Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP PERTUMBUHAN

DAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA


UPTD PUSKESMAS KAMPAR KELURAHAN AIR TIRIS

Dewi Sartika(1), Citra Dewi Anitasari(2), Rifa Yanti(3)


(1)
Mahasiswa Program Studi DIV Kebidanan STIKes Al Insyirah Pekanbaru
Email: sartika.dewi81@gmail.com
(2)
Program Studi DIV Kebidanan STIKes Al Insyirah Pekanbaru
Email: citranasution3@gmail.com
(3)
Program Studi DIV Kebidanan STIKes Al Insyirah Pekanbaru
Email: rifaye@ymail.com

ABSTRAK
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses yang berlangsung seiring
dengan bertambahnya usia anak. Pada usia 9-12 bulan berat badan mulai naik turun, hal ini
disebabkan karena bertambahnya aktivitas bayi. Baby SPA merupakan rangkaian kegiatan
yang sangat menyehatkan dan menyenangkan untuk merangsang stimulasi tumbuh kembang
anak dengan memadukan senam bayi (baby gym), berenang (baby swim) dan pijat bayi (baby
massage). Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh Baby Solus Per Aqua (SPA) terhadap
pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 9-12 bulan di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kampar Kelurahan Air Tiris. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperiment Nonequivalent
Control Group Design dengan menggunakan teknik total sampling sebanyak 30 orang bayi
usia 9-12 bulan yang terdiri dari 15 orang kelompok intervensi dan 15 orang kelompok
kontrol. Analisis yang digunakan adalah uji paired sampel t test .Hasil penelitian terdapat
pengaruh Baby Solus Per Aqua (SPA) terhadap pertumbuhan berat badan, panjang badan
dan perkembangan yang ditunjukkan dengan nilai p value 0.00. Namun tidak terdapat
pengaruh terhadap pertumbuhan lingkar kepala kepala yang ditunjukkan dengan nilai p
value 0.334. Kesimpulan Stimulasi dari baby SPA yang teratur mengakibatkan pertumbuhan
dan perkembangan bayi menjadi lebih cepat dibandingkan dengan bayi yang tidak di baby
SPA dan disarankan untuk tetap memberikan stimulasi secara langsung maupun dengan
tenaga terlatih agar diperoleh pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Kata kunci : baby SPA, Pertumbuhan (BB,PB,LK), perkembangan

ABSTRACT
Growth and development is a process that takes place along with the age of the child. At
the age of 9-12 months the weight starts to go up and down, this is due to the increase in
baby activity. Baby SPA is a series of activities that are very healthy and good stimulation of
child growth by combining baby gymnastics, baby swim and baby massage.Objective: To
determine the effect of Baby Solus Per Aqua (SPA) on the growth and development of infants
aged 9-12 months in the work area of the UPTD in Puskesmar Kampar Kelurahan Air Tiris.
This type of research is Quasi Experiment Nonequivalent Control Group. Design By using
the total sampling technique as many as 30 infants aged 9-12 months consisting of 15
intervention groups and 15 control groups. The analysis used paired sample t test.. The
results showed there is a significant influence between Baby Solus Per Aqua (SPA) on body
weight growth, body length growth, and infant development was p value 0.00. But While the
growth of head circumference has increased but not significantly was p value 0.334.

1 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


Conclusion Regular stimulation of baby spa makes baby's growth and development faster,
compared to babies who don't get baby spa. It is recommended to continue to provide
stimulation directly or with trained personal in order to obtain optimal growth and
development.

Keywords : baby SPA, growth (BB,TB,LK), development

PENDAHULUAN maka berat badannya akan tetap naik.


Masa depan suatu bangsa Selain itu diperlukan memberikan
tergantung pada keberhasilan anak stimulasi-stimulasi untuk merangsang
dalam mencapai pertumbuhan dan tumbuh kembangnya (Aditya, 2014).
perkembangan yang optimal. Tahun- Baby SPA merupakan rangkaian
tahun pertama kehidupan, terutama kegiatan yang sangat menyehatkan dan
periode sejak janin dalam kandungan menyenangkan untuk merangsang
sampai anak berusia 2 tahun stimulasi tumbuh kembang anak
merupakan periode yang sangat dengan memadukan senam bayi (baby
penting dalam pertumbuhan dan gym), berenang (baby swim) dan pijat
perkembangan anak. Periode ini bayi (baby massage) hingga perawatan
merupakan periode emas sekaligus kulit lainnya (Julianti, 2018).
masa-masa yang rentan terhadap Data yang didapat dari Dinas
pengaruh negatif. Nutrisi yang baik Kesehatan Kabupaten Kampar tahun
dan cukup, status kesehatan yang baik, 2017, dengan jumlah balita 87.354
pengasuhan yang benar, dan stimulasi orang, 443 orang (0,7%) yang
yang tepat pada periode ini akan mengalami kasus balita BGM dari 31
membantu anak untuk tumbuh sehat puskesmas yang tersebar di Kabupaten
dan mampu mencapai kemampuan Kampar. Angka tertinggi terdapat di
optimalnya sehingga dapat Puskesmas Kampar dengan persentase
berkontribusi lebih baik dalam 1,6% atau sebanyak 33 orang dan
masyarakat (Kemenkes, 2016). angka terendah terdapat pada
Bawah garis merah (BGM) pada Puskesmas Tapung Hulu I dengan
balita yaitu letak titik berat badan anak jumlah 1 balita (Profil kesehatan Kab.
yang berada dibawah garis merah Kampar, 2017).
dalam grafik Kartu Menuju Sehat Hasil survey pengelola program
(KMS). Kejadian BGM berhubungan gizi Ariyani, Amd.Gz, didapatkan
dengan kurangnya pengetahuan dan informasi bahwa gangguan
keterampilan ibu tentang pengasuhan pertumbuhan dan perkembangan
anak, meliputi praktik pemberian disebabkan 35% akibat kurangnya
makan anak, pemeliharaan kesehatan, gizi, 45% kurangnya stimulasi pada
stimulasi dan kebersihan diri anak balita dan 20% akibat penyakit dan
(Lestadi dkk, 2013). lainnya. Dari data tersebut, gangguan
Pada usia 9-12 bulan berat badan pertumbuhan dan perkembangan
mulai turun, hal ini disebabkan karena terbesar disebabkan oleh kurangnya
bertambahnya aktivitas bayi, tetapi stimulus yang diberikan pada balita,
jika kita memberikan asupan gizi untuk itu perlu dilakukan upaya dalam
sesuai kebutuhannya secara konsisten, memberikan stimulus pada anak, salah

2 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


satunya dengan melakukan Baby Solus Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat
Per Aqua (SPA). bahwa penelitian yang dilakukan pada
METODE 30 responden bayi usia 9-12 bulan
Penelitian ini merupakan menunjukkan 15 bayi (50%)
penelitian Quasi Eksperiment desain melakukan baby SPA (kelompok
yang digunakan adalah intervensi) dan 15 bayi (50%) tidak
Nonequivalent Control Group melakukan baby SPA (kelompok
Design. Rancangan penelitian ini kontrol).
menggunakan kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol yang diawali 2. Usia Responden
dengan sebuah tes awal (pre test) Tabel 4.2
yang diberikan kepada kedua Distribusi frekuensi karakteristik
kelompok, kemudian diberi responden berdasarkan usia di
perlakuan (intervensi), dan diakhiri wilayah kerja UPTD Puskesmas
dengan tes akhir (post test) yang Kampar Kelurahan Air Tiris
Variabel kontrol intervensi
diberikan kepada kedua kelompok.
Penelitian ini dilaksanakan di UPTD n % n %
Puskesmas Kampar kelurahan Air Usia bayi:
9 bulan 5 33.4 5 33.4
Tiris. Populasi dalam penelitian ini 10 bulan 2 13.3 2 13.3
adalah seluruh bayi usia 9-12 bulan 11 bulan 3 20 2 13.3
di kelurahan Air Tiris yang 12 bulan 5 33.3 6 40
berjumlah 30 orang di bagi menjadi Total 15 100 15 100
2 kelompok dimana 15 orang
kelompok kontrol dan 15 kelompok Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat
intervensi. Instrumen yang karakteristik bayi berdasarkan usia di
digunakan yaitu kuesioner (KPSP). wilayah kerja UPTD Puskesmas
Analisa penelitian yang digunakan Kampar Kelurahan Air Tiris pada
adalah analisa Univariat dan kelompok kontrol usia 9 bulan
Bivariat. sebanyak 5 orang (33,4%), usia 10
bulan sebanyak 2 orang (13,4%), usia
HASIL 11 bulan sebanyak 3 orang (20%) dan
1. Baby SPA usia 12 bulan sebanyak 5 orang
Tabel 4.1 (33,3%). Sedangkan pada kelompok
Distribusi frekuensi baby SPA di intervensi usia 9 bulan sebanyak 5
wilayah kerja UPTD Puskesmas orang (33.4%), usia 10 bulan sebanyak
Kampar Kelurahan Air Tiris 2 orang (13,3%), usia 11 bulan
Baby SPA Usia bayi 9-12 bulan sebanyak 2 orang(13,3%) dan usia 12
n % bulan sebanyak 6 orang (40%).
Dilakukan Baby SPA 15 50
(intervensi)

Tidak Dilakukan Baby 15 50


SPA(kontrol)
Total 30 100

3 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


3. Jenis Kelamin
Tabel 4.3
Distribusi frekuensi karakteristik Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat
responden berdasarkan jenis rata-rata pertumbuhan berat badan pre
kelamin di wilayah kerja UPTD tes responden adalah 7833.33 gram,
Puskesmas Kampar Kelurahan Air pada post tes adalah 7840.00 gram.
Tiris Rata-rata pertumbuhan panjang badan
pre tes responden adalah 65.93 cm,
Variabel kontrol intervensi
pada post tes adalah 66.13 cm. Rata-
n % n %
Jenis kelamin
rata pertumbuhan lingkar kepala pre
1. Laki-laki 7 47 7 47 tes responden adalah 44.07 cm, pada
2. Perempuan 8 53 8 53 post tes adalah 44.13 cm. Rata-rata
Total 15 100 15 100
perkembangan pre tes responden
adalah 6.87 (perkembangan
Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat
meragukan).Pada post tes adalah 7.33
karakteristik berdasarkan jenis kelamin
(perkembangan meragukan).
di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kampar Kelurahan Air Tiris pada 5. Pertumbuhan ( BB,TB & LK )
kelompok kontrol laki-laki sebanyak 7 dan perkembangan pada
orang (47%) dan perempuan sebanyak kelompok intervensi
8 orang (53%). Sedangkan pada
kelompok intervensi laki-laki Tabel 4.5
sebanyak 7 orang (47%) dan Distribusi rata-rata pertumbuhan
perempuan sebanyak 8 orang (53%). dan perkembangan bayi usia 9-12
bulan di wilayah kerja UPTD
4. Pertumbuhan ( BB,TB & LK ) Puskesmas Kampar Kelurahan Air
dan perkembangan pada Tiris pada kelompok intervensi
kelompok kontrol
Tabel 4.4 Variabel bayi 9-12 bulan
Distribusi rata-rata pertumbuhan n Mean
dan perkembangan bayi usia9-12 1. BB Pre tes 15 7913.33 (gr)
bulan di wilayah kerja UPTD Post tes 15 8353.33 (gr)
Puskesmas Kampar Kelurahan Air 2. PB Pre tes 15 68.87 (cm)
Tiris pada kelompok kontrol Post tes 15 70.07 (cm)
3. LK Pre tes 15 44.13 (cm)
Variabel bayi 9-12 bulan Post tes 15 42.20 (cm)
n Mean
1. BB Pre tes 15 7833.33 (gr) 4. Perkemba Pre tes 15 7.13
ngan Post tes 15 9
Post tes 15 7840 (gr)
2. PB Pre tes 15 65.93 (cm) Dari tabel 4.5 diatas dapat
Post tes 15 66.13 (cm) dilihat rata-rata pertumbuhan berat
3. LK Pre tes 15 44.07 (cm) badan pre tes responden adalah
Post tes 15 44.13 (cm) 7913.33 gram, pada post tes adalah
4. Perkemba Pre tes 15 6.87 8353.33 gram. Rata-rata pertumbuhan
ngan Post tes 15 7.33
panjang badan pre tes responden
adalah 68.87 cm, pada post tes adalah

4 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


70.07 cm. Rata-rata pertumbuhan adalah 9 (perkembangan sesuai dengan
lingkar kepala pre tes responden tahap perkembangan).
adalah 44.13 cm, pada post tes adalah
44.20 cm. Rata-rata perkembangan pre 6. Pengaruh baby SPA terhadap
tes responden adalah 7.13 pertumbuhan dan
(perkembangan meragukan) Pada post perkembangan pada bayi usia
tes diperoleh Rata-rata perkembangan 9-12 bulan

Table 4.6
Pengaruh Pengaruh baby SPA terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada bayi
usia 9-12 bulan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kampar Kelurahan Air Tiris pada
kelompok kontrol dan kelompok intervensi
Kelompok kontrol Kelompok intervensi
Variabel n Mean SD p value Mean SD p value
a. Berat badan
- Pre tes 15 7833.33 (gr) 760.326 0.670 7913.33 (gr) 721.968 0.00
- Post tes 15 7840 (gr) 792.645 8353.33 (gr) 921.851
b. Panjang badan
- Pre tes 15 65.93 (cm) 3.494 0.082 68.87 (cm) 4.486 0.00
- Post tes 15 66.13 (cm) 3.502 70.07 (cm) 4.496
c. Lingkar kepala
- Pre tes 15 44.07 (cm) 1.163 1.00 44.13 (cm) 0.990 0.334
- Post tes 15 44.13 (cm) 1.187 44.20 (cm) 1.082
d. Perkembangan
- Pre tes 15 6.87 1.060 0.110 7.13 1.060 0.00
- Post tes 15 7.33 1.447 9 0.845

Dari tabel 4.6 diatas dapat pertumbuhan panjang badan pre tes
dilihat pada kelompok kontrol dan post tes diperoleh nilai p value
pertumbuhan berat badan pre tes dan 0.00, Perkembangan pre tes dan post
post tes diperoleh nilai p value 0.670, tes diperoleh nilai p value 0.00 maka
pertumbuhan panjang badan pre tes disimpulkan ada pengaruh signifikan
dan post tes diperoleh nilai p value antara baby SPA dengan pertumbuhan
0.082, pertumbuhan lingkar kepala pre berat badan, panjang badan, dan
tes dan post tes diperoleh nilai p value perkembangan, akan tetapi pada
1.00, perkembangan pre tes dan post pertumbuhan lingkar kepala pre tes
tes diperoleh nilai p value 0.110, maka dan post tes diperoleh nilai p value
disimpulkan tidak ada pengaruh 0.334 > alpha 0,05 maka disimpulkan
signifikan antara pertumbuhan berat tidak ada pengaruh signifikan antara
badan, panjang badan, lingkar kepala baby SPA dengan pertumbuhan lingkar
dan perkembangan. Sedangkan pada kepala.
kelompok intervensi pertumbuhan
berat badan pre tes dan post tes
diperoleh nilai p value 0.00,

5 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


PEMBAHASAN c. Jenis kelamin
1. ANALISIS UNIVARIAT Pada kelompok kontrol laki-laki
a. Baby SPA sebanyak 7 orang (47%) dan
Penelitian yang dilakukan pada perempuan sebanyak 8 orang (53%).
30 responden bayi usia 9-12 bulan Sedangkan pada kelompok intervensi
menunjukkan 15 bayi (50%) laki-laki sebanyak 7 orang (47%)
melakukan baby SPA (kelompok dan perempuan sebanyak 8 orang
intervensi) dan 15 bayi (50%) tidak (53%).
melakukan baby SPA (kelompok Menurut WHO (Suprariasa,
kontrol). 2011) berat badan pada bayi
perempuan usia 9-12 bulan memiliki
b. Usia responden rentang 6.500-11.500 gram
Pada kelompok kontrol usia 9 sedangkan pada anak laki-laki 7.100-
bulan sebanyak 5 orang (33,4%), 12.000 gr. Panjang Badan 56.5-74.5
usia 10 bulan sebanyak 2 orang cm dan lingkar Kepala 44-47 cm.
(13,4%), usia 11 bulan sebanyak 3 Dari hasil penelitian kenaikan
orang (20%) dan usia 12 bulan berat badan bayi laki-laki lebih
sebanyak 5 orang (33,3%). banyak daripada kenaikan berat
Sedangkan pada kelompok intervensi badan bayi perempuan sehingga
usia 9 bulan sebanyak 5 orang peneliti berasumsi bahwa bayi laki-
(33.4%), usia 10 bulan sebanyak 2 laki lebih aktif bergerak saat baby
orang (13,3%), usia 11 bulan swim sehingga merangsang hormon
sebanyak 2 orang(13,3%) dan usia pertumbuhan yang diperlukan untuk
12 bulan sebanyak 6 orang (40%). pertumbuhan tulang.
Menurut Aditya (2014) Pada
usia 9-12 bulan berat badan mulai 2.ANALISIS BIVARIAT
turun, hal ini disebabkan karena a. Pengaruh baby SPA terhadap
bertambahnya aktivitas bayi, tetapi pertumbuhan berat badan
jika kita memberikan asupan gizi Berdasarkan hasil uji paired
sesuai kebutuhannya secara sampel t tes diperoleh pada kelompok
konsisten, maka berat badannya akan intervensi sebelum dilakukan baby
tetap naik. Selain itu diperlukan SPA diperoleh rata-rata berat badan
memberikan stimulasi-stimulasi bayi adalah 7,913 kg dengan standar
untuk merangsang tumbuh deviasi 721 gr. Setelah dilakukan baby
kembangnya. SPA diperoleh rata-rata berat badan
Menurut asumsi peneliti usia 9- bayi adalah 8,353 kg dengan standar
12 bulan merupakan usia dimana deviasi 921 gr. Nilai rata-rata
bayi mulai aktif bergerak, malas perbedaan antara pre tes dengan post
makan, rewel, susah tidur dan mulai tes adalah -440.000 dengan standar
belajar duduk dan berjalan sehingga deviasi 345 gr. Hasil uji statistik
perlu untuk dilakukan stimulasi agar diperoleh nilai p value 0.00 <alpha
bayi bisa melakukan aktivitas sesuai 0,05, maka dapat disimpulkan ada
dengan masa perkembangannya. perbedaan yang signifikan pada berat
badan bayi sebelum dan setelah
dilakukan baby SPA .

6 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


Hasil penelitian ini sesuai dengan lahap dalam menyantap makanannya
teori yang dikemukakan oleh Galenia sehingga pertambahan berat badan
(2014), yaitu kegiatan pijat bayi akan lebih cepat.
menstimulasi enzim-enzim yang ada b. Pengaruh baby SPA terhadap
diperut bayi sehingga penyerapan pertumbuhan panjang badan
nutrisi dalam tubuhnya lebih optimal. Berdasarkan hasil uji paired
Selain itu memberikan manfaaat untuk sampel t tes diperoleh pada kelompok
mempengaruhi rangsangan saraf dan intervensi sebelum dilakukan baby
kulit serta memproduksi hormon- SPA diperoleh rata-rata panjang badan
hormon yang berpengaruh dalam bayi adalah 68,87 cm dengan standar
meningkatkan nafsu makan sikecil, deviasi 4,486 cm. Setelah dilakukan
seperti hormon gastrin dan insulin baby SPA diperoleh rata-rata berat
yang berperan penting dalam proses badan bayi adalah 70.07 cm dengan
penyerapan makanan sehingga berat standar deviasi 4,496 cm. Nilai rata-
badan bayi akan meningkat. Kartika.R rata perbedaan antara pre tes dengan
(2019) juga menyatakan bahwa pijat post tes adalah -1.200 dengan standar
bayi juga meningkatkan daya serap deviasi 0,941 cm. Hasil uji statistik
nutrisi ketubuhnya dan lebih didapatkan p value 0.00 < alpha 0,05,
menenangkan sistem syarafnya, maka dapat disimpulkan ada
sehingga alergi pada anak akan perbedaan yang signifikan pada
berkurang. panjang badan bayi sebelum dan
Hal ini sesuai dengan penelitian setelah dilakukan baby SPA .
yang dilakukan oleh Afenti .A (2017) Hasil penelitian ini sesuai dengan
yang menyatakan adanya pengaruh teori yang dikemukakan oleh Galenia
antara baby SPA dan baby massage (2014) mengatakan bahwa manfaat
terhadap peningkatan berat badan bayi dari berenang (baby swim) itu sendiri
yang membuktikan bahwa baby SPA merangsang gerakan motorik,
lebih cepat meningkatkan berat badan pertumbuhan badan meningkat dan
pada bayi. Sejalan dengan penelitian tubuh pun menjadi lentur. Rosalina
Prastiani dan setyaningrum (2017) (2009) juga mengatakan hormon
juga menyatakan ada hubungan yang pertumbuhan (growth hormone) yang
signifikan antara frekuensi baby SPA mempengaruhi pertumbuhan tulang
dengan pertumbuhan fisik bayi usia 6- pada bayi dapat dirangsang melalui
12 bulan, sehingga baby SPA sangat terapi pijat bayi yang menyebabkan
bermanfaat untuk menstimulasi disekresinya serotonin. Dalam fisiologi
pertumbuhan bayi sehingga harus pijat bayi disebutkan bahwa serotonin
dilakukan dengan baik dan konsisten. yang disekresikan oleh sistem saraf
Menurut asumsi peneliti dalam hipotalamus akan meningkatkan
pertumbuhan berat badan bayi usia 9- kecepatan sekresi hormon
12 bulan yang di baby SPA lebih baik pertumbuhan yang akhirnya akan
dibandingkan dengan yang tidak di meningkatkan pertumbuhan bayi
baby SPA karena bayi yang diberikan termasuk tulang.
rangsangan dan stimulasi secara rutin Penelitian yang dilakukan oleh
menjadi lebih rilek, nyaman, tidur Kristanto (2009) tentang “Pengaruh
lebih lama sehingga menjadi lebih terapi sentuh terhadap antropometri

7 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


pada bayi diwilayah kerja Puskesmas baby SPA diperoleh rata-rata berat
Pesantren I Kediri” yang mendapatkan lingkar kepala adalah 44.20 cm dengan
hasil bahwa terjadi peningkatan tinggi standar deviasi 1.082 cm. Nilai rata-
badan yang signifikan pada bayi yang rata perbedaan antara pre tes dengan
diberikan terapi sentuhan berupa pijat post tes adalah -0.067 dengan standar
bayi dibandingkan dengan bayi yang deviasi 0.258 cm. Hasil uji statistik
tidak dipijat. didapatkan p value 0.334 > alpha 0,05,
Hasil penelitian oleh Setiawan maka dapat disimpulkan tidak ada
(2015) tentang “Pengaruh baby SPA perbedaan yang signifikan pada
(Solus Per Aqua) terhadap lingkar kepala bayi sebelum dan
pertumbuhan bayi usia 3-4 bulan“ setelah dilakukan baby SPA .
dimana didapati hasil ada pengaruh Teori yang dikemukakan oleh
baby SPA mengatakan terhadap Adriana (2013) bahwa pada bayi baru
pertumbuhan bayi usia 3-4 bulan; ada lahir ukuran lingkar kepala normal
pengaruh massase terhadap adalah 34-35 cm, akan bertambah 2
pertumbuhan bayi usia 3-4 bulan; cm setiap bulan pada usia 0-3 bulan.
terdapat beda pengaruh antara baby Pada usia 4-6 bulan akan bertambah 1
SPA dengan massase terhadap cm perbulan, dan pada usia 6-12 bulan
pertumbuhan bayi usia 3-4 bulan. pertambahan 0,5 cm perbulan. Sampai
Sejalan dengan penelitian Prastiani dan usia 5 tahun biasanya sekitar 50 cm.
Setyaningrum (2017) tentang Usia 5-12 tahun akan naik sampai 52-
“Hubungan Frekuensi Baby SPA 53 cm dan setelah usia 12 tahun akan
dengan pertumbuhan fisik Bayi Usia menetap.
6-12 Bulan” dimana terdapat Dari hasil uji paired sampel t tes,
hubungan yang signifikan antara selisih kenaikan lingkar kepala pada
frekuensi baby SPA dengan kelompok intervensi belum bisa
pertumbuhan fisik bayi usia 6-12 dikatakan memiliki perbedaan rata-rata
bulan. kenaikan yang signifikan, walaupun
Menurut asumsi peneliti terdapat perbedaan yaitu dari 44.13 cm
pertumbuhan panjang badan bayi usia menjadi 44.20 cm dengan kenaikan 0.7
9-12 bulan yang di baby SPA lebih cm.
baik dibandingkan dengan yang tidak Sejalan dengan Penelitian oleh
di baby SPA karena semua rangkaian Rizqina,T (2018) tentang “Perbedaan
baby SPA menstimulasi fisik terutama frekuensi pijat bayi terhadap
anggota gerak bawah sehingga bayi pertumbuhan bayi usia 0-12 bulan di
akan menjadi lebih tinggi dan lebih Srikandi rumah bunda kota
panjang. Yogyakarta” di peroleh hasil tidak
c. Pengaruh baby SPA terhadp terdapat perbedaan frekuensi pijat bayi
pertumbuhan lingkar kepala terhadap kenaikan lingkar kepala yang
Berdasarkan hasil uji paired ditunjukkan dengan nilai signifikan >
sampel t tes diperoleh pada kelompok 0.05.
intervensi sebelum dilakukan baby Menurut asumsi peneliti, karena
SPA diperoleh rata-rata lingkar kepala penelitian ini hanya dilakukan selama
bayi adalah 44.13 cm dengan standar 1 bulan sehingga belum terlihat
deviasi 0.990 cm. Setelah dilakukan

8 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


perbedaan yang signifikan rata-rata malam, meningkatkan nafsu makan
kenaikan lingkar kepala bayi. dan berbicara lebih cepat.
d. Pengaruh baby SPA terhadap Hal ini sesuai dengan penelitian
perkembangan bayi usia 9-12 Rachmawati (2016) yang berjudul
bulan “Pengaruh baby SPA terhadap
Berdasarkan hasil uji paired peningkatan perkembangan motorik
sampel t tes diperoleh pada kelompok kasar anak pada bayi usia 6-9 bulan di
intervensi sebelum dilakukan baby My Baby SPA Surabaya“ didapati
SPA diperoleh rata-rata perkembangan hasil nilai yang signifikansi sebesar
bayi adalah 7 dengan standar deviasi 0,000 dengan alpha 5% sehingga dapat
1.060. Setelah dilakukan baby SPA dikatakan terdapat pengaruh baby SPA
diperoleh rata-rata perkembangan bayi terhadap perkembangan kemampuan
adalah 9 dengan standar deviasi 0.845. motorik kasar bayi usia 6-9 bulan.
Nilai rata-rata perbedaan antara pre tes Sejalan dengan penelitian yang
dengan post tes adalah -1.867 dengan dilakukan oleh Unggul dkk (2016)
standar deviasi 1.407. Hasil uji yang berjudul ‘Pengaruh baby SPA
statistik didapatkan p value 0.00 < terhadap perkembangan motorik kasar
alpha 0,05, berarti ada perbedaan yang pada bayi usia 3-6 bulan di Mom, Me
signifikan pada perkembangan bayi Organic baby and kids SPA kota
sebelum dan setelah dilakukan baby Semarang” diperoleh hasil nilai p 0,00
SPA. yang berarti p value < alpha (0,05),
Hasil penelitian ini sesuai dengan sehingga dapat dikatakan ada pengaruh
teori yang dikemukakan oleh Walker baby SPA terhadap perkembangan
(2011), salah satu manfaat fisik yang motorik kasar pada bayi usia 3-6 bulan
dihasilkan dari sentuhan yang teratur di Mom, Me Organic baby and kids
pada pijat bayi adalah pertumbuhan SPA kota Semarang .
dan perkembangan bayi yang sehat, Menurut asumsi peneliti baby SPA
bayi yang kurang sentuhan akan sulit memiliki banyak manfaat untuk
berkembang. Relaksasi otot saat bayi pertumbuhan dan perkembangan bayi
dipijat akan mengendur sehingga sendi karena baby SPA memadukan tiga
tubuh dapat bebas bergerak dan rangkaian kegiatan yaitu senam bayi,
fleksibelitas sendi sangat penting agar berenang dan pijat bayi yang mana
bayi mampu bergerak dan melakukan semua kegiatan itu melibatkan
berbagai aktivitas fisik. sentuhan fisik dari terapis maupun ibu
Julianti (2018) mengatakan yang membuat bayi merasa nyaman
bahwa manfaat baby SPA sangat karena efek “skin to skin” sehingga
banyak yaitu merangsang gerakan membantu tubuh melepaskan hormon
motorik bayi, keseimbangan tubuh oksitosin dan hormon endorfin yang
lebih baik, bayi tidak takut air, berguna untuk mengatasi ketidak
mengasah kemandirian,keberanian dan nyamanan yang dirasakan bayi. bila
kepercayaan diri, meningkatkan IQ bayi selalu merasa nyaman dan tidak
(kecerdasan berfikir dan konsentrasi), stres maka akan merangsang saraf-
sarana bermain yang menyenangkan, saraf motoriknya tumbuh dan
meningkatkan kualitas tidur siang dan berkembang optimal.

9 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


SIMPULAN id. Diakses tanggal 5 Januari
Terdapat pengaruh yang signifikan 2019.
antara Baby Solus Per Aqua (SPA) Galenia 2014. Home baby spa. Jakarta
terhadap pertumbuhan berat badan, Timur: Niaga Swadana
pertumbuhan panjang badan, dan Julianti. 2018. Rahasia baby SPA.
perkembangan. Sedangkan terhadap Jakarta: EBSC
pertumbuhan lingkar kepala terdapat Kartika.R. 2019. Pedoman praktis
kenaikan tetapi tidak signifikan. pijat & relaksasi bayi.
Jakarta: Zenawa Publishing.
SARAN Kementrian Kesehatan RI. 2016.
Disarankan orang tua aktif dalam Pedoman Pelaksanaan
melakukan kegiatan tersebut baik Stimulasi Deteksi dan
secara sederhana dirumah maupun Intervensi Dini Tumbuh
meminta bantuan kepada tenaga Kembang Anak, ditingkat
terlatih, kepada Puskesmas Kampar Pelayanan Kesehatan Dasar.
untuk meningkatkan pelayanan dengan Jakarta
membimbing petugas kesehatan untuk Kristanto,H. 2009. Pengaruh terapi
mengikuti pelatihan baby SPA serta sentuh terhadap antropometri
membuka program baby SPA di pada bayi diwilayah kerja
wilayah kerja Puskesmas Kampar dan Puskesmas Pesantren I
diharapkan kepada peneliti selanjutnya Kediri, http//core.ac.uk.
untuk dapat meneliti manfaat lain dari Diakses 1 Juli 2019
baby SPA seperti meningkatkan Lestari dkk, 2013. Faktor-faktor yang
kualitas tidur, meningkatkan motorik berhubungan dengan
kasar maupun halus bayi serta kejadian balita BGM di Desa
melakukan promosi kesehatan tentang Karangpasar wilayah kerja
Baby SPA yang bermanfaat bagi Puskesmas Tegowanu.
pertumbuhan dan perkembangan http://jurnal.unimus.ac.id.
bayi. Diakses tanggal 25 Januari
2019
DAFTAR PUSTAKA Prastiani, D., Setyaningrum, I. 2017.
Hubungan frekuensi baby
Aditya, N. 2014. Handbook for New SPA dengan pertumbuhan
mom.Yogyakarta: Stiletto fisik bayi usia 6-12
Book. bulan.http://nursingjurnal.resp
Adriaana, D.2013. Tumbuh kembang ati.ac.id Diakses 5 Desember
dan terapi bermain pada 2018.
anak. Jakarta:Salemba Rachmawati,E. Wismanadi,H. 2016.
Medika. Pengaruh baby SPA terhadap
Afenti, Aryunistya. 2017. Pengaruh peningkatan perkembangan
baby SPA dan Baby massase motorik kasar anak pada bayi
terhadap peningkatan berat usia 6-9 bulan di My Baby
badan bayi usia 3-6 bulan di SPA Surabaya,
klinik Aura baby SPA https//jurnalmahasiswa.unesa.
Salatiga.http://eprints.ums.ac.

10 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


ac.id. Diakses tanggal 25
Desember 2018
Rizqina,Y. 2018. Perbedaan frekuensi
pijat bayi terhadap
pertumbuhan bayi usia 0-12
bulan di Srikandi rumah
bunda kota Yogyakarta,
http//unisayogya.ac.id.
Diakses 1 Juli 2019
Rosalina , I 2009. Fisiologi pijat bayi,
Bandung: Trikarsa
Multimedia
Setiawan,D. 2015. Pengaruh baby
SPA (Solus Per Aqua)
terhadap pertumbuhan bayi
usia 3-4 bulan,
http//eprints.ums.ac.id.
Diakses 25 Januari 2019.
Unggul dkk, 2015. Pengaruh baby
SPA terhadap perkembangan
motorik kasar pada bayi usia
3-6 bulan di Mom,Me
Organic Baby and Kids SPA
Kota Semarang,
http://jurnal.unimus.ac.id. Di
akses tanggal 25 Desember
2018.
Walker. P. 2011. Panduan lengkap
pijat bayi untuk merangsang
tumbuh kembang & terapi
kesehatan. Jakarta:
Puspaswara

11 STIKes Al Insyirah Pekanbaru

Anda mungkin juga menyukai