1
BINTANG RACING TEAM
BASE MAP
FUEL TIMING LIMIT
JUKEN 3 DUALBAND DIAG
5 6 8 11
1 FUEL/SET > FUEL, untuk menetapkan nilai koreksi bahan bakar (fuel), menambah atau mengurangi, dalam satuan %.
2 TIMING > Untuk mengubah nilai parameter Ignition Timing (Derajat pengapian).
> LIMIT, untuk mengubah dan menetapkan nilai batasan putaran mesin (Rev. Limiter)
3 LIMIT / EXIT
> EXIT , untuk melakukan tindakan pembatalan (cancel) atau keluar dari menu.
4 MAPS > Untuk mengubah parameter koreksi FUEL dengan menggunakan metoda E-MAP.
> Untuk mengubah nilai posisi TPS pada saat menentukan parameter tertentu.
6 TPS
> Untuk menetapkan nilai koreksi KI dan KE (lihat halaman 14).
7 DIAG > Untuk melakukan kalibrasi TPS dan monitoring kondisi engine (diagnostic).
CATATAN :
- TPS : Throttle Position Sensor
- FUEL : Bahan Bakar
- IAT : Intake Air Temperature
- EOT : Engine Oil Temperatur
ECU
TPS
% FUEL INJECTOR
BASE MAP
MAP CORRECTION TIMING
IAT FORMULA
EOT CORE
IGNITION
TIMING
PULSER
Gambar 6 : Struktur algoritma JUKEN
CORE i-CORE adalah algoritma inti dari JUKEN yang dapat diset sesuai dengan keperluan pemakai.
Injector Timing
F / B / IT / IG FORMAT i-CORE
Tampilan di REMOTE
Kata Kunci :
F / B / IT / IG >>> i-CORE 1 berisikan :
Fuel = Memori No.1
I - CORE 1 = 1/4/ 3/ 1 Base Map = Memori No.4
I - CORE 2 = 2/1/ 2/ 5 Injector Timing = Memori No.3
Ignition Timing = Memori No.1
BASE MAP
>> Base Map adalah parameter dengan nilai awal yang menentukan lama injector menyemprot dalam satuan waktu pada
setiap putaran gas (TPS).
>> Unit satuan adalah : Mili second (ms).
FUEL
>> Fuel Correction adalah parameter untuk mengkoreksi nilai Base Map dengan menambah/mengurangi pada putaran gas (TPS).
>> Unit satuan adalah : Persen (%).
INJECTOR TIMING
>> Injector Timing adalah parameter yang menentukan kapan/dimana injektor disemprotkan.
>> Unit satuan adalah : Derajat (dari titik acuan).
IGNITION TIMING
>> Ignition Timing adalah parameter yang menentukan kapan/dimana busi (spark plug) dinyalakan.
>> Unit satuan adalah : Derajat (sebelum titik mati atas / TMA).
BASE MAP
>> BASE MAP adalah parameter dengan nilai awal yang menentukan lama injector menyemprot dalam satuan waktu pada
>> Setiap putaran gas(TPS)
TPS
0% 2% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 100%
1000 3.00 3.69 5.25 5.79 6.46 6.96 7.20 7.29 7.73 9.00
1250 3.00 3.69 5.02 5.70 6.46 6.96 7.20 7.29 7.73 9.00
1500 3.00 3.58 4.87 5.70 6.46 6.96 7.20 7.29 7.73 9.00
1750 3.00 3.43 4.72 5.76 6.63 7.14 7.39 7.56 8.00 9.00
2000 3.00 3.36 4.50 5.68 6.55 7.39 7.70 7.87 8.10 9.00
2250 2.90 3.29 4.42 5.52 6.31 7.79 7.74 7.92 8.14 9.90
2500 2.30 3.22 4.27 5.22 6.24 7.69 8.17 8.40 8.63 9.30
3000 2.00 3.03 4.12 5.33 5.92 6.72 8.58 8.78 8.70 9.10
4.5 3250 1.89 2.94 3.90 5.16 5.54 6.08 7.96 8.34 8.61 9.00
ms 3500 1.50 2.80 3.75 4.81 5.55 6.15 7.38 7.89 8.14 8.70
16000 0.00 0.28 0.87 1.04 1.26 2.18 2.60 3.23 3.53 5.28
FUEL
>> Fuel Correction adalah parameter untuk mengkoreksi nilai Base Map dengan menambah/mengurangi pada putaran gas (TPS).
>> Unit satuan adalah : Persen (%).
TPS
0% 2% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 100%
1000 0 0 0 0 -5 3 0 0 0 3
1250 0 0 0 0 -5 3 0 0 0 3
1500 0 0 0 0 -5 3 0 0 0 3
1750 0 0 0 0 -5 3 0 0 0 3
2000 0 0 10 0 -5 3 0 0 0 3
Tampilan di REMOTE
10 %
S+
4.5m
TPS : 5% FUEL EM-1
4.95 1500 RPM 0%
Kata Kunci : 1750 RPM 0%
ms
>> Injektor disemprotkan menjadi 4.95 mS, 2000 RPM 10 %
setelah mendapat koreksi 10%.
180
97
O O O O
720 0O 180 360 540
TMB TMA TMB TMA TMB
Tampilan di REMOTE
Kata Kunci :
>> Injektor akan bergerak sesuai mapping Injector timing
>> Pada RPM tinggi, bergerak ke 0, karena diperlukan debit bensin yang
TPS : 70% [IT] EM-1 lebiih banyak
1000 RPM 188OO >> Injektor timing ditentukan berdasarkan, Durasi, valve timing dan tinggi
1250 RPM 180OO overlap cam.
1500 RPM 152OO >> Injektor timing menentukan besar Nozzle Injektor yang diperlukan.
IGNITION TIMING
>> Ignition Timing adalah parameter yang menentukan kapan/dimana busi (spark plug) dinyalakan.
>> Unit satuan adalah : Derajat (sebelum titik mati atas /TMA).
0% 2% 5% 10% 15% 20% 25% 30% ……. 70% 75% 80% 85% 90% 100%
1000 6 6 6 6 6 6 6 6 …… 6 6 6 6 6 6
1500 6 6 6 6 6 6 6 6 …… 6 6 6 6 6 6
2000 6 6 6 6 6 6 6 6 …… 6 6 6 6 6 6
2500 11 11 11 11 11 11 11 11 …… 11 11 11 11 11 11
3000 16 16 16 16 16 16 16 16 …… 16 16 16 16 16 16
3500 21 21 21 21 21 21 21 21 …… 21 21 21 21 21 21
4000 24 24 24 24 24 24 24 24 …… 24 24 24 24 24 24
4500 24 24 24 24 24 24 24 24 …… 24 24 24 24 24 24
5000 24 24 24 24 24 24 24 24 …… 24 24 24 24 24 24
5500 24 24 24 24 24 24 24 24 …… 24 24 24 24 24 24
6000 24 24 24 24 24 24 24 24 …… 24 24 24 24 24 24
6500 24 24 24 24 24 24 24 24 …… 24 24 24 24 24 24
7000 24 24 24 24 24 24 24 24 …… 24 24 24 24 24 24
7500 24 24 24 24 24 24 24 24 …… 24 24 24 24 24 24
8000 24 24 24 24 24 24 24 24 …… 24 24 24 24 24 24
8500 24 24 24 24 24 24 24 24 …… 24 24 24 24 24 24
9000 24 24 24 24 24 24 24 24 …… 24 24 24 24 24 24
9500 24 24 24 24 24 24 24 24 …… 24 24 24 24 24 24
10000 24 24 24 24 24 24 24 24 …… 24 24 24 24 24 24
10500 22 22 22 22 22 22 22 22 …… 22 22 22 22 22 22
11000 21 21 21 21 21 21 21 21 …… 21 21 21 21 21 21
11500 21 21 21 21 21 21 21 21 …… 21 21 21 21 21 21
12000 21 21 21 21 21 21 21 21 …… 21 21 21 21 21 21
KOMPRESI USAHA
24O
O
6 9O
O O O
24 6 0 TMA
Gambar 11 : Ilustrasi waktu pengapian
Tampilan di REMOTE
TPS : 30% [IGN] EM-1 TPS : 70% [IT] EM-1
6500 RPM 24O O 1500 RPM 6OO
7000 RPM 24O O 2000 RPM 6OO
7500 RPM 24O O 2500 RPM 11OO
Kata Kunci :
>> Pada sistem injeksi, busi menyala hanya pada langkah kompresi saja.
>> Pada sistem injeksi, kurva pengapian bisa dibuat 3D atau 2D, sesuai dengan keperluan mesin.
>> Besaran Ignition timing dipengaruhi dengan setting nilai Injector Timing.
>> Jika injektor timing standard, diperlukan 3D, jika Injektor timing Racing, cukup dengan 2D.
MENU
1. Tombol Tunggal (single)
SET
IT
EXIT Untuk mengaktifkan fungsi umum dengan
BINTANG RACING TEAM menekan satu tombol saja.
BASE MAP
FUEL TIMING LIMIT
JUKEN 3 DUALBAND DIAG
1. TOMBOL FUEL/SET
SET >> Untuk menetapkan (set) nilai parameter dengan instruksi khusus (tekan 2 kali).
Tampilan di REMOTE
Gambar 13 : Mengubah parameter FUEL
>> Nilai Parameter RPM >> Nilai koreksi pada setiap RPM yang ditentukan.
KATA KUNCI :
>> Jika nilai koreksi Positif (+), maka debit semprotan akan bertambah.
>> Jika nilai koreksi Negatif (-), maka debit semprotan akan berkurang.
>> Nilai koreksi akan (+) atau (-), tergantung kondisi mesin atau perlengkapan mesin yang diubah.
>> Mengubah nilai koreksi bisa dengan coba-coba atau yang paling akurat menggunakan Dynotest dengan sensor AFR.
>> Jika percobaan anda tidak berhasil, nilai koreksi FUEL bisa di RESET, dengan metoda E-MAP.
KATA KUNCI :
>> SET VALUE, untuk menetapkan nilai parameter mulai pada RPM (posisi kursor berada), sampai RPM yang dituju.
>> Gunakan TOMBOL BANTU , untuk mengubah, menyimpan dan pindah kursor.
SET
KATA KUNCI :
>> ADD VALUE, untuk menambah nilai parameter mulai pada RPM (posisi kursor berada), sampai RPM yang dituju.
>> Gunakan TOMBOL BANTU , untuk mengubah, menyimpan dan pindah kursor.
Tampilan di REMOTE
KATA KUNCI :
>> COPY to TPS, untuk menyalin nilai koreksi fuel ke TPS yang dituju.
>> Gunakan TOMBOL BANTU , untuk mengubah, menyimpan dan pindah kursor.
Tampilan di REMOTE
KATA KUNCI :
>> COPY to ALL, untuk menyalin nilai koreksi fuel ke seluruh TPS.
>> Gunakan TOMBOL BANTU , untuk mengubah, menyimpan dan pindah kursor.
SET
KATA KUNCI :
>> SAVE as BASE MAP, untuk mengkonversi nilai FUEL CORRECTION menjadi nilai BASE MAP
>> Nilai BASE MAP akan berubah secara otomatis.
>> Setelah di konversi, maka nilai pada koreksi FUEL akan menjadi 0.
CATATAN:
>> Sebelum melakukan konversi sebaiknya BASE MAP awal disalin dan disimpan ke dalam REMOTE
2. TOMBOL TIMING
TIMING
Tampilan di REMOTE
Gambar 20 : Mengubah parameter Timing Pengapian
>> Nilai Parameter RPM >> Nilai koreksi pada setiap RPM yang ditentukan.
>> Anda sedang mengubah waktu (Timing) pengapian pada posisi TPS 0%
6O 9O
15 O 9O TMA
TEKAN
SET >> Untuk melakukan koreksi cepat dengan fungsi koreksi
FUNGSI KOREKSI
FUEL
>>> SET VALUE
>>> ADD VALUE
>>> COPY to TPS
>>> COPY to ALL
KATA KUNCI :
>> Fungsi Koreksi dapat dipakai pada saat mengubah parameter FUEL, Timing Injektor, Timing Pengapian
dan Base Map.
EXIT >> Untuk keluar dari menu yang dipilih dan ke menu UTAMA.
Tampilan di REMOTE
ECU LIMITER
KATA KUNCI :
>> Nilai minimum batasan adalah 5000 RPM.
>> Nilai maksimum batasan adalah 16000 RPM.
>> Jika limiter aktif, maka sinyal pengapian dan injektor diputuskan.
4. TOMBOL MAPS
Tampilan di REMOTE
KATA KUNCI :
>> Metoda E-MAP adalah cara mudah untuk mengubah nilai FUEL secara berkelompok.
>> E-MAP dibagi 3 kelompok yaitu : LOW - MID - HIGH.
>> Untuk Range E-MAP, dapat ditentukan sendiri , melalui menu KHUSUS yaitu E-MAP RANGE.
E - MAP RANGE
KATA KUNCI :
LO : 1000 - 4250
>> E-MAP Range dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan.
MID : 4500 - 8250
HI : 8500 - 16000
Gambar 24 : Menentukan E-MAP Range
CONTOH ILUSTASI
KATA KUNCI :
>> E-MAP dipakai untuk mengubah koreksi fuel secara kelompok sesuai dengan range.
>> Untuk putaran mulai 1000 s/d 3000 RPM (Idle Fuel) pada TPS 0, tidak masuk dalam E-MAP
>> Idle Fuel, dapat di setting dalam menu khusus No.12, atau dengan setting FUEL koreksi.
6. TOMBOL EDIT
>> Untuk memindahkan kursor dan mengubah nilai yang telah dilewati kursor..
EDIT
CONTOH ILUSTRASI
KATA KUNCI :
>> Tombol EDIT adalah tombol bantuan.
>> Tombol ini tidak berfungsi sendiri, harus masuk pada fungsi tertentu sebagai tombol bantu.
7. TOMBOL TPS
CONTOH ILUSTRASI
KATA KUNCI :
>> Tombol TPS adalah tombol dual fungsi yaitu mengubah nilai TPS dan Auto Correction.
>> Untuk mengubah nilai parameter TPS, hanya berlaku pada saat fungsi FUEL, Ignition, Injector Timing dan Base Map.
>> Auto koreksi adalah parameter khusus untuk mengatasi perubahan suhu udara dan mesin.
= AUTO CORRECTION =
TEKAN INTAKE AIR TEMP (IAT)
TI : 30o C KI : +0.10 %
TPS
KATA KUNCI :
>> IAT : Intake Air Temperature
>> TI : Temperature Intake KI : Nilai koreksi temperatur udara.
CONTOH ILUSTRASI
= AUTO CORRECTION =
INTAKE AIR TEMP (IAT)
TI : 40 C KI : +0.10 %
2%
%=-
x 0.1
2 0 oC
Jika nilai parameter Auto Correction sbb : si = -
Korek
TI = 40o C dan KI = +0.1 % Nilai
KATA KUNCI :
>> Maka nilai Fuel akan terkoreksi sebesar -2%,
>> jika udara di intake 40oC.
Temp.
70
60
40 Setting
20
2 5 Waktu
KATA KUNCI :
>> Pada jam 2, motor berada di GUNUNG dengan temperatur intake 20o C,
>> maka nilai FUEL akan terkoreksi sebesar -2%.
>> Pada jam 5, motor berada di TEPI LAUT dengan temperatur intake 70oC,
>> maka nilai FUEL akan terkoreksi sebesar +3%.
A. KALIBRASI TPS
>> Untuk menyesuaikan nilai parameter TPS (Bukaan Gas) dengan ECU.
Tampilan di REMOTE
CATATAN :
- CLOSE adalah posisi gas tertutup (0%).
DIAG 2 [ TPS - CAL] - WOT adalah pembukaan gas penuh (100%) (Wide Open Throttle).
MIN = 36 MAX = 810
CLOSE (0%) : 36 >> Nilai parameter TPS saat gas tertutup
WOT (100%) : 810 >> Nilai parameter TPS saat gas terbuka penuh.
KATA KUNCI :
>> Kalibrasi TPS sudah BENAR, jika :- Nilai CLOSE ( 0%) sama dengan MIN.
- Nilai WOT (100%) sama dengan MAX.
>> Nilai CLOSE dan WOT , tidak akan berbeda untuk setiap jenis motor.
>> Jika nilai tersebut tidak sama, maka harus dilakukan Kalibrasi TPS.
DIAG 2 [ TPS - CAL] >> Nilai WOT dan MAX adalah tidak sama
MIN = 36 MAX = 980
CLOSE (0%) : 40
WOT (100%) : 810
>> TPS pada posisi CLOSE (0%) telah di kalibrasi
TEKAN >> Nilai CLOSE dan MIN telah SAMA
Tampilan di REMOTE
B. DIAGNOSTIC TOOLS
TEKAN
>> Dalam CORE-1, Formasi atau susunan inti yang dipakai :
- Fuel (F) : memakai memori no. 1.
DIAG
- Base Map (B) : memakai memori no. 5.
- Injector Timing (IT) : memakai memori no. 3.
Tampilan di REMOTE - Ignition Timing (IG) : memakai memori no. 2.
[DIAG-3] F/ B / IT / IG >> Dalam CORE-2, Formasi atau susunan inti yang dipakai :
- Fuel (F) : memakai memori no. 2.
I - CORE1 = 1/ 5 / 3 / 2 - Base Map (B) : memakai memori no. 4.
I - CORE1 = 2/ 4 / 1 / 5 - Injector Timing (IT) : memakai memori no. 1.
- Ignition Timing (IG) : memakai memori no. 5.
[DIAG-4]
TURBO : OFF
SMART KEY : OFF
DWELL : 3 ms
CATATAN :
PUMP : ER ,INJ : ER OK : Fungsi BAIK
MAP : NO ,TPS : OK NO : Tidak TERSEDIA
EOT : OK ,IAT : OK ER : Tidak TERPASANG/RUSAK
CHOKE : OK ,COIL : OK
KATA KUNCI:
>> PUMP adalah Pompa Bensin. >> INJ adalah Nozel Injektor Bensin.
>> MAP adalah sensor Manifold Absolute Pressure. >> TPS adalah Sensor Throttle Position Sensor.
>> EOT adalah sensor Engine Oil Temperatur. >> IAT adalah Sensor Intake Air Temperatur.
>> CHOKE adalah Choke otomatis. >> COIL adalah Koil pengapian.
B : 11.6V E : 85 CORE 1
Posisi bukaan GAS (%) << TPS RPM FUEL BASE >> Base Map (ms)
6% 5000 5% 3.09
Injector Timing (Derajat) << IT : 200 IGT : 12 AF 13.4 >> AFR (Air Fuel Rasio)
9. TOMBOL SAVE
>> Berfungsi untuk MENAMBAH nilai parameter yang sedang ditetapkan (setting).
>> Berfungsi untuk MENGURANGI nilai parameter yang sedang ditetapkan (setting).
KATA KUNCI:
>> Fungsi TOMBOL TUNGGAL adalah tombol yang dapat berfungsi sendiri tanpa kombinasi tombol lain.
>> Fungsi TOMBOL KOMBINASI adalah tombol yang tidak dapat berfungsi sendiri tanpa kombinasi tombol lain.
TOMBOL KOMBINASI
>> Tombol untuk mengaktifkan fungsi KHUSUS.
>> Harus menekan 2 tombol untuk mengaktifkan fungsi khusus tersebut.
FUNGSI KHUSUS
>> Fungsi khusus merupakan fungsi inti dari JUKEN, yang isi nya sbb :
1. BASE MAP
>> BASE MAP adalah parameter dengan nilai awal yang menentukan lama injector menyemprot dalam satuan waktu pada
setiap putaran gas (TPS).
Tampilan di REMOTE
TEKAN
TPS : 5% BASE EM-4
1500 RPM 4.87 ms
1750 RPM 4.72 ms
2000 RPM 4.50 ms
Tampilan di LAPTOP
TPS
0% 2% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 100%
1000 3.00 3.69 5.25 5.79 6.46 6.96 7.20 7.29 7.73 9.00
1250 3.00 3.69 5.02 5.70 6.46 6.96 7.20 7.29 7.73 9.00
1500 3.00 3.58 4.87 5.70 6.46 6.96 7.20 7.29 7.73 9.00
1750 3.00 3.43 4.72 5.76 6.63 7.14 7.39 7.56 8.00 9.00
2000 3.00 3.36 4.50 5.68 6.55 7.39 7.70 7.87 8.10 9.00
2250 2.90 3.29 4.42 5.52 6.31 7.79 7.74 7.92 8.14 9.90
2500 2.30 3.22 4.27 5.22 6.24 7.69 8.17 8.40 8.63 9.30
3000 2.00 3.03 4.12 5.33 5.92 6.72 8.58 8.78 8.70 9.10
4.5 3250 1.89 2.94 3.90 5.16 5.54 6.08 7.96 8.34 8.61 9.00
ms 3500 1.50 2.80 3.75 4.81 5.55 6.15 7.38 7.89 8.14 8.70
16000 0.00 0.28 0.87 1.04 1.26 2.18 2.60 3.23 3.53 5.28
Kata Kunci :
>> Injektor disemprotkan selama 4.5 mili detik,
pada putaran 2000 rpm dan bukaan gas 5%.
TEKAN SET TPS : 70% [IT] EM-1 TPS : 70% [IT] EM-1
1000 RPM 188OO 3000 RPM 106OO
1250 RPM 180OO 3250 RPM 97 OO
FUEL TIMING 1500 RPM 152OO 3500 RPM 88 OO
Tampilan di LAPTOP
TPS
0% ……… 30% 35% 40% 45% 50% 55% 60% 65% 70% 75% 80% 85% 90% 95% 100%
1000 198 ……. 193 190 188 188 188 188 188 188 188 188 186 186 186 186 186
1250 193 ……. 186 183 181 181 181 181 180 180 180 180 178 178 178 178 178
1500 189 ……. 159 156 153 153 153 153 152 152 152 151 150 149 149 149 149
1750 185 ……. 150 146 142 142 142 142 142 142 142 141 139 138 138 138 139
2000 184 ……. 141 136 132 131 131 131 131 131 131 130 127 126 126 126 127
2250 169 ……. 132 127 122 121 121 121 120 120 120 119 117 115 115 115 116
2500 164 ……. 123 117 112 111 111 111 110 110 110 109 106 105 105 105 106
2750 159 ……. 123 116 110 109 109 109 108 108 108 107 103 102 102 102 103
3000 160 ……. 126 118 111 110 110 110 106 106 106 105 101 99 99 99 101
3250 157 ……. 119 109 101 99 100 100 97 97 97 95 91 89 89 89 91
3500 155 ……. 111 100 90 88 89 89 85 85 88 86 81 79 79 79 81
3750 150 ……. 85 73 63 63 67 67 65 65 67 69 65 62 62 62 64
4000 146 ……. 86 72 61 61 66 62 59 58 60 62 56 53 53 53 55
4250 139 ……. 81 67 54 50 45 40 38 35 38 38 32 29 29 29 31
4500 215 ……. 78 64 50 45 35 28 25 20 24 27 20 18 18 18 24
4750 215 ……. 75 61 49 43 31 23 20 10 14 17 10 4 4 4 11
5000 215 ……. 72 58 44 36 21 8 6 0 0 0 0 0 0 0 0
5250 215 ……. 69 56 44 39 24 11 1 0 0 0 0 0 0 0 0
5500 215 ……. 65 53 40 34 19 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5750 215 ……. 61 47 34 28 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6000 215 ……. 57 43 29 22 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6250 215 ……. 50 35 20 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6500 215 ……. 48 33 17 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6750 215 ……. 42 27 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7000 215 ……. 36 21 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
180
Kata Kunci :
>> Injektor akan bergerak sesuai mapping Injector timing
>> Pada RPM tinggi, bergerak ke 0, karena diperlukan debit bensin yang lebih banyak
>> Injektor timing ditentukan berdasarkan, Durasi, valve timing dan tinggi overlap cam.
>> Injektor timing menentukan besar Nozzle Injektor yang diperlukan.
3. MENU KHUSUS
>> Menu khusus terdiri dari fungsi fungsi khusus.
Tampilan di REMOTE
3. JET FUEL O
11. SEND MAP RMT -> ECU
O
7. RPM IDLE O
8. MASTER DATA O O
MENU KHUSUS
1. AUTO TIMING
>> AUTO TIMING berfungsi memundurkan pengapian secara otomatis jika temperatur mesin melebihi batas yang ditentukan..
BTDC
40o >> Derajat pengapian (retard) 2o
-2o
>> Jika suhu mesin telah melebihi 120oC
38o
15o
3000 RPM
Gambar 33 : Fungsi Auto Timing
KATA KUNCI :
>> Auto Timing berfungsi untuk menghindari Ngelitik (Knocking), bila mesin terlalu panas.
>> Knocking akan menyebabkan piston macet dan tenaga mesin akan turun.
F / B / IT / IG CATATAN :
F = Fuel Correction (%) IT = Injector Timing (o)
ENTER I-CORE 1 : 1 / 1 / 1 / 2
I-CORE 2 : 2 / 1 / 1 / 2 B = Base Map (ms) IG = Ignition Timing (oBTDC)
I-CORE 1 : 1 / 1 / 1 /2
I-CORE 2 : 2 / 1 / 1 /2
Gambar 34 : Fungsi DUAL CORE / DUALBAND
CATATAN :
>> Aplikasi DUAL CORE/DUALBAND tidak tersedia untuk model HYPERBAND
KATA KUNCI :
>> Setiap I-CORE terdiri dari 4 inti Mapping, yaitu F, B,IT dan IG, yang dapat dipilih sesuai setting user.
>> Mengaktifkan DUAL CORE dengan saklar pilihan, dapat dilakukan pada saat mesin dalam keadaan NYALA.
>> User dapat menentukan CORE 1 untuk setting Basah (RICH) dan CORE 2 untuk setting Kering (LEAN)
TURBO ON SETTING
TPS start : 50%
RPM start : 7000
KATA KUNCI :
>> Fungsi TURBO adalah Fungsi Double Injector
>> Injector ke-1, akan aktif pada semua kondisi TPS dan RPM
>> Injector ke-2 (TURBO) , akan aktif pada kondisi TPS dan RPM yang telah ditentukan.
>> Smart key berfungsi sebagai system pengaman motor (Security system) / Alarm.
2.4. DWELL
>> DWELL adalah fungsi untuk menentukan besaran api busi dinyalakan.
3. SMART- KEY O
4. DWELL : 3.0 ms O
ENTER SAVE EXIT
KATA KUNCI :
>> Jika nilai DWELL, semakin besar maka API BUSI akan semakin besar tetapi ada batasan kemampuan koil.
>> Jika DWELL besar, maka konsumsi ACCU akan semakin BOROS.
>> Nilai DWELL KECIL, maka pada putaran tinggi api akan putus - putus seperti ada limiter.
3. JET FUEL
Tampilan di REMOTE
TEKAN SET EXIT 1. AUTO TIMING 1. JET FUEL
2. SET DEFAULT O
2. RATE O
3. JET FUEL O
TEKAN
1. SLOW : 10% = TPS RATE SETTING =
2. SLOW - MED : 30%
O 1. SLOW : 5%
3. MED - FAST : 30%
O 2. SLOW - MED : 15%
ENTER 4. FAST : 30%
O 4. MED - FAST : 30%
>> JET FUEL berfungsi untuk memberikan tambahan bahan bakar pada saat akselerasi.
1. SLOW : 10%
2. SLOW - MED : 30%
3. MED - FAST : 30%
4. FAST : 30%
>> Jika gas dibuka secara lambat (slow), maka JET FUEL akan memberikan tambah
bahan bakar 10% (1 ms).
Pompa Akselerasi
=
JET FUEL = TPS RATE SETTING =
1. SLOW : 5%
Gambar 38: Pompa akselerasi karburator. 2. SLOW - MED : 15%
4. MED - FAST : 30%
O
W O
ME
D >> Jika gas kecepatan gas berubah mulai 1 s/d 5%,
-
IU
M
selama 1 detik.
E
D
M
IU
-F
F
AS
A
M
S
selama 1 detik.
>> Jika gas kecepatan gas berubah lebih besar dari 30%,
selama 1 detik.
CATATAN :
>> Uraian E-MAP range telah dibahas pada halaman 12.
4. E-MAP RANGE O
Tampilan di REMOTE >> Nilai akan ditentukan sesuai kebutuhan/ kondisi mesin
KATA KUNCI:
>> FUEL START, adalah parameter yang menentukan besaran bahan bakar untuk motor melakukan start.
>> Jika nilai Fuel Start tidak tepat, maka mesin akan susah untuk start.
>> Besaran Nilai Fuel Start adalah -100% sd 100%
>> Jika motor STD (cam standar, tanpa overlap EX), maka nilai Fuel start akan positif (+)
>> Jika motor dengan overlap cam EX tinggi, maka nilai fuel start akan negatif (-)
>> Menentukan nilai Fuel start, harus dilakukan dengan cara coba-coba.
5. FUEL STARTER O
Tampilan di REMOTE
Fuel (%) >> Bahan bakar akan bertambah 10%
jika suhu mesin kurang dari 30oC
WARM UP SETTING
O 10%
WARM UP START : 10%
KATA KUNCI:
>> Fungsi Warming UP sama dengan COOKE.
>> Warming Up hanya berfungsi jika suhu mesin dibawah 60oC
6. WARMING UP O
Tampilan di REMOTE
0%
KATA KUNCI:
15% >> Fungsi IDLE RPM, sebagai COOKE otomatis dan sekaligus sebagai
pengendali putaran mesin langsam (stasioner).
Terbuka
>> Fungsi Idle control hanya berfungsi bila motor dilengkapi fungsi tsb.
>> Idle rpm sebaiknya antara 1400 sd 1600 RPM.
>> Apabila lift overlap cam terlalu tinggi, maka idle rpm sulit untuk stabil.
Tampilan di REMOTE
8. MASTER DATA
KATA KUNCI:
TEKAN >> MASTER DATA adalah kumpulan data yang tersimpan di dalam REMOTE.
SET EXIT
>> Uraian Master data sbb :
- Fuel Correction = 25 memori - Base Map = 5 memori
- Ignition Timing = 5 memori - Injector Timing = 5 memori
FUEL LIMIT
5. FUEL
TPS : 0%STARTER
BASE RM-1 memori no.1 5. FUEL
TPS : 0%STARTER[IT] RM-1 memori no.1
BASE MAP O INJECTOR TIMING O
NVL-BM1-STD-ORIGINAL O nama file data NVL-IT1-STD-150CC O nama file data
O O
Tampilan di REMOTE
5.
6.FUEL STARTER
WARMING UP 5. FUEL STARTER F / B / IT / IG
7. RPM IDLE O
5. TEKAN TEKAN
6.FUEL
1. STARTER
WARMING
DATA FUEL UP 5.
6.FUEL
COPY STARTER
WARMING
FUEL UP MEM : 1
7. DATA
2. RPM IDLE
IGNITION O 7. RPM
ECUIDLE
--------> ECU O
8. DATA
3. MASTER
INJ-TIMING
DATA O 8. MASTER
TO MEMORYDATA : 3 O
ENTER SAVE
5. TEKAN TEKAN
6.FUEL
1. STARTER
WARMING
DATA FUEL UP 5.
6.FUEL
COPY STARTER
WARMING
IGN UP MEM : 1
7. DATA
2. RPM IDLE
IGNITION O 7. RPM
ECUIDLE
--------> ECU O
8. DATA
3. MASTER
INJ-TIMING
DATA O 8.
TOMASTER
MEMORYDATA : 4 O
ENTER SAVE
5. TEKAN TEKAN
6.FUEL
1. STARTER
WARMING
DATA FUEL UP 5.
6.FUEL
COPY STARTER
WARMING
INJ-T UP MEM : 1
7. DATA
2. RPM IDLE
IGNITION O 7. RPM
ECUIDLE
--------> ECU O
8. DATA
3. MASTER
INJ-TIMING
DATA O 8. MASTER
TO MEMORY DATA : 3 O
ENTER SAVE
5. TEKAN TEKAN
6.FUEL
1. STARTER
WARMING
DATA FUEL UP 5.
6.FUEL
COPY STARTER
WARMING
B-MAPUP MEM : 1
7. DATA
2. RPM IDLE
IGNITION O 7. RPM
ECUIDLE
--------> ECU O
8. DATA
3. MASTER
INJ-TIMING
DATA O 8. MASTER
TO MEMORYDATA : 3 O
ENTER SAVE
TEKAN
Tampilan di REMOTE
ENTER
8.RPM
7.5.
6.
7. MASTER
FUEL
RPM IDLEDATA
STARTER
IDLE
WARMING UP
8. MASTER DATA
9.9.COPY
COPY ECU-->ECU
ECU --> ECU
10.
10.GETMAP
GET MAP ECU-->RMT
ECU --> RMT
TEKAN
Tampilan di REMOTE
ENTER
5.
6.FUEL
1. STARTER
WARMING
DATA FUEL UP
>> Untuk cara yang sama dapat dilakukan untuk
7. DATA
2. RPM IDLE
IGNITION O
menyalin data parameter yang lain , seperti :
8. DATA
3. MASTER
INJ-TIMING
DATA O
Ignition timing, base map dan injector timing.
4. DATA BASE MAP O
TEKAN
Tampilan di REMOTE
ENTER
5.
6.FUEL
GET STARTER
WARMING
MAP FUELUPCOR
7. RPM
ECUIDLE
: 2 ---> RMT : 1 O
8. MASTER DATA O
FUEL1 O
TEKAN
EDIT
Tampilan di REMOTE
5.
6.FUEL
GET STARTER
WARMING
MAP FUELUPCOR TIPS DAN TRIK:
7. RPM
ECUIDLE
: 2 ---> RMT : 1 O >> Untuk mengganti nama file, bisa menggunakan
8. MASTER DATA O tombol EDIT.
NVL-180CC-LONE RIDER O
>> Tombol untuk mengubah huruf.
TEKAN
Tampilan di REMOTE
SAVE
5.
6.FUEL
GET WARMING
MAP STARTER
FUELUPCOR >> menyalin (copy), memori-2 FUEL CORRECTION dari ECU
7. RPM ke REMOTE pada memori -1
ECUIDLE : 2 ---> RMT : 1 O
8. MASTER DATA O
TEKAN
Tampilan di REMOTE
ENTER
8.5.
8.MASTER
6.
7. MASTER
FUEL
RPM DATA
DATA
STARTER
WARMING
IDLE UP
9.9.COPY
COPY ECU
ECU-->
-->ECU
ECU
10.
10.GETMAP
GET MAP ECU
ECU-->
-->RMT
RMT
11. SENDMAP RMT --> ECU
TEKAN
Tampilan di REMOTE
ENTER
5.
6.FUEL
1. STARTER
WARMING
DATA FUEL UP >> Untuk cara yang sama dapat dilakukan untuk
7. DATA
2. RPM IDLE
IGNITION O
menyalin data parameter yang lain , seperti :
8. DATA
3. MASTER
INJ-TIMING
DATA O
Ignition timing, base map dan injector timing.
4. DATA BASE MAP O
TEKAN
Tampilan di REMOTE
ENTER
5.
6.FUEL
SEND STARTER
WARMING
MAP INJT
UPTMG
7. RPM IDLE TIPS DAN TRIK:
RMT : 2 ---> ECU : 3 O
8. MASTER DATA O
>> Tombol untuk memilih memori.
NVL-IT1-STD-150CC O
TEKAN
Tampilan di REMOTE
SAVE
5.
6.FUEL
SENDWARMING STARTER
MAP INJT
UPTMG
7. RPM IDLE
RMT : 2 ---> ECU : 3 O
8. MASTER DATA O
Tampilan di REMOTE
== IDLE FUEL ==
5%
Tampilan di REMOTE
KATA KUNCI:
>> IDLE adalah fungsi untuk menambah bensin pada saat stasioner (idle)
Tampilan di LAPTOP
Tampilan di REMOTE
T.P.S
== DECELERATION FUEL== 0% 2% 5% 10% 15% 20% 25% …… 100%
10% 1000 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% …… 0%
1250 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% …… 0%
1500 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% …… 0%
1750 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% …… 0%
Tampilan di REMOTE 2000 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% …… 0%
2250 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% …… 0%
TPS : 0% FUEL EM-1
2500 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% …… 0%
2500 RPM 0%
2750 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% …… 0%
2750 RPM 0%
3000 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% …… 0%
3000 RPM 0%
3250 10% 0% 0% 0% 0% 0% 0% …… 0%
3500 10% 0% 0% 0% 0% 0% 0% …… 0%
Tampilan di REMOTE 3750 10% 0% 0% 0% 0% 0% 0% …… 0%
4000 10% 0% 0% 0% 0% 0% 0% …… 0%
TPS : 0% FUEL EM-1 4250 10% 0% 0% 0% 0% 0% 0% …… 0%
3250 RPM 10% ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …… …..
3500 RPM 10% 16000 10% 0% 0% 0% 0% 0% 0% …… 0%
3750 RPM 10%
KATA KUNCI:
Tampilan di REMOTE >> DECELERATION FUEL, untuk menambah bensin pada saat DESELERASI.
>> Deceleration Fuel, dipakai hanya untuk mengubah FUEL CORRECTION
TPS : 0% FUEL EM-1 mulai 3250 s/d 16000 RPM, pada TPS 0%.
15500 RPM 10%
15750 RPM 10%
16000 RPM 10%
DECELERATION FUEL
E
K FIR
BAC BAK)
(NEM
Gambar 44: Efek Deceletation FUEL
RUMUS :
30.000
Sinyal Injektor = x DEBIT (%)
RPM
CONTOH :
30.000
Sinyal Injektor = X 50% = 5 ms
3000
5.0
ms
1. KALIBRASI TPS
>> Setiap ECU yang akan dipakai, harus melakukan Kalibrasi TPS.
TEKAN
DIAG 2 [ TPS - CAL] Harus
KALIBRASI
MIN = 36 MAX = 980
DIAG
CLOSE (0%) : 40
WOT (100%) : 810 >> Nilai WOT dan MAX adalah tidak sama
Langkah 2 :
>> TUTUP Gas sampai kondisi BEBAS.
Tampilan di REMOTE
TEKAN
T DIAG 2 [ TPS - CAL]
MIN = 40 MAX = 980
U
TU
CLOSE (0%) : 40
P
SAVE
WOT (100%) : 810
Gambar 46 : Gas ditutup bebas (CLOSE) >> Nilai CLOSE dan MIN telah SAMA
Langkah 3 :
>> BUKA Gas PENUH dan TAHAN
Tampilan di REMOTE
TEKAN
BU K A P
E
DIAG 2 [ TPS - CAL]
N
U
KATA KUNCI :
>> Kalibrasi TPS telah SELESAI
>> Nilai CLOSE = MIN
>> Nilai WOT = MAX
2. MENENTUKAN I-CORE
>> I-CORE ditentukan untuk memilih map FUEL, BASE, Injektor timing dan Ignition Timing yang akan dipakai.
>> FUEL, BASE, Injektor timing dan Ignition Timing, dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mesin.
Tampilan di REMOTE
TEKAN TEKAN
SET EXIT 1. AUTO TIMING
2. SET DEFAULT O
3. JET FUEL O
Tampilan di REMOTE
TEKAN
1. SET I-CORE
2. TURBO O
3. SMART- KEY O
4. DWELL : 3.0 ms O
ENTER
Tampilan di REMOTE
F / B / IT / IG CATATAN :
I-CORE 1 : 1 / 1 / 1 / 2 F = Fuel Correction (%) IT = Injector Timing (o)
I-CORE 2 : 2 / 2 / 1 / 1 B = Base Map (ms) IG = Ignition Timing (oBTDC)
CONTOH
BM = 1 ---> Base Map Standar
BM = 2 ---> Base Map Kondisi motor STD dan Knalpot Racing
>> Data lengkap lihat data di remote di menu MASTER DATA
>> Ikuti langkah pada halaman 27.
>> E-MAP RANGE ditentukan untuk agar mekanik mengetahui batasan RPM yang akan di settting.
== E - MAP ==
ENTER
EM LOW MID HIGH
1 0% 0% 0%
RESET FUEL
5. TUNING MOTOR
>> Tuning motor injeksi sebaiknya dilakukan di atas mesin Dynamometer (Dynotest) untuk mendapatkan hasil yang akurat.
>> Tuning juga dapat dilakukan secara manual, dengan beberapa alat bantu.
>> Sebelum melakukan Tuning, harus dipahami kondisi dan parameter yang harus disetting, sbb :
NE
ST
MESIN
SE
RA
L
E
E 1. INJECTOR TIMING
L
E RA
SI
DE S 2. BASE MAP
1. DECELERATIOAN FUEL
3. FUEL CORRECTION
2. FUEL CORRECTION
4. JET FUEL
3. BASE MAP 5. IGNITION TIMING
>> Tuning motor injeksi menggunakan Dynotest, harus dilengkapi dengan sensor AFR jenis Wideband.
>> Tunning dilakukan pada setiap bukaan gas dari 2% s/d 100% TPS.
>> Tuning dilakukan mulai dari TPS 100%.
CONTOH 1 :
Motor : Yamaha New Vixion Lighting (NVL)
Capasitas : 150 CC
Knalpot : Standar.
Cam Shaft : Standar.
sesudah tunning
sebelum tunning
HASIL TUNNING:
CONTOH 2 :
Motor : Yamaha New Vixion Lighting (NVL)
Capasitas : 150 CC
Knalpot : Standar.
Cam Shaft : Standar.
sesudah tunning
sebelum tunning
HASIL TUNNING:
CONTOH 3 :
Motor : Yamaha New Vixion Lighting (NVL)
Capasitas : 150 CC
Knalpot : Standar.
Cam Shaft : Standar.
sesudah tunning
sebelum tunning
HASIL TUNNING:
CONTOH 4 :
Motor : Yamaha New Vixion Lighting (NVL)
Capasitas : 150 CC
Knalpot : Standar.
Cam Shaft : Standar.
sesudah tunning
sebelum tunning
HASIL TUNNING:
CONTOH 5 :
Motor : Yamaha New Vixion Lighting (NVL)
Capasitas : 150 CC
Knalpot : Standar.
Cam Shaft : Standar.
sesudah tunning
sebelum tunning
HASIL TUNNING:
NILAI RANGE
TPS MIN MAX
0% 0% 0%
2% 1% 2%
5% 3% 7%
10% 8% 12%
15% 13% 17%
20% 18% 22%
25% 23% 27%
30% 28% 32%
35% 33% 37%
40% 38% 42%
45% 43% 47%
50% 48% 52%
55% 53% 57%
60% 58% 62%
65% 63% 67%
70% 68% 72%
75% 73% 77%
80% 78% 82%
85% 83% 87%
90% 88% 92%
100% 93% 100%
BUKA TUTUP
CONTOH :
166.67 x 270
Periode = = 4.50 ms
10.000
>> Pada putaran 10.000 rpm, maksimal semprotan injektor (Base Map) adalah 4.5ms
>> Jika nilai base map lebih dari 4.5ms, maka disarankan mengganti injektor lebih besar atau Double Injector.
>> Aplikasi ini sebaiknya dipakai untuk Cam shaft yang memiliki tinggi overlap lebih dari 2.5mm dan lebih dari 10.000 rpm.
TPS
INJEKTOR
AUTO COOKE
MAP
Engine Oil Temperatur
fuel level
sensor fuel pump
Pulser sensor (CKP)
Filter
B. INJEKTOR
Menyemprotkan bahan bakar kedalam intake, besarannya dikendalikan oleh pulse dari ECU.
Ao
X
Gambar 62 : Nozzle Injector
0%
Gambar 63 : Throttle body BRT diameter 30mm.
>> Sensor TPS berfungsi untuk menentukan posisi bukaan gas, kemudian sinyal tegangan (0 s/d 5V) akan dikirim ke ECU.
Posisi bukaan Gas akan ditetapkan oleh ECU dalam satuan persen (%)
>> Sensor TPS adalah Variable Reluctance (Potensiometer) yang digerakkan secara magnetik dan bentuknya terisolasi.
sehingga bebas perawatan dan tahan air.
>> Pulse sensor adalah untuk menentukan posisi letak poros engkol (Crankshaft) dalam satuan derajat.
>> Pulse sensor ada 2 jenis, yaitu :
Magnetik Trigger
ANALOG PULSER
5V
0
0% 50% 100%
Bukaan Gas (Throttle)
>> Mengukur tekanan pada intake manifold, lalu sensor MAP mengeluarkan sinyal tegangan yang akan dikirim ke ECU.
>> Sensor MAP hanya akan bekerja bila ada tekanan di Intake dengan udara luar.
>> Sensor MAP akan bekerja hanya pada langkah HISAP saja, karena terjadi perbedaan tekanan intake dan udara luar.
>> Oleh sebab itu MAP dipakai oleh ECU untuk menandai langkah HISAP dan sebagai acuan sinyal kalibrasi ECU.
10
4.5 +
*2
E
4.0 AG
LT
VO
3.5 =
FR
OUTPUT VOLTAGE
A
3.0
2.5
2.0
1.5
RACING
1.0
0.5
0.9
0.8
0.7
OUTPUT VOLTAGE
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
10 10.5 11 11.5 12 12.5 13 13.5 14 14.5 15 15.5 16 16.5 17 17.5 18
AIR/FUEL RATIO
G. SENSOR TEMPERATUR
>> Berfungsi untuk membaca suhu mesin/oil dan data akan diterima oleh ECU.
5V
Micro
Computer
Resistance (Ohm)
>> Sensor IAT berfungsi untuk mengukur suhu udara yang masuk melalui intake atau throttle body.
>> Suhu udara yang masuk bisa menentukan ketinggian udara dari permukaan laut.
>> Jika berada di gunung (Dataran Tinggi), maka suhu udara yang masuk akan rendah (dingin), maka ECU akan mengkoreksi
nilai FUEL lebih KECIL.
>> Jika berada di dekat laut (Dataran Rendah) , maka suhu udara yang masuk akan tinggi (panas), maka ECU akan
mengkoreksi nilai FUEL lebih BESAR.
SENSOR IAT