175020300111048
Pengauditan 2 (CA)
RESUME
A. Jenis Pengujian
Dalam mengembangkan suatu rencana audit secara keseluruhan, auditor
menggunakan lima jenis pengujian untuk menentukan apakah laporan keuangan telah
disajikan secara wajar. Auditor menggunakan prosedur penilaian risiko untuk menilai
risiko salah saji material, yang merupakan gabungan dari risiko inheren dan risiko
pengendalian. Keempat jenis pengujian lainnya merupakan prosedur audit selanjutnya
yang dilaksanakan sebagai respon terhadap risiko yang diidentifikasi.
1. Prosedur penilaian risiko
Standar audit mengharuskan auditor untuk memperoleh pemahaman tentang
entitas dan lingkungannya, termasuk kontrol internal, untuk menilai risiko salah saji
material dalam laporan keuangan klien. Auditor melakukan pengujian pengendalian,
pengujian substantif atas transaksi, prosedur analitis, dan pengujian rincian saldo
sebagai respons terhadap penilaian auditor terhadap risiko salah saji material.
Kombinasi keempat jenis prosedur audit lebih lanjut ini memberikan dasar bagi
pendapat auditor. Bagian utama dari prosedur penilaian risiko auditor dilakukan untuk
memperoleh pemahaman tentang pengendalian internal.
2. Pengujian pengendalian
Untuk mendapatkan bukti yang tepat yang mencukupi guna mendukung
penilaian, auditor melaksanakan pengujian pengendalian (test of control). Pengujian
pengendalian, baik secara manual maupun terotomatisasi, dapat mencakup jenis-jenis
bukti berikut :
Meminta keterangan dari personil klien yang tepat
Memeriksa dokumen, catatan, dan laporan
Mengamati aktivitas yang berkaitan dengan pengendalian
Melaksanakan ulang prosedur klien
Auditor melakukan penelusuran sistem sebagai bagian dari prosedur untuk
mendapatkan pemahaman untuk membantu mereka menentukan apakah
pengendalian sudah ada. Panduan biasanya diterapkan pada satu atau beberapa
transaksi dan mengikuti transaksi tersebut melalui seluruh proses. Sebagai contoh,
auditor dapat memilih satu transaksi penjualan untuk penelusuran sistem dari proses
persetujuan kredit, kemudian mengikuti proses persetujuan kredit dari permulaan
transaksi penjualan melalui pemberian kredit.
Standar audit menyatakan bahwa prosedur analitis adalah jenis uji substantif
(disebut sebagai prosedur analitik substantif), ketika dilakukan untuk memberikan
bukti tentang saldo akun. Sejauh mana auditor mungkin mau bergantung pada
prosedur analitik substantif dalam mendukung keseimbangan akun tergantung pada
beberapa faktor, termasuk ketepatan harapan yang dikembangkan oleh auditor,
materialitas, dan risiko salah saji material.
2. Biaya Relatif
Ketika auditor harus memutuskan jenis pengujian mana yang akan dipilih
untuk memperoleh bukti yang tepat dan mencukupi, biaya butki itu merupakan
pertimbangan yang penting. Jenis pengujian yang tercantum berikut ini disusun
menurut peningkatan biayanya :
D. Bauran Bukti
Pilihan jenis pengujian mana yang akan digunakan dan seberapa luas pengujian
tersebut perlu dilakukan, dapat sangat bervariasi di antara audit untuk berbagai tingkat
efektivitas pengendalian internal dan risiko yang melekat. Bahkan dalam audit yang
diberikan, variasi dapat terjadi dari siklus ke siklus. Untuk mendapatkan bukti yang cukup
dan tepat dalam menanggapi risiko yang diidentifikasi melalui prosedur penilaian risiko,
auditor menggunakan kombinasi dari empat jenis pengujian yang tersisa.