Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Keperawatan Widya Gantari Vo. 2 No.

2 /Desember 2015

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA INFEKSI


SALURAN KEMIH PADA PASIEN DEWASA
DI RSUD KOTA BEKASI
Santi Herlina¹, Anggara Kasih Mehita Yanah²

Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

alfarabi_albi@yahoo.co.id

Abstrak

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi nosokomial yang paling sering terjadi, yaitu
berjumlah sekitar sepertiga dari semua komplikasi infeksi akibat rawat inap di rumah sakit. Insiden
infeksi saluran kemih pada 3 bulan terakhir tahun 2014 di RSUD kota Bekasi terdapat 619 pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi saluran
kemih di RSUD Bekasi pada pasien dewasa. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Bekasi. Jenis
penelitian yang digunakan adalah kohort Retrospektif. Sampel yang digunakan adalah Random
Sampling 96 Responden. Data yang terkumpul memenuhi kriteria dianalisa secara univariat,
bivariat menggunakan Chi Square, dan Multivatiat dengan regresi logistik. Hasil Penelitian ini
menunjukan bahwa variabel yang berhubungan dengan infeksi saluran kemih adalah jenis
kelamin, riwayat keluarga, penyakit urologi. Sedangkan variabel usia, dan penyakit metabolik
sebagai perancu, namun hasil yang didapat dari odd ratio (OR) adalah penyakit metabolik yang
paling besar dengan nilai 2,53, dan artinya pasien yang mengalami penyakit metabolik akan
mengalami lebih besar dengan 2,5 lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang tidak mengalami
penyakit metabolik dan yang paling mempengaruhi terjadinya ISK adalah penyakit metabolik.
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan bagi dunia keperawatan
dalam menangani pasien dengan ISK.

Kata kunci : saluran kemih, faktor-faktor,kejadian Infeksi Saluran Kemih

Abstract

Urinary tract infection(UTI) isthe most frequentnosocomial infectionoccurs, that amounts toabout
a third ofallhospitalizationsdue toinfectious complicationsin hospitals. Incidence of urinary tract
infections in the last 3 months of 2014 in the city of Bekasi District Hospital there are 619
patients. This study aims to determine the factors that influence the occurrence of urinary tract
infections in hospitals Bekasi in adult patients. This study was conducted at Hospital Bekasi. Type
of study is a retrospective cohort trial. The sample used was random sampling 96 respondents.
The collected data meet the criteria analyzed in univariate, bivariate using Chi Square, and
Multivatiat with logistic regression. The results of this study show that. From the multivariate
analysis turns significant variables associated with urinary tract infection is a type of klamin,
family history, urologic diseases. While the variables of age, and metabolic diseases as
confounders, but the results obtained from the odds ratio (OR) is a metabolic disease with the
greatest value of 2.53, and that means patients with metabolic disease will experience greater with
2.5 higher than with patients who did not experience disease metabolik.dan most influence the
occurrence of UTI is a metabolic disease. From these results, it is expected to be useful as an input
to the world of nursing to intervention for the UTI patient.

Key words: urinary tract, the factors, the incidence of Urinary Tract Infection

100
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Vo. 2 No.2 /Desember 2015

PENDAHULUAN dan menghabiskan biaya USD 500


miliyar tiap tahunnya (Hooten et al

Infeksi saluran kemih (ISK) 2010; Sepalanita 2012). Pasien rawat

merupakan infeksi nosokomial yang inap yang, mengalami infeksi saluran

paling sering terjadi, yaitu berjumlah kemih ada beberapa rumah sakit di

sekitar sepertiga dari semua Amerika serikat dan eropa menempati

komplikasi infeksi akibat rawat inap urutan pertama (42%) disusul dengan

di rumah sakit. Diperkirakan sekitar infeksi saluran luka operasi (24%)

30% sampai 50% dari seluruh wanita dan infeksi saluran nafas (11%).

akan mengalami ISK dalam masa (Soewondo 2007; Sepalanita 2012)


hidupnya. (Syella dkk, 2011) Infeksi
nosokomial memiliki pengaruh yang Penelitian yang dilakukan di Kanada

signifikan terhadap morbiditas dan mendapatkan 7-20% pasien yang

mortalitas pasien. Meskipun upaya dirawat dengan ISK atas, rata-rata

profesional perawatan kesehatan dan perawatan untuk ISK atas 10,60± 0,51

pengembangan antibiotik baru, per 10.000 penduduk wanita dan 3,32

kejadian infeksi nosokomial tidak ± 0,27 per 10.000 penduduk laki-laki

menurun. Infeksi saluran kemih (ISK) dan 21% dari 432 pasien yang dirawat

terdiri dari 30% sampai 40% dari diatas 40 tahun menderita diabetes.

semua infeksi nosokomial, dengan


UTI yang terjadi di unit perawatan Angka masuk rumah sakit pada ISK

intensif (ICU) yang terdiri dari 8% atas ini 5-20 kali lebih besar pada

sampai 21% dari semua infeksi wanita dan secara bermakna

nosokomial. frekuensinya lebih besar pada


kehamilan dan diabetes mellitus. Pada
Infeksi saluran kemih merupakan penelitian di Indonesia yang
penyakit yang paling banyak dilakukan pada penderita diabetes
ditemukan di tempat pelayanan didapatkan kejadian ISK sebesar
kesehatan. Angka kunjungan rawat 47%, pasien dengan batu ginjal 41%,
jalan pasien infeksi saluran kemih di pasien dengan obstruksi saluran
rumah sakit di Amerika Serikat kemih sebesar 20%. Dari 40%
mencapai lebih dari 8 juta pertahun penderita yang terpasang kateter

101
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Vo. 2 No.2 /Desember 2015

mendapatkan infeksi nosokomial dan Organisme resisten antibiotik


bakteriuri sebanyak 26%. (Ariwijaya diidentifikasi antara 14 % isolat .
dkk, 2007). Didapati bahwa angka kejadian ISK
meningkat pada pasien berumur 40
Menurut penelitian Laupland dkk tahun ke atas dengan puncak tertinggi
(2005) ICU operasi jantung di yaitu pada kelompok umur 50-59
Calgary Kesehatan Daerah (CHR , tahun yaitu sebanyak 10 kasus
populasi sekitar 1 juta) mulai 1 (33,3%).
Januari 2000 sampai 31 Desember
2002 . Hasil Selama 3 tahun , 4465 Menurut komala, dkk (2013) faktor
pasien dirawat, 4915 kali ke CHR resiko terjadinya infeksi saluran
ICU selama 48 jam atau lebih. kemih personal hyegiene,
Sebanyak 356 pasien ICU terkena kontraksepsi, aktivitas seksual,
UTI (didefinisikan setidaknya 105 genetik, hormonal,diabetes dan imun.
unit pembentuk koloni /ml dari satu Infeksi saluran kemih lebih banyak
atau dua Organisme dalam 48 jam pada pasien DM terutama perempuan
atau lebih setelah masuk ICU ) (Black & Hawks, 2009). Prevalensi
terjadi di antara 290 (6,5%) pasien ISK pada pasien DM perempuan 43%
menghasilkan kepadatan UTI 9,6 per dan pada laiki-laki DM 30%
1000 hari ICU. Empat bacteremic/ (Pargavi,mekala, Selvi, Moorthy,
fungemic ICU terkena UTI pada (0,1 2011; Saptiningsih 2012). Hampir 50
per 1000 hari ICU). Pengembangan % perempuan pernah mengalami satu
ISK ICU lebih sering terjadi pada kali ISK dalam hidupnya (foxman,
wanita (risiko relatif 1,58 ; 95% Barlow, D’Arcy, Gillespic, Sobel,
confidence interval 1,43-1,75, 2000; Saptiningsih 2012).
P<0,0001) dan dalam medis (9 %)
dibandingkan dengan pasien bedah Menurut price 2006 faktor-faktor
non bedah jantung (6 %) , dan jantung predisposisi dalam perkembangan
(2 %). Itu sebagian besar organisme infeksi saluran kemih dan
umum diisolasi adalah Escherichia pielonefritis kronik yaitu obstruksi
coli (23%), Candida albicans (20%), saluran kemih, jenis kelamin, umur
dan Spesies Enterococcus (15%). kehamilan, reflek vesikuler, peralatan

102
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Vo. 2 No.2 /Desember 2015

kedokteran, kandung kemih dengan menggunakan Random


neurogenik, penyalahgunaan Sampling. Uji analis yang digunakan
analgesik secara kronik, penyakit ialah Uji Chi-Square dengan derajat
ginjal, penyakit metabolik kemaknaan sebesar 95% untuk
(diabetes,gout, batu). mengetahui apakah ada atau tidak
pengaruh terjadinya infeksi saluran
Data RSUD kota Bekasi terdapat 619 kemih dan di tambah dengan analis
pasien yang mengalami infeksi multivariat untuk mengetahui
saluran dalam 3 bulan pada tahun hubungan yang paling erat dari
2014. Diperkirakan 206 dalam variabel dependen.
sebulan dan 51 pasien dalam 1
minggu dan dalam 1 hari sekitar 7 HASIL PENELITIAN
pasien yang datang ke RSUD. Dari Tabel 1. Kemih Berdasarkan
Fenomena tersebutkan diatas peneliti Karakteristik Responden di
RSUD Bekasi pada Bulan
tertarik untuk mengambil penelitian Mei 2014, (n=96)
terkait ISK

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan


adalah jenis desain kohort
restrospektif adalah modifikasi dari
desain kohort. Desain ini digunakan
untuk mengetahui hubungan antara
variabel independen (faktor resiko)
dengan variabel dependen (outcome)
berdasarkan perjalanan waktu dimulai
dari identifikasi faktor resiko sampai
terjadinya outcome, namun seluruh
kejadian terjadi dimasa lalu
(retrospektif). Jumlah Populasi 111
orang dengan sample 96 orang

103
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Vo. 2 No.2 /Desember 2015

Tabel 2. Distribusi responden Tabel 5. Distribusi responden


menurut jenis Kelamin menurut penyakit metabolik
dengan Kejadian infeksi dengan kejadian infeksi
Saluran Kemih di RSUD saluran kemih. (n=98)
Bekasi (n=96)

Tabel 6. Distribusi Responden


Menurut Penyakit Urologi
Tabel 3. Distribusi responden Dengan Kejadian Infeksi
menurut Usia dengan Saluran Kemih (n=98)
Kejadian infeksi Saluran
Kemih di RSUD Bekasi
(n=96)

Analisis Multivariat
Tabel 7. Hasil Seleksi Bivariat

Tabel 4. Distribusi Reponden


Menurut Riwayat Keluarga
dengan kejadian infeksi
saluran kemih di RSUD
Bekasi (n=96)
Tabel 8. Distribusi Faktor Terkait
Infeksi Saluran Kemih
Variabel P Value OR
Jenis Kelamin 0,002 0,149
Usia 0,490 1,541
Riwayat 0,005 0,150
Keluarga
Penyakit 0,239 2,532
Metabolik
Penyakit Urologi 0,007 0,179

104
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Vo. 2 No.2 /Desember 2015

PEMBAHASAN akan mengalami ISK dalam masa

a. Karakteristik responden hidupnya. Diperkirakan sekitar


30% sampai 50% dari seluruh

Dapat dilihat bahwa dari 96 wanita akan mengalami ISK dalam

responden, pada kolom jenis masa hidupnya.( Nafillah dkk,

kelamin jumlah pasien dengan 2011).

jenis kelamin laki-laki sebanyak 33


orang (34,4%) dan pasien Pada kolom usia, jumlah pasien

perempuan berjumlah 63 orang dengan lanjut usia sebanyak 64

dengan (65,6%). Hal ini orang (66,7%) dan pasien dewasa


menunjukkan bahwa sebagian akhir berjumlah 23 orang dengan

besar pasien yang terkena infeksi (24,0%) dan pasien dewasa muda 9

saluran kemih adalah wanita. orang (9,4%). Hal ini


menunjukkan bahwa sebagian

Menurut Suharyanto dkk 2009 besar pasien yang terkena infeksi

insiden hampir 10 juta yang datang saluran kemih adalah yang berusia

ke dokter untuk memeriksakan lanjut. Dapat disimpulkan infeksi

kesehatannya adalah pasien infeksi saluran kemih lebih banyak terjadi

saluran kemih (ISK). Wanita 50 pada pasien lansia, hal ini sesuai

kali lebih banyak dari pada laki-


laki. 1 dari 5 wanita mengalami Menurut Basuki 2011 infeksi

ISK. Hal ini sesuai dengan saluran kemih dapat menyerang

pendapat Crowin yang di kutip pasien dari segala usia mulai bayi

dari penelitian Marlina dkk, baru lahir hingga orang tua. Pada
Infeksi saluran kemih sering terjadi umumnya wanita lebih sering

pada anak perempuan dan wanita. mengalami episode ISK dari pada

Salah satu penyebabnya adalah pria, hal ini karena uretra wanita

uretra wanita lebih pendek lebih pendek dari pada pria.

sehingga bakteri kontaminan lebih Namun, pada masa neonatus, Isk

mudah memperoleh akses ke lebih banyak terdapat pada bayi

kandung. Dan pada pendapat laki-laki (2,7%) yang tidak

Nafillah sekitar 30-50% wanita menjalani sirkumsisi dari pada

105
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Vo. 2 No.2 /Desember 2015

perempuan (0,7%). Dengan Pada tabel penyakit metabolik,


bertambahnya usia insiden ISK jumlah pasien dengan memiliki
terbalik, yaitu pada masa sekolah, penyakit metabolik sebanyak 66
ISK pada anak perempuan 3% orang (68,8%) dan yang tidak
sedangkan pada anak laki-laki memiliki riwayat penyakit
1,1%. iniden pada usia remaja metabolik sebanyak 30 orang
anak perempuan meningkat 3,3% (31,3%). Hal ini menunjukkan
sampai 5,8%. Bakteriuria bahwa sebagian besar pasien yang
asimtomatik pada wanita usia 18- mengalami infeksi saluran kemih
40 tahun adalah 5-6% dan angka adalah pasien yang memiliki
itu meningkat menjadi 20% pada riwayat penyakit metabolik.
usia lanjut.
Pada kolom penyakit urologi,
Pada kolom riwayat keluarga, jumlah pasien dengan tidak
jumlah pasien dengan riwayat memiliki penyakit urologi
keluarga tidak infeksi saluran sebanyak 60 orang (62,5%) dan
kemih 78 orang (81,3%) dan yang memiliki riwayat penyakit
pasien dengan riwayat keluarga urologi sebanyak 36 orang
infeksi saluran kemih sebanyak 18 (37,5%). Hal ini menunjukkan
orang (18,8%). Hal ini bahwa sebagian besar pasien yang
menunjukkan bahwa sebagian mengalami infeksi saluran kemih
besar pasien yang mengalami adalah pasien yang tidak memiliki
infeksi saluran kemih tidak riwayat penyakit urologi. Penyakit
memiliki riwayat keluarga yang urologi Salah satu penyakit/
mengalami infeksi saluran kemih. kelainan traktus urinarius, menurut
Riwayat keluarga Untuk haryono, 2013 sisa urin dalam
mendapatkan tentang hubungan kandung kemih yang meningkat
kekeluargaan langsung dan tersebut mengakibatkan distensi
hubungan darah, untuk yang berlebihan sehingga
menentukan apakah klien beresiko menimbulkan nyeri, keadaan
terhadap penyakit yang bersifat keadaan ini mengakibatkan
genetik. penurunan resistensi terhadap

106
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Vo. 2 No.2 /Desember 2015

invasi bakteri dan residu kemih penelitian Ariwijaya dkk, 2007


menjadi media pertumbuhan didapatkan ISK berulang 2,8%.
bakteri yang selanjutnya akan Penyebab infeksi saluran kemih
mengakibatkan gangguan fungsi yang berulang ini, kurang dari 5%
ginjal itu sendiri, kemudian infeksi berulang ini oleh karena
keadaan ini secara hematogen faktor predisposisi anatomi dan
menyebar ke seluruh traktus fungsi dari saluran kemih yang
urinarius. Selain itu beberapa hal abnormal.
yang menjadi predisposisi ISK,
antara lain adanya obstruksi aliran Analisis bivariat
kemih proksimal yang a. Jenis Kelamin
mengakibatkan penimbunan cairan 27 pasien yang mengalami infeksi
yang bertekanan dalam pelvis saluran kemih berulang, sebanyak
ginjal dan ureter yang disebut 15 pasien (45,5%) pada laki-laki,
hidronefrosis. Penyebab umum dan 12 pasien (19,0%) pada
obstruksi adalah jaringan parut wanita dan pasien dengan infeksi
ginjal, batu, neoplasma dan saluran kemih pertama diperoleh
hipertrofis prostat yang sering 69 pasien, sebanyak 51 pasien
ditemukan pada laki-laki usia 60 (81,0%) pada wanita dan sebanyak
tahun. 18 pasien (54,4%) pada laki-laki.
Hasil uji statistik kali kuadrat
Pada kolom kejadian ISK, jumlah diperoleh nilai p-value= 0,013 atau
pasien dengan infeksi saluran p ≤ 0,05 sehingga dinyatakan
kemih pertama sebanyak 69 orang bahwa ada hubungan yang
(71,9%) dan pasien dengan infeksi signifikan antara jenis kelamin
saluran kemih berulang sebanyak dengan kejadian infeksi saluran
27 orang (28,1%). Hal ini kemih. Dari hasil analisis
menunjukkan bahwa sebagian diperoleh pula nilai OR= 0,282
besar pasien yang mengalami yang artinya jenis kelamin wanita
infeksi saluran kemih adalah berpeluang untuk terjadinya
pasien yang pertama kali terkena infeksi saluran kemih pertama.
infeksi saluran kemih. Pada Dan pada jenis kelamin pria

107
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Vo. 2 No.2 /Desember 2015

memiliki peluang untuk terjadinya dinyatakan bahwa tidak ada


infeksi saluran kemih berulang. hubungan yang signifikan antara
menurut Suharyanto dkk, 2009 usia dengan kejadian infeksi
meskipun penanganan ISK saluran kemih. Dari hasil analisis
khususnya sistitis selama 3 hari diperoleh pula nilai OR= 0,723
biasanya adekuat pada wanita, yang artinya usia lanjut infeksi
tetapi kambuhnya infeksi terjadi saluran kemih berpeluang 0,723
20% wanita yang mendapat untuk terjadinya infeksi saluran
penanganan untuk saluran kemih kemih pertama dan berulang.
nonkomplikasi. Hal ini tidak sama
dengan penelitian ini, nyatanya Smeltzer 2005 mengatakan,
yang mengalami ISK berulang Insiden bakteriuria meningkat
lebih banyak laki-laki seiring dengan penuaan dan
dibandingkan dengan wanita ketidakmampuan, dan wanita
c. Usia mengalaminya dan lebih sering
dibanding pria, Infeksi traktus
Pada tabel diatas dapat dilihat
urinarius merupakan kasus
bahwa 20 pasien yang mengalami
urinarius merupakan kasus paling
infeksi saluran kemih berulang,
umum pada sepsis bakteri akut
sebanyak 21 pasien (32,8%) usia
pada pasien yang berusia lebih dari
lanjut, dan 6 pasien (26,1%) pada
65 tahun. Hal ini sesuai dengan
pasien yang dewasa akhir, pada
penelitian diatas usia lanjut
dewasa muda 0 (0,0%). Dan
memiliki resiko lebih besar
pasien dengan infeksi saluran
dibandingkan dengan usia lain.
kemih pertama diperoleh 76
d. Riwayat keluarga
pasien, sebanyak 43 pasien
(67,2%) pada usia lanjut dan Pada tabel diatas dapat dilihat
sebanyak 17 pasien (73,9%) pada bahwa 27 pasien yang mengalami
pasien dengan usia dewasa akhir infeksi saluran kemih berulang,
dan sebanyak 9 (100%) pada sebanyak 22 pasien (28,2%)
dewasa muda. Hasil uji statistik kai riwayat keluarga yang tidak ISK,
kuadrat diperoleh nilai p-value= dan 5 pasien (27,8%)pada pasien
0,119 atau p ≥ 0,05 sehingga dengan riwayat keluarga yang

108
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Vo. 2 No.2 /Desember 2015

pernah ISK.dan pasien dengan Dari tabel diatas dapat dilihat


infeksi saluran kemih pertama bahwa 27 pasien yang memiliki
diperoleh 69 pasien, sebanyak 56 infeksi saluran kemih berulang
pasien (81,8%) pada pasien dengan sebanyak 14 pasien (43,3%)
riwayat keluarga tidak ISK dan memiliki riwayat penyakit
sebanyak 13 pasien (72,2%) pada metabolik, dan sebanyak 13 pasien
pasien dengan riwayat keluarga (21,2%) tidak memiliki riwayat
mengalami ISK. Hasil uji statistik penyakit metabolik. Sebanyak 69
kali kuadrat diperoleh nilai p-value pasien yang mengalami infeksi
= 1,000 atau p ≥ 0,05 sehingga saluran kemih pertama didapat 52
dinyatakan bahwa tidak ada pasien (78,8%) memiliki riwayat
hubungan yang signifikan antara penyakit metabolik dan 17 pasien
riwayat keluarga dengan kejadian (56,7%) tidak memiliki riwayat
infeksi saluran kemih. Dari hasil penyakit metabolik.
analisis diperoleh pula nilai OR=
0,979 yang artinya tidak memiliki Hasil uji statistik kali kuadrat
riwayat keluarga infeksi saluran diperoleh nilai p-value= 0,047 atau
kemih berpeluang 0,979 untuk p ≥ 0,05 sehingga dinyatakan
terjadinya infeksi saluran kemih bahwa ada hubungan yang
pertama dan berulang. signifikan antara penyakit
metabolik dengan kejadian infeksi
Dari hasil penelitian ini kita dapat saluran kemih. Dari hasil analisis
melihat bahwa riwayat keluarga diperoleh pula nilai OR= 0,352
tidak mempengaruhi seseorang yang artinya riwayat penyakit
untuk terjadi infeksi saluran kemih metabolik berpeluang 0,352 untuk
juga, sehingga kejadian infeksi terjadinya infeksi saluran kemih
saluran kemih tidak bergantung pertama dan infeksi saluran kemih
pada riwayat keluarga yang pernah berulang.
ISK melainkan yang tidak
memiliki riwayat keluarga ISK Pada penelitian Ariwijaya 2007,
berpeluang 0,979 terjadinya ISK. dari penelitian diabetes mellitus
e. Penyakit metabolik pada penelitian didapat 36 orang

109
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Vo. 2 No.2 /Desember 2015

dengan ISK (36%), lebih dari sebanyak 26 pasien (75,0%) pada


sepertiga penelitian ini dengan pasien memiliki penyakit urologi.
ISK. Kejadian bakteri pada wanita Hasil uji statistik kali kuadrat
DM dibandingkan dengan wanita diperoleh nilai p-value= 0,769
tidak DM, dan peningkatan ini atau p ≥ 0,05 sehingga dinyatakan
disebabkan oleh meningkatnya bahwa ada tidak hubungan yang
penggunaan kateteran juga oleh signifikan antara penyakit urologi
karena DM itu sendiri, dimana hal dengan kejadian infeksi saluran
ini masuk diperdebatkan. Diabetes kemih. Dari hasil analisis
mellitus merupakan predisposisi diperoleh pula nilai OR= 0,352
untuk infeksi berat pada ISK atas. yang artinya tidak memiliki
Lebih dari 80% ISK atas terjadi penyakit urologi infeksi saluran
pada penderita DM. kemih berpeluang 0,352 untuk
terjadinya infeksi saluran kemih
Peneliti menarik kesimpulan pertama dan berulang.
bahwa penyakit metabolik
terutama DM merupakan faktor Menurut penelitian Ariwijaya 2007
predisposisi terjadinya infeksi Infeksi saluran kemih akan
saluran Kemih. menyebabkan kerusakan sehingga
f. Penyakit urologi akan menimbulkan PGK (penyakit
Pada tabel diatas dapat dilihat ginjal kronik) pada kemudian hari
bahwa 27 pasien yang mengalami sampai sekarang tidak ada bukti
infeksi saluran kemih berulang, yang nyata, namun perubahan pada
sebanyak 18 pasien (30,0%) tidak ginjal justru di tentukan oleh
memiliki penyakit urologi, dan 9 kelainan anatomik, fungsional dan
pasien (25,0%)pada pasien dengan metabolik dan kelainan imunologik.
riwayat penyakit .dan pasien Jangka panjang akibat infeksi dapat
dengan Urologi. infeksi saluran menimbulkan kelainan anatomik
kemih pertama diperoleh 76 pada ginjal. ISK pada orang dewasa
pasien, sebanyak 42 pasien tanpa predisposisi tidak akan
(70,0%) pada pasien dengan tidak menjadi PGK. Pada penelitian oleh
memiliki penyakit urologi dan Soelaeman dkk. Di Bandung

110
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Vo. 2 No.2 /Desember 2015

didapatkan ISK Chhronic Renal variabel bebas seperti hipertensi,


Insufficiency sebesar 45% yang umur, jenis kelamin, dislipedemia,
terdiri dari 24% ISK atas dan 21% indeks masa tubuh (IMT),
pada ISK bawah, namun setelah pengendalian DM yang jelek, Batu
analisis bivariat tidak berhubungan saluran Kemih, penyakit ginjal
secara bermakna sebagai faktor kronik, penyakit TB paru, penyakit
terkait, hasil ini tidak jauh berbeda keganasan, pnemonia, penggunaan
dengan hasil penelitian ini , didapat kateter, didapatkan hanya kategori
ISK pada PGK sebesar 41,7% dan IMT yang mempunyai keterkaitan
dilakukan analisis multivariat tidak yang kuat dengan prevalensi ISK
berhubungan secara bermakna pada penderita DM (X2=13,8 . p-
sebagai faktor terkait. 0,002).

Hasil analisis multivariat Hasil ini dapat dijelaskan bahwa


adanya kegagalan fungsi imun yang
Dari analisis multivariat ternyata berhubungan dengan kegemukan,
variabel yang berhubungan disamping itu dikatakan bahwa
bermakna dengan infeksi saluran kadar gula darah dan kegemukan
kemih adalah jenis kelamin, riwayat merupakan faktor bebas yang
keluarga, penyakit urologi. berhubungan dengan perubahan
Sedangkan variabel usia, dan sistemik pertahanan tubuh sehingga
penyakit metabolik sebagai perancu, pederita gemuk lebih tinggi
namun hasil yang didapat dari odd mendapatkan infeksi dibanding
ratio (OR) adalah penyakit dengan penderita tidak gemuk.
metabolik yang paling besar dengan
nilai 2,53. Dari data diatas faktor KESIMPULAN
yang mempengaruhi terjadinya
infeksi saluran kemih adalah Berdasarkan penelitian yang
penyakit metabolik. Penelitian dilakukan terhadap 96 responden
Ariwijaya dkk ( 2007) menyatakan mengenai Faktor-faktor yang
setelah dilakukan analisis dengan mempengaruhi terjadinya infeksi
regresi logistik terhadap beberapa saluran kemih pada pasien dewasa

111
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Vo. 2 No.2 /Desember 2015

di kota Bekasi maka peneliti Sedangkan variabel usia, dan


menarik kesimpulan sebagai berikut: penyakit metabolik sebagai
1. Dari data hasil analisis univariat, perancu, namun hasil yang didapat
hasil penelitian uji distribusi dari odd ratio (OR) adalah
frekuensi variabel yang dilakukan penyakit metabolik yang paling
pada 96 pasien didapat hasil besar dengan nilai 2,53, dan
perempuan 65,6%, laki-laki artinya pasien yang mengalami
34,4%, usia lansia 64%, riwayat penyakit metabolik akan
keluarga tidak memiliki ISK mengalami lebih besar dengan 2,5
81,5%, penyakit metabolik 66%, lebih tinggi dibandingkan dengan
Penyakit Urologi 62,5% tidak pasien yang tidak mengalami
memiliki riwayat. Dan infeksi penyakit metabolik. Dan faktor
saluran kemih pertama didapat yang paling mempengaruhi adalah
71,9% dan berulang 28,1%. penyakit metabolik terhadap
2. Dari analisis bivariat di dapat kan kejadian ISK.
yang memiliki hubungan infeksi
saluran kemih adalah jenis SARAN
kelamin, penyakit metabolik. a. Bagi Profesi Keperawatan
Dengan mendapatkan p-value Meningkatkan pelayanan
0,013 dan OR 0,282 dari jenis kesehatan tentang tindakan
kelamin, dan dari penyakit keperawatan mengatasi terjadinya
metabolik di dapat p-value 0,047 Infeksi Saluran Kemih.
dengan OR 0,352. Sedangkan yang b. Bagi Institusi Pendidikan Perlu
tidak memiliki hubungan dengan ditingkatkan kepada mahasiswa
infeksi saluran kemih yaitu usia, mengenai pemberian Informasi
riwayat keluarga, dan penyakit pendidikan kesehatan kepada
urologi. masyarakat terhadap pencegahan
3. Dari analisis multivariat ternyata infeksi saluran kemih
variabel yang berhubungan c. Bagi Penelitian Selanjutnya
bermakna dengan infeksi saluran Diharapkan pada penelitian
kemih adalah jenis kelamin, selanjutnya, sampel yang
riwayat keluarga, penyakit urologi. digunakan lebih banyak lagi, dan

112
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Vo. 2 No.2 /Desember 2015

variabel independen bisa lebih Jurnal Of Medicine Volume 9


Nomer 2
diperluas lagi sehingga informasi
yang didapat sehingga bisa lebih Haris, Sayrifudin, dkk (2012)
Kejadian Infeksi Saluran Kemih
mengetahui faktor pencetus yang di Ruang Rawat Inap Anak
mempengaruhi infeksi saluran RSUD Dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh. Aceh: Sari Pedaitri
kemih. Pada peneliti selanjutnya vol 14 no 4
sebaiknya menghubungkan Haryono, Rudi (2013). Keperwatan
personal hyegien dengan Madikal Bedah : Sistem
Perkemihan. Jakarta: Rapha
terjadinya infeksi saluran kemih Publising
agar dapat melihat pengaruh dari
Heriyawan,Crzerisna (2005) Infeksi
terjadinya infeksi saluran kemih. Saluran Kemih pada Geriatri
Majalah Kedokteran Indonesia,
Volume: 55, Nomor: 3, Maret 2005
REFERENSI
Hidayat, A.Aziz Alimul & Uliyah,
Musrifatul (2013). Buku saku
Abdullah, Almuhsid, Muna, dkk Kebutuhan Dasar Manusia.
(2013). Prevalence and Jakarta: EGC
Predisposing Factors of Istanto, Tatag (2006). Faktor Risiko,
Urinary Tract Infections among Pola Kuman dan Tes Kepekaan
Pregnant Women in Abha Antibiotik Pada penderita
General Hospital. International infeksi saluran kemih Di rs dr.
Journal of Sciences: Basic and Kariadi semarang Tahun 2004
Applied Research – 2005. Semarang; Universitas
(IJSBAR)(2013) Volume 11, Diponogoro.
No 1, pp 18-29
Joon Ho Lee, dkk (2013). Factors
Ariwijaya & Ketut Suwitra (2007). That Affect Nosocomial
Prevalensi, Karakteristik dan Catheter-Associated Urinary
Faktor-Faktor Yang Terkait Tract Infection in Intensive
dengan Infeksi Saluran Kemih Care Units: 2-Year Experience
Pada penderita Diabetes at a Single Center. Korea:
Melitus Yang Rawat Inap. J Korea Jurnal Of Urologi
Peny Dalam, Volume 8
Nomor 2 Mei 2007 Komala, M dkk (2013). Urinary
Track Infection: Causes,
Purnmo B ,basuki (2011). Dasar- Syntoms, Diagnosis And Its
dasar Urologi edisi ketiga . Management. Indian Jurnal Of
Jakarta: Sagung Seto Research In Pharmacy And
Gibson, Kim, Toscano, Josep (2012) Biotechnolgi. Volume 1 (2);
Urinary Track Infection NISN: 2320-3471
Update. America :American

113
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Vo. 2 No.2 /Desember 2015

Dharma, Kusama kelana (2011). Price, A Sylivia & Wilson, M


Metodelogi Penelitian Lorraine (2006). Patofisiologi:
Keprawatan Panduan Konsep Klinis, Proses-Proses
Melaksanakan dan menerapkan Penyakit. Edisi 6 Jakarta: EGC,
Hasil Penelitian. Jakarta: TIM 2005
Laupland, B Kevin, dkk (2005). Priyo, Sutanto Hastono (2010).
Intensive Care Unit Aquired Analisis Data Kesehatan.
Urinary Track Infection In Fakultas Kesehatan Masyarakat
Regional Critical Care Sietem.
Critical Care. Volume 9 No 2 Price, sylvia Anderson (2005).
Patofisiologi : konsep klinis
Marlina, dkk (2013). Hubungan proses-proses penyakit (alih
Pemasangan Kateter Dengan bahasa Peter Anugerah, editor
Kejadian Infeksi Saluran Kemih Carolin Wijaya). Ed 6. Jakarta :
Pada Pasien di Ruang Rawat EGC. 2005.Universitas
Inap Penyakit Dalam RSUDZA Indonesia.
Banda Aceh Tahun 2012. Jurnal
Keperwatan Medikal Bedah. Priyo, Sutanto Hastono (2010).
Volume 1 No 1;35-47 Statistik Kesehatan. Jakarta :
Rajawali Pers
Murwani Arita. 2009. Keterampilan
Dasar Praktek Klinik Saptaningsih, Monica (2012).
Keperawatan, Cetakan Kedua. Determinan Infeksi Saluran
Yogyakarta : Fitramaya Kemih Pada Pasien Diabetes
Mellitus Perempuan di RSB
Mohammad, T,Rizky (2009) Bandung. Depok : Fakultas
Kejadian Retensi Urine dan Ilmu Keperawatan Universitas
Infeksi Saluran Kemih Paska Indonesia
Sectio Sesaria dan Operasi
Ginekologi Dengan Kateter 24 Sepalanita, widya (2012). Pengaruh
dan Tanpa Kateter. Tesis. Perawatan Kateter Urine
Medan : Fakultas Kedokteran Ideweling Model American
Universitas Sumatra Utara Assosiation Of Critical Care
Nurses (AACN) Terhadap
Notoatmodjo, Soekidjo (2010). Bakteriuria di RSU Raden
Metedologi Penelitian Mattaher Jambi. Depok : FKUI
Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta Setiadi (2013). Konsep dan Praktik
Penulisan Riset Keperawatan.
Perry & Potter. 2005. Fundamental Edisi 2. Yogyakarta: Graha
Keperawatan: konsep, proses, Ilmu
dan praktik
Syella, Nafilah, dkk (2013) Jumlah
Pertamigraha, Adina (2008). Bakteri Pada Pasien Dengan
Prevalensi infeksi saluran Kateterisasi Uretra di Bagian
kemih pada wanita hamil Bedah RSUD Ulin Banjarmasin
Berdasarkan hasil pemeriksaan Periode Mei-Agustus 2012.
urinalisis rutin di Puskesmas Bekala Kedokeran Vol 9 No 1
sukawarna bandung

114
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Vo. 2 No.2 /Desember 2015

Shirby. Ch. Sumolang. dkk (2013)


Pola Bakteri Pada Penderita
Infeksi Saluran Kemih di Blu
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. Jurnal e-Biomedik
(eBM), Volume 1, Nomor 1.
Suharyanto, Toto & Madjid Abdul
(2009). Diagnosa
Keperawatan: Asuhan
Kaperawatan Pada Klien
Dengan Gangguan Sistem
Perkemihan. Jakarta: TIM
Wibowo, Vincy Edy (2006). Faktor
Resiko, Pola Kuman, Dan
Kepekaan Penyebab Bakterimia
Pada Pasien Geriatri di Rumah
Sakit Dr Kariadi Semarang.
Semarang: Fakultas Kedokteran
Universitas Diponogoro

115

Anda mungkin juga menyukai