Anda di halaman 1dari 12

Contoh beasiswa unggulan

1.Saya mahasiswa pascasarjana berusia 23 tahun yang sedang menempuh


pendidikan di Institut Teknologi Bandung. Saat ini saya aktif dalam
Keluarga Mahasiswa Islam Pascasarjana (KAMIL) yang merupakan
organisasi pascasarjana satu-satunya di kampus saya dan Indonesian
Youth Opportunities in International Networking (IYOIN LC-Bandung).
Saya berasal dari daerah yang teletak di ujung timur pulau Jawa, nama
daerahnya adalah kabupaten Banyuwangi. Saat ini saya sedang
menempuh semester 3 dengan program studi yang saya ambil adalah
Magister Pengajaran Fisika. Saya mengambil program studi ini karena
relevan dengan program studi yang saya ambil ketika jenjang Sarjana
yaitu Pendidikan Fisika. Saya mengambil jurusan ini bukan hanya karena
asal-asalan ketika memilih jurusan, namun karena berbagai pertimbangan
yang saya dapat dari orang-orang terdekat saya. Jurusan kependidikan
memang tidak terlalu populer seperti jurusan kedokteran ataupun teknik,
namun saya percaya bahwa jurusan ini adalah tonggak utama lahirnya
generasi unggul yang nantinya dapat membanggakan bangsa Indonesia.
Kita harus selalu ingat dengan tujuan nasional negara kita yang tertuang
dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pada alinea keempat yang
salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Cara yang dapat
ditempuh untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah lewat
pendidikan. Melalui pendidikan, suatu bangsa dapat mencetak bibit-bibit
unggul dan melalui pendidikan pula, kita dapat mengejar ketertinggalan
dari bangsa lain pada berbagai bidang aspek kehidupan misalkan sains,
teknologi, maupun ekonomi.
Indonesia sebenarnya sangat mampu untuk mencetak bibit-bibit unggul
generasi muda karena Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia
(SDM) berupa populasi usia produktif yang jumlahnya sangat besar
Potensi inilah yang perlu dikelola dan dimanfaatkan dengan baik agar
kualitas generasinya menjadi generasi yang berkarakter, cerdas , dan
kompetitif. Langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kuliatas
generasi penerus ini adalah melalui pendidikan yang bermutu. Dewasa
ini, pemerintah secara intensif melalukan perbaikan dalam bidang
pendidikan yaitu dengan membuat berbagai kebijakan dan program yang
membantu seluruh masyarakat mendapatkan pendidikan yang bermutu.
Apa yang telah saya jabarkan di atas merupakan salah satu alasan
mengapa saya memilih jurusan kependidikan. Dengan saya masuk ke
jurusan kependidikan saya dapat membantu bangsa ini mencetak generasi
unggul di masa yang akan datang. Menjadi tenaga pendidik yang baik dan
berkualitas akan membentuk generasi yang membanggakan bangsa.
Faktor lain yang memotivasi saya untuk mengambil jurusan magister
pengajaran fisika karena sampai saat ini mata pelajaran fisika merupakan
mata pelajaran yang masih menjadi momok menakutkan bagi siswa bukan
hanya di jenjang SMA tapi juga di jenjang SMP. Dalam mata pelajaran
fisika, siswa dituntut untuk memahami konsep dengan cara
merepresentasikan suatu fenomena kehidupan sehari-hari dalam bentuk
persamaan (rumus).
Beberapa mantan murid ibu saya yang sekarang ada di jenjang SMP
pernah bercerita bahwa fisika adalah mata pelajaran yang sangat sulit
bagi mereka, banyak rumus yang harus mereka hafal dan juga diharuskan
memiliki kemampuan matematis yang baik dan logika berpikir yang
runtut. Ketika saya praktik mengajar pada jenjang S1 di salah satu
sekolah menengah atas (SMA) di kabupaten Malang, banyak murid saya
yang mengeluh bahwa mereka kurang mengerti fisika, karena terlalu
banyak penurunan rumusnya. Mereka tidak tahu rumus mana yang harus
digunakan ketika terdapat suatu persoalan yang disajikan. Selain itu juga
ketika saya mengambil data awal untuk proyek akhir saya dengan
mewawancarai beberapa guru di enam SMA di kota Bandung didapatkan
bahwa, terdapat beberapa materi fisika yang dianggap sulit bagi siswa.
Kesulitan tersebut dikarenakan berbagai hal, seperti karena materi terlalu
abstrak sehingga siswa sulit untuk membayangkannya, keterbatasan
media pembelajaran, serta konsep dasar yang masih belum dikuasai oleh
siswa.
Oleh karena itu faktor-faktor tersebut saya sangat termotivasi untuk
mengambil jurusan pendidikan fisika dan melanjutkan ke magister
pengajaran fisika. Sebagai seseorang yang nantinya akan menjadi tenaga
pendidik yang akan mengabdi untuk mencerdaskan generasi-generasi
penerus nanti, baik itu di sekolah ataupun di perguruan tinggi, saya
memiliki tugas untuk memberikan solusi dalam pembelajaran fisika secara
nyata. Saya akan membuat inovasi-inovasi baru pada media pembelajaran
fisika sehingga tidak ada lagi alasan seorang guru tidak menampilkan
simulasi atau demonstrasi tentang fenomena tertentu pada materi yang
akan diajarkan.
Saya juga akan mengubah pemikiran siswa sekarang yang berpikir bahwa
berlajar fisika itu sulit dan terlaluf banyak rumus, sebenarnya belajar
fisika itu menyenangkan karena semua peristiwa yang kita lihat di
kehidupan sehari-hari dapat dijelaskan dengan fisika dan sebenarnya
rumusnya tidak banyak, meraka hanya perlu mengerti hubungan rumus
satu dengan yang lainnya sehingga mereka tidak perlu menghafal begitu
banyak rumus. Selain itu saya akan mentransfer ilmu yang saya dapat
kepada rekan kerja saya tentang media pembelajaran apa saja yang dapat
digunakan untuk menjelaskan suatu materi dan bagaimana cara
membuatnya, sehingga kelas yang diajar tadi tidak akan pernah sehingga
menciptakan kelas yang efektif, efisien, dan menyenangkan. Dan yang
terakhir saya akan melakukan penelitian secara mandiri di bidang
kependidikan sehingga saya dapat memberikan konstribusi positif bagi
pendidikan di Indonesia.
Harapan di masa yang akan datang, dengan bertambah baiknya kualitas
pembelajaran di Indonesia serta semakin baiknya sistem pendidikan di
Indonesia, diharapkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar,
maju, dan disegani oleh bangsa lain, serta Indonesia bisa menjadi negara
dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, sehingga pendidikan di negara
kita dapat digunakan sebagai referensi pendidikan oleh negara-negara
lain.
Sebagai mahasiswa pascasarjana, saya memang belum pernah
mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional maupun nasional.
Namun saya akan terus berusaha sehingga nantinya saya bisa
mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional dan nasional
melalui perserta didik yang akan saya bina. InsyaAllah. Meskipun saya
belum memiliki prestasi di tingkat internasional maupun nasional, saya
akan selalu menjaga nama baik bangsa Indonesia dan membuat bangga
bangsa Indonesia dengan tidak terlibat dalam kasus kriminal,
penyalahgunaan narkoba, menjadi teladan bagi orang lain serta saya
berusaha sebaik mungkin untuk menjadi warga negara yang baik. Selain
itu, sebagai mahasiswa dan melalui organisasi yang saya ikuti, saya bisa
membantu masyarakat dengan beberapa kegiatan yang diadakan oleh
organisasi saya, misalkan seperti peduli Bandung yang didalamnya berisi
kegiatan sosial seperti pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga serta
memberikan inspirasi kepada adik-adik yang ada di desa tersebut.
2. Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa
Berbicara tentang Indonesia, yang terbayang dibenak kita adalah kenaekaragaman
budayanya, ramah budinya, serta kekayaan alamnya. Namun, dari jutaan keindahan negeri
ini, ternyata Nusantara kita memiliki PR besar untuk berlari membangun wajah yang lebih
baik dari berbagai lini. Tak hanya memperbaiki infrastruktur negeri, concern pemerintah juga
harus terbagi untuk regenerasi para kaum muda yang kelak akan meneruskan perjuangan
bangsa. Sebagai salah satu anak Indonesia saya sadar betul adanya berbagai problematika
negeri ini yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan satu dua orang dan satu dua tahun.
Indonesia kedepannya adalah tugas bersama seluruh generasi muda yang tentu saja dengan
tuntunan para penggerak negara saat ini.
Generasi unggul yang diharapkan untuk melanjutkan tonggak pemerintahan dimasa
mendatang adalah generasi yang cerdas dan kompetitif. Dua karakter ini saya peroleh dari
visi adaanya program beasiswa unggulan ini. Saya memahami adanya program beasiswa ini
tak serta merta untuk meningkatkan gairah belajar pada kaum muda, namun seperti yang saya
katakan sebelumnya bahwa beasiswa ini juga menjadi bagian besar untuk mempersiapkan
generasi unggul yang akan memegang kendali negeri dimasa mendatang.
Menurut pandangan saya, dua karakter tadi, cerdas dan kompetitif cukup mewakili
generasi unggul yang dibutuhkan. Karena sosok yang cerdas tentu dapat memilah hal yang
baik dan buruk. Mungkin satu yang dibutuhkan lagi adalah karakter dengan imtaq (iman dan
taqwa). Mengingat kondisi perkembangan dunia saat ini sangat pesat dibidang teknologi,
dapat kita tebak tentunya dimasa mendatang akan lebih besar tantangan yang dihadapi.
Kecerdasan yang diharapkan disini adalah yang dapat memaksimalkan kesempatan dan
menggali potensi lebih banyak lagi. Saya percaya bahwa di Indonesia sebagian besar
penduduknya adalah orang-orang yang hebat dan cerdas. Namun, rasa puaslah yang
menghambat mereka untuk terus mengembangkan potensi dan skil mereka. Kedepannya
dibutuhkan kecerdasan intelektual secara merata diseluruh penduduk Indonesia.
Meningkatkan euphoria mayarakat akan sifat kompetitif juga dibutuhkan, agar selalu terpacu
dan tidak puas dengan pencapaian yang didapat. Dengan memiliki sifat tersebut, para
generasi penerus bangsa diharapkan dapat membawa Indonesia ke masa jaya. Yakni dengan
terus menggali potensi dan mengembangkan sumber daya yang telah ada. Apabila kita tidak
memiliki sifat tersebut, maka kepuasan kita terhadap diri sendiri akan terus tumbuh dan sikap
inilah yang menghambat rasa ingin kerja keras. Maka, karakter-karakter tersebut diharapkan
dimiliki para generasi penerus bangsa dan dengan karatkter tersebut dapat terbentuk sosok-
sosok yang berkepribadian unggul menjadi world class people yang mendorong kemajuan
bangsa.
Menjadi bagian dari program generasi unggul 2045 adalah kebanggaan bagi saya.
Secara tidak langsung tentunya saya telah menjadi bagian dari bagian dari skema tersebut
lantaran saat ini saya sedang mengenyam pendidikan magister di salah satu perguruan tinggi
di Bandung. Sungguh besar cita-cita saya untuk menjadi orang yang beruntung yang dapat
berjuang dan berkontribusi bagi bangsa. Dan saya yakin bahwa saya adalah satu dari generasi
unggul tersebut. Karena saya adalah pribadi pekerja keras yang selalu haus akan ilmu
pengetahuan. Sejak kecil saya telah jatuh cinta pada ilmu pengetahuan eksakta. Minat dan
bakat saya berada disana. Dari bangku sekolah dasar hingga SMA saya berkutat di olimpiade
matematika. Prestasi saya sebagian besar ketika di bangku SMP beberapa kali mengikuti
cerdas cermat hingga olimpiade sains nasional. Prestasi saya yaitu pernah memenangkan
lomba cerdas cermat tingkat kota dan menjadi finalis olimpiade sains propinsi. Prestasi ini
berlanjut di SMA ketika saya menempuh program akselerasi, saya aktif mengikuti olimpiade
matematika meskipun saya tidak menghasilkan juara kala itu, namun tidak menutup
kegemaran saya mengupas persoalan matematika. Ketertarikan saya di ilmu pengetahuan
saya lanjutkan di bangku kuliah. Bahkan sejak lulus dari program sarjana, saya tak ingin jauh
dari kegiatan belajar, hingga saya sempat mengajar full time di salah satu bimbingan belajar,
sebelum melanjutkan program magister saya. Melalui mengajar tersebut, saya sadar bahwa
saya memiliki passion yang cukup besar di dunia pendidikan.
Generasi unggul adalah generasi yang tak hanya mementingkan dirinya sendiri
melainkan pula memiliki awareness kepada orang lain. Kegiatan social saya kebanyakan
diperoleh saat saya menempuh pendidikan sarjana, seperi mengajar anak-anak di desa sekitar
kampus, aktif mengunjungi panti asuhan dan panti jompo, ikut kegiatan organisasi
mahasiswa yang tentunya melatih saya untuk berpikir kompleks mengenai relasi, regenerasi,
dan urusan birokrasi. Dari mengikuti berbagai kegiatan tersebut saya menyadari bahwa
sebenarnya selama kegiatan tersebut saya tidak sedang meluangkan waktu bagi orang lain,
melainkan kepada diri saya sendiri. Karena saya belajar banyak dari kegiatan-kegiatan
tersebut, kepribadian saya menjadi lebih dewasa dan memahami makna kehidupan dari
banyak orang yang telah saya temui. Banyak orang telah menginspirasi saya, maka saya pun
berusaha menginspirasi orang lain melalui blog yang saya buat. Ketertarikan saya di dunia
jurnalistik dan menulis terpupuk ketika di kuliah mengikuti pelatihan jurnalistik. Dengan
menulis saya harap saya dapat memberikan influence bagi orang lain, terutama teman-teman
yang lebih muda dari saya. Saya harap orang-orang yang terispirasi dari saya pun melakukan
hal demikian, sehingga kebaikan terus terjadi disekitar kita.
Mengenyam pendidikan di kampus ternama tentu menjadi kebanggan tersendiri bagi
saya. Hal ini pun mendorong saya untuk bisa mendapatkan lebih banyak ilmu dan skillselama
saya berada disini. Saya pun sedang berusaha untuk bisa mengikuti konferensi seminar
internasional yang menjadi minat saya di power engineering. Selain itu saya memiliki
kegiatan di luar kampus yaitu part time menjadi pengajar di salah satu lembaga bimbel.
Menurut saya, jika saya hanya berkuliah saja, kehidupan social saya akan sangat terbatas.
Sehingga saya memilih untuk mempunyai kegiatan yang membuat saya memiliki teman lebih
banyak lagi.
Sebagai mahasiswa saya menyadari kompleksnya permasalahan bangsa ini.
Kemiskinan dan pengangguran adalah dua masalah utama yang sebaiknya disokong
penyelesaiiannya oleh berbagai kalangan terutama kaum intelektual. Memahami sulitnya
lapangan pekerjaan, saya berniat untuk kelak dapat berwirausaha agar membantu menyerap
tenaga kerja. Disamping itu saya tetap berkeinginan menjadi akademisi yang berkutat
dibidang penelitian dan pengajaran. Saya merasa bahwa untuk menjadi anak muda
kebanggaan bangsa saya harus berusaha lebih keras lagi untuk mengasah potensi dan skill
yang dibutuhkan untuk cita-cita diatas. Lantaran hingga saat ini saya sangat minim
pengalaman terutama dalam kegiatan karya tulis sedangkan saya ingin berkecimpung
didalamnya. Saya adalah pribadi yang lebih suka berbicara melalui tulisan. Saya sedang
mengembangkan skill saya dalam menulis feature yang kiranya dibutuhkan untuk misi saya
memotivasi anak Indonesia untuk mengejar pendidikan setinggi-tingginya.
Mengapa saya kebanggaan bangsa? Karena saya berupaya memberikan contoh kepada
sekitar, betapa nikmatnya menjadi pemuda pemudi berilmu dan berpendidikan tinggi
mencambuk saya untuk menjadi warga negara yang budiman dan taat peraturan. Dengan saya
berpendidikan tinggi, minimal mendorong adik dan saudara saya untuk bisa seperti saya.
Saya yang lahir dan besar dari pulau Kalimantan ingin bisa memotivasi teman-teman saya
pentingnya pendidikan. Maka apabila semakin banyak masyarakat Indonesia yang memahami
pentingnya pendidikan, maka akan semakin banyak pula problematika negeri yang
terselesaikan.
Generasi unggul kebanggaan bangsa adalah saya. Yang berusaha memberikan hal
positif bagi sekitar. Yang tak kenal lelah untuk belajar. Yang memilih untuk menjalankan
hidup lebih bermakna. Yang berusaha untuk menjadi lebih baik setiap harinya. Yang
mencintai tanah air karena telah memberikan naungan nan nyaman sejahtera. Saya adalah
satu dari jutaan generasi unggul kebanggan bangsa bercita-cita membangun Indonesia Jaya.
3. AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA

Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia, dengan luas wilayah perairan hampir 70
persen dari luas keseluruhan Indonesia. Dengan luasnya wilayah perairan Indonesia, membuat
negeri yang dijuluki Jamrud katulistiwa ini memiliki potensi kekayaan yang begitu melimpah.
Bermacam-macam jenis flora dan fauna air di Indonesia membuat negeri ini semakin kaya. Kekayaan
biota laut Indonesia sangat berpotensi untuk mensejahterakan rakyat Indonesia ditambah lagi
dengan sumberdaya kelautan yang dimiliki Indonesia masih banyak yang belum dimanfaatkan, ibarat
raksasa yang masih tidur (sleeping Giant) potensi Kelautan dan Perikanan Indonesia harus mampu di
eksplorasi secara bijak untuk kesejahteraan rakyat.

Indonesia merdeka sudah 70 tahun lamanya tapi potensi Sumber daya kelautan dan perikanan
Indonesia yang melimpah belum mampu menjadi leading sector penguat ekonomi Nasional, dan
belum mampu menjadi jaminan peningkatan kesejahteraan nelayan sebagai pelaku utama sektor
kelautan dan perikanan serta masyarakat pada umumnya. Upaya pemanfaatan sumberdaya
kelautan dan perikanan secara implisit menjadi porto folio dimulai pada masa pemerintahan
Presiden Abdurahman Wahid (Gus dur) hingga saat ini Pemerintahan di pegang oleh Presiden Jokowi
dengan Kabinet kerjanya sektor kelautan dan perikanan atau sektor maritim menjadi haluan
pembangunan nasional hingga munculah jargon pemerintahan sekarang adalah menjadikan
indonesia sebagai Poros Maritim Dunia ( PMD ), upaya – upaya tersebut kedepan sudah seharusnya
mampu mewujudkan cita – cita nasional yaitu mensejahterakan rakyat secara keseluruhan.
Saya sebagai pemuda indonesia, yang sedang mendalami ilmu kelautan merasa dunia kelautan
indonesia dapat diperbaiki menjadi lebih baik, yang mana sektor kelautan indonesia belum
memaksimalkan potensi dari sumber daya alam yang ada, yang kita ketahui bahwa nelayan
indonesia masih belum dapat memaksimalkan hasil tangkapnya karena beberapa faktor,yaitu:
1. Tidak memadainya, peralatan tangkap sehingga tidak mampu bersaing dengan nelayan asing yang
memakai peralatan tangkap lebih modern. 2. Sumberdaya manusia, yang memiliki kemampuan
pemanfaatan Iptek dan pemahaman tentang inovasi yang rendah.
3. Perhatian pemerintah, dalam bagaimana pemanfaatan hasil tangkap baik dan berkualitas serta
membuat industri perikanan.
Tidak memadainya peralatan tangkap, pun berimbas terhadap kelangsungan dan pencaharian
nelayan indonesia, dikarenakan peralatan tangkap yang digunakan nelayan indonesia pada
umumnya masih sederhana dan tradisional. Untuk dapat mempermudah dan menjaga kualitas
tangkapan dalam berlangsungnya penangkapan. Pemerintah dan pemuda indonesia harus bisa
membuat suatu terobosan baru dan alat yang dapat memudahkan nelayan indonesia dalam proses
penangkapan ikan yang ada di laut indonesia. Semua ini berdampak terhadap kemampuan
pemaanfaatan dan inovasi dalam Iptek yang pun belum maksimal di bidang kelautan, yang nantinya
bisa mendorong kemajuan sektor kelautan indonesia.

Selanjutnya, kita harus bisa membuat nelayan indonesia dapat menggunakan pemanfaatan
teknologi yang sudah ada. Sekaligus melakukan pembinaan terhadap nelayan-nelayan yang belum
mengerti dan masih menggunakan alat tradisional, beganti menjadi mengerti terdahap alat dan
teknologi baru yang dibuat khususnya untuk membantu dalam penangkapan hasil tangkap di laut
indonesia. Membuat organisasi untuk terciptanya hubungan kerja atau mitra kerja pun sangat
penting karena dapat membantu dan mempermudah nelayan-nelayan indonesia dalam memperjual
belikan hasil tangkap dengan harga yang sebanding dengan harga pasarannya, karena selama ini
banyak nelayan-nelayan indonesia tradisonal hanya terpaku dan menjual hasil tangkapannya ke
tengkulak yang dimana nelayan akan menjual terhadapnya dengan harga yang murah, tetapi nanti
akan dijual kemasyarakat dengan harga dua atau tiga kali lipat dari harga biasanya.

Menurut saya, pada pokok pembahasan pertama dapat diselesaikan dengan cara pengadaan
penelitian dan riset terdahap teknologi yang mendung penangkapan nelayan indonesia, yang dimana
peralatan dan alat yang ada masih sederhana dan minim. Nah, dengan adanya penelitian dan riset
saya dan pemuda generasi unggul kebanggan bangsa indonesia lainnya akan membuka terciptanya
alat-alat yang dapat membantu terhadap pelaksanaan nelayan indonesia dalam penangkapan.
Seperti contoh: GPS atau radar pendeteksi adanya kelimpahan ikan sesuai dengan tempat dan
musimnya. Jadi, tidak lagi nelayan indonesia terpaku terhadap insting yang diajarkan nenek moyang
dulu melainkan mengunakan riset dan
data yang akurat, dan mengembangkan alat pancing yang sederhana menjadi lebih modern lagi agar
mempermudah dalam proses penangkapan.

Selanjutnya, pada pokok pembahasan yang kedua dengan cara saya akan melakukan dan meminta
membuat program terhadap himpunan mahasiswa dibidang kelautan dan perikanan yang berada di
Universitas Jenderal Soedirman dalam rangka membuat penyuluhan atau pengarahan bagaimana
cara menangkap yang ramah lingkungan dan cara penggunaan dan pengembangan alat yang lebih
modern terhadap nelayan yang ada dipesisir indonesia, karena nelayan indonesia yang dulunya
hanya tamat SMA saja dan bahkan banyak yang dulunya tidak bersekolah disebabkan dahulu
orangtuanya yang dulu nelayan juga tidak mampu untuk menyekolahkan anak anaknya.

Pada pokok pembahasan yang terakhir adalah tugas dari pemerintahan, karena disini pun peran
pemerintan sangat dibutuhkan terhadap tumbuh kembangnya kemajuan sektor kelautan Indonesia
dengan cara yaitu saya akan ikut dalam program kerja lembaga lembaga yang dibawa kementrian
kelautan dan perikanan Republik Indonesia yang melibatkan pemuda pemuda indonesia, serta ikut
terlibat dalam membangun industri perikanan yang kuat dan berskala besar dengan ikut terlibatkan
industri termasuk di dalamnya pembentukan kluster industri pasca panen ikan, klaster industri
proses serta klaster industri sarana prasarana.

Saya juga percaya dengan kesadaran diri pemuda pemuda indonesia khususnya yang tinggal dipesisir
pantai indonesia yang mau ikut memajukan perekonomian yang berada ditempat tinggal mereka,
karena dengan kesadaran diri dari pemuda dibantu dengan pemerintahan akan menciptakan
kemajuan di sektor kelautan dan perikanan indonesia dan khususnya pemuda yang berada di
perkotaan juga bisa ikut membantu dengan cara melakukan gerakan makan ikan atau hasil tangkap
laut indonesia, dengan begitu perekonomian indonesia akan maju dan merata khususnya di daerah
pesisir pantai karena hasil tangkap mereka akan terjual habis dan nelayan tersebut bisa
mengoptimalkan hasil tangkapannya untuk keluarga mereka serta pemuda yang mempunyai
kelebihan dibidang IT bisa membuatkan aplikasi online terhadap nelayan indonesia dengan begitu
transaksi dalam penjualan hasil tangkapan akan cepat dan terarah karena tidak terlibat orang ketiga
yang bisanya membagi keuntungan dari hasil penjualan dengan begini nelayan indonesia akan
sejaterah dan sektor kelautan dan perikanan indonesia akan maju.
Oleh karena itu, pemasalahan ini tidak dilimpahkan atau tanggung jawab dari pemerintahan saja,
melainkan kita sebagai pemuda indonesia seharusnya ikut andil peran terhadap perkembangan dan
kemajuan sektor kelautan dan perikanan indonesia. sehingga dalam memanfaatkan potensi laut
perlu membangun kebersamaan sinergi dan kolaborasi yang kuat antar institusi, industri,
masyarakat serta perguruan tinggi. Dengan kebersamaan yang harmonis ini kita akan bisa
membangun kelautan kita serta memanfaatkan kekayaan itu untuk pertumbuhan ekonomi,
kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.
Jika kita mampu melakukan kolaborasi dengan berpijak kepada tugas dan fungsi masingmasing
komponen, niscaya potensi yang melimpah bisa dimanfaatkan dengan baik, karena itu kalau hari ini
hanya segelintir pemuda yang mau hidup sebagai nelayan, maka kedepan nelayan generasi muda
akan segera melaut. Laut akan menjadi tumpuan hidup bagi generasi muda, sehingga akan menjadi
faktor kunci bagi pertumbuhan ekonomi di negara ini.
Inilah makna dari sebuah kedaulatan politik, kemandirian ekonomi serta kepribadian dalam
berbudaya membangun masyarakat nelayan yang profesional, mengakibatkan industri perikanan
tangkap menjadi produktif, selanjutnya sektor perikanan menjadi tumpuan harapan terhadap
tumbuhnya kegiatan ekonomi dan pasar.

4. Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia

Generasi unggul adalah generasi yang memiliki nilai lebih dengan generasi yang lainnya yang dapat
bermanfaat untuk lingkungan sekitarnya. Seseorang dikatakan sebagai generasi unggul jika orang
tersebut memiliki kompetensi yang lebih dan orang tersebut dapat memanfaatkan kompetensi yang
dimilikinya agar bermanfaat untuk orang lain dan lingkungannya. Lingkungan disini dapat diartikan
dalam ruang lingkup keluarga, organisasi dan negara.

Generasi unggul dalam lingkup keluarga adalah jika anggota keluarga tersebut dapat mengangkat
derajat dan martabat keluarganya lebih baik dari yang sebelumnya. Generasi unggul dalam ruang
lingkup organisasi, jika sumber daya manusia yang dimiliki organisasi tersebut memiliki kompetensi
yang berkualitas tinggi di bidangnya. Orang-orang dalam organisasi tersebut saling kerja sama untuk
memajukan dan mengembangkan organisasinya agar lebih baik. Sehingga tujuan dari organisasi
tersebut dapat tercapai dan organisasi tersebut dapat bermanfaat untuk semuanya, baik di dalam
organisasi itu sendiri ataupun diluar organisasi tersebut. Generasi unggul dalam ruang lingkup
negara hampir sama dengan ruang lingkup oraganisasi, tetapi cakupannya lebih luas. Generasi
unggul dalam sebuah negara artinya orang-orang dalam negara tersebut dapat memajukan dan
mengembangkan negaranya dalam semua aspek.

Memajukan dan mengembangkan sebuah bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya
manusia yang dimiliki bangsa tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas sumber daya
manusia adalah pendidikan. Pendidikan dapat membuat seseorang lebih yang berkompeten dan
berkualitas tinggi. Oleh karena itu dalam perjalanan hidup saya, saya sangat mementingkan dan
mengutamakan pendidikan. Sejak menempuh pendidikan Sekolah Dasar sampai Pascasarjana saya
sangat bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam menjalaninya. Saya tidak mau setengah-
setengah dalam menempuh pendidikan. Pada saat saya menempuh pendidikan Sekolah Dasar di
SDN Prawit 1 No.69, saya minimal mendapat peringkat sepuluh besar. Disamping itu saya juga sering
mengikuti lomba dalam bidang olahraga untuk mewakili sekolahan saya. Saya lulus dengan nilai yang
cukup memuaskan. Setelah itu, dengan nilai kelulusan yang cukup memuaskan saya berhasil
diterima di SMP N 7 Surakarta. Sekolahan tersebut termasuk sekolah terbaik di Kota Surakarta. Pada
saat sekolah, saya juga mewakili sekolah tersebut dalam lomba sepakbola antar SMP tingkat kota.
Dalam urusan akademik dari semenjak kelas 7-9, saya memperoleh peringkat 10 besar secara terus
menerus. Hal itu karena saya belajar secara sungguh-sungguh dan akhirnya saya lulus dengan nilai
yang memuaskan.

Setelah saya lulus dari SMP, saya melanjutkan pendikan ke Sekolah Menengah Kejuruan yaitu SMKN
2 Surakarta yang merupakan salah satu sekolah kejuruan favorit di Kota Surakarta. Di sekolah
tersebut saya memilih jurusan Teknik Mekanik Otomotif. Saya memilih jurusan tersebut karena
beberapa alasan. Pertama, saya suka hal yang berhungan dengan mesin kendaraan bermotor.
Kedua, saya mempunyai pemikiran bahwa dunia otomotif tidak akan pernah mati, dunia otomotif
akan terus berkembang , dan perkembangannya sangat pesat. Tujuan saya menempuh pendidikan di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu saya ingin memiliki kompetensi dalam bidang otomotif
sehingga saya bisa terjun langsung dalam perkembangan otomotif dan saat saya lulus dapat memiliki
keahlian khusus yang tidak dimiliki semua orang. Hal itu menjadi nilai tambah untuk diri saya pribadi.
Pada saat saya menempuh pendidikan di SMK saya selalu mengikuti jam tambahan untuk
memperdalam penguasaan keahlian otomotif. Karena dengan jam normal yang disediakan
sekolahan, saya masih merasa kurang. Jam tambahan tersebut hanya diikuti oleh beberapa siswa
yang ingin lebih menguasai keterampilannya. Dampak dari jam tambahan tersebut saya memiliki
keterampilan lebih baik dibandingkan siswa lain yang tidak mengikuti jam tambahan tersebut. Saya
selalu mendapat peringkat sepuluh besar di kelas. Saya selalu memberi motivasi dan ikut membantu
apabila ada teman-teman yang kurang menguasai materi pelajaran. Saya lulus dengan nilai
memuaskan dan mendapat kesempatan untuk mewakili sekolah untuk menjadi siswa perakit mobil
ESEMKA. Perakitan mobil ESEMKA dilakukan di Cikampek selama 3 minggu. Dalam program tersebut
saya memiliki tambahan banyak pengalaman dan pengetahuan. Setelah saya lulus saya tidak
langsung kerja karena saya berpemikiran bahwa lulusan SMK jika langsung kerja maka tingkatnya
masih rendah, baik dilihat dari segi gaji maupun posisi di perusahaan dan jika saya langsunh kerja,
maka saya akan tidak berkembang. Oleh karena itu setelah saya lulus, saya memutuskan untuk
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu kuliah di universitas.

Saya lanjut di sebuah universitas negeri yang sangat terkenal di kota Solo yaitu Universitas Sebelas
Maret Surakarta (UNS). Saya mengambil S1 jurusan Pendidikan Teknik Mesin (PTM) konsentrasi
Otomotif. Ada beberapa alasan dalam pemilihan jurusan tersebut. Pertama, saya ingin melanjutkan
program keahlian yang pernah saya tempuh di SMK sehingga saya dapat terus mengembangkan
keterampilan saya dalam bidang otomotif. Kedua, saya mengambil jurusan pendidikan karena saat
itu gencar-gencarnya pendidikan vokasional atau pendidikan kejuruan, sehingga pasti dibutuhkan
tenaga pengajar/guru kejuruan dalam jumlah banyak. Padahal universitas yang menghasilkan lulusan
untuk menjadi guru kejuruan khususnya guru otomotif sanga sedikit, sehingga peluang kerja setelah
lulus sangatlah terbuka. Waktu saya kuliah saya berusaha sungguh-sungguh agar mendapat nilai
yang maksimal pada setiap mata kuliah. Tidak hanya mementingkan nilai yang bagus, tetapi yang
lebih penting adalah ilmu dan pengetahuan yang diberikan oleh dosen yang sangat berguna.
Selain akademik, saya juga aktif dalam kegiatan non akademik. Karena menurut saya untuk menjadi
generasi/mahasiswa unggulan harus memiliki keterampilan akademik dan non akdemik. Kedua hal
itu harus seimbang dan dapat berjalan beriringan serta saling mendukung satu sama lain. Kegiatan
non akedemik yang saya ikuti adalah mengikuti Badan Koordinasi Kesenian Tradisional Universitas
Sebelas Maret Surakarta (BKKT-UNS). Organisasi ini bergerak dalam bidang kesenian khususnya
kesenian tradisional. Disini saya bisa meneruskan hobi saya sewaktu SMP yaitu bermain gamelan.
Selama saya mengikuti BKKT, saya tidak hanya belajar kesenian tetapi juga belajar banyak hal.
Pertama, saya dapat belajar tentang kepemimpinan. Dalam pelaksanaannya sering terlatih
mengungkapkan argumen di depan orang lain maupun mengarahkan anggota lain ketika menggelar
sebuah acara. Saat mencari pekerjaan, kemampuan kepemimpinan sangat berguna sebagai nilai
tambah pribadi kita. Kedua, belajar mengelola waktu. Waktu antara kuliah dengan organisasi harus
seimbang. Keduanya harus dapat berjalan beriringan. Pada awalnya akan kewalahan mengatur
waktu kuliah dan berorganisasi. Namun, lama-kelamaan menjadi terbiasa. Dampak positifnya, pola
tersebut bisa saya bawa ke kehidupan sehari-hari. Ketiga, melatih sikap bermasyarakatan. Dalam
BKKT UNS saya dilatih berhubungan dengan beragam karakter orang. Tidak hanya teman satu
angkatan namun juga dari jurusan dan angkatan lain. Sehingga meluaskan pengetahuan tentang
bermacam tipikal orang. Keempat, melatih memecahkan masalah. Dalam sebuah organisasi pasti
akan menghadapi sebuah masalah, mau tidak mau masalah tersebut harus bisa dicari jalan
keluarnya. Pada saat di BKKT UNS saya belajat hal tersebut, bagaimana menghadapi sebuah masalah
dan bagaimana cara mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi. Sejak awal masuk BKKT UNS,
saya lansung dipercaya untuk menjadi pengurus dalam bidang perlengkapan dan logistic, tahun
berikutnya saya menempati posisi sebagai kepala bidang tersebut. Sampai akhirnya saya dipilih
sebagai Dewan Penasihat BKKT UNS.

Salah satu pengalaman berharga yang saya peroleh saat mengikuti BKKT UNS adalah saya menjadi
Tim Manajemen Tari untuk mewakili UNS dalam ajang Pekan Seni Mahasiswa Daerah (PEKSIMIDA)
Tahun 2012. Saya menjadi bagian yang mengurusi perlengkapan dan logistik. Saya bertanggung
jawab terhadap semua hal kebutuhan perlengkapan dan logistic dalam persiapan lomba tari
PEKSIMIDA. Dalam perlombaan tersebut UNS berhasil mendapat juara pertama lomba tangkai tari.
Prestasi tersebut merupakan pencapaian yang sudah ditunggu dari bertahun-tahun yang lalu.
Setelah itu Tim UNS melnjutkan ke tingkat nasional yaitu Pekan Seni Mahasiswa Nasional
(PEKSIMINAS) di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Dalam ajang tersebut meraih juara pertama tangkai
tari. Berkat mengikuti ajang lomba tersebut, saya berhasil mendapat beberapa hadiah. Salah satunya
adalah saya bisa membayar uang kuliah dengan hasil jerih payah saya sendiri. Setelah dua tahun
berikutnya saya dipercaya kembali untuk menjadi bagian dari Tim Manajemen Tari untuk PEKSIMIDA
2014. Saat itu UNS meraih juara pertama dan di tingkat nasional (PEKSIMINAS) di Palangkaraya
mendapat juara harapan pertama. Menjadi bagian dari Tim Manajemen UNS dan mendapat juara
tingkat daerah dan nasional merupakan pengalaman yang sangat berharga selama saya berada di
UNS.

Selain organisasi intern kampus, saya juga mengikuti organisasi di luar kampus yaitu CB150R Owner
Club Solo (CBOCS). Sejak organisasi ini berdiri, saya dipercaya menjadi Sekretaris sampai sekarang.
Pengalaman organisasi merupakan hal yang sangat berharga bagi saya, karena dengan mengikuti
beberapa organisasi saya mendapat ilmu/pengalaman yang saya tidak dapat di lingkungan
sekolah/kampus.
Meskipun saya aktif di organisasi, saya masih dapat lulus tepat waktu dan mendapat nilai yang cukup
memuaskan. Setelah saya lulus saya bekerja di sebuah pabrik garment selama beberapa bulan,
karena dalam pekerjaannya tidak sesuai dengan kontrak kerja maka saya memutuskan untuk keluar
dari perusahaan tersebut. Pada saat saya bekerja di perusahaan tersebut saya merasakan bekerja
tidak pada bidang saya yaitu pendidikan. Kemudian saya mencari lowongan untuk menjadi guru SMK
dan akhirnya diterima untuk menjadi guru di SMK Muhammadiyah 3 Karangnyar. SMK tersebut
merupakn salah satu sekolah favorit di Karanganyar. Selama saya mengajar saya menemukan dunia
saya yang seharusnya. Saat mengajar, saya mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh PT. Astra
Honda Motor dan dalam diklat tersebut saya mendapat peringkat dua terbaik dari seluruh peserta
diklat. Dalam mengajar saya berpedoman saya harus bisa menghasilkan anak didik yang mempunyai
kompetensi tinggi dalam bidangnya. Lulusan yang dihasilkan harus termasuk generasi unggul karena
lulusan tersebut merupakan anak-anak penerus bangsa yang harus memiliki kualitas yang baik. Jika
sejak awal diberikan pendidikan yang baik, maka harapan kedepannya anak tersebut dapat menjadi
generasi unggul yang dapat memajukan bangsa Indonesia. Dalam mengajar saya dituntut untuk
berkembang secara terus menerus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemudian saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah saya ditingkat yang lebih tinggi yaitu
magister. Karena keterbatasan waktu dan jadwal maka saya sementara berhenti mengajar di
sekolahan tersebut. Saya menjadi guru di SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar selama 9 bulan.

Saya melanjutkan kuliah di Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta jurusan Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan. Alasan saya memilih jurusan tersebut karena pendidikan vokasional menjadi salah
satu fokus program kerja pemerintah dalam memajukan bangsa Indonesia. Pendidikan vokasional
didukung penuh oleh pemerintah. Oleh karena itu saya ingin ikut berpartisipasi aktif dalam program
tersebut, sehingga saya juga ikut untuk memajukan bangsa Indonesia. Saat ini saya sedang berjuang
keras untuk mewujudkan hal tersebut. Saya tidak pernah lelah untuk belajar untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki.

Apakah saya termasuk generasi unggul kebanggaan bangsa Indonesia ? Ya, karena saya memiliki
kompetensi keterampilan dalam bidang otomotif dan pendidikan yang tidak dimiliki oleh semua
orang. Keterampilan yang saya miliki tidak hanya untuk saya pribadi tetapi dapat bermanfaat untuk
orang lain. Saya berusaha menghasilkan generasi unggul melalui pendidikan dengan menjadi guru
agar pemuda/pemudi dapat berguna bagi bangsa dan negara Indonesia. Sebagai generasi unggul
harus terus belajar untuk lebih maju dan menyebarkan hal-hal positif kepada semua orang danl
linkungan sekitar. Sebagai generasi unggul harus memiliki hard skill dan soft skill yang mumpuni.
Sebagai generasi unggul kebanggaan bangsa Indonesia harus tetap menjunjung tinggi ciri khas
bangsa Indonesia. Salah satu ciri khas bangsa Indonesia adalah kebudayaanya. Saya berusaha penuh
memelihara dan melestarikan kebudayaan Indonesia, karena keagungan suatu bangsa akan terlihat
dari budaya yang ada di dalamnya (Kuncara ruming bangsa dumunung ing luhuring budhaya).

Anda mungkin juga menyukai