Anda di halaman 1dari 38

PENULISAN LAPORAN PENELITIAN

(ANATOMI, ISI ESENSIAL, DAN KIAT PENULISAN)

MAKALAH
untuk memenuhi tugas matakuliah
Metodologi Penelitian dan Pengembangan
yang dibina oleh Bapak Prof. Dr. H. Amat Mukhadis

Oleh :
ACHMAD HAMDAN 140551807611
WAHYU DIANA 140551807568

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEJURUAN
November 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan penelitian adalah dokumen tertulis yang mana isinya
mengkomunikasikan metode yang digunakan dan hasil yang ditemukan dari
kegiatan dan hasil yang ditemukan dari kegiatan penelitian kepada orang lain.
Laporan memberitahukan kepada orang lain apa yang peneliti lakukan dan
temukan. Dalam kata lain, laporan penelitian adalah cara untuk penyebarkan
pengetahuan.
Setelah penelitian dilakukan, disusun laporan untuk disampaikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. Kemampuan menyusun laporan penelitian
sangat penting untuk memaparkan hasil dari penelitian. Secara umum ada
aturan-aturan, baik yang bersifat metodologis maupun teknis dalam menyusun
laporan penelitian. Aturan-aturan itu pada umumnya bersifat universal,
meskipun untuk hal-hal tertentu yang bersifat teknis ada yang harus disesuaikan
dengan kebutuhan lembaga-lembaga tertentu.
Dalam kaitannya dengan penyelesaian studi di perguruan tinggi, laporan
penelitiannya itu sendiri adalah hasil karya ilmiah berupa skripsi, tesis, dan
disertasi yang sudah diuji dan memperoleh pengesahan dari pembimbing atau
promotor. Penulisan laporan penelitian disesuaikan dengan aturan yang ada di
lembaga yang menaungi penelitian tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut,
makalah ini dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan pemahaman tentang
sistematika penulisan laporan penelitian yang baik dan benar di dalam sebuah
penelitian yang berada di lingkup Universitas Negeri Malang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penulisan Laporan Penelitian Kuantitatif (Anatomi, Isi Esensial
dan Kiat Penulisannya)?
2. Bagaimana Penulisan Laporan Penelitian Kualitatif (Anatomi, Isi Esensial
dan Kiat Penulisannya)?
3. Bagaimana Penulisan Laporan Penelitian Pengembangan (Anatomi, Isi
Esensial dan Kiat Penulisannya)?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Penulisan Laporan Penelitian Kuantitatif (Anatomi, Isi
Esensial dan Kiat Penulisannya).
2. Untuk Mengetahui Penulisan Laporan Penelitian Kualitatif (Anatomi, Isi
Esensial dan Kiat Penulisannya).
3. Untuk Mengetahui Penulisan Laporan Penelitian Pengembangan (Anatomi,
Isi Esensial dan Kiat Penulisannya).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Laporan Penelitian Pengembangan


Seperti yang telah telah dikemukakan Sugiyono (2011:311) bahwa
metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) merupakan
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga menghasilkan
produk baru, dan selanjutnya menguji keefektifan produk tersebut.
Dengan demikian laporan penelitian yang dibuat harus selalu dilampiri
dengan produk yang dihasilkan berikut spesifikasi dan penjelasannya. Lampiran
berupa produk yang dihasilkan tersebut, dibuat dalam buku tersendiri, dan
diberikan penjelasan tentang kehebatan produk tersebut berdasarkan hasil uji
coba, serta cara menggunakan produk tersebut.
1) Anatomi
- Bagian Awal
Hal yang termasuk dalam bagian awal adalah :
Halaman Sampul
Lembar Logo
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
a) Lembar Persetujuan Pembimbing
b) Lembar Persetujuan dan Pengesahan
Pernyataan Keaslian Tulisan
Abstrak (untuk skripsi, tesis dan disertasi perlu ditambahkan abstrak
dalam bahasa inggris)
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lainnya
- Bagian Inti
Alternatif Pertama
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan Penelitian dan Pengembangan
C. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
D. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan
E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian & Pengembangan
F. Definsi Istilah dan Definisi Operasional
BAB II METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Model Penelitian dan Pengembangan
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
C. Uji Coba Produk
1. Desain Uji Coba
2. Subjek Coba
3. Jenis Data
4. Instrumen Pengumpulan Data
5. Teknik Analisis Data
BAB III HASIL
A. Penyajian Data Uji Coba
B. Analisis Data
C. Revisi Produk
BAB IV KAJIAN DAN SARAN
A. Kajian Produk yang Telah Direvisi
B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan
Produk Lebih Lanjut
Alternatif Kedua
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan Penelitian dan Pengembangan
C. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
D. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan
E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian & Pengembangan
F. Definsi Istilah dan Definisi Operasional
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. ……………………….
B. ………………….........
C. ………………………..
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Model Penelitian dan Pengembangan
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
C. Uji Coba Produk
1. Desain Uji Coba
2. Subjek Coba
3. Jenis Data
4. Instrumen Pengumpulan Data
5. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL
A. Penyajian Data Uji Coba
B. Analisis Data
C. Revisi Produk
BAB V KAJIAN DAN SARAN
A. Kajian Produk yang Telah Direvisi
B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan
Produk Lebih Lanjut
- Bagian Akhir
Daftar Rujukan
Lampiran – Lampiran
Riwayat Hidup
2) Isi Esensial dan Kiat-Kiat Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah mengungkapkan konteks penelitian dan
pengembangan projek dalam masalah yang hendak dipecahkan. Oleh karena
itu, uraian perlu diawali dengan identifikasi kesenjangan-kesenjangan yang
ada antara kondisi nyata dengan kondisi ideal, serta dampak yang
ditimbulkan oleh kesenjangan-kesenjangan itu. Berbagai alternatif untuk
mengatasi kesenjangan itu perlu dipaparkan secara singkat disertai dengan
identifikasi faktor penghambat dan pendukungnya. Alternatif yang
ditawarkan sebagai pemecah masalah beserta rasionalnya dikemukakan pada
bagian akhir dari paparan latar belakang masalah. Hasil kajian pustaka yang
berupa teori-teori dan temuan-temuan empiris yang relevan dengan produk
yang dikembangkan perlu dipaparkan secara terpadu dalam latar belakang
masalah.
Tujuan Penelitian dan Pengembangan
Tujuan penelitian dan pengembangan dirumuskan bertolak dari masalah
yang ingin dipecahkan dengan menggunakan alternatif yang telah dipilih.
Arahkan rumusan tujuan penelitian dan pengembangan ke pencapaian
kondisi ideal seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah.
Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Bagian ini dimaksudkan untuk memberi gambaran lengkap tentang
karakteristik produk yang diharapkan dari penelitian dan pengembangan.
Karakteristik produk mencakup semua idntitas penting yang dapat digunakan
untuk membedakan satu produk dengan produk lainnya.
Produk yang dimaksud dapat berupa kurikulum, modul, paket
pembelajaran, buku teks, alat evaluasi, model atau produk lain yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah pelatihan, pembelajaran,
atau pendidikan. Setiap produk memiliki spesifikasi yang berbeda dengan
produk lainnya, misalnya kurikulum bahasa inggris memiliki spesifikasi
berbeda jika dibandingkan dengan kurikulum bidang studi lainnya, meskipun
di dalamnya dapat diutarakan komponen yang sama.
Pentingnya Penelitian dan Pengembangan
Bagian ini sering dikacaukan dengan tujuan penelitian dan
pengembangan. Tujuan penelitian dan pengembangan mengungkapkan
upaya pencapaian kondisi yang ideal, sedangkan pentingnya penelitian dan
pengembangan mengungkapkan argumentasi mengapa perlu ada pengubahan
kondisi nyata ke kondisi ideal. Dengan kata lain, pentingnya penelitian dan
pengembangan mengungkapkan mengapa masalah yang ada perlu dan
mendesak untuk dipecahkan.
Dalam bagian ini diharapkan juga terungkap kaitan antara urgensi
pemecahan masalah dengan konteks permasalahan yang lebih luas.
Pengaitan ini dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa pemecahan suatu
masalah yang konteksnya mikro benar-benar dapat memberi sumbangan bagi
pemecahan masalah lain konteksnya yang lebih luas.
Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan
Asumsi dalam penelitian dan pengmbangan merupakan landasan pijak
untuk menentukan karakteristik produk yang dihasilkan dan pembenaran
pemilihan model serta prosedur pengembangannya. Asumsi hendaknya
diangkat dari teori-teori yang teruji sahih, pandangan ahli, atau data empiris
yang relevan dengan masalah yang hendak dipecahkan dengan menggunakan
produk yang akan dikembangkan.
Keteratasan penelitian dan pengembangan mengungkapkan keterbatasan
dari produk yang dihasilkan untuk memecahakan masalah yang dihadapi,
khususnya untuk konteks masalah yang lebih luas. Paparan ini dimaksudkan
agar produk yang dihasilkan dari kegiatan penelitian dan pengembangan ini
disikapi hati-hati oleh pengguna sesuai dengan asumsi yang menjadi
pinjakannya dan kondisi pendukung yang perlu tersedia dalam
memanfaatkannya.
Definisi Istilah atau Definisi Operasional
Pada bagian ini dikemukakan definisi istilah-istilah yang khas digunakan
dalam penelitian dan pengembangan produk yang diinginkan, baik dari sisi
model dan prosedur yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan
ataupun dari sisi produk yang dihasilkan. Istilah-istilah yang perlu diberi
batasan hanyalah yang memiliki peluang ditafsirkan berbeda oleh pembaca
atau pengguna produk. Batasan istilah-istilah tersebut harus dirumuskan
seoperasional mungkin. Makin operasional rumusan batasan istilah, makin
kecil peluang istilah itu ditafsirkan berbeda oleh pembaca atau pengguna.
BAB II METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Metode penelitian dan pengembangan hendaknya memuat butir-butir:
model penelitian dan pengembangan, prosedur pengembangan, dan uji coba
produk. Dalam butir uji coba produk perlu diungkapkan desain uji coba,
subjek coba, jenis data, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis
data.
Model Penelitian dan Pengembangan
Model penelitian dan pengembangan dapat berupa model prosedural,
model konseptual, dan model teoritis. Model prosedural adalah model yang
bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti
untuk menghasilkan produk. Model konseptual adalah model yang bersifat
analitis yang memberikan komponen-komponen produk yang akan
dikembangkan serta keterkaitan antar komponen (misalnya model
pengembangan rancangan pengajaran Dick and Carey, 1985).model teoritis
adalah model yang menunjukkan hubungan perubahan antar peristiwa.
Dalam bagian ini perlu dikemukakan secara singkat struktur model yang
digunakan sebagai dasar pengembangan produk. Apabila model yang
digunakan merupakan adaptasi dari model yang sudah ada, maka
pemilihannya perlu disertai dengan alasan, komponen-komponen yang
disesuaikan, serta kekuatan dan kelemahan model itu. Apabila model yang
digunakan dikembangkan sendiri, maka informasi yang lengkap mengenai
setiap komponen dan kaitan antar komponen dari model itu perlu
dipaparkan. Perlu diperhatikan bahwa uraian model diupayakan
seoperasional mungkin sebagai acuan dalam pengembangan produk.
Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Bagian ini memaparkan langkah-langkah prosedural yang dietmpuh oleh
pengembang dalam membuat produk. Prosedur pengembangan berbeda
dengan model pengemabangan. Apabila model pengembangannya adalah
prosedural, maka prosedur pengembangannya tinggal mengikuti langkah-
langkah seperti yang terlihat dalam modelnya. Model penelitian dan
pengembangan juga bisa berupa konseptual atau teoritis. Kedua model ini
tidak langsung memberi petunjuk tentang bagaimana langkah prosedural
yang dilalui sampai ke produk yang dispesifikasi. Oleh karena itu, perlu
dikemukakan lagi langkah proseduralnya.
Uji Coba Produk
Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk menetapakan tingkat keefektifan, efesiensi,
dan/atau daya tarik dari produk yang dihasilkan.
Dalam bagian ini secara berurutan perlu dikemukakan desain uji coba,
subjek coba, jenis data, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis
data.
Desain Uji Coba. Secara lengkap uji coba produk pengembangan
biasanya dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu uji perseorangan, uji
kelompok kecil dan uji lapangan. Dalam kegiatan penelitian dan
pengembangan, pengembang mungkin hanya melewati dan berhenti pada
tahap uji perseorangan, atau dilanjutkan dan berhenti sampai pada tahap uji
kelompok kecil, atau sampai uji lapangan. Hal ini sangat tergantung pada
urgensi dan data yang dibutuhkan melalui uji coba itu.
Desain uji coba produk bisa menggunakan desain yang biasa dipakai
dalam penelitian kuantitatif, yaitu desain deskriptif atau eksperimental. Yang
perlu diperhatikan adalah ketepatan memilih desain untuk tahapan tertentu
(perseorangan, kelompok kecil, atau lapangan) agar data yang dibutuhkan
untuk memperbaiki produk dapat diperoleh secara lengkap.
Subjek Coba. Karakteristik subjek uji coba perlu diidentifikasi secara
jelas dan lengkap, termasuk cara pemilihan subjek uji coba itu. Subjek uji
coba produk bisa terdiri dari ahli di bidang isi produk, ahli di bidang
perancangan produk, dan/atau sasaran pemakai produk. Yang paling penting
setiap subjek uji coba yang dilibatkan harus disertai identifikasi
karekteristiknya secara jelas dan lengkap, tetapi terbatas dalam kaitannya
dengan produk yang dikembangkan.
Teknik pemilihan subjek uji coba juga perlu dikemukakan agak rinci,
apakah menggunakan teknik rambang, rumpun, atau teknik lainnya yang
sesuai.
Jenis Data. Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data
yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat keefektifan,
efisiensi, dan/atau daya tarik dari produk yang dihasilkan. Dalam konteks ini
sering pengembang tidak bermaksud mengumpulkan data secara lengkap
yang mencakup ketiganya. Bisa saja, sesuai dengan kebutuhan
pengembangan, pengembang hanya melakukan uji coba untuk melihat daya
tarik dari suatu produk, atau hanya untuk melihat tingkat efisiensinya, atau
keduanya. Keputusan ini tergantung pada pemecahan masalah yang telah
ditetapkan di Bab I: apakah pada keefektifan, efisiensi, daya tarik, atau
ketiganya.
Penekanan pada efisiensi suatu pemecahan masalah akan membutuhkan
data tentang efisiensi produk yang dikembangkan. Begitu pula halnya
dengan penekanan pada keefektifan atau daya tarik. Atas dasar ini, maka
jenis data yang perlu dikumpulkan harus disesuaikan dengan informasi apa
yang dibutuhkan tentang produk yang dikembangkan itu.
Paparan mengenai jenis data yang dikumpulkan hendaknya dikaitkan
dengan desain dan pemilihan subjek uji coba. Jenis data tertentu,
bagaimanapun juga, akan menuntut desain tertentu dan subjek uji coba
tertentu. Misalnya, pengumpulan data mengenai kecermatan isi dapat
dilakukan secara perseorangan dari ahli isi, atau secara kelompok dalam
bentuk seminar kecil, atau seminar yang lebih luas yang melibatkan ahli isi,
ahli desain, dan sasaran pemakai produk.
Instrumen Pengumpulan Data. Bagian ini mengemukakan instrumen
yang digunakan untuk mengumpulkan data seperti yang sudah dikemukakan
dalam butir sebelumnya. Jika mengunakan instrumen yang sudah ada, maka
perlu ada uraian mengenai karakteristik instrumen itu, terutama mengenai
keshahihan dan keterandalannya. Apabila instrumen yang digunakan
dikembangkan sendiri, maka prosedur pengembangannya juga perlu
dijelaskan.
Teknik Analisis Data. Teknik dan prosedur analisis yang digunakan
untuk menganali-sis data uji coba dikemukakan dalam bagian ini dan disertai
alasannya. Apabila teknik analisis yang digunakan sudah cukup dikenal,
maka uraian tidak perlu rinci sekali. Akan tetapi, apabila teknik tersebut
belum banyak dikenal, maka uraian perlu lebih rinci.
BAB III HASIL
Bab ini paling tidak mengungkapkan tiga butir penting, yaitu penyajian
data uji coba, analisis data, dan revisi produk berdasarkan hasil analisis data.
Penyajian Data Uji Coba
Semua data yang dikumpulkan dari kegiatan uji coba produk disajikan
dalam bagian ini. Penyajian data sebaiknya digunkan dalam bentuk tabel,
bagan atau gambar yang dapat dikomunikasikan dengan jelas. Sebelum di
analisis, data ini perlu diklasifikasikan berdasarkan jenisnya dan komponen
produk yang dikembangkan. Klasifikasi ini sangat berguna untuk keperluan
revisi produk itu.
Analisis Data
Bagian ini mengunkgapkan secara rinci hasil analisis data uji coba.
Pernyajian hasil analisis data perlu dibatasi pada hal – hal yang bersifat
factual, tanpa interpretasi pengembang. Kesimpulan hasil analisis perlu
dikemukakan dalam akhir bagian butir ini. Kesimpulan inilah yang
digunakan sebagai dasar dalam melakukan revisi produk.
Revisi Produk
Kesimpulan yang ditarik dari hasil analisis data tentang produk yang
diujicobakan digunkan sebagai dasar dalam menentukan apakah produk itu
perlu direvisi atau tidak. Keputusan merevisi produk hendaknya disertai
dengan pembenaran bahwa setelah direvisi produk itu akan menjadi lebih
efektif, efisien dan atau menarik. Komponen-komponen yang direvisi dan
hasil revisinya harus secara jelas dikemukakan dalam bagian ini.
BAB IV PENUTUP
Kajian Produk yang Telah Direvisi
Wujud akhir produk yang dikembangkan setelah direvisi perlu dikasji
secara objektif dan tuntas. Kajian harus didasarkan pada landasan teoritis
yang telah dibahas dalam bab II, dan hasil kajiannya mengarah kepada
peluang dimanfaatkannya produk untuk pemecahan masalah yang ada.
Kekuatan – kekuatan dan kelemahan produk hendaknya dideskripsikan
secara lengkap dengan tinjauan yang kompeherensif terhadap kaitan antara
produk dengan masalah yang ingin dipecahkannya. Peluang munculnya
masalah lain dari pemanfaatan produk juga perlu diidentifikasi, dan
sekaligus disertai preskripsi bagaimana mengantisipasi permasalah baru itu.
Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih
Lanjut
Pengajuan saran dalam bagian ini diarahakan ke tiga sisi, yaitu saran
untuk keperluan pemanfaatan produk, saran untuk diseminasi produk ke
sasaran yang lebih luas, dan saran untuk keperluan pengembangan lebih
lanjut.
Setiap saran hendaknya didasarkan pada hasil kajian terhadap produk
seperti yang telah dibahas dalam butir sebelumnya. Pengungkapannya
hendaknya menggunkan pernyataan – pernyataan yang jelas dan diusahakan
agar saran yang satu secara eksplisit berbeda dari saran lainnya. Argumentasi
juga perlu disertakan dalam setiap saran yang diajukan.

B. Laporan Penelitian Kualitatif


1) Anatomi
Sistematika laporan hasil penelitian kualitatif dibagi menjadi tiga bagian
utama, yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Ada dua alternatif
sistematika bagian inti hasil penelitian kualitatif, tetapi isi bagian awal dan
bagian akhir untuk alternatif pertama dan kedua sama. Sistematika laporan
penelitian kualitatif sebagai berikut:
Bagian Awal
Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah:
 Halaman Sampul
 Lembar Logo
 Halaman Judul
 Lembar Persetujuan
a) Lembar persetujuan pembimbing
b) Lembar persetujuan dan pengesahan
 Pernyataan Keaslian Tulisan
 Abstrak
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 Daftar Tabel
 Daftar Gambar
 Daftar Lampiran
 Daftar Lainnya
Alternatif 1
Bagian Inti :
Alternatif Pertama:
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian atau Latar Belakang Masalah (Pilih salah satu
saja)
B. Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah (Pilih salah satu saja)
C. Landasan Teori
D. Kegunaan Penelitian
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
B. Kehadiran Peneliti
C. Lokasi Penelitian
D. Sumber Data
E. Prosedur Pengumpulan Data
F. Analisis Data
G. Pengecekan Keabsahan Penemuan
H. Tahap-tahap Penelitian
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Alternatif Kedua:
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian atau Latar Belakang (Pilih salah satu saja)
B. Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah (Pilih salah satu saja)
C. Kegunaan Penelitian
D. Metode Penelitian
E. Landasan Teori
BAB II (Bab ini dan seterusnya memuat hasil-hasil penelitian yang
diperoleh. Judul dan isi masing-masing bab disesuaikan dengan topik dan
hasil penelitian, termasuk pembahasannya)
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Bagian Akhir:
Hal-hal yang termasuk dalam bagian akhir adalah:
Daftar Rujukan
Lampiran-lampiran
Riwayat Hidup
2) Isi Esensial dan Kiat-Kiat Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Konteks Penelitian (Latar Belakang)
Bagian ini memuat uraian tentang latar belakang penelitian, untuk maksud
apa penelitian ini dilakukan, dan apa/siapa yang mempengaruhi arah
penelitian.
Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah (pilih salah satu)
Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-
topik pokok yang hendak diungkapkan dalam penelitian ini. Apabila
digunakan istilah rumusan masalah, fokus penelitian berisi pertanyaaan-
pertanyaaan yang hendak dijawab dalam penelitian dan alasan diajukan
pertanyaan. Pertanyaaan-pertanyaaan ini diajukan untuk mengetahui
gambaran apa yang akan diungkapkan di lapangan. Pertanyaan-pertanyaaan
yang diajukan harus didukung oleh alasan-alasan mengapa hal tersebut
ditampilkan.
Alasan–alasan ini harus dikemukakan secara jelas, sesuai dengan sifat
penelitian kualitatif yang topikholistik, industik dan naturalistik yang berarti
dekat sekali dengan gejala yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
diajukan setelah diadakan studi pendahulu di lapangan.
Landasan Teori
Landasan teori dimanfaatkan sebageai pemandu agar fokus penelitian
sesuai dengan kenyataan di lapangan. Selain itu, landasan teori juga
bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentar latar penelitian dan
sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar
antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian
kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori
menuju, dan berakhir penerimaan atau penolakan terhadap teori yang
digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data,
memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhit dengan
suatu “teori”.
Kegunaan Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian
terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam
arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam subbab Kegunaan Penelitian berisi
kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini
diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang
dipilih memang layak untuk dilakukan.
BAB II METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan-alasan
singkat mengapa pendekatan ini digunakan. Selain itu juga dikemukakan
orientasi teoritis, yaitu landasan berpikir untuk memahami makna suatu
gejala, misalnya fenomenologis, interaksi simbolis, kubudayaan,
etnometodologis, atau kritik seni (hermeneutika). Peneliti juga perlu
mengemukakan jenis penelitian yang digunakan, apakah etnografis, studi
kasus, grounded theory, interaktif, ekologis, partisipatoris, penelitian
tindakan, atau penelitian kelas.
Kehadiran Peneliti
Dalam bagian ini perlu disebutkan bahwa peneliti bertindak sebagai
instrumen sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat pula
digunakan, tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti
sebagai instrumen. Oleh karena itu, kehadiran peneliti di lapangan untuk
penelitian kualitatif mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti ini harus
dilukiskan secara eksplisit dalam laporan penelitian. Perlu dijelaskan apakah
peran peneliti sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat
penuh. Di samping itu, perlu disebutkan apakah kehadiran peneliti diketahui
statusnya sebagai peneliti oleh subjek atau informan.
Lokasi Penelitian
Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan
alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut.
Lokasi hendaknya diuraikan secara jelas, misalnya letak geografis, bangunan
fisik (jika perlu disertakan peta lokasi), struktur organisasi, program dan
suasana sehari-hari. Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbagan-
pertimbangan kemenarikan, keunikan dan kesesuaian dengan topik yang
dipilih. Dengan pemilihan lokasi ini, peneliti diharapkan menemukan hal-hal
yang bermakna dan baru. Peneliti kurang tepat jika mengutarakan alasan-
alasan seperti dekat dengan rumah peneliti, peneliti pernah bekerja disitu,
atau peneliti telah mengenal orang-orang kunci.
Sumber Data
Pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data, dan teknik
penjaringan data dengan keterangan yang memadai. Uraian tersebut meliputi
data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, siapa yang
dijadikan subjek dan informan penelitian, bagaimana ciri-ciri subjek dan
informan itu, dan dengan cara bagaimana data dijaring, sehingga
kredibilitasnya dapat dijamin. Misalnya data dijaring dari informan yang
dipilih dengan teknik bola salju (snowball sampling).
Istilah pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif harus digunakan
dengan penuh kehati-hatian. Dalam penelitian kualitatif, tujuan pengambilan
sampel adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin, bukan
untuk melakukan rampatan (generalisasi). Pengambilan sampel dikenakan
pada situasi, subjek, informan, dan waktu.
Prosedur Pengumpulan Data
Dalam bagian ini diuraikan teknik pengumpulan data yang digunakan,
misalnya observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Terdapat dua dimensi rekaman data: fidelitas dan struktur. Fidelitas
mengandung arti sejauh mana bukti nyata dari lapangan disajikan (rekaman
audio atau video memiliki fidelitas tinggi, sedangkan catatan lapangan
memiliki fideltias kurang). Dimensi struktur menjelaskan sejauh mana
wawancara dan observasi dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Hal-
hal yang menyangkut jenis rekaman, format ringkasan rekaman data, dan
prosedur rekaman diuraikan pada bagian ini. Selain itu, dikemukakan cara-
cara untuk memastikan keabsahan data dengan triangulasi dan waktu yang
diperlukan dalam pengumpulan data.
Analisis Data
Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan
secara sistematis traskip-transkip wawancara, catatan lapangan dan bahan-
bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini
melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintetis data serta
pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang
dilaporkan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan
setelah pengumpulan data, dengan teknik-teknik misalnya, analisis domain,
analisis taksonomis, analisis komponensial, dan analisis tema. Dalam hal ini,
peneliti dapat menggunakan statistik non parametrik, logika, etika, atau
estetika. Dalam uraian analisis data ini sebaiknya diberikan contoh yang
operasional, misalnya matriks dan logika.
Pengecekan Keabsahan Temuan
Bagian ini memuat tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh
keabsahan temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang abash,
perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik
perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang diperdalam,
triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori),
pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil, dan
pengecekan anggota. Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan dapat-
tidaknya temuan di transfer ke latar lain (transferability), ketergantungan
pada konteksnya (dependability), dan dapat-tidaknya dikonfirmasikan
kepada sumbernya (confirmability).
Tahap-Tahap Penelitian
Bagian ini menguraikan proses pelaksanaan penelitian, mulai dari
penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya,
sampai pada penulisan laporan.
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Bab III memuat uraian tentang data dan temuan yang diperoleh dengan
menggunakan metode dan prosedur yang diuraiakan dalam Bab II. Uraian ini
terdiri atas paparan data yang disajikan dengan topik sesuai dengan
pertanyaan-pertanyaan penelitian dan hasil analisis data. Paparan data
tersebut diperoleh dari pengamatan (apa yang terjadi) dan / hasil wawancara
(apa yang dikatakan) serta deskripsi informasi lainnya (misalnya yang
berasal dari dokumen, foto, rekaman video, dan hasil pengukuran). Hasil
analisis data yang merupakan temuan penelitian disajikan dalam bentuk pola,
tema, kecenderungan, dan motif yang muncul dari data. Di samping itu,
temuan data berupa penyajian kategori, system klasifikasi, dan tipologi.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini memuat gagasan peneliti, keterkaitan antara pola-pola, kategori-
kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan / teori terhadap teori-teori dan
temuan-temuan sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan /
teori yang diungkap dari lapangan (grounded theory). Tesis dan disertasi
perlu dilengkapi dengan implikasi dari temuan penelitian.
BAB V PENUTUP
Penutup memuat temuan pokok atau kesimpulan, implikasi dan tindak
lanjut penelitian, serta saran-saran atau rekomendasi yang diajukan. Dalam
penelitian kualitatif, temuan pokok atau kesimpulan harus menunjukkan
“makna” temuan-temuan tersebut.
PRINSIP-PRINSIP DALAM PENULISAN LAPORAN PENELITIAN
Beberapa prinsip penting yang perlu dipertimbangkan di dalam menulis
laporan penelitian. Beberapa prinsip yang dipaparkan berikut ini merupakan
hasil ramuan dari prinsip-prinsip yang dikemukakan dalam karya Lincoln &
Guba (1985), Bogdan & Biklen (1982), Moleong (1991), Nasuition (1992),
Patton (1990), Faisal (1990), Susilo (1995), dan Bungin (2001, 2005, 2006) :
1. Laporan penelitian harus memiliki struktur yang koheren antara bagian
yang satu dengan bagian yang lainnya. Ia harus disusun dalam logika
yang runtut dari bab ke bab. Tidak boleh terjadi, di mana laporan
peneltian tidak bersambung secara logis antarbab atau antar bagian.
Tidak lazim sebuah laporan penelitian menyerupai sebuah buku
kumpulan karangan yang terkadang tidak selalu manjamin konsistensi
logika antarbab di dalamnya.
2. Laporan penelitian tidak sama dengan rancangan atau proposal
penelitian. Proposal penelitian disusun sebelum penelitian dilakukan,
sedangkan laporan ditulis setelah kegiatan penelitian (lapangan)
berlangsung. Karena itu gaya dan langgam penulisan laporan penelitian
berbeda dengan proposan penelitian. Laporan penelitian menceritakan
sesuatu yang lampau atau sudah berlangsung, sedang proposal penelitian
membicarakan sesuatu yang akan dilakukan.
3. Bahasa dalam laporan penelitian adalah bahasa resmi dan baku sesuai
standar bahasa yang baik dan benar. Setiap kutipan dalam laporan
penelitian harus disebutkan sumbernya secara jelas.
4. Laporan penelitian harus ditulis dengan penuh kejujuran, apa adanya, dan
tidak diperkenankan melakukan manipulasi-manipulasi. Emosi dan
subjektivitas peneliti harus ditekan hingga ke titik terendah.
5. Laporan penelitian ditulis sesuai jangkauan penelitian yang telah
ditentukan serta berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan. Ditulis
secara padat dan tidak perlu melebar ke mana-mana yang tak ada
kaitannya dengan fokus kajian. Juga, tidak perlu memasukkan data yang
tidak relevan dengan fokus kajian penelitian.
6. Di dalam penulisan laporan penelitian seorang peneliti perlu untuk selalu
melakukan pengecekan ulang data yang ada untuk menghindari
kesalahan-kesalahan dalam membangun analisis dan penarikan
kesimpulan.
7. Laporan penelitian seyogianya memberi peluang untuk dikaji ulang oleh
peneliti-peneliti lain.
8. Laporan penelitian hendaknya mencantumkan secara jelas tentang kapan
dan batas waktu dalam pelaksanaan penelitian.
9. Laporan penelitian tidak perlu di klain oleh penelitinya sebagai sesuatu
yang sudah sempurna dan final sehingga tidak perlu dikaji ulang. Dalam
laporan penelitian harus ada suatu pengakuan tentang kekurangan dan
kelemahan-kelemahan tertentu dari penelitian yang dilakukan. Jadi,
seorang peneliti dituntut untuk bersikap rendah hati.
10. Laporan penelitian hendaknya konsisten mengikuti model, batas
jangkauan, dan tujuan yang telah ditentukan sejak awal.
11. Dalam laporan penelitian hendaknya ditampilkan secara jelas dimensi-
dimensi konteks dari fenomena yang diteliti.
12. Kendati harus menggunakan dalam bahasa baku dan resmi, laporan
penelitian menjadi lebih menarik jika ditulis dengan gaya yang lugas,
pilihan kata yang mudah dicerna, narasinya mengalir, tidak ada
pengulangan-pengulangan, sehingga pembaca pun dat menikmatinya
dengan enak dan senang tanpa terlalu membuang waktu dan energi.
ISI DAN STRUKTUR PENULISAN LAPORAN PENELIIAN
Aziz dan Sadewo (dalam Bungin, 2005:197) merumuskan unsur – unsur
penting dalam laporan kualitatif pada dasarnya berisi tiga unsur pokok di
dalamnya, yakni: pendahuluan, isi dan penutup. Pendahuluan berisi tentang
konteks penelitian, fokus kajian, tujuan penelitian, dan ruang lingkup
penelitian. Sedangkan isi memuat temuan – temuan data dan analisisnya.
Kemudian penutup berisi kesimpulan dan implikasinya. Dengan kata lain,
laporan penelitian menyajikan secara keseluruhan penelitian yang telah
dilakukan.
Berikut ini dijelaskan secara ringkas keseluruhan unsur yang ada di dalam
laporan penelitian kualitatif.
1. Judul. Judul yang tercantum di sampul depan dan halaman awal laporan
penelitian ditulis singkat dan jelas yang mengisyaratkan fenomena dan
fokus kajian penelitian. Penulisan judul sepadat mungkin menghindari
berbagai tafsiran yang bermacam – macam, tidak bias makna. Judul
laporan penelitian kualitatif boleh saja mengalami sedikit perubahan
format (dari apa yang tertulis di proposal) sebagai pilihan akhir setelah
mempertimbangkan temuan – temuan penelitian.
2. Abstrak. Ditulis sesingkat mungkin (cukup satu halaman saja dengan
satu spasi) tetapi mencakup keseluruhan apa yang tertulis dalam laporan
penelitian. Abstrak penelitian selain sangat berguna untuk membantu
pembaca memahami dengan cepat hasil penelitian, juga dapat
merangsang minat dan selera orang lain untuk membacanya.
3. Pendahuluan. Di dalamnya memuat tentang konteks penelitian, fokus
kajian, tujuan penelitain, serta ruang lingkup penelitian.
4. Perspektif teoritis dan kajian pustaka. Perspektif teori menyajikan
tentang teori yang digunakan sebagai perspektif baik dalam membantu
merumuskan (kembali) fokus kajian penelitian maupun dalam melakukan
analisis data atau membahas temuan – temuan penelitian. Sementara
kajian pustaka menyajikan tentang studi – studi terdahulu dalam konteks
fenomena dan masalah yang sama atau serupa.
5. Metode yang digunakan. Menyajikansecara rinci metode yang
digunakan dalam proses penelitian. Penyajian metode dalam laporan
penelitian berbeda dengan penyajian metode dalam rancangan atau
proposal penelitian, serta berbeda pula dengan apa yang tertulis pada
buku – buku teks metode penelitian. Penyajian metode di dalam laporan
penelitian haruslah betul – betul menjelaskan teknik yang secara riil
dipakai sepanajang proses penelitian. Dengan kata lain sebuah,
bagaimana sebuah metode dipraktekkan di lapangan. Bisa saja dalam
proses penelitian yang dilakukan, seorang peneliti menemukan metode –
metode baru, dan itu penting untuk diceritakan dan dikomunikasiakan
kepada orang lain. Dalam laporan penelitian kualitatif, penyajian metode
mencakup pendekatan yang digunakan berikut alas an penggunaannya,
unit analisis penelitian, bagaimana memasuki lapangan serta cara –cara
yang ditempuh dalam mengkoleksi data, analisis data menggunakan
model analisis apa, dan bagaimana cara yang digunakan agar hasil
penelitian menjadi sah, terpercaya, dan dapat dipertanggungjawabkan.
6. Setting penelitian. Menyajikan tentang latar alamiah atau daerah atau
lokasi di mana penelitian dilakukan. Penyajian tentang setting
memerlukan penggambaran yang cukup rinci tentang latar konteks
penelitian atau penggambaran secara think description menurut Geertz.
Dengan demikian, yang disajikan tentang seeting penelitian tidak sekedar
soal letak geografis daerah, jumlah penduduk, luas wilayah, dan batas-
batasnya, melainkan yang tak kalah pentingnya adalah deskripsi tentang
aspek – aspek struktur tentang struktur social, realitas budaya, kondisi
ekonomi, serta politik, dan pemerintahan.
7. Temuan – temuan penelitian. Menyajikan seluruh temuan penelitian
yang diorganisasikan secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok
masalah atau fokus kajian penelitian. Di dalam memaparkan temuan –
temuan penelitian penelitian, peneliti dianjurkan untuk tidak melakukan
penilaian - penilaian yang dapat mengganggu “objekivitas” temuan.
Subjektivitas peneliti diahrapkan dapat dikendalikan, sehingga apa yang
disajikan tidak tercamput aduk dengan kehendak dan emosi pribadi
peneliti. Hal ini sekaligus untuk menjaga agar temuan – temuan
penelitian tidak mengalami pembiasan, penyederhanaan –
penyederhanaan, dan pendangkalan – pendangkalan. Temuan – temuan
penelitian yang disajikan dalam laporan penelitian haruslah meruapakan
serangkaian fakta yang sudah di reduksi secara cermat dan sistematis,
dan bukan sekedar kesan selintas peneliti apalagi hasil karangan lebih –
lebih hasil manipulasi peneliti itu sendiri.
8. Analisis temuan – temuan penelitian. Bisa pula disebut pembahasan,
diskusi dan interpretasi temuan – temuan penelitian. Temuan – temuan
penelitian yang telah disajikan memerlukan pembahasan yang lebih
lanjut. Hal ini dilakukan sekaligus sebagai upaya mengangkat dan
melakukan kontruksi ke tingkat yang lebih abstrak terhadap temuan –
temuan penelitian. Untuk itu, tentu sangat memerlukan perenungan
tersendiri. Di samping itu, dalam melakukan pembahasan terhadap
temuan – temuan penelitian, peneliti harus kembali mencermati secara
kritis dan hati – hati terhadap perspektif teoritis tersebut berguna untuk
membantu menjelaskan atau memahami secara lebih mendalam temuan –
temuan penelitia, sebab perspektif teori dalam kegiatan penelitian
bukanlah barang pajangan atau formalitas belaka, melainkan semacam
alat bantu untuk membangun kerangka pemikiran dalam membaca fakta.
9. Kesimpulan dan implikasinya. Bisa pula disebut penutup yang terdiri
dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan dalam laporan penelitian
menyajikan aspek – aspek inti dari temuan – temuan penelitian serta
pemaknaannya. Menyajikan kesimpulan tidak perlu terlalu panjang lebar,
tidak boros kata. Kesimpulan disajikan secara padat sesuai urutan fokus
kajian dan temuan penelitian atau dengan mengikuti ”logika” piramida
terbalik. Artinya dari atas ke bawah mengerucut semakin tajam. Bukan
dengan mengikuti “logika” bodi sungai yang dari hulu ke hilir kurang
konsisten dan berkelok–kelok, terkadang lebar pada wilayah tertentu
tetapi pada titik pembelokan lainnya mengalami penyemptian kemudian
samapai titik tertentu yang lain lebar lagi dan begitu seterusnya.
Kesimpulan dalam laporan penelitian harus jelas dan tegas sosok
bodinya.
10. Daftar kepustakaan. Menyajikan daftar buku-buku, jurnal, majalah,
surat kabar, dan dokumen-dokumen lainnya yang dipacu sebagai refrensi
dalam penelitian. Daftar kepustakaan yang disertakan dalam laporan
penelitian menunjuk pada sumber informasi tertulis dalam melakukan
kegiatan penelitian. Yang harus disertakan di dalamnya hanyalah sumber
tertulis atau refrensi yang betul-betul digunakan, bukan yang tidak
digunakan karena bukan untuk gagah-gagahan.

C. Laporan Penelitian Kuantitatif


1) Anatomi
Sistematika laporan hasil penelitian kuantitatif dibagi menjadi tiga bagian
utama, yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Ada dua alternatif
sistematika bagian inti hasil penelitian kuantitatif, tetapi isi bagian awal dan
bagian akhir untuk alternatif pertama dan kedua sama. Sistematika laporan
penelitian kuantitatif sebagai berikut:
- Bagian Awal
Halaman Sampul
Lembar Logo
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
a) Lembar persetujuan pembimbing
b) Lembar persetujuan dan pengesahan
Pernyataan Keaslian Tulisan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lainnya
- Bagian Inti
Alternatif Pertama:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah atau Tujuan Penelitian (pilih salah satu saja)
C. Hipotesis Penelitian (jika ada)
D. Kegunaan Penelitian
E. Asumsi penelitian (jika diperlukan)
F. Definisi Istilah atau Definisi Operasional
BAB II METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Instrumen Penelitian
D. Pengumpulan Data
E. Analisis Data
BAB III HASIL ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Alternatif Kedua:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah atau Tujuan Penelitian (pilih salah satu saja)
C. Hipotesis Penelitian (jika ada)
D. Kegunaan Penelitian
E. Asumsi penelitian (jika diperlukan)
F. Definisi Istilah atau Definisi Operasional
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Instrumen Penelitian
D. Pengumpulan Data
E. Analisis Data
BAB III HASIL ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
- Bagian Akhir:
Hal-hal yang termasuk dalam bagian akhir adalah:
 Daftar Rujukan
 Lampiran-lampiran
 Riwayat Hidup
3) Isi Esensial dan Kiat-Kiat Penulisan
Laporan penelitian merupakan hal yang sangat penting, sehingga
pembuatan laporan haruslah tepat. Ketepatan tersebut harus melalui
prosedur-prosedur yang tepat pula, di mana prosedur pembuatan laporan
harus mengetahui isi esensial atau isi yang terkandung dari tiap-tiap unsur
yang harus ada pada setiap bab maupun sub bab. Isi esensial dan kiat
penulisan laporan penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:
Bagian Awal:
- Halaman Sampul
Halaman sampul berisi: judul secara lengkap, kata (skripsi, tesis, atau
disertasi), nama dan nomor induk mahasiswa (NIM), lambing Universitas
Negeri Malang dengan diameter 3 cm, dan diikuti dengan nama lengkap
universitas, fakultas, jurusan dan waktu (bulan-tahun) lulus ujian. Semua
huruf dicetak dengan huruf Kapital. Komposisi huruf dan tata letak masing-
masing bagian diatur secara simetris, rapi dan serasi. Ukuran huruf yang
digunakan adalah 12-16 poin.
- Lembar Logo
Lembar logo berisi lambing UM dengan ukuran diameter 8 cm.
- Halaman Judul
Halaman judul terdiri dari dua halaman. Halaman pertama, isi dan
fromatnya sama dengan halaman sampul. Halaman judul lembar kedua
memuat: (1) judul skripsi, tesis, atau disertasi secara lengkap dan diketik
dengan huruf kapital, (2) teks Skripsi diajukan kepada Universitas Negeri
Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
program Sarjana…, Tesis diajukan kepada Universitas Negeri Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program
Magister…, Disertasi diajukan kepada Universitas Negeri Malang untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Doktor,
(3) nama dan nomor induk mahasiswa, diketik dengan huruf kecil kecuali
huruf-huruf pertama dari nama dan NIM, (4) Nama lengkap universitas,
fakultas, dan jurusan diketik dengan huruf kapital, (5) bulan (diketik
dengan huruf kecil kecuali huruf pertama) dan tahun lulus ujian.
- Lembar Persetujuan
1) Lembar persetujuan pembimbing
Hal-hal yang tercantum dalam lembar persetujuan pembimbing
adalah: (1) teks Skripsi oleh … ini telah disetujui untuk diuji, Tesis
oleh … ini telah disetujui untuk diuji, Disertasi oleh … ini telah
disetujui untuk diuji, (2) nama lengkap dan nomor induk pegawai
(NIP) pembimbing I dan pembimbing II (serta pembimbing III untuk
disertasi).
2) Lembar persetujuan dan pengesahan
Berisi pengesahan skripsi oleh para penguji, ketua jurusan, dan
dekan. Pengesahan tesis dan disertasi oleh para penguji dan direktur
PPS. Dalam lembar persetujuan dosen penguji dicantumkan tanggal-
bulan-tahun dilaksanakannya ujian, tanda tangan, nama lengkap dan
NIP dari masing-masing dewan penguji dan dekan/ketua
jurusan/program studi (untuk skripsi) atau direktur PPS (untuk tesis
dan disertasi).
- Pernyataan Keaslian Tulisan
Berisi ungkapan penulis bahwa isi skripsi, tesis, atau disertasi yang
ditulisnya bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain
yang diaku sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri.
- Abstrak
Kata ABSTRAK ditulis ditengah halaman dengan huruf kapital, simetris
di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis diketik
dengan jarak dua spasi dari kata ABSTRAK, di tepi kiri dengan urutan: nama
akhir diikuti koma, nama awal dan nama tengah (jika ada) diakhiri titik.
Tahun lulus ditulis setelah nama, diakhiri dengan titik. Judul dicetak miring
dan diketik dengan huruf kecil (kecuali huruf-huruf pertama dari setiap kata)
dan diakhiri dengan titik.Kata skripsi, tesis atau disertasi ditulis setelah judul
dan diakhiri dengan koma, diikuti dengan nama jurusan (tidak boleh
disingkat), nama fakultas, nama universitas dan diakhiri dengan titik.
Kemudian dicantumakan nama dosen pembimbing I dan II lengkap dengan
gelar akademiknya, serta pembimbing III untuk disertasi.
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah nama
dosen pembimbing. Jumlah kata kunci yang ditempatkan di bawah nama
dosen pembimbing. Jumlah kata kunci berkisar antara tiga sampai lima kata
atau gabungan kata. Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti sari
skripsi, tesis atau disertasi yang mencakup latar belakang, masalah yang
diteliti, metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan dan
(kalau ada) saran yang diajukan. Teks dalam abstrak diketik dengan spasi
tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak lebih dari dua halaman kertas
ukuran kuarto.
- Kata Pengantar
Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terima kasih penulis yang
ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi dan/atau pihak-pihak lain
yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan
menyelesaikan penulisan skripsi, tesis atau disertasi.
Tulisan kata pengantar diketik dengan huruf kapital, simetris di batas
atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik
dengan spasi ganda (dua spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman
kertas ukuran kuarto. Pada bagian akhir teks (di pojok kanan-bawah)
dicantumkan kata Penulis tanpa menyebut nama terang.
- Daftar Isi
Di dalam halaman daftar isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul
anak subbabyang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di
dalam teks. Semua judul bab diketik dengan judul kapital, sedangkan judul
subbab dan anak subbab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf
kapital.
- Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, serta nomor
halaman tempat pemuatan setiap tabel. Judul tabel dalam daftar tabel harus
sama dengan judul tabel yang terdapat di dalam teks. Judul tabel yang
memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul
gambar yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
- Daftar Gambar
Halaman daftar gambar memuat nomor gambar, judul gambar, serta
nomor halaman tempat pemuatan dalam teks. Judul gambar yang memerlukan
lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar yang
satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
- Daftar Lampiran
Halaman daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul gambar, serta
nomor halaman tempat pemuatan dalam teks. Judul lampiran yang
memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul
lampiran yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
- Daftar Lainnya
Jika dalam suatu skripsi, tesis atau disertasi banyak digunakan tanda-
tanda lain yang mempunyai makna esensial (misalnya singkatan atau
lambing-lambang yang digunakan dalam matematika, ilmu eksakta, teknik
dan bahasa), maka perlu daftar khusus mengenai lambing-lambang atau
tanda-tanda tersebut.
Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan merupakan bab pertama yang mengantarkan pembaca
untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa
penelitian itu dilakukan. Bab pendahuluan memuat (1) latar belakang
masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) hipotesis penelitian,
(5) kegunaan penelitian, (6) asumsi penelitian, (7) definisi istilah/operasional.
Latar Belakang Masalah
Dalam bagian ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian,
kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman/pengamatan
pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan
demikian masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang
lebih kokoh.
Pada latar belakang masalah, isu yang mendorong dilakukannya
penelitian harus jelas (didukung dengan fakta tertulis dari pustaka, terutama
jurnal ilmiah terbaru). Pemilihan kasus harus jelas alasannya (alas an karena
peneliti berasal dari kota/daerah yang dijadikan kasus bukan merupakan
alasan ilmiah). Tunjukka bahwa kasus yang dipilih bersifat unik
dibandingkan kondisi umumnya (yang sudah menjadi teori/pengetahuan yang
umum) (Djunaedi, 2002).
Rumusan Masalah atau Tujuan Penelitian (pilih salah satu saja)
Rumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci
mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi
dan pembatasan masalah. Rumusan masalah disusun secara singkat, padat,
jelas dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Agar masalah yang
dirumuskan terkesan perlu dijawab (dipecahkan),maka biasanya perumusan
dalam bentuk pertanyaan akan lebih jelas dibandingkan dengan kalimay
pernyataan. Kata kunci pertanyaan yaitu apa, bagaimana, mengapa, apa
sebab, faktor apa, sejauh mana. Hal ini agar peneliti mampu menggambarkan
tentang apa yang dipikirkan dalam suatu fenomena yang dihadapinya
(Darmawan, 2013).
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang hendak dicapai dalam
penelitian. Tujuan dalam penyusunan suatu laporan penelitian merupakan
bentuk tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian yang bersangkutan. Isi
dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah.
Tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Hipotesis Penelitian (jika ada)
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang secara teoretis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat
kebenarannya. Tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis
penelitian. Penelitian kuantitatif yang bersifat eksploratoris dan deskriptif
tidak membutuhkan hipotesis.
Hipotesis diturunkan atau bersumber dari teori dan/atau tinjauan pustaka
yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, sehingga hipotesis pada
penelitian kuantitatif diletakkan setelah rumusan masalah atau setelah
paparan kajian pustaka agar hubungan antara masalah yang diteliti dan
kemungkinan jawabannya menjadi lebih jelas. Hipotesis harus diuji lewat
pengumpulan data, hipotesis dirumuskan dari pertanyaan spesifik yang
mendasarinya.
Kegunaan Penelitian
Pada bagian ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari
uraian pada bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian
terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.
Asumsi penelitian (jika diperlukan)
Asumsi penelitian tidak harus ada, dan dapat ditulis jika memang benar-
benar diperlukan. Asumsi penelitian berisi anggapan-anggapan dasar tentang
suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan
penelitian. Asumsi tidak diuji atau dibantah.
Definisi Istilah atau Definisi Operasional
Definisi istilah/operasional diperlukan apabila diperkirakan akan timbul
perbedaan pengertian atau kekurangjelasan makna seandainya penegasan
istilah tidak diberikan. Definisi istilah lebih dititikberatkan pada pengertian
yang diberikan oleh peneliti. Definisi operasional menunjuk alat pengambil
data yag cocok digunakan atau mengacu kepada bagaimana mengukur suatu
variabel.
BAB II KAJIAN PUSTAKA (Alternatif 2)
Kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoretis tentang
objek (variabel) yang diteliti da[n kesimpulan tentang kajian yang antara lain
berupa argumentasi atas hipotesis yang telah diajukan pada bab I. Untuk
dapat memberikan deskripsi teoretis terhadap variabel yang diteliti,
diperlukan adanya kajian teori yang memadai. Selanjutnya arumentasi atas
hipotesis yang diajukan menuntut peneliti untuk mengintegrasikan teori yang
dipilih sebagai landasan penelitian dengan hasil kajian mengenai temuan
penelitian yang relevan.
Bahan pustaka yang dikaji dan dipaparkan hasilnya daam bab ini
didasarkan pada tiga kriteris, yaitu: (1) prinsip kemutakhiran (minimal 80%
pustaka yang dirujuk terbit sepuluh tahun terakhir), (2) prinsip keprimeran
(minimal 80% pustaka yang dirujuk berasal dari hasl penelitian yang dimuat
dalam jurnal, skripsi, tesis, disertasi dan laporan penelitian), dan (3) prinsip
relevansi (hanya pustaka yang relevan dengan masalah yang diteliti saja yang
dirujuk).
BAB II METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Dalam penelitian eksperimental, rancangan penelitian yang dipilih adalah
yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel-variabel
lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat. Pada
penelitian noneksperimental, rancangan penelitian berisi penjelasan tentang
jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya. Selain itu
dijelaskan pula variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat
hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Populasi dan Sampel
Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian perlu
diberikan agar besarnya sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan
secara tepat. Tujuannya agar sampel yang dipilih benar-benar representatif
(dapat mencerminkan keadaan populasinya secara cermat). Kerepresentatifan
sampel merupakan kriteria terpenting dalam pemilihan sampel dengan
maksud menggeneralisasikan hasil-hasil penelitian sampel terhadap
populasinya. Hal-hal yang dibahas dalam bagian populasi dan sampel adalah
(a) identifikasi dan batasan-batasan tentang populasi atau subjek penelitian,
(b) prosedur dan teknik pengambilan sampel, (c) besarnya sampel.
Instrumen Penelitian
Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk
mengukur variabel yang diteliti. Sesudah itu baru dipaparkan prosedur
pengembangan instrume pengumpulan data atau pemilihan alat dan bahan
yang digunakan dalam penelitian. Hal lain yang perlu diungkapkan dalam
instrumen penelitian adalah cara pemberian skor atau kode terhadap masing-
masing butir pernyataan. Untuk alat dan bahan harus disebutkan secara
cermat spesifikasi teknis dari alat yang digunakan dan karakteristik bahan
yang dipakai.
Instrumen yang baik harus memenuhi persyaratan reabilitas, dalam tesis
dan disertasi harus ada bagian yang menjelaskan proses validasi instrumen.
Instrumen penelitian dapat diambil dari instrumen yang sudah baku atau
instrumen yang sudah baku tetapi diadaptasi, atau instrumen yang
dikembangkan sendiri oleh peneliti.
Pengumpulan Data
Bagian ini menguraikan (a) langkah-langkah yang ditempuh dan teknik
yang digunakan untuk mengumpulkan data, (b) kualifikasi dan jumlah
petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data, (c) jadwal waktu
pelaksanaan pengumpulan data. Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai
pelaksana pengumpulan data, perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya
mempersiapkan mereka untuk menjalankan tugas.
Analisis Data
Bagian ini menguraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Ada dua
jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan inferensial.
Dalam statistic inferensial terdapat statistik parametrik dan nonparametrik.
Selain itu perlu dijelaskan alasan pemilihannya. Apabila teknik analisis
data yang dipilih sudah cukup dikenal, pembahasannya tidak perlu dilakukan
secara panjang lebar, sebaliknya jika teknik yang digunakan kurang popular,
maka uraian tentang analisis data perlu dijelaskan secara rinci. Apabila
analisis data yang digunakan adalah komputer, maka perlu disebutkan
programnya, misalnya SPSS for Windows.
BAB III HASIL ANALISIS
Dalam penelitian yang menguji hipotesis, laporan mengenai hasil-hasil
yang diperoleh sebaiknya dibagi menjadi dua bagian besar. Bagian pertama
berisi uraian tentang karakteristik masing-masing variabel. Bagian kedua
memuat tentang hasil pengujian hipotesis. Bagian pertama berisi deskripsi data
yang menguraikan tentang masing-masing variabel yang telah diteliti.
Pada bagian ini dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah dengan
teknik statistik deskriptif, seperti distribusi frekuensi yang disertai dengan grafik
yang berupa histogram, niali rerata, simpangan baku atau yang lain. Setiap
variabel dilaporkan dalam subbab tersendiri dengan merujuk kepada rumusan
masalah atau tujuan penelitian. Temuan penelitian yang telah disajikan dalam
bentuk angka-angka statistik, tabel atau grafik diberi penjelasan tentang hal
tersebut, tetapi bahasan pada tahap ini perlu dibatasi pada hal-hal yang bersifat
faktual, tidak mencakup pendapat pribadi (intepretasi) peneliti.
Selain itu dipaparkan tentang hasil pengujian hipotesis yang pada
dasarnya tidak berbeda dengan penyajian temuan penelitian untuk masing-
masing variabel. Hipotesis penelitian dapat dikemukakan lagi dalam bab ini,
termasuk hipotesis nolnya dan masing-masing diikuti dengan hasil pengujiannya
serta penjelasan atas hasil pengujian secara ringkas dan padat. Penjelasan
tentang hasil pengujian hipotesis ini terbatas pada intepretasi atas angka statistik
yang diperoleh dari perhitungan statistik.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab pembahasan berisi jawaban masalah penelitian atau tujuan
penelitian, sehingga harus disimpulkan secara eksplisit hasil-hasil yang
diperoleh. Sementara itu, penafsiran terhadap temuan penelitian dilakukan
dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada. Dalam upaya menjawab
masalah penelitian atau tujuan penelitian harus disimpulkan secara eksplisit
hasil-hasil yang diperoleh. Sementara itu penafsiran terhadap temuan penelitian
dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada.
Membandingkan temuan-temuan penelitian yang diperoleh dengan teori
dan temuan empiris orang lain yang relevan dapat memberikan taraf kredibilitas
yang lebih tinggi terhadap hasil penelitian. Suatu temuan akan lebih dipercaya
apabila didukung oleh hasil penelitian orang lain. Selain itu dapat
mencantumkan temuan orang lain yang berbeda dan peneliti memberikan
penjelasan teoretis ataupun metodologis bahwa temuannya memang akurat.
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
Isi kesimpulan bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan
rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan penelitian terikat secara
substantif dengan temuan-temuan penelitian yang mengacu kepada tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Kesimpulan dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun yang benar-benar
relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh. Kesimpulan
penelitian merangkum semua hasil analisis yang telah diuraikan secara lengkap
dalam Bab III.
Saran
Saran harus selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan dan
kesimpulan hasil penelitian. Saran sebaiknya tidak keluar dari batas-batas
lingkup dan implikasi penelitian.
Saran yang baik dapat dilihat dari rumusannya yang bersifat rinci
operasional dan spesifik. Artinya apabila orang lain hendak melaksanakan saran
tersebut, dia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau
melaksanakannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan penelitian ditulis dalam suatu format laporan. Format diartikan
sebagai bentuk susunan, atau organisasi suatu laporan, yaitu bagaimana bagian-
bagian laporan tersebut diurutkan dan disusun. Laporan penelitian dapat
disajikan dalam format bebas atau format tetap. Laporan yang ditulis dengan
format bebas tidak dibatasi jumlah babnya serta isi masing-masing babnya.
Laporan penelitian dengan format tetap harus mengikuti aturan tertentu pada
tiap-tiap lembaga mengenai jumlah bab dan isi tiap-tiap bab.
Isi esensial dalam setiap format penelitian harus mengikuti kaidah-kaidah
yang ada dan telah ditentukan. Hal ini untuk mempermudah penulis dalam
membuat laporan penelitian yang baik dan benar. Selain itu juga dapat
mempermudah pembaca untuk memahami isi penelitian baik tiap bab maupun
secara keseluruhan penelitian.
DAFTAR RUJUKAN

Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana.


Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta, CV.
Ulfatin, Nurul. 2013. Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan.
Malang: Universitas Negeri Malang
Universitas Negeri Malang. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Edisi
Kelima. Malang: Universitas Negeri Malang.
Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: P.T. Remaja
Rosdakarya
Djunaedi,Achmad. 2002. Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis. Edisi
Kedua.
Program Pascasarjana Magister Perencanaan Kota & Daerah MPKD Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai