Anda di halaman 1dari 4

Disusun Oleh:

Erika Dwi Wahyuni

P07220212012

SKENARIO KEGAWATDARURATAN

Pada suatu hari yang cerah, terdapat seorang lelaki yang hendak pergi
menuju tempat kuliahnya, dia adalah Muhammad Dylan. Dylan adalah
mahasiswa tingkat akhir fakultas kedokteran Poltekkes Kaltim

“Huh panas banget siang-siang gini, mana mesti konsul skripsi lagi” keluh
Dylan.

Dylan pun pergi dari rumah menuju kampus dengan mengendarai sepeda
motor kesayangannya “Astrea”. Saat diperjalanan dylan pun kaget ternyata
terjadi kecelakaan antara 2 kendaraan bermotor. Dylan pun langsung
mendatangi korban kecelakaan.

“tolong…tolong anak saya, tolongg” ibu korban histeris.

“tenang bu, saya cek dulu kondisi anak ibu” ujar dylan menenangkan.

Dylan pun berusaha mengamankan diri, mengamankan pasien, dan


mengamankan lingkungan apakah ada benda tajam disekitar korban, dan
lingkungan sekitar kejadian yang dapat melukai orang lain. Terlihat 2 orang
korban kecelakaan, satu korban mengeluh kesakitan dan satu korban lain
tidak bergerak sama sekali.

Dylan mendatangi korban yang tergeletak tak sadarkan diri, dilihat terdapat
jejas dibagian klavikula serta lebam dibagian wajah dan korban
mengeluarkan darah dibagian hidungnya.

“sepertinya ini pasien dengan fraktur servikal” ujar dylan dalam hati.
Dylan pun mengecek respon pasien dengan memanggil korban.

“pak pak, bangun pak” tetapi tidak ada respon dari korban. Segera dylan
memberikan rangsangan nyeri dengan mencubit korban, dan korban pun
mulai membuka mata.

“pak, dengar suara saya?” korban pun merespon dengan merintih.

“bu, bisa minta tolong, telpon 119 bu” ujar Dylan.

“iya mas saya telpon” ujar ibu korban.

Dylan pun mengecek nadi karotiss korban, nadi teraba. Selanjutnya, dylan
melakukan jaw thrust untuk memperbaiki jalan napas korban, sambil dylan
memantau kondisi korban apakah terdapat perdarahan atau bengkak dan
memang terdapat memang terdapat bengkak disekitar wajah korban. Lalu
dylan mengecek apakah terdapat sumbatan jalan napas, tidak terdapat
sumbatan jalan napas, masih terdapat hembusan napas.

“bu, saya minta tolong guntingkan kardus yang panjangnya sepanjang leher
korban”

Setelah kardus siap, dylan dibantu ibu korban memasang collar dari kardus,
agar leher korban tidak banyak bergerak. setelah dirasa kondisi korban agak
stabil, dylan mendatangi korban yang satunya. Lalu ia mengecek kondisi
korban, dilihat kondisi korban merintih kesakitan, lalu dicek airway,
breathing korban, lalu circulation korban. Segera perdarahan dihentikan
dengan kain yang ada, lalu dibuatkan papan untuk bidai dari kardus agar
posisi klien tidak banyak bergerak dengan dugaan korban mengalami fraktur
femur dekstra.

Lalu ambulance dating

“bagaimana proses terjadinya kecelakaan ini, ada yang bisa menjelaskan?”


ujar perawat ambulance.

ibu korban pun menjelaskan kecelakaan tadi.


“baik bu, ibu tenang ya, kami akan segera melakukan tindakan” ujar
perawat ambulance

Perawat pun mengecek kondisi korban mulai dari airway, breathing, dan
circulation kedua korban.

“ pak ini kondisi korban diduga fraktur servikal serta korban yang satunya
diduga fraktur femur dekstra”ujar Dylan.

“baik terima kasih yang sudah membantu pertolongan pertama, korban


akan segera dibawa di rumah sakit”. ujar perawat

Korban fraktur servikal pun diangkut dengan LSB, serta korban fraktur
femur diangkut dengan scoop strecher

oleh petugas ambulance, korban dipantau mulai dari korban fraktur servikal
dengan TD: 90/0 mmhg, RR: 15 x/mnt, N: 112 x/mnt. segera diberi
oksigenasi serta pemasangan infus. serta korban fraktur femur dekstra
dengan TD: 100/0 mmhg, RR: 32 x/mnt, N: 95 x/mnt. Segera korban
dipasang infus.

Sesampainya di RS, segera petugas melakukan triase pada korban, dengan


korban fraktur servikal sebagai pasien merah dan pasien dengan fraktur
femur masuk pasien kuning..

Ibu korban pun menangis “tolong anak saya….tolong”

“baik bu, kami sedang melakukan perawatan kepada korban, ibu tenang
percayakan kepada kami ya bu”ujar perawat IGD

Oleh perawat segera dicek Airway, Breathing, dan circulation, serta


dengan pemantauan tanda-tanda vital kedua korban.

Segera perawat berkolaborasi dengan dokter “ dok, terdapat klien dengan


fraktur servikal dengan TD: 90/0 mmhg, RR: 15 x/mnt, N: 112 x/mnt ,
TD: 90/0 mmhg, RR: 15 x/mnt, N: 112 x/mnt”
“ baik ini obat yang telah diresepakan” ujar dokter, segera obat pun diambil
dibagian apotik sesuai resep.

“ baik bu, kondisi korban sudah mulai stabil, pasien mengalami patah
tulang dan akan segera dirawat diruang inap, lalu akan dijadwalkan untuk
tindakan operasi”ujar dokter.

“ iya dok, lakukan saja yang terbaik untuk anak saya” ujar ibu korban.

“baik bu, kami akan segera menjadwalkan operasinya”ujar dokter.

Setelah korban stabil, korban pun segera dibawa keruang rawat inap untuk
dilakukan tindakan perawatan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai