Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran udara atau sering kita dengar dengan istilah polusi udara menurutAkhmad (2000)
diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udarayang menyebabkan
perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan normalnya.Pencemaran udara disebabkan
oleh berbagai macam zat kimia, baik berdampak langsungmaupun tidak langsung yang semakin
lama akan semakin mengganggu kehidupanmanusia, hewan dan tumbuhan.Pencemaran dapat
terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalamrumah, di ruang-ruang sekolah
ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor
pollution). Sedangkan bila pencemarannya terjadi dilingkungan rumah, perkotaan, bahkan
regional maka disebut sebagai pencemaran di luar ruang (outdoor pollution).

Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asaptersebut berasal
dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yangdihasilkan oleh mesin-mesin
pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Selainitu, gas dan asap tersebut merupakan
hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO
(karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogenoksida).
Klasifikasi Pencemar Udara :
1.Pencemar primer : pencemar yang di timbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.

2.Pencemar sekunder : pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer


diatmosfer. Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkanasam
sulfurik.

Permasalahan Pencemaran Udara


Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya
pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan.
Udara yang dulunya segar, kini kering dan kotor. Perubahan lingkungan udara pada umumnya
disebabkan pencemaran udara, yaitu masuknya zat pencemar (berbentuk gas-gas dan partikel
kecil/aerosol) ke dalam udara. Pencemaran udara dapat didefinisikan sebagai hadirnya substansi
di udara dalam konsentrasi yang cukup untuk menyebabkan gangguan pada manusia, hewan,
tanaman maupun material. Substansi ini bisa berupa gas, cair maupun partikel padat. Ada lima
jenis polutan di udara, yaitu partikulat dengan diameter kurang dari 10 µm (PM10), sulfur dioksida
(SO2), nitrogen dioksida (NO2), karbon monoksida (CO) dan timbale.1 Sedangkan menurut PP
No. 1 Tahun 1999 Pencemmaran Udara itu sendiri adalah masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu
udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat
memenuhi fungsinya.

Pencemaran udara akan terus berlangsung sejalan dengan laju pertumbuhanekonomi. Dengan
semakin berkembangnya kehidupan ekonomi, masyarakat akansemakin banyak menggunakan
bahan-bahan berteknologi tinggi yang dapat menimbulkan pencemaran udara seperti motor dan
mobil. Hal ini memberika kontribusi besar dalam menurunkan kualitas udara. Kualitas udara
sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar yang adaseperti dari kegiatan industri,
kegiatan transportasi dan lain-lain. Masing-masing sumber pencemar yang berbeda-beda
baik jumlah, jenis, dan pengaruhnya bagi kehidupan.Pencemar udara yang terjadi sangat
ditentukan oleh kualitas bahan bakar yang digunakan,teknologi serta pengawasan yang dilakukan.

Cara Mengolah Limbah Udara


1. Mengontrol Emisi Gas Buang
· Gas-gas buang seperti sulfur oksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, dan
hidrokarbon dapat dikontrol pengeluarannya melalui beberapa metode. Gas sulfur oksida dapat
dihilangkan dari udara hasil pembakaran bahan bakar dengan cara desulfurisasi menggunakan
filter basah (wet scrubber).

· Mekanisme kerja filter basah ini akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan berikutnya,
yaitu mengenai metode menghilangkan materi partikulat, karena filter basah juga digunakan untuk
menghilangkan materi partikulat.
· Gas nitrogen oksida dapat dikurangi dari hasil pembakaran kendaraan bermotor dengan
cara menurunkan suhu pembakaran. Produksi gas karbon monoksida dan hidrokarbon dari hasil
pembakaran kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan cara memasang alat pengubah katalitik
(catalytic converter) untuk menyempurnakan pembakaran.
· Selain cara-cara yang disebutkan diatas, emisi gas buang jugadapat dikurangi kegiatan
pembakaran bahan bakar atau mulai menggunakan sumber bahan bakar alternatif yang lebih
sedikit menghasilkan gas buang yang merupakan polutan.

2. Menghilangkan Materi Partikulat Dari Udara Pembuangan

a. Filter Udara
Filter udara dimaksudkan untuk yang ikut keluar pada cerobong atau stack, agar tidak ikut
terlepas ke lingkungan sehingga hanya udara bersih yang saja yang keluar dari cerobong. Filter
udara yang dipasang ini harus secara tetap diamati (dikontrol), kalau sudah jenuh (sudah penuh
dengan abu/ debu) harus segera diganti dengan yang baru.
Jenis filter udara yang digunakan tergantung pada sifat gas buangan yang keluar dari proses
industri, apakah berdebu banyak, apakah bersifat asam, atau bersifat alkalis dan lain sebagainya
b. Pengendap Siklon
Pengendap Siklon atau Cyclone Separators adalah pengedap debu / abu yang ikut dalam gas
buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu. Prinsip kerja pengendap siklon adalah
pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara / gas buangan yang sengaja dihembuskan melalui tepi
dinding tabung siklon sehingga partikel yang relatif “berat” akan jatuh ke bawah.
Ukuran partikel / debu / abu yang bisa diendapkan oleh siklon adalah antara 5 u – 40 u. Makin
besar ukuran debu makin cepat partikel tersebut diendapkan.
c. Filter Basah
Nama lain dari filter basah adalah Scrubbers atau Wet Collectors. Prinsip kerja filter basah
adalah membersihkan udara yang kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alt,
sedangkan udara yang kotor dari bagian bawah alat. Pada saat udara yang berdebu kontak dengan
air, maka debu akan ikut semprotkan air turun ke bawah.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dapat juga prinsip kerja pengendap siklon dan filter
basah digabungkan menjadi satu. Penggabungan kedua macam prinsip kerja tersebut
menghasilkan suatu alat penangkap debu yang dinamakan.
d. Pegendap Sistem Gravitasi
Alat pengendap ini hanya digunakan untuk membersihkan udara kotor yang ukuran
partikelnya relatif cukup besar, sekitar 50 u atau lebih. Cara kerja alat ini sederhana sekali, yaitu
dengan mengalirkan udara yang kotor ke dalam alat yang dibuat sedemikian rupa sehingga pada
waktu terjadi perubahan kecepatan secara tiba-tiba (speed drop), zarah akan jatuh terkumpul di
bawah akibat gaya beratnya sendiri (gravitasi). Kecepatan pengendapan tergantung pada dimensi
alatnya.
e. Pengendap Elektrostatik
Alat pengendap elektrostatik digunakan untuk membersihkan udara yang kotor dalam jumlah
(volume) yang relatif besar dan pengotor udaranya adalah aerosol atau uap air. Alat ini dapat
membersihkan udara secara cepat dan udara yang keluar dari alat ini sudah relatif bersih.
Alat pengendap elektrostatik ini menggunakan arus searah (DC) yang mempunyai tegangan
antara 25 – 100 kv. Alat pengendap ini berupa tabung silinder di mana dindingnya diberi muatan
positif, sedangkan di tengah ada sebuah kawat yang merupakan pusat silinder, sejajar dinding
tabung, diberi muatan negatif. Adanya perbedaan tegangan yang cukup besar akan menimbulkan
corona discharga di daerah sekitar pusat silinder. Hal ini menyebabkan udara kotor seolah – olah
mengalami ionisasi. Kotoran udara menjadi ion negatif sedangkan udara bersih menjadi ion positif
dan masing-masing akan menuju ke elektroda yang sesuai. Kotoran yang menjadi ion negatif akan
ditarik oleh dinding tabung sedangkan udara bersih akan berada di tengah-tengah silinder dan
kemudian terhembus keluar

Kondisi di Lapangan
Kualitas udara di dalam Mall Kalibata bisa dibilang cukup baik. Hal ini dikarenakan tidak
tercium bau yang asing di dalam mall, dan terdapat banyak alat sirkulasi udara yang ditempatkan
pada lokasi yang tepat. Di dalam kamar mandi misalnya, sudah terdapat exhaust fan yang berfungsi
untuk mengekstrak udara lembab dari ruangan dan mengeluarkannya ke luar rumah. Kemudian di
dalam mall itu sendiri sering ditemukan alat pengendali partikulat yaitu Settling Chamber yang
berfungsi menurunkan emisi debu. Selain itu, di area parkir juga sudah terdapat saluran udara agar
partikulat dari asap kendaraan tidak terjebak dalam ruangan. Pihak Kalibata Mall juga sudah
membuat peraturan larangan untuk tidak merokok di dalam Mall, sehingga udara di dalam mall
terbebas dari asap rokok. Namun, Kalibata Mall tidak menyediakan smoking area sehingga
pengunjung merokok di area luar yang tersedia pada beberapa restoran.

Referensi :
http://e-journal.uajy.ac.id/124/2/1HK08873
https://www.scribd.com/document/338891666/Pengolahan-Udara-Metode-Adsorpsi
https://www.academia.edu/8777553/pengolahan_limbah_udara

Anda mungkin juga menyukai