Anda di halaman 1dari 2

Sebelum memerah susu sapi, ada beberapa hal yang perlu diingat:

1) Area susu atau memerah susu harus selalu bersih sebelum dan sesudah
memerah susu.
2) Peralatan seperti kain atau ember harus siap digunakan. Peralatannya juga
harus bersih untuk memastikan susu tersanitasi. SEBUAH
3) Penanganan dan persiapan sapi. Penanganan sapi yang baik harus dilakukan
sebelum dibawa ke daerah pemerahan karena hal ini akan mengganggu
respon letih pada sapi perah
4) Pengupasan foremilk berarti susu harus diberi strip cangkir untuk
memeriksa mastitis sebelum memerah susu setidaknya sebulan sebelumnya
5) Persiapan dot dengan memastikan kebersihan prio untuk memerah susu.
Puting yang kotor harus dicuci dengan air mengalir pada tekanan rendah.

Semasa memerah susu, setidaknya 30 detik penanganan dot harus dibiarkan


sebelum memerah ASI untuk memberikan waktu yang cukup untuk menurunkan
respons. Pemerahan biasanya harus dilakukan dalam waktu 5-7 menit dan tindakan
pemerasan harus dilakukan daripada menarik atau melepas tindakan (Moran, 2012)

Perah susu secara teratur menggunakan teknik memerah yang konsisten.

Tetapkan waktu dan rutinitas memerah susu yang teratur. Pastikan teknik memerah
susu yang baik diterapkan secara konsisten. Teknik memerah susu yang tidak benar
atau variabel dapat menyebabkan risiko mastitis dan cedera yang lebih tinggi pada
hewan. Teknik memerah susu yang benar adalah:
• menyiapkan hewan dengan benar sebelum memerah susu;
• pasang cangkir ke bersih, dot kering;
• hindari masuknya udara yang tidak perlu pada pemasangan cup;
• menghindari terlalu banyak minum;
• lepaskan gelas dengan lembut; dan
• bila perlu, oleskan desinfektan dot pada setiap dot setelah diperah sesuai dengan
rekomendasi dan peraturan nasional. Teknik memerah susu yang benar adalah:
• menahan hewan untuk diperah menggunakan metode yang tidak menyebabkan
rasa sakit atau cedera;
• memastikan tangan pemerah itu bersih dan kering;
• menyiapkan puting susu untuk diperah, memastikannya bersih dan kering;
• hanya menggunakan pelumas dot yang sesuai dengan rekomendasi dan peraturan
nasional;
• menangani puting dengan lembut, idealnya menggunakan metode 'pegangan
tangan', menghindari ketidaknyamanan, rasa sakit atau cedera pada hewan;
• gunakan ember yang tidak korosif, mudah dibersihkan dan didesinfeksi, dan tidak
mencemari susu;
• hindari mencemari susu yang terkumpul dengan bahan asing seperti debu, kotoran,
tanah, urin, kotoran (tinja) dan melindunginya dari lalat; dan
• bila perlu, oleskan desinfektan dot pada setiap dot setelah diperah sesuai dengan
rekomendasi dan peraturan nasional (FAO, 2011)
Daftar Pustaka :

Food and Agriculture Organization of the United States. 2011. Guide to Good Dairy
Farming Practice. Rome (ITA) : Food and Agriculture Organization of the
United States.
Moran J. 2012. Managing High Grade Dairy Cows in the Tropics. (Au): CSIRO
Publishing

Anda mungkin juga menyukai