DOSEN PEMBIMBING
Istiyanatul Mahbubah, S.E., M.Ak.
DISUSUN OLEH
Masfufatul Khoiriyah (18 01 1 1 0023)
Imam Wahyudi (18 01 1 1 0007)
Puji Tuhan dan terima kasih kami ucapkan atas rahmat Tuhan yang telah
mempermudah dalam pembuatan makalah ini, serta terimakasih kepada dosen
pembimbing Treasury Management hingga akhirnya terselesaikan tepat waktu.Banyak
hal yang akan disampaikan kepada pembaca mengenai “Manajemen Dana Bank”.
Dalam hal ini, kami membahas mengenai pengertian sumber dana bank, dana
yang bersumber dari banj itu sendiri, dana yang berasal dari masyarakat luas, dana yang
bersumber dari lembaga lain, simpanan giro, simpanan tabungan, serta yang terakhir
simpanan deposito.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan. Demikian penulis
ucapkan terima kasih atas waktu pembaca yang telah membaca hasil karya kami.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar ………………………………………………………………... i
Daftar Isi ……………………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………..... 1
C. Tujuan Makalah ……………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Dana Bank .............................................................. 2
B. Dana yang Bersumber dari Bank itu Sendiri ………………………… 2
G. Simpanan Deposito…………………………………………………… 11
BAB II PENUTUP
A. Saran ………………………………………………………………… 16
B. Kesimpulan ………………………………………………………….. 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bisnis perdagangan terdapat sejumlah barang yang akan dibeli kemudian barang
tersebut dijual kembali dengan harga lebih tinggi. Begitu pula dalam perusahaan industri terdapat
kegiatan membeli bahan baku untuk diproses menjadi barang setengah jadi atau barang jadi
kemudian dijual kembali. Kegiatan jual beli ini terus-menerus dilakukan sesuai dengan target
perusahaan dan harus dikelola secara profesional sehingga menghasilkan laba yang maksimal
dengan menekan biaya seefisien mungkin.
Bagi bank yang merupakan bisnis keuangan, kegiatan membeli barang dan menjual barang
juga terjadi, hanya bedanya dalam bisnis bank yang dijual dan dibeli adalah jasa keuangan.
Sebelum dilakukan penjualan jasa keuangan, bank haruslah terlebih dahulu membeli jasa
keuangan yang tersedia di masyarakat dan membeli jasa keuangan dapat diperoleh dari berbagai
sumber dana yang ada terutama sumber dana dari masyarakat luas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud sumber dana bank ?
2. Apa yang dimaksud dana bersumber dari bank itu sendiri ?
3. Apa yang dimaksud dana bersumber dari masyarakat luas ?
4. Apa yang dimaksud dana bersumber dari lembaga lainnya ?
5. Apa yang dimaksud simpanan giro ?
6. Apa yang dimaksud simpanan tabungan ?
7. Apa yang dimaksud simpanan deposito ?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud sumber dana bank
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dana bersumber dari bank itu sendiri
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dana bersumber dari masyarakat luas
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dana bersumber dari lembaga lainnya
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud simpanan giro
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud simpanan tabungan.
7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud simpanan deposito
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Cadangan laba, yaitu merupakan laba yang setiap tahun dicadangkan oleh bank
dan sementara waktu belum digunakan;
3. Laba bank yang belum dibagi, merupakan laba tahun berjalan tapi belum
dibagikan kepada para pemegang saham.
Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang
relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain. Keuntungan lainnya
adalah mudah untuk memperoleh dana yang diinginkan (relatif kecil), sedangkan
kerugiannya adalah untuk jumlah dana yang relatif besar harus melalui berbagai
prosedur yang relatif lama. Kemudian perlu diingat bahwa penggunaan dana sendiri
harus diseimbangkan dengan dana pinjaman sehingga rasio penggunaan dana
pinjaman dan dana sendiri dapat dioptimalkan sedemikian rupa.
3
sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu.
Perolehan dana dari sumber ini antara lain sebagai berikut :
1. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), merupakan kredit yang diberikan
Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya.
Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor usaha
tertentu.
2. Pinjaman antar bank (Call Money), biasanya pinjaman ini diberikan kepada
bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring dan tidak
mampu untuk membayar kekalahannya. Pinjaman ini bersifat jangka pendek
dengan bunga yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan pinjaman lainnya.
3. Pinjaman dari bank-bank luar negeri, merupakan pinjaman yang diperoleh
perbankan dari pihak luar negeri.
4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dalam hal ini pihak perbankan
menerbitkan SBPU kemudian diperjual belikan kepada pihak yang berminat,
baik perusahaan keuangan maupun non keuangan. SBPU diterbitkan dan
ditawarkan dengan tingkat suku bunga sehingga masyarakat tertarik untuk
membelinya.
E. Simpanan Giro
Pengertian giro menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998
tanggal 10 November 1998 adalah Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran
lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.
Pengertian penarikan adalah pengambilab sejumlah uang dari rekening giro
sehingga menyebabkan giro tersebut berkurang jumlahnya. Penarikan uang yang
ada di rekening dapat ditarik secara tunai maupun ditarik secara non tunai
(pemindah bukuan). Penarikan secara tunai adalah dengan menggunakan cek dan
penarikan non tunai adalah dengan menggunakan Bilyet Giro (BG).
Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank
yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang
kepada pihak yang disebutkan di dalam cek atau kepada pembawa cek.
4
Artinya, bank harus membayar kepada siapa saja yang membawa cek ke bank
yang memelihara rekening nasabah untuk diuangkan sesuai dengan persyaratan
yang telah ditetapkan baik secara tunai atau secara pemindahbukuan. Maksdunya,
bank harus membayar sejumlah uang kepada siapa saja jika cek tersebut memenuhi
syarat seperti yang telah ditentukan oleh bank.
GAMBAR
Syarat-syarat penarikan cek yang ditetapkan oelh bank untuk menarik sejumlah
uang yang diinginkan adalah sebagai berikut :
1. Tersedianya dana yang cukup.
2. Ada materai yang cukup.
3. Jika ada coretan atau perubahan harus ditanda tangani oelh si pemberi cek.
4. Jumlah uang yang tertulis dalam angka dengan huruf haruslah sama.
5. Memerhatikan tanggal kadaluwarsa cek, yaitu 70 hari setelah dikeluarkannya
cek tersebut.
6. Tanda tangan atau stempel perusahaan harus sama dengan yang di specimen
(contoh tanda tangan).
7. Dalam keadaan tidak diblokir pihak berwenang.
8. Resi cek yang diberikan ke nasabah sudah kembali.
9. Endorsement cek benar jika ada.
10. Kondisi cek sempurna tidak cacat.
11. Rekening nasabah belum ditutup.
12. Dan syarat-syarat lainnya.
5
2. Cek Atas Nama
Merupakan cek yang diterbitkan atas nama orang atau badan tertentu yang
tertulis jelas di dalam cek tersebut.
3. Cek Silang
Merupakan cek yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang. Berfungsi
sebagai pemindahbukuan buka tunai dan fungsinya sama dengan bilyet giro.
4. Cek Mundur
Merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang. Artinya cek
tersebut belum jatuh tempo, hal ini biasanya terjadi karena ada kesepakatan
antara si pemberi cek dengan si penerima cek.
5. Cek Kosong
Merupakan cek yang dananya tidak tersedia, artinya jumlah dana yang tertulis
di dalam cek tidak dapar dibayar karena dana yang ada di rekening giro
jumlahnya lebih kecil. Dalam hal penarikan cek kosong, apabila nasabah
melakukan sampai tiga kali, maka nasabah tersebut akan di black list atau
masuk daftar hitam yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Akan tetapi, apabila
bank dapat menutupi kekurangan tersebut dengan pertimbangan nasabah
primer yang loyal terhadap bank selama ini dan tidak ada unsur kesengajaan.
Kekurangan ini dilakukan dengan menggunakan fasilitas over draft. Hal ini
dilakukan untuk menghindari nasabah dari black list.
Bilyet Giro (BG) adalah surat perintah dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk memindahbukuan sejumlah uang
dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya
pada bank yang sama atau bank lainnya.
GAMBAR
Syarat-syarat yang berlaku untuk BG agar pemindahbukuannya dapat
dilakukan adalah :
1. Ada nama bilyet giro dan nomor serinya;
2. Perintah tanpa syarat untuk memindahbukukan sejumlah uang atas beban
rekening yang bersangkutan;
3. Nama dan tempat bank tertarik;
4. Jumlah dana yang dipindahkan dalam angka dan huruf;
6
5. Nama atau nomor rekening pihak penerima;
6. Tanda tangan penarik atau stempel penarik jika si penarik merupakan
perusahaan;
7. Tanggal dan tempat penarikan;
8. Nama bank yang menerima pemindahbukuan tersebut.
7
Juli 16 Setor kliring 14.000.000 52.000.000
Juli 24 Setor tunai 8.000.000 60.000.000
Juli 26 Tarik tunai 20.000.000 40.000.000
Anggaplah Bank SATRIA menetapkan suku bunga giro 12% setahun, atau
suku bunga bulanan sebesar 1%. Saldo terendah dan mutasi yang terjadi pada bulan
Juli 1999 dari data di atas adalah saldo pada tanggal 11 Juli, yaitu sebesar Rp
38.000.000,00. Dengan demikian jasa giro Ratih untuk bulan Juli 1999, dihitung
sebagai berikut:
Rp 38.000.000,00 × 1% = Rp 380.000,00, atau dihitung:
Rp 38.000.000,00 × 1/12 × 12% = Rp 380.000,00
Seperti halnya atas bunga deposito berjangka, atas jasa giro dikenakan pajak
penghasilan (PPh). Jika tarif PPh yang berlaku sebesar 15%, PPh yang dikenakan
atas jasa giro di atas adalah: 15%x Rp 380.000,00 = Rp 57.000,00. Dengan
demikian jumlah yang dikreditkan pada rekening giro Ratih sebesar Rp 323.000,00.
Jurnal yang dibuat Bank SATRIA untuk mencatat data di atas, sebagai berikut:
31 Juli Beban Bunga Giro 380.000
1999 Giro – rek ratih 323.000
Penampung (hutang) PPh 57.000
8
Rp 57.500.000,00 × 6/360 × 12% = Rp 115.000,00
Rp 39.000.000,00 × 5/360 × 12% = Rp 65.000,00
Rp 53.000.000,00 × 8/360 × 12% = Rp 141.333,33
Rp 61.000.000,00 × 2/360 × 12% = Rp 40.666,67
Rp 41.000.000,00 × 5/330 × 12% = Rp 68.333,3
Jumlah = Rp 487.000,00
Dikurangi PPH 15% × Rp 487.000,00 = Rp 73.050,00
Jumlah yang dikredit pada rekening giro ratih = Rp 413.950,00
F. Simpanan Tabungan
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat
lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Tujuan Menabung dibank adalah:
1. Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai
cadangan hari depan.
2. Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu / kelompok
Sarana Penarikan Tabungan:
1. Buku tabungan
2. Slip penarikan
3. Kartu yang terbuat dari plastik
4. Kombinasi
9
Perhitungan Bunga Tabungan:
a. Metode Saldo Terendah Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo
terendah pada bulan laporan dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian
dikalikan dengan jumlah hari pada bulan laporan dan dibagi dengan jumlah
hari dalam satu tahun. Misalnya untuk menghitung bunga pada bulan Mei,
maka besarnya bunga dihitung: Bunga tabungan = .... % * 31/365 * saldo
terendah pada bulan Mei.
b. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata Pada metode ini,
bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan
berjalan. Saldo rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan
setiap hari dalam bulan berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan
tersebut.
c. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian Pada metode ini bunga
dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung
dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya.
10
G. Simpanan Deposito
Secara pengertian, deposito adalah produk simpanan di bank yang
penyetorannya maupun penarikannya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu
saja. Apabila dana yang disimpan diambil sebelum waktunya, maka siap-siap lah
untuk terkena denda penalti. Menariknya lagi, semakin besar dan semakin lama
Anda menyimpan dana dalam bentuk deposito, maka semakin besar pula bunga
yang ditawarkan.
Selain berfungsi sebagai tabungan berjangka, manfaat lain dari deposito yaitu
sebagai salah satu produk investasi yang paling menguntungkan. Mengutip
pendapat dari PT Bursa Efek Indonesia, Selasa (5/5/2015), bahwa ternyata produk
investasi berupa deposito memiliki rerata keuntungan yang relatif stabil dibanding
produk lainnya seperti saham, emas dan obligasi pemerintah. Bahkan sampai 20
April 2015 ini, produk deposito menduduki rerata keuntungan nomor dua terbesar
setelah saham, yaitu dengan persentase 7,21% dengan imbal hasil dari deposito
adalah rata-rata bunga deposito 1 bulan. Artinya, peluang untuk berinvestasi berupa
deposito masih memiliki peluang yang bagus dari tahun ke tahun.
Ciri Khas Deposito
Hal lain yang perlu Anda ketahui dari deposito adalah ciri-ciri deposito. Hal ini
diperlukan untuk mengenali manfaat serta resiko yang mungkin terjadi ketika Anda
nanti sudah memutuskan untuk berinvestasi pada produk jenis ini.
Berikut ini adalah ciri khas deposito yang harus Anda ketahui :
1. Minimal Setoran
Pertama, pada umumnya, ketika Anda membuka rekening di Bank, maka ada
batas setoran minimal yang harus dibayar pertama kali. Begitu juga dengan
deposito, ada setoran minimal yang harus dibayarkan. Perbedaan dengan tabungan
biasa, deposito mensyaratkan setoran minimal berkisar Rp5 juta. Akan tetapi setiap
bank mempunyai kebijakan masing-masing.
2. Jangka Waktu Simpanan
Seperti yang telah diuraikan di awal tadi, deposito memiliki jangka waktu
simpanan. Dan simpanan tidak bisa diambil sebelum jangka waktu tersebut.
Biasanya nasabah akan diberikan beberapa opsi untuk jangka waktu ini mulai dari
11
1, 3, 6, 12 atau 24 bulan. Mengenai jangka waktu ini sangat penting untuk
diperhatikan karena ini akan menentukan bagaimana Anda menggunakan simpanan
tersebut.
Misalnya, ketika Anda memfungsikan simpanan deposito ini sebagai dana
darurat maka Anda jangan memilih jangka waktu 24 bulan. Karena bila sewaktu-
waktu anda membutuhkan akan sulit untuk mengambil simpanan tersebut (ada
biaya penalti). Maka dari itu jika simpanan deposito ini anda fungsikan sebagai
dana darurat, maka pilih jangka waktu yang paling pendek misalnya 1 bulan.
Deposito ini sangat cocok bagi Anda yang kesulitan untuk menabung. Dengan
memanfaatkan deposito maka Anda akan kesulitan jika ingin ‘boros’ karena ada
aturan jangka waktu tersebut dan tidak bisa mengambil simpanan seenaknya.
3. Pencairan Dana
Berhubungan dengan jangka waktu seperti dijelaskan di atas, pencairan dana
deposito tidak bisa sembarangan seperti tabungan. Setelah Anda menentukan atas
pilihan jangka waktu yang telah ditawarkan, maka pencairan dana deposito harus
sesuai dengan jangka waktu tersebut. Kalau tidak, Anda akan dikenakan sejumlah
denda penalti yang membuat keuntungan menjadi tidak maksimal.
4. Bunga Deposito
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa bunga deposito relatif lebih
tinggi dibanding tabungan. Hal tersebut sangat masuk akal karena adanya limitasi
jangka waktu yang diberikan. Dan hal inilah yang dimaksudkan bahwa deposito
merupakan produk investasi yang menguntungkan selain obligasi, saham dan emas.
Meskipun demikian, hal yang perlu diingat adalah suku bunga yang ditetapkan.
Untuk itu bunga harus disesuaikan dengan kebijakan Lembaga Penjamin Simpanan
(LPS). Pasalnya, besaran suku bunga tertentu ditetapkan dan dijamin oleh Lembaga
Penjamin Simpanan.
5. Risiko Rendah
Deposito dikatakan menjadi produk simpanan yang memiliki risiko rendah
karena deposito memiliki jaminan LPS dengan syarat tertentu. Dan bank yang Anda
pilih merupakan bank yang tercatat sebagai anggota LPS. Jaminan dari LPS
tersebut berlaku jika deposito yang dijaminkan kurang dari Rp2 miliar dan suku
bunganya maksimal 7,5%. Oleh karena itu, jika Anda mempunyai deposito yang
12
nilainya lebih dari Rp2 miliar atau bunganya melewati persentase, maka LPS tidak
akan menjamin dana deposito milik Anda.
6. Deposito Sebagai Jaminan
Mungkin untuk poin yang ini banyak orang yang belum mengetahui. Ya,
deposito ternyata tergolong dalam salah satu aset yang bisa jadi jaminan untuk
pinjaman ke bank. Namun, tidak semua bank mau dan bersedia menerima jaminan
dalam bentuk deposito ini. Meskipun demikian, jaminan deposito ini bisa menjadi
alternatif jaminan selain aset yang biasa kita ketahui seperti tanah atau rumah.
7. Produk Kena Pajak
Deposito merupakan produk kena pajak. Jadi, keuntungan yang Anda terima
terlebih dahulu harus berurusan dengan potongan pajak yang besarnya sampai 20
persen.
Cara Menghitung Keuntungan Bunga Deposito
Banyak dari antara Anda yang mungkin belum mengerti bagaimana cara
menghitung keuntungan dari deposito. Caranya mudah, dan bahkan lebih mudah
dari cara menghitung bunga tabungan.
Rumus menghitung bunga deposito :
Keuntungan bunga deposito = Suku bunga deposito × nominal uang yang
ditanamkan × hari/365
Pajak deposito = Tarif pajak × bunga deposito
Pengembalian Deposito = Nominal Investasi + (Bunga deposito – Pajak)
Berikut contoh perhitungan dalam kasus nyata:
Contohnya Pak John ingin mendepositokan uangnya sebesar Rp100 juta
dengan jangka waktu 12 bulan dengan ketentuan bahwa bunga yang ditetapkan
adalah 5% serta pajak sebesar 20%. Perhitungannya seperti ini:
Keuntungan bunga deposito = 5% × Rp100 juta x 360 / 365
= Rp 4931506,849
Pajak Deposito = 20% × Rp 41.666,667
= Rp 986301,369
Pendapatan bersih = Rp 4.931.506, 849 – Rp 986.301,369
= Rp 3.945.205,48
13
Artinya, jika mendepositokan uang sebesar Rp 100 juta dengan bunga 5%
dalam jangka waktu 12 bulan maka keuntungan yang diperoleh Pak John adalah
Rp3.945.205,48.
Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah membagi dana menjadi beberapa
produk deposito dengan jangka waktu yang berbeda. Dengan strategi ini anda akan
mendapatkan keuntungan lebih yaitu mendapatkan uang tunai dengan lebih cepat
dan bebas penalti, karena berjangka panjang tingkat suku bunga relatif lebih baik,
dan adanya kesempatan untuk mendapatkan tingkat suku bunga yang tinggi karena
dianggap berinvestasi ulang. Faktor lain yang tidak kalah penting dalam
menentukan keuntungan sebuah deposito yang perlu Anda ketahui adalah faktor
inflasi.
Tetapkan Arah Untuk Mengambil Deposito
Selanjutnya, menentukan arah dan tujuan berdeposito merupakan langkah yang
menentukan plus minusnya anda memilih deposito. Tadi sudah disinggung
mengenai jangka waktu yang seharusnya dipilih sebagai salah satu langkah untuk
menetapkan tujuan Anda memilih deposito. Jika memang investasi adalah tujuan
utamanya maka ada beberapa hal yang patut diperhatikan. Selain memilih jangka
waktu, tentukan jenis depositonya.
Pertama ada jenis deposito berjangka, dan ini sangat sesuai untuk Anda yang
tidak ingin terjebak dalam suku bunga yang rendah. Kedua ada jenis deposito likuid
/ on call. Ini sangat cocok bagi Anda yang mempunyai kekhawatiran bila sewaktu-
waktu membutuhkan dana tersebut secara tiba-tiba. Setelah itu tinggal bandingkan
suku bunga antar bank. Untuk lebih mudahnya sekarang ada banyak fasilitas online
yang menyediakan hal ini.
Setelah Anda menemukan bank untuk dipilih. Ada baiknya jika Anda
mempunyai dana yang besar, pisahkan dana tersebut ke dalam beberapa produk
deposito dengan jangka waktu yang berbeda-beda.
Untuk Anda yang masih bingung memilih bank mana yang harus dipilih, hal
pokok yang harus diperhatikan adalah reputasi bank itu sendiri. Satu hal lagi, yang
perlu diingat adalah kebijakan dari LPS yang tidak menjamin simpanan di bank
yang memberikan tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh LPS. Oleh karena itu,
Anda patut untuk waspada jika ada bank yang menawarkan tingkat suku bunga
14
yang tinggi. Tanyakan berbagai detail seperti apakah harus membuka rekening atau
tidak. Karena hal ini akan sangat krusial ketika suatu saat mengalami masalah yang
tidak terduga terkait deposito yang kita miliki.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi, kunci keberhasilan dari sebuah manajemen dana bank adalah bagaimana
bank tersebut bisa merebut hati masyarakat sehingga perannya sebagai financial
intermediary dapat berjalan dengan baik. Lembaga perbankan berusaha
meningkatkan sistem manajemen sarana prasarana, meningkatkan efisiensi,
mengembangkan jasa perbankan sesuai dengan kebutuhan serta berusaha
mempertahankan eksistensi dan pengembangan diri sesuai dengan tujuan.
Semua usaha-usaha tersebut diharapkan mampu menarik perhatian nasabah,
mengembangkan jaringan usaha dan memperluas jaringan operasional agar sektor
perbankan mampu memainkan peranan yang lebih luas dalam pengembangan
perekonomian di Indonesia.
Oleh karena itu, lembaga perbankan mempunyai peranan yang amat strategis
dalam menggerakkan roda perekonomian sebab bank merupakan perantara
keuangan masyarakat.
B. Saran
Semua bank, baik bank yang negeri maupun swasta sama baiknya. Mereka
akan mampu mengembangkan bank nya masing-masing tergantung dari bagaimana
bank itu dapat mengelola dengan baik manajemen dana bank mereka sehingga bank
bisa mendapatkan keuntungan yang telah ditargetkan.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Tabungan
https://modulakuntansionline.blogspot.com/2014/06/perhitungan-dan-pencatatan
jasa-giro.html
Ikit. 2018. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Kasmir. 2014. Manajemen Perbankan Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Persada.
17