Anda di halaman 1dari 3

Judul An Insight into the Global Burden of Skin Diseases

Jurnal Journal of Investigative Dermatology


Doi doi:10.1038/jid.2013.513
Tahun 2014
Penulis Loes M. Hollestein and Tamar Nijsten
Halaman 1499–1501

Jurnal ini berisi tentang hasil dari penelitian Studi Global Burden of
Disease (GBD) 2010, Berdasarkan studi The Global Burden of Disease (GBD)
tahun 2010, penyakit kulit merupakan penyebab penyakit no-fatal terbanyak
keempat di dunia. Beberapa penyakit kulit pada urutan atas, antara lain infeksi
jamur, jerawat, pruritus, eksim, impetigo, skabies, dan moluskum kontagiosum.
Infeksi jamur dan jerawat masuk ke dalam 10 penyakit terbanyak di seluruh dunia.
Global Burden of Disease (GBD) sendiri merupakan sebuah kolaborasi 486
ilmuwan dari 50 negara dan telah dipublikasikan di Lancet pada bulan Desember
2012. Jurnal ini bertujuan untuk memberikan penilaian dengan bukti nyata dan
tingkatan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia, serta kepentingan untuk
mengembangkan kebijakan pada kesehatan masyarakat, perencanaan perawatan
kesehatan dan alokasi dana penelitian. Sedangkan tantangan dalam usaha ini
adalah menyepakati common denominator yang memungkinkan adanya
perbandingan antar penyakit. Dampak penyakit pada pasien dan tingkat
kemasyarakatan adalah kombinasi dari prevalensinya, tingkat kematian dan
kematiannya, dampak pada kehidupan pasien, perawatan yang tersedia dan biaya
terkait.

Pada sub-jurnal ini, dijelaskan tentang bagaimana metodologi cara


menjawab pertanyaan yang relatif sederhana, yakni apa beban umum dari
penyakit kulit tertentu. Disini penulis menjelaskan dengan menggunakan gambar
yang memuat tinjauan sistematis dalam mengumpulkan data epidemiologis
mengenai 15 penyakit kulit umum yang dialami. Dalam pemilihan 15 kodisi kulit
yang umum ini lebih mengarah pada penyakit kulit yang sering ditangani oleh
dokter umum daripada dermatologi sendiri. Beberapa kondisi yang sering terlihat
dalam praktik dermatologis semacam itu seperti melanoma, tumor kulit jinak, dan
varises, karena penyakit-penyakit ini telah diklasifikasikan di tempat lain dalam
penelitian GBD 2010, seperti di belanda dan inggris. Sedangkan Kategori ''
penyakit kulit lainnya '' termasuk kondisi kulit yang kurang sering atau
kekurangan ketersediaan data. Kategori kombinasi ini juga mencakup kondisi
kulit dengan beban individu tinggi, seperti penyakit bulleous, penyakit jaringan
ikat dan reaksi obat kutaneous yang parah. Kategori ini diberi tingkat disolusi
pemerintah '1,' yang memiliki berat badan cacat 0,013 yang menunjukkan bahwa
hilangnya YLD dalam populasi sebenarnya lebih tinggi lagi.

Dari tahun ke tahun menurut peneltian ini terjadi peningkatan yang terlihat
pada survei penyakit kulit yang terjadi di dunia dan merupakan peningkatan yang
besar untuk ukuran tahun-tahun sebelumnya. Dalam studi ini bobot beban yang
dialami pada penyakit kulit adalah kehilangan kesehatan fungsional untuk
membedakan antara kesehatan dan kesejahteraan, namun nyatanya yang tidak
kalah penting adalah dalam ranah psikologi bagi perkembangan kesehatan dan
kesejahteraan. Sebagai contoh, melanoma dan NMSC diberi bobot disabilitas
yang sama serta semua kanker lainnya, sementara dampak psikologisnya
kemungkinan sangat berbeda.

Dalam studi GBD 2010, pada beban individu versus beban populasi ini
terjadi konflik potensial antara perspektif populasi dan individual, karena banyak
kondisi kulit yang dipilih memiliki dampak yang relatif ringan pada kehidupan
sebagian besar pasien, seperti eksim dan jerawat vulgaris, namun karena
Prevalensi penyakit kulit yang sangat tinggi ini, beban (YLD) pada tingkat
populasi sangat besar. tetapi banyak klinisi berpendapat bahwa fokus pada
penyakit dengan beban penyakit individual yang lebih tinggi, namun YLD yang
rendah, memerlukan perhatian lebih (misalnya penyakit bulleous, jaringan ikat
penyakit dan reaksi obat kutaneous yang parah).

Setelah membaca studi penelitian GBD 2010, didapat kesimpulan tentang


konfirmasi secara empiris tentang penyakit kulit adalah penyebab yang penting
dalam masalah kesehatan dan merupakan penyakit global bagi masyarakat dunia
yang tentunya tidak dapat dilihat dari menurunnya kesehatan fisik serta
kesejahteraan melainkan dalam tingkat psikologisnya dalam menyandang
penyakit kulit masing. Hal ini yang harusnya merangsang peneliti lain untuk lebih
menilai dan memperbaiki dampak spesifik penyakit kulit agar bisa memantau
(reduksi) kehilangan kesehatan akibat kondisi kulit di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai